Tag: Tompi

  • Tompi Semprot Menkeu Purbaya: Udah Guyur Rp200 T, Kok Bunga Pinjaman Masih Tinggi?

    Tompi Semprot Menkeu Purbaya: Udah Guyur Rp200 T, Kok Bunga Pinjaman Masih Tinggi?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Penyanyi yang juga berprofesi sebagai dokter, Teuku Adifitrian alias Tompi, ikut merespons penempatan dana jumbo Rp200 triliun ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk.

    Tompi menyemprot Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa. Ia menilai meski dana besar sudah dikucurkan, bunga pinjaman di bank justru masih belum mengalami perubahan berarti.

    “Udah diguyur Rp200 T, tapi bunga pinjaman masih tinggi aja. Nyaris gak gerak dari bunga lama,” ujar Tompi di X @dr_tompi (20/9/2025).

    Tompi juga menyinggung Menteri Keuangan, seraya mengingatkan bahwa tujuan penempatan dana itu adalah untuk mendorong roda perekonomian, bukan sekadar tersimpan di bank tanpa manfaat.

    “Gimana nih pak Menkeu? Kalau masih tinggi begini, dana itu akan ngendap aja ntar di bank,” Tompi menuturkan.

    “Bukankah niatnya menggerakkan ekonomi?” tandasnya.

    Sebelumnya, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, menyebut, kebijakan tersebut sulit mendorong pertumbuhan ekonomi.

    “Permasalahan utama kita saat ini bukan kekurangan likuiditas,” ujar Anthony kepada fajar.co.id, Minggu (14/9/2025).

    Dikatakan Anthony, kondisi perbankan justru sebaliknya. Likuiditas di dalam negeri masih sangat longgar.

    Ia menunjuk indikator Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan yang berada di kisaran 86 hingga 88 persen.

    “Angka itu artinya dana pihak ketiga lebih besar dibanding penyaluran kredit,” jelasnya.

    Tak hanya itu, Anthony juga menyoroti penempatan dana perbankan pada instrumen negara.

  • Tompi Sarankan Tarif Royalti Musik di Kafe dan Resto Tidak Pakai Hitungan Kursi

    Tompi Sarankan Tarif Royalti Musik di Kafe dan Resto Tidak Pakai Hitungan Kursi

    JAKARTA – Teuku Adifitrian atau lebih dikenal dengan nama Tompi, semakin kencang bicara ke publik mengenai tata kelola royalti, setelah memutuskan keluar dari Wahana Musik Indonesia (WAMI).

    Lewat unggahan video terbaru di YouTube, penyanyi 46 tahun itu menyoroti penggunaan lagu/musik di kafe dan restoran yang belakangan jadi sorotan.

    Tompi melihat, penetapan tarif royalti untuk kafe dan resto seharusnya diterapkan dengan terlebih dahulu mengklasifikasikan jenis usaha.

    “Gimana kalau misalnya begini, contoh ya, semuanya dibikin jadi paket. Jadi, tempat usaha itu dibikin jadi tempat usaha kecil, sedang, dan besar. Jadi, dibikin kategorinya nanti,” kata Tompi, mengutip unggahan Instagram, Jumat, 15 Agustus.

    “Jadi, angkanya beda-beda. Misalnya yang kecil itu Rp2 juta per tahun, yang sedang itu Rp5 juta per tahun, yang besar misalnya Rp10 juta per tahun,” sambungnya.

    Dengan pengklasifikasian itu, kata Tompi, kewajiban pengusaha untuk membayar royalti dirasa bisa lebih adil.

    Menurutnya, tarif saat ini yang didasarkan pada jumlah kursi, dianggap tidak terlalu tepat.

    “Jadi jangan dihitung per kepala atau per kursi. Aduh, itu sulit sekali membuktikannya. Karena kan jadi nggak fair,” ujar pria yang juga berprofesi sebagai dokter itu.

    “Kursinya memang ada 300, tapi yang keisi kan enggak selalu 300. Jadi agak sulit gitu,” imbuhnya.

    Dalam hal ini, Tompi juga merasa usaha kafe dan resto perlu menghargai karya cipta.

    “Musisi dan pencipta lagu, dalam hal ini tentu punya kepentingan hak ekonomi. Dan itu melekat, Cuma kan tidak terkoordinir dengan baik, tidak terselenggara dengan baik,” katanya. “Di sisi lain, tempat-tempat usaha, hiburan, kafe, restoran, dan segala macam, itu juga butuh material yang bisa diputar dan menarik orang buat nyaman, dan memberikan efek menyenangkan lah. Ini juga penting. Jadi emang dua-duanya punya kebutuhan di sini.”

    “Dan saya rasa, sudah seharusnya lah orang-orang yang memanfaatkan ini tidak keberatan untuk membayar, tetapi selama sistemnya jelas, cara hitungnya jelas, tidak memberatkan, dan gampang diselenggarakan,” pungkasnya.

  • “20 Years of Java Jazz” Tutup BNI Java Jazz Festival 2025

    “20 Years of Java Jazz” Tutup BNI Java Jazz Festival 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Rangkaian acara BNI Java Jazz Festival 2025 akan ditutup dengan penampilan spesial 20 Years of Java Jazz Festival, sebagai perayaan dua dekade gelaran musik jaz terbesar di Indonesia.

    “Malam ini, kita akan menutup perhelatan BNI Java Jazz Festival 2025 yang merupakan edisi ke-20 kami dengan perayaan spesial bertajuk 20 Years of Java Jazz Festival,” ujar project director Java Jazz Festival 2025, Nikita Dompas dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (1/6/2025).

    Sejumlah musisi ternama seperti Andien, Barry Likumahuwa, Dira Sugandi, Elfa Zulham, Endah N Rhesa, Humania, Indra Aziz, Maliq & D’Essentials, Nikita Dompas, Rafi Muhammad, Teddy Adhitya, Tompi, dan Voxaccord akan tampil bersama di Java Jazz Stage.

    Bersamaan dengan pembukaan festival tahun ini, dirilis juga buku karya pendiri Java Jazz Festival, Peter Gontha, berjudul The Making of Java Jazz Festival and Its History. Buku setebal 506 halaman itu menceritakan sejarah dan proses di balik penyelenggaraan festival yang telah menjadi ikon musik jaz Indonesia tersebut.

    Dalam bukunya, Peter Gontha menyebut Java Jazz Festival merupakan hasil kerja kolektif dari mitra, media, relawan, hingga tim produksi yang bekerja di balik layar. Festival ini bukan hanya panggung pertunjukan atau konser musik tetapi juga kenangan, perayaan, dan pertemuan.

    Ia juga mengajak pecinta musik untuk kembali mengingat bahwa Java Jazz Festival digagas sebagai gerakan budaya untuk mempertemukan musisi lokal dan internasional, nostalgia dan eksplorasi.

  • Rizky Febian hingga Tompi Tutup BNI Java Jazz Festival 2025

    Rizky Febian hingga Tompi Tutup BNI Java Jazz Festival 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – BNI Java Jazz Festival 2025 memasuki hari penutup, Minggu (1/6/2025). Deretan musisi top dalam dan luar negeri masih tampil memukau untuk menutup perhelatan akbar jazz tahunan di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

    Ajang musik yang telah menjadi ikon internasional ini menyuguhkan 11 panggung megah menghadirkan pertunjukan dari Rizky Febian, Tompi, Maliq & D’Essentials, GAC, Snarky Puppy, hingga Kamasi Washington.

    Acara penutup ini juga menjadi momentum spesial perayaan 20 tahun Java Jazz Festival, yang akan dirayakan melalui kolaborasi besar bertajuk 20 Years of Java Jazz Festival bersama sederet nama besar seperti Andien, Barry Likumahuwa, Dira Sugandi, Endah N Rhesa, dan Teddy Adhitya. Berikut lineup lengkap Java Jazz Festival Hari Ketiga:

    Panggung Ascott Hall

    16.45-17.45: Dua Empat
    18.45-19.54: Yance Manusama : Himself
    20.45-21.45: Bekirov Jaz Quartet
    22.45-23.45: Song Brothers

    Panggung BNI Hall 

    18.00-19.00: Maliq & D’Essentials
    20.00-21.15: Raye
    22.15-23.45: Rizky Febian

    Panggung BYD Hall 

    17.45-18.45: Arya Novanda & Kadri Flower Generation feat. Karung Brass
    19.45-20.45: Ambon Jazz Rock (Barry Likumahuwa ReWork) Feat. Abraham Kevin, Teddy Adhitya, Yance Manusama, and Ron King Horn Section
    21.45-22.45: The Lantis

    Panggung Cimory Hall 

    16.45-17.45: Rony Parulian
    18.45-19.45: Cisco Swank
    20.45-21.45: Sova
    22.45-23.45: GAC

    Panggung Demajors Stage 

    16.30-17.15: Azel
    18.00-18.45: Manna
    19.30-20.15: Love Is
    21.00-21.45: Arumtala
    22.30-23.15: Moneva

    Panggung Java Jazz Stage

    16.45-17.45: Jazz for Kids Talena Svara Bertha
    18.30-19.30: Busty and The Bass
    20.30-21.30: The Yussef Dayes Experience
    22.30-00.30: 20 Years of Java Jazz Festival feat. Andien, Barry Likumahuwa, Dira Sugandi, Elfa Zulham, Endah ‘N Rhesa, Humania, Indra Aziz, Maliq & D’Essentials, Nikita Dompas, Rafi M, Teddy Adhitya
    00.30-01.15: Blow Jams

    Panggung MLD Hall 

    17.45-18.45: New Chaseiro
    19.45-20.45: Lettuce
    21.45-22.45: Umi

    Panggung MLD Spot Stage Bus 

    16.30-17.30: Rio Clappy
    18.15-19.00: Daun Jatuh
    19.30-20.30: Sore
    21.00-22.00: Kenny Gabriel

    Panggung Teh Botol Sosro Hall

    17.00-18.00: Dira
    19.00-20.00: Kamasi Washington
    21.15-22.15: Snarky Puppy

    Panggung Wonderful Indonesia Stage 

    16.30-17.30: Nguber Drummer feat Bowie Champa, Yandi Andaputra & Rio Alief
    18.30-19.30: Alec Teh
    20.15-21.15: The Marloes
    22.00-23.00: Echa Soemantri & Friends

    Panggung Zurich Syariah Hall 

    16.30-17.30: Teddy Adhitya
    18.45-19.45: Tompi with Special Appearance Ayesha & Zayn
    20.45-21.45: Jeff Lorber Fusion
    22.45-23.45: BPM

  • BNI Java Jazz Festival 2025 Hadirkan Tribute to Titiek Puspa

    BNI Java Jazz Festival 2025 Hadirkan Tribute to Titiek Puspa

    Jakarta, Beritasatu.com – BNI Java Jazz Festival 2025 siap menghadirkan tribute spesial untuk legenda musik Indonesia, Titiek Puspa pada Sabtu (31/5/2025) melalui proyek khusus bernama Sing Along. Hal ini diungkapkan oleh program director Java Jazz Festival 2025, Nikita Dompas.

    “Sing Along adalah intellectual property kami yang diluncurkan tahun lalu. Sesuai namanya, kami membawakan lagu-lagu yang mudah dinyanyikan bersama. Tahun ini, kami mengangkat tribute khusus untuk eyang Titiek yang baru saja berpulang,” ujar Nikita dalam keterangan resminya, Jumat (30/5/2025).

    Nikita menambahkan, lagu-lagu milik mendiang Titiek Puspa nantinya akan diaransemen ulang kembali. 

    “Lagu-lagu beliau akan kami aransemen ulang dan ditampilkan pada hari kedua Java Jazz Festival 2025, Sabtu (31/5/2025), mulai pukul 22.30 WIB di panggung outdoor stage,” imbuhnya.

    Beberapa musisi ternama seperti Kris Dayanti, Danilla Riyadi, Adikara, dan Bilal Indrajaya akan membawakan karya-karya populer Titiek Puspa dari berbagai periode.

    Selain tribute untuk Titiek Puspa, Java Jazz Festival 2025 juga akan merayakan ulang tahun ke-20 penyelenggaraan festival melalui proyek bertajuk 20 Years of Java Jazz Festival yang menghadirkan sederet musisi pilihan seperti Andien, Barry Likumahuwa, Dira Sugandi, Tompi, dan Maliq & D’Essentials yang sudah tampil di festival ini sejak awal digelar.

    “Akan membawakan lagu-lagu yang pertama kali mereka tampilkan di Java Jazz, yang kemudian di-medley dengan karya-karya terbarunya.  Ini menjadi kilas balik sekaligus pembuktian perkembangan para musisi tersebut selama dua dekade,” tutup Nikita.

  • BNI Java Jazz Festival 2025 Rayakan 20 Tahun dengan Proyek Musik Epik

    BNI Java Jazz Festival 2025 Rayakan 20 Tahun dengan Proyek Musik Epik

    Jakarta, Beritasatu.com – Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2025 akan digelar selama tiga hari berturut-turut, mulai 30 Mei hingga 1 Juni 2025. Penyelenggaraan tahun ini menjadi sangat istimewa karena menandai dua dekade perjalanan salah satu festival jazz terbesar di dunia.

    Presiden Direktur Java Festival Production, Dewi Gontha mengungkapkan rasa bangga dan harunya atas pencapaian ini. Menurutnya, banyak musisi yang tumbuh dan berkembang bersama Java Jazz Festival sejak pertama kali digelar.

    “Dukungan yang tak lekang oleh waktu dari para sponsor, mitra, institusi pemerintah lokal dan nasional serta para musisi, menandakan kekuatan dari kolaborasi dan upaya yang saling bersatu ini telah membawa festival ini sampai ke titik ini,” ujar Dewi dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (28/5/2025).

    Tak hanya menyajikan pertunjukan musik kelas dunia, BNI Java Jazz Festival 2025 akan menghadirkan berbagai aktivitas interaktif. Pengunjung dapat menikmati booth kreatif, zona permainan, spot foto tematik, serta beragam promo dan hadiah menarik sepanjang festival.

    Direktur Consumer Banking BNI, Corina Leyla Karnalies mengatakan BNI menghadirkan banyak program menarik dalam Java Jazz Festival tahun ini, termasuk kolaborasi eksklusif dengan penyanyi Andien dan penawaran finansial spesial.

    Lebih lanjut, Corina menjelaskan bahwa kerja sama BNI dan Java Jazz Festival telah terjalin sejak 2005.

    “Kehadirannya kembali sebagai title sponsor di perayaan ke-20 tahun menegaskan komitmen kuat BNI dalam mendukung pertumbuhan industri kreatif Indonesia secara konsisten dan berkelanjutan,” tegas Corina.

    Java Jazz Festival 2025 akan menampilkan musisi internasional ternama seperti RAYE, Tunde (vokalis Lighthouse Family), dan Jacob Collier, serta sejumlah musisi Indonesia yang telah lama bersinar di panggung jazz nasional.

    Deretan musisi yang akan tampil di Java Jazz Festival 2025 antara lain Andien, Barry Likumahuwa, Dira Sugandi, Elfa Zulham, Endah ‘n Rhesa, Humania, Indra Aziz, Maliq & D’Essentials, Nikita Dompas, Rafi Muhammad, Teddy Adhitya, Tompi, dan Voxaccord.

    Proyek spesial yang turut meramaikan festival ini antara lain:

    Sing Along: Tribute to Titiek Puspa, oleh Adikara, Bilal Indrajaya, Danilla, dan Kris DayantiPFG & The Groove Syndicate, karya istimewa Peter F. GonthaJakarta Drum School All Stars “Reinterpreting The Beatles” dengan Cakra Khan & Balawan, menampilkan gitar unik Fender 9 necks.Komodo Project, kolaborasi antara Gilang Ramadhan, Ivan Nestorman, Adi Darmawan,Lian Panggabean, Smiet Lalove, dan Yoyon Darsono, memadukan jazz dengan kekayaan musik etnik Nusantara.Papua Original, musisi dari Papua yang mengusung nuansa groove etnik dan lirik berbahasa daerah asli.Damez with Brian Simpson Band, kolaborasi musisi Indonesia dan internasional.Thee Marloes, band soul-jazz-pop asal Surabaya yang dikontrak oleh Big Crown Records.Yance Manusama: Himself, perayaan lintas generasi dalam karier panjang sang legenda.Tompi with Ayesha & Zayn, penampilan hangat penuh makna bersama keluarga.Jazz for Kids: Talenta Svara Bertha, persembahan istimewa dari anak-anak berbakat Indonesia.

    Acara puncak akan digelar di outdoor stage pada Minggu dengan tajuk spesial “20 Years of Java Jazz Festival”, yang akan menyoroti kontribusi festival ini terhadap perjalanan karier banyak musisi selama dua dekade terakhir.

  • Raffi Ahmad, Badut Entertainment yang Jadi Badut Kekuasaan

    Raffi Ahmad, Badut Entertainment yang Jadi Badut Kekuasaan

    GELORA.CO -Sikap arogan patroli pengawalan (patwal) RI-36 yang menunjuk-nunjuk seorang sopir taksi saat menerobos kemacetan di Jalan Thamrin, Jakarta, masih terus jadi perbincangan. 

    Belakangan diketahui pemilik mobil berplat nomor RI-36 itu adalah Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad.

    Kritik dan pembelaan pun mengemuka. Salah satunya dari musisi sekaligus dokter, Tompi. Dalam cuitannya, Tompi membela Raffi Ahmad dan para pejabat yang menggunakan patwal saat menjalankan tugas resmi.

    “Kalau itu dilakukan dalam melaksanakan tugas rasanya pantas lah. Agenda sebegitu banyak, tanpa pengawalan begitu, waktu bisa abis di jalan. Kecuali agenda pribadi,” tulis Tompi lewat akun X pribadinya, dikutip Rabu 15 Januari 2025.

    Cuitan Tompi lantas mendapat tanggapan tajam dari sejarawan JJ Rizal. Ia mempertanyakan kapasitas Raffi Ahmad sebagai utusan khusus presiden dan mengkritik pemberian jabatan yang dianggap hanya berbasis popularitas, bukan kompetensi.

    “Emang Raffi paham tugasnya? Saya belum pernah jumpai dia bicara apalagi nulis yang menjelaskan pemikirannya soal pemuda atau seni, kalau dia tokoh sentral di entertainment yang dekaden mudah ditemukan,” sentil JJ.

    Tanpa kompetensi yang memadai, penunjukkan Raffi Ahmad sebagai Utusan Khusus Presiden 

    justru dianggap merendahkan kualitas tata kelola pemerintahan.

    “Badut entertainment naik kelas bergabung dengan badut kekuasaan, republik turun kelas jadi sirkus kelas comberan,” sindir JJ Rizal

  • Soal Pejabat Dikawal Patwal di Jalan, Tompi Bilang Wajar, Kalau Kerjanya Tidak Benar Baru Diserang

    Soal Pejabat Dikawal Patwal di Jalan, Tompi Bilang Wajar, Kalau Kerjanya Tidak Benar Baru Diserang

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Penyanyi sekaligus dokter, Teuku Adifitrian atau Tompi angkat suara. Terkait pejabat yang dikawal patwal di jalan.

    “Gue kurang paham ama orang-orang yang komplain dengan pejabat (mentri pres wapres atau gub dll) yang kalau di jalan pake pengawal yang ngebuka jalan, Coba Deh kita duduk berimbang,” kata Tompi dikutip dari unggahannya di X, Senin (13/1/2025).

    Menurutnya, jika agenda itu dilakukan dalam melaksanakan tugas. Pengawalan tersebut pantas.

    “Agenda sebegitu banyak , tanpa pengawalan bgitu waktu bisa abis dijalan. Kecuali agenda pribadi mau leyeh-leyeh karaokean,” ucapnya.

    “Trus kalau mereka telat nyampe lokasi , naik lagi tweet “KALO PEJABAT SUKA TELAT !”,” imbuhnya.

    Tompi mengaku pernah rapat dengan pejabat. Di situ, ia sadar agenda para pejabat itu banyak.

    “ila sih agendanya badan rontok. Terlepas dari berhasil gak nya yang dikerjain, mereka beneran berusha kerja,” ujarnya.

    Sebelumnya, Tompi mengaku pekabat demikian menyebalkan. Namun belakangan memiliki pandangan berbeda.

    “Dulu ge juga sebel kalau lagu di jalan, mereka lewat… setelah gue pikir-pikir harusnya malah ge melipir kasih jalan biar mereka lekas nyampe kerja bener… kalau udah bgitu gak bener baru kita serang,” pungkasnya.
    (Arya/Fajar)

  • Viral Tompi Bela Pejabat Pakai Patwal di Jalan: Kalau Tugas Rasanya Pantas

    Viral Tompi Bela Pejabat Pakai Patwal di Jalan: Kalau Tugas Rasanya Pantas

    GELORA.CO  – Viral di media sosial pernyataan Penyanyi sekaligus Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Tompi membela pejabat yang menggunakan fasilitas pengawalan di jalan. Menurutnya, itu wajar jika dipergunakan demi tugas. 

    “Gua kurang paham sama orang-orang yang komplain dengan pejabat (menteri, presiden, wakil presiden, atau gubernur dan lainnya) yang kalau di jalan pakai pengawal yang ngebuka jalan,” kata Tompi mengawali pernyataan, dikutip dari X @dr_tompi, Jumat (10/1/2025). 

    Dia mengajak masyarakat untuk melihat situasi itu dari ‘point of view’ pejabat yang memiliki begitu banyak agenda tugas. Menurut Tompi, akan sangat membantu menggunakan fasilitas pengawalan di jalan, jika tidak mereka akan lama di jalan. 

    “Coba deh kita duduk berimbang. Menurut gua ya, kalau itu dilakukan dalam melaksanakan tugas, rasanya pantas lah. Agenda segitu banyak, tanpa pengawalan begitu waktu bisa habis di jalan,” ujar Tompi. 

    Di kesempatan itu, Tompi bercerita kalau dirinya beberapa kali meeting yang acaranya berhubungan dengan pejabat. “Gila sih, agendanya (banyak) badan rontok. Terlepas dari berhasil atau tidaknya yang dikerjakan, mereka beneran berusaha kerja,” ungkap dia. 

    Meski begitu, Tompi menegaskan dirinya tidak setuju jika pejabat menggunakan fasilitas pengawalan di jalan untuk agenda pribadi. 

    “Kecuali agenda pribadi, mau leyeh-leyeh, karaoke (tidak boleh menggunakan fasilitas pengawalan),” katanya. 

    “Dulu gua juga sebel kalau di jalan mereka lewat. Setelah gua pikir-pikir, harusnya malah gua melipir kasih jalan biar mereka lekas sampai, kerja benar. Kalau sudah begitu, (kerja tidak benar), baru kita serang wkwkwk,” tambah Tompi. 

    Pernyataan Tompi ini berhasil menyedot perhatian publik di X. Lebih dari 90 ribu netizen sudah melihat cuitan tersebut yang dibagikan pada Kamis (9/1/2025) pukul 23.27 WIB. 

    Netizen pun merespons pedas pernyataan Tompi ini. 

    “Sebetulnya kalau gak mau kena macet, bisa pakai ojol atau naik LRT, MRT, atau Transjakarta. Banyak pilihan sih asal gengsi mau diturunin,” kata @sonn***. 

    “Gua termasuk yang gak setuju pejabat buka jalan saat macet. Argumennya sederhana, dok; Kalau manajemen waktunya bagus, mestinya mereka bisa tepat waktu. Patwal hanya untuk pengamanan, buka jalan sangat berisiko bikin gesekan antarpengguna jalan bahkan kecelakaan,” ungkap @yus***. 

    “Benar sih dok, tapi sekarang patwal lebih banyak dipakai untuk agenda apa? Jujur-jujuran saja nih. Sebenarnya kita sudah dimudahkan dengan teknologi kok. Kalau bisa efektif untuk setiap agenda, kayaknya gak serepot itu deh kerja mereka,” ujar @pand***.

    Sebelumnya ramai di X video viral memperlihatkan pejabat menggunakan patwal dihadang taksi eksekutif. Momen tersebut banyak dibahas netizen, mereka mengaku puas melihat kejadian itu

  • Viral Gadis Aceh Diikat lalu Diperkosa Pria Bangladesh, China, India, dan Jepang di Malaysia

    Viral Gadis Aceh Diikat lalu Diperkosa Pria Bangladesh, China, India, dan Jepang di Malaysia

    Jakarta, Beritasatu.com – Seorang gadis berusia 17 tahun asal Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie, Aceh dilaporkan menjadi korban perdagangan manusia dan diperkosa oleh warga asing di Malaysia. Kasus pemerkosaan dialami remaja berinisial PAF itu viral.

    Dalam video singkat yang beredar di grup-grup WhatsApp dan akun platform media sosial disebutkan, gadis itu diikat lalu diperkosa oleh lima pria dari Banglades, China, India, Melayu, dan Jepang dalam satu malam di sebuah hotel di Malaysia.

    Gadis yang jadi korban pemerkosaan itu kemudian diselamatkan oleh komunitas warga Aceh di Malaysia dan sedang diupayakan untuk dipulangkan ke Indonesia. 

    Dalam video yang disebar ke media sosial, seorang warga Aceh di Malaysia mengatakan, gadis itu baru berusia 17 tahun, kemudian direkrut oleh agen untuk dipekerjakan ke Malaysia.  

    “Umur 17 tahun diajak oleh agen ke Malaysia,” kata pria itu dalam Bahasa Aceh melalui video yang diterima Beritasatu.com, Rabu (25/12/2024).

    Pria itu menjelaskan agen perekrutnya memanipulasi dokumen gadis itu sehingga usianya menjadi 24 tahun, kemudian diurus paspor ke Imigrasi.

    “Dibuat paspor dari umur 17 tahun menjadi 24 tahun dengan dokumen palsu,” ujarnya.

    Kemudian ketika dibawa ke Malaysia, agen itu meminta korban mengaku sudah menikah dan memiliki seorang anak, tetapi sudah meninggal dunia. Sesampai di Malaysia, gadis itu tidak diberi pekerjaan sesuai dijanjikan. Namun, dia dijual ke pria hidung belang.

    Gadis itu dibawa ke hotel dan diikat. Kemudian diperkosa oleh lima warga asing. “Lima orang sekaligus,” ujarnya.

    Sekretaris Jenderal Komunitas Tokoh Masyarakat Pidie (Tompi) Muhammad Nur mengatakan timnya sudah menelusuri asal gadis itu dan benar berasal dari salah satu desa atau gampong di Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie.

    “Kami meminta Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Pidie untuk memonitoring kasus ini dengan mendatangi keluarga korban,” katanya dalam keterangan diterima Beritasatu.com.

    “Kasus perdagangan manusia ini adalah kejahatan kemanusiaan yang paling keji dengan sasarannya adalah anak perempuan,” ujarnya.

    Mereka meminta pemerintah dan penegak hukum menangani kasus tersebut, serta membongkar siapa saja yang terlibat dalam kasus perdagangan dan pemerkosaan gadis Aceh itu.