Gibran Dinilai Mantapkan Hubungan Politiknya dengan Kubu Prabowo Lewat Titiek Soeharto
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Keakraban Wakil Presiden (Wapres) RI
Gibran Rakabuming Raka
dan Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi atau
Titiek Soeharto
dinilai memiliki makna tertentu.
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai, salah satu makna yang terlihat di publik adalah bahwa itu merupakan cara Gibran untuk semakin memantapkan komunikasi politiknya dengan kubu Presiden RI Prabowo Subianto.
“Tapi, kan kadang publik tidak bisa berhenti untuk selalu mengatakan bahwa ini mungkin cara bagaimana
komunikasi politik
Gibran gitu ya, untuk terus memantapkan bagaimana hubungan politiknya yang semakin akrab lah terutama dengan kubu Pak Prabowo Subianto,” kata Adi Prayitno, saat dikonfirmasi, Jumat (11/7/2025).
Sebab, lanjut Adi, Titiek Soeharto adalah sosok penting dalam
Partai Gerindra
yang juga dipimpin oleh Prabowo Subianto.
“Apapun judulnya, Mbak Titiek ini adalah sosok yang saat ini juga merupakan bagian penting dari Partai Gerindra dan cukup dekat dengan Prabowo Subianto,” tutur dia.
Analisis lainnya, menurut Adi, keakraban keduanya merupakan bagian dari tanggung jawab Wapres RI dalam membangun relasi politiknya, termasuk dengan Titiek Soeharto.
Terlebih, ia berpandangan bahwa seorang Wakil Presiden RI memang mesti menunjukkan relasi dan hubungan yang baik dengan semua kalangan, baik itu dengan DPR hingga pimpinan-pimpinan partai politik.
“Jadi, bagi saya, sebenarnya ketika ada fenomena di mana Gibran itu menunjukkan keakrabannya dengan Titiek Soeharto, itu tentu bagian dari tanggung jawab, dan bagian dari bagaimana seharusnya wakil presiden yang memang membangun relasi politik dengan semua kalangan dengan baik,” kata dia.
Sebelumnya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto tampak akrab dalam kunjungan kerja di Sleman, Yogyakarta.
Keakraban seharian antara Gibran dan Titiek Soeharto di Sleman berlangsung pada Selasa (8/7/2025).
Mereka berdua bahkan berangkat bersama satu pesawat dari Jakarta menuju Yogyakarta, yang merupakan daerah pemilihan dari Titiek Soeharto.
Titiek menyebut, kegiatan bareng Gibran tersebut sebagai “blusukan bersama” yang berguna bagi masyarakat.
Sementara, Gibran berkelakar bahwa Titiek adalah ketua komisi paling sakti, sehingga dia mengajak Titiek dalam kunjungan kerja ke Sleman ini.
“Biar masalah-masalahnya cepat terselesaikan. Beliau kan ketua komisi paling sakti ini,” kata Gibran, usai melakukan panen tebu di Kawasan Pangan Lanud Adisutjipto, Selasa.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Titiek Soeharto
-
/data/photo/2025/07/08/686d0fd167adb.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gibran Dinilai Mantapkan Hubungan Politiknya dengan Kubu Prabowo Lewat Titiek Soeharto
-

Bapanas Minta Tambah Anggaran Jadi Rp 16,1 T buat Bansos-SPHP
Jakarta –
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengusulkan penambahan anggaran untuk 2026 menjadi Rp 16,1 triliun. Usulan ini melonjak dari pagu indikatif yang diterima sebesar Rp 79,4 miliar.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan Bapanas mengusulkan tambahan anggaran Rp 16,02 triliun. Anggaran tersebut akan digunakan untuk bantuan pangan, bantuan bencana, hingga penyaluran Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
“Bapanas mendapatkan pagu indikatif sebesar Rp 79,4 miliar dan kami mengusulkan penyesuaian pagu indikatif sebesar Rp 16,02 triliun sehingga total pagu indikatif 2026 menjadi Rp 16,1 triliun,” kata Arief dalam RDP bersama Komisi IV DPR RI, Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (10/7/2025).
Arief merinci penambahan usulan anggaran tersebut akan digunakan untuk bantuan pangan Rp 13,71 triliun, bantuan bencana alam Rp 13,14 miliar serta penyaluran SPHP Rp 2,05 triliun, serta reguler Rp 250 miliar.
“Total anggaran tersebut seperti sudah disampaikan sebesar pagu anggaran Rp 79,42 miliar usulan tambahan reguler sebesar Rp 250 miliar bantuan pangan Rp 13,71 triliun bantuan bencana alam Rp 13,14 miliar serta stabilisasi pasokan dan harga pangan Rp 2,05 triliun,” imbuh Arief.
Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto pun menerima permohonan usulan penyesuaian pagu indikatif Bapanas untuk tahun anggaran 2026. Selanjutnya, pihaknya akan menyampaikan kepada Badan Anggaran untuk ditindaklanjuti.
“Komisi IV DPR RI menerima penjelasan mengenai usulan penyesuaian Pagu indikatif belanja badan pangan nasional tahun 2026 sebesar Rp 16.105.652.575.000. Untuk selanjutnya Komisi IV DPR RI akan menyampaikan kepada Badan Anggaran DPR RI untuk ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” terang Titiek.
(kil/kil)
-
/data/photo/2025/07/08/686d0fd167adb.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
4 Acara yang Jadi Momen Akrab Wapres Gibran dan Titiek Soeharto di Sleman Nasional 10 Juli 2025
4 Acara yang Jadi Momen Akrab Wapres Gibran dan Titiek Soeharto di Sleman
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Wakil Presiden
Gibran Rakabuming
Raka dan Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi atau
Titiek Soeharto
nampak akrab dalam kunjungan kerja di
Sleman
, Yogyakarta. Berikut adalah empat kegiatan mereka.
Keakraban seharian antara
Gibran dan Titiek Soeharto
di Sleman berlangsung pada Selasa (8/7/2025) kemarin.
Mereka berdua bahkan berangkat bareng satu pesawat dari Jakarta.
Yogyakarta merupakan daerah pemilihan dari Titiek yang merupakan wakil rakyat dari Partai Gerindra.
Dia menyebut kegiatan bareng Gibran tersebut sebagai “blusukan bersama” yang berguna bagi masyarakat.
“Alhamdulillah hari ini senang sekali saya bisa jalan dengan Mas Wapres ini,” ungkap Titiek kepada
Kompas.com
di sela kegiatannya hari itu.
Gibran berkelakar bahwa Titiek adalah ketua komisi paling sakti sehingga dia mengajak Titiek dalam kunjungan kerja ke Sleman ini.
“Biar masalah-masalahnya cepat terselesaikan. Beliau kan ketua komisi paling sakti ini,” kata Gibran usai melakukan panen tebu Kawasan Pangan Lanud Adisutjipto, Selasa.
Berikut adalah empat kegiatan mereka berdua di Yogyakarta:
Gibran dan Titiek mengikuti panen tebu dalam acara Rembuk Tani di lahan milik TNI AU di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Gibran, Titiek, dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memanen tebu menggunakan arit. Hadir pula Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto
Gibran mengaku senang dapat didampingi Titiek Soeharto dalam kunjungan kerjanya ini sebagai bentuk sinergi antara pemerintah dan lembaga legislatif.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Bu Ketua Komisi yang sudah berkenan hadir mendampingi saya dari pagi, satu pesawat. Ini penting ya untuk sinergi pemerintah dengan legislatif, apalagi beliau di Komisi IV Pertanian, jadi ini penting sekali untuk bisa bersinergi di antara kami dan DPR,” kata Gibran seusai panen tebu hari itu.
Gibran dan Titiek menghadiri silaturahim bersama dengan sekitar 1.500 ibu peserta program Membina Keluarga Ekonomi Sejahtera (MEKAAR) dan pembina dari PT Pemodalan Nasional Madani (PNM).
Dalam acara yang digelar di halaman kantor Pemerintah Daerah Sleman itu, Gibran dan Titiek kompak berdiskusi dengan ibu-ibu yang memiliki produk hasil pemanfaatan modal dan pendampingan dari pemerintah.
Gibran dan Titiek sama-sama bersantap siang di Kopi Klotok, tempat makan terkenal di provinsi ini.
Waroeng Kopi Klotok ada di Jl Kaliurang, Pakem, Sleman.
Gibran nampak berkemeja lengan panjang warna krem dengan dua kantong di dada, dan Titiek mengenakan kemeja putih. Mereka melayani permintaan foto bersama dari warga di lokasi.
Gibran dan Titiek berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Pandanaran di Sleman.
Kepada piminan pesantren dan santri di lokasi, Gibran memperkenalkan pejabat yang turut mendampinginya. Saat dia menyebut nama Titiek, santri bersorak meriah.
“Ada Bu Titiek Soeharto, Ketua Komisi IV DPR RI,” kata Gibran disambut tepuk tangan.
Sore harinya, Gibran dan Titiek berziaran ke makam pendiri Ponpes Sunan Pandanaran, KH M Mufid Mas’ud, di Desa Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman.
Sempat ada momen akrab saat Titiek hendak pamit ke Gibran untuk beranjak lebih dahulu karena Titiek harus melanjutkan perjalanan ke Solo. Adapun Gibran hendak melanjutkan perjalanan ke Kota Yogyakarta.
Gibran menolak untuk diantar Titiek ke mobil lebih dulu, alih-alih Gibran ingin mengantar Titiek lebih dulu ke mobil karena Titiek hendak ke Solo.
“Oh ndak, ndak. Aku antar Ibu dulu ya,” ujar Gibran menolak diantar Titiek, perempuan yang lebih tua ketimbang Gibran.
Mendengar pernyataan itu, awalnya Titiek sempat menolak. Tetapi, Gibran telanjur berjalan ke arah mobil Titiek.
Akhirnya, Titiek pun mengalah karena sang Wapres bersikukuh untuk mengantarnya ke mobil.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Wapres siap dukung santri Ponpes Pandanaran kuasai AI, blockchain
Jakarta (ANTARA) – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menyatakan kesiapannya mendukung santri-santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Pandanaran, Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, untuk menguasai teknologi kecerdasan buatan (AI) dan blockchain.
Dalam acara silaturahmi di Ponpes Pandanaran, Selasa (8/7), Wapres menyebut jika memang dibutuhkan pengajar dari Jakarta akan dikirimkan untuk mengajarkan materi mengenai AI kepada santri-santri.
“Pak Kiai, nanti kalau butuh guru atau trainer, nanti bisa kita kirim dari Jakarta ya,” kata Gibran ke pengurus Ponpes Pandanaran saat acara silaturahmi di Ponpes Pandanaran, Yogyakarta, Selasa, sebagaimana dikutip dari siaran resmi Sekretariat Wakil Presiden, Rabu.
Menurut Gibran, santri-santri merupakan bagian dari generasi muda yang harus beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital, termasuk kecerdasan buatan dan blockchain, karena pengetahuan atas keduanya diyakini menjadi kompetensi penting pada masa depan.
“Kita ingin teman-teman semua bisa mengikuti perkembangan zaman dengan baik, menggunakan teknologi-teknologi terkini dengan baik. Jadi, anak-anak muda jangan sampai ketinggalan! Semua aspek kehidupan nanti menggunakan teknologi,” kata Gibran kepada para santri.
Dalam acara silaturahmi itu, Gibran kemudian meneruskan pesan Presiden Prabowo Subianto kepada pengurus ponpes dan seluruh santri.
“Salam hangat dari Pak Presiden Prabowo untuk seluruh santri, kiai, gus-gus, bu nyai, semua yang ada di sini,” ujar Wapres Gibran.
Kedatangan Gibran ke Ponpes Pandanaran merupakan bagian dari kunjungan kerja Wapres RI di Yogyakarta, Selasa. Di Ponpes Pandanaran, acara silaturahmi itu juga dihadiri oleh Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Soeharto (Titiek Soeharto), Anggota Komisi V DPR Danang Wicaksana, dan Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf.
Dalam siaran resmi yang sama, Pimpinan Ponpes Pandanaran KH Mu’tashim Billah menyebut pondok pesantrennya dan Gibran punya kedekatan yang telah lama terjalin jauh sebelum putra sulung Presiden Ke-7 Joko Widodo itu menjadi wakil presiden.
“Beliau sudah menjadi keluarga kita. Sebelum pencalonan datang ke sini, setelah menang, datang ke sini. Ini setelah pelantikan, datang ke sini,” kata KH Mu’tashim.
Di Ponpes Pandanaran, Gibran bersilaturahmi dengan pengurus dan santri-santri, kemudian berziarah ke makan para pendiri dan leluhur Ponpes Pandanaran.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Mentan targetkan replanting tebu 500 ribu ha dalam tiga tahun
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (tengah), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kanan), Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau yang akrab disapa Titiek Soeharto (kiri) dalam acara bertajuk \’Rembuk Tani bersama Wakil Presiden RI\’ di Lahan Ketahanan Pangan Lanud Adisucipto, Sleman, Yogyakarta, Selasa (8/7/2025). ANTARA/HO-Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Wakil Presiden
Mentan targetkan replanting tebu 500 ribu ha dalam tiga tahun
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Selasa, 08 Juli 2025 – 23:49 WIBElshinta.com – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menargetkan replanting tebu seluas 500 ribu hektare dalam tiga tahun untuk meningkatkan produktivitas gula nasional dan mendukung kemandirian pangan di seluruh Indonesia.
“Produksi tebu akan didongkrak melalui replanting nasional selama tiga tahun berturut-turut, dengan target peremajaan tanaman seluas 500 ribu hektare di seluruh Indonesia,” kata Mentan di sela mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam acara bertajuk ‘Rembuk Tani Bersama Wakil Presiden RI’ di lahan ketahanan pangan Lanud Adisucipto, Sleman, Yogyakarta, Selasa (8/7).
Mentan mengungkapkan kesiapan Kementerian Pertanian dalam mendukung petani dengan skema jaminan harga, pembiayaan tanpa agunan, serta program bongkar ratun nasional.
Ia menuturkan pemerintah, melalui BUMN, telah menyiapkan anggaran sebesar Rp1,5 triliun untuk menyerap hasil panen tebu dengan harga minimal Rp14.500 per kilogram.
“Itu harga dasar yang tidak boleh turun. Ini instruksi Presiden dan Wapres. Kami juga ubah skema KUR agar petani bisa akses kredit tanpa akumulasi. Bahkan, nanti kredit bisa dipotong langsung dari hasil tebu di pabrik, tanpa agunan,” jelas Amran dalam keterangan di Jakarta.
Ia menegaskan produksi tebu akan didongkrak melalui replanting nasional dengan memastikan seluruh ekosistem pendukung siap, mulai dari benih, pupuk, pompa, teknologi, hingga regulasi pendukung yang mendukung keberhasilan program tersebut.
“Setelah itu, kami akan kawal langsung di lapangan. Yang tidak produktif, kami evaluasi. Tapi yang serius, pasti kami dukung penuh,” jelas Amran.
Ia menambahkan Yogyakarta menjadi simbol sinergi antarwilayah dalam rantai pasok industri gula nasional. Meski luas lahan terbatas, daerah ini tetap berperan penting sebagai wilayah pengolahan yang terhubung dengan sentra tebu di Jawa Tengah dan sekitarnya.
Pemerintah menegaskan komitmennya untuk mempercepat swasembada gula nasional.
Dalam acara tersebut Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tampil kompak menyampaikan solusi konkret bagi petani tebu sekaligus menetapkan target terkait Indonesia harus swasembada gula konsumsi pada tahun 2026 dan gula industri pada 2028.
“Ini perintah langsung dari Presiden. Tahun depan, kita harus swasembada gula konsumsi. Tahun 2027, maksimal 2028, kita benar-benar harus mandiri. Semua masalah, air, pupuk, harga, kemitraan, harus segera diselesaikan. Dan saya apresiasi Pak Menteri yang gerak cepat dan turun langsung ke lapangan,” kata Wapres Gibran di hadapan ratusan petani.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres Gibran juga menekankan pentingnya keterlibatan generasi muda dan akademisi dalam pengembangan teknologi pertanian, termasuk mekanisasi dan pemanfaatan drone untuk budidaya tebu.
Kunjungan Wapres ke Sleman itu menjadi momentum penting dalam menegaskan swasembada gula bukan lagi wacana, melainkan agenda nyata dengan peta jalan yang jelas, program yang konkret, dan kepemimpinan yang responsif.
Sumber : Antara
-
/data/photo/2025/07/08/686d194613684.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gibran Minta Mentan Libatkan Anak Muda dalam Pertanian
Gibran Minta Mentan Libatkan Anak Muda dalam Pertanian
Tim Redaksi
SLEMAN, KOMPAS.com
– Wakil Presiden (Wapres)
Gibran Rakabuming
meminta Menteri
Pertanian
(Mentan)
Andi Amran Sulaiman
generasi muda dilibatkan dalam
pertanian
di Indonesia, terkhususnya dalam pemanfaatan teknologi di sektor pertanian.
“Saya juga titip, ini Pak Menteri untuk lebih banyak melibatkan anak-
anak muda
,” kata Gibran, dalam acara
panen tebu
di Kawasan Pangan Lanud Adisutjipto di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (8/7/2025).
“Karena kita menggunakan mekanisasi alat-alat modern, drone, jadi saya mohon juga lebih banyak anak-anak muda yang dilibatkan,” sambung dia.
Apalagi, kata Gibran, di Yogyakarta banyak akademisi dan orang ahli.
Menurut dia, anak muda yang ahli itu perlu dilibatkan dalam sektor pertanian.
“Karena di Jogja ini banyak akademisi dan orang-orang pintar tentunya, banyak melibatkan mereka untuk R&D (
research and development
) untuk bibit dan juga untuk nanti ke depan masalah hilirisasi tebu,” ujar dia.
Diketahui, saat melakukan panen tebu, ia turut didampingi Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto serta Mentan Andi Amran Sulaiman.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/08/686cf45f9e289.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Saat Gibran Menolak Permintaan Titiek Soeharto…
Saat Gibran Menolak Permintaan Titiek Soeharto…
Tim Redaksi
SLEMAN, KOMPAS.com
– Wakil Presiden
Gibran Rakabuming
Raka menolak diantar ke mobilnya oleh Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau
Titiek Soeharto
.
Momen ini terjadi usai Gibran dan Titiek berziarah di makam pendiri
Ponpes Sunan Pandanaran
, KH M Mufid Mas’ud di Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik,
Sleman
, Daerah Istimewa
Yogyakarta
, Selasa (8/7/2025) sore.
Setelah berjalan kaki dari makam sampai di pelataran parkir, Titiek menyampaikan ke Gibran bahwa ia akan melanjutkan perjalanannya ke Solo.
Sementara, Gibran beserta rombongan diketahui melanjutkan kunjungan kerja ke Yogyakarta.
Usai bersalaman, Titiek kemudian memberi isyarat menggunakan tangannya untuk mengantar Gibran ke mobil dinasnya.
“Oh
ndak
,
ndak
. Aku antar Ibu dulu ya,” ujar Gibran.
Mendengar pernyataan itu, awalnya Titiek sempat menolak. Tetapi, Gibran telanjur berjalan ke arah mobil Titiek.
Akhirnya, Titiek pun mengalah karena sang Wapres bersikukuh untuk mengantarnya ke mobil.
Ketika Titiek sudah masuk ke dalam mobil Alphard putihnya, ia langsung membuka kaca. Mobilnya pun berjalan dan Titiek mengatupkan tangan, berpamitan dengan Gibran.
“Assalamulaikum,” sapa Titiek.
“Wa’alaikumussalam,” jawab Gibran yang juga mengatupkan kedua tangannya sembari menunduk.
Kepada
Kompas.com
di sela kegiatannya dengan Wapres Gibran, Titiek merasa senang atas serangkaian acara yang ia jalani Selasa ini.
“Alhamdulillah hari ini senang sekali saya bisa jalan dengan Mas Wapres ini,” ungkap politikus Gerindra yang berasal dari dapil Daerah Istimewa Yogyakarta itu.
Ia mengatakan, blusukan bareng hari ini merupakan cerminan sinergi yang baik antara eksekutif dan legislatif. Ia pun berharap komunikasi ke depan akan lebih intens lagi.
Diketahui, Gibran dan Titiek bersama-sama dalam empat acara di Sleman sejak Selasa pagi. Bahkan, tidak hanya berada satu kendaraan saat blusukan di Sleman, keduanya juga satu pesawat dari Jakarta.
Pertama, acara Rembuk Tani yang dilaksanakan di lahan milik Lanud Adi Sucipto, Sleman, Yogyakarta.
Dalam acara itu, Gibran dan Titiek panen tebu memakai arit. Selain itu, keduanya juga menyaksikan simulasi operasional pemupukan menggunakan drone.
Kedua, menghadiri silaturahim bersama dengan sekitar 1.500 ibu peserta program Membina Keluarga Ekonomi Sejahtera (MEKAAR) dan pembina dari PT PNM.
Dalam acara itu, Gibran dan Titiek kompak berdiskusi dengan ibu-ibu yang memiliki produk hasil pemanfaatan modal dan pendampingan dari pemerintah
Ketiga, makan siang bersama di Kopi Klotok yang terkenal di Yogyakarta.
Keempat, menghadiri acara silaturahmi dengan santri di Pondok Pesantren Pandanaran.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.


