Tag: Tomy Winata

  • Menanti Jurus Prabowo Pulihkan IHSG, Bakal Intervensi Pasar Modal?

    Menanti Jurus Prabowo Pulihkan IHSG, Bakal Intervensi Pasar Modal?

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto harus berjibaku untuk memulihkan kepercayaan pasar dan pelaku ekonomi setelah serangkaian sentimen negatif yang datang silih berganti. 

    Prabowo memang kerap melontarkan sejumlah pernyataan yang memicu kontroversi. Dia pernah menyamakan trading saham bagi investor kecil dengan main judi. Prabowo juga sempat mengaku ‘diintimidasi’ Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG bakal rontok jika tetap menerapkan program makan bergizi gratis alias MBG.

    Singkat cerita, pada Selasa (18/3/2025) lalu, IHSG anjlok menyentuh 6%. Prabowo kemudian memanggil tim ekonominya ke istana. Ada sosok Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, serta anggota DEN lainnya seperti Chatib Basri dan Mari Elka Pangestu.

    Meski sejatinya pertemuan itu tidak secara spesifik membahas kinerja IHSG, Luhut sempat mengatakan bahwa Presiden Prabowo segera memanggil para investor saham untuk menentukan dosis kebijakan yang tepat guna menjaga stabilitas pasar keuangan.

    “Presiden akan bertemu dengan anu, investor saham, [waktunya] pak Seskab yang atur,” ujar Luhut.

    Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan./IstimewaPerbesar

    Sekadar informasi, Indeks harga saham gabungan (IHSG) sempat ambrol hingga 6,12%. Otoritas kemudian memilih skema trading halt supaya perdagangan saham tidak terkoreksi lebih dalam. 

    Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan sesi pertama hari ini, Selasa (18/3/2025), IHSG ambrol 395,87 poin atau 6,12% ke level 6.076,08. Di level itu, IHSG sudah anjlok lebih dari 14,18% dari level penutupan pada akhir 2024 di posisi 7.079,9.

    Sebelum peristiwa Selasa lalu, trading halt yang dipicu penurunan IHSG mencapai 5% pernah terjadi sewaktu pandemi Covid-19. BEI waktu itu mengeluarkan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat.

    Adapun Luhut tidak menjelaskan secara spesifik siapa saja investor saham yang akan bertemu dengan Prabowo. Dia juga tidak memaparkan, apakah investor yang dimaksud sama dengan para konglomerat yang diundang Prabowo belum lama ini.

    Yang jelas Luhut cukup optimistis bahwa IHSG akan segera mengalami pemulihan dalam waktu dekat. “Ya ada saja bisa terjadi peristiwa sejenis. Tapi saya pikir hari ini [kemarin] rebound. Kita awasi lah dengan cermat ke depan semua,” katanya.

    Sempat Panggil Konglomerat 

    Peristiwa anjloknya kinerja saham hingga di atas 5% cukup menarik. Pasalnya, peristiwa itu terjadi kurang dari dua pekan setelah Presiden Prabowo Subianto memanggil para konglomerat ke istana. 

    Pemanggilan para konglomerat terjadi di tengah tren penurunan kinerja IHSG yang entah secara kebetulan atau tidak beriringan dengan peluncuran BPI Danantara. Kehadiran Danantara memang belum direspons positif oleh pasar. Alih-alih bikin pasar modal melejit, saham-saham bank milik negara justru amblas pasca peluncuran Danantara.

    Berdasarkan catatan Bisnis, delapan konglomerat RI yang bertemu dengan Prabowo kemarin malam meliputi Anthony Salim (Salim Group), Sugianto Kusuma alias Aguan (Agung Sedayu Group), Prajogo Pangestu (PT Barito Pacific Tbk.) dan Garibaldi Thohir atau Boy Thohir (Adaro).

    Kemudian, Franky Widjaja (Sinar Mas Group), Dato Sri Tahir (Mayapada Group), James Riady (Lippo Group) serta Tomy Winata (Artha Graha Group).

    Prabowo bertemu dengan para konglomerat./IstimewaPerbesar

    Sementara itu, pada siang, Jumat (7/3/2025), lebih banyak lagi konglomerat yang hadir mereka antara lain, Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam (Jhonlin Group), Chairul Tanjung (Trans Corp) serta Hilmi Panigoro (Medco).

    Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie mengatakan bahwa pertemuan siang ini digelar Prabowo untuk memberikan arahan ke para pengusaha. Salah satu pesan kunci yang disampaikan Kepala Negara adalah kekompakan di tengah situasi gonjang-ganjing akibat faktor eksternal belakangan ini. 

    “Nah ini kan gonjang-ganjing ini banyak karena faktor eksternal, jadi ya dari sisi domestik kita musti kompak. Kadin itu kan termasuk juga pemain-pemain pelaku di daerah termasuk pengusahanya maupun perusahaannya. Jadi kita dengarkanlah arahan beliau masukan beliau,” ujarnya, Jumat (7/3/2025) lalu. 

    Anindya menuturkan bahwa kondisi saat ini mirip dengan yang terjadi pada sejumlah krisis yang pernah terjadi seperti krisis 1998 maupun yang terjadi akibat pandemi Covid-19 di 2020 lalu.

    Dia menilai, pada saat itu pemerintah dan dunia usaha kompak dan bahu membahu. “Dan banyak sekali juga hal-hal yang menjadi peluang dengan Danantara ini tentunya investasi bisa terpusat, efisiensi bisa terlaksana. Mudah-mudahan lah kita teman-teman di Kadin bisa berkolaborasi,” ucapnya. 

    Sementara itu, Boy Thohir mengaku bahwa pertemuan para pengusaha dengan Prabowo di Istana siang ini dalam rangka menyambut tamu negara. Namun demikian, dia tidak mengungkap siapa tamu yang dimaksud olehnya itu. 

    Adapun untuk pertemuan semalam, Kamis (6/3/2025), kakak dari Menteri BUMN Erick Thohir itu mengaku bahwa Prabowo turut berpesan soal beberapa program prioritasnya. Misalnya, Makan Bergizi Gratis (MBG), 3 juta rumah serta sovereign wealth fund baru RI, Danantara. 

    Boy menyebut Prabowo meminta agar pengusaha dan masyarakat bergotong royong membangun negara. “Semua pihak baik itu pengusaha, masyarakat menengah, individu semua lah kita bergotong royong bersama-sama membangun negara ini. Karena memang kalau bukan kita siapa lagi kan,” terangnya.

    Boy mengaku sempat menyinggung aksi korporasi yang dilakukan dirinya dan sejumlah pengusaha di pasar modal untuk memulihkan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat menurun beberapa waktu lalu. 

    “Hari Selasa saya sama teman-teman di capital market begitu saham turun kan kita juga support, kan ada buy back apa segala macam langsung kan rebound,” tuturnya.

    Polisi Pasar Modal 

    Di sisi lain, pasar modal sempat bergejolak ketika mendengar Bareskrim Polri bakal ikut memantau pergerakan saham. Wacana ini memicu pro kontra. Ada ketakutan, keterlibatan penegak hukum dalam pengawasan transaksi saham yang sangat cair, akan menimbulkan guncangan apalagi kalau sampai ikut cawe-cawe alias intervensi pasar.

    Sebaliknya, polisi merasa perlu ikut mengawasi pasar saham. Tidak dalam kapasitas intervensi pasar, tetapi mendukung program Presiden Prabowo Subianto. Kehadiran polisi hanya untuk penegakan hukum. Apalagi, banyak kasus kejahatan terjadi di pasar modal. Korupsi Taspen, Jiwasraya, kemudian skandal ‘mafia listing’ yang melibatkan oknum Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah contohnya.

    Kasus terakhir cukup menarik karena melibatkan orang dalam BEI. Ada 5 orang yang diduga menerima suap untuk memuluskan listing perusahaan tercatat. Praktik ini diduga telah berlangsung bertahun-tahun. Sayangnya, ujungnya tidak jelas, apakah kasus itu lanjut ke pidana atau cukup dengan pemecatan oleh otoritas bursa. Kasus ini menguap begitu saja.

    Selain soal skandal, keterlibatan polisi dalam memantau bursa tidak lepas dari keberadaan Badan Pengelola Investasi alias BPI Danantara. Badan baru ini mengelola BUMN jumbo, termasuk sebagian yang telah tercatat di lantai bursa. Polisi, sebagai lembaga penegak hukum di bawah presiden, tergerak untuk mengawasi gerak-gerik saham supaya tidak muncul skandal baru yang berpotensi merugikan negara triliunan rupiah.

    “Bareskrim juga punya concern [memantau saham] dan berkoodinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) khususnya dalam bidang pengawasan saham,” kata Kasubdit 5 Bareskrim Polri Kombes Pol M Irwan Susanto, Rabu (5/3/2025) lalu. 

    Namun demikian, Irwan menegaskan bahwa pemantauan yang dilakukan Bareskrim tidak akan mengganggu pasar. Polri, kata dia, hanya ingin memberikan kepastian kepada nasabah dan menciptakan ekosistem investasi yang positif baik di pasar modal, asuransi, maupun sektor keuangan lainnya.

    “Ini dijaga sehingga bisa menopang satu sisi ekonomi dan kepastian kepada nasabah.”

    Keterlibatan Polri dalam pengawasan sektor keuangan sebenarnya bukan hal yang baru. Polri adalah salah satu anggota Satuan Tugas alias Satgas Waspada Investasi. Namun demikian, sejauh ini, tugas Satgas tersebut terbatas kepada pengawasan dan pemberantasan praktik investasi ilegal. Paling banyak menindak pinjaman online alias pinjol ilegal.

    Polisi berjaga di sebuah lokasi./IstimewaPerbesar

    Padahal, kalau menilik data Pusat Pelaporan dan Analisis Keuangan alias PPATK, jumlah kasus transaksi yang terindikasi pencucian uang hasil kejahatan di pasar modal cukup banyak. Setiap tahun transaksinya terus meningkat. 

    Tahun 2024 lalu, misalnya, lembaga intelijen keuangan mencatat sebanyak 2.818 indikasi pidana di dalam laporan transaksi keuangan mencurigakan atau LTKM di pasar modal. Jumlah ini naik sekitar 125% dari transaksi tahun 2023 yang tercatat di angka 1.248. 

    PPATK juga mencatat jumlah transaksi mencurigakan melalui perusahaan efek juga naik signifikan. Perusahaan efek adalah perusahaan yang beraktivitas di pasar modal. Pada tahun 2024 lalu, transaksi gelap melalui perusahaan efek mencapai 12.335. Naik berkali-kali lipat dibandingkan tahun 2023 yang hanya 1.534 transaksi. Kalau dipersentase sebanyak 704,1% kenaikannya.

    Adapun kalau merujuk kepada Undang-undang No.8/1995 tentang pasar modal, kejahatan di pasar modal bisa digolongkan kepada tiga jenis kejahatan yakni fraud termasuk penipuan di dalamnya, insider trading alias perdagangan orang dalam, serta manipulasi pasar.

    Sementara itu, Undang-undang Nomor 4 tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan atau UU PPSK, mengamanatkan penyidikan di pasar modal hanya dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

    Dalam catatan Bisnis, tidak hanya pasar modal, semula UU PPSK menegaskan bahwa satu-satunya penyidik yang berhak melakukan penyidikan tindak pidana keuangan adalah penyidik dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Namun demikian, beleid turunan UU yakni Peraturan Pemerintah Nomor 5/2023 tentang Penyidikan Tindak Pidana di Sektor Keuangan memberikan relaksasi. Polri tetap bisa melakukan penyidikan tindak pidana di sektor keuangan. Penegasan mengenai kewenangan Polri itu tertuang dalam pasal 2 ayat 1 huruf a.

    Polisi Tak Boleh Intervensi 

    Sebelumnya, Analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengungkapkan kekhawatirannya terhadap langkah Polri di pasar modal. Menurutnya, kalau memang ada penegakan hukum yang mengatur agar pihak kepolisian bisa ikut memantau transaksi pasar modal, seharusnya diperlukan koordinasi antarlembaga.

    Koordinasi antarlembaga, katanya, bisa memberikan dan meningkatkan keyakinan maupun kepercayaan kepada para investor supaya bisa berinvestasi di pasar modal dengan sangat kondusif. “Apalagi hal tersebut juga bertujuan untuk mencegah terjadinya manipulasi perdagangan di pasar modal. Jadi ini benar-benar bisa menciptakan ekosistem pasar modal di Tanah Air yang kondusif, harapannya seperti itu,” jelasnya.

    Nafan berharap polisi bergerak sesuai koridor dan tidak mengintervensi pasar saat memantau pergerakan harga saham di pasar modal. “Yang terpenting sesuai dengan koridornya masing-masing, asalkan tujuannya bukan intervensi. Namanya market ‘kan sebenarnya tidak menginginkan adanya intervensi pasar,” tuturnya.

    Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira justru mempertanyakan rencana Bareskrim Polri ikut memantau pergerakan harga saham di pasar modal.

    Keterlibatan penegak hukum menurutnya, bisa jadi menjadi sinyal kegentingan atas yang terjadi di pasar modal. Tahun lalu, misalnya, meski asal-usulnya tidak jelas, ada sekitar Rp4.086,3 triliun dana yang lari dari Indonesia ke Singapura. 

    “Ada kegentingan apa ya, Bareskrim ikut memantau pengawasan pasar modal? Berarti ini sinyal bahwa ada kegentingan yang memaksa pihak kepolisian ikut turun melakukan pengawasan.”

  • 4 Fakta Presiden Prabowo Kumpulkan Pengusaha di Istana, Ajak Atasi Kemiskinan dan Buka Lapangan Pekerjaan – Page 3

    4 Fakta Presiden Prabowo Kumpulkan Pengusaha di Istana, Ajak Atasi Kemiskinan dan Buka Lapangan Pekerjaan – Page 3

    Presiden Prabowo Subianto menerima delapan pengusaha besar Indonesia di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 6 Maret 2025.

    Mereka antara lain, Anthony Salim, Sugianto Kusuma atau Aguan, Prajogo Pangestu, Boy Thohit, Franky Widjaja, Dato Sri Tahir, hingga Tomy Winata.

    “Presiden Prabowo Subianto menerima kehadiran delapan pengusaha besar di Indonesia yang memiliki latar belakang bisnis yang berbeda-beda, antara lain Bapak Anthony Salim, Bapak Sugianto Kusuma, Bapak Prajogo Pangestu, Bapak Boy Thohir, Bapak Franky Widjaja, Bapak Dato Sri Tahir, Bapak James Riady, dan Bapak Tomy Winata,” tulis akun Instagram resmi Sekretariat Kabinet, dikutip pada Kamis 6 Maret 2025.

    Prabowo membahas isu terkini di Indonesia maupun dunia serta program utama pemerintah dengan para pengusaha. Mulai dari, program makan bergizi gratis (MBG), infrastruktur, hingga Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang baru diluncurkan Prabowo.

    “Pada kesempatan tersebut, Presiden berdiskusi mengenai perkembangan terkini di Tanah Air dan dunia global, serta program-program utama yang tengah dijalankan oleh pemerintah, termasuk program Makan Bergizi Gratis, infrastruktur, industri tekstil, swasembada pangan dan energi, industrialisasi, hingga Badan Pengelola Investasi Danantara,” bunyi keterangan di akun Sekretariat Kabinet.

    Prabowo sendiri didampingi Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya. Prabowo menyampaikan apresiasi kepada para pengusaha yang mendukung kebijakan dan program pemerintah untuk kesejahteraan masyarakat.

    “Dalam suasana diskusi yang hangat, Presiden Prabowo memberikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh para pengusaha terhadap berbagai kebijakan dan program pemerintah, terutama yang menyangkut kepentingan dan kesejahteraan rakyat,” tulis akun Sekretariat Kabinet.

     

  • Para pengusaha dari Haji Isam hingga Aguan sambangi Istana dengan jas

    Para pengusaha dari Haji Isam hingga Aguan sambangi Istana dengan jas

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Para pengusaha dari Haji Isam hingga Aguan sambangi Istana dengan jas
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 07 Maret 2025 – 17:56 WIB

    Elshinta.com – Belasan pengusaha besar asal Indonesia, seperti Andi Syamsuddin Arsyad atau yang biasa dikenal Haji Isam, Sugianto Kusuma atau Aguan, hingga Prajogo Pangestu kompak mengenakan setelan jas dan dasi saat menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.

    Selain ketiganya, para pengusaha yang juga memenuhi undangan Presiden Prabowo Subianto ke Istana, antara lain Boy Thohir, Tomi Winata, Franky Wijaya, Dato Sri Tahir, James Riady, Chairul Tanjung dan Hilmi Panigoro.

    Direktur Utama Adaro Energy Indonesia Garibaldi Thohir atau biasa dikenal dengan Boy Thohir mengatakan bahwa dalam undangan tersebut, Presiden juga mengundang tamu negara bersama pengusaha.

    “Ada tamu, tamu negara. Enggak tahu. Undangan mungkin dari Perdana Menteri Vietnam kali ya,” kata Boy Thohir kepada wartawan.

    Boy mengatakan bahwa pada Kamis (6/3) malam, ia telah bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto dan tujuh pengusaha besar lainnya untuk diskusi situasi dan kondisi terkini di dalam negeri, termasuk juga membahas dinamika kondisi global.

    Kemudian, ia kembali diundang pada Jumat sore ini bersama para pengusaha lainnya, menteri-menteri Kabinet Merah Putih, serta Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Anindya Bakrie.

    Sejumlah menteri yang turut hadir dalam undangan bersama pengusaha pada Jumat sore ini, yakni Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi dan Hilirisasi yang juga Kepala atau CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Rosan Roeslani, Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

    Adapun pada Kamis (6/3) malam, Presiden Prabowo Subianto menerima kehadiran delapan pengusaha besar di Indonesia yang memiliki latar belakang bisnis yang berbeda-beda, antara lain, Anthony Salim, Sugianto Kusuma, Prajogo Pangestu, Boy Thohir, Franky Widjaja, Dato Sri Tahir, James Riady, dan Tomy Winata.

    Berdasarkan unggahan dari Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya melalui akun instagram @sekretariat.kabinet, pertemuan Presiden dengan para pengusaha itu berlangsung dengan hangat membahas banyak hal, mulai dari diskusi situasi dan kondisi terkini di dalam negeri, termasuk juga membahas dinamika kondisi global.

    Secara khusus saat membahas topik di dalam negeri, Presiden dan para pengusaha tidak luput memperbincangkan program-program utama dan unggulan yang tengah dijalankan Kabinet Merah Putih (KMP) yang melingkupi beragam sektor, mulai dari kesehatan hingga sektor industri.

    Beragam program yang dibahas, di antaranya program Makan Bergizi Gratis yang telah berjalan sejak awal 2025, program Swasembada Pangan dan Energi, program dukungan untuk infrastruktur, industrialisasi, program terkait dengan industri tekstil, hingga membahas program terbaru, yaitu Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

    Sumber : Radio Elshinta

  • MUI Nilai Para Konglomerat Diundang ke Istana Presiden Jadi Pertanyaan Publik – Halaman all

    MUI Nilai Para Konglomerat Diundang ke Istana Presiden Jadi Pertanyaan Publik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menilai kehadiran para konglomerat besar ke Istana Kepresidenan bertemu Presiden Prabowo Subianto mengundang banyak pertanyaan bagi publik.

    Pasalnya, Anwar mengetahui informasi bahwa di antara para konglomerat tersebut ada yang terkait dengan beberapa isu besar seperti isu PIK 2, pagar laut dan lain-lain. 

    “Tentu saja dalam pertemuan tersebut tidak mustahil hal-hal terkait dengan isu-isu besar tersebut dibicarakan. Di sinilah dikhawatirkan adanya ketidakseimbangan informasi yang diterima oleh presiden,” kata Anwar Abbas dalam pesan yang diterima, Sabtu (8/3/2025).

    Untuk itu, dia mengusulkan agar Presiden juga menerima perwakilan dari para korban agar tercipta keseimbangan informasi. 

    “Hal ini perlu dilakukan agar jangan sampai terkesan presiden hanya mendengar keluhan  dari para taipan saja dan mengabaikan suara dari masyarakat  yang selama ini telah dirugikan,” kata dia

    Jika alasan diterimanya para konglomerat tersebut karena mereka memiliki peran penting dalam kehidupan ekonomi negeri ini, Anwar Abbas mengatakan publik tentu juga berharap agar presiden tidak lupa bahwa peran rakyat  dalam kehidupan ekonomi di negeri ini juga tidak kalah besar dan pentingnya. 

    “Oleh karena itu, menerima para konglomerat dan para taipan saja tanpa menerima wakil-wakil masyarakat yang menjadi korban tindakan mereka, jelas kurang elok untuk dilihat dan disaksikan,” tandasnya.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto kembali menerima kedatangan para taipan Indonesia di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat, (7/3/2025). 

    Mereka di antaranya Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam yang merupakan pemilik Jhonlin Group, pemilih  Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan, Anthony Salim, pemilik Adaro Boy Thohir, Ketua Kadin Anindya Bakrie, Bos Lippo James Riady, konglomerat Medco Energy Hilmi Panigoro, Bos Sinar Mas Franky Oesman Widjaja, Bos Barito Pacific Prajogo Pangestu, hingga Bos Artha Graha Tomy Winata.

    Para taipan tersebut datang ke Istana melalui pintu pilar Jalan vetara, Jakarta Pusat. Mereka masuk sejak pukul 14.15 WIB. Datang ke Istana para Konglomerat tersebut kompak mengenakan setelah jas hitam.

    Sehari sebelumnya Presiden Prabowo juga menerima kedatangan delapan pengusaha besar di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, (6/3/2025). Kedatangan para pengusaha tersebut untuk berdiskusi mengenai perkembangan ekonomi nasional.

    “Pertemuan ini menjadi ajang diskusi strategis antara pemerintah dan dunia usaha mengenai perkembangan ekonomi nasional serta program-program utama yang tengah dijalankan,” ujar Deputi Bidang Protokol,Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana.

    Delapan pengusaha yang hadir dalam pertemuan tersebut berasal dari berbagai sektor industri, di antaranya Anthony Salim, Sugianto Kusuma alias Aguan, Prajogo Pangestu, Boy Thohir, Franky Widjaja, Dato Sri Tahir, James Riady, dan Tomy Winata. Masing-masing memiliki latar belakang bisnis yang berbeda, mulai dari sektor pangan, properti, energi, keuangan, hingga manufaktur.

    Ia mengatakan dalam suasana yang hangat dan produktif pada pertemuan tersebut Presiden Prabowo membahas sejumlah isu strategis, termasuk program makan bergizi gratis yang menjadi salah satu kebijakan unggulan pemerintah, pembangunan infrastruktur, penguatan industri tekstil, hingga upaya swasembada pangan dan energi. 

    “Selain itu, industrialisasi dan pengelolaan investasi melalui Badan Pengelola Investasi Danantara juga menjadi topik utama dalam perbincangan,” katanya.

    Pada kesempatan tersebut Kepala Negara mengapresiasi peran serta para pengusaha dalam mendukung berbagai kebijakan pemerintah, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat. 

  • Top 3: Prabowo Bertemu 8 Pengusaha Kakap RI – Page 3

    Top 3: Prabowo Bertemu 8 Pengusaha Kakap RI – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Presiden Prabowo Subianto menerima kehadiran delapan pengusaha besar di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 6 Maret 2025.

    Pertemuan ini menjadi ajang diskusi strategis antara pemerintah dan dunia usaha mengenai perkembangan ekonomi nasional serta program-program utama yang tengah dijalankan.

    Berita mengenai pertemuan Prabowo dengan pengusaha kakap Indonesia ini menjadi berita yang paling banyak dibaca. Berikut daftarnya, Sabtu (8/3/2025):

    1. Prabowo Bertemu 8 Pengusaha Besar, Bahas Apa Saja?

    Presiden Prabowo Subianto menerima kehadiran delapan pengusaha besar di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis, 6 Maret 2025.

    Pertemuan ini menjadi ajang diskusi strategis antara pemerintah dan dunia usaha mengenai perkembangan ekonomi nasional serta program-program utama yang tengah dijalankan. Demikian seperti dikutip dari laman Setkab, Jumat (7/3/2025).

    Delapan pengusaha yang hadir dalam pertemuan tersebut berasal dari berbagai sektor industri, di antaranya Anthony Salim, Sugianto Kusuma, Prajogo Pangestu, Boy Thohir, Franky Widjaja, Dato Sri Tahir, James Riady, dan Tomy Winata. Masing-masing memiliki latar belakang bisnis yang berbeda, mulai dari sektor pangan, properti, energi, keuangan, hingga manufaktur.

    Selengkapnya

  • Pertemuan Prabowo dan konglomerat sentimen positif ke IHSG

    Pertemuan Prabowo dan konglomerat sentimen positif ke IHSG

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Dirut BEI: Pertemuan Prabowo dan konglomerat sentimen positif ke IHSG
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 07 Maret 2025 – 19:16 WIB

    Elshinta.com – Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menyampaikan bahwa pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan para pengusaha besar Indonesia telah memberikan sentimen positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

    “Pasti, lihat aja indeksnya, positifnya pasti ada. Hari ini kan indeksnya positif,” ujar Iman di sela-sela acara Ring the Bell for Gender Equality (RTBFGE) 2025 di Gedung BEI, Jakarta, Jumat.

    Adanya pertemuan tersebut, menurutnya, merupakan bentuk dukungan positif dari pemerintah dan para pengusaha besar bagi perekonomian nasional, termasuk bagi industri pasar modal Indonesia.

    “Buat kita, ini support yang bagus dari pemerintah dan pengusaha kepada industri pasar modal. Jadi, bisa dilihat indeksnya hari ini kan positif,” ujar Iman.

    Pada Kamis (06/03), Presiden Prabowo menerima kunjungan delapan pengusaha besar Indonesia di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, yang membahas mengenai program-program utama nasional.

    Adapun, kedelapan pengusaha besar itu, diantaranya Anthony Salim, Sugianto Kusuma (Aguan), Prajogo Pangestu, Boy Thohir, Franky Widjaja, Dato Sri Tahir, James Riady, dan Tomy Winata.

    Pada hari ini, Jumat (07/03), Presiden Prabowo kembali bertemu dengan para pengusaha besar Indonesia, diantaranya Chairul Tanjung, Andi Syamsuddin Arsyad (Haji Isam), Anthony Salim, Sugianto Kusuma (Aguan), Boy Thohir, Anindya Bakrie, James Riady, Franky Widjaja, Prajogo Pangestu, Tomy Winata, Anindya Bakrie, dan Hilmi Panigoro.

    Pada perdagangan Bursa, Jumat (07/03) pukul 15.33 WIB, IHSG tercatat menguat 19,68 poin atau 1,30 persen ke posisi 6.637,53. Sementara indeks LQ45 melemah 2,03 poin atau 0,27 persen ke posisi 751,46.

    Sumber : Antara

  • Prabowo Undang Ray Dalio, Bahas Investasi dan BPI Danantara

    Prabowo Undang Ray Dalio, Bahas Investasi dan BPI Danantara

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto mengundang investor asal Amerika Serikat, Ray Dalio, dalam pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/3/2025). Dalam kesempatan ini, Ray Dalio hadir bersama sejumlah konglomerat Indonesia untuk membahas Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).

    “Kami telah meluncurkan sovereign wealth fund yang baru ini, dan kami sangat beruntung Anda hadir di sini. Saya rasa kita bisa langsung memulai diskusi,” ujar Prabowo.

    Prabowo menyatakan kehadiran Ray Dalio, yang memiliki pengalaman luas dalam dunia investasi global, merupakan keuntungan besar bagi Indonesia.

    “Anda adalah teman baik saya, dan saya ingin Anda juga menjadi teman baik bagi Indonesia. Pengalaman Anda di ekonomi global, Asia, Timur Tengah, dan dunia sangat berharga bagi kami,” kata Prabowo.

    Ia juga menegaskan BPI Danantara membutuhkan saran serta pandangan kritis dari Ray Dalio untuk memastikan investasi berjalan dengan optimal.

    “Kami membutuhkan nasihat kritis agar terus mencari kemajuan dan memastikan tata kelola investasi yang baik,” tambahnya.

    Adapun para konglomerat yang hadir dalam dengan Prabowo yakni pengusaha asal Kalimantan Selatan Andi Syamsuddin Arsyad atau Haji Isam, Bos Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan, Bos Indofood Anthony Salim, dan Founder & Chairman CT Corp Chairul Tanjung (CT).

    Dalam pertemuan Prabowo dan Ray Dalio, turut hadir dalam Bos Lippo Group James Riady, Pemilik Adaro Energy Garibaldi Thohir alias Boy Thohir, Pemilik Sinar Mas Franky Oesman Widjaja, Pendiri Barito Pacific Prajogo Pangestu, Bos Artha Graha Tomy Winata alias TW, Presiden Direktur MedcoEnergi Hilmi Panigoro, dan Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie.

  • Tomy Winata Bicara Lapangan Kerja Usai Bertemu Prabowo: Kita Mau PHK Selesai

    Tomy Winata Bicara Lapangan Kerja Usai Bertemu Prabowo: Kita Mau PHK Selesai

    Jakarta

    Pemilik Grup Artha Graha Tomy Winata bicara soal pembukaan lapangan kerja baru usai melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

    Tomy sempat menghadiri diskusi antara pengusaha dengan pemerintah dan juga investor kawakan Amerika Serikat (AS) Ray Dalio.

    Usai pertemuan itu, Tomy bilang penciptaan lapangan kerja menjadi atensi utama yang diungkapkan olehnya. Menurutnya lapangan kerja dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan peningkatan pendapatan.

    “Semua untuk membangun, menciptakan lapangan pekerjaan. Pokoknya penciptaan lapangan pekerjaan supaya masyarakat bisa lebih baik hidupnya, lebih makmur,” beber Tommy Winata di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (7/3/2025).

    Tomy menyatakan penciptaan lapangan kerja harus dilakukan di segala macam bidang. Dia juga menyinggung soal masalah badai PHK yang terjadi, menurutnya masalah PHK massal harus cepat selesai.

    “Ya itu semua memang termasuk. Kita mau supaya PHK selesai,” tutur Tomy.

    (hal/hns)

  • Presiden ajak dunia usaha gotong royong sukseskan MBG

    Presiden ajak dunia usaha gotong royong sukseskan MBG

    Presiden minta kolaborasi pemerintah dan dunia usaha terjalin kuat dalam peningkatan produksi dan distribusi makanan bergizi.

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto mengajak pelaku usaha untuk bergotong royong mendukung kesuksesan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah berjalan sejak 6 Januari 2025.

    Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Dedek Prayudi di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa Presiden mengundang beberapa pengusaha ke Istana, Kamis (6/3), untuk berdiskusi mengenai potensi dukungan yang dapat mereka berikan untuk MBG.

    “Presiden minta kolaborasi pemerintah dan dunia usaha terjalin kuat dalam peningkatan produksi dan distribusi makanan bergizi untuk mendukung program pemerintah mengatasi masalah malnutrisi, meningkatkan prestasi pendidikan, dan memperbaiki kondisi kesehatan anak,” kata Dedek Prayudi.

    Presiden dengan delapan pengusaha itu juga berdiskusi membahas strategi meningkatkan investasi demi mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen.

    Terkait dengan MBG, Presiden, dalam pertemuannya dengan para pengusaha, Kamis, menjamin keberlanjutan program MBG untuk anak-anak Indonesia.

    Dedek menyebut Badan Bergizi Nasional (BGN) terus memperluas cakupan layanan melalui penambahan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di semua provinsi. Dapur MBG yang saat ini tersebar di 38 provinsi sudah melayani lebih dari 2.000.000 penerima manfaat, yaitu anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

    “Kami harapkan, pas 3 bulan ke depan, atau memasuki bulan April nanti, ekspansi SPPG dapat maksimal hingga target 3.000.000 penerima manfaat tercapai,” kata Dedek.

    Ia lantas menekankan bahwa Presiden Prabowo yakin di akhir 2025 semua anak Indonesia akan mendapatkan makan bergizi gratis.

    Oleh karena itu, kata dia, butuh gotong royong untuk memastikan target itu tercapai, terutama penambahan dapur di berbagai wilayah sehingga makin mempercepat tujuan.

    “Hal ini agar setiap anak Indonesia mendapatkan akses makanan bergizi,” kata dia.

    Presiden Prabowo menerima delapan taipan asal Indonesia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis. Delapan taipan yang bertemu Presiden itu Anthony Salim, Sugianto Kusuma alias Aguan, Prajogo Pangestu, Garibaldi Thohir, Franky Widjaja, Dato Sri Tahir, James Riady, dan Tomy Winata.

    Dalam pertemuan itu, Presiden didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Letkol Inf. Teddy Indra Wijaya.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tomy Winata Bicara Penciptaan Lapangan Kerja Usai Bertemu Prabowo: PHK Selesai

    Tomy Winata Bicara Penciptaan Lapangan Kerja Usai Bertemu Prabowo: PHK Selesai

    Tomy Winata Bicara Penciptaan Lapangan Kerja Usai Bertemu Prabowo: PHK Selesai
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemilik Grup Artha Graha
    Tomy Winata
    mengatakan, para pengusaha berbicara mengenai penciptaan lapangan kerja saat bertemu dengan Presiden
    Prabowo
    Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (7/3/2025).
    Bahkan, Tomy Winata berkali-kali mengatakan bahwa penciptaan lapangan kerja adalah hal dibicarakan saat ditanya perihal pertemuan konglomerat dengan Prabowo.
    “Menciptakan lapangan pekerjaan ya. Penciptaan lapangan pekerjaan. Iya penciptaan lapangan pekerjaan,” ujar Tomy Winata.
    “Pokoknya penciptaan lapangan pekerjaan,” katanya lagi.
    Menurut Tomy, lapangan kerja memang diperlukan demi kehidupan masyarakat yang lebih makmur.
    Dia lantas menekankan bahwa masalah pemutusan hubungan kerja (PHK) ke depannya akan selesai dengan penciptaan lapangan kerja.
    “Ya kan supaya masyarakat lebih baik hidupnya lebih makmur,” ujar Tomy Winata.
    “Ya, itu termasuk supaya ke depan (masalah) PHK selesai,” katanya lagi.
    Diketahui, Indonesia sedang dilanda gelombang PHK jelang Hari Raya Idul Fitri 2025. Sebut saja, PT Sritex yang melakukan PHK terhadap lebih dari 10 ribu orang.
    Kemudian, ada juga pabrik sepatu di Tangerang yang mem-PHK sekitar 3.000 karyawannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.