Tag: Tri Adhianto

  • Wiwiek Istri Wali Kota Bekasi Menginap di Hotel Saat Banjir: Saya Pakai Uang Pribadi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Maret 2025

    Wiwiek Istri Wali Kota Bekasi Menginap di Hotel Saat Banjir: Saya Pakai Uang Pribadi Megapolitan 6 Maret 2025

    Wiwiek Istri Wali Kota Bekasi Menginap di Hotel Saat Banjir: Saya Pakai Uang Pribadi
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Istri Wali Kota Bekasi
    Tri Adhianto
    ,
    Wiwiek Hargono
    mengatakan dirinya bersama suami menginap di salah satu hotel berbintang saat banjir menggunakan uang pribadi.
    Wiwiek mengaku tidak pernah menggunakan dana Pemerintah Kota Bekasi, sekalipun ketika berkeliling membantu masyarakat terdampak banjir.
    “Pasti biaya pribadi. Saya turun ke masyarakat pun saya tidak pernah minta biaya Pemerintah Kota Bekasi,” kata Wiwiek di Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (6/3/2025).
    Dia mengeklaim tidak pernah meminta fasilitas kepada pejabat setiap dirinya turun ke masyarakat.
    “Boleh ditanyakan, boleh dibuktikan pada Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Barat, Bekasi Selatan, gitu ya. Tidak ada sepersen pun saya meminta fasilitas untuk saya bergerak ke masyarakat,” tegas dia.
    Wiwiek menjelaskan, sebelum menginap, ia dan suaminya seharian berkeliling menemui masyarakat terdampak banjir pada Selasa (3/3/2025).
    Ia juga mendatangi sejumlah posko untuk menerima bantuan sebelum disalurkan langsung ke masyarakat.
    Namun, karena kediamannya di Kemang Pratama turut terendam banjir, ia disarankan suaminya untuk mengevakuasi menginap di hotel.
    Wiwiek akhirnya menginap di hotel pada Selasa malam hingga Rabu (4/3/2025) pagi.
    Wiwiek menyampaikan permintaan maaf apabila tindakannya membuat masyarakat kecewa.
    “Kalau di dalam praktiknya ada narasi-narasi yang konotasinya negatif, mohon dimaafkan,” kata Wiwiek 
    Sebelumnya, video yang menampilkan istri Tri Adhianto sedang berada di suatu hotel beredar di media sosial. 
    Dalam video yang beredar menunjukkan bahwa Tri beserta istri dan keluarganya sedang berada di sebuah hotel.
    “Wali kota kita rumahnya kebanjiran, gaes. Jadi nginepnya di hotel,” kata seorang perempuan yang merekam momen ketika istri Tri baru tiba di sebuah hotel di Bekasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wiwiek Istri Wali Kota Bekasi Menginap di Hotel Saat Banjir: Saya Pakai Uang Pribadi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Maret 2025

    Wiwiek Istri Wali Kota Bekasi Klarifikasi soal Menginap di Hotel Saat Banjir Megapolitan 6 Maret 2025

    Wiwiek Istri Wali Kota Bekasi Klarifikasi soal Menginap di Hotel Saat Banjir
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Istri Wali Kota Bekasi
    Tri Adhianto
    ,
    Wiwiek Nugroho
    , mengklarifikasi terkait beredarnya video dirinya yang menginap di salah satu hotel berbintang saat banjir.
    Wiwieks mengaku terpaksa mengevakuasi diri di hotel karena kediamannya di Kemang Pratama terendam banjir.
    Atas saran suaminya, ia akhirnya memutuskan menginap di hotel setelah berkeliling meninjau lokasi banjir pada Selasa (3/3/2025) malam. Ia pun bermalam di hotel hingga Rabu (4/3/2024) pagi.
    “Bapak meminta saya untuk mengevakuasi diri, saya masuklah ke hotel,” ujar Wiwiek di Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (6/3/2025).
    Sebelum menginap, ia dan suaminya seharian berkeliling menemui masyarakat terdampak banjir.
    Ia juga mendatangi sejumlah posko untuk menerima bantuan sebelum disalurkan langsung ke masyarakat.
    Meski demikian, ia tetap meminta maaf apabila tindakannya ternyata membuat masyarakat kecewa.
    “Kalau di dalam praktiknya ada narasi-narasi yang konotasinya negatif, mohon dimaafkan,” jelas Wiwiek.
    Sebelumnya, video yang menampilkan istri Tri Adhianto sedang berada di suatu hotel beredar di media sosial. Video itu diunggah akun TikTok @rakyatbekasi.com.
    Dalam video yang beredar menunjukkan bahwa Tri beserta istri dan keluarganya sedang berada di sebuah hotel.
    “Wali kota kita rumahnya kebanjiran, gaes. Jadi nginepnya di hotel,” kata seorang perempuan yang merekam momen ketika istri Tri baru tiba di sebuah hotel di Bekasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kata Istri Wali Kota Bekasi soal Viral Menginap di Hotel saat Banjir: Agar Bisa Turun Bantu Warga – Halaman all

    Kata Istri Wali Kota Bekasi soal Viral Menginap di Hotel saat Banjir: Agar Bisa Turun Bantu Warga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Istri Wali Kota Bekasi, Wiwiek Hargono memberikan klarifikasinya terkait video dirinya yang viral saat akan menginap di sebuah hotel ketika banjir parah tengah melanda Kota Bekasi.

    Wiwiek mengungkap apapun yang ia dan suaminya  Tri Adhianto lakukan, bisa saja menimbulkan narasi yang berbeda di masyarakat.

    Namun Wiwiek menegaskan bahwa ia dan Tri Adhianto akan berupaya memberikan yang terbaik untuk masyarakat kota Bekasi.

    “Terima kasih untuk masyarakat kota Bekasi. Apa yang kita buat bisa saja ada narasi beda. Tapi saya dan Mas Tri selalu berupaya memberikan yang terbaik untuk masyarakat Kota Bekasi,” kata Wiwiek dilansir Kompas TV, Kamis (6/3/2025).

    Lebih lanjut Wiwiek menjelaskan, saat itu suaminya Tri Adhianto pulang tengah malam setelah meninjau wilayah banjir di Bekasi.

    Kemudian Wiwiek masih bersama dengan Tri Adhianto saat sahur, dan saat itu kondisi air semakin tinggi.

    Sehingga Tri Adhianto meminta Wiwiek untuk mengevakuasi diri.

    Karena jika Wiwiek terjebak banjir, maka Wiwiek nantinya tidak bisa ikut turun membantu masyarakat yang menjadi korban banjir.

    “Pada hari itu malam, Mas Tri pulang jam 02.00 WIB karena habis meninjau di wilayah. Kemudian saya bersama, masih sahur jam 03.30 WIB dan masih memantau lokasi.”

    “Ternyata memang sudah semakin tinggi, maka Mas Tri meminta saya untuk mengevakuasi diri. Karena apa, saya tidak boleh terjebak dalam kepungan air, sehingga saya tidak bisa turun membantu masyarakat. “

    “Saya hanya membawa pakaian yang melekat di saya, termasuk Mas Tri. Kebetulan di mobil ada baju-baju kerja jadi Alhamdulillah masih bisa ada yang terselamatkan,” jelas Wiwiek.

    Wiwiek menyebut, ia sudah seharian mencari lokasi untuk mendirikan posko bantuan bagi korban banjir Bekasi.

    Karena ia tak ingin mengganggu orang lain atau masyarakat, maka ia memilih untuk menginap di hotel terlebih dulu agar ia bisa tetap sehat dan berpikir dengan baik untuk mengatasi banjir ini.

    “Seharian kemarin saya mencari lokasi untuk mendirikan posko kami untuk menerima bantuan. Karena saya minta teman-teman saya untuk kirim bantuan, enggak  mungkin bergerak sendiri.”

    “Alhamdulillah Mereka bertanya di mana lokasinya gitu dan pada saat dini hari saya tidak mungkin mengganggu pihak-pihak warga maka saya masuklah ke hotel dalam artian supaya saya sehat dan bisa berpikir baik,” ungkap Wiwiek.

    Kemudian di hotel ia bertemu rekannya, karena lama tak bertemu sehingga terjadilah rekaman video yang beredar luas di media sosial itu.

    Wiwiek menyebut, ia tak bisa menolak orang lain yang ingin berfoto atau merekam dirinya.

    Sehingga kemudian muncul narasi negatif terkait video tersebut yang kini jadi ramai diperbincangkan masyarakat.

    “Lama kami tidak bertemu dan bahagianya Bu Harti bertemu dengan saya, begitu juga saya dengan Bu Harti. Sehingga ada hal-hal yang mungkin dalam tanda kutip sebagian orang tidak menghendaki dan saya mohon maaf.”

    “Karena memang diluar batas kemampuan saya dan saya tidak bisa menolak orang lain yang ingin berfoto ataupun merekam setiap kegiatan-kegiatan yang ada saya. Sehingga terjadilah hal-hal yang dinarasikan dalam tanda kutip,” tutur Wiwiek.

    Terakhir Wiwiek berharap agar kejadian ini bisa menjadi pembelajaran baginya dan rekan-rekannya.

    Agar nantinya ia bisa berhati-hati dalam bersikap dan menarasikan segala sesuatu yang ada.

    “Saya berterimakasih, mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran buat saya pribadi, juga menjadi pembelajaran buat rekan-rekan saya, teman-teman saya.”

    “Sehingga ke depan kita akan jauh lebih hati-hati dalam bersikap maupun menarasikan segala sesuatunya,” imbuh Wiwiek.

    Pembelaan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto

    Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto pasang badan untuk sang istri, Wiwiek Hargono yang viral karena nginap di hotel saat banjir melanda kota yang dipimpinnya.

    Tri Adhianto sudah angkat bicara menjelaskan alasannya menginap di hotel ketika banjir menerjang Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025).

    Diketahui, rumah Tri Adhianto yang berada di Kemang Pratama turut terendam banjir.

    Tri Adhianto bersama istri dan keluarga akhirnya mengungsi ke sebuah hotel berbintang di Kota Bekasi.

    “Iya benar menginap di hotel karena lokasi strategis,” kata Tri Adhianto, Rabu (5/3/2025).

    Tri Adhianto Sebut Istrinya Turun Tangan Sedari Subuh Masak untuk Korban Banjir

    Tri Adhianto menyampaikan lokasi hotel yang ditempatinya memudahkan meninjau korban banjir.

    Namun, Tri menyampaikan tidak lama menetap di hotel.

    “Karena istri saya saja jam 04.00 WIB sudah bantu-bantu masak buat makanan korban banjir. Jadi, saya enggak stay selamanya di hotel,” tutur dia.

    Tri Adhianto mengaku, dia dan istrinya sudah meninggalkan hotel sejak pagi tadi guna meninjau korban banjir.

    “Lalu, saya dan istri jam 06.00 WIB sudah meninggalkan hotel,” ungkap dia.

    Tri mengaku menginap di hotel hanya untuk beristirahat.

    “Hotel cuma sementara, buat tidur doang,” tegas dia.

    Istri Wali Kota Bekasi Viral 

    Sebelumnya, video yang menampilkan istri Tri Adhianto sedang berada di suatu hotel beredar di media sosial.

    Video itu diunggah akun TikTok @rakyatbekasi.com.

    Dalam video yang beredar menunjukkan bahwa Tri beserta istri dan keluarganya sedang berada di sebuah hotel. 

    “Wali kota kita rumahnya kebanjiran gaes. Jadi nginepnya di Horison,” kata seorang perempuan yang merekam momen ketika istri Tri baru tiba di sebuah hotel di Bekasi.

    Video tersebut juga diunggah akun TikTok Bekasi Update dan akun X @Gojekmilitan.

    “Cara terhindar dari banjir versi walkot,” tulis @Gojekmilitan.

    Hal tersebut, membuat Wiwiek Hargono mendapat sorotan, termasuk sang suami Tri Adhianto.

    Akun @wiwiekhargono pun mendapat banyak kritikan dari warganet.

    “Mau juga dong bu tidur di hotelnya….lumayan bs sahur di skylounge.”

    “Rakyatnya diajak ngungsi ke hotel juga boleh dongggg.”

    “Udah Bu gausah pikirin banjir, kan udah ngungsi di horison, sekeluarga. Keluarga ibuk mah aman ye kan.”

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Theresia Felisiani)

    Baca berita lainnya terkait Banjir di Jabodetabek.

  • Klarifikasi Wali Kota Bekasi usai Istrinya Viral, Terpaksa Tidur di Hotel karena Rumah Banjir – Halaman all

    Klarifikasi Wali Kota Bekasi usai Istrinya Viral, Terpaksa Tidur di Hotel karena Rumah Banjir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Wiwiek Hargono, istri Wali Kota Bekasi menjadi sorotan setelah video mengungsi ke hotel viral di media sosial.

    Dalam video terlihat Wiwiek memindahkan barang dari mobil ke hotel ketika warga Bekasi terdampak banjir.

    Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengaku tak ada maksud untuk memamerkan gaya hidup mewah.

    Keluarganya menginap di hotel karena rumah di Perumahan Kemang Pratama, Kecamatan Rawalumbu, Bekasi kebanjiran.

    “Saya selamatkan dulu anak dan istri saya, kemudian pagi-pagi jam 06.00 pagi saya juga harus sudah bergabung dengan warga.”

    “Saya harus bisa memastikan bahwa pada pagi hari itu logistik harus sudah siap, karena memang sejak jam 10.00 malam saya berada di lapangan, jam 02.00 (dini hari) pulang dan saya hanya mengambil istri dan anak saya,” ungkapnya, Rabu (5/3/2025).

    Tri Adhianto menambahkan debit air terus bertambah sehingga ia sudah memperkirakan rumahnya akan tergenang banjir.

    “Karena pada saat jam 02.00 WIB pagi itu memang ketinggian air sudah 600, dan saya perkirakan bahwa Kemang itu pasti akan tenggelam, nah kalau saya bertahan di dalam (rumah) berarti saya nggak bisa keluar,” imbuhnya.

    Hotel bintang empat tersebut dipilih karena lokasinya stategis dan memudahkan untuk meninjau korban banjir.

    “Tentu ada hal-hal yang lebih baik lagi, supaya ini saja, supaya prosesnya (kebutuhan logistik warga terdampak banjir) bisa dipastikan lebih aman, tidak ada pengin kesan bermewah-mewahan,” jelasnya.

    Ia mengaku hanya istirahat sebentar di hotel dan istrinya sudah membantu ibu-ibu memasak pada pagi hari.

    “Karena istri saya saja jam 04.00 WIB sudah bantu-bantu masak buat makanan korban banjir. Jadi, saya enggak stay selamanya di hotel,” terangnya.

    Tri Adhianto meminta maaf ke warga karena Kota Bekasi terendam banjir sejak Selasa (4/3/2025).

    “Saya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga Kota Bekasi atas dampak dari situasi musibah  banjir ini, saya memahami betapa sulitnya situasi ini bagi banyak keluarga,” terangnya.

    Ditegur Dedi Mulyadi

    Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi, meminta kepala daerah membersamai masyarakat yang terkena musibah banjir.

    Tri Adhianto mendapat teguran dari Dedi Mulyadi karena memilih menginap di hotel bersama keluarga saat banjir belum surut.

    “Pada seluruh pejabat di manapun berada, mari kita sama-sama merasakan apa yang diderita masyarakat.”

    “Saat masyarakat mendapatkan musibah, pejabat dan istri pejabat ada di tengah masyarakat,” paparnya, Rabu (5/3/2025), dikutip dari TribunJabar.id.

    Dedi mengaku tak berwenang memberikan sanksi lantaran berada di ranah Kemendagri sehingga hanya memberikan teguran.

    “Sanksi tidak ada, itu kan SK nya Mendagri. Sebagai Gubernur bisa melakukan pembinaan berupa teguran.”

    “Melalui media ini saya sampaikan teguran pada istri Wali Kota Bekasi untuk mengubah sikapnya karena dipilih oleh masyarakat untuk melayani,” sambungnya.

    Ia berharap para kepala daerah mementingkan masyarakat karena dipilih langsung oleh mereka.

    “Termasuk istrinya harus melayani masyarakat apalagi istrinya yang juga ketua tim penggerak PKK yang harus jadi garda terdepan menyelesaikan problem masyarakat dari kekurangan gizi sampai kebanjiran,” imbuhnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dedi Mulyadi Mengaku Tak Bisa Beri Sanksi Istri Wali Kota Bekasi yang Ngungsi ke Hotel saat Banjir 

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Nazmi) (TribunBekasi.com/Rendy Rutama)

  • Update Banjir Bekasi: Daftar Wilayah Terdampak dan Penanganan di Kota/Kabupaten Bekasi – Halaman all

    Update Banjir Bekasi: Daftar Wilayah Terdampak dan Penanganan di Kota/Kabupaten Bekasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Berikut ini update bencana banjir di Kabupaten dan Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (6/3/2025) pada pukul 12.00 WIB

    Untuk diketahui, Bekasi dibagi menjadi dua kota/kabupaten, yaitu Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi.

    Kabupaten Bekasi

    Ini merupakan hari pertama pasca BPBD Kabupaten Bekasi menetapkan status tanggap darurat pada Rabu kemarin. 

    Status tanggap darurat bencana untuk banjir, longsor, angin kencang hingga puting beliung.

    Penetapan status tanggap darurat diumumkan Ade Kuswara dalam rapat koordinasi Gedung BPBD Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu kemarin.

    “Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan mengikuti instruksi pihak berwenang,” kata Ade Kuswara, pada Rabu kemarin dalam keterangannya.

    Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Bekasi telah mengerahkan tim tanggap bencana dari BPBD dan berkoordinasi dengan instansi di tingkat provinsi dan nasional. Posko bantuan juga didirikan untuk memberikan bantuan darurat.

    Selama masa tanggap darurat, Pemerintah Kabupaten Bekasi telah mengerahkan tim tanggap bencana dari BPBD dan berkoordinasi dengan instansi di tingkat provinsi dan nasional.

    BPBD Kabupaten Bekasi mencatat sebanyak 61.648 jiwa terdampak banjir. 

    Puluhan ribu jiwa terdampak banjir tersebut tersebar di 16 kecamatan, antara lain Babelan, Sukawangi, Tambun Utara, Cibitung, Tambun Selatan, Cikarang Selatan, Serang Baru, dan Sukatani. Kecamatan lainnya, Cikarang Barat, Cikarang Utara, Kedungwaringin, Cikarang Timur, Bojongmangu, Cibarusah, Cikarang Pusat, dan Setu. 

    Hingga kini, terdapat 14 lokasi pengungsian untuk menampung warga terdampak banjir.

    Kota Bekasi

    Untuk di Kota Bekasi, dari 12 kecamatan, delapan di antaranya terdampak banjir yang terjadi pada Selasa (4/3/2025).

    Delapan kecamatan tersebut, yaitu Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Selatan, Bekasi Utara, Bekasi Barat. Kecamatan Jatiasih, Pondok Gede, Rawalumbu dan Kecamatan Bantargebang.

    Hal itu disampaikan Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto saat rapat bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, Kamis (6/3/2025). 

    “Jadi dari 12 kecamatan, delapan kecamatan terdampak. Di antaranya adalah Kecamatan Bekasi Timur, Kecamatan Bekasi Selatan,” ujar Tri. 

    Banjir yang melanda Kota Bekasi diprediksi akan semakin parah setelah hujan lokal yang cukup tinggi terjadi sejak Senin (3/3/2025) pukul 10.00 WIB.

    Tri, seorang pejabat terkait, menyebutkan bahwa hujan juga terjadi di kawasan Puncak, yang turut mempengaruhi kondisi di wilayah Bekasi.

    “Kami terus memantau pergerakan air, termasuk melalui komunitas KP2C yang kami miliki,” ujar Tri.

    Menurut Tri, curah hujan yang terjadi pada pekan ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2020, yang dapat memicu luapan air yang tidak terkendali.

     “Curah hujan kali ini luar biasa, lebih tinggi dari tahun 2020. Ini hujan yang terjadi dalam siklus lima tahunan. Sungai dan kali yang biasanya mampu mengendalikan banjir satu tahunan, kini tidak bisa menampung debit air yang lebih besar akibat pengaruh cuaca dan perubahan iklim, terutama pada Kali Bekasi,” jelasnya.

    Pemerintah Kota Bekasi berusaha mengurangi dampak banjir dengan membuka pintu air di Prisdo. Namun, kendala teknis menghambat proses ini.

    “Dari tiga pintu air yang ada, dua dalam kondisi normal, namun satu lainnya rusak. Selain itu, normalisasi di pintu air belum dilakukan, sehingga proses evakuasi menjadi lebih lambat,” tambah Tri.

  • AHY Nilai Banjir Bekasi Ujian Pertama Kepala Daerah Setelah Retreat Magelang

    AHY Nilai Banjir Bekasi Ujian Pertama Kepala Daerah Setelah Retreat Magelang

    AHY Nilai Banjir Bekasi Ujian Pertama Kepala Daerah Setelah Retreat Magelang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan,
    Agus Harimurti Yudhoyono
    (AHY), menilai,
    banjir Bekasi
    yang terjadi awal Maret ini menjadi ujian pertama bagi wali kota dan wakil
    wali Kota Bekasi
    yang baru.
    Wali kota dan wakil wali Kota Bekasi yang baru dilantik adalah Tri Adhianto dan Abdul Harris Bobihoe.
    “Ini ujian di bulan Ramadhan untuk kita semua dan ujian pertama mungkin untuk Pak Wali Kota dan Wakil Wali Kota setelah
    retreat Magelang
    , langsung mendapatkan ujian yang luar biasa,” kata AHY, dalam rapat penanganan banjir, dikutip dari tayangan Kompas TV, pada Kamis (6/3/2025).
    Kendati begitu, AHY meyakini
    kepala daerah
    Bekasi ini mampu menghadapi ujian tersebut.
    Sebab, keduanya dinilai memiliki ketangguhan.
    AHY berkaca dari paparan yang disampaikan kepala daerah ini saat rapat penanganan banjir.
    “Saya rasa sebagai nakhoda baru mereka memiliki ketangguhan. Apalagi, tadi kita dengar paparannya, benar-benar habitat beliau berkaitan dengan tata kelola dan
    mitigasi bencana
    , termasuk yang terjadi di Kota Bekasi ini khususnya,” ungkap Ketua Umum Partai Demokrat ini.
    AHY juga mengapresiasi peran serta seluruh pihak dari pemerintah pusat dan daerah ketika menghadapi banjir Bekasi.
    Menurut AHY, mereka telah mengambil keputusan dengan cepat untuk menyelamatkan para korban terdampak.
    “Saya ingin ucapkan terima kasih terlebih dahulu atas kerja keras bapak ibu semua. Di masa yang tidak mudah ini,
    thank you for your service
    . Karena kecepatan, keberanian mengambil keputusan, dan aksi di lapangan yang telah menyelamatkan saudara-saudara kita, yang rasanya itu terlebih dahulu harus kita lakukan,” tutur AHY.
    Ke depannya, AHY meminta semua pemangku kepentingan tetap bersatupadu untuk mencegah kembali terjadinya banjir.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warganya Kebanjiran, Wali Kota Bekasi Tidur di Hotel, Bupati Bogor Begadang hingga Sahur di Posko  – Halaman all

    Warganya Kebanjiran, Wali Kota Bekasi Tidur di Hotel, Bupati Bogor Begadang hingga Sahur di Posko  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua anak buah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi disorot saat wilayahnya dilanda banjir. 

    Wali Kota Bekasi Tri Adhianto memiliki cara berbeda dengan Bupati Bogor Rudy Susmanto dalam menangani bencana banjir yang menimpa warganya.

    Wali Kota Bekasi Tri Adhianto bersama istrinya, Wiwiek Hargono tidur nyenyak di hotel saat warganya kesusahan karena banjir Bekasi.

    Sedangkan Bupati Bogor Rudy Susmanto justru begadang di posko bencana banjir Bojongkulur, Kabupaten Bogor.

    Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sudah memerintahkan bagi semua kepala daerah di Jabar untuk terjun langsung mendampingi masyarakat yang sedang kesusahan karena bencana.

    “Seluruh pejabat dimanapun berada, mari sama-sama untuk merasakan yang diderita masyarakat, saat ada musibah pejabat dan istri pejabat ada di tengah masyarakat,” kata Demul.

    Tak hanya itu, Dedi Mulyadi juga menegur ulah istri Wali Kota Bekasi, Wiwiek Hargono yang viral karena nginap di hotel saat warganya kebanjiran. 

    Terlebih lagi Wiwiek Hargono merupakan ketua PKK yang mestinya menjadi garda terdepan saat warga sedang kesusahan.

    “Apalagi posisinya sebagai ketua tim penggerak tim PKK, harus menjadi garda terdepan menyelesaikan problem sosial masyarakat dari kekurangan gizi sampai kebanjiran,” kata Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.

     

    Wali Kota Bekasi dan Istri Nginap di Hotel 

    Wali Kota Bekasi Tri Adhianto justru mengungsi ke hotel saat rumahnya di Kemang Pratama Bekas juga kebanjiran.

    Ia malah tak bisa menjawab ketika ditanya alasan tak tidur di pengungsian bersama warga lainnya.

    “Dimana misalnya yah (tempat yang lebih sederhana). Ya makanya tentu ada hal yang lebih baik lagi supaya prosesnya lebih aman, gak ada kesan bermewah-mewahan,” kata Tri.

    Ia menekankan bahwa hotel hanya tempat untuk tidur semata.

    “Buat tidur doang,” katanya.

     

    Bupati Bogor Begadang hingga Sahur Bersama di Posko Bencana

    Beda dengan Wali Kota Bekas yang tidur nyenyak saat warganya kesusahan, Bupati Bogor Rudy Susmanto justru begadang di posko bencana.

    Ia bahkan sampai sahur di posko demi bisa standby membantu warga korban banjir Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.

    “Bisa sahur di posko bersama fraksi Golkar, PKS, kepala desa luar biasa, pak camat yang gak pulang-pulang,” kata Rudy Susmanto.

    Selain itu dinas lain juga ikut memantau korban banjir Bojongkulur Bogor.

    “SDA dinas sosial walau rumah cibinong rela tinggal di Bojongkulur. Tagana, BPBD, kadus, ibu-ibu luar biasa,” kata Rudy.

    Ia juga berterimakasih pada anggota TNI Polri yang tersebar di seluruh titik bencana di wilayah Bogor.

    “TNI Polri selalu ada di setiap tempat bencana di Bogor,” kata Rudy Susmanto.

    Besar harapan Rudy Susmanto agar bencana segera bisa ditanggulangi.

    “Mudah-mudahan berkah dan penanganan bencana segera selesai,” kata Bupati Bogor Rudy Susmanto.

     

  • Sosok Wiwiek Hargono, Istri Wali Kota Bekasi Menginap di Hotel saat Warga Kebanjiran, Ditegur Dedi – Halaman all

    Sosok Wiwiek Hargono, Istri Wali Kota Bekasi Menginap di Hotel saat Warga Kebanjiran, Ditegur Dedi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi menegur Wiwiek Hargono, istri Wali Kota Bekasi Tri Adhianto.

    Pasalnya, Wiwiek Hargono memilih menginap di hotel saat warganya kebanjiran.

    Menurut Dedi Mulyadi, para pejabat yang kini tengah mendapatkan ujian karena daerahnya terdampak banjir, seharusnya berada bersama masyarakat yang terkena musibah.

    “Pada seluruh pejabat di manapun berada, mari kita sama-sama merasakan apa yang diderita masyarakat.”

    “Saat masyarakat mendapatkan musibah, pejabat dan istri pejabat ada di tengah masyarakat,” ujar Dedi dikutip dari TribunJabar.id, Rabu (5/3/2025).

    Sosok Wiwiek Hargono

    WIWIEK HARGONO – Pelaksana tugas (Plt) Ketua TP PKK Wiwiek Hargono Tri Adhianto, difoto saat sesi wawancara khusus di Kantor Walikota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (20/7/2022). (Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

    Wiwiek Hargono adalah istri dari Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto.

    Ia memiliki nama asli Dwi Setyowati dan memiliki dua gelar yaitu Sarjana Komunikasi (SKom) dan Magister Manajemen (MM).

    Namun, ia lebih dikenal dengan nama Wiwiek Hargono Tri Adhianto.

    Wiwiek Hargono lahir di Jakarta, 19 Februari 1974 sehingga saat ini, usianya 51 tahun.

    Ia memiliki tiga anak di mana salah satunya menjadi anggota Polri.

    Sebagai istri Wali Kota Bekasi, Wiwiek Hargono pun menjabat sebagai Ketua TP PKK Kota Bekasi.

    Wiwiek Hargono aktif dalam bidang wirausaha, seni, budaya, pendidikan, keluarga serta pemberdayaan Sumber Daya Manusia.

    Pada Mei 2024, Wiwiek Hargono terpilih sebagai Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Bekasi periode 2022-2026.

    KORMI, kata Wiwiek, merupakan organisasi olahraga yang dapat menjadi wadah untuk menaungi berbagai jenis olahraga yang bersifat rekreasi atau olahraga yang dilakukan dengan rasa gembira atau bahagia.

    Di sisi lain, Wiwiek Hargono juga aktif dalam bidang keagamaan dengan menjabat sebagai Ketua Majelis Taklim Nurul Fathia.

    Jabatan lain yang diemban Wiwiek Hargono adalah Ketua Jabar Bergerak Kota Bekasi dan Ketua Forum Kota Bekasi Sehat (FKBS).

    Wiwiek Hargono juga menunjukkan bakatnya di dunia seni dengan menciptakan berbagai lagu di antaranya Kota Bekasi Keren, Sahabat Sejati, dan Wahai Jiwa.

    Ia cukup aktif di media sosial terutama Instagram dengan akun @wiwiekhargono yang diikuti lebih dari 16 ribu follower.

    Balas Sindiran Warga

    Sejumlah warganet secara terang-terangan menyindir Wiwiek Hargono usai kabar dirinya menginap di hotel saat warga kebanjiran mencuat di media sosial.

    Banyak yang menyayangkan mengapa Wiwiek Hargono saat warganya tengah diterjang banjir.

    Mereka menilai tindakan Wiwiek Hargono tidak memiliki empati karena mempublikasikan video menginap di hotel saat ketika rumah warga Kota Bekasi terendam banjir. 

    Bahkan ada seorang warganet yang ingin melakukan hal serupa seperti Wiwiek Hargono.

    Menanggapi sindiran tersebut, Wiwiek justru mempersilakan. “silahkan bpk smg menginap dlm keadaan bahagia bkn krn musibah,” balasnya.

    Ia juga berterimakasih atas ucapan atau sindiran yang dilontarkan sejumlah warganet itu.

    “terima ksh bpk smg byk kebaikan yg Allah limpahkan pd kelg bpk & seluruh masyarakat kota bks,” tulis dia.

    Tahu istri dan keluarganya jadi bulan-bulanan karena menginap di hotel, Tri Adhianto mengatakan tidak ada keinginan atau kesan bermewah-mewahan serta flexing.

    Menurutnya, pilihan menginap di hotel justru bertujuan agar dapat melayani warga dengan cepat.

    “Saya selamatkan dulu anak dan istri saya, kemudian pagi-pagi jam 6 pagi saya juga harus sudah bergabung dengan warga.”

    “Saya harus bisa memastikan bahwa pada pagi hari itu logistik harus sudah siap, karena memang sejak jam 10 malam saya berada di lapangan, jam 2 pulang dan saya hanya mengambil istri dan anak saya,” kata Tri, Rabu (5/3/2025) dikutip dari Tribunbekasi.com.

    Sebelum banjir melanda, ia sempat khawatir kediamannya di Perumahan Kemang Pratama, Kecamatan Rawalumbu akan terendam banjir. 

    Ditambah berdasarkan pantauan, ketinggian muka air terus menunjukkan peningkatan status.

    “Karena pada saat jam 02.00 WIB pagi itu memang ketinggian air sudah 600, dan saya perkirakan bahwa Kemang itu pasti akan tenggelam, nah kalau saya bertahan di dalam (rumah) berarti saya nggak bisa keluar,” jelasnya.

    Tri Adhianto mengungkapkan alasan istrinya menginap dengan dirinya dan anak-anaknya untuk memastikan dengan cepat kondisi warga Kota Bekasi yang terdampak banjir.

    “Tentu ada hal-hal yang lebih baik lagi, supaya ini saja, supaya prosesnya (kebutuhan logistik warga terdampak banjir) bisa dipastikan lebih aman, tidak ada pengin kesan bermewah-mewahan,” kata dia.

    Tri Adhianto mengaku, menginap di hotel berbintang di Bekasi ketika banjir hanya untuk tidur. 

    “Hotel cuma sementara, buat tidur doang,” kata Tri.

    Sementara itu, Gubernur Dedi mengatakan, tidak akan memberikan sanksi untuk Wali Kota Bekasi dan istrinya. Sebab hal itu merupakan ranah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), bukan Pemprov Jabar. 

    Dari Pemprov, kata dia, hanya memberikan pembinaan dan teguran. 

    “Sanksi tidak ada, itu kan SK-nya Mendagri. Sebagai Gubernur bisa melakukan pembinaan berupa teguran.”

    “Melalui media ini saya sampaikan teguran pada istri Wali Kota Bekasi untuk mengubah sikapnya karena dipilih oleh masyarakat untuk melayani,” katanya.

    Menurutnya, kepala daerah yang saat ini menjabat dipilih langsung oleh masyarakat.

    Sehingga, kata dia, para kepala daerah termasuk istrinya, harus turut menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat.

    “Termasuk istrinya harus melayani masyarakat apalagi istrinya yang juga ketua tim penggerak PKK yang harus jadi garda terdepan menyelesaikan problem masyarakat dari kekurangan gizi sampai kebanjiran,” katanya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Dedi Mulyadi Mengaku Tak Bisa Beri Sanksi Istri Wali Kota Bekasi yang Ngungsi ke Hotel saat Banjir dan Tribunbekasi.com dengan judul Viral Istri Disebut Tak Empati usai Menginap di Hotel saat Banjir, Ini Klarifikasi Wali Kota Bekasi

    (Tribunnews.com/Sri Juliati) (TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman) (Tribunbekasi.com/Rendy Rutama)

  • Soal Banjir di Bekasi, Wali Kota: Ada 8 dari 12 Kecamatan Terdampak
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Maret 2025

    Soal Banjir di Bekasi, Wali Kota: Ada 8 dari 12 Kecamatan Terdampak Megapolitan 6 Maret 2025

    Soal Banjir di Bekasi, Wali Kota: Ada 8 dari 12 Kecamatan Terdampak
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, dari 12 kecamatan, delapan di antaranya terdampak banjir yang terjadi pada Selasa (4/3/2025).
    Hal itu disampaikan Tri saat rapat bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, Kamis (6/3/2025).
    “Jadi dari 12 kecamatan, delapan kecamatan terdampak. Di antaranya adalah Kecamatan Bekasi Timur, Kecamatan Bekasi Selatan,” ujar Tri.
    Tri mengemukakan, prediksi banjir akan melanda wilayah Kota Bekasi mulai dirasakan setelah melihat curah hujan lokal yang cukup tinggi sejak Senin (3/3/2025) pukul 10.00 WIB.
    “Dan kami pantau terus di Puncak juga mengalami hujan yang cukup tinggi. Dan terutama kami juga memiliki komunitas KP2C di mana komunitas ini memantau pergerakan air yang ada,” kata Tri.
    Menurut Tri, curah hujan yang terjadi pada pekan ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2020, sehingga dapat menyebabkan luapan air yang tak terbendung.
    “Curah hujan luar biasa, lebih dari tahun 2020. Ini hujan lima tahunan. Sungai dan kali yang ada jika banjir satu tahunan cukup terkendali, tetapi pengaruh cuaca dan perubahan iklim ini sangat berpengaruh pada kapasitas kali, terutama Kali Bekasi,” ujar Tri.
    Pemerintah Kota Bekasi berupaya mengendalikan debit air dengan membuka pintu air di Prisdo. Namun, kendala teknis menghambat upaya tersebut.
    “Dari tiga bukaan yang ada, dua normal, satu rusak. Selain itu, normalisasi di pintu air belum dilakukan, sehingga memperlambat laju evakuasi,” jelas Tri.
    Sementara pada Selasa, pukul 04.00 WIB, tinggi muka air (TMA) di Cileungsi mencapai 800 sentimeter atau hampir delapan meter.
    Dengan begitu, kekuatan tanggul Bekasi yang hanya mampu menahan hingga enam meter menyebabkan air meluap ke delapan kecamatan.
    Pemerintah terus melakukan evaluasi dan koordinasi untuk mengatasi dampak banjir yang melanda sebagian besar wilayah Kota Bekasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wali Kota Bekasi Dikritik karena Menginap di Hotel Saat Banjir, Pengamat: Pejabat Harus Sensitif
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        6 Maret 2025

    Wali Kota Bekasi Dikritik karena Menginap di Hotel Saat Banjir, Pengamat: Pejabat Harus Sensitif Megapolitan 6 Maret 2025

    Wali Kota Bekasi Dikritik karena Menginap di Hotel Saat Banjir, Pengamat: Pejabat Harus Sensitif
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Keputusan
    Wali Kota Bekasi

    Tri Adhianto
    yang menginap di hotel saat wilayahnya dilanda banjir menuai kritik.
    Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, pejabat publik harus lebih sensitif terhadap perilaku mereka di media sosial.
    “Pejabat publik plus keluarga besarnya mesti sensitif dengan perilaku di media sosial,” ujar Adi saat dihubungi
    Kompas.com,
    Rabu (5/3/2025).
    Meskipun menginap di hotel untuk memudahkan koordinasi merupakan urusan pribadi, ucap Adi, hal tersebut tidak perlu dipublikasikan di media sosial.
    Adi menyatakan, video yang menunjukkan istri Tri Adhianto berada di hotel diunggah pada momen yang tidak tepat, terutama saat banyak titik di Kota Bekasi mengalami banjir parah.
    “Jangan semua hal di-
    upload
    karena di sinilah pentingnya memahami secara komprehensif berperilaku di media sosial,” tegasnya.
    Sebelumnya, video yang diunggah oleh akun TikTok @rakyatbekasi.com menunjukkan Tri beserta istri dan keluarganya sedang berada di sebuah hotel karena rumahnya kebanjiran.
    Tri Adhianto mengklarifikasi bahwa ia dan istrinya, Wiwiek Hargono, menginap di hotel berbintang di Bekasi pada Selasa (4/3/2025) hanya untuk tidur.
    “Hotel cuma sementara, buat tidur doang,” kata Tri saat diwawancara di Kantor BNPB Pondok Gede, Bekasi, Rabu (5/3/2025).
    Ia menjelaskan, keputusan untuk menginap di hotel diambil agar tidak terjebak banjir dan bisa meninjau lokasi banjir keesokan harinya.
    “Kalau saya kan melihatnya dari sisi waktu itu ingin berbuat yang terbaik untuk masyarakat. Kalau saya di dalam rumah kena banjir, enggak bisa keluar,” ungkapnya.
    Tri juga menegaskan bahwa ia tidak lama menginap di hotel. Pada Rabu (5/3/2025) dini hari, ia dan istrinya sudah mulai bekerja untuk menangani banjir di Kota Bekasi.
    “Istri saya saja jam 04.00 WIB sudah bantu-bantu masak buat makanan korban banjir. Jadi, saya enggak
    stay
    selamanya di hotel,” tuturnya.
    “Lalu, saya dan istri jam 06.00 WIB sudah meninggalkan hotel,” tambah politikus PDI Perjuangan itu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.