Tag: Thamrin

  • Konsisten Terapkan GCG Terbaik, BRI Raih Apresiasi dari IICD Award 2025

    Konsisten Terapkan GCG Terbaik, BRI Raih Apresiasi dari IICD Award 2025

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali mendapatkan apresiasi atas penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Pada ajang The 16th IICD Corporate Governance Conference and Award 2025 di Ballroom Hotel Pullman Thamrin, Jakarta (15/9/2025), BRI tercatat sebagai salah satu perusahaan dalam daftar Top 50 Emiten dengan Kapitalisasi Pasar Besar (BigCap PLCs).

    Apresiasi ini diberikan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) kepada perusahaan-perusahaan publik yang dinilai memiliki kapabilitas unggul serta konsisten dalam mengimplementasikan praktik GCG yang sehat, transparan, dan berorientasi pada keberlanjutan. Penilaian dilakukan secara independen terhadap 200 emiten publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan metodologi ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS) 2023.

    Direktur Human Capital & Compliance BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto menyampaikan bahwa penghargaan ini menjadi dorongan positif bagi Perseroan. “Masuknya BRI dalam daftar Top 50 Emiten BigCap mencerminkan upaya berkesinambungan kami dalam mewujudkan bisnis yang berintegritas melalui tata kelola yang sehat. Kami meyakini bahwa penerapan GCG bukan hanya kewajiban, tetapi juga fondasi untuk mendukung pertumbuhan usaha yang unggul dan berkelanjutan,” ujarnya.

    Apresiasi ini memperlihatkan bahwa BRI terus berkomitmen untuk menjaga standar tata kelola perusahaan dengan prinsip Governance, Risk, and Compliance (GRC). Hal ini mendukung langkah BRI dalam membangun bisnis yang berkelanjutan sekaligus menjaga kepercayaan publik.

  • Pre-order iPhone 17 Pro Max, Ini Promonya di Lazada dan Blibli

    Pre-order iPhone 17 Pro Max, Ini Promonya di Lazada dan Blibli

    Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan pre-order iPhone 17 Pro Max di Indonesia resmi dibuka mulai hari ini, Jumat (10/10/2025). Pemesanan dapat dilakukan melalui penjual dan distributor resmi Apple di sejumlah e-commerce seperti Lazada dan Blibli.

    Lazada menawarkan cashback hingga 15% atau senilai hingga Rp4,2 juta, baik untuk pembayaran penuh maupun kartu kredit dari bank BCA, Mandiri, BRI, Bank Mega, Bank DBS, OCBC, PaninBank, Maybank, serta blu by BCA.

    Di samping itu, tersedia fasilitas cicilan 0% hingga 24 bulan untuk pembelian seri iPhone 17 di Lazada dengan menggunakan kartu kredit dari berbagai bank terkemuka yang bekerja sama dengan Lazada.

    Kemudian, terdapat paket bundling eksklusif Airpods 4 dan Apple USB-C 20W dengan harga hanya Rp1.700 untuk setiap pembelian seri iPhone 17 di Lazada (syarat dan ketentuan berlaku).

    Beberapa penawaran lain yang tersedia antara lain; pertama, perlindungan ekstra selama 12 bulan atas risiko-risiko (syarat dan ketentuan berlaku) kerusakan tidak terduga, rusak karena cairan, rusak atau hilang akibat tindakan kriminal, rusak/ hilang akibat ledakan atau kebakaran.

    Sementara itu Blibli menawarkan cicilan bebas biaya selama 24 bulan. Beban cicilan selama 3 bulan menggunakan BCA Blibli Mastercard, dan ekstra vaoucher hingga Rp750.000 untuk pembelajaan di Blibli Apple Authorized. Untuk harga iPhone 17 Pro Max dibandrol dengan harga Rp25.749.000.

    Berikut syarat dan ketentuan mendapatkan promo di Blibli:

    1. Periode Pre-Order mulai 10 Oktober 2025 pukul 00.01 WIB – 15 Oktober 2025 pukul 23.59 WIB, dengan metode sebagai berikut:

    Midnight Launch

    Pengambilan langsung di Grand Ballroom, Pullman Hotel Thamrin Jakarta pada hari Jumat, 17 Oktober 2025 pukul 00.01 WIB – 03.00 WIB. Konsumen wajib melakukan registrasi ulang di lokasi pengambilan pada Kamis, 16 Oktober 2025 mulai pukul 22.00 WIB.

    Midnight Delivery

    Produk akan dikirimkan ke alamat konsumen mulai Jumat, 17 Oktober 2025 pukul 00.01 – 02.00 WIB. Midnight Delivery hanya tersedia di area Jabodetabek, Bandung, Semarang dan Surabaya. Pembelian produk dengan metode pengiriman Midnight Delivery hanya tersedia mulai tanggal 10 Oktober 2025 pukul 00.01 WIB hingga 12 Oktober 2025 pukul 23.59 WIB.

    Ambil di Toko

    Pengambilan langsung di toko Blibli Store dan Hello sesuai pilihan Anda mulai tanggal 17 Oktober 2025, sesuai jam operasional toko.

    Pengiriman oleh Blibli

    Pengiriman produk ke alamat konsumen akan dibagi menjadi 2 batch:

    • Untuk customer yang melakukan transaksi tanggal 10 Oktober 2025 pukul 00.01 WIB – 12 Oktober 2025 pukul 23.59 WIB akan dikirimkan mulai tanggal 17 Oktober 2025.

    • Untuk customer yang melakukan transaksi tanggal 13 Oktober 2025 pukul 00.00 WIB – 15 Oktober 2025 pukul 23.59 WIB akan dikirimkan mulai tanggal 19 Oktober 2025.

    2. Konsumen yang melakukan pembelian iPhone 17 Series pada periode 10 Oktober 2025 pukul 00.01 WIB – 15 Oktober 2025 pukul 23.59 WIB berhak mendapatkan penawaran khusus sebagai berikut:

    1. Bank promo gratis cicilan hingga 3 bulan dengan minimum transaksi Rp16.999.000

    2. Cicilan 0% hingga tenor 24 bulan dan Gratis biaya layanan. Kuota terbatas.

    3. 10x Blibli Tiket Rewards hingga senilai Rp 170ribu.

    4. Mendapatkan e-Voucher senilai Rp 500.000 untuk pembelian selanjutnya di merchant Blibli – Apple Authorized Reseller kecuali produk iPhone, dengan minimum pembelian Rp 750.000. Untuk eVoucher senilai Rp. 500.000 memiliki syarat dan ketentuan sebagai berikut :

    • Mendapatkan e-Voucher senilai Rp 500.000 untuk pembelian selanjutnya di merchant Blibli – Apple Authorized Reseller kecuali produk iPhone, dengan minimum pembelian Rp 750.000.

    • e-voucher berupa kupon akan diberikan langsung diberikan ke akun customer 7 hari kerja setelah produk diterima.

    • e-voucher hanya diberikan untuk transaksi Produk dengan Pengiriman dan Produk Pengambilan di Midnight Launch, tidak termasuk Produk Ambil di Toko.

    • Kupon bisa dipakai sejak diterima, berlaku selama 75 hari, dan tidak dapat melebihi tanggal 31 Desember 2025.

    • Khusus untuk customer yang sudah melakukan verifikasi nomor telepon dan email.

    o Voucher akan diberi diberikan dalam bentuk kode voucher fisik pada saat customer berhasil melakukan unboxing dan aktivasi di Midnight Launch.

    o Voucher berlaku maksimal hingga 31 Desember 2025.

    o Khusus untuk customer yang sudah melakukan verifikasi nomor telepon dan email.

    o Syarat dan ketentuan tukar tambah dapat dilihat di halaman FAQ tukar tambah.

    • Blibli berhak menolak pesanan dan/atau membatalkan pesanan jika tidak memenuhi Syarat & Ketentuan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    • Jika terjadi pembatalan/retur, dana yang dikembalikan hanya sejumlah yang dibayarkan oleh pengguna Blibli.

  • Stasiun MRT HI-Monas Ditarget Operasi 2027, Nyambung ke Kota 2029

    Stasiun MRT HI-Monas Ditarget Operasi 2027, Nyambung ke Kota 2029

    Jakarta

    PT MRT Jakarta (Perseroda) melaporkan progres pembangunan MRT Fase 2A Bundaran HI-Harmoni telah mencapai 89,57%. Ditargetkan, dari Stasiun Bundaran HI sampai Stasiun Monas dapat beroperasi pada tahun 2027 mendatang.

    Progres tersebut disampaikan oleh Direktur Konstruksi Weni Maulina. Weni mengatakan, pekerjaan pembangunan Stasiun Bundaran HI, Thamrin, Monas, hingga Harmoni masuk ke dalam paket pekerjaan CP 201.

    “Terkait North-South, untuk 2027 insyaallah kita akan operasikan ruas yang sampai dengan Monas,” kata Weni, dalam acara Forum Jurnalis MRT Jakarta di Wisma Nusantara, Jakarta, Rabu (8/10/2025).

    Kemudian menyusul setelah itu, lanjut Weni, pengoperasian Stasiun Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, hingga Kota pada tahun 2029 mendatang.

    Secara keseluruhan, konstruksi perpanjangan rute MRT North-South sepanjang 5,8 kilometer hingga Stasiun MRT Kota telah mencapai 53,32%. Sedangkan secara rinci, progres per paket antara lain, paket pekerjaan CP 201 dari Stasiun MRT Bundaran HI sampai Stasiun MRT Monas 89,57%.

    Kemudian CP 202 dari Stasiun MRT Harmoni sampai Stasiun MRT Mangga Besar, yakni hanya 58,37%. Sedangkan untuk Stasiun MRT Mangga Besar sampai dengan Stasiun MRT Kota telah mencapai 77,84%.

    Dengan dibukanya stasiun-stasiun ini, diperkirakan akan terjadi lonjakan kenaikan penumpang hingga 50 ribu orang. Angka tersebut naik menjadi 200 ribu orang per hari jika terhubung hingga Stasiun MRT Monas pada 2029.

    Namun demikian, terdapat tantangan yang mesti dihadapi yakni kapasitas kereta yang masih sama. Perusahaan pun berencana akan menambah rangkaian MRT Jakarta pada 2029. Adapun jumlah rangkaian saat ini adalah 16 unit atau sama dengan 96 gerbong kereta MRT.

    “2027 posisinya sampai Monas, tapi belum ada tambahan trainset jadi mungkin bisa lebih padat karena pengguna naik tapi trip nggak nambah. Saat ini pengguna MRT Dukuh Atas sehari 27 ribu, itu stasiun paling banyak pengguna dibanding lainnya di MRT,” kata Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Jakarta, Mega Tarigan.

    (shc/hns)

  • Wamendikti Saintek: Pemerintah Luncurkan Sekolah Garuda di 16 Titik Besok

    Wamendikti Saintek: Pemerintah Luncurkan Sekolah Garuda di 16 Titik Besok

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah akan meresmikan pengenalan Sekolah Garuda secara serentak di 16 titik seluruh Indonesia pada Rabu (8/10/2025). 

    Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie menyebut inisiatif ini sebagai penyempurna orkestrasi transformasi pendidikan nasional.

    “Sekolah Garuda adalah realisasi visi besar Presiden untuk membawa anak Indonesia dari seluruh penjuru negeri menuju kampus terbaik dunia. Ini bagian dari persiapan generasi emas 2045,” ujar Stella.

    Peluncuran serentak ini meliputi 12 Sekolah Garuda Transformasi dan 4 lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru.

    “Hingga 2029, pemerintah menargetkan 80 sekolah transformasi dan pembangunan 20 sekolah baru,” ucapnya.

    Stella menjelaskan Sekolah Garuda ditopang oleh tiga pilar utama yaitu penyeimbang akses guna pemerataan kesempatan pendidikan unggulan.

    Kemudian, inkubator pemimpin guna membentuk karakter kepemimpinan menuju Indonesia Emas 2045. Lalu, akademik dan pengabdian agar siswa tidak hanya berprestasi secara akademik tetapi juga berkomitmen mengabdi setelah menimba ilmu.

    Menurutnya, keberadaan Sekolah Garuda menjadi sangat penting dalam upaya memperkuat kualitas sumber daya manusia. Human Capital Index menunjukkan rata-rata siswa Indonesia baru memanfaatkan 54% dari potensi penuh mereka.

    Apalagi, kata Stella, data Kementerian Pendidikan mencatat, pada 2024 sudah ada 143 lulusan SMA penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) yang berhasil masuk ke 100 universitas terbaik dunia.

    Oleh sebab itu, dia menilai bahwa Sekolah Garuda diharapkan dapat memperbesar angka tersebut secara signifikan.

    “Sekolah Garuda bukan hanya sekolah unggulan, tetapi pusat lahirnya talenta-talenta sains dan teknologi yang akan mengabdi untuk kemajuan bangsa,” tegas Stella.

    Berikut Daftar Sekolah Garuda Transformasi dan Sekolah Garuda Baru:

    Sekolah Garuda Transformasi:

    SMAN 10 Fajar Harapan, Aceh
    SMA Unggul Del, Sumatera Utara
    MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan
    SMAN Unggulan MH Thamrin, DKI Jakarta
    SMA Cahaya Rancamaya, Jawa Barat
    SMA Taruna Nusantara, Jawa Tengah
    SMA Pradita Dirgantara, Jawa Tengah
    SMAN 10 Samarinda, Kalimantan Timur
    SMAN Banua BBS, Kalimantan Selatan
    MAN Insan Cendekia Gorontalo, Gorontalo
    SMAN Siwalima Ambon, Maluku
    SMA Averos Sorong, Papua Barat Daya

     

    Sekolah Garuda Baru:

    Belitung Timur
    Timor Tengah Selatan, NTT
    Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara
    Bulungan, Kalimantan Utara

  • Patung Jenderal Sudirman Bakal Dipindahkan ke Dukuh Atas, Tuai Pro dan Kontra Warga 
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Oktober 2025

    Patung Jenderal Sudirman Bakal Dipindahkan ke Dukuh Atas, Tuai Pro dan Kontra Warga Megapolitan 5 Oktober 2025

    Patung Jenderal Sudirman Bakal Dipindahkan ke Dukuh Atas, Tuai Pro dan Kontra Warga
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merencanakan pemindahan Patung Jenderal Sudirman dari Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, ke lokasi baru di perbatasan Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman.
    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menuturkan pemindahan ini bertujuan agar patung lebih terlihat oleh masyarakat, khususnya ketika lalu lintas padat.
    “Patung itu betul-betul akan bisa dinikmati oleh warga Jakarta terutama kalau sedang macet, karena akan nampak menjadi lebih baik dan tentunya itu yang kita atur lebih baik prinsipnya pasti akan mendapatkan tempat yang lebih baik,” ujar Pramono, Jumat (3/10/2025).
    Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menambahkan, pemindahan dilakukan seiring pembangunan kawasan
    Transit Oriented Development
    (TOD) Dukuh Atas yang akan menjadi simpul utama integrasi moda transportasi massal di Jakarta.
    “Itu semua akan terkoneksi satu sama lainnya, jadi ini akan memudahkan masyarakat Jakarta dan non Jakarta juga karena ini akan terhubung semuanya,” kata Dudy.
    Nantinya, TOD Dukuh Atas akan menghubungkan MRT, LRT, KRL, hingga kereta bandara, sehingga warga tidak perlu keluar gedung untuk berpindah moda transportasi.
    Sebagian warga Jakarta mendukung rencana ini, karena posisi patung saat ini dinilai kurang terlihat.
    Rizky Widiyanto (30), warga Jakarta Selatan menyatakan setuju dengan pemindahan itu, demi efektivitas Pembangunan kawasan
    Transit Oriented Development
    (TOD) Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
    “Demi efektifitas pembangunan, saya setuju Patung Sudirman direlokasi ke tempat yang lebih baik,” ujar Rizky saat ditemui di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (4/10/2025).
    Rizky menyadari beberapa pihak menolak pemindahan, karena menganggap nama Jalan Jenderal Sudirman kehilangan simbolik.
    Namun, ia menilai posisi patung saat ini sulit diperhatikan.
    “Jujur, saya enggak pernah
    engeh
    Patung Sudirman di sebelah mana, di depan gedung apa. Kalau mau lihat patungnya, kayaknya harus benar-benar jeli karena itu jalur protokol dan kendaraan cepat,” kata Rizky.
    Menurut dia, jika dipindahkan, Patung Sudirman bisa menjadi bagian dari pusat integrasi transportasi umum di Terminal Dukuh Atas.
    “Kalau di depan Terminal Dukuh Atas, itu akan menjadi pusat integrasi transportasi umum. Pengguna transportasi dari Jakarta atau luar Jakarta pasti bisa menikmati. Bisa jadi daya tarik turis juga,” kata Rizky.
    KOMPAS.com/Lidia Pratama Febrian Patung Jenderal Sudirman Akan Dipindahkan, Warga: Ini Bukan Cuma Patung, Tapi Simbol Jalan Sudirman
    Di sisi lain, warga lain menolak pemindahan. Salah satunya adalah Erfanto (27) dari Jakarta Selatan, yang menilai keberadaan patung saat ini sudah tepat sebagai simbol penghormatan bagi sang pahlawan.
    “Salah satu pahlawan besar sudah tepat berada di jalan protokol utama,” ujar Erfanto, Sabtu (4/10/2025).
    Ia menekankan pentingnya keterkaitan historis antara nama jalan dan lokasi patung serta simbol perjuangan yang tetap hidup di jantung Ibu Kota.
    “Keterkaitan historis antara nama dan tempat, serta sebagai simbol semangat perjuangan yang diabadikan di jantung Ibu Kota Indonesia, Jakarta,” kata Erfanto.
    “Keberadaannya di tengah Kota Jakarta menggambarkan, meskipun zaman berubah, semangat perjuangan, patriotisme, dan pengabdian terhadap Tanah Air harus tetap hidup di hati setiap warga negara,” tambahnya.
    Erfanto menyarankan agar Pemprov DKI menambah patung pahlawan baru di kawasan Dukuh Atas, tanpa memindahkan patung yang sudah ada.
    “Selain untuk mengingat jasa pahlawan, bisa juga sebagai edukasi. Rasanya budget pemindahan dan membuat kembali patung tidak berbeda jauh,” ujar Erfanto.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Tolak Pemindahan Patung Jenderal Sudirman, Lokasinya Sudah Tepat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Oktober 2025

    Warga Tolak Pemindahan Patung Jenderal Sudirman, Lokasinya Sudah Tepat Megapolitan 4 Oktober 2025

    Warga Tolak Pemindahan Patung Jenderal Sudirman, Lokasinya Sudah Tepat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Erfanto (27), warga Jakarta Selatan, menolak rencana pemindahan Patung Jenderal Besar Sudirman karena menilai keberadaannya sudah tepat sebagai simbol penghormatan bagi sang pahlawan.
    “Salah satu pahlawan besar sudah tepat berada di jalan protokol utama,” ujarnya saat berbincang dengan
    Kompas.com
    , Sabtu (4/10/2025).
    Menurut Erfanto, keberadaan patung di Jalan Jenderal Sudirman sudah menjadi ikon yang tidak bisa dipisahkan dari identitas kawasan tersebut.
    Ia menyarankan agar Gubernur Jakarta Pramono Anung membangun patung pahlawan lain di Terminal Dukuh Atas, bukan memindahkan patung yang sudah ada.
    “Selain untuk mengingat jasa pahlawan, bisa juga sebagai edukasi. Rasanya budget pemindahan dan membuat kembali patung tidak berbeda jauh,” jelasnya.
    Ia menilai posisi patung saat ini sudah merepresentasikan penghormatan atas jasa Jenderal Besar Sudirman.
    “Keterkaitan historis antara nama dan tempat, serta sebagai simbol semangat perjuangan yang diabadikan di jantung Ibu Kota Indonesia, Jakarta,” ujarnya.
    “Keberadaannya di tengah Kota Jakarta menggambarkan, meskipun zaman berubah, semangat perjuangan, patriotisme, dan pengabdian terhadap Tanah Air harus tetap hidup di hati setiap warga negara,” tambahnya.
    Sementara itu, warga Jakarta Selatan lainnya, Rizky Widiyanto (30), justru mendukung wacana pemindahan Patung Sudirman.
    “Demi efektivitas pembangunan, saya setuju Patung Sudirman direlokasi ke tempat yang lebih baik,” kata Rizky.
    Ia menyadari sejumlah pihak menolak pemindahan karena khawatir nama Jalan Jenderal Sudirman akan kehilangan makna simboliknya.
    “Sedangkan banyak nama jalan di mana-mana pakai nama pahlawan tapi enggak ada patungnya oke saja kok,” ucapnya.
    Rizky, yang mengaku lahir dan besar di Jakarta, bahkan menyebut dirinya tidak terlalu memperhatikan keberadaan Patung Sudirman saat melintas di kawasan tersebut.
    “Jujur, saya enggak pernah engeh Patung Sudirman di sebelah mana, di depan gedung apa. Kalau mau lihat patungnya, kayaknya harus benar-benar jeli karena itu jalur protokol dan kendaraan cepat,” katanya.
    Karena itu, ia menilai posisi patung saat ini kurang strategis.
    “Setuju sama Pak Gub, patung harus ditempatkan di tempat yang memang banyak orang lihat,” jelas Rizky.
    “Kalau di depan Terminal Dukuh Atas, itu akan menjadi pusat integrasi transportasi umum. Pengguna transportasi dari Jakarta atau luar Jakarta pasti bisa menikmati. Bisa jadi daya tarik turis juga,” tambahnya.
    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan Patung Jenderal Besar Sudirman akan dipindahkan ke lokasi baru yang dinilai lebih representatif seiring pembangunan kawasan TOD Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan, patung pahlawan nasional itu harus lebih menonjol agar mudah dilihat masyarakat.
    “Patung Sudirman tentunya kita harus memberikan apresiasi karena bagaimanapun ini adalah jenderal besar, sehingga nanti kalau di Dukuh Atas akan dibangun, dikoneksikan, Patung Sudirman harus ditempatkan yang betul-betul di depan,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Kamis (2/10/2025).
    Rencananya, patung yang kini berdiri di kawasan Jalan Jenderal Sudirman akan dipindahkan ke perbatasan Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman.
    “Patung itu betul-betul akan bisa dinikmati oleh warga Jakarta terutama kalau sedang macet karena akan nampak menjadi lebih baik dan tentunya itu yang kita atur lebih baik. Prinsipnya pasti akan mendapatkan tempat yang lebih baik,” tambah Pramono saat ditemui di Jakarta Utara, Jumat (3/10/2025).
    Menurut Pramono, penataan ini akan membuat masyarakat yang melintas dari arah Jalan Thamrin dapat melihat patung dengan lebih jelas.
    “Malah ketika kita sebelum naik ke Dukuh Atas, kalau kita dari Thamrin, Patung Sudirman akan kelihatan dengan lebih jelas dan lebih enak untuk dilihat. Nanti akan kami atur untuk itu,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sudah Berkali-kali Lewat, Warga Tak Tahu di Mana Patung Sudirman Berdiri
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Oktober 2025

    Sudah Berkali-kali Lewat, Warga Tak Tahu di Mana Patung Sudirman Berdiri Megapolitan 4 Oktober 2025

    Sudah Berkali-kali Lewat, Warga Tak Tahu di Mana Patung Sudirman Berdiri
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    — Rizky Widiyanto (30), warga Jakarta Selatan, mengaku tidak terlalu menyadari keberadaan Patung Jenderal Sudirman setiap kali melintas di Jalan Jenderal Sudirman.
    Pernyataan itu ia sampaikan menanggapi wacana pemindahan Patung Jenderal Besar Sudirman ke lokasi baru yang dinilai lebih representatif seiring pembangunan kawasan Transit Oriented Development (TOD) Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
    “Jujur, saya enggak pernah engeh Patung Sudirman di sebelah mana, di depan gedung apa. Kalau mau lihat patungnya, kayaknya harus benar-benar jeli karena itu jalur protokol dan kendaraan cepat,” kata Rizky saat berbincang dengan
    Kompas.com
    di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (4/10/2025).
    Menurut Rizky, posisi Patung Sudirman saat ini kurang terlihat jelas dari jalur utama.
    “Setuju sama Pak Gub, patung harus ditempatkan di tempat yang memang banyak orang lihat,” ujarnya.
    Ia menyadari adanya penolakan terhadap rencana pemindahan tersebut.
    Sebagian pihak menilai, jika patung itu dipindahkan, maka nama Jalan Jenderal Sudirman seolah kehilangan simbolnya.
    “Sedangkan banyak nama jalan di mana-mana pakai nama pahlawan tapi enggak ada patungnya, oke saja kok,” tambahnya.
    Sementara itu, Ernanto (27), warga Jakarta Selatan lainnya, justru tidak sepakat dengan wacana pemindahan itu.
    Menurutnya, Patung Jenderal Besar Sudirman sudah menjadi ikon di Jalan Jenderal Sudirman.
    “Salah satu pahlawan besar sudah tepat berada di jalan protokol utama,” tegasnya pada kesempatan berbeda, Sabtu.
    Ertanto menyarankan agar Gubernur Jakarta Pramono Anung membuat patung pahlawan lain di kawasan Dukuh Atas, bukan memindahkan yang sudah ada.
    “Selain untuk mengingat jasa pahlawan, bisa juga sebagai edukasi. Rasanya budget pemindahan dan membuat kembali patung tidak berbeda jauh,” jelasnya.
    Menurut dia, keberadaan patung tersebut sudah merepresentasikan penghormatan atas jasa sang jenderal.
    “Keterkaitan historis antara nama dan tempat, serta sebagai simbol semangat perjuangan yang diabadikan di jantung Ibu Kota Indonesia, Jakarta,” ujar Ertanto.
    “Keberadaannya di tengah Kota Jakarta menggambarkan, meskipun zaman berubah, semangat perjuangan, patriotisme, dan pengabdian terhadap Tanah Air harus tetap hidup di hati setiap warga negara,” imbuhnya.
    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan Patung Jenderal Besar Sudirman akan dipindahkan ke lokasi baru yang lebih representatif seiring dengan penataan kawasan TOD Dukuh Atas.
    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan, patung pahlawan nasional itu perlu ditempatkan di posisi yang lebih menonjol agar mudah dilihat masyarakat.
    “Patung Sudirman tentunya kita harus memberikan apresiasi karena bagaimanapun ini adalah jenderal besar, sehingga nanti kalau di Dukuh Atas akan dibangun, dikoneksikan, Patung Sudirman harus ditempatkan yang betul-betul di depan,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Kamis (2/10/2025).
    Rencananya, patung yang kini berada di kawasan Jalan Jenderal Sudirman akan dipindahkan ke perbatasan Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman.
    “Patung itu betul-betul akan bisa dinikmati oleh warga Jakarta terutama kalau sedang macet karena akan nampak menjadi lebih baik. Prinsipnya pasti akan mendapatkan tempat yang lebih baik,” kata Pramono saat ditemui di Jakarta Utara, Jumat (3/10/2025).
    Ia menambahkan, penataan baru ini akan membuat masyarakat yang melintas dari arah Jalan Thamrin lebih mudah melihat sosok Jenderal Sudirman.
    “Malah ketika kita sebelum naik ke Dukuh Atas, kalau kita dari Thamrin, Patung Sudirman akan kelihatan dengan lebih jelas dan lebih enak untuk dilihat. Nanti akan kami atur untuk itu,” lanjutnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sudah Berkali-kali Lewat, Warga Tak Tahu di Mana Patung Sudirman Berdiri
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Oktober 2025

    Beragam Reaksi Warga Soal Pemindahan Patung Jenderal Sudirman Jakarta Megapolitan 4 Oktober 2025

    Beragam Reaksi Warga Soal Pemindahan Patung Jenderal Sudirman Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Rizky Widiyanto (30), warga Jakarta Selatan, mendukung rencana pemindahan Patung Jenderal Besar Sudirman ke lokasi baru yang dinilai lebih representatif.
    Diketahui, patung tersebut akan dipindahkan seiring pembangunan kawasan Transit Oriented Development (TOD) Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
    “Demi efektifitas pembangunan, saya setuju Patung Sudirman direlokasi ke tempat yang lebih baik,” kata Rizky saat berbincang dengan
    Kompas.com
    di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (4/10/2025).
    Dia menyadari bahwa tidak sedikit orang mengkritik wacana pemindahan tersebut.
    Salah satu alasannya, jika patung itu dipindahkan, maka nama Jalan Jenderal Sudirman seolah kehilangan sosok Sudirman yang menjadi simbolnya.
    “Sedangkan banyak nama jalan di mana-mana pakai nama pahlawan, tapi enggak ada patungnya, oke saja kok,” ucap dia.
    Sejak lahir tinggal di Jakarta dan hingga kini memiliki satu anak, Rizky mengaku tidak terlalu menyadari keberadaan Patung Jenderal Sudirman setiap kali melintas di Jalan Jenderal Sudirman.
    “Jujur, saya enggak pernah
    ngeh
    Patung Sudirman di sebelah mana, di depan gedung apa. Kalau mau lihat patungnya, kayaknya harus benar-benar jeli karena itu jalur protokol dan kendaraan cepat,” kata dia.
    Oleh karena itu, ia sependapat dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung yang menganggap posisi Patung Sudirman di Jalan Jenderal Sudirman kurang terlihat dengan jelas.
    “Setuju sama Pak Gub, patung harus ditempatkan di tempat yang memang banyak orang lihat,” jelas dia.
    “Yang pasti, kalau di depan Terminal Dukuh Atas, itu akan menjadi pusat integrasi transportasi umum. Pengguna transportasi dari Jakarta atau luar Jakarta pasti bisa menikmati. Bisa jadi daya tarik turis yang datang,” tambah dia.
    Berbeda dengan Rizky, warga Jakarta Selatan bernama Eranto (27) mengaku tidak sepakat dengan wacana pemindahan Patung Jenderal Besar Sudirman karena sudah menjadi ikon di Jalan Jenderal Sudirman.
    “Salah satu pahlawan besar sudah tepat berada di jalan protokol utama,” tegas dia dalam kesempatan berbeda, Sabtu.
    Menurut Ertanto, keberadaan Patung Jenderal Besar Sudirman di Jalan Jenderal Sudirman sudah tepat karena lokasi tersebut dinilai merepresentasikan bentuk penghormatan atas jasa sang jenderal.
    “Keterkaitan historis antara nama dan tempat, serta sebagai simbol semangat perjuangan yang diabadikan di jantung Ibu Kota Indonesia, Jakarta,” ujar dia.
    “Keberadaannya di tengah Kota Jakarta menggambarkan, meskipun zaman berubah, semangat perjuangan, patriotisme, dan pengabdian terhadap Tanah Air harus tetap hidup di hati setiap warga negara,” tambah dia.
    Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan Patung Jenderal Besar Sudirman akan dipindahkan ke lokasi baru yang lebih representatif seiring pembangunan kawasan
    Transit Oriented Development
    (TOD) Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
    Pramono Anung menegaskan, penempatan patung pahlawan nasional itu harus lebih menonjol agar dapat dengan mudah dilihat masyarakat.
    “Patung Sudirman tentunya kita harus memberikan apresiasi karena bagaimanapun ini adalah jenderal besar, sehingga nanti kalau di Dukuh Atas akan dibangun, dikoneksikan, Patung Sudirman harus ditempatkan yang betul-betul di depan,” ujar Pramono di Balai Kota Jakarta, Kamis (2/10/2025).
    Rencananya, patung yang saat ini berada di kawasan Jalan Jenderal Sudirman akan dipindahkan ke perbatasan Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman.
    “Patung itu betul-betul akan bisa dinikmati oleh warga Jakarta terutama kalau sedang macet karena akan nampak menjadi lebih baik dan tentunya itu yang kita atur lebih baik, prinsipnya pasti akan mendapatkan tempat yang lebih baik,” tambah Pramono saat ditemui di Jakarta Utara, Jumat (3/10/2025).
    Menurut Pramono, penataan baru ini akan membuat masyarakat yang melintas dari arah Jalan Thamrin lebih jelas melihat sosok Jenderal Sudirman.
    “Malah ketika kita sebelum naik ke Dukuh Atas, kalau kita dari Thamrin, Patung Sudirman akan kelihatan dengan lebih jelas dan lebih enak untuk dilihat. Nanti akan kami atur untuk itu,” lanjutnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pro Kontra Warga Jakarta soal Pemindahan Patung Jenderal Sudirman

    Pro Kontra Warga Jakarta soal Pemindahan Patung Jenderal Sudirman

    Jakarta

    Wacana pemindahan Patung Jenderal Sudirman ke perbatasan Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman menuai pro kontra. Ada warga yang mendukung, namun tak sedikit pula yang menolak pemindahan patung yang diresmikan pada 2003 itu.

    Rizky (30) menyambut positif rencana tersebut. Ia menilai pemindahan patung perlu dilakukan demi penataan kawasan integrasi transportasi Dukuh Atas.

    “Sebagai warga Jakarta, saya menyambut positif pemindahan Patung Jenderal Sudirman ya, terlebih pemindahan itu demi kepentingan banyak orang juga. Kita tahu moda transportasi umum kayak KRL sangat diminati masyarakat, terutama pas jam-jam sibuk kerja, makanya memang dinilai perlu adanya perbaikan seperti di area stasiun ya menurut saya,” kata Rizky saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu (4/10/2025).

    Meski begitu, Rizky meminta Pemprov DKI tetap memperhatikan aspek sejarah. Ia menyebut Pemprov DKI harus meminta pertimbangan berbagai pihak agar pemindahan tak menjadi polemik.

    “Tapi saya juga minta Pemprov DKI tuh nggak mengurangi makna sejarah kalau mau mindahin Patung Jenderal Sudirman. Pemprov harus meminta pertimbangan dari sejumlah pihak biar pemindahannya nggak menimbulkan polemik,” ujarnya.

    Sementara itu, Adit (27) tidak setuju dengan pemindahan patung. Ia menilai langkah itu hanya akan menambah biaya pengeluaran Pemprov DKI.

    “Kalau menurut saya sebagai warga Jakarta, apalagi aktivitas saya lebih banyak di Jakarta Pusat, kurang tepat kalau Patung Jenderal Sudirman dipindahkan. Soalnya patung itu sudah bersejarah, berdiri di situ. Kalau dipindahkan pasti otomatis mengeluarkan biaya lagi,” katanya.

    Menurut Adit, patung tersebut sudah menjadi ikon Jalan Sudirman. Ia menyebut ada sesuatu hal yang hilang jika patung dipindahkan.

    “Apalagi itu menjadi ikon Jalan Jenderal Sudirman ya. Kalau patung itu dipindahkan, orang pasti merasa ada yang hilang. Patung itu sangat bagus, jangan dipindah-pindahkan lah, karena memindahkan suatu barang pasti membutuhkan biaya,” ucapnya.

    Ia menambahkan, Pemprov DKI seharusnya lebih fokus pada masalah besar yang dihadapi warga Jakarta seperti banjir, polusi, dan kemacetan.

    “Patung Jenderal Sudirman tidak sama sekali mengganggu akses transportasi. Intinya jangan mengeluarkan kebijakan yang tidak menyangkut orang banyak. Dan kalau tetap dipindahkan, jangan pakai anggaran negara,” tegasnya.

    Warga lainnya, Haecal (29), juga menolak pemindahan patung. Ia menilai langkah itu hanya akan membuang anggaran.

    “Saya rasa nggak perlu deh dipindahkan, karena itu sudah terkonsep dari para pejuang pahlawan di titik itu. Kalau cuma untuk pemandangan masyarakat, apalagi gubernur bilangnya patung bisa dilihat kalau lagi macet, saya rasa nggak juga. Yang ada buang-buang anggaran aja, mending dipakai untuk bantuan ke rakyat miskin yang masih banyak di Jakarta,” kata Haecal.

    Ia meminta Pemprov lebih fokus membuka lapangan kerja. “Fokus ke masyarakat aja, mendingan. Yang membutuhkan pekerjaan masih banyak yang nganggur,” tambahnya.

    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan Patung Jenderal Sudirman akan dipindahkan ke perbatasan Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman. Menurutnya, lokasi baru itu akan lebih ikonik.

    “Jadi saya akan memindahkan Patung Sudirman betul-betul di perbatasan antara Thamrin dan Sudirman,” kata Pramono di kawasan Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/10).

    Ia menjelaskan, lokasi baru berada di jalur strategis menuju kawasan Dukuh Atas yang akan menjadi simpul transportasi transit-oriented development (TOD).
    “Sehingga tempatnya malah jadi lebih ikonik. Pas mau naik ke atas Sudirman ke Dukuh Atas, patung itu akan bisa dinikmati warga Jakarta, terutama kalau sedang macet, karena akan nampak menjadi lebih baik,” ujarnya.

    “Prinsipnya, pasti akan mendapatkan tempat yang lebih baik,” imbuhnya.

    Halaman 2 dari 2

    (mib/aik)

  • HUT TNI 5 Oktober: Tarif Transjakarta, MRT, dan LRT Hanya Rp80, Ini Syaratnya

    HUT TNI 5 Oktober: Tarif Transjakarta, MRT, dan LRT Hanya Rp80, Ini Syaratnya

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi Jakarta secara khusus memberlakukan tarif transportasi publik seharga Rp80 untuk Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI yang jatuh pada 5 Oktober 2025. 

    “Memperingati HUT ke-80 TNI, Pemprov DKI Jakarta berlakukan tarif transportasi publik Rp80,” tulis @dkijakarta dalam Instagram resmi, dikutip pada Sabtu (4/10/2025). 

    Tarif khusus tersebut hanya berlaku satu hari, atau pada 5 Oktober 2025 mulai pukul 00.00 hingga 23.59 WIB. 

    Bagi masyarakat yang akan menghabiskan akhir pekan mengelilingi Jakarta, dapat menggunakan moda transportasi LRT Jakarta dengan rute Stasiun Pegangsaan Dua—Boulevard Utara Summarecon Mall—Stasiun Boulevard Selatan—Pulomas—Stasiun Equestrian—Stasiun Velodrome. 

    Jarak tempuh Stasiun Pegangsaan Dua ke Stasiun Velodrome sejauh 5,8 kilometer (km) dengan total waktu tempuh kurang lebih 13 menit. Waktu tempuh ini lebih cepat ketimbang menggunakan mobil, dengan paling cepat 19 menit. 

    Sementara bagi masyarakat yang ingin berkeliling dari arah Lebak Bulus menuju Bundaran HI dan sekitarnya, dapat menikmati tarif Rp80 menggunakan MRT Jakarta. 

    Bagi para pengguna Transjakarta, dapat menikmati tarif ini dengan melakukan pembayarang menggunakan kartu uang elektronik (KUE) atau aplikasi TJ:Transjakarta. 

    Tarif ini berlaku untuk seluruh layanan Transjakarta, kecuali layanan Mikrotrans, Royaltrans, Transjakarta Care, dan Bus Wisata yang berlaku tarif normal. 

    Sebelumnya, Gubernur Provinsi Jakarta Pramono Anung mengatakan bahwa kebijakan tarif Rp80 tersebut diberikan kepada seluruh warga di Jakarta sebagai bentuk apresiasi Pemprov Jakarta kepada TNI dalam menegakkan kedaulatan negara.

    “Kebijakan ini untuk memberikan apresiasi kepada TNI yang selama ini mengawal bangsa,” katanya. 

    Berkaitan dengan HUT TNI ke-80 yang akan digelar pada Minggu 5 Oktober 2025 nanti, Pramono mengemukakan Pemprov Jakarta tetap akan menggelar car free day (CFD) di sepanjang ruas jalan Sudirman-Thamrin.

    Syarat dan Ketentuan Tarif Rp80 MRT:

    -Bebas naik MRT dengan tarif khusus Rp80/perjalanan pada 5 Oktober 2025 pukul 05.00 WIB hingga pukul 23.59 WIB

    -Berlaku untuk perjalanan pelanggan lama maupun baru MRT Jakarta menggunakan Kartu Uang Elektronik (KUE) Bank keluaran tahun 2019 ke atas, Tiket QR dari aplikasi MyMRTJ, Tiket QR dari vending machine MyMRTJ Lite di Stasiun MRT, Jakarta Kartu Multi Trip (KMT), atau Kartu JakLingko 

    -Tarif khusus Rp80/perjalanan MRT ini berlaku untuk pengguna aplikasi MyMRTJ yang telah dihubungkan dengan e-wallet AstraPay, ISaku, DANA, GoPay dan akun bank digital blu BCA yang telah berisi saldo minimal Rp80, kartu kredit Mastercard, serta akun Kredivo yang masih memiliki limit

    -Tarif khusus Rp80/perjalanan MRT ini berlaku untuk pemilik KUE bank, KMT, atau kartu JakLIngko yang berisi saldo minimal Rp80. 

    -Tiket Rp80 juga dapat dibeli secara langsung menggunakan vending machine MyMRTJ Lite (dengan biaya jasa pengiriman tiket Rp2.000/pembelian) menggunakan QRIS, kartu debit dan kartu kredit.