Tag: Thomas Tuchel

  • Inggris Panggil Trevoh Chalobah dan James Trafford ke Skuad

    Inggris Panggil Trevoh Chalobah dan James Trafford ke Skuad

    JAKARTA – Inggris telah memanggil Trevoh Chalobah dan James Trafford untuk pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Serbia dan Albania.

    Bek Chalobah (Chelsea) dan penjaga gawang Trafford (Manchester City) telah ditambahkan ke skuad Thomas Tuchel setelah pasangan Newcastle United, Anthony Gordon dan Nick Pope, mengundurkan diri.

    Bek Crystal Palace, Marc Guehi, telah melapor untuk bertugas meskipun mengalami cedera kaki dan ia akan diperiksa oleh staf medis Inggris.

    Gordon mengalami cedera ringan, yang dideritanya saat Newcastle menang atas Athletic Bilbao di Liga Champions minggu lalu, sementara Pope mengalami gegar otak saat melawan Brentford pada akhir pekan kemarin.

    Hal itu menandai kembalinya Trafford ke skuad Three Lions, yang awalnya dicadangkan karena Pope, setelah berada di dua skuad pertama Tuchel musim ini.

    Chalobah kembali ke Timnas Inggris setelah absen di kamp September dan Oktober 2025, setelah melakoni debutnya pada pertandingan persahabatan musim panas melawan Senegal.

    Inggris telah lolos ke Piala Dunia 2026, tetapi akan berusaha untuk menyelesaikan kampanye Grup K mereka dengan rekor 100 persen.

    Mereka menghadapi Serbia di Wembley pada Jumat, 14 November 2025, dini hari WIB, sebelum menuju ke Tirana untuk menghadapi Albania pada Senin, 17 November 2025, dini hari WIB.

    Tuchel mengumumkan skuad awalnya yang beranggotakan 25 orang pada Jumat pekan lalu, memanggil kembali Jude Bellingham dan Phil Foden.

    Gelandang Bournemouth, Alex Scott, mendapat panggilan perdana, sementara Adam Wharton kembali ke skuad.

  • Giliran Diledek Suporter Inggris, Ini yang Dilakukan Thomas Tuchel

    Giliran Diledek Suporter Inggris, Ini yang Dilakukan Thomas Tuchel

    JAKARTA – Manajer Inggris Thomas Tuchel diledek suporter di pertandingan melawan Latvia di kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun Tuchel justru menyebut suporter bersikap fair dan memiliki humor yang mengesankan. Apalagi suporter tetap tak berhenti mendukung The Three Lions saat membantai lawannya 5-0 pada pertandingan di Riga, Rabu, 15 Oktober 2025 dini hari WIB.

    Tuchel memang sempat mengritik suporter yang tak memberi support saat Inggris menghadapi Wales dalam Battle of Britain di Wembley, London. Meski duel tim Inggris Raya itu memiliki tajuk keren, tetapi itu hanya sebuah laga persahabatan. Inggris pun tak kesulitan menang 3-0.

    Namun suporter lebih banyak diam saat Inggris mencetak gol. Mantan manajer Chelsea ini juga menyebut dirinya malah mendengar suara suporter Wales yang berteriak memberi dukungan kepada tim asuhan Craig Bellamy. Meski berjumlah kecil, suara mereka malah menggema di Wembley.

    Sementara, pendukung tuan rumah tetap tenang. Bahkan sebagian suporter sudah meninggalkan stadion sebelum pertandingan usai.

    Namun situasi berbeda saat Inggris melakoni laga tandang Grup K melawan Latvia di Stadion Dauvaga. Suporter justru turut hadir ke Latvia untuk memberi dukungan kepada Harry Kane dkk.

    Begitu kick-off pertandingan, suporter serempak berseru, “Thomas Tuchel, kami bernyanyi saat kami menginginkannya.” Selanjutnya ada yang menyahut, “Apakah suara kami sudah cukup keras bagi Anda?”

    Ada juga yang berseru, “Tuchel, beri kami nyanyian.” Dan, mereka benar-benar bernyanyi saat Anthony Gordon membobol gawang Latvia di menit 26.

    Selanjutnya, Kane mencetak brace hanya dalam tempo lima menit. Gol pertama striker Bayern Munchen ini tercipta di menit 44. Sedangkan gol keduanya dicetak dari titik penalti menit 45+4.

    Inggris menutup babak pertama dengan keunggulan 3-0. Skor yang memastikan langkah Inggris ke putaran final Piala Dunia 2026. Saat menuju ruang ganti, Tuchel pun tersenyum menyambut suporter dan memberikan acungan jempol.

    Di babak kedua, Inggris tetap menunjukkan agresivitas permainan. Alhasil, Inggris memantapkan keunggulan lewat gol bunuh diri Maksims Tonisevs dan Eberechi Eze.

    Skor berubah menjadi 5-0 untuk Inggris yang bertahan hingga akhir laga. Ingris pun lolos ke Piala Dunia dengan status juara Grup K.

    Saat disinggung soal suporter yang meledeknya, Tuchel mengaku tak masalah dan sebaliknya merasa senang. Menurut dia suporter justru menunjukkan sikap yang fair.

    “Saya ternyata sudah ditandai sejak babak pertama. Tetapi itu cukup fair dan mereka melakukannya dengan baik,” kata Tuchel kepada ITV Sport.

    “Mereka memang punya humor yang asyik. Jadi itu tak masalah bagi saya. Mereka menunjukkan dukungan yang mengesankan sejak awal pertandingan hingga akhir,” ucapnya lagi.

    Tuchel juga menunjukkan kepuasan dengan performa tim dan kemenangan yang diraih sehingga bisa lolos ke Piala Dunia 2026.

    “Penampilan yang sangat bagus dengan hasil yang memuaskan. Kami meraih enam kemenangan dan enam laga tanpa pernah kebobolan. Ini jelas membuat saya senang,” kata Tuchel.

    “Suasana di ruang ganti memang sangat bagus. Pertandingan kali ini memang terasa berbeda karena impian kami adalah ke Amerika Serikat. Kami memenuhi impian itu dengan performa yang bagus dan hasil memuaskan. Ini yang membuat saya senang,” ujar dia.

    Mantan pelatih Bayern ini, lebih lanjut, mengatakan, “Kami bermain agresif dan melakukan pressing tinggi. Ini pertandingan yang mengandalkan fisik. Pemain harus punya fisik yang bagus. Bila tidak, mereka tak bisa melakukan pressing tinggi. Dan pemain memang menjalani latihan keras demi mencapai target itu. Tim ini sangat mengesankan dan saya senang bisa melatih mereka.”

    Inggris memastikan lolos ke AS, Kanada dan Meksiko setelah menjadi juara grup. Meski babak kualifikasi menyisakan dua pertandingan lagi, Inggris yang mengantungi poin 18 sudah tidak bisa dikejar Albania maupun Serbia.

  • Di Piala Dunia 2026, Inggris Bukan Tim Favorit dan Datang Sebagai Underdogs

    Di Piala Dunia 2026, Inggris Bukan Tim Favorit dan Datang Sebagai Underdogs

    JAKARTA – Tak pernah juara selama hampir 60 tahun menjadikan Inggris bukan tim unggulan di Piala Dunia 2026. Manajer Thomas Tuchel menyatakan Inggris bakal datang sebagai underdogs alias tim yang tak diperhitungkan bila lolos ke putaran final yang digelar di Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko.

    Pencapaian Inggris memang cukup mentereng dalam satu dekade terakhir. Di bawah penanganan Gareth Southgate, Inggris mampu menembus semifinal Piala Dunia 2018 sebelum disingkirkan Perancis yang kemudian menjadi juara dunia. Selanjutnya di Piala Dunia 2022, The Three Lions hanya mampu menembus perempat final.

    Prestasi tidak kalah mengesankan diraih Inggris di Piala Eropa. Pada dua gelaran secara berturut-turut, di Euro 2020 dan 2024, Inggris mampu mencapai final. Namun mereka gagal meraih trofi setelah dikalahkan Italia dan kemudian Spanyol.

    Inggris memang selalu apes di turnamen sepak bola paling akbar di dunia maupun Eropa. Mereka hanya sekali menjadi juara di Piala Dunia 1966 yang digelar di negara sendiri. Di Piala Eropa, mereka sama sekali tak pernah mengangkat trofi.

    Ini yang menjadikan Tuchel mengakui bila Inggris berstatus underdogs di Piala Dunia 2026. Meski perjalanan di babak kualifikasi berjalan sangat mulus dan peluang lolos ke putaran final sangat terbuka, namun tidak berarti Inggris langsung menempati tim unggulan.

    “Kami akan datang sebagai underdogs di Piala Dunia. Apa pasal? Kami tak pernah memenangi trofi apa pun selama beberapa dekade. Sebaliknya, kami akan menghadapi tim-tim yang sudah pernah menjadi juara selama periode itu,” kata Tuchel.

    Tuchel pun berharap tim tidak terbebani bila kemudian dilabeli tim favorit juara sekaligus disebut bakal mengakhiri puasa gelar selama 60 tahun.

    “Bila Anda tak pernah juara Wimbledon [salah satu turnamen terbesar atau grand slam di cabang tenis yang digelar di Inggris], Anda mungkin hanya disebut sebagai salah satu tim favorit tetapi Anda bukan favorit juara,” ujarnya.

    “Di Piala Dunia ada Brasil, Argentina, Spanyol dan Perancis yang pernah juara. Namun bukan berarti kami tak punya peluang. Yang penting dan terutama, kami harus lolos lebih dulu dan kemudian benar-benar tahu mengapa kami bisa sampai ke sana. Kami tentu ingin lolos, tetapi target Anda harus jelas,” kata eks manajer Chelsea ini.

    Tuchel, lebih lanjut, menuturkan dirinya tengah membangun tim setahap demi setahap. Dia berharap pada akhirnya tim mana pun berharap tidak bertemu Inggris. Artinya, Harry Kane dkk sudah menjelma menjadi tim yang ditakuti.

    “Saya tak ingin kami menanggung beban seolah-olah kami merupakan favorit kuat [juara]. Kapan kami memenanginya? Saat ini, kami sedang berusaha membangun tim yang benar-benar siap melangkah setapak demi setapak. Dan pada akhirnya siapa pun sama sekali tak ingin menghadapi kami,” ujarnya.

    Inggris melakoni laga uji coba melawan Wales di Wembley, Jumat dini hari WIB. Battle of Britain ini menjadi ajang pemanasan sebelum Inggris bertemu Latvia di pertandingan Grup K kualifikasi Piala Dunia 2026. Inggris yang saat ini bertengger di puncak klasemen tidak diperkuat Jude Bellingham dan Phil Foden di dua laga tersebut.

    “Kami tak mengumpulkan pemain bertalenta, tetapi kami membangun sebuah tim,” kata Tuchel saat menyebut alasan mencoret Bellingham dan Foden yang baru pulih dari cedera.

    “Kami membangun tim yang punya harapan memenangkan trofi. Hal yang belum bisa dilakukan siapa pun. Kami tentu ingin membawa pemain terbaik demi membentuk tim terbaik. Tetapi kadang, Anda tak perlu mengumpulkan pemain bertalenta dan saya berharap keputusan ini tidak salah,” ucapnya.

    Inggris selangkah lagi lolos ke putaran final. Bila mengalahkan Latvia dan di pertandingan lain, Serbia bermain imbang melawan Albania, maka Inggris bakal lolos sebagai juara grup.

  • John Stones Berhasil Lewati Masa Sulit Penuh Cedera hingga Mau Pensiun Musim Lalu

    John Stones Berhasil Lewati Masa Sulit Penuh Cedera hingga Mau Pensiun Musim Lalu

    JAKARTA – Bek Manchester City dan Tim Nasional (Timnas) Inggris, John Stones, mengungkapkan bahwa ia mempertimbangkan untuk pensiun dari sepak bola musim lalu setelah diganggu cedera.

    Pemain 31 tahun itu berulang kali mengalami masalah hamstring dan kaki pada musim lalu yang menyebabkannya absen dalam lebih dari 30 pertandingan di semua ajang.

    Cedera-cedera itulah yang membuat Stones belum bermain untuk Three Lions di bawah asuhan Thomas Tuchel sejak manajer asal Jerman itu mulai bekerja pada Januari 2026.

    “Musim lalu sangat sulit bagi saya, sampai-sampai saya berpikir untuk berhenti. Saya tidak ingin melakukannya.”

    “Saya sudah muak bersikap profesional dan berusaha melakukan segalanya, lalu terus-menerus mengalami kegagalan dan tidak memiliki jawaban. Itu adalah situasi yang sangat sulit.”

    “Ada titik di mana Anda tidak tahu mengapa hal itu terjadi. Bahkan, lebih sulit lagi ketika Anda sudah berusaha keras, atau Anda sangat profesional, untuk bisa bermain dan siap bermain.”

    “Ketika saatnya tiba dan sesuatu terjadi, itu akan menjadi tantangan mental. Semoga saya tidak kembali ke posisi itu,” kata Stones kepada BBC Radio 5 Live.

    Stones hanya tampil 11 kali di Liga Inggris musim lalu setelah sebelumnya menjadi pemain inti di lini belakang Manchester City.

    Musim ini, ia telah kembali bugar. Stones bahkan berpeluang kembali membela Inggris melawan Wales atau Latvia.

    Laga melawan Wales pada Jumat, 10 Oktober 2025, dini hari WIB, merupakan partai persahabatan sebagai persiapan untuk bertandang ke markas Latvia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa pada 15 Oktober 2025, dini hari WIB.

    “Emosi saya memuncak. Saya tidak berpikir jernih. Saya rasa jauh di lubuk hati saya, saya tidak akan pernah melakukannya (pensiun).”

    “Saya sudah bilang bertahun-tahun lalu ketika Manchester City menginginkan saya untuk mendapatkan tantangan baru.

    Saya bilang bahwa saya akan berjuang. Hanya itu yang saya tahu sejak kecil, mengapa saya harus berhenti sekarang?”

    “Jadi, ya, ada semangat juang dalam diri saya dan mentalitas menang yang tidak mau berhenti,” tutur Stones.

  • John Stones Berhasil Lewati Masa Sulit Penuh Cedera hingga Mau Pensiun Musim Lalu

    John Stones Berhasil Lewati Masa Sulit Penuh Cedera hingga Mau Pensiun Musim Lalu

    JAKARTA – Bek Manchester City dan Tim Nasional (Timnas) Inggris, John Stones, mengungkapkan bahwa ia mempertimbangkan untuk pensiun dari sepak bola musim lalu setelah diganggu cedera.

    Pemain 31 tahun itu berulang kali mengalami masalah hamstring dan kaki pada musim lalu yang menyebabkannya absen dalam lebih dari 30 pertandingan di semua ajang.

    Cedera-cedera itulah yang membuat Stones belum bermain untuk Three Lions di bawah asuhan Thomas Tuchel sejak manajer asal Jerman itu mulai bekerja pada Januari 2026.

    “Musim lalu sangat sulit bagi saya, sampai-sampai saya berpikir untuk berhenti. Saya tidak ingin melakukannya.”

    “Saya sudah muak bersikap profesional dan berusaha melakukan segalanya, lalu terus-menerus mengalami kegagalan dan tidak memiliki jawaban. Itu adalah situasi yang sangat sulit.”

    “Ada titik di mana Anda tidak tahu mengapa hal itu terjadi. Bahkan, lebih sulit lagi ketika Anda sudah berusaha keras, atau Anda sangat profesional, untuk bisa bermain dan siap bermain.”

    “Ketika saatnya tiba dan sesuatu terjadi, itu akan menjadi tantangan mental. Semoga saya tidak kembali ke posisi itu,” kata Stones kepada BBC Radio 5 Live.

    Stones hanya tampil 11 kali di Liga Inggris musim lalu setelah sebelumnya menjadi pemain inti di lini belakang Manchester City.

    Musim ini, ia telah kembali bugar. Stones bahkan berpeluang kembali membela Inggris melawan Wales atau Latvia.

    Laga melawan Wales pada Jumat, 10 Oktober 2025, dini hari WIB, merupakan partai persahabatan sebagai persiapan untuk bertandang ke markas Latvia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa pada 15 Oktober 2025, dini hari WIB.

    “Emosi saya memuncak. Saya tidak berpikir jernih. Saya rasa jauh di lubuk hati saya, saya tidak akan pernah melakukannya (pensiun).”

    “Saya sudah bilang bertahun-tahun lalu ketika Manchester City menginginkan saya untuk mendapatkan tantangan baru.

    Saya bilang bahwa saya akan berjuang. Hanya itu yang saya tahu sejak kecil, mengapa saya harus berhenti sekarang?”

    “Jadi, ya, ada semangat juang dalam diri saya dan mentalitas menang yang tidak mau berhenti,” tutur Stones.

  • Barcelona Ingin Harga Rendah untuk Transfer Permanen Rashford, tapi Manchester United Menolak

    Barcelona Ingin Harga Rendah untuk Transfer Permanen Rashford, tapi Manchester United Menolak

    JAKARTA – Marcus Rashford bisa jadi menjadi pusat perhatian antara Manchester United dan Barcelona setelah menghidupkan kembali kariernya bersama raksasa La Liga tersebut.

    Melansir Daily Star, Barcelona berharap dapat mempermanenkan Marcus Rashford dengan harga murah 26 juta pound (sekitar Rp 585 miliar).

    Namun, kabar ini bisa memicu persaingan antara Barcelona dan Manchester United, yang menghargai striker Inggris tersebut mendekati 35 juta pound (sekitar Rp787,5 miliar).

    Rashford bergabung raksasa Catalan itu dengan status pinjaman selama satu musim, menyusul perselisihannya dengan para petinggi Manchester United.

    Dia menghabiskan paruh kedua musim lalu dengan status pinjaman bersama Aston Villa, sebelum akhirnya pindah ke Camp Nou.

    Ia mengawali musim dengan impresif bersama klub Spanyol tersebut, membantu mereka mencatatkan awal musim yang tak terkalahkan.

    Rashford telah tampil enam kali dan mencetak gol pertamanya dengan dua gol yang memukau dalam kemenangan Liga Champions pekan lalu atas Newcastle United.

    Tidak ada klausul penarikan dalam perjanjian pinjaman antara Mancheser United dan Barcelona, yang berarti klub induknya tidak dapat merekrut kembali Rashford musim ini.

    Blaugrana memiliki opsi untuk mengontrak pemain berusia 27 tahun itu secara permanen musim panas mendatang.

    Namun, Barcelona ingin mencapai kesepakatan bersama Manchester United dengan harga yang lebih rendah.

    Rashford dikabarkan telah beradaptasi dengan baik di Barcelona. Jika situasinya terus berjalan baik, ia akan bertekad untuk tetap di sana.

    Meski begitu, sang bintang dicadangkan untuk pertandingan melawan Getafe pada Senin, 22 September 2025 WIB, setelah dilaporkan membuat marah Manajer Hansi Flick karena datang terlambat ke rapat tim sebelum latihan.

    Sementara itu, salah satu pemilik Manchester United, Sir Jim Ratcliffe, tidak akan mau menjual Rashford dengan harga murah. Dia tahu semakin baik performa Rashford di Barcelona, ​​semakin tinggi nilainya.

    Ada juga prospek sang penyerang akan meraih kesuksesan bersama Inggris di Piala Dunia 2026 musim panas mendatang, asalkan ia masuk dalam skuad Thomas Tuchel.

    Sejak bergabung Barcelona, Rashford kembali masuk dalam rencana jangka panjang Tuchel.

    Rashford memiliki kontrak dengan Manchester United senilai 300.000 pound per minggu, yang berlaku hingga 2028.

    Diyakini bahwa ia tidak berniat kembali ke klub kota kelahirannya, setelah membuat keputusan sulit untuk melanjutkan kariernya di tempat lain.

    Bahkan jika Barcelona dan Manchester United tidak dapat menyetujui biaya permanen untuknya musim panas mendatang, Rashford akan tetap mencari klub alternatif selain The Red Devils.

  • Marquinhos Tak Ingin Gagal Lagi di Kesempatan Kedua

    Marquinhos Tak Ingin Gagal Lagi di Kesempatan Kedua

    JAKARTA – Bek Marquinhos menjadi salah satu pemain Paris Saint-Germain yang gagal mengangkat trofi pada final Liga Champions 2020. Saat kembali berlaga di final bersama klub sama melawan Inter Milan, Marquinhos tak ingin gagal pada kesempatan kedua ini.

    Laga final di Stadion Allianz Arena, Munich, Minggu, 1 Juni 2025 pukul 02.00 dini hari WIB menjadi momen pembalasan bagi Marquinhos. Bersama Presnel Kimpembe, dirinya merupakan dua pemain yang masih bertahan di PSG.

    Keduanya menjadi bagian dari skuad PSG yang berlaga di final 2020 melawan Bayern Munchen. Hanya, mereka gagal memenuhi ekspetasi merengkuh trofi kuping lebar untuk kali pertama setelah kalah 1-0.

    Usai kegagalan itu, PSG merombak skuad dan kemudian memberhentikan pelatih Thomas Tuchel pada Desember 2020. Pergantian pelatih tetap tak pernah membawa Les Parisiens kembali ke final Liga Champions.

    Saat pemain lain keluar masuk, salah satunya Kylian Mbappe yang hengkang ke Real Madrid, Marquinhos dan Kimpembe tetap menjadi bagian dari PSG.

    Bahkan Marquinhos menjadi pemain yang paling lama bertahan di PSG. Sejak direkrut dari AS Roma pada 2013, bek tim nasional Brasil ini tak tergantikan saat membentengi pertahanan PSG. Selama 12 tahun klub tersebut, dia sudah 10 kali memenangi Ligue 1 Perancis dan delapan kali juara Piala Perancis.

    Bersama bek berusia 31 ini, PSG begitu mendominasi sepak bola Perancis. Bahkan dia juga membawa tim memenangi Piala Liga sebanyak enam kali dan juara Piala Super Perancis atau Trophee des Champions hingga delapan kali.

    Meski demikian, PSG tak pernah meraih sukses di kompetisi Eropa. Mereka hanya sekali melaju ke final dan harus mengakui keunggulan Bayern.

    “Kami pernah di atas dan pernah berada di bawah. Kini, kami punya kesempatan bagus untuk menciptakan sejarah. Bila menjadi juara, tentu ini pencapaian besar bagi klub dan pemain,” kata Marquinhos.

    “Ini merupakan kesempatan kedua saya mencapai final Liga Champions. Saya pastikan kami tidak akan menyerah tanpa perlawanan,” ucapnya.

    Marquinhos memastikan tidak ingin gagal pada kesempatan kedua. Ini menjadikan pasukan Luis Enrique bakal habis-habisan di pertandingan final. Bahkan dia menjanjikan pemain bakal menunjukkan fighting spirit yang belum pernah ada sebelumnya.

    “Kami akan bermain habis-habisan karena kami tahu ini pertandingan yang sulit. Apalagi, kami sudah fight untuk mencapai final,” kata Marquinhos.

    “Kami sudah melakukan segala upaya untuk mencapai final Liga Champions. Musim ini bisa jadi merupakan momen terbaik kami. Jadi, kami ingin membawa trofi ini kembali ke Paris dan kami bisa merayakannya bersama fans,” ucap dia lagi.

    PSG menunjukkan penampilan terbaik di Liga Champions musim ini. Dalam perjalanan menuju final, mereka sukses mengatasi Manchester City, Liverpool dan Arsenal.

    Menariknya, Liverpool dan Arsenal menempati unggulan meraih trofi. Namun PSG mampu mengatasi mereka. Ini yang menjadikan klub yang didanai perusahaan Qatar tersebut menjadi unggulan di laga final

    “Motivasi saya adalah memenangkan Liga Champions untuk kali pertama bagi PSG. Ini akan menjadi kado yang saya persembahkan untuk warga Paris, kota dan klub,” kata Enrique.

  • Marquinhos Tak Ingin Gagal Lagi di Kesempatan Kedua

    Marquinhos Tak Ingin Gagal Lagi di Kesempatan Kedua

    JAKARTA – Bek Marquinhos menjadi salah satu pemain Paris Saint-Germain yang gagal mengangkat trofi pada final Liga Champions 2020. Saat kembali berlaga di final bersama klub sama melawan Inter Milan, Marquinhos tak ingin gagal pada kesempatan kedua ini.

    Laga final di Stadion Allianz Arena, Munich, Minggu, 1 Juni 2025 pukul 02.00 dini hari WIB menjadi momen pembalasan bagi Marquinhos. Bersama Presnel Kimpembe, dirinya merupakan dua pemain yang masih bertahan di PSG.

    Keduanya menjadi bagian dari skuad PSG yang berlaga di final 2020 melawan Bayern Munchen. Hanya, mereka gagal memenuhi ekspetasi merengkuh trofi kuping lebar untuk kali pertama setelah kalah 1-0.

    Usai kegagalan itu, PSG merombak skuad dan kemudian memberhentikan pelatih Thomas Tuchel pada Desember 2020. Pergantian pelatih tetap tak pernah membawa Les Parisiens kembali ke final Liga Champions.

    Saat pemain lain keluar masuk, salah satunya Kylian Mbappe yang hengkang ke Real Madrid, Marquinhos dan Kimpembe tetap menjadi bagian dari PSG.

    Bahkan Marquinhos menjadi pemain yang paling lama bertahan di PSG. Sejak direkrut dari AS Roma pada 2013, bek tim nasional Brasil ini tak tergantikan saat membentengi pertahanan PSG. Selama 12 tahun klub tersebut, dia sudah 10 kali memenangi Ligue 1 Perancis dan delapan kali juara Piala Perancis.

    Bersama bek berusia 31 ini, PSG begitu mendominasi sepak bola Perancis. Bahkan dia juga membawa tim memenangi Piala Liga sebanyak enam kali dan juara Piala Super Perancis atau Trophee des Champions hingga delapan kali.

    Meski demikian, PSG tak pernah meraih sukses di kompetisi Eropa. Mereka hanya sekali melaju ke final dan harus mengakui keunggulan Bayern.

    “Kami pernah di atas dan pernah berada di bawah. Kini, kami punya kesempatan bagus untuk menciptakan sejarah. Bila menjadi juara, tentu ini pencapaian besar bagi klub dan pemain,” kata Marquinhos.

    “Ini merupakan kesempatan kedua saya mencapai final Liga Champions. Saya pastikan kami tidak akan menyerah tanpa perlawanan,” ucapnya.

    Marquinhos memastikan tidak ingin gagal pada kesempatan kedua. Ini menjadikan pasukan Luis Enrique bakal habis-habisan di pertandingan final. Bahkan dia menjanjikan pemain bakal menunjukkan fighting spirit yang belum pernah ada sebelumnya.

    “Kami akan bermain habis-habisan karena kami tahu ini pertandingan yang sulit. Apalagi, kami sudah fight untuk mencapai final,” kata Marquinhos.

    “Kami sudah melakukan segala upaya untuk mencapai final Liga Champions. Musim ini bisa jadi merupakan momen terbaik kami. Jadi, kami ingin membawa trofi ini kembali ke Paris dan kami bisa merayakannya bersama fans,” ucap dia lagi.

    PSG menunjukkan penampilan terbaik di Liga Champions musim ini. Dalam perjalanan menuju final, mereka sukses mengatasi Manchester City, Liverpool dan Arsenal.

    Menariknya, Liverpool dan Arsenal menempati unggulan meraih trofi. Namun PSG mampu mengatasi mereka. Ini yang menjadikan klub yang didanai perusahaan Qatar tersebut menjadi unggulan di laga final

    “Motivasi saya adalah memenangkan Liga Champions untuk kali pertama bagi PSG. Ini akan menjadi kado yang saya persembahkan untuk warga Paris, kota dan klub,” kata Enrique.

  • Thomas Tuchel Punya Cara Menghormati Lagu Kebangsaan Inggris

    Thomas Tuchel Punya Cara Menghormati Lagu Kebangsaan Inggris

    JAKARTA – Pelatih Tim Nasional (Timnas)Inggris, Thomas Tuchel, mengatakan bahwa ia harus “memperoleh hak” untuk menyanyikan lagu kebangsaan God Save the King setelah mengumumkan skuadnya yang beranggotakan 26 pemain pada Jumat, 14 Maret 2025, menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026.

    Tuchel, yang ditunjuk sebagai pengganti Gareth Southgate pada Oktober 2024 dan menunjuk skuad pertamanya untuk menghadapi Albania dan Latvia bulan ini, sempat mengatakan bahwa ia tidak akan menyanyikan lagu kebangsaan tersebut dalam pertandingan pertamanya sebagai pelatih.

    Namun, sekarang dia berubah pikiran. Dia ingin menyanyikan atau lebih tepatnya menghormati lagu kebangsaan Inggris dengan caranya sendiri.

    “Ini sangat berarti bagi saya. Saya dapat meyakinkan Anda, saya dapat merasakannya karena lagu kebangsaan sangat berarti dan sangat emosional dan sangat kuat.”

    “Sehingga, saya harus mendapatkan hak saya untuk menyanyikannya,” kata pelatih asal Jerman itu dalam sebuah konferensi pers.

    Tuchel “dituntut” menyanyikan lagu kebangsaan Inggris setelah kontroversi yang menimpa pelatih interim Three Lions, Lee Carsley.

    Carsley mendapat kritik keras tahun lalu karena tidak menyanyikan lagu kebangsaan Inggris selama masa jabatannya.

    Karena itulah, Tuchel perlu meyakinkan bahwa dirinya tetap bisa menghormati dengan cara lain meski tak bernyanyi secara harfiah.

    Dia bangga memimpin tim dan mengetahui lirik lagu kebangsaan dan berencana untuk mendapatkan hak tersebut melalui hasil.

    “Mungkin saya harus lebih mendalami budaya dan mendapatkan hak saya dari Anda, dari para pemain, para pendukung, sehingga setiap orang merasa seperti ‘dia harus menyanyikannya sekarang, dia salah satu dari kita, dia manajer Inggris, dia harus menyanyikannya’,” kata pelatih berusia 51 tahun itu.

    Three Lions akan menjamu Albania dan Latvia di Stadion Wembley pada 22 serta 25 Maret 2025 untuk mengawali perjalanan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa.

  • PSG Tertarik, tapi Manchester United Mau Tukar

    PSG Tertarik, tapi Manchester United Mau Tukar

    JAKARTA – Paris Saint-Germain mengincar penyerang Manchester United, Marcus Rashford, mengingat pelatih Luis Enrique mengisyaratkan ingin memperkuat skuadnya di jendela transfer Januari 2025.

    Rashford telah mengatakan secara terbuka bahwa ia menginginkan tantangan baru setelah 20 tahun bersama The Red Devils.

    Perwakilan Rashford pun memiliki hubungan yang baik dengan pemilik PSG, Nasser Al-Khelaifi.

    Namun, sumber yang dekat dengan PSG mengecilkan kemungkinan kesepakatan Januari 2025 untuk pemain berusia 27 tahun itu.

    Luis Enrique telah membiarkan pintu terbuka untuk kedatangan baru di jendela transfer. Hanya saja, perekrutan tidak mungkin dilakukan kecuali Randal Kolo Muani dan Milan Skriniar pergi.

    “Kami selalu terbuka untuk meningkatkan tim, tetapi saya beruntung melatih tim dengan banyak kualitas, ambisi, dan level.”

    “Ini suatu kesenangan bagi saya. Tentu saja, jika kami dapat meningkatkan tim, kami akan mencobanya.”

    “Namun, itu adalah tugas yang sulit karena pemain terbaik tidak tersedia pada musim dingin. Musim panas juga sulit, tetapi sekarang lebih sulit lagi,” kata Enrique menjelang Trophee des Champions (Piala Super Perancis).

    Manchester United sejatinya terbuka untuk menerima tawaran bagi Rashford pada Januari 2025. Baik kesepakatan permanen maupun tawaran pinjaman akan dipertimbangkan.

    Uang yang terkumpul dari kepergiannya akan digunakan untuk meningkatkan skuad Ruben Amorim.

    Sementara itu, Rashford tidak ingin pindah ke Arab Saudi bulan ini. Dia menolak tiga tawaran besar dari klub-klub di Arab Saudi senilai 35 juta pound per tahun.

    Jika meninggalkan Old Trafford, pilihan sang penyerang adalah mencari klub di salah satu dari lima liga top Eropa–khususnya Spanyol–untuk memberinya peluang terbaik mendapatkan kembali tempatnya di skuad Inggris, di bawah pelatih baru Thomas Tuchel.

    The Red Devils juga tidak menutup kemungkinan untuk mempertimbangkan tawaran dari klub Liga Inggris lainnya.

    Tawaran pinjaman hanya akan dipertimbangkan secara serius jika mencakup jaminan untuk membayar sebagian besar gaji Rashford sebesar 350.000 pound per minggu.

    Manchester United siap bersikap fleksibel untuk membantu Rashford menemukan klub baru, tetapi mereka juga tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa ia akan tetap berada di Old Trafford setelah akhir bursa musim dingin kelar.

    Rashford tetap bersikap profesional sejak pertandingan terakhirnya melawan FC Viktoria Plzen pada 12 Desember 2024 dan siap bermain jika dipanggil oleh Amorim masuk skuad lagi.

    Setelah dikeluarkan dari skuad selama empat pertandingan, ia menjadi pemain pengganti yang tidak digunakan dalam kekalahan 0-2 dari Newcastle United pada Selasa, 31 Desember 2024.

    Mengingat fleksibelnya The Red Devils, mereka juga membuka peluang lebar terhadap pertukaran.

    Manchester United akan mencoba menyetujui kesepakatan yang akan mempertemukan Marcus Rashford dan penyerang Napoli, Victor Osimhen, untuk pertukaran. Namun, Rashford hanya akan pergi ke klub yang kompetitif.

    Sementara Osimhen dipinjamkan ke Galatasaray setelah keluar secara permanen dari Napoli tidak dapat disepakati musim panas lalu.

    Osminhen memiliki klausul pelepasan sebesar 62 juta pound, tetapi pertukaran dengan Rashford dapat disetujui.