Tag: Tri Adhianto

  • 4
                    
                        Pemilik Tolak Pembongkaran Bangunan Liar Dekat Unisma Bekasi, Singgung Surat Walkot Terdahulu
                        Megapolitan

    4 Pemilik Tolak Pembongkaran Bangunan Liar Dekat Unisma Bekasi, Singgung Surat Walkot Terdahulu Megapolitan

    Pemilik Tolak Pembongkaran Bangunan Liar Dekat Unisma Bekasi, Singgung Surat Walkot Terdahulu
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Sebanyak 74 pemilik bangunan liar di bantaran Sungai Kalimalang dekat Universitas Islam 45 (
    Unisma
    ) Kota Bekasi menolak rencana pembongkaran bangunan mereka.
    Puluhan pemilik bangunan liar yang merupakan pedagang itu tetap berpedoman dengan surat instruksi Wali Kota Bekasi era Rahmat Effendi pada 2016 nomor 660/2/2101TU.
    Surat tersebut mengatur tentang penataan pedagang kaki lima di bantaran Sungai Kalimalang samping Unisma.
    “Kami mempertanyakan legalitas surat tersebut apakah secara hukum masih berlaku,” tegas Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima
    Koperasi Mulia Sejahtera
    , Kusnan Effendi, kepada
    Kompas.com
    , Kamis (8/5/2025).
    Kusnan menyebutkan, surat tersebut memperbolehkan para pedagang mendirikan tempat usaha di atas tanah milik Perum Jasa Tirta (PJT).
    “Iya mengizinkan. Jadi pedagang Kalimalang ditata, bukan dibongkar pada saat 2016,” jelas pria yang biasa disapa Pakde Soto itu.
    Di sisi lain, ia mempertanyakan iktikad pemerintah dalam rencana pembongkaran tersebut.
    Pasalnya, pemerintah selama ini tidak pernah melibatkan para pedagang untuk membahas rencana itu.
    “Kok sekarang secara sepihak Pemkot Bekasi akan melakukan pembongkaran, kok gak ada koordinasi dengan pedagang, enggak ada koordinasi dengan paguyuban, kan gitu. Dia rapat pun sepihak tidak melibatkan kita,” jelasnya.
    Rencananya, para pedagang akan beraudiensi dengan pemerintah setempat untuk membahas polemik rencana pembongkaran.
    “Kami tetap bertahan, hari Rabu dijadwalkan bertemu Sekda, akan audiensi,” imbuh dia.
    Sebelumnya diberitakan, Pemkot Bekasi berencana membongkar bangunan liar di sepanjang bantaran Sungai Kalimalang samping Unisma Bekasi.
    Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, pihaknya sudah melakukan tahapan sebelum eksekusi, salah satunya melayangkan surat peringatan ke pemilik bangunan liar.
    “Bangli yang di sebelah Unisma kalau enggak salah sudah masuk peringatan ketiga. Kita sudah lakukan koordinasi dengan pemilik lahan, PJT (Perum Jasa Tirta),” kata Tri, Minggu (4/5/2025), dikutip dari
    TribunJakarta
    .
    Tri memastikan hal ini sejalan dengan kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) terkait penertiban bangunan liar di bantaran sungai.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Muncul Fenomena Baru di Media Sosial: Anak-anak Takut “Dijemput” Dedi Mulyadi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Mei 2025

    Muncul Fenomena Baru di Media Sosial: Anak-anak Takut “Dijemput” Dedi Mulyadi Megapolitan 7 Mei 2025

    Muncul Fenomena Baru di Media Sosial: Anak-anak Takut “Dijemput” Dedi Mulyadi
    Penulis
    KOMPAS.com – 
    Belakangan ini muncul fenomena baru di media sosial, yakni anak-anak takut dijemput oleh Gubernur
    Dedi Mulyadi
    jika tidak mematuhi orang tua.
    Ketakutan ini muncul usai para anak-anak tersebut ditunjukkan video Dedi Mulyadi yang memperingatkan anak-anak yang tidak mematuhi orang tua agar bersiap dijemput ke
    barak militer
    .
    Video peringatan tersebut diunggah Dedi Mulyadi di akun Instagram pribadinya @
    dedimulyadi71
    .
    Dedi Mulyadi memberi peringatan bagi anak-anak yang tidak mau mandi, makan, tidur tepat waktu, atau menuruti nasihat orang tua.
    “Hayooo, anak-anak yang enggak mau mandi, gak mau makan, gak mau tidur (suka begadang), susah bangun pagi, enggak mau ke sekolah, jajan terus, awas ya kalau sampai melawan orang tuanya, enggak patuh, awas Pak Gubernur nanti datang ke rumahnya, ngejemput,” ujar Dedi dalam video yang diunggahnya.
    Dalam video tersebut, Dedi menegaskan, bahwa anak-anak yang tidak patuh hanya punya dua pilihan, yakni patuh kepada orang tua atau dibawa olehnya ke barak militer.
    Salah satu video yang menunjukkan seorang anak-anak ketakutan usai melihat peringatan tersebut bahkan diunggah ulang oleh Dedi Mulyadi di akun Instagram pribadinya dengan keterangan, “
    Tips #Parenting paling up to date. Awalnya takut, akhirnya manggut-manggut
    .”
    Fenomena baru yang muncul ini bermula dari kebijakan Dedi Mulyadi yang mengirim siswa-siswi Jawa Barat yang bermasalah ke barak militer.
    Kebijakan tersebut diluncurkan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, Jumat (2/5/2025).
    Program ini mengirim siswa-siswi yang dianggap “nakal” atau berperilaku menyimpang ke barak militer untuk dibina selama enam bulan.
    Pada tahap awal, program ini dijalankan di Kabupaten Purwakarta dan Kota Bandung.
    Sementara itu, menanggapi program tersebut, Wali Kota Depok Supian Suri menyatakan membuka peluang untuk menerapkannya di wilayahnya.
    Supian menilai Depok memiliki infrastruktur pendukung seperti markas Brimob dan Kostrad yang dapat dimanfaatkan.
    Meski masih dalam tahap kajian, Supian menilai program ini berpotensi menjadi solusi bagi orang tua yang kesulitan mengatasi perilaku anak.
    Senada dengan hal itu, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan telah menyiapkan dua lokasi pendidikan militer bagi pelajar nakal di Bekasi, yakni Batalyon Infanteri Mekanis 202/Tajimalela dan Batalyon Armed 7/155 GS.
    Tri menilai program ini bisa membentuk mental dan semangat kebangsaan pada anak-anak. Namun, ia juga menekankan pentingnya evaluasi untuk mengukur efektivitasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Besaran Uang yang Didapat Warga Bekasi seusai Verifikasi Retina, Aplikasi World ID Diblokir Komdigi – Halaman all

    Besaran Uang yang Didapat Warga Bekasi seusai Verifikasi Retina, Aplikasi World ID Diblokir Komdigi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah warga Bekasi, Jawa Barat mendatangi kantor aplikasi World ID untuk melakukan perekaman data retina.

    Mereka dijanjikan uang ratusan ribu setelah menginstal aplikasi dan mendaftar.

    Diketahui, worldcoin merupakan produk uang kripto dari aplikasi World ID yang dapat digunakan untuk bertransaksi melalui dompet digital.

    Setelah polemik scan retina yang dilakukan warga, kantor World ID di Bekasi ditutup Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    Sistem digital mereka juga tak dapat beroperasi lagi di Indonesia.

    Dua perusahaan yang menaungi aplikasi World ID yakni PT Terang Bulan Abadi dan PT Sandina Abadi Nusantara akan diperiksa.

    Awalnya, masyarakat diminta untuk mengunduh aplikasi World ID dan melakukan pendaftaran menggunakan email masing-masing.

    Verifikasi di kantor menggunakan sistem scan retina dengan dalih sistem ingin memastikan yang mendaftar bukan robot.

    Masyarakat yang telah melalui prosedur tersebut akan mendapatkan koin dalam waktu 24 jam.

    Koin dapat dicairkan ke rekening hingga dibelanjakan menggunakan aplikasi dompet digital.

    Nominal yang diberikan bervariasi mulai Rp200 ribu hingga Rp300 ribu.

    Salah satu warga bernama Wahyudi (36) mengaku mendaftar aplikasi World ID untuk mendapatkan uang.

    Ia mendatangi kantor aplikasi World ID untuk mendampingi teman yang akan mendaftar.

    “Kalau saya kebetulan dapat uang Rp 330 ribu dari aplikasi itu, nanti setiap bulan dapat lagi katanya selama sembilan bulan, nah nanti saya nunggu bulan selanjutnya, sekarang anterin teman saya mau daftar,” ucapnya, Senin (5/5/2025).

    Wahyudi tak mengetahui kantor aplikasi World ID sudah tak beroperasi setelah ditutup Komdigi.

    “Ya sempat nunggu 20 menit, barangkali buka,” imbuhnya.

    Setelah mendapat kabar adanya penutupan kantor, Wahyudi panik data pribadinya disalahgunakan.

    “Mereka (pekerja World ID) bilang aman aja data, karena kan tidak pakai NIK,” tandasnya.

    Wali Kota Bekasi Dukung Komdigi

    Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengatakan ada tiga kantor World ID di Bekasi yang sudah ditutup yakni di Bekasi Timur, Rawalumbu, dan Harapan Indah.

    Ia mendukung langkah Komdigi lantaran ada pengumpulan data biometrik warga.

    “Kami harus berhati-hati, karena belum ada jaminan keamanan data yang jelas, jangan sampai masyarakat dirugikan, harus ada mitigasi yang tepat,” ungkapnya, dikutip dari TribunJakarta.com.

    Menurut Tri Adhianto, masyarakat terdesak ekonomi sehingga memverifikasi retina mata tanpa mengetahui tujuannya.

    “Warga tertarik karena dijanjikan uang, padahal mereka tidak tahu data matanya akan digunakan untuk apa. Ini sangat berisiko,” lanjutnya.

    Tri Adhianto khawatir data para warga disalahgunakan sehingga dapat kehilangan uang di rekening hingga ancaman peretasan.

    “Kami akan terus pantau dan koordinasi dengan pemerintah pusat agar warga terhindar dari uji coba teknologi yang belum jelas manfaat dan keamanannya,” imbuhnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Aplikasi World Diblokir Komdigi, Warga Mulai Khawatir Data Retina Disalahgunakan

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

  • Tiga Kantor WorldID di Bekasi Tutup, Warga Masih Antusias Daftar Demi Dapat Uang – Halaman all

    Tiga Kantor WorldID di Bekasi Tutup, Warga Masih Antusias Daftar Demi Dapat Uang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI –  Pemerintah Kota Bekasi mengatakan tiga kantor sistem digital aplikasi WorldID atau World Coin di sejumlah wilayah Kota Bekasi telah tutup.

    Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan tiga tempat itu sudah diberhentikan operasi usai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) membekukan sistemnya pada Senin (5/5/2025).

    “Total ada tiga tempat, yakni Bekasi Timur, Rawalumbu, dan Harapan Indah,” kata Tri, Selasa (6/5/2025).

    Tri menyambut baik keputusan Komdigi melakukan penghentian sistem digital aplikasi WorldID serempak di Indonesia.

    Tri menilai alasan mendukung itu karena dirinya pun khawatir terkhusus terkait pengumpulan data biometrik warga, dalam hal ini memverifikasi retina mata calon pendaftar World ID.

    “Saya mendukung langkah Komdigi untuk menghentikan kegiatan Worldcoin atau World ID di Bekasi, kami harus berhati-hati, karena belum ada jaminan keamanan data yang jelas, jangan sampai masyarakat dirugikan, harus ada mitigasi yang tepat,” jelasnya.

    Tri menuturkan aktivitas memverifikasi retina mata tersebut dinilainya sangat berisiko bagi masyarakat.

    Terlebih masyarakat menurutnya tidak mengetahui tujuan dan maksud secara pasti verifikasi itu, dan hanya tertarik karena ditawarkan sejumlah uang.

    “Warga tertarik karena dijanjikan uang, padahal mereka tidak tahu data matanya akan digunakan untuk apa. Ini sangat berisiko,” tuturnya.

    Tri menyampaikan jika terus dibiarkan beroperasi dan tidak mengetahui tujuan dan maksud verifikasi retina mata, data biometrik itu memungkinkan dapat disalahgunakan.

    Dampaknya pun menurutnya sangat fatal, karena warga bisa saja kehilangan akses terhadap layanan penting seperti perbankan dan pererasan alat komunikasi.

    Citra Worldcoin atau World ID pun sebelumnya juga mendapat sorotan di berbagai negara seperti Kenya, Prancis, Jerman, dan India, karena isu keamanan data dan perlindungan privasi.

    “Kami akan terus pantau dan koordinasi dengan pemerintah pusat agar warga terhindar dari uji coba teknologi yang belum jelas manfaat dan keamanannya,” ucapnya.

    Warga masih antusias mendaftar

    Meskipun telah dihentikan, sejumlah masyarakat masih antusias untuk melakukan pendaftaran.

    Hal itu terlihat di sebuah roko yang dijadikan sebagian kantor operasional World ID, Jalan Juanda Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi pada Senin (5/5/2025).

    Seorang warga asal Bekasi Timur, Wahyudi (36) contohnya, ia mengatakan alasan dirinya dan masyarakat lainnya yang datang ke lokasi hanya satu, yakni ingin mendapatkan uang.

    Sebab sebelumnya ia pribadi sudah terbukti pernah mendapatkan uang setelah melewati sejumlah prosedur tertentu melalui pengaktifan aplikasi.

    “Kalau saya kebetulan dapat uang Rp 330 ribu dari aplikasi itu, nanti setiap bulan dapat lagi katanya selama sembilan bulan, nah nanti saya nunggu bulan selanjutnya, sekarang anterin teman saya mau daftar,” kata Wahyudi, Senin (5/5/2025).

    Bahkan Wahyudi menjelaskan dirinya sempat rela menunggu hingga lebih kurang 20 menit di lokasi untuk mempastikan aktivitas kantor World ID benar tidak beroperasi.

    “Ya sempat nunggu 20 menit, barangkali buka,” jelasnya.

    Wahyudi menuturkan dirinya mengetahui kalau Pemerintah Indonesia dalam hal ini Komdigi telah memberhentikan sistem World ID.

    Ia pun juga mengaku cemas dan khawatir pasca Komdigi memberhentikan sistem tersebut.

    Hanya saja ia tetap mendatangi lokasi dan justru sembari mengajak rekannya satu orang untuk mendaftar.

    “Ya khawatir juga sampe diblokir gitu ya sistemnya (World ID) tapi mereka (Pekerja World ID) bilang aman aja data, karena kan tidak pakai NIK,” tuturnya.

    Sementara di kantor layanan Wolrd ID lainnya, yakni Jalan Siliwangi, Kecamatan Rawalumbu yang tidak beroperasi dengan kondisi tutup pada Senin (5/5/2025) juga terjadi hal yang serupa dengan cabang Bekasi Timur.

    Terlihat sejumlah orang dari berbagai kalangan masih terlihat antusias berdatangan.

    Satu contohnya adalah Merry (53) yang merupakan warga Rawalumbu.

    Merry mengatakan telah mendaftar akun World ID dan sudah mendapatkan uang pasca melewati sejumlah prosedur. 

    “Sudah (melakukan pendaftaran) saya dapat Rp265 ribu,” imbuh Merry, Senin (5/5/2025).

    Kini Merry datang ke lokasi untuk mendampingi suaminya karena sebelumnya sudah mendaftar namun belum menerima uang.

    Hanya saja ia tidak mengetahui alasan kantor itu saat ini tutup.

    “Suami baru mau sekarang, suami saya mau ngambil, cuma disini nutup,” ucapnya. 

    Justru pasca ditutup Merry kemudian khawatir serta dibayangi was-was pasca karena data dari pemindaian rekam retina mata disalahgunakan. 

    “Tetangga ibu tidak pada dapat, nah ini nih katanya kemarin kan datang jam segini kok ini belum keluar, dan ini data udah diperbaharuin, sudah tiga hari tapi ini udah nutup, suami saya juga belum cair,” pungkasnya.

    Prosedur Pendaftaran :

    Berdasarkan data yang didapat Tribun Bekasi,  prosedur untuk mendapatkan uang dari aplikasi World ID adalah dengan terlebih dahulu mendownload aplikasi aplikasi World ID di ponsel genggam masing-masing untuk kemudian melakukan registrasi.

    Registrasi dilakukan dengan memasukan email pribadi calon pendaftar beserta nomor telepon.

    Kemudian calon pendaftar diberikan jadwal untuk selanjutnya mendatangi lokasi ruko World guna memverifikasi data diri.

    Saat memverifikasi data diri, pendaftar akan melalui tahapan rekam retina dengan dalih keperluan mempastikan sistem, apakah manusia atau robot.

    Setelah itu pendaftar baru mendapatkan poin yang nantinya dapat dicairkan dengan uang tunai setelah rentan waktu 24 jam.

    Nominal uang yang dicairkan kepada pendaftaran pun bervariasi, yakni mulai Rp 200 hingga Rp 350 ribu tergantung kurs.

    Uang tersebut pun dapat bisa diterima pada pendaftar setiap satu bulan sekali. (m37)

    Penulis: Rendy Rutama

  • 9
                    
                        Ramai-ramai Warga Jual Data Retina demi Uang…
                        Megapolitan

    9 Ramai-ramai Warga Jual Data Retina demi Uang… Megapolitan

    Ramai-ramai Warga Jual Data Retina demi Uang…
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Antrean mengular terlihat di depan sebuah ruko bertuliskan
    WorldID
    di Jalan Margonda Raya, Depok, Senin (5/5/2025) pagi.
    Sejak pukul 08.30 WIB, warga, umumnya ibu-ibu dan bapak-bapak, satu per satu berdatangan, berharap bisa menyelesaikan proses
    verifikasi identitas
    melalui pemindaian retina mata.
    Aplikasi
    World App
    menjanjikan imbalan setelah proses pemindaian.
    Bagi sebagian warga, informasi itu cukup untuk membuat mereka bergegas datang, meski belum paham betul siapa di balik layanan ini, dan untuk apa data mereka digunakan.
    “Saya dapat jadwal verifikasi jam 09.00 pagi, tapi sampai sekarang belum ada siapa-siapa yang datang. Tidak ada penjelasan juga,” kata Lilik Khodijah (45), warga Depok, kepada Kompas.com.
    Warga lain, Rudi (41), mengaku mendapatkan informasi dari tetangganya prihal verifikasi tersebut.
    “Saya sih dengarnya dari tetangga, katanya cukup scan mata pakai alat gitu, nanti langsung dapat koin di aplikasi World-nya. Enggak jelas juga koinnya buat apa, tapi katanya bisa diuangkan,” kata Rudi.
    Proses pendaftaran tampak sederhana, hanya dengan nama dan e-mail, tanpa KTP, tanpa dokumen tambahan.
    “Tidak pakai KTP, hanya nama saja sama e-mail, datang ke toko nanti katanya dijelasin lagi dan pencairannya juga enggak pakai berkas apa pun. Hanya lewat e-Wallet atau bank gitu,” kata Nur (38), warga lainnya.
    Namun, antusiasme warga tak berbanding lurus dengan kesiapan penyelenggara. Ruko tak kunjung buka hingga lewat pukul 10.00 WIB.
    Setelah dua jam lebih menunggu, petugas muncul dan mengumumkan bahwa layanan hari itu ditutup sementara karena alat verifikasi harus diperbaiki.
    “Kita lagi perbaikan alat, jadi alatnya kita bawa dulu untuk pembaruan,” ujar petugas di lokasi.
    “Nanti lihat melalui aplikasi saja, kalau jadwal sudah bisa diklik berarti kita sudah buka,” katanya.
    Kondisi serupa juga terjadi di kawasan Bekasi, Jawa Barat. Imbalan langsung menjadi daya tarik utama layanan WorldID.
    Wali Kota Tri Adhianto mengonfirmasi bahwa banyak warganya sudah menjual data retina demi uang tunai.
    “Sejumlah warga Bekasi telah mengikuti pemindaian iris mata menggunakan alat khusus berbentuk bola (Orb), dan setelahnya diberi imbalan uang tunai antara Rp 300.000–800.000,” kata Tri, Senin (5/5/2025).
    Namun, Tri mengingatkan bahwa di balik imbalan cepat itu, ada risiko besar yang mengintai.
    “Ini sangat berisiko. Kalau data biometrik ini disalahgunakan, dampaknya bisa sangat fatal,” katanya.
    Ia menegaskan bahwa sebagai kepala daerah, ia merasa bertanggung jawab untuk melindungi warganya.
    Ia juga meminta masyarakat lebih waspada terhadap layanan yang belum jelas keabsahan hukumnya.
    “Kami akan terus pantau dan koordinasi dengan pemerintah pusat agar warga terhindar dari uji coba teknologi yang belum jelas manfaat dan keamanannya,” ujarnya.
    Merespons situasi ini, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) telah membekukan sementara tanda daftar penyelenggara sistem elektronik Worldcoin dan WorldID.
    “Pembekuan ini merupakan langkah preventif untuk mencegah potensi risiko terhadap masyarakat,” kata Dirjen Pengawasan Ruang Digital Kemkomdigi, Alexander Sabar, dalam pernyataan tertulis, Minggu.
    Kemkomdigi mengungkapkan, PT Terang Bulan Abadi, operator WorldID, belum memiliki Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE) resmi, dan layanan Worldcoin didaftarkan atas nama badan hukum lain, yakni PT Sandina Abadi Nusantara.
    Hal ini melanggar peraturan penyelenggaraan sistem elektronik di Indonesia.
    “Ketidakpatuhan terhadap kewajiban pendaftaran dan penggunaan identitas badan hukum lain untuk menjalankan layanan digital merupakan pelanggaran serius,” kata Alexander.
    (Reporter: Achmad Nasrudin Yahya, Lidia Pratama Febrian | Editor: Faieq Hidayat, Akhdi Martin Pratama)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemkot Bekasi Bakal Bongkar Bangunan Liar di Kalimalang Dekat Unisma
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Mei 2025

    Pemkot Bekasi Bakal Bongkar Bangunan Liar di Kalimalang Dekat Unisma Megapolitan 4 Mei 2025

    Pemkot Bekasi Bakal Bongkar Bangunan Liar di Kalimalang Dekat Unisma
    Editor
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Pemerintah Kota Bekasi berencana membongkar
    bangunan liar
    (bangli) di sepanjang Kalimalang Unisma Bekasi.
    Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, pihaknya sudah melakukan tahapan sebelum eksekusi, salah satunya melayangkan surat peringatan ke pemilik bangli.
    “Bangli yang di sebelah Unisma kalau enggak salah sudah masuk peringatan ketiga. Kita sudah lakukan koordinasi dengan pemilik lahan, PJT (Perum Jasa Tirta),” kata Tri, Minggu (4/5/2025), dikutip dari
    TribunJakarta.
    Tri memastikan hal ini sejalan dengan kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) terkait penertiban bangli di bantaran sungai.
    “Ada satu sikap yang sama, bahwa Pak Gubernur memerintahkan kepada kita semua untuk melakukan bersih-bersih. Supaya Jawa Barat ini menjadi resik, menjadi istimewa,” tegas dia.
    Tri juga sudah berkoordinasi ke lingkungan sekitar. Ia berharap pemilik bangunan berinsiatif membongkar sendiri sebelum dieksekusi pemerintah.
    “Mudah-mudahan dalam waktu dekat, ya kalau memang sudah waktunya kita akan lakukan penertipan,” imbuh dia.
    Tak hanya di Kalimalang, kebijakan serupa juga akan dilakukan di seluruh wilayah bantaran sungai yang ada di Kota Bekasi.
     
    Tri mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemetaan untuk penertiban di Jatibening, Medan Satria, serta bantaran Kali Bekasi.
    “Segala progres, langkah-langkah yang kita lakukan, termasuk yang utama adalah terkait dengan kali Bekasi, memang ada duplikasi terkait dengan kepemilikan yang kemudian masih harus kita selesaikan secara hukum,” tegas dia.
    Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Ikut Kebijakan KDM, Tri Adhianto Bakal Bongkar Bangunan Liar di Kalimalang Unisma.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ikut Kebijakan KDM, Tri Adhianto Bakal Bongkar Bangunan Liar di Kalimalang Unisma

    Ikut Kebijakan KDM, Tri Adhianto Bakal Bongkar Bangunan Liar di Kalimalang Unisma

    Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

    TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR – Ikuti kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM), bangunan liar (bangli) di sepanjang Kalimalang Unisma, Kota Bekasi bakal dibongkar. 

    Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, pihaknya sudah melakukan tahapan sebelum eksekusi diantaranya melayangkan surat peringatan ke pemilik bangli. 

    “Bangli yang di sebelah Unisma tentu sudah memasuki kalau nggak salah sudah masuk peringatan ketiga. Kita sudah lakukan koordinasi dengan pemilik lahan, PJT (Perum Jasa Tirta),” kata Tri, Minggu (4/5/2025). 

    Wali Kota Bekasi menegaskan, pihaknya sejalan dengan kebijakan Gubernur Jawa Barat terkait penertiban bangli di bantaran sungai. 

    “Ada satu sikap yang sama, bahwa Pak Gubernur memerintahkan kepada kita semua untuk melakukan bersih-bersih. Supaya Jawa Barat ini menjadi resik, menjadi istimewa,” tegas dia. 

    Tri juga sudah melalukan koordinasi ke lingkungan sekitar, diharapkan pemilik bangunan melakukan insiatif pembongkaran sebelum dieksekusi pemerintah. 

    “Mudah-mudahan dalam waktu dekat, ya kalau memang sudah waktunya kita akan lakukan penertipan,” jelas dia. 

    Tak hanya di Kalimalang, kebijakan serupa juga akan dilakukan di seluruh wilayah bantaran sungai yang ada di Kota Bekasi. 

    lihat foto
    Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo sampai Jawara Betawi pasang badan usai Purnawirawan TNI, Sutiyoso dihina oleh Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Jaya, Hercules Rozario Marshal. Bahkan kelakuannya lagi dipantau orang Betawi.

    Tri mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemetaan yang untuk dilakukan penertiban diantaranya di Jatibening, Medan Satria, serta bantaran Kali Bekasi.

    “Segala progres, langkah-langkah yang kita lakukan, termasuk yang utama adalah terkait dengan kali Bekasi, memang ada duplikasi terkait dengan kepemilikan yang kemudian masih harus kita selesaikan secara hukum,” tegas dia. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pemkot Bekasi perpanjang insentif PBB-P2 hingga akhir Mei 2025

    Pemkot Bekasi perpanjang insentif PBB-P2 hingga akhir Mei 2025

    Kebijakan ini menetapkan pemberian insentif pengurangan pokok ketetapan serta penghapusan sanksi administratif PBB-P2 untuk tahun pajak 2025 dan tahun-tahun sebelumnya

    Bekasi (ANTARA) – Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat memperpanjang kebijakan pemberian insentif pembayaran pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan (PBB-P2) hingga akhir Mei 2025 sebagai upaya meningkatkan antusias warga dalam membayar pajak secara tepat waktu.

    “Kota Bekasi mendapatkan apresiasi dari Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi menyangkut kepatuhan warga dalam menunaikan wajib pajak dan kebijakan ini diberlakukan untuk meningkatkan antusias warga dalam membayar pajak,” kata Wali Kota Bekasi Tri Adhianto di Bekasi, Kamis.

    Ia menyatakan selain meningkatkan antusias warga dalam kepatuhan membayar pajak, kebijakan ini juga bertujuan memberikan kemudahan dalam pembayaran PBB-P2.

    Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Wali Kota Bekasi nomor 900.1.13.1/Kep.69-Bapenda/I/2025 tentang pemberian insentif berupa pengurangan pokok ketetapan dan penghapusan sanksi administratif pembayaran PBB-P2.

    “Kebijakan ini menetapkan pemberian insentif pengurangan pokok ketetapan serta penghapusan sanksi administratif PBB-P2 untuk tahun pajak 2025 dan tahun-tahun sebelumnya,” ucapnya.

    Dia merinci ketentuan pemberian insentif dimaksud mencakup masa berlaku insentif 1 Februari hingga 31 Mei 2025 dengan skema pengurangan pembayaran pajak sebesar 10 persen untuk pembayaran pajak tahun ini apabila dibayarkan pada bulan ini hingga Mei.

    “Diskon 10 persen juga diberlakukan kepada wajib pajak yang menunggak pembayaran PBB-P2 tahun 2019-2024 apabila menyetorkan pembayaran di Bulan April-Mei 2025,” katanya.

    Potongan bayar sebesar 20 persen diberlakukan kepada wajib pajak yang menyetorkan pembayaran PBB-P2 tahun 2013-2018 sebelum batas akhir periode kebijakan ini yakni akhir Mei 2025.

    Selanjutnya untuk tahun pajak sebelum 2013 dikenakan diskon hingga 50 persen dengan ketentuan wajib pajak menyetorkan pembayaran pada Februari-Maret sedangkan setoran pajak di April-Mei tetap mendapatkan potongan sebesar 40 persen.

    “Seluruh pembayaran yang dilakukan dalam periode insentif akan dibebaskan dari sanksi administratif sesuai ketentuan yang berlaku,” ucap dia.

    Pemerintah Kota Bekasi juga membuka layanan informasi berkaitan kebijakan dimaksud.

    “Diharapkan seluruh wajib pajak dapat memanfaatkan kebijakan insentif ini dengan sebaik-baiknya. Bersama warga membangun Kota Bekasi yang lebih keren dan tertib pajak,” kata dia.

    Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Vaksin Rabies untuk Hewan Gratis Bagi Warga Bekasi, Ini Daftar Lokasi dan Jam Pelayanannya!

    Vaksin Rabies untuk Hewan Gratis Bagi Warga Bekasi, Ini Daftar Lokasi dan Jam Pelayanannya!

    Bagi kamu warga Bekasi, kini layanan vaksin rabies untuk hewan gratis kembali hadir.

    Tayang: Selasa, 22 April 2025 08:27 WIB

    Sudin KPKP Jaksel

    ILUSTRASI VAKSINASI RABIES – Daftar lokasi dan jam pelayanan vaksinasi rabies hewan gratis di Kota Bekasi. 

    TRIBUNJAKARTA.COM – Bagi kamu warga Bekasi, kini layanan vaksin rabies untuk hewan gratis kembali hadir.

    Dilihat dari instagram Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, layanan vaksin rabies ini tersedia di beberapa lokasi.

    Diantaranya RPH Teluk Pucung, UPTD Klinik dan Laboratorium Keswan dan Kesmavet, Kota Bekasi.

    Untuk waktu pelayanannya pun berlangsung setiap Senin-Jumat mulai pukul 08.00-15.00 WIB.

    Syarat dan ketentuan:

    – Pemilik hewan ber-KTP Kota Bekasi

    – Memiliki hewan sehat usia minimal 6 bulan

    – Hewan tidak bunting dan tidak menyusui

    lihat foto
    21 April selalu diperingati sebagai Hari Kartini. Selain promo pada moda transportasi, berbagai tempat makan juga memberikan dikson khusus perempuan.

    Kendati demikian, sebelum datang ke lokasi, kamu perlu membuat janji dulu nih melalui nomor WhatsApp 085779116426.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://jakarta.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’70854′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast + 1;
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.thumb) img = “”+vthumb+””;
    else img = ”;
    if(val.c_title) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    $.getJSON(“https://jakarta.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’70854′,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }

    Berita Terkini

  • Viral Warga Bekasi Ramai Cium Bau Mirip Gas Bocor, BPBD Buka Suara

    Viral Warga Bekasi Ramai Cium Bau Mirip Gas Bocor, BPBD Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pada Jumat (18/4), warga Bekasi ramai-ramai mengeluhkan soal bau menyengat yang mirip gas bocor dan bensin. Mereka membagikan pengalaman tak menyenangkan tersebut melalui media sosial.

    Pantauan CNBC Indonesia hingga Sabtu (19/4/2025), kata kunci ‘Bekasi’ menempati trending topic di platform X dengan menghimpun lebih dari 12.500 tweet terkait.

    Banyak netizen yang mempertanyakan asal-muasal bau tak sedap tersebut. Ada yang mengira bau gas hanya tercium di rumahnya sendiri, tetapi ternyata dirasakan seluruh warga Bekasi.

    Beberapa akun juga menyebut bau tak enak itu sampai ke sebagian wilayah Jakarta Timur. Ada pula netizen yang menyebut pagi ini bau sudah mulai reda, namun tampak kabut dan asap tebal yang tidak seperti biasa.

    Berikut beberapa komentar yang dihimpun CNBC Indonesia:

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    Dikutip dari detikcom, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi Priadi Santoso membenarkan banyak warga yang mengaku mencium bau menyengat seperti gas pada Jumat (18/4) malam. Adapun lokasi yang dicek yakni Rawalumbu hingga Bantar Gebang.

    “Hasil monitoring tim BPBD, berdasarkan monitoring semalam dari pukul 21.50 di Rawalumbu, Mustika Jaya dan Bantar Gebang memang benar ada bau gas di beberapa wilayah itu,” kata Priadi, dikutip dari detikcom.

    Kendati demikian, Priadi mengatakan pihaknya belum menemukan sumber penyebab bau tersebut.

    Sementara itu, pantauan CNBC Indonesia di akun media sosial Pemerintah Kota Bekas (@pemkotbekasi) dan Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto (@mas_triadhianto), hingga kini belum ada tanggapan dari pertanyaan warga terkait bau seperti gas bocor. Kita tunggu saja!

    (fab/fab)