Tag: Tomy Winata

  • Patriot Bonds Danantara Diborong Konglomerat untuk Proyek Sampah Jadi Listrik – Page 3

    Patriot Bonds Danantara Diborong Konglomerat untuk Proyek Sampah Jadi Listrik – Page 3

    Viral di media sosial daftar 46 konglomerat RI memborong patriot bonds yang ditawarkan Danantara. Dana yang terhimpun mencapai Rp 51,75 triliun.

    Adapun beberapa nama yang menjadi pemborong terbesar diantaranya:

    * Antony Salim (Salim&DCI) Rp 3 triliun

    * Prajogo Pangestu (Barito) Rp 3 triliun

    * Sugianto Kusuma (Agung Sedayu) Rp 3 triliun

    * Franky Wijaya (Sinar Mas) Rp 3 triliun

    * Boy Thohir dan Edwin Soeryajaya (Adaro dan Saratoga Rp 3 triliun

    * Budi Hartono (Djarum) Rp 3 triliun

    * Low Tuck Kwong (Bayan Resources) Rp 3 triliun

    * James Riyadi (Lippo) Rp 1,5 triliun

    * Tomy Winata (Artha Graha) Rp 1,6 triliun

    * Hilmi Panigoro (Amman Mineral) Rp 1,5 triliun

     

  • Rivalitas Jokowi vs Prabowo Semakin Nyata

    Rivalitas Jokowi vs Prabowo Semakin Nyata

    ENAM bulan lalu, tepatnya tanggal 10 Februari 2025, saya menulis dan merilis artikel dengan judul “Rivalitas Prabowo vs Jokowi”.

    Di hari yang sama, Presiden Prabowo Subianto pidato di acara Muktamar Muslimat NU di Surabaya. Kata Prabowo: “ada yang berusaha memisah-misahkan saya dengan Pak Jokowi. Lucu juga. Sebagai bahan ketawaan boleh”.

    Beberapa hari berikutnya, Prabowo pidato di HUT Gerindra. Salah satu kalimat yang disampaikan Prabowo dalam pidato itu adalah “hidup Jokowi”.

    Publik awam bertanya-tanya: “Kok Prabowo masih terintervensi oleh Jokowi”

    Sebagai politisi, narasi Prabowo harus dipahami sebagai narasi politik. Prabowo, tentu tidak ingin hubungannya dengan Jokowi rusak.

    Apalagi, kursi kekuasaannya baru berusia kurang dari empat bulan. Prabowo perlu membangun kekuatan. Merangkul semua simpul kekuatan, dan menghindari potensi benturan, termasuk dengan Jokowi.

    Prabowo tidak perlu berhadap-hadapan dengan kekuatan dari luar, termasuk dengan pihak Jokowi yang masih cukup kuat.

    Tapi, keadaan pada akhirnya akan memaksa Prabowo berhadap-hadapan dengan Jokowi. Sebagaimana Jokowi vs Megawati. Suka tidak suka, fakta ini akan terjadi.

    Kenapa Prabowo harus berhadapan dengan Jokowi? Bukankah tanpa Jokowi, Prabowo diprediksi tidak akan menang di Pilpres 2024 kemarin?

    Menghindari terjadinya bias, analisis psikologis dan moral harus dikesampingkan. Sebab, urusan Jokowi vs Prabowo bukan soal moral.

    Ini tidak ada kaitannya dengan “kewajiban” balas budi. Juga bukan soal psikologis, karena ini tidak ada hubungannya dengan empati dan urusan terima kasih. Ini soal “satu kursi” dan “pengaruh politik” yang diperebutkan.

    Prabowo ingin jadi presiden seutuhnya. Presiden yang mandiri tanpa intervensi. Di sisi lain, nasib dan masa depan Gibran Rakabuming Raka ada di pundak Jokowi. Sang ayah sekaligus mentor Gibran.

    Tanggung jawab ini yang memaksa Jokowi untuk melakukan intervensi pada kekuasaan. Ini satu-satunya cara untuk memastikan adanya peluang buat masa depan Gibran.

    Saat ini, Gibran sebagai wapres. Langkah berikutnya tentu ingin menjadi presiden. Kapan? Setelah Prabowo. Bisa setelah satu periode, atau dua periode. Bisa jadi sebelum genap satu periode. Semua serba mungkin terjadi.

    Prabowo pasti ingin dua periode. Adakah jaminan Prabowo akan bergandengan dengan Gibran di Pemilu 2029? Tidak ada. Kecuali jika Jokowi ikut mengawal dan mengendalikan Prabowo di periode pertama. Di sinilah masalah krusial itu muncul.

    Jokowi ingin kendalikan, minimal intervensi terhadap Prabowo. Ini untuk memberi kepastian dan jaminan bagi putra sulungnya, yaitu Gibran. Sementara Prabowo, pasti menolaknya. Tidak ada kekuasaan yang ingin diintervensi, apalagi dikendalikan.

    Tak ada matahari kembar. Matahari Indonesia hanya satu, yaitu Prabowo. Jokowi, apalagi Gibran, tidak boleh menjadi matahari tandingan. Pemimpin itu tunggal. Raja itu hanya satu. Tidak ada raja yang lain.

    Rivalitas Prabowo vs Jokowi merupakan kondisi objektif yang tidak bisa dihindari. Prabowo akan membentengi kekuasaannya dengan membatasi, bahkan menghindari sama sekali terhadap intervensi Jokowi.

    Jokowi, untuk memenuhi tanggung jawab bagi masa depan putranya, ia akan melawan Prabowo. Rivalitas itu sedang berjalan.

    Sejumlah pengusaha yang dianggap dekat dekat dengan Jokowi, sebut saja Mohammad Riza Chalid, Wilmar, Aguan, Tomy Winata, pemilik bank swasta terbesar yaitu BCA, mulai disingkirkan Prabowo. Prabowo sedang bersihkan para taipan yang dianggap dekat dengan Jokowi.

    Di sisi lain, dua tokoh yang menjadi rival Jokowi yaitu Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto mendapatkan abolisi dan amnesti, hanya hitungan hari setelah vonis.

    Dalam kasus ini, banyak pakar hukum pidana yang menganggap Prabowo off side. Langkah out of the box Prabowo dibaca publik sebagai bentuk nyata genderang perlawanan kepada Jokowi.

    Minggu siang, 31 Agustus 2025, Prabowo melakukan konferensi pers bersama para pimpinan partai. Bahkan, Megawati yang notabene bukan bagian dari partai koalisi ikut hadir.

    Sementara Gibran, sang wapres tidak terlihat mendampingi Prabowo. Padahal, konferensi pers ini terkait dengan sesuatu yang sangat krusial yaitu adanya ancaman stabilitas keamanan bangsa.

    Konferensi pers ini seperti memberi sinyal kuat ke publik bahwa Prabowo tidak sedang bersama Jokowi.

    Apakah kerusuhan sistemik tanggal 27-31 Agustus 2025 yang menyebar di berbagai wilayah di Indonesia merupakan panggung rivalitas Jokowi vs Prabowo?

    Banyak spekulasi mengarah kesana.rmol news logo article

    *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

  • Prabowo Lepas Peserta Retret Kadin, Titip Pesan Indonesia Incorporated

    Prabowo Lepas Peserta Retret Kadin, Titip Pesan Indonesia Incorporated

    Presiden Meminta Kadin Mendukung Indonesia Inc untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat

    Kabupaten Bogor, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto meminta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung konsep Indonesia Incorporated guna mempercepat terwujudnya cita-cita proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, yakni masyarakat yang sejahtera, adil, dan makmur.

    Tidak ada warga Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan. Pelaku usaha yang masuk kategori menengah dan besar harus membantu usaha kecil dan mikro serta rakyat yang tertinggal.

    “Pelaku usaha menengah, apalagi yang besar, sudah bisa jalan sendiri tanpa bantuan pemerintah. Tugas saya (pemerintah) adalah membantu yang kecil, mikro, dan yang tertinggal,” kata Prabowo ketika melepas keberangkatan 200 peserta Retret Kadin Indonesia 2025 di Hambalang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Jumat (08/08/2025).

    Selama sekitar dua jam, mulai dari pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB, Prabowo memberikan arahan tentang wawasan kebangsaan dan urgensi peran para pelaku usaha anggota Kadin ikut mewujudkan cita-cita kemerdekaan sebagaimana disampaikan di awal.

    Prabowo mengimbau anggota Kadin untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri dan kelompok usahanya, melainkan nasib sesama bangsa yang masih tertinggal, hidup di bawah garis kemiskinan, bahkan hidup dalam kemiskinan ekstrem.

    “Tidak baik buat kehidupan bernegara jika hanya kita yang sejahtera dan makmur, sementara banyak orang yang hidup susah. Jika situasi ini dibiarkan, semua pihak akan rugi. Karena masalah sosial yang tidak dikehendaki akan terjadi,” ujar Prabowo.

    “Jika semua rakyat sejahtera, usaha Anda semua akan berjalan lebih bagus. Ekonomi bertumbuh lebih cepat karena akan semakin banyak orang yang belanja produk Anda, belanja di mal, membeli properti, dan sebagainya,” lanjutnya.

    Membantu yang kecil dan tertinggal untuk ikut maju adalah bagian dari semangat Indonesia Inc.

    Pemerintah, lanjut Prabowo, sedang melaksanakan sejumlah program untuk mengangkat kesejahteraan rakyat dan memberantas kemiskinan. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan hanya mempersiapkan generasi yang sehat dan cerdas, melainkan juga menggerakkan ekonomi lokal.

    Selain MBG, pemerintah menggulirkan program tiga juta rumah, pembentukan 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, Cek Kesehatan Gratis (CKG), dan perlindungan pekerja migran.

    Presiden memberikan perhatian besar terhadap pembangunan di wilayah perdesaan. Di samping percepatan pembangunan sektor pertanian, pemerintah akan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di setiap desa. Di atas lahan satu hektare dibangun solar panel dan di bawahnya dibangun hortikultura dan budidaya ikan.

    Prabowo mengapresiasi anggota Kadin yang bersedia meluangkan waktu mengikuti retret di Akmil Magelang untuk menyerap nilai patriotisme dan wawasan kebangsaan.

    “Saya harap retret nanti menghasilkan pengusaha pejuang yang bekerja dalam semangat Indonesia Incorporated,” kata Prabowo.

    Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengapresiasi kesediaan Prabowo di tengah kesibukannya memberikan arahan tentang wawasan kebangsaan kepada para anggota dan pengurus Kadin pusat hingga daerah. Dia menegaskan, Kadin mendukung konsep Indonesia Inc dan sebagai mitra pemerintah.

    “Kadin mendukung program pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi hingga 8% dan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Pesan bapak presiden tadi sangat menggugah,” ujar Anin.

    Turut hadir pada pengarahan kepala negara di Hambalang adalah sejumlah tokoh dan pengusaha senior, yakni Aburizal Bakrie, MS Hidayat, Suryo Bambang Sulisto, Oesman Sapta Odang, Sharif Cicip Sutardjo, James T. Riady, Tomy Winata, Franky Oesman Widjaja, dan Hilmi Panigoro. Tampak hadir pula Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Arsjad Rasjid, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus CEO Danantara Rosan Roslani dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

    Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dalam keterangan tertulisnya menjelaskan para peserta dipimpin langsung oleh Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie.

    “Atas undangan Ketua Umum Kadin, Presiden Prabowo memberikan arahan sekaligus melepas keberangkatan peserta retret tersebut,” ujar Seskab Teddy.

    Seskab Teddy juga menjelaskan tujuan pelaksanaan retret pengurus Kadin adalah untuk membentuk disiplin, nasionalisme, ketekunan, pengetahuan serta wawasan kebangsaan kepada para peserta yang merupakan pimpinan dan pemegang usaha industri swasta yang bergerak di berbagai bidang.

    Kegiatan ini juga diharapkan menjadi momentum penguatan komitmen antara pemerintah dan pelaku usaha untuk bersinergi dalam pembangunan ekonomi nasional, khususnya di tengah tantangan global.

    (miq/miq)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Garap Perkebunan hingga Gunung Wayang, Pemprov Jabar Akan Kerjasama dengan Artha Graha Milik Tomy Winata

    Garap Perkebunan hingga Gunung Wayang, Pemprov Jabar Akan Kerjasama dengan Artha Graha Milik Tomy Winata

    Dedi Mulyadi menyatakan, pemerintah tidak mungkin lepas dari pengusaha. Sebagai gubernur, aku Dedi, dirinya mesti terbuka dengan dunia usaha.  

    Asalkan, dunia usaha yang legal, tidak merugikan masyarakat, taat pajak, menumbuhkan lapangan kerja, dan berlangsung secara terbuka.

    “Tidak mungkin pemerintah tidak berhubungan dengan dunia usaha. Selama berhubungannya dilakukan secara terbuka, kemudian bertujuan untuk kebaikan dan kemakmuran rakyat,” katanya.

    Selain itu, tidak merusak lingkungan, tidak merampas hak-hak negara dan hak rakyat. “Bagi saya tidak ada masalah,” imbuhnya.

    Dalam pembangunan, katanya, pemerintah perlu bekerja sama dengan pengusaha. “Yang tidak boleh itu adalah melakukan tindakan-tindakan kotor yang bertentangan dengan kepentingan rakyat, kemudian merugikan rakyat, kong-kalikong”.

    Katanya, negara dan pengusaha serta rakyat adalah satu kesatuan yang harus saling mendukung demi kemajuan pembangunan. Dia melanjutkan, lebih baik jadi pemimpin yang berhubungan dengan kalangan pengusaha lalu interaksinya ditampilkan secara terbuka, misalnya, menjadi konten media sosial.

    “Dibanding mengaku orang yang anti-oligarki, seolah-olah berhadapan dengan oligarki, tetapi saat pemilu, di belakang layar timnya mendatangi oligarki, meminta bantuan untuk dana kampanye, atau di saat pemilu menggunakan fasilitas pesawat, jet pribadi, untuk kegiatan kampanye, padahal jet itu milik oligarki,” katanya.

  • Disebut Disponsori Oligarki, Dedi Mulyadi Bicara soal Konglomerat Aguan dan Tomy Winata

    Disebut Disponsori Oligarki, Dedi Mulyadi Bicara soal Konglomerat Aguan dan Tomy Winata

    Dedi Mulyadi menyatakan, pemerintah tidak mungkin lepas dari pengusaha. Sebagai gubernur, aku Dedi, dirinya mesti terbuka dengan dunia usaha. 

    Asalkan, dunia usaha yang legal, tidak merugikan masyarakat, taat pajak, menumbuhkan lapangan kerja, dan berlangsung secara terbuka.

    “Tidak mungkin pemerintah tidak berhubungan dengan dunia usaha. Selama berhubungannya dilakukan secara terbuka, kemudian bertujuan untuk kebaikan dan kemakmuran rakyat,” katanya.

    Selain itu, tidak merusak lingkungan, tidak merampas hak-hak negara dan hak rakyat. “Bagi saya tidak ada masalah,” imbuhnya.

    Dalam pembangunan, katanya, pemerintah perlu bekerja sama dengan pengusaha. “Yang tidak boleh itu adalah melakukan tindakan-tindakan kotor yang bertentangan dengan kepentingan rakyat, kemudian merugikan rakyat, kong-kalikong”.

    Katanya, negara dan pengusaha serta rakyat adalah satu kesatuan yang harus saling mendukung demi kemajuan pembangunan. Dia melanjutkan, lebih baik jadi pemimpin yang berhubungan dengan kalangan pengusaha lalu interaksinya ditampilkan secara terbuka, misalnya, menjadi konten media sosial.

    “Dibanding mengaku orang yang anti-oligarki, seolah-olah berhadapan dengan oligarki, tetapi saat pemilu, di belakang layar timnya mendatangi oligarki, meminta bantuan untuk dana kampanye, atau di saat pemilu menggunakan fasilitas pesawat, jet pribadi, untuk kegiatan kampanye, padahal jet itu milik oligarki,” katanya.

  • 4
                    
                        Mengapa Prabowo Terkejut Ada Tomy Winata di Peresmian Industri Baterai Listrik?
                        Nasional

    4 Mengapa Prabowo Terkejut Ada Tomy Winata di Peresmian Industri Baterai Listrik? Nasional

    Mengapa Prabowo Terkejut Ada Tomy Winata di Peresmian Industri Baterai Listrik?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kehadiran pemilik Artha Graha Group
    Tomy Winata
    (TW) di acara peresmian groundbreaking Ekosistem Industri Baterai Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC-CBL, membuat Presiden
    Prabowo
    Subianto terkejut.
    Diketahui,
    Presiden Prabowo
    meresmikan ekosistem industri baterai tersebut di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025).
    Saat berpidato, Prabowo awalnya tidak menyapa Tomy Winata. Kepala Negara hanya menyapa sejumlah menteri, pihak swasta, dan kepala daerah yang hadir.
    Mereka di antaranya adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Perumahan Rakyat Maruarar Sirait, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi, hingga jajaran Danantara.
    Setelah itu, Prabowo sempat bertanya siapa lagi yang belum disapanya.
    “Siapa lagi? Absen yang tidak hadir, siapa lagi? Hehe. Seskab nanti dicatat ya, siapa yang tidak hadir. Biasanya memang saya tidak terlalu mau hadir groundbreaking, tetapi kali ini saya hadir,” kata Prabowo, Minggu.
    Lantas, saat berpidato, Prabowo tiba-tiba berhenti berbicara karena melihat Tomy Winata.
    Prabowo menyebut wajah Tomy Winata sangat familiar, sehingga harus disapa olehnya.
    “Peresmian Groundbreaking Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM, IBC, dan CBL. Saudara-saudara sekalian, saya menyambut dengan sangat bahagia dan sangat bangga acara ini,” ujar Prabowo.
    “Memang biasanya saya tidak mau ada… TW ada di sini… Muka familiar, jadi, saya, harus saya sapa juga,” katanya seraya menunjuk Tomy Winata.
    Tomy Winata pun berdiri ketika disapa Prabowo. Dia juga tampak menelungkupkan tangannya sebelum duduk kembali.
    Setelah itu, Prabowo kembali mengecek siapa-siapa saja yang belum dia absen.
    Kemudian, dalam pidatonya, Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia sudah lama bercita-cita untuk melakukan
    hilirisasi
    .
    Bahkan, Prabowo mengeklaim bahwa Presiden pertama RI, Soekarno (Bung Karno) sudah bercita-cita mengenai hilirisasi sejak lama.
    “Cita-cita hilirisasi sudah sangat lama, sudah sangat lama. Dari sebenarnya Presiden Republik Indonesia yang pertama, dari Bung Karno sudah bercita-cita hilirisasi, dan presiden-presiden kita selanjutnya juga bercita-cita dan melaksanakan hilirisasi. Melaksanakan,” ujar Prabowo.
    Kemudian, Kepala Negara menyebut bahwa Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) yang secara nyata memulai program hilirisasi.
    “Tadi disampaikan oleh Menteri ESDM sebagai Ketua Satgas Hilirisasi yang saya tunjuk, bahwa program ini, proyek ini mulai empat tahun yang lalu. Dengan demikian kita lihat peran dari pada Presiden Joko Widodo,” kata Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Momen Prabowo Kaget Lihat Tomy Winata saat Resmikan Ekosistem Baterai Mobil Listrik Karawang – Page 3

    Momen Prabowo Kaget Lihat Tomy Winata saat Resmikan Ekosistem Baterai Mobil Listrik Karawang – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto nampak sempat menghentikan sambutannya dalam peresmian Groundbreaking Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi di Karawang, Jawa Barat. Hal itu, lantaran dia melihat sosok yang familiar, yakni konglomerat Tomy Winata.

    Mulanya, Prabowo membacakan sejumlah nama-nama pejabat yang hadir pada kesempatan itu. Kalimat sambutan awalnya tidak begitu berbeda dsri biasanya.

    Dia nampak ingin mengungkapkan alasannya jarang menghadiri peresmian peletakan batu pertama sebuah proyek. Baru memulai, sambutannya terhenti karena melihat Tomy Winata di tengah audiens.

    “Saudara-saudara sekalian, saya menyambut dengan sangat bahagia dan sangat bangga acara ini memang biasanya saya tidak mau … ada, TW (Tomy Winata) ada di sini ya, muka familiar, jadi saya, harus saya sapa juga,” kata Prabowo seraya menunjuk lokasi Tomy Winata, di Artha Industrial Hill, Karawang, Jawa Barat, dikutip Senin (30/6/2025).

    Tomy Winata yang duduk diantara tamu undangan itu pun bergegas berdiri dan terlihat menyambut sapaan Kepala Negara. Sejurus kemudian, Prabowo berkelakar dan meminta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya untuk mencatat orang-orang yang tak hadir di acara tersebut.

    “Siapa lagi, di absen yang tidak hadir siapa ini? Seskab nanti di catat ya, yang tidak hadir,” kata Prabowo.

     

  • 1
                    
                        Kala Prabowo Kaget Ada Tomy Winata di Peresmian Industri Baterai Listrik: Harus Saya Sapa
                        Nasional

    1 Kala Prabowo Kaget Ada Tomy Winata di Peresmian Industri Baterai Listrik: Harus Saya Sapa Nasional

    Kala Prabowo Kaget Ada Tomy Winata di Peresmian Industri Baterai Listrik: Harus Saya Sapa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden RI
    Prabowo Subianto
    sempat terkejut ketika melihat pemilik Artha Graha Group,
    Tomy Winata
    (TW), di acara
    groundbreaking
    Ekosistem Industri
    Baterai Listrik
    Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC-CBL di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025).
    Saat sedang berpidato, Prabowo tiba-tiba berhenti berbicara karena melihat Tomy Winata.
    Prabowo pun menyapanya. Prabowo menyebut wajah Tomy Winata sangat familiar, sehingga TW harus disapa.
    “Peresmian
    Groundbreaking
    Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM, IBC, dan CBL. Saudara-saudara sekalian, saya menyambut dengan sangat bahagia dan sangat bangga acara ini,” ujar Prabowo.
    “Memang biasanya saya tidak mau ada… TW ada di sini… Muka familiar, jadi, harus saya sapa juga,” sambungnya seraya menunjuk Tomy Winata.
    Tomy Winata pun berdiri ketika disapa Prabowo.
    Tomy Winata tampak menelungkupkan tangannya sebelum duduk kembali.
    Setelah itu, Prabowo kembali mengecek siapa saja yang belum dia absen.
    Adapun nama Tomy Winata tidak disebutkan Prabowo di awal pidato.
    Prabowo hanya menyebut nama menteri, pihak swasta, dan kepala daerah yang hadir, seperti Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perumahan Rakyat Maruarar Sirait, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, hingga jajaran Danantara.
    “Siapa lagi? Absen yang tidak hadir, siapa lagi? Hehe. Seskab nanti dicatat ya, siapa yang tidak hadir. Biasanya memang saya tidak terlalu mau hadir
    groundbreaking
    , tetapi kali ini saya hadir,” jelas Prabowo.
    Proyek Ekosistem Industri Baterai Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC CBL ini merupakan pengembangan industri dari hulu ke hilir.
    Ini terdiri dari 6 proyek secara terintegrasi yang dikembangkan bersama antara PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), Indonesia Battery Corporation (IBC), dan Konsorsium CATL, Brunp, Lygend (CBL).
    Sebanyak lima proyek dikembangkan di Kawasan FHT Halmahera Timur dan 1 proyek dikembangkan di Karawang.
    Proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi sebesar 5,9 miliar dollar AS dan mencakup area seluas 3.023 hektar.
     
    Proyek ini disebut mampu menyerap 8.000 tenaga kerja langsung, pertumbuhan ekonomi lokal, dan 18 proyek infrastruktur dermaga multifungsi.
    Prabowo mengatakan, proyek ini menjadi salah satu jawaban dan langkah Indonesia menuju swasembada energi. Dia optimistis Indonesia bisa swasembada energi paling lama 6 tahun lagi.
    “Bangsa kita ini sungguh-sungguh bisa swasembada energi tidak lama paling lama 6 tahun kita bisa swasembada energi dan salah satu nanti jalan swasembada energi adalah listrik dari tenaga surya dan kuncinya yaitu baterai dan hari ini jadi jawabannya,” ujarnya saat memberi kata sambutan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dedi Mulyadi dan Tomy Winata Adu Cepat Naik Tangga di Cianjur

    Dedi Mulyadi dan Tomy Winata Adu Cepat Naik Tangga di Cianjur

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM) dan pengusaha Tomy Winata adu cepat naik tangga di Cianjur Selatan Jawa Barat. Adu cepat naik tangga ini terungkap ketika KDM ke Cianjur Selatan untuk meresmikan Masjid Baitul Hikmah, Senin (16/6/2025).

    Dalam peresmian tersebut, pendiri Artha Graha Peduli (AGP) Tomy Winata hadir bersama tokoh Jawa Barat, sekaligus Anggota DPR RI, Mulyadi. Peresmian ini diikuti oleh ribuan warga Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

    Lebih lanjut, KDM, Tomy Winata, Mulyadi juga ke Pabrik Teh Takokak Win’s Tea milik PT Harmoni Nirwana Lestari yang dekat dengan tempat peresmian masjid. Perkebunan Takokak dimulai tahun 1906 yang secara turun-temurun menghasilkan produk teh terbaik di Indonesia.

    Momen keakraban KDM dan Tomy Winata terekam dalam video. KDM bersama Tomy adu cepat naik anak tangga ke lokasi. Mulyadi politikus Gerindra memuji kolaborasi antara pemerintah dan pengusaha. Tujuannya untuk kebaikan masyarakat Jawa Barat.

    “Memberikan fasilitas sarana ibadah sekaligus lapangan pekerjaan, ini menjadi bukti bagi kita untuk terus mengisisi kemerdekaan dengan membangun jiwanya dan juga badannya,” ungkap Mulyadi dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (17/6/2025).

    Di samping itu, Gubernur Jawa Barat menuturkan, pentingnya kolaborasi bersama semua pihak. Pemerintah pusat, pemerintah daerah. Baik eksekutif maupun legislatif. Termasuk antara pengusaha, swasta dan masyarakat untuk bersama-sama membangun negeri.

    Mulyadi menjelaskan yang dicita-citakan oleh Presiden Prabowo Subianto. Indonesia menjadi negara yang adil dan makmur untuk seluruh rakyatnya.

    “Seperti amanah para pendiri bangsa kita, untuk menjadikan masyarakat yang adil dan makmur,” tandas dia.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 4
                    
                        Eks Ketua MK Hamdan Zoelva Jadi Kuasa Bank Tomy Winata untuk Gugat Kejagung
                        Nasional

    4 Eks Ketua MK Hamdan Zoelva Jadi Kuasa Bank Tomy Winata untuk Gugat Kejagung Nasional

    Eks Ketua MK Hamdan Zoelva Jadi Kuasa Bank Tomy Winata untuk Gugat Kejagung
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK)
    Hamdan Zoelva
    menjadi kuasa perusahaan taipan Tomy Winata,
    PT Artha Graha
    , dalam gugatan melawan
    Kejaksaan Agung
    (Kejagung).
    Hamdan menjelaskan, dalam gugatan tersebut, kliennya menjadi pihak ketiga yang beritikad baik mengajukan keberatan atas penyitaan aset
    PT Refined Bangka Tin
    (RBT) oleh Kejagung.
    PT RBT merupakan perusahaan smelter timah yang menjalin kerja sama dengan PT Timah Tbk, dengan melibatkan Harvey Moeis dalam kasus yang merugikan negara Rp 300 triliun.
    “Saya kuasa dari PT Artha Graha sebagai kreditur, di mana debiturnya adalah PT RBT,” ujar Hamdan saat ditemui Kompas.com di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Jumat (13/6/2025).
    Hamdan mengatakan, sejak 2016, PT RBT mengajukan pinjaman kepada PT Artha Graha, yang diketahui merupakan salah satu bank swasta di Indonesia.
    Artinya, peminjaman sudah dilakukan sejak tujuh tahun sebelum Kejagung menyidik perkara timah.
    Menurutnya, PT RBT berulang kali mengajukan pinjaman utang untuk biaya tambahan modal.
    “Tagihannya yang
    outstanding
    cukup besar, Rp 137 miliar. Ada dollar 11 juta USD,” kata Hamdan.
    Dalam mengajukan pinjaman tersebut, kata Hamdan, PT RBT mengajukan mesin, pabrik, dan aset lainnya sebagai jaminan kepada PT Artha Graha.
    Namun, aset-aset yang telah dijaminkan tersebut disita Kejagung karena Direktur Utama PT RBT, Suparta, menjadi terdakwa dalam kasus korupsi tata niaga komoditas timah.
    Suparta dihukum 19 tahun penjara, denda Rp 1 miliar subsidair 6 bulan kurungan, dan uang pengganti Rp 4,57 subsidair 10 tahun penjara.
    Hukuman itu dijatuhkan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta sebelum Suparta meninggal dunia.
    “Intinya, bahwa barang-barang yang dijaminkan itu harusnya tidak dirampas untuk negara, tapi diserahkan kepada pemiliknya. Pemiliknya Artha Graha,” kata Hamdan.
    Kompas.com telah menghubungi Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar untuk meminta tanggapan terkait keberatan ini. Namun, Harli belum merespons.
    Adapun gugatan PT Artha Graha saat ini tengah bergulir di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat.
    Untuk diketahui, gugatan pihak ketiga seperti ini sebelumnya juga diajukan keluarga eks pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Rafael Alun Trisambodo.
    Mereka keberatan atas sejumlah aset yang disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.