Tag: Thamrin

  • Rukyatul Hilal di Semua Provinsi, Kecuali Bali

    Rukyatul Hilal di Semua Provinsi, Kecuali Bali

    loading…

    Kemenag akan menggelar Sidang Isbat untuk menentukan 1 Syawal 1446 H atau Hari Raya Idulfitri, Sabtu (29/3/2025) sore. FOTO/DOK.SindoNews

    JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat untuk menentukan 1 Syawal 1446 H atau Hari Raya Idulfitri, Sabtu (29/3/2025) sore. Sidang Isbat rencananya digelar di Kantor Kemenag, jalan Thamrin, Jakarta Pusat.

    Sebelumnya, organisasi Islam Muhammadiyah sudah lebih dulu menetapkan 1 Syawal atau Idulfitri jatuh pada 31 Maret 2025 atau Senin lusa. Penetapan ini didasarkan pada hasil hisab hakiki wujudul hilal. Metode ini menjadi pedoman bagi Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah dalam menentukan awal bulan.

    Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad menjelaskan, sidang isbat adalah bagian dari tradisi yang dilakukan setiap tahun oleh Kemenag.

    “Sidang isbat untuk menetapkan awal Syawal akan dilaksanakan pada 29 Maret 2025, seperti biasa, kami juga melaksanakan sidang pada 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadan, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijjah,” katanya dikutip dari situs resmi Kemenag, Rabu 19 Maret 2025.

    Penetapan awal Syawal ini dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan hilal). Rokhmad menegaskan proses ini sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah yang menyebutkan bahwa penetapan tersebut dilakukan berdasarkan kedua metode tersebut secara nasional oleh Pemerintah melalui Kemenag.

    Dalam proses ini, menurutnya, konjungsi atau ijtimak, yang menandai posisi hilal, akan terjadi pada 29 Maret 2025 pukul 17.57.58 WIB. Berdasarkan data astronomi, posisi hilal saat matahari terbenam akan berada di minus tiga derajat di Papua dan minus satu derajat di Aceh.

    “Mekanisme rukyat kemudian akan memverifikasi data astronomi ini. Rukyat ini memiliki dua dimensi, yakni dimensi ta’abbudi dan dimensi pengetahuan,” katanya.

    Dimensi ta’abbudi merujuk pada sunnah Nabi yang telah dilakukan sejak dulu untuk melihat hilal saat memulai atau mengakhiri puasa. Sedangkan dimensi pengetahuan berkaitan dengan konfirmasi atas perhitungan astronomi melalui observasi langsung di lapangan.

  • Jadwal Sidang Isbat Idulfitri 2025

    Jadwal Sidang Isbat Idulfitri 2025

    loading…

    Hasil sidang isbat Idulfitri 2025 akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar. Foto/Dok SindoNews/Arif Julianto

    JAKARTA – Puasa Ramadan 1446 Hijriah telah memasuki hari ke-29. Pemerintah pun akan menggelar sidang isbat . Jadwal Sidang Isbat Lebaran 2025/ Idulfitri 1446 Hijriah diulas di artikel ini.

    Diketahui, umat Islam Indonesia telah menunaikan ibadah puasa sejak 1 Maret 2025. Itu artinya, umat Islam akan merayakan Lebaran 2025 atau Idulfitri 1446 Hijriah.

    Jadwal Sidang Isbat Idulfitri 2025Kementerian Agama ( Kemenag ) akan menggelar sidang penetapan (isbat) awal Syawal 1446 H pada 29 Ramadan yang bertepatan pada Sabtu, 29 Maret 2025. Hal ini ditegaskan Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad ketika memimpin Rapat Persiapan Sidang Isbat Awal Syawal 1446 H di Kantor Pusat Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta.

    “Kami akan menggelar sidang isbat awal Syawal pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syaban untuk menetapkan awal Ramadan, 29 Ramadan untuk menetapkan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijah,” jelas Abu Rokhmad di Jakarta, Selasa (18/3/2025).

    Penggunaan metode hisab dan rukyat dalam penentuan awal Syawal merupakan pelaksanaan dari ajaran Islam. Menurut Abu Rokhmad, hal ini sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. Dalam fatwa itu disebutkan, penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah dilakukan berdasarkan metode hisab dan rukyah oleh Pemerintah RI cq Menteri Agama dan berlaku secara nasional.

    Secara hisab atau perhitungan astronomi, lanjut Abu Rokhmad, ijtimak atau konjungsi terjadi pada 29 Maret 2025 pukul 17.57.58 WIB. Karenanya, berdasarkan data astronomi, saat terbenam matahari, posisi hilal berkisar antara minus tiga di Papua dan minus satu di Aceh. “Data-data astronomi ini kemudian kita verifikasi melalui mekanisme rukyat,” tegas Abu Rokhmad.

    Abu Rokhmad menjelaskan, setidaknya ada dua dimensi dari proses pelaksanaan Rukyatul Hilal. Pertama, dimensi ta’abbudi. “Rukyat sejalan sunah Nabi yang sudah dilakukan sejak dulu untuk melakukan rukyat saat akan mengawali atau mengakhiri puasa,” ujarnya.

    Sunah ini dipertegas oleh Fatwa MUI bahwa penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah berdasarkan metode hisab dan rukyat. “Ini juga bagian dari syiar Islam. Ini penting,” katanya.

    Kedua, dimensi pengetahuan. Rukyat merupakan proses konfirmasi atas data-data hisab dan antronomis. “Apa yang telah dihitung secara astronomi, kita konfirmasi di lapangan melalui rukyat. Sebagaimana awal Ramadan, kita akan gunakan alat yang canggih dalam proses rukyat.”

    Proses rukyatul hilal rencananya dilakukan di 33 titik. Menurut Abu Rokhmad, ada satu titik rukyatul hilal di setiap provinsi, kecuali Bali. “Di Provinsi Bali dalam suasana Nyepi. Sehingga rukyatul hilal tidak kita gelar di sana. Kita saling menghormati,” ujarnya.

    Abu Rokhmad menambahkan, proses sidang isbat akan diawali dengan Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H pada pukul 16.30 WIB sampai menjelang magrib. Kemenag mengundang perwakilan duta besar negara sahabat, ahli falak, dan perwakilan Ormas Islam. Diundang juga perwakilan dari LAPAN, BMKG, BRIN, Planetarium Bosscha, dan instansi terkait lainnya.

    Sidang isbat bakal digelar sekitar pukul 18.45 WIB, berlangsung secara tertutup. Hasil sidang isbat akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar.

    (zik)

  • Kemenpar pastikan Jakarta Aquarium Safari siap terima wisatawan

    Kemenpar pastikan Jakarta Aquarium Safari siap terima wisatawan

    Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mencoba salah satu pengalaman memberi makan hewan yang disediakan oleh pengelola Jakarta Aquarium Safari, Jakarta pada Kamis (27/3/2025). (ANTARA/HO-Kemenpar)

    Kemenpar pastikan Jakarta Aquarium Safari siap terima wisatawan
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 28 Maret 2025 – 14:49 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Pariwisata memastikan destinasi wisata Jakarta Aquarium Safari, siap menerima lonjakan wisatawan yang datang selama periode libur Lebaran tahun ini.

    “Hari ini kami berkunjung untuk menyiapkan persiapan mudik, arus mudik. Jadi kami meninjau sejumlah obyek pendukung termasuk meninjau Stasiun Pasar Senen, kemudian Hotel Artotel Thamrin Jakarta, dan atraksi wisata yang kami datangi adalah Jakarta Aquarium,” kata Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.

    Melalui kunjungan kerjanya ke Jakarta Aquarium Safari pada Kamis (27/3), Menteri Widiyanti menyoroti pihak pengelola telah mempersiapkan segala fasilitas penunjang, promo menarik sampai dengan penyusunan paket wisata yang menarik bagi wisatawan.

    Destinasi wisata yang didirikan sebagai hasil kolaborasi antara Taman Safari Indonesia dan Aquaria KLCC Malaysia itu menampung lebih dari 14.000 hewan dari 600 spesies, termasuk mamalia, reptil, serangga, dan berbagai jenis ikan laut dan air tawar.

    Selain menampilkan keanekaragaman hayati Indonesia, akuarium ini juga memamerkan hewan-hewan dari Afrika dan Amerika Selatan.

    Atas dasar tersebut, Widiyanti meminta pengelola agar setiap atraksi yang disajikan selalu menjaga kebersihan.

    “Kebersihan dan keberlanjutan lingkungan di destinasi wisata berperan penting dalam menciptakan pengalaman wisata yang nyaman dan menyenangkan dan harus dipastikan untuk menjaga kapasitas, jangan terlalu penuh, dan membahayakan wisatawan,” ucap dia.

    Masyarakat turut diimbau untuk menjaga kesehatan dan mengecek perkiraan cuaca untuk mengantisipasi cuaca, termasuk curah hujan tinggi, agar berwisata menjadi aman dan menyenangkan saat libur Lebaran.

    Kementerian Pariwisata, sebelumnya, telah mengirimkan Surat Edaran Menteri Pariwisata kepada pemerintah daerah, ketua asosiasi usaha pariwisata, dan pelaku usaha pariwisata, untuk mengimbau dilakukannya penilaian risiko, guna memastikan kegiatan berwisata berlangsung aman dan menyenangkan.

    Di sisi lain Kementerian Pariwisata telah meluncurkan kampanye #MudikYuk, untuk mendorong masyarakat agar berwisata saat melakukan mudik, dan kampanye #LebaranDiJakartaAja yang bertujuan mengajak masyarakat yang tinggal di luar Jakarta untuk datang dan berwisata di Ibu Kota.

    Sumber : Antara

  • Emak-emak Demo Tolak Revisi UU TNI di Simpang Sarinah

    Emak-emak Demo Tolak Revisi UU TNI di Simpang Sarinah

    Jakarta

    Sejumlah emak-emak yang mengatasnamakan Suara Ibu Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di depan trotoar Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Mereka menyatakan menolak revisi Undang-Undang (UU) TNI.

    Massa aksi yang didominasi perempuan menyampaikan aspirasi penolakan revisi UU TNI secara bergantian dari berbagai perwakilan perempuan.

    Peserta demo lainnya menyimak perwakilan yang sedang berorasi sambil mengangkat kertas. Pada kertas tersebut tertuliskan berbagai keresahan yang dirasakan oleh para massa aksi.

    Massa juga mengecam kekerasan yang dilakukan aparat kepada para mahasiswa yang demo menolak pengesahan revisi UU TNI (Maulani M/detikcom)

    Kertas-kertas tersebut antara lain bertuliskan “Woy TNI! Kamu Lahir dari Rahim Ibu atau Rahim Oligarki”. Tulisan lainnya berbunyi “UU TNI Ancam Demokrasi! Mahasiswa Bukan Musuh! #CabutUUTNI!” dan “TNI bukan Preman Politik! #CabutUUTNI.

    Massa juga mengecam kekerasan yang dilakukan aparat kepada para mahasiswa yang demo menolak pengesahan revisi UU TNI.

    “Kami mendukung anak-anak kami, kawan-kawan kami, adik kami, ponakan kami, mahasiswa yang aksi, turun di jalan dan menyerukan, tolak, batalkan revisi undang-undang ini. Nah itu yang kami lakukan,” ujar aktivis Suara Ibu Indonesia, Ririn Sefsani, saat ditemui di Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (28/3/2025).

    Suara Ibu Indonesia merasa prihatin terhadap kekerasan yang menimpa mahasiswa. Oleh karena itu mereka menggelar aksi ini sebagai bentuk perjuangan bagi para mahasiswa.

    “Jadi kekhawatiran kami yang paling tinggi adalah kalau anak-anak kita direpresi dengan senjata, pukulan termasuk dikriminalisasi. Karena apa? Itu artinya demokrasi kita makin menjauh dari ideal demokrasi menjadi kekuatan oligarki militer yang menghadap, bahkan menghantam dan membatasi aspirasi rakyat,” tutur Ririn.

    (jbr/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Suara Ibu Indonesia Ajak Para Keluarga Dukung dan Doakan Mahasiswa yang Turun ke Jalan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Maret 2025

    Suara Ibu Indonesia Ajak Para Keluarga Dukung dan Doakan Mahasiswa yang Turun ke Jalan Megapolitan 28 Maret 2025

    Suara Ibu Indonesia Ajak Para Keluarga Dukung dan Doakan Mahasiswa yang Turun ke Jalan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com-
     Ririn Sefsani, aktivis perempuan dari
    Suara Ibu
    Peduli mengimbau kepada seluruh keluarga di Indonesia untuk mendukung dan mendoakan para mahasiswa yang melakukan aksi ke jalan.
    “Dan untuk Ibu, untuk Nenek, untuk Kakak, untuk Bapak, termasuk di mana pun berada yang punya anak-anak mahasiswa, yang pelajar SMA, yang mereka tidak diam dengan turun ke jalan, doakan mereka dan
    support
    -lah mereka untuk aksi,” ucap Ririn kepada awak media dalam Gerakan Aksi Suara Ibu Indonesia di trotoar depan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (28/03/2025).
    Menurut Ririn, masa depan anak-anak akan terancam jika aksi protes terhadap penolakan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) dan keputusan pemerintah lainnya yang merugikan masyarakat tidak didukung.
    “Karena kalau kita membiarkan apa yang terjadi hari ini, anak-anakmu tidak memiliki masa depan yang lebih baik di sebuah negeri yang represif, di mana wajahnya adalah wajah anti-demokrasi, yang wajahnya adalah oligarki, yang wajahnya adalah militerisme,” lanjut Ririn.
    Ririn menegaskan bahwa negara seharusnya tidak melanggengkan kekuatan militer di ranah sipil.
    “Tidak ada negara maju yang mengedepankan kekuatan militer, kecuali negara yang memang dengan sengaja membodohi rakyatnya,” tutur Ririn.
    Adapun gerakan aksi “Suara Ibu Indonesia” ini dilakukan sebagai respons ibu-ibu terhadap tindakan represif yang dilakukan aparat kepolisian kepada mahasiswa dalam aksi penolakan UU TNI di berbagai daerah di Indonesia.
    Selain itu, gabungan organisasi perempuan Indonesia ini juga menyuarakan penolakannya terhadap UU TNI yang telah disahkan belum lama ini.

    Stop
    kekerasan pada mahasiswa. Batalkan revisi UU TNI. Kembalikan tentara ke tugas utamanya membela tanah air, bukan pejabat yang segelintir,” tutup rombongan perempuan berbaju putih ini.
    Gerakan Ibu Peduli yang diinisiasi oleh Karlina Leksono Supelli disebut menjadi salah satu inspirasi dilakukannya gerakan aksi hari ini.
    Koordinator Media Gerakan Aksi Suara Ibu Indonesia Indah Ariana menjelaskan bahwa keresahan ibu-ibu saat itu atas krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memantik emosi ibu-ibu sehingga mereka turun ke jalan.
    Pada gerakan aksi hari ini, kekhawatiran tentang masa depan anak-anak menjadi pemantik para ibu untuk turun ke jalan. Tindakan represif oleh aparat kepolisian terhadap mahasiswa aksi adalah salah satunya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jakarta Aquarium Safari Siap Menyambut Wisatawan di Momen Libur Lebaran

    Jakarta Aquarium Safari Siap Menyambut Wisatawan di Momen Libur Lebaran

    JAKART – Lebaran di Jakarta menjadi momen yang dimanfaatkan banyak warga untuk mengunjungi berbagai destinasi wisata, termasuk Jakarta Aquarium Safari.

    Sebagai salah satu tempat rekreasi favorit, destinasi ini siap menyambut lonjakan wisatawan selama libur Lebaran tahun ini dengan berbagai fasilitas dan atraksi menarik.

    Kementerian Pariwisata memastikan bahwa Jakarta Aquarium Safari telah mempersiapkan diri dengan baik untuk menyambut wisatawan.

    “Kami melakukan kunjungan untuk meninjau kesiapan destinasi wisata, termasuk Jakarta Aquarium Safari, serta berbagai fasilitas pendukung lainnya seperti Stasiun Pasar Senen dan Hotel Artotel Thamrin Jakarta,” ujar Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, seperti dikutip ANTARA.

    Menteri Widiyanti menyoroti berbagai langkah yang telah diambil pengelola, mulai dari peningkatan fasilitas, penawaran promo menarik, hingga penyusunan paket wisata guna menarik lebih banyak pengunjung.

    Jakarta Aquarium Safari, yang merupakan hasil kolaborasi antara Taman Safari Indonesia dan Aquaria KLCC Malaysia, menampung lebih dari 14.000 hewan dari 600 spesies. Koleksi fauna di tempat ini mencakup berbagai jenis mamalia, reptil, serangga, serta ikan air tawar dan laut, termasuk spesies dari Afrika dan Amerika Selatan.

    Untuk menjaga kualitas pengalaman wisatawan, Menteri Widiyanti menegaskan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

    “Kebersihan serta keberlanjutan lingkungan di tempat wisata sangat krusial dalam menciptakan pengalaman yang nyaman. Kapasitas pengunjung juga harus dikontrol agar tidak berlebihan demi keamanan wisatawan,” katanya.

    Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menjaga kesehatan dan memperhatikan prakiraan cuaca guna mengantisipasi kondisi seperti hujan deras agar pengalaman wisata selama libur Lebaran tetap aman dan menyenangkan.

    Sebagai upaya meningkatkan pengalaman wisatawan, Kementerian Pariwisata telah mengeluarkan Surat Edaran kepada pemerintah daerah, asosiasi usaha pariwisata, serta pelaku industri pariwisata untuk melakukan penilaian risiko dan memastikan keamanan dalam berwisata.

  • Suara Ibu Indonesia: Lindungi Mahasiswa dan Batalkan UU TNI – Halaman all

    Suara Ibu Indonesia: Lindungi Mahasiswa dan Batalkan UU TNI – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah kaum ibu menyatakan keprihatinan dan hati yang pilu atas sikap represi aparat terhadap mahasiswa dan masyarakat yang turun ke jalan untuk menolak revisi UU TNI.

    Mereka juga menuntut agar Presiden Prabowo Subianto membatalkan UU TNI hasil pengesahan Ketua DPR Kamis 20 Maret 2025 lalu. 

    Berbagai tindakan kekerasan aparat yang terjadi sejak rencana Revisi Undang-undang TNI dibahas hingga disahkan DPR dan berlanjut hingga Kamis (27/2/2025) kemarin dirasakan telah melampaui hati nurani. Kekerasan yang terjadi di berbagai kota, termasuk Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang berulang kali terjadi dan tak kunjung berhenti. 

    “Inisiatif Suara Ibu Indonesia digagas karena dua hal, yakni keinginan untuk melindungi anak-anak mahasiswa yang berdemo menolak RUU dan UU TNI dari kekerasan aparat, dan menyampaikan protes pada pangkal masalahnya, yaitu disahkannya UU TNI,” kata Avianti Armand, arsitek dan penulis, penggagas Suara Ibu Indonesia dalam aksi di depan Gedung Sarinah, Jl Thamrin, Jakarta, Jumat (28/3/2025). 

    Para Ibu menyerukan hal yang sama dengan mahasiswa, yakni menolak wacana dwifungsi TNI dan meminta TNI tetap berada dalam fungsi dan tugasnya sebagai penjaga keamanan negara sesuai UU 34 Tahun 2004 yang menyebut bahwa tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan tidak kembali ditarik masuk ke ranah politik dan bisnis seperti terjadi di masa Orde Baru.

    Dalam orasinya, budayawan Melani Budianta, Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia mengatakan, 27 tahun lalu anaknya melakukan aksi menentang dwifungsi TNI.

    Kini ia sudah bercucu, masih melakukan hal yang sama karena prihatin terhadap situasi sosial.

    Sulistyowati Irianto, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia mengatakan Indonesia selalu berhasil keluar dari krisis. “Dan gerakan mahasiswa selalu menjadi motor penggerak perubahan,” katanya.

    Filsuf Karlina Supelli yang pada 1998 menggagas gerakan Suara Ibu Peduli, serta banyak tokoh perempuan lain menyambut baik inisiatif Suara Ibu Indonesia.

    “Kehadiran ibu-ibu dalam gelombang protes ini bisa dilihat sebagai sesuatu yang genting. Kalau ibu-ibu sudah turun ke jalan, pasti ada situasi kritis yang memaksa mereka bertindak,” kata Karina.

    Secara naluriah, kata dia perempuan memiliki sifat melindungi keluarga, terutama anak-anak yang dicintainya.

    “Dalam keadaan genting, seorang Ibu akan bersedia pasang badan dan menjadi tameng untuk melindungi anak-anaknya,” tegas Karlina.

    Inisiatif Suara Ibu Indonesia terinspirasi dan merujuk pada sejarah Suara Ibu Peduli sebelum reformasi dan gerakan Kamisan yang telah berlangsung selama 18 tahun yang digagas oleh Sumarsih Maria, ibunda dari Wawan yang tewas karena kekerasan aparat dalam Tragedi Semanggi. 

    “Kami berharap bahwa dengan terlibatnya ibu-ibu dalam demo menolak UU TNI, gerakan ini bisa menggugah hati para ibu di seluruh Indonesia dan akan terus membesar hingga punya dampak yang serius dalam mendorong dibatalkannya UU TNI,” ujar Avianti.

    Aksi damai ini merupakan permulaan dari perjuangan kaum perempuan Indonesia untuk melindungi dan mendampingi mahasiswa meneruskan tuntutannya menolak revisi UU TNI.

    Gerakan Suara Ibu Indonesia dan aksi damai ini selanjutnya akan dilakukan dengan berkolaborasi dengan komunitas dan lembaga-lembaga lain yang sudah terlibat dengan berbagai fokus.

    Aksi tersebut mengundang perhatian masyarakat di sekitar Gedung Sarinah Jl. Thamrin Jakarta dengan bernyanyi Ibu Pertiwi dan Bagimu Negeri.

    Berikut teks yang disebarkan pada aksi: 

    Kami adalah Ibu Indonesia. 

    Kami menyuarakan kesedihan dan keprihatinan para ibu di seluruh Indonesia yang mengharapkan Indonesia yang lebih baik bagi generasi anak-anak kami. 

    Kami tidak rela masa depan anak-anak kami diambil oleh keserakahan para elite pejabat yang menempuh cara-cara kotor untuk melanggengkan kekuasaannya. 

    Kami tidak rela anak-anak kami hidup di Indonesia yang kehilangan kemanusiaan, keadilan, keberadaban, dan kemerdekaan bersuara. 

    Kami tidak rela anak-anak kami berhadapan dengan kekerasan aparat demi memperjuangkan demokrasi yang disudutkan oleh senapan dan diinjak-injak lars tentara. 

    Karena itu, kami tidak akan melarang anak-anak kami, para mahasiswa untuk memperjuangkan apa yang direnggut dari masa depan mereka. 

    Kami ingin anak-anak kami memperoleh perlindungan dalam perjuangan yang mereka lakukan. Jangan ada serangan terhadap tim medis yang menyelamatkan mereka dari pukulan aparat. Jangan ada yang dihilangkan. Jangan ulangi sejarah kelam negeri ini pada generasi penentu masa depan ini.

    Kami, Ibu Indonesia, akan mendampingi perjuangan mereka dengan ikut turun ke jalan, berjuang bersama anak-anak kami, melawan kekuasaan yang korup.

    Inilah tuntutan kami: 

    –    Stop kekerasan pada mahasiswa. 
    –    Batalkan UU TNI. Tolak RUU Polri.
    –    Kembalikan tentara ke tugas utamanya membela tanah air dan polisi ke tugas utamanya melindungi masyarakat, bukan membela elite pejabat yang segelintir.

  • Kapan Sidang Isbat Lebaran 2025? Cek Jadwalnya di Sini

    Kapan Sidang Isbat Lebaran 2025? Cek Jadwalnya di Sini

    loading…

    Hasil sidang isbat Lebaran 2025 akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar pada Sabtu, 29 Maret 2025. Foto/Dok SindoNews/Arif Julianto

    JAKARTA – Puasa Ramadan 1446 Hijriah telah memasuki hari ke-28. Kapan sidang isbat Lebaran 2025/ Idulfitri 1446 Hijriah digelar pemerintah?

    Diketahui, umat Islam Indonesia telah menunaikan ibadah puasa sejak 1 Maret 2025. Itu artinya, beberapa hari lagi umat Islam akan merayakan Lebaran 2025 atau Idulfitri 1446 Hijriah.

    Kapan Sidang Isbat Lebaran 2025?
    Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang penetapan (isbat) awal Syawal 1446 H pada 29 Ramadan yang bertepatan pada Sabtu, 29 Maret 2025.

    Hal ini ditegaskan Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad saat memimpin Rapat Persiapan Sidang Isbat Awal Syawal 1446 H di Kantor Pusat Kemanag, Jalan MH Thamrin, Jakarta.

    “Kami akan menggelar sidang isbat awal Syawal pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadan, 29 Ramadan untuk menetapkan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijah,” jelas Abu Rokhmad di Jakarta, Selasa (18/3/2025).

    Penggunaan metode hisab dan rukyat dalam penentuan awal Syawal merupakan pelaksanaan dari ajaran Islam. Menurut Abu Rokhmad, hal ini sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.

    Dalam fatwa itu disebutkan, penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah dilakukan berdasarkan metode hisab dan rukyah oleh Pemerintah RI cq Menteri Agama dan berlaku secara nasional.

    Secara hisab atau perhitungan astronomi, lanjut Abu Rokhmad, ijtimak atau konjungsi terjadi pada 29 Maret 2025 pukul 17.57.58 WIB. Karenanya, berdasarkan data astronomi, saat terbenam matahari, posisi hilal berkisar antara minus tiga di Papua dan minus satu di Aceh.

    “Data-data astronomi ini kemudian kita verifikasi melalui mekanisme rukyat,” tegas Abu Rokhmad.

  • Ganjil-genap di DKI ditiadakan selama libur Lebaran

    Ganjil-genap di DKI ditiadakan selama libur Lebaran

    Arsip foto – Kendaraan melintasi kamera tilang elektronik (ETLE) di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Senin (20/1/2025). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

    Ganjil-genap di DKI ditiadakan selama libur Lebaran
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 28 Maret 2025 – 12:47 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk meniadakan sistem ganjil-genap pada kendaraan pribadi di Jakarta selama masa libur Lebaran dan cuti bersama mulai Jumat ini.

    “Ganjil-genap itu ditiadakan selama masa libur Lebaran dan cuti bersama. Artinya sampai dengan tanggal 7 itu tidak ada ganjil-genap,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo di Jakarta, Jumat.

    Adapun pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) pada 30 Maret 2025 dan 6 April 2025 juga ditiadakan di DKI. “Jadi dua minggu ini ditiadakan untuk Hari Bebas Kendaraan Bermotor,” kata Syafrin.

    Pada masa angkutan Lebaran 2025, Dishub DKI Jakarta menerapkan rekayasa lalu lintas di beberapa pusat perbelanjaan seperti Pasar Tanah Abang, Thamrin City, Glodok, PGC Cililitan dan ITC Cempaka Mas.

    “Harapannya tentu saat ini, pelaksanaan ini bisa berjalan sempurna dan masyarakat bisa melaksanakan persiapan Lebaran dengan baik,” kata Syafrin.

    Lalu, pascalebaran, rekayasa lalu lintas difokuskan pada lokasi menuju area wisata. Salah satunya Taman Margasatwa Ragunan (TMR).

    Dishub DKI Jakarta menerapkan sistem satu arah (SSA) menuju lokasi TMR untuk menghindari penumpukan volume kendaraan di lokasi objek wisata tersebut.

    Pada pukul 06.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB diberlakukan sistem satu arah ke arah selatan. Kemudian, untuk sore hari, SSA berlaku ke arah utara.

    Dengan rekayasa ini, dia berharap arus lalu lintas saat masyarakat menuju ke TMR dan kembali ke rumah masing-masing pada sore bisa lancar khususnya yang melewati Jalan TB Simatupang.

    Selain Ragunan, Syafrin juga melakukan pengaturan rekayasa lalu lintas di kawasan Ancol, Kota Tua, Monumen Nasional (Monas) dan kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK).

    Sumber : Antara

  • Jadwal Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 1446 H atau Lebaran 2025

    Jadwal Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 1446 H atau Lebaran 2025

    PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat untuk menetapkan awal Syawal 1446 H pada 29 Ramadan 1446 H, yang bertepatan dengan 29 Maret 2025.

    Kepastian ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Abu Rokhmad dalam Rapat Persiapan Sidang Isbat di kantor pusat Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta.

    “Sidang isbat awal Syawal akan digelar pada 29 Maret 2025. Sebagaimana tradisi yang telah berlangsung, sidang isbat selalu dilaksanakan pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadan, 29 Ramadan untuk menentukan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijjah,” ujar Abu Rokhmad di Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025.

    Metode Hisab dan Rukyat

    Penetapan awal Syawal dilakukan dengan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan langsung). Hal ini sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 2 Tahun 2024 yang mengatur bahwa penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah dilakukan oleh Pemerintah RI melalui Menteri Agama dan berlaku secara nasional.

    Menurut Abu Rokhmad, secara hisab, ijtimak atau konjungsi terjadi pada 29 Maret 2025 pukul 17.57.58 WIB. Berdasarkan data astronomi, saat matahari terbenam, posisi hilal diperkirakan berada pada kisaran minus tiga derajat di Papua hingga minus satu derajat di Aceh.

    “Data astronomi ini akan diverifikasi melalui mekanisme rukyat,” tegasnya.

    Dua Dimensi Rukyatul Hilal

    Abu Rokhmad menjelaskan bahwa rukyatul hilal memiliki dua dimensi penting. Pertama, dimensi ta’abbudi, yaitu ibadah yang sesuai dengan sunnah Nabi. “Rukyat telah dilakukan sejak masa Nabi untuk menentukan awal dan akhir bulan hijriah. Fatwa MUI juga menegaskan bahwa penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah dilakukan dengan metode hisab dan rukyat,” ujarnya.

    Kedua, dimensi pengetahuan, di mana rukyat berfungsi sebagai konfirmasi atas perhitungan astronomi. “Apa yang telah dihitung secara ilmiah akan dikonfirmasi melalui pengamatan langsung di lapangan,” jelasnya.

    Untuk mendukung proses rukyat, Kemenag akan menggunakan peralatan canggih. Rukyatul hilal akan dilakukan di 33 titik pemantauan yang tersebar di seluruh provinsi, kecuali Bali. “Di Bali, rukyatul hilal tidak dilaksanakan karena bertepatan dengan perayaan Nyepi. Ini adalah bentuk saling menghormati antarumat beragama,” ungkap Abu Rokhmad.

    Jadwal Sidang Isbat

    Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H pada pukul 16.30 WIB hingga menjelang magrib. Kemenag akan mengundang perwakilan duta besar negara sahabat, ahli falak, serta perwakilan organisasi Islam seperti LAPAN, BMKG, BRIN, Planetarium Bosscha, dan instansi terkait lainnya.

    Sidang isbat dijadwalkan berlangsung secara tertutup pada pukul 18.45 WIB. Hasil sidang akan diumumkan melalui konferensi pers yang dipimpin oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.

    Dengan metode yang telah teruji dan partisipasi berbagai pihak, Kemenag memastikan proses penetapan awal Syawal 1446 H berjalan dengan akurat dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News