Tag: Thamrin

  • Polisi Buru Sopir Taksi yang Ditunjuk Patwal Mobil RI 36

    Polisi Buru Sopir Taksi yang Ditunjuk Patwal Mobil RI 36

    GELORA.CO – Polisi masih menyelidiki dugaan kearoganan satuan pengawalan khusus (patwal) yang dilakukan oleh anggota Dirlantas Polda Metro Jaya Brigadir DK di kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta.

    Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan saat ini pihaknya tengah mencari sosok pengemudi taksi Alphard yang ditunjuk-tunjuk oleh Brigadir DK saat pengawalan.

    “Masih mencari pengemudi taksi Alphard untuk meminta klarifikasi apakah ada tindakan atau ucapan dari personel Ditlantas (Polda Metro Jaya) yang dianggap tidak sopan atau arogan,” ujar Argo, Sabtu (11/1/2025).

    Lebih lanjut, terkait beredarnya kabar pengawalan mobil dinas plat RI 36 milik artis sekaligus utusan khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Rafi Ahmad dia enggan menjawab.

    “Sementara yang bisa kami sampaikan adalah terkait personel Polrinya,” kata dia.

    Sebelumnya, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akhirnya mengungkap identitas petugas patwal yang diduga arogan saat mengawal mobil dinas pelat RI 36 yang viral di media sosial.

    “Bahwa anggota tersebut merupakan personil Ditlantas Polda Metro Jaya atas nama Brigadir DK yang sedang melakukan pengawalan,” ujar Argo.

    Argo mengatakan, Brigadir DK telah dilakukan penindakan imbas peristiwa tersebut. Kini, Brigadir DK diberikan sanksi teguran atas perbuatannya.

    “Saat ini anggota sudah dilakukan pemanggilan dan klarifikasi terkait kejadian tersebut serta diberikan sanksi teguran untuk lebih humanis pada saat melaksanakan giat pengawalan,” ucapnya.

    Dia mengatakan, pihaknya juga akan mencari pengemudi taksi yang ditunjuk-tunjuk oleh Brigadir DK yang diduga arogan. Hal tersebut guna meminta klarifikasi apakah ada tindakan atau ucapan dari personil Ditlantas itu yang dianggap tidak sopan atau arogan.

    “Ditlantas Polda Metro Jaya meminta maaf apabila sikap gestur yang dilakukan oleh anggota dianggap tidak layak atau arogan akan menjadi bahan evaluasi untuk giat pengawalan selanjutnya,” tegasnya.

    Sebagai informasi, viralnya sebuah video di media sosial X yang menggambarkan seorang petugas patwal yang menunjuk-nunjuk seorang sopir taksi.

    Dalam video tersebut, seorang petugas patwal yang mengawal mobil dengan pelat nomor RI 36 membuka jalan di tengah kondisi lalu lintas yang sedang padat di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta.

    Sebuah taksi lalu berhenti lantaran ada truk yang berhenti di depannya. Ketika hendak pindah jalur, taksi itu tertahan karena ada mobil di jalur yang ingin ditempati.

    Akibatnya, taksi tersebut menghalangi petugas patwal yang sedang berusaha membuka jalan. Karena terhalang, petugas itu menunjuk-nunjuk sopir taksi tersebut.

  • Cak Imin Sebut Pengawalan Pejabat Saat Berkendara Lebih Baik Digunakan Seperlunya – Halaman all

    Cak Imin Sebut Pengawalan Pejabat Saat Berkendara Lebih Baik Digunakan Seperlunya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan bahwa pengawalan terhadap pejabat negara ketika berkendara lebih baik digunakan seperlunya.

    Cak Imin mengatakan itu untuk mengomentari viralnya petugas pengawal (patwal) yang diduga bersikap arogan saat mendampingi mobil berpelat RI 36.

    “Saya malah pengawalan ini menjadi kebiasaan dari dulu yang saya kira kalau sangat butuh saja kita pakai,” ujar Cak Imin kepada wartawan di TMP, Jakarta, Sabtu (11/1/2025).

    Cak Imin menilai konteks kebutuhan yang dia dia maksud di antaranta saat berdinas dalam menjalankan tugas negara, dan karena itulah dibutuhkan kecepatan untuk berpindah dari satu lokasi ke tempat lain.

    “Kalau engga butuh, ya lebih baik kita biasa-biasa saja,” kata Cak Imin.

    Pemilik mobil dinas berpelat RI 36 yang viral di sosial media (sosmed) akhirnya terungkap. Ternyata, kendaraan itu milik Utusan Khusus Presiden Raffi Ahmad.

    Melalui keterangannya, Raffi membenarkan mobil berpelat RI 36 adalah kendaraan yang ia gunakan dalam keperluan dinas kenegaraan. Namun saat kejadian, ia mengaku tidak berada di dalam kendaraan tersebut.

    Menurutnya, kendaraan tesebut sedang dalam perjalanan menjemputnya setelah sebelumnya mengambil beberapa berkas penting sebelum melanjutkan ke rapat berikutnya.

    “Bahwa benar adanya mobil tersebut kendaraan yang saya gunakan, namun pada saat kejadian, saya sedang tidak berada di dalam mobil karena pada saat itu mobil berplat RI 36 sedang dalam posisi menjemput saya untuk menuju agenda rapat selanjutnya,” ujar Raffi dalam keterangannya, Sabtu (11/1/2025).

    Raffi mengaku baru mengetahui kronologi kejadian yang sebenarnya setelah melakukan klarifikasi kepada seluruh jajaran tim patwal yang mengawal dirinya.

    Dijelaskan Raffi, kronologi kejadian bermula saat tim patwal melihat adanya taksi Alphard berwarna hitam. 

    Menurutnya, di depan taksi tersebut ada truk berhenti, sehingga taksi mengambil jalur sebelah kanan dan hampir menyerempet mobil di jalur tersebut.

    “Pengemudi taksi dan mobil tersebut kemudian membuka jendela dan saling adu argument,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Raffi menambahkan petugas patwal yang melihat hal tersebut, khawatir akan menimbulkan kemacetan karena lalu lintas yang sedang lumayan padat, langsung menegur pengemudi taksi.

    “(Petugas patwal) mengatakan ‘sudah, maju pak’ dengan gestur yang terlihat di video,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, Mobil Toyota Lexus berpelat RI-36 yang viral di sosial media (sosmed) karena tidak mau mengantree di tengah kemacetan berbuntut panjang. Pejabat negara yang berada di dalam mobil tersebut pun sudah terkena teguran.

    Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Kabinet (Seskab), Teddy Indra Wijaya. Namun, ia enggan merinci identitas pejabat negara yang memakai mobil berpelat RI-36 tersebut.

    “Sudah, sudah kita tegur,” ujar Teddy saat dikonfirmasi Tribunnews, Sabtu (11/12/2025).

    Teddy pun kembali mengingatkan kepada seluruh kabinet merah putih untuk lebih bijak dalam berkendara. Peringatan ini sudah disampaikan kepada seluruh anggota kabinet.

    “Sudah diingatkan kembali semuanya agar semakin berhati-hati dan bijak saat berkendara,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial mobil dinas berpelat RI 36 nekat menerobos kemacetan dengan dikawal Patwal.

    Mobil Toyota Lexus berpelat RI 36 menjadi perbincangan publik karena tidak mau mengantre.

    Terlebih lagi polisi pengawal mobil dinas RI 36 tersebut menunjuk sopir taksi Silver Bird yang diduga sengaja menghalangi laju kendaraan melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.

    Dalam video tersebut terlihat taksi Alphard berwarna hitam hendak menyalip dan sempat menghambat laju mobil RI 36.

    Peristiwa itu membuat Patwal atau pengawal RI 36 menghampiri taksi Alphard sambil menunjuk-nunjuk pengemudi.

    Patwal RI 36 membuka jalan dengan menyalakan lampu strobo sambil memberikan peringatan dengan gestur yang terlihat marah.

    Sejumlah pejabat negara yang diduga menggunakan mobil dinas RI 36 kemudian kompak membantah.

     

    Patwal Kena Sanksi

    Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memberikn sanksi teguran terhadap personel pengawalan (Patwal) dari satuan polisi lalu lintas (Polantas) yang mengawal mobil nopol RI 36.

    Wadirlantas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono menyampaikan sanksi berupa teguran itu diberikan kepada Brigadir DK setelah dilakukan klarifikasi atas gestur yang berbuntut kritik dari masyarakat.

    “Anggota sudah dilakukan pemanggilan dan klarifikasi terkait kejadian tersebut serta diberikan sanksi teguran untuk lebih humanis pada saat melaksanakan giat pengawalan,” kata Argo kepada wartawan, Sabtu (11/1/2025).

    Selanjutnya, kata Argo, pihaknya akan mencari sopir Taxi Alphard untuk meminta klarifikasi apakah ada tindakan atau ucapan dari Patwal viral dianggap tidak sopan atau arogan.

    “Ditlantas Polda Metro Jaya meminta maaf apabila sikap gestur yang dilakukan oleh anggota dianggap tidak layak atau arogan akan menjadi bahan evaluasi untuk giat pengawalan selanjutnya,” tuturnya.

    Dari hasil penelusuran, Brigadir DK mengakui kalau yang di dalam video adalah dirinya ketika sedang melakukan pengawalan.

    “Adapun kronologis kejadian sesuai hasil klarifikasi anggota adalah, pada saat itu hari Rabu, tanggal 8 Januari sekira pukul 16.30 WIB di jalan Sudirman-Thamrin ada Truk penambal jalan yang sedang berhenti di lajur tengah,” kata Argo.

    Pada waktu bersamaan terdapat kendaraan Toyota Alphard dari penyedia jasa layanan transportasi Taxi Silver Bird hendak menghindar ke kanan jalan.

    “Namun di saat bersamaan ada kendaraan dari sebelah kanan Suzuki Ertiga putih yang juga sama-sama hendak maju, sehingga hampir menyebabkan terjadi senggolan,” katanya.

    Karena hampir terjadi senggolan antara Taxi Alphard dan pengemudi dari mobil Suzuki Ertiga pun sempat terjadi perdebatan. 

    Pada waktu itulah, Anggota Patwal yang aksinya viral berinisiasi melerai perdebatan keduanya.

    Sebab perdebatan keduanya di tengah jalan berpotensi membuat kemacetan semakin parah. Pada saat itulah, terekam maksud untuk melerai, aksi dari Patwal malah terlihat arogan ketika meminta Sopir Taxi Alphard untuk jalan.

    “Saat itu personel pengawal segera berinisiatif untuk melerai dan meminta kendaraan Taxi Alphard agar segera maju sehingga tidak menimbulkan kemacetan. Saat itu terlihat gestur anggota sambil menunjuk seolah arogan,” ungkapnya.

  • Soal Kendaraan Dinas RI 36 yang Viral, Ini Klarifikasi Raffi Ahmad

    Soal Kendaraan Dinas RI 36 yang Viral, Ini Klarifikasi Raffi Ahmad

    JABAR EKSPRES – Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, mengklarifikasi bahwa kendaraan dinas berpelat nomor RI 36 yang viral di media sosial memang miliknya. Namun, ia menegaskan bahwa pada saat insiden tersebut terjadi, dirinya tidak berada di dalam mobil tersebut.

    “Benar, mobil itu adalah kendaraan yang saya gunakan, namun saat kejadian saya tidak ada di dalam mobil karena mobil tersebut sedang dalam perjalanan untuk menjemput saya menuju agenda rapat selanjutnya,” ujar Raffi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu dikutip dari Antara News.

    BACA JUGA: Insiden Kendaraan Dinas RI 36 Viral, Sekretaris Kabinet Tedy Indra Tegaskan Ini!

    Raffi menjelaskan bahwa mobil tersebut sedang dalam perjalanan menjemputnya setelah mengambil beberapa berkas penting sebelum melanjutkan ke rapat berikutnya. Ia menambahkan bahwa saat kejadian, dirinya tidak berada dalam kendaraan dinas yang biasa digunakannya.

    Sementara itu, Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono, mengungkapkan kronologi insiden yang terjadi pada Rabu (8/1) sekitar pukul 16.30 WIB di Jalan Sudirman-Thamrin. Kejadian bermula ketika sebuah truk penambal jalan berhenti di lajur tengah, menyebabkan kemacetan.

    “Akibatnya, taksi Alphard hendak menghindar ke kanan, namun di saat yang bersamaan ada kendaraan lain, Suzuki Ertiga putih, yang juga ingin maju. Kedua kendaraan hampir bersenggolan,” ujar Argo, berdasarkan keterangan petugas patwal yang terlibat.

    Taksi Alphard kemudian berhenti dengan jeda waktu agak lama, memicu perdebatan antara kedua pengemudi yang berpotensi menambah kemacetan. Petugas patwal yang mengawal kendaraan dinas tersebut segera mengambil inisiatif untuk melerai dan meminta sopir taksi untuk segera melanjutkan perjalanan.

    Namun, saat itu muncul gestur dari petugas yang dinilai sebagian orang sebagai tindakan arogan. “Gestur anggota kami terlihat saat meminta kendaraan taksi untuk maju, dan ini dianggap seolah-olah arogan,” kata Argo.

    Argo menambahkan, pihak Ditlantas Polda Metro Jaya akan memanggil sopir taksi Alphard untuk memberikan klarifikasi terkait insiden tersebut. “Kami akan memeriksa apakah ada ucapan atau tindakan dari petugas yang dianggap tidak sopan atau arogan,” jelasnya.

  • Kendaraan Dinas RI 36 Viral, Sekretaris Kabinet Tegaskan Ini!

    Kendaraan Dinas RI 36 Viral, Sekretaris Kabinet Tegaskan Ini!

    JABAR EKSPRES – Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengonfirmasi bahwa pihaknya telah memberikan teguran kepada sejumlah pihak yang terlibat dalam insiden kendaraan dinas dengan nomor polisi RI 36 yang sempat viral di media sosial karena dianggap menunjukkan sikap arogan.

    “Sudah, sudah kita tegur,” kata Teddy melalui pesan singkat di Jakarta pada Sabtu dikutip dari ANTARA.

    Meski tidak mengungkapkan nama pejabat yang memiliki hak guna atas kendaraan dinas jenis Lexus bernomor polisi RI 36 tersebut, Teddy menyampaikan pesan agar semua pihak, termasuk pejabat, lebih berhati-hati dan bijaksana dalam berkendara.

    BACA JUGA: Ekonomi Melemah pada 2024, Provinsi Jawa Barat Juara Pengangguran

    “Sudah diingatkan kembali semuanya agar semakin berhati-hati dan bijak saat berkendara,” tambahnya.

    Sementara itu, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah memanggil dan menegur petugas patwal yang terlibat dalam insiden yang terjadi pada Rabu (8/1) sekitar pukul 16.30 WIB di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta.

    Menurut Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono, kejadian berawal saat sebuah taksi Alphard dan mobil Ertiga putih nyaris bersenggolan akibat truk penambal jalan yang sedang berhenti di lajur tengah.

    Petugas patwal yang mengawal mobil dinas tersebut berusaha mengurai kemacetan, namun tampak menunjuk sopir taksi dengan gestur yang dianggap arogan.

    Ditlantas Polda Metro Jaya telah meminta klarifikasi dari petugas terkait dan berencana memanggil sopir taksi untuk memberikan keterangan lebih lanjut.

    Polda Metro juga menyampaikan permintaan maaf dan memastikan kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan profesionalisme dalam pengawalan di jalan raya.

  • Raffi Ahmad klarifikasi mobil RI 36 adalah kendaraan dinas miliknya

    Raffi Ahmad klarifikasi mobil RI 36 adalah kendaraan dinas miliknya

    Jakarta (ANTARA) – Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad mengklarifikasi bahwa mobil hitam berpelat nomor RI 36 yang viral di media sosial adalah kendaraan dinas miliknya.

    “Bahwa benar adanya mobil tersebut kendaraan yang saya gunakan, namun pada saat kejadian, saya sedang tidak berada di dalam mobil karena pada saat itu mobil berplat RI 36 sedang dalam posisi menjemput saya untuk menuju agenda rapat selanjutnya,” kata Raffi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

    Raffi menjelaskan bahwa pada saat kejadian itu, dirinya tidak sedang berada dalam kendaraan yang biasa digunakannya untuk keperluan dinas kenegaraan itu.

    Raffi menyebut bahwa mobil itu sedang dalam perjalanan menjemputnya setelah mengambil beberapa berkas penting sebelum melanjutkan ke rapat berikutnya.

    Sementara itu, Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono menjelaskan kronologi kejadian tersebut terjadi pada Rabu (8/1) sekitar pukul 16.30 WIB di Jalan Sudirman-Thamrin ada truk penambal jalan yang sedang berhenti di lajur tengah.

    “Sehingga menyebabkan kemacetan, saat itu kendaraan taksi Alphard hendak menghindar ke kanan namun di saat bersamaan ada kendaraan dari sebelah kanan Suzuki Ertiga putih yang juga sama-sama hendak maju, sehingga hampir menyebabkan terjadi senggolan, ” kata Argo berdasarkan pengakuan petugas patwal tersebut.

    Akibatnya Taksi Alphard berhenti dengan jeda agak lama dan saat itu terlihat terjadi perdebatan antara kedua kendaraan tersebut sehingga menyebabkan kemacetan dan berpotensi menimbulkan kemacetan.

    “Saat itu personel pengawal segera berinisiatif untuk melerai dan meminta kendaraan Taxi Alphard agar segera maju sehingga tidak menimbulkan kemacetan, saat itu terlihat gestur (gerak anggota tubuh) dari anggota sambil menunjuk seolah arogan, ” ucap Argo.

    Argo juga menambahkan selanjutnya Ditlantas Polda Metro Jaya juga akan mencari pengemudi Taxi Alphard untuk meminta klarifikasi.

    “Apakah ada tindakan atau ucapan dari personel Ditlantas yang dianggap tidak sopan atau arogan,” ungkapnya.

    Dia juga menyampaikan permohonan maaf apabila sikap gestur yang dilakukan oleh anggota dianggap tidak layak atau arogan dan akan menjadi bahan evaluasi untuk giat pengawalan selanjutnya.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Dicap Arogan! Begini Kronologi Kejadian Versi Patwal Mobil RI 36

    Dicap Arogan! Begini Kronologi Kejadian Versi Patwal Mobil RI 36

    Jakarta

    Dirlantas Polda Metro Jaya telah memeriksa polisi petugas pengawal atau patwal arogan yang menunjuk-nunjuk sopir taksi saat mendampingi mobil Lexus berpelat RI 36.

    Wadirlantas AKBP Argo mengatakan, pihaknya sudah mendapat identitas petugas patwal tersebut yang ternyata merupakan Brigadir DK.

    “Saat ini anggota sudah dilakukan pemanggilan dan klarifikasi terkait kejadian tersebut serta diberikan sanksi teguran untuk lebih humanis pada saat melaksanakan giat pengawalan,” ujar Argo, dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (11/1).

    Viral Patwal RI 36 Foto: Marc via X.com

    Patwal yang merupakan Brigadir DK tersebut, kata Argo, menjelaskan kronologi kejadian menurut versinya sendiri. Kata si patwal, insiden itu terjadi di jalan Sudirman-Thamrin pada Rabu (8/1) sekira pukul 16.30 WIB. Ketika kejadian, ada truk penambal jalan di jalur tengah sehingga menimbulkan kemacetan.

    Saat itu kendaraan taxi berjenis Toyota Alphard hendak menghindar ke kanan, namun di saat bersamaan ada kendaraan dari arah tersebut yang juga hendak maju, sehingga hampir terjadi senggolan. Akibatnya Taxi Alphard itu berhenti dengan jeda agak lama.

    “Dan saat itu terlihat terjadi perdebatan antara kedua kendaraan tersebut sehingga menyebabkan kemacetan,” kata Argo yang meniru ucapan patwal.

    Menurut ceritanya, petugas patwal mengaku mau melerai dan menghentikan perdebatan tersebut. Sehingga, dia meminta taksi segera maju agar tak menimbulkan kemacetan panjang.

    “Saat itu terlihat gestur anggota patwal itu sambil menunjuk seolah arogan,” tuturnya.

    Berikutnya, tegas Argo, Ditlantas Polda Metro Jaya akan juga akan mencari pengemudi Taxi Alphard untuk meminta klarifikasi apakah ada tindakan atau ucapan dari personel Ditlantas yang dianggap tidak sopan atau arogan.

    “Ditlantas Polda Metro Jaya meminta maaf apabila sikap gestur yang dilakukan oleh anggota dianggap tidak layak/arogan akan menjadi bahan evaluasi untuk giat pengawalan selanjutnya,” kata dia.

    (sfn/lth)

  • Raffi Ahmad Akui Mobil Pelat RI 36 Miliknya

    Raffi Ahmad Akui Mobil Pelat RI 36 Miliknya

    Jakarta

    Mobil Lexus berpelat RI 36 menjadi sorotan usai viral anggota Patwal polisi yang mengawalnya menunjuk-nunjuk taksi Alphard di Jalan Sudirman-Thamrin. Mobil tersebut ternyata milik Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad.

    “Bahwa benar adanya mobil tersebut kendaraan yang saya gunakan, namun pada saat kejadia, saya sedang tidak berada di dalam mobil karena pada saat itu mobil berplat RI 36 sedang dalam posisi menjemput saya untuk menuju agenda rapat selanjutnya,” kata Raffi Ahmad dalam keterangan yang diterima wartawan, Sabtu (11/1/2025).

    Raffi Ahmad kemudian menjelaskan kronologi kejadian secara singkat. Saat itu, di depan rangkaian mobilnya itu terdapat taksi Alphard.

    “Di depan taksi tersebut ada truk berhenti, sehingga taksi mengambil jalur sebelah kanan dan hampir menyerempet mobil di jalur tersebut,” imbuhnya.

    Ia melanjutkan, pengemudi taksi dan mobil tersebut kemudian membuka jendela dan saling adu argumen. Petugas Patwal yang mengawal mobilnya kemudian menegur pengemudi taksi Alphard.

    “Petugas patwal yang melihat hal ini, khawatir akan menimbulkan kemacetan karena lalu lintas sedang lumayan padat, langsung menegur pengemudi taksi bicara dan menunjuk dengan maksud kira “hei jangan bertengkar, Bapak ayo maju” dengan gestur tangan yang terlihat di video,” katanya.

    Ia menambahkan, ke depan seluruh timnya akan lebih berhati-hati dan bijak saat berkendara.

    Polda Metro Minta Maaf

    Sebelumnya, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menyampaikan permintaan maaf terkait kejadian ini. Ia memastikan anggota Patwal tersebut telah disanksi berupa teguran.

    Latif menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut. Hal ini, kata dia, akan menjadi bahan evaluasi ke depan.

    “Ditlantas Polda Metro Jaya meminta maaf apabila sikap gestur yang dilakukan oleh anggota dianggap tidak layak/arogan akan menjadi bahan evaluasi untuk giat pengawalan selanjutnya,” ujarnya.

    (mea/dhn)

  • Dicap Arogan! Begini Kronologi Kejadian Versi Patwal Mobil RI 36

    Tunjuk-tunjuk Taksi, Patwal Mobil RI 36 Ngaku Mau Lerai Keributan

    Jakarta

    Petugas patwal yang mengawal mobil Lexus berpelat RI 36 mengungkap kronologi kejadian soal kasus tunjuk-tunjuk taksi hitam di kawasan Senayan, Jakarta Pusat. Dia mengaku, aksi tersebut bukan bermaksud arogan, melainkan untuk melerai keributan!

    Oknum patwal tersebut merupakan Brigadir DK. Penjelasannya soal kronologi kejadian dikisahkan Wadirlantas AKBP Argo setelah melakukan pemeriksaan.

    Kata si patwal, insiden itu terjadi di jalan Sudirman-Thamrin pada Rabu (8/1) sekira pukul 16.30 WIB. Ketika kejadian, ada truk penambal jalan di jalur tengah yang menimbulkan kemacetan panjang.

    Viral Patwal mobil berpelat RI 36 Foto: Marc via X.com

    Saat itu, kendaraan taxi berjenis Toyota Alphard hendak menghindar ke kanan, namun di saat bersamaan ada kendaraan dari arah tersebut yang juga hendak maju, sehingga hampir terjadi senggolan. Akibatnya Taxi Alphard itu berhenti dengan jeda agak lama.

    “Dan saat itu terlihat terjadi perdebatan antara kedua kendaraan tersebut sehingga menyebabkan kemacetan,” kata Argo yang menyampaikan ulang kesaksian patwal, dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (11/1).

    Berdasarkan keterangannya, Patwal tersebut menunjuk-nunjuk taksi bukan untuk menunjukkan aksi arogan. Dia melakukan hal itu untuk melerai dan menghentikan perdebatan. Sebab, jika taksi tak bergerak, kemacetan lalu lintas akan semakin parah.

    “Saat itu terlihat gestur anggota patwal itu sambil menunjuk seolah arogan,” tuturnya.

    Sebagai langkah lanjutan, Ditlantas Polda Metro Jaya akan mencari pengemudi taxi Alphard untuk meminta klarifikasi apakah ada tindakan dan ucapan personel Ditlantas yang dianggap tak sopan atau arogan.

    “Ditlantas Polda Metro Jaya meminta maaf apabila sikap gestur yang dilakukan oleh anggota dianggap tidak layak/arogan akan menjadi bahan evaluasi untuk giat pengawalan selanjutnya,” kata dia.

    (sfn/lth)

  • Viral Polisi Patwal RI 36 Arogan, Ditlantas Polda Metro Jaya Buru Pengemudi Taksi Alphard

    Viral Polisi Patwal RI 36 Arogan, Ditlantas Polda Metro Jaya Buru Pengemudi Taksi Alphard

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya tengah memburu sopir taksi Alphard yang ditunjuk oleh patroli pengawalan RI 36 untuk dimintai keterangan.

    Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Argo mengemukakan pihaknya akan mengklarifikasi sopir taksi Alphard tersebut terkait aksi polisi arogan patwal RI 36 yang telah menunjuk-nunjuk sopir itu.

    “Ditlantas PMJ akan mencari pengemudi Taksi Alphard untuk meminta klarifikasi apakah ada tindakan atau ucapan dari personil Ditlantas yang dianggap tidak sopan atau arogan,” tuturnya di Jakarta, Jumat (10/1/2024).

    Pasalnya, menurut Argo, anggota patwal arogan RI 36 berinisial Brigadir DK mengklaim tidak melakukan tindakan arogan terhadap pengemudi sopir Taksi Alphard tersebut.

    Berdasarkan keterangan dari patwal arogan Brigadir DK, kata Argo, pada 8 Januari 2025 sekitar pukul 16.30 WIB di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin terdapat sebuah truk penambal jalan yang sedang berhenti di lajur tengah.

    “Sehingga menyebabkan kemacetan, saat itu kendaraan Toyota Alphard menghindar ke kanan namun di saat bersamaan ada kendaraan dari sebelah kanan yang juga sama-sama hendak maju, sehingga hampir menyebabkan terjadi senggolan,” katanya.

    Argo mengklaim akibat hampir senggolan tersebut Taksi Alphard berhenti agak lama dan terjadi perdebatan antara Taksi Alphard dengan kendaraan lainnya.

    “Saat itu terlihat terjadi perdebatan antara kedua kendaraan tersebut ya, sehingga menyebabkan kemacetan dan berpotensi menimbulkan kemacetan,” ujarnya.

    Maka dari itu, kata Argo, oknum anggota Brigadir DK berinisiatif melerai sekaligus meminta Taksi Alphard untuk maju agar tidak menimbulkan kemacetan yang lebih parah.

    “Memang saat itu terlihat gestur seolah arogan sembari menunjuk-nunjuk,” tutur Argo.

  • Seskab Sebut Pejabat Negara yang Berada di Mobil RI 36 & Viral di Sosmed Sudah Ditegur, Siapa Dia?

    Seskab Sebut Pejabat Negara yang Berada di Mobil RI 36 & Viral di Sosmed Sudah Ditegur, Siapa Dia?

    GELORA.CO  – Mobil Toyota Lexus berpelat RI-36 yang viral di sosial media (sosmed) karena tidak mau mengantre di tengah kemacetan berbuntut panjang. 

    Pejabat negara yang berada di dalam mobil tersebut pun sudah terkena teguran.

    Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Kabinet (Seskab), Teddy Indra Wijaya. 

    Namun, ia enggan merinci identitas pejabat negara yang memakai mobil berpelat RI-36 tersebut.

    “Sudah, sudah kita tegur,” ujar Teddy saat dikonfirmasi Tribunnews, Sabtu (11/1/2025).

    Teddy pun kembali mengingatkan kepada seluruh kabinet merah putih untuk lebih bijak dalam berkendara. 

    Peringatan ini sudah disampaikan kepada seluruh anggota kabinet.

    “Sudah diingatkan kembali semuanya agar semakin berhati-hati dan bijak saat berkendara,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial mobil dinas berpelat RI 36 nekat menerobos kemacetan dengan dikawal Patwal.

     

    Mobil Toyota Lexus berpelat RI 36 menjadi perbincangan publik karena tidak mau mengantre.

    Terlebih lagi polisi pengawal mobil dinas RI 36 tersebut menunjuk sopir taksi Silver Bird yang diduga sengaja menghalangi laju kendaraan melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.

    Dalam video tersebut terlihat taksi Alphard berwarna hitam hendak menyalip dan sempat menghambat laju mobil RI 36.

    Peristiwa itu membuat Patwal atau pengawal RI 36 menghampiri taksi Alphard sambil menunjuk-nunjuk pengemudi.

    Patwal RI 36 membuka jalan dengan menyalakan lampu strobo sambil memberikan peringatan dengan gestur yang terlihat marah.

    Sejumlah pejabat negara yang diduga menggunakan mobil dinas RI 36 kemudian kompak membantah.

    Patwal Kena Sanksi

    Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memberikan sanksi teguran terhadap personel pengawalan (Patwal) dari satuan polisi lalu lintas (Polantas) yang mengawal mobil nopol RI 36.

    Wadirlantas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono menyampaikan sanksi berupa teguran itu diberikan kepada Brigadir DK setelah dilakukan klarifikasi atas gestur yang berbuntut kritik dari masyarakat.

    “Anggota sudah dilakukan pemanggilan dan klarifikasi terkait kejadian tersebut serta diberikan sanksi teguran untuk lebih humanis pada saat melaksanakan giat pengawalan,” kata Argo kepada wartawan, Sabtu (11/1/2025).

    Selanjutnya, kata Argo, pihaknya akan mencari sopir Taxi Alphard untuk meminta klarifikasi apakah ada tindakan atau ucapan dari Patwal viral dianggap tidak sopan atau arogan.

    “Ditlantas Polda Metro Jaya meminta maaf apabila sikap gestur yang dilakukan oleh anggota dianggap tidak layak atau arogan akan menjadi bahan evaluasi untuk giat pengawalan selanjutnya,” tuturnya.

    Dari hasil penelusuran, Brigadir DK mengakui kalau yang di dalam video adalah dirinya ketika sedang melakukan pengawalan.

    “Adapun kronologis kejadian sesuai hasil klarifikasi anggota adalah, pada saat itu hari Rabu, tanggal 8 Januari sekira pukul 16.30 WIB di jalan Sudirman-Thamrin ada truk penambal jalan yang sedang berhenti di lajur tengah,” kata Argo.

    Pada waktu bersamaan terdapat kendaraan Toyota Alphard dari penyedia jasa layanan transportasi Taxi Silver Bird hendak menghindar ke kanan jalan.

    “Namun di saat bersamaan ada kendaraan dari sebelah kanan Suzuki Ertiga putih yang juga sama-sama hendak maju, sehingga hampir menyebabkan terjadi senggolan,” katanya.

    Karena hampir terjadi senggolan antara Taxi Alphard dan pengemudi dari mobil Suzuki Ertiga pun sempat terjadi perdebatan. 

    Pada waktu itulah, Anggota Patwal yang aksinya viral berinisiasi melerai perdebatan keduanya.

    Sebab perdebatan keduanya di tengah jalan berpotensi membuat kemacetan semakin parah. 

    Pada saat itulah, terekam maksud untuk melerai, aksi dari Patwal malah terlihat arogan ketika meminta Sopir Taxi Alphard untuk jalan.

    “Saat itu personel pengawal segera berinisiatif untuk melerai dan meminta kendaraan Taxi Alphard agar segera maju sehingga tidak menimbulkan kemacetan. Saat itu terlihat gestur anggota sambil menunjuk seolah arogan,” ungkapnya