Tag: Teuku Faizasyah

  • UNIQLO Indonesia dan Kementerian Ketenagakerjaan RI Jalin Kerja Sama untuk Dukung Pemberdayaan Tenaga Kerja Mandiri Melalui Program Neighborhood Collaboration

    UNIQLO Indonesia dan Kementerian Ketenagakerjaan RI Jalin Kerja Sama untuk Dukung Pemberdayaan Tenaga Kerja Mandiri Melalui Program Neighborhood Collaboration

    Jakarta: PT Fast Retailing Indonesia (UNIQLO) menjalin kemitraan strategis dengan Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen Binapenta dan PKK), Kementerian Ketenagakerjaan RI, melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) terkait peningkatan kapasitas kewirausahaan dan promosi usaha bagi Tenaga Kerja Mandiri (TKM).
     
    Kemitraan ini diwujudkan melalui program sosial UNIQLO Neighborhood Collaboration yang bertujuan memberdayakan TKM, khususnya di sektor kerajinan, melalui pelatihan, kurasi, serta promosi produk lokal di jaringan toko UNIQLO di Indonesia.                                                    
     
    Penandatanganan MoU berlangsung secara resmi di Gedung Kementerian Ketenagakerjaan RI, Jakarta, dan dilakukan langsung oleh Presiden Direktur PT Fast Retailing Indonesia, Ryohei Sato, bersama Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan RI, Darmawansyah, S.T, M.Si.

    Penandatanganan MoU terkait peningkatan kapasitas kewirausahaan dan promosi usaha bagi Tenaga Kerja Mandiri (TKM). 
     
    Penandatanganan yang turut disaksikan oleh Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Yassierli, ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memperluas kesempatan kerja produktif dan mendorong pertumbuhan wirausaha berbasis komunitas di seluruh Indonesia melalui kolaborasi bersama pihak swasta.

    Yassierli menegaskan, kolaborasi ini merupakan sinergi nyata antara sektor pemerintah dan swasta dalam penguatan ekonomi rakyat. Keuda pihak berkomitmen menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang kokoh melalui Program Perluasan Kesempatan Kerja, yang telah membina TKM terpilih agar mampu berperan aktif dalam memperkuat kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi serta pembukaan peluang kerja baru.

    “Oleh karena itu, kami mengajak para pelaku dunia usaha untuk turut menjadi inkubator bagi mereka (TKM),” ujar Yassierli.
     
     

    Presiden Direktur PT Fast Retailing Indonesia, Ryohei Sato, menegaskan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan nilai-nilai inti UNIQLO yang menempatkan keberlanjutan sosial sebagai bagian penting dari strategi bisnis.
     
    “Kerja sama ini merupakan wujud komitmen UNIQLO untuk tumbuh bersama masyarakat melalui dukungan nyata terhadap pelaku usaha lokal, khususnya UKM. Melalui program UNIQLO Neighborhood Collaboration, UNIQLO ingin memberikan ruang bagi produk-produk lokal untuk berkembang dalam ekosistem ritel modern, serta mendorong keberlanjutan usaha mereka secara jangka panjang,” jelas Ryohei Sato.
     
    Program ini menyediakan berbagai dukungan seperti pelatihan kewirausahaan dengan tenaga ahli, penyusunan modul pelatihan, seleksi produk kerajinan Tenaga Kerja Mandiri (TKM), serta promosi gratis melalui area khusus UNIQLO Neighborhood Collaboration yang tersedia di toko UNIQLO.
     
    Kesepakatan kerja sama ini berlaku selama tiga tahun dan akan dievaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitasnya. Kedua pihak berkomitmen menjalankan kerja sama ini berdasarkan prinsip transparansi, kepatuhan hukum, perlindungan data pribadi, serta menjaga kerahasiaan informasi.

     

    Penandatanganan dokumen kesepahaman bersama antara Kementerian Ketenagakerjaan dengan perisahaan pemberi kerja Tenaga Kerja Asing (TKA). 

    Sejak pertama kali diperkenalkan pada 2019, UNIQLO Neighborhood Collaboration telah hadir di 23 kota dan melibatkan lebih dari 600 UKM yang telah melalui proses kurasi. Selain memfasilitasi promosi produk, UNIQLO juga rutin memberikan pelatihan untuk memperkuat daya saing pelaku usaha lokal di pasar domestik maupun internasional.
     
    Inisiatif ini sebelumnya mendapat apresiasi dari Kementerian Koperasi dan UKM, yang ditandai dengan penandatanganan kerja sama pada September 2021 di UNIQLO Solo Paragon.
     
    Tak hanya program pemberdayaan ekonomi, UNIQLO Indonesia juga aktif menjalankan berbagai aksi sosial. Melalui program The Heart of LifeWear, lebih dari 15.000 pakaian telah didonasikan kepada komunitas yang membutuhkan. Ini melanjutkan komitmen UNIQLO dalam mendukung masyarakat, termasuk saat pandemi COVID-19, ketika perusahaan menyalurkan 500 ribu masker medis dan mendirikan sentra vaksinasi di lima kota besar.
     
    Melalui kolaborasi ini, UNIQLO Indonesia dan Kementerian Ketenagakerjaan berharap dapat mencetak lebih banyak pelaku usaha mandiri yang tangguh, adaptif, dan inovatif, serta menjadikan kerja sama lintas sektor sebagai solusi nyata dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan di Indonesia.
     
     

    Jakarta: PT Fast Retailing Indonesia (UNIQLO) menjalin kemitraan strategis dengan Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen Binapenta dan PKK), Kementerian Ketenagakerjaan RI, melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) terkait peningkatan kapasitas kewirausahaan dan promosi usaha bagi Tenaga Kerja Mandiri (TKM).
     
    Kemitraan ini diwujudkan melalui program sosial UNIQLO Neighborhood Collaboration yang bertujuan memberdayakan TKM, khususnya di sektor kerajinan, melalui pelatihan, kurasi, serta promosi produk lokal di jaringan toko UNIQLO di Indonesia.                                                    
     
    Penandatanganan MoU berlangsung secara resmi di Gedung Kementerian Ketenagakerjaan RI, Jakarta, dan dilakukan langsung oleh Presiden Direktur PT Fast Retailing Indonesia, Ryohei Sato, bersama Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan RI, Darmawansyah, S.T, M.Si.
     

    Penandatanganan MoU terkait peningkatan kapasitas kewirausahaan dan promosi usaha bagi Tenaga Kerja Mandiri (TKM). 
     
    Penandatanganan yang turut disaksikan oleh Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Yassierli, ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memperluas kesempatan kerja produktif dan mendorong pertumbuhan wirausaha berbasis komunitas di seluruh Indonesia melalui kolaborasi bersama pihak swasta.
     
    Yassierli menegaskan, kolaborasi ini merupakan sinergi nyata antara sektor pemerintah dan swasta dalam penguatan ekonomi rakyat. Keuda pihak berkomitmen menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang kokoh melalui Program Perluasan Kesempatan Kerja, yang telah membina TKM terpilih agar mampu berperan aktif dalam memperkuat kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi serta pembukaan peluang kerja baru.

    “Oleh karena itu, kami mengajak para pelaku dunia usaha untuk turut menjadi inkubator bagi mereka (TKM),” ujar Yassierli.
     
     

     
    Presiden Direktur PT Fast Retailing Indonesia, Ryohei Sato, menegaskan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan nilai-nilai inti UNIQLO yang menempatkan keberlanjutan sosial sebagai bagian penting dari strategi bisnis.
     
    “Kerja sama ini merupakan wujud komitmen UNIQLO untuk tumbuh bersama masyarakat melalui dukungan nyata terhadap pelaku usaha lokal, khususnya UKM. Melalui program UNIQLO Neighborhood Collaboration, UNIQLO ingin memberikan ruang bagi produk-produk lokal untuk berkembang dalam ekosistem ritel modern, serta mendorong keberlanjutan usaha mereka secara jangka panjang,” jelas Ryohei Sato.
     
    Program ini menyediakan berbagai dukungan seperti pelatihan kewirausahaan dengan tenaga ahli, penyusunan modul pelatihan, seleksi produk kerajinan Tenaga Kerja Mandiri (TKM), serta promosi gratis melalui area khusus UNIQLO Neighborhood Collaboration yang tersedia di toko UNIQLO.
     
    Kesepakatan kerja sama ini berlaku selama tiga tahun dan akan dievaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitasnya. Kedua pihak berkomitmen menjalankan kerja sama ini berdasarkan prinsip transparansi, kepatuhan hukum, perlindungan data pribadi, serta menjaga kerahasiaan informasi.
     
     

    Penandatanganan dokumen kesepahaman bersama antara Kementerian Ketenagakerjaan dengan perisahaan pemberi kerja Tenaga Kerja Asing (TKA). 
     

    Sejak pertama kali diperkenalkan pada 2019, UNIQLO Neighborhood Collaboration telah hadir di 23 kota dan melibatkan lebih dari 600 UKM yang telah melalui proses kurasi. Selain memfasilitasi promosi produk, UNIQLO juga rutin memberikan pelatihan untuk memperkuat daya saing pelaku usaha lokal di pasar domestik maupun internasional.
     
    Inisiatif ini sebelumnya mendapat apresiasi dari Kementerian Koperasi dan UKM, yang ditandai dengan penandatanganan kerja sama pada September 2021 di UNIQLO Solo Paragon.
     
    Tak hanya program pemberdayaan ekonomi, UNIQLO Indonesia juga aktif menjalankan berbagai aksi sosial. Melalui program The Heart of LifeWear, lebih dari 15.000 pakaian telah didonasikan kepada komunitas yang membutuhkan. Ini melanjutkan komitmen UNIQLO dalam mendukung masyarakat, termasuk saat pandemi COVID-19, ketika perusahaan menyalurkan 500 ribu masker medis dan mendirikan sentra vaksinasi di lima kota besar.
     
    Melalui kolaborasi ini, UNIQLO Indonesia dan Kementerian Ketenagakerjaan berharap dapat mencetak lebih banyak pelaku usaha mandiri yang tangguh, adaptif, dan inovatif, serta menjadikan kerja sama lintas sektor sebagai solusi nyata dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan di Indonesia.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Raker OPOP Jatim Targetkan Dua Ribu Pesantren Berdaya

    Raker OPOP Jatim Targetkan Dua Ribu Pesantren Berdaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Tim Penguatan dan Pengembangan Ekonomi Berbasis Pesantren (Ekotren) melalui One Pesantren One Product (OPOP) Provinsi Jawa Timur menggelar Rapat Kerja (Raker) pada Senin-Selasa (5-6/5/2025) di Aria Centra Surabaya.

    Kegiatan ini menjadi momen penting pasca dikukuhkannya Tim Ekotren OPOP Jawa Timur oleh Gubernur Jawa Timur pada pertengahan April lalu.

    Salah satu tugas Tim Ekotren OPOP Jatim sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor: 100.3.3.1/250/013/2025 adalah menyiapkan dan melaksanakan kegiatan penguatan dan pengembangan ekonomi berbasis pesantren melalui One Pesantren One Product.

    Ketua Harian OPOP Jatim, Dr. Endy Alim Abdi Nusa, S.IP., MM. menekankan, pentingnya program OPOP dalam rangka mendorong kemandirian ekonomi pesantren serta memperkuat peran pesantren dalam Pembangunan daerah. “Tujuan besar dari OPOP adalah menjadikan pesantren sebagai basis pemberdayaan ekonomi umat, melalui tiga pilar utama, yaitu pesantrenpreneur, santripreneur dan sosiopreneur,” kata Endy yang juga menjabat Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur ini.

    Lebih lanjut Endy menjelaskan, bahwa dari 22.039 koperasi aktif di Jawa Timur, terdapat 626 koperasi pondok pesantren aktif dengan jumlah anggota 85.472 dan volume usaha mencapai Rp 870,78 miliar. “Kita ingin memastikan bahwa seluruh unit usaha di bawah naungan pesantren dapat berkembang dengan sehat, mandiri, dan berdaya saing tinggi,” ujar Endy.

    Raker OPOP Jatim ini membahas road map penguatan dan pengembangan OPOP Jatim 2025-2030. Adapun salah satu fokusnya adalah meningkatkan kemandirian ekonomi pondok pesantren yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan Masyarakat di Jawa Timur.

    Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Dr. KH. Akhmad Jazuli, M.Si. dalam arahannya menyampaikan pentingnya program pemberdayaan ekonomi pondok pesantren. “Pondok Pesantren itu kan mengemban tiga fungsi sekaligus, yaitu fungsi pendidikan, fungsi dakwah dan fungsi pemberdayaan masyarakat. Nah, mana mungkin pesantren bisa menjalankan fungsi pemberdayaan masyarakat dengan baik, kalau pesantrennya sendiri belum berdaya?” ungkap Jazuli.

    Selain itu, Jazuli ini juga menekankan pentingnya kekompakan tim dalam menjalankan program kerja OPOP Jawa Timur. “Saya berharap Tim OPOP Jatim yang terdiri dari berbagai unsur diantaranya Akademisi, Praktisi Bisnis, Asosiasi, Organ Perangkat Daerah, dan Media dapat menjaga kekompakan dalam mengemban tugas mulia ini,” tutur Jazuli.

    Sementara itu, Sekretaris Tim OPOP Jawa Timur, Mohammad Ghofirin mengungkapkan, target pesantren yang akan diberdayakan melalui program OPOP selama 5 tahun mendatang. “Insya Allah tim akan bekerja maksimal dengan memberdayakan minimal 2.000 pesantren sampai akhir 2030. Kami punya pengalaman selama 5 tahun kemarin, tahun 2019-2024 Program OPOP yang diinisiasi oleh Ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa, berhasil memberdayakan 1.210 pondok pesantren. Oleh karena itu, kami optimis hingga akhir 2030 minimal 2.000 pondok pesantren akan kami berdayakan,” tegas Ghofirin yang juga dosen Universitas NU Surabaya.

    Raker OPOP Jatim dilaksanakan selama dua hari dan diikuti oleh berbagai unsur, di antaranya nampak hadir perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, OJK Jawa Timur, ITS, Unair, Unusa, ACSB, Kemenag, Kadin, RRI, TVRI, OPD terkait dan beberapa perwakilan Pondok Pesantren di Jawa Timur. (tok/kun)

  • Panen raya padi di Kabupaten Purbalingga, BAZNAS RI dorong kemandirian ekonomi petani lokal

    Panen raya padi di Kabupaten Purbalingga, BAZNAS RI dorong kemandirian ekonomi petani lokal

    Foto: Istimewa

    Panen raya padi di Kabupaten Purbalingga, BAZNAS RI dorong kemandirian ekonomi petani lokal
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 06 Mei 2025 – 17:28 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melakukan panen raya padi bersama para petani binaan Program Lumbung Pangan BAZNAS di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

    Panen raya dilakukan di lahan pertanian seluas 150 hektare di Desa Cilapar, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (5/5).

    Hadir Pimpinan BAZNAS RI Bidang SDM, Keuangan, dan Hukum Kolonel Caj (Purn.) Drs. Nur Chamdani, Deputi 2 BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Si., Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan RI Dr. Akhmad Musyafak, S.P., M.P., Wakil Bupati Purbalingga Dimas Prasetyahani, S.E., M.M., serta Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Tengah KH. Dr. Ahmad Daroji.

    Pimpinan BAZNAS Bidang SDM, Keuangan, dan Hukum, Kolonel Caj (Purn.) Drs. Nur Chamdani menyampaikan, panen raya tersebut merupakan bukti nyata dan komitmen BAZNAS dalam menjalankan amanah dan tanggung jawab sebagai lembaga pemerintahan nonstruktural (LPNS) yang peduli terhadap kesejahteraan umat, pengentasan kemiskinan, dan penanganan stunting.

    “Melalui Program Lumbung Pangan BAZNAS, mari kita bersama-sama berkomitmen untuk terus berbuat kebaikan dan membantu sesama, sehingga sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga amil zakat semakin kuat dalam mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan bersama,” katanya, seperti dalam rilis yang diterima Redaksi Elshinta.com.

    Nur Chamdani menjelaskan, Lumbung Pangan Purbalingga merupakan Lumbung Pangan Padi ke-8 dari 9 titik Program Lumbung Pangan yang dikembangkan BAZNAS RI dalam kurun waktu 2020–2025.

    “Lumbung Pangan ini diharapkan menjadi bagian dalam pengembangan usaha ekonomi bagi para petani,” ujarnya.

    Dalam kesempatan ini, dilakukan penyerahan secara simbolis satu unit hand tractor dari total bantuan sebanyak 10 unit yang diberikan oleh Kementerian Pertanian RI. Penyerahan dilakukan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan RI, Dr. Akhmad Musyafak, S.P., M.P.

    Nur Chamdani juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kementerian Pertanian RI atas bantuan traktor yang diberikan untuk mendukung para petani di wilayah setempat. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan meringankan beban petani dalam mengolah lahan.

    “Semoga Program Lumbung Pangan Berkah ini dapat terus berjalan dan memberikan manfaat yang besar bagi seluruh masyarakat Purbalingga. Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan untuk terus berbuat kebaikan dan berbagi rezeki dengan mereka yang membutuhkan,” katanya.

    Hal ini pun disambut baik Menteri Pertanian yang diwakili oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan RI, Dr. Akhmad Musyafak, S.P., M.P. Pihaknya menyampaikan, Program Lumbung Pangan BAZNAS merupakan langkah konkret yang dilaksanakan oleh BAZNAS RI dalam mendukung program swasembada pangan yang digalakkan oleh Presiden Prabowo.

    Sejalan dengan hal itu, Wakil Bupati Kabupaten Purbalingga Dimas Prasetyahani, S.E., M.M. menyampaikan, “Melalui kegiatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada BAZNAS baik itu dari pusat, provinsi, dan kabupaten, Kementerian Pertanian RI serta unsur-unsur lainnya yang telah membantu kegiatan ini.”

    “Program ini sangat membantu meningkatkan produktivitas petani di Kabupaten Purbalingga. Mudah-mudahan ke depannya kegiatan ini bisa kita perbanyak, kita replikasi di tempat lain, sehingga ini betul-betul menjadi program unggulan,” ujarnya.

    Sementara itu, Deputi 2 BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Si., mengatakan, Program Lumbung Pangan BAZNAS merupakan program pemberdayaan ekonomi bagi mustahik pedesaan di bidang pertanian melalui pendekatan agribisnis berkelanjutan.

    “Dalam program ini mustahik didorong untuk membentuk kelompok usaha yang mampu mengelola produktivitas, kualitas, dan kontinuitas pasokan produk pertanian. Alhamdulillah, untuk di Purbalingga, Jawa Tengah ini saat ini jumlah petani sebanyak 250 orang dengan total luasan lahan 150 hektare,” kata Imdad.

    “Selain bantuan dana, tentunya pendampingan intensif juga dilaksanakan untuk menambah kemampuan petani. Setelah mendapat pelatihan dan pendampingan, diharapkan ke depan Kelompok Petani Citra Cilapar dapat memproduksi pupuk organik dan pestisida nabati secara mandiri,” jelasnya.

    Program Lumbung Pangan Berkah BAZNAS Purbalingga ini bekerja sama dengan BAZNAS Purbalingga dan Pemerintah Kabupaten Purbalingga. Sebagai bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan petani, Perum BULOG bersama BAZNAS Kabupaten Purbalingga melakukan pembelian secara simbolis hasil panen padi petani setempat.

    Sumber : Sumber Lain

  • Bursa Kerja UTama Serap Pencaker Penyandang Disabilitas

    Bursa Kerja UTama Serap Pencaker Penyandang Disabilitas

    BANDUNG – Universitas Widyatama (UTama) Bandung kembali melaksanakan bursa kerja atau Job Fair Career UTama 2025 di Gedung Serbaguna kampus, Jalan Cikutra, Kota Bandung, Selasa (6/5). Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari mulai Selasa hari ini hingga Rabu (7/5).

    Wakil Rektor II Universitas Widyatama, Dr. R. Wedi Rusmawan Kusumah, S.E., M.Si., Ak., C.A. mengatakan, bursa kerja UTama tersebut sudah berlangsung 10 tahun sejak 2015 silam. Terbuka untuk umum, kegiatan itu menyasar para pencari kerja (pencaker) dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari lulusan SMA, SMK, D3, S1 hingga S2.

    “Selain membuka ratusan lowongan kerja dari hampir 50 perusahaan mitra, Job fair 2025 juga menghadirkan berbagai kegiatan pendukung, seperti stand pameran kuliner hingga otomotif, seminar pembuatan CV gratis, dan tes TOEFL gratis,” ujar Wedi.

    Wedi menjelaskan, job fair tahun ini menjadi momentum istimewa karena memasuki satu dekade penyelenggaraan. “Kegiatan ini sudah dilakukan setiap tahun sejak 2015. Dengan hampir 50 mitra perusahaan, kami berharap bisa menyebarkan ratusan tenaga kerja dan juga mengurangi angka kemiskinan, khususnya di Bandung dan Jawa Barat,” katanya.

    Dijelaskan Wedi, atas komitmen dalam memfasilitasi bursa kerja, Universitas Widyatama sempat dianugerahi dua penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). “Kami menyelenggaran bursa kerja luring terpanjang dan bursa kerja dari terlama yang berlangsung selama 3 bulan non stop,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Biro Karir UTama, Pipin Sukandi, S.E., M.M. menambahkan, salah satu terobosan penting di Job fair 2025 kali ini yaitu dibukanya lowongan kerja khusus bagi penyandang disabilitas, sebuah langkah inklusif yang baru pertama kali dilakukan dalam sejarah Job fair.

    “Kami memiliki Arterapy Center yang membina mahasiswa penyandang disabilitas. Dari situ kami berinisiatif menawarkan peluang kerja ke perusahaan mitra, dan respon mereka sangat positif,” ungkap Pipin.

    Menurut Pipin, sejumlah perusahaan seperti Alfamart telah menyatakan kesediaannya merekrut tenaga kerja penyandang disabilitas, dengan posisi yang menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan individu. Untuk saat ini, penyaluran difokuskan pada puluhan peserta di wilayah Bandung.

    Salah seorang peserta, Tita Fitrahmi Hermawan tampak antusias menyambut pelaksanaan Job fair tahun ini. “Saya tahu info dari Instagram dan teman. Tertarik karena ada perusahaan seperti Kawan Lama. Semoga ke depan bisa lebih banyak perusahaan besar, BUMN atau swasta yang lebih dikenal masyarakat,” kata mahasiswa lulusan Universitas Komputer Indonesia (Unikom) ini.

  • Kombes Yade Ungkap Operasi dan Strategi Menghadapi Pandemi dalam Buku

    Kombes Yade Ungkap Operasi dan Strategi Menghadapi Pandemi dalam Buku

    Bandung: Pasca Covid-19 mengguncang dunia dan berhasil keluar dari pandemi yang mematikan, penting bagi Indonesia untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi pandemi.

    Hal ini ditegaskan Kombes Yade Setiawan Ujung dalam acara bedah buku karyanya yang berjudul Waspadai The Next Covid! yang diselenggarakan di Sekolah Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri, Lembang, Selasa 6 Mei 2025.

    Buku ini merupakan pengembangan dari disertasi Yade di Program Doktor Ilmu Sosial dan Politik Universitas Padjadjaran (Unpad), yang ia selesaikan pada April 2024.

    Buku setebal 444 halaman ini membahas secara mendalam strategi penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia, dengan fokus studi kasus di Kota Bandung.

    “Buku ini saya tulis untuk membuka ruang pemahaman publik secara luas mengenai tantangan penanganan pandemi, khususnya dari sudut pandang kepolisian. Sebab bila hanya berupa disertasi, jangkauannya terbatas pada kalangan akademik,” ujar Yade dalam paparannya.

    Acara bedah buku ini dihadiri 250 peserta dan menghadirkan Wakil Rektor Unpad Prof. Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata, M.T., M.Si.

    Prof. Widya menyampaikan bahwa karya ini layak dijadikan bacaan publik karena mengusung pendekatan praktis dan reflektif dari pengalaman langsung penulis saat menjabat sebagai Wakapolrestabes Bandung.

    Dalam buku tersebut, Yade menyoroti kebijakan nasional dan lokal dalam menghadapi pandemi, termasuk peran aktif Polri melalui Operasi Aman Nusa II.

    Operasi ini dijalankan secara nasional dengan pendekatan preemtif, preventif, represif, dan rehabilitatif, yang menurutnya menjadi praktik kebijakan kepolisian pertama di dunia dalam menangani pandemi berskala global.

    “Salah satu contoh implementasi adalah pembentukan Lembur Tohaga Lodaya (LTL), atau kampung tangguh, yang berhasil menurunkan angka kasus Covid-19 di Bandung melalui pelibatan masyarakat secara langsung,” tambahnya.

    Yade juga mengangkat peringatan dari WHO mengenai potensi ancaman Disease X, yaitu penyakit menular baru yang bisa menyebabkan pandemi berikutnya.

    WHO telah menyiapkan peta jalan riset dan jalur regulasi sebagai bentuk mitigasi global. Dalam konteks ini, Yade mengajak semua pihak termasuk Polri untuk mengambil peran aktif dalam mempersiapkan respons strategis nasional.

    “Buku ini tidak hanya menjadi refleksi, tapi juga panggilan untuk bersiap. Kita tidak berharap pandemi terulang, tetapi harus siap jika itu terjadi,” katanya.

    Bandung: Pasca Covid-19 mengguncang dunia dan berhasil keluar dari pandemi yang mematikan, penting bagi Indonesia untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi pandemi.
     
    Hal ini ditegaskan Kombes Yade Setiawan Ujung dalam acara bedah buku karyanya yang berjudul Waspadai The Next Covid! yang diselenggarakan di Sekolah Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri, Lembang, Selasa 6 Mei 2025.
     
    Buku ini merupakan pengembangan dari disertasi Yade di Program Doktor Ilmu Sosial dan Politik Universitas Padjadjaran (Unpad), yang ia selesaikan pada April 2024.

    Buku setebal 444 halaman ini membahas secara mendalam strategi penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia, dengan fokus studi kasus di Kota Bandung.
     
    “Buku ini saya tulis untuk membuka ruang pemahaman publik secara luas mengenai tantangan penanganan pandemi, khususnya dari sudut pandang kepolisian. Sebab bila hanya berupa disertasi, jangkauannya terbatas pada kalangan akademik,” ujar Yade dalam paparannya.
     
    Acara bedah buku ini dihadiri 250 peserta dan menghadirkan Wakil Rektor Unpad Prof. Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata, M.T., M.Si.
     
    Prof. Widya menyampaikan bahwa karya ini layak dijadikan bacaan publik karena mengusung pendekatan praktis dan reflektif dari pengalaman langsung penulis saat menjabat sebagai Wakapolrestabes Bandung.
     
    Dalam buku tersebut, Yade menyoroti kebijakan nasional dan lokal dalam menghadapi pandemi, termasuk peran aktif Polri melalui Operasi Aman Nusa II.
     
    Operasi ini dijalankan secara nasional dengan pendekatan preemtif, preventif, represif, dan rehabilitatif, yang menurutnya menjadi praktik kebijakan kepolisian pertama di dunia dalam menangani pandemi berskala global.
     
    “Salah satu contoh implementasi adalah pembentukan Lembur Tohaga Lodaya (LTL), atau kampung tangguh, yang berhasil menurunkan angka kasus Covid-19 di Bandung melalui pelibatan masyarakat secara langsung,” tambahnya.
     
    Yade juga mengangkat peringatan dari WHO mengenai potensi ancaman Disease X, yaitu penyakit menular baru yang bisa menyebabkan pandemi berikutnya.
     
    WHO telah menyiapkan peta jalan riset dan jalur regulasi sebagai bentuk mitigasi global. Dalam konteks ini, Yade mengajak semua pihak termasuk Polri untuk mengambil peran aktif dalam mempersiapkan respons strategis nasional.
     
    “Buku ini tidak hanya menjadi refleksi, tapi juga panggilan untuk bersiap. Kita tidak berharap pandemi terulang, tetapi harus siap jika itu terjadi,” katanya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • Sejahterakan mustahik, BAZNAS RI resmikan ZCorner di Kabupaten Agam

    Sejahterakan mustahik, BAZNAS RI resmikan ZCorner di Kabupaten Agam

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com

    Sejahterakan mustahik, BAZNAS RI resmikan ZCorner di Kabupaten Agam
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 05 Mei 2025 – 13:06 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (BAZNAS RI) meresmikan ZCorner di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, sebagai upaya memperkuat pemberdayaan ekonomi mustahik melalui pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tersertifikasi halal di Jalan Raya Lasi-Canduang, Jorong Lasi Mudo, Nagari Lasi, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sabtu (3/5/2025).

    Hadir dalam peluncuran tersebut, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA.; Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Drs. H. Edi Busti, M.Si; Ketua BAZNAS Provinsi Sumatera Barat, Dr. H. Buchari M., M.Ag; Ketua BAZNAS Kabupaten Agam, Ir. H. Isman Imran, M.Si; Kepala Kementerian Agama Kabupaten Agam, Dr. H. Thomas Febria, S.Ag, MA; serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Agam seperti Dandim dan Kapolres.

    Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA., menjelaskan program ZCorner merupakan fasilitas pemasaran kolektif bagi produk-produk UMKM binaan BAZNAS. Dalam satu wilayah strategis, minimal terdapat 10 UMKM yang bersama-sama memasarkan produknya, yang seluruhnya telah melalui proses sertifikasi halal.

    “Program ini hadir untuk memberikan ruang usaha yang nyata bagi para mustahik. Mereka tidak hanya dibina, tetapi juga diberi panggung agar produk-produknya dikenal lebih luas,” ujar Saidah.

    “ZCorner Agam dirancang sebagai model integrasi pemberdayaan UMKM binaan, termasuk unit usaha seperti ZCoffee dan ZMart. Para pelaku UMKM dari golongan fakir dan miskin juga akan memperoleh pendampingan dari BAZNAS untuk meningkatkan kapasitas usahanya,” imbuhnya.

    Saidah menambahkan, pengembangan ZCorner Agam berangkat dari kesanggupan kolaborasi BAZNAS Sumatera Barat yang diperkuat dengan penandatanganan pakta integritas dan kesanggupan bersama untuk mengembangkan program ZCorner berbasis pemberdayaan mustahik.

    Secara nasional, ZCorner telah hadir di delapan titik wilayah yakni Jakarta, Tangerang, Purwakarta, Banyumas, Kuningan, Semarang, Bengkulu, dan Bali. Ke depan, pengembangan fasilitas ini diharapkan menjadi contoh keberpihakan BAZNAS terhadap sektor ekonomi kecil, khususnya UMKM milik mustahik.

    “Tujuan besarnya adalah menciptakan kemandirian ekonomi, menambah pendapatan mustahik, sekaligus membuka lapangan kerja baru untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran,” kata Saidah.

    Sementara itu, Ketua BAZNAS Agam, Isman Imran mengatakan, program ZCorner tersebut merupakan bentuk inovasi BAZNAS dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat atau membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat.

    “Program ZCorner merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat penerima zakat. Z Corner akan menjadi pusat kegiatan ekonomi mustahik di Kabupaten Agam melalui pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) berbasis masjid,” katanya.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Pebisnis dan Dosen Cantik Ini Bagikan Buku Kiat Sukses Memulai Bisnis di Era Digital Secara Gratis – Halaman all

    Pebisnis dan Dosen Cantik Ini Bagikan Buku Kiat Sukses Memulai Bisnis di Era Digital Secara Gratis – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kabar baik untuk para mahasiswa Universitas Mitra Bangsa (UMIBA) di Jabodetabek.

    Dr. Sitta Kusuma, SE, Ak, MM, seorang pebisnis sukses sekaligus dosen inspiratif di Universitas Mitra Bangsa, kembali hadir dengan kabar yang tak hanya menambah wawasan tapi juga membuka pintu kesempatan emas.

    Dalam rangka menyebarkan pemahaman mendalam tentang dunia pemasaran digital yang kian pesat, Sitta Kusuma akan mengadakan kegiatan “bedah buku” sebagai wujud kepedulian dan semangat berbagi ilmu.

    Sebagai bentuk filatropi, Dr. Sitta Kusuma akan “mentraktir” biaya pendaftaran acara ini dan membagikan gratis 100 buah buku terbaru “Manajemen Pemasaran di Era Digitalisasi”.

    “Saya percaya bahwa ilmu pengetahuan adalah hak semua orang. Melalui buku ini, saya ingin membekali para mahasiswa dengan pemahaman mendalam tentang seluk-beluk pemasaran di era digital,” ujarnya, Sabtu (3/5/2025).

    Menurut dia ini  sebagai bentuk kontribusi nyata dengan senang hati ‘mentraktir’ biaya pendaftaran serta membagikan buku ini secara gratis, terutama bagi mereka yang membutuhkan.

    “Ini adalah investasi masa depan bangsa,” ungkap Dr. Sitta Kusuma dengan penuh harap.

    “Jangan sampai lewatkan kesempatan langka ini! Mari belajar bersama, berjejaring dengan para alumni hebat, dan raih masa depan yang cemerlang!”

    Rektor Universitas Mitra Bangsa, Sri Wahyuningsih, SE, MM, Ph.D., juga akan hadir memberikan sambutan hangat dan dukungan penuh terhadap inisiatif luar biasa ini.

    Deretan tokoh inspiratif dan para ahli di bidangnya turut memeriahkan acara ini di antaranya Tjatur Hendra Wijaya, ST, MM., Dr. Widya Nengsih. ST. MSi., Prof. Dr. Harries Madiistriyanto, S.Hum, M.Si, Dr. Irawan R.D. Budianto BCA, SE, MM., Dr. Dra. Nurwulan Kusuma Devi, MM.

     

     

  • Dorong Hilirisasi, AII Perkenalkan Hasil Riset GRS BPDP ke Petani Sawit di Kampar Riau – Halaman all

    Dorong Hilirisasi, AII Perkenalkan Hasil Riset GRS BPDP ke Petani Sawit di Kampar Riau – Halaman all

    Dorong Hilirisasi, AII Perkenalkan Hasil Riset GRS BPDP ke Petani Sawit di Kampar Riau

    Fahdi Fahlevi/Tribunnews.com

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asosiasi Inventor Indonesia (AII) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) untuk mempromosikan hasil riset dari Program Grant Riset Sawit (GRS). 

    Langkah ini untuk mendorong hilirisasi oleh penggunanya, yaitu petani atau UMKM kelapa sawit.

    “Semoga teknologi hasil riset GRS BPDP ini dapat meningkatkan produktivitas para petani atau UMKM kelapa sawit,” kata Ketua Umum AII, Prof (Ris). Ir. Didiek Hadjar Goenadi, M.Sc., Ph.D., IPU, INV, melalui keterangan tertulis, Jumat (2/5/2025).

    Hal ini disampaikan Didiek dalam acara bertajuk ‘Promosi Sawit Baik’ di Kabupaten Kampar, Riau. 

    Kegiatan diseminasi hasil riset GRS dihadiri Direktur Penyaluran Dana BPDP, Mohammad Alfansyah dan 52 petani/UMKM kelapa sawit dari Kabupaten Kampar.

    Didiek menjelaskan kegiatan ini dilakukan, karena adanya keluhan bahwa Program GRS masih kurang dimanfaatkan oleh petani maupun UMKM kelapa sawit di daerah.

    “Meski kegiatan diseminasi telah dilakukan BPDP, namun penyampaian teknologi yang bermanfaat bagi petani perlu disampaikan secara langsung,” ujarnya.

    Didukung BPDP, AII merencanakan kegiatan diseminasi hasil riset di tiga provinsi, yaitu Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan Selatan. 

    “Lewat kegiatan ini diharapkan teknologi-teknologi yang aplikatif untuk petani/UMKM kelapa sawit untuk meningkatkan produktivitas para petani/UMKM kelapa sawit,” tuturnya.

    Kegiatan di Kampar disajikan tiga invensi yang erat kaitannya dengan produktivitas petani kelapa sawit, yaitu alat pendeteksi kematangan buah (TBS) hasil invensi Dr-Eng Muhammad Makky, STP, MSi dan tim dari Universitas Andalas.

    Selain itu, ada sistem pintar dengan android sebagai penyuluh kelapa sawit bagi petani oleh Muhdan Syahovy, SP, MSc dari Pusat Penelitan Kelapa Sawit (PPKS) Medan.

    Teknologi kuratif lainnya adalah pengendalian penyakit Ganoderma dengan fungisida nabati oleh Ciptadi Achmad Yusup, SP, MSi dari PPKS Unit Bogor. 

    Direktur Penyaluran Dana BPDP, Mohammad Alfansyah mengatakan, kegiatan diseminasi merupakan bagian dari mandat, yang salah satunya membiayai kegiatan riset dari berbagai lembaga riset atau perguruan tinggi dan lembaga penelitian di Tanah Air.

    Kegiatan tersebut diharapkan menghasilkan kebijakan atau teknologi yang dapat mendorong terwujudnya industri kelapa sawit nasional yang tangguh di pasar global. 

    “Kegiatan diseminasi yang dilakukan AII diharapkan memberi manfaat langsung bagi petani atau UMKM kelapa sawit,” katanya.

    Alfansyah menjelaskan, dana riset untuk riset berasal dari kontribusi para pelaku industri kelapa sawit nasional, termasuk petani. 

    Sehingga hasilnya diarahkan untuk dimanfaatkan langsung oleh petani untuk meningkatkan kinerjanya. 

    BPDP selain mendanai riset kelapa sawit juga meningkatkan kapasitas SDM kelapa sawit, dengan menyediakan beasiswa bagi anak-anak petani kelapa sawit untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dengan mendalami perkelapasawitan, pada program diploma dan sarjana.

    Mekanisme penyaluran beasiswa dilaksanakan melalui Dinas Perkebunan setempat dan dikoordinasikan oleh Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian. 

    “Dua hal ini penting itu karena bukan hanya kebun kelapa sawit tua saja yang perlu diremajakan, tetapi juga petaninya. BPDP juga menyediakan dana untuk replanting, sarana dan prasarana kebun seperti jalan dan lain-lain,” katanya. 

    Penyajian materi oleh ketiga inventor teknologi hasil riset GRS yang dimoderatori anggota AII, Dr Ir Muhammad Ibnu Fajar, M.Si berlangsung santai, tetapi serius.

    Tentang alat deteksi kematangan buah, dijelaskan, dapat meningkatkan mutu hasil panen petani dan secara langsung dapat meningkatkan pendapatan petani, tanpa khawatir menerima potongan harga dari pabrik kelapa sawit (PKS) akibat TBS yang dipanen di bawah standar mutu siap olah. 

    Aplikasi dalam perangkat android yang berisi berbagai informasi standar budidaya kelapa sawit menawarkan kemudahan kepada petani untuk berkonsultasi dalam kegiatan pengelolaan kebun yang efisien, sehingga dapat mencapai produktivitas yang maksimal.

    Untuk menangani Ganoderma yang masih terus mengancam kebun kelapa sawit, teknologi kuratif pengendaliannya dengan fungisida nabati telah dibuktikan secara efektif.

    Teknologi itu dapat diaplikasikan oleh petani untuk melindungi tanaman dari serangan penyakit atau menyembuhkan untuk tanaman yang sudah terlanjur terserang. 

    Dalam sambutan penutupannya, Ketua Pelaksana Kegiatan, Dr Ir Mochamad Yunus menyampaikan, kegiatan di Kampar merupakan  tahap awal. 

    Kegiatan selanjutnya di Sumatera Utara pada Juni, dan Kalimantan Selatan pada Agustus 2025.

  • FBS UKSW Rayakan Hari Kartini, Hari Bumi, dan Hari Buku dalam Simfoni Aksi dan Refleksi

    FBS UKSW Rayakan Hari Kartini, Hari Bumi, dan Hari Buku dalam Simfoni Aksi dan Refleksi

    TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Dalam semangat merayakan ketiga peringatan penting yang berlangsung berurutan, Hari Kartini (21 April), Hari Bumi (22 April), dan Hari Buku dan Hak Cipta (23 April), Program Studi S1 Sastra Inggris (Sasing) dan S1 Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menggelar sebuah rangkaian kegiatan yang menyatukan seni, sastra, dan kepedulian terhadap Ibu Pertiwi, Sabtu (26/04/2025).

    Bertajuk “Merajut Sastra dan Seni, Merawat Ibu Pertiwi,” kegiatan ini diselenggarakan di Pendopo dan Mini Theater DPRD Kota Salatiga sebagai bagian dari perayaan Dies Natalis ke-24 FBS UKSW.

    Kegiatan ini diikuti puluhan peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan perwakilan lembaga terkait seperti Komunitas Salatiga Peduli, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, serta Wecakala Garda Lingkungan UKSW.

    Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Salatiga Drs. Valentino T. Hariwibowo, M.M, dan Kepala Dinas Pendidikan Salatiga Nunuk Dartini, S. Pd., M.Si.

    Dalam pelaksanaan kegiatan ini, nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan, literasi, serta kesetaraan gender diolah dalam harmoni seni dan sastra dengan menyuguhkan talk show, workshop ecopoetry, hingga parade musikalisasi puisi. Kolaborasi antara prodi Sastra Inggris dan Seni Musik ini menjadi bentuk nyata semangat lintas disiplin yang berakar pada kepedulian terhadap bumi, perempuan, dan pengetahuan.

    Suara Perempuan dalam Seni dan Sastra

    Mengawali rangkaian, talk show bertema “Perempuan dan Alam dalam Seni-Sastra” menghadirkan Manager of International Relations Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Agus Dwi Hastutik, S.S., sebagai narasumber. Diskusi hangat ini dimoderatori oleh Wakil Dekan FBS Dr. Deta Maria Sri Darta, M. Hum., yang mengajak peserta untuk merefleksikan bagaimana sastra dan seni dapat menjadi media perjuangan dalam isu lingkungan dan kesetaraan.

    Dalam paparannya, Agus Dwi Hastutik menekankan bahwa krisis iklim adalah isu global yang sangat berdampak pada komunitas akar rumput, terutama perempuan. “Perempuan memiliki peran sentral dan sebagai garda terdepan sebagai dalam menjaga bumi. Mereka adalah penjaga dan pengelola sumber daya, dan penyambung nilai-nilai adat,” tegas Agus Dwi Hastutik yang merupakan alumni Prodi Sastra Inggris FBS ini. 

    Ia mendorong generasi muda untuk membangun kesadaran kritis dan aktif terlibat dalam komunitas atau gerakan lingkungan. “Sebagai mahasiswa, milikilah pemikiran yang kritis, peka terhadap apa yang terjadi di sekitar, dan jangan menjadi apatis terhadap isu-isu lingkungan,” pesannya. Dalam kesempatan itu, ia juga berbagi bahwa selama berkuliah di FBS, ia dibekali keterampilan berbahasa Inggris serta kemampuan berpikir kritis, dua bekal penting yang terus ia terapkan dalam dunia kerja.

    Seusai talk show, para peserta mengikuti Workshop Penulisan Eco Poetry, sebuah ruang kreatif yang membuka kesempatan untuk menuangkan kepedulian terhadap bumi melalui untaian puisi. Karya-karya yang dihasilkan kemudian dipresentasikan, dan ke depannya akan dihimpun menjadi sebuah buku karya mahasiswa.

    Kegiatan dilanjutkan dengan Parade Musikalisasi Puisi bertajuk “Kidung Senja Ibu Pertiwi” yang digelar di Mini Theater DPRD. Mahasiswa Seni Musik dan Sastra Inggris berkolaborasi dalam menghidupkan karya yang telah dibuat Prodi Sastra Inggris lewat alunan nada dan suara. Beberapa karya merupakan adaptasi dari buku karya mahasiswa Sastra Inggris yang nantinya akan didaftarkan hak ciptanya.

    Sinergi untuk Kota dan Negeri

    Dekan FBS UKSW, Drs. Agastya Rama Listya, M.S.M., Ph.D., menyampaikan bahwa pemilihan lokasi di luar kampus merupakan strategi agar kegiatan ini lebih menjangkau masyarakat luas. “Ini adalah kesempatan emas untuk menyatukan semangat Kartini, cinta bumi, dan literasi dalam satu wadah. Kami berharap kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi mahasiswa, tetapi juga bagi masyarakat Salatiga,” ujarnya.

    Membuka kegiatan ini, Kepala Kesbangpol Kota Salatiga Drs. Valentino T. Hariwibowo, M.M, turut menyampaikan apresiasinya. “Kami menyambut baik prakarsa mahasiswa ini. Merawat bumi dan menjunjung kesetaraan gender adalah isu global, dan kami bangga bahwa Salatiga turut menjadi bagian dari percakapan ini,” katanya.

    Sementara itu, Koordinator Kegiatan, Dr. Purwanti Kusumaningtyas, M.Hum., menegaskan bahwa kegiatan ini adalah perwujudan tema besar Dies Natalis FBS: merajut kekuatan antar prodi dan menjangkau elemen masyarakat. “Kami ingin memperkuat pesan bahwa perayaan ini bukan sekadar simbolik, tetapi juga aksi nyata. Kami bersyukur mendapat dukungan dari komunitas, dinas-dinas terkait, dan sekolah-sekolah di Salatiga,” ujarnya.

    Ruang Inspirasi dan Aksi

    Mahasiswa Sastra Inggris FBS, Mahadewi Kayla Kusuma, menyebut bahwa kegiatan ini sangat inspiratif. “Sebagai mahasiswa sastra, saya melihat kegiatan ini sebagai bekal penting untuk mengimplementasikan nilai sastra dalam dunia kerja. Yang paling menarik adalah bagaimana perempuan dari berbagai usia memainkan peran penting dalam merawat bumi,” tuturnya. Rinaldy, mahasiswa lainnya, menggarisbawahi pentingnya kesadaran akan menjaga bumi, seraya mengingat kembali keterlibatannya dalam gerakan 1.000 penanaman pohon di Merbabu pada tahun 2023.

    Kegiatan ini membuktikan bahwa sastra dan seni bukan hanya wacana, tetapi bisa menjadi kekuatan transformasi sosial. Kegiatan ini juga menjadi bukti dukungan UKSW dalam Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas, SDGs ke-5 kesetaraan gender, SDGs ke 13 penanganan perubahan iklim, SDGs 15 menjaga ekosistem daratan, dan SDGs 17 kemitraan untuk mencapai tujuan. Salam Satu Hati UKSW! (*)

  • Peringati Hari Bumi, UKSW dan UNPAM Jalin Kerja Sama Diikuti Simbolisasi Pengikatan Anggrek

    Peringati Hari Bumi, UKSW dan UNPAM Jalin Kerja Sama Diikuti Simbolisasi Pengikatan Anggrek

    TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Bertepatan dengan peringatan Hari Bumi yang jatuh pada Rabu (22/04/2025), Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menjalin kemitraan akademik dengan Universitas Pamulang (UNPAM) sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, serta dalam rangka program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Graha Kartini, UKSW.

    Kunjungan yang dilakukan oleh Ketua Yayasan Sasmita Jaya bersama jajaran rektorat dan dosen UNPAM di UKSW merupakan pertemuan kali pertama.

    Hal ini sekaligus menandai dimulainya kerja sama melalui penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) oleh Rektor UKSW Profesor Intiyas Utami dengan Rektor UNPAM Dr. E. Nurzaman AM., M.M., M.Si. 

    Dalam acara tersebut hadir pula diantaranya, Ketua Pengurus YPTKSW Drs. M.Z. Ichsanudin, M.M., Bendahara Yayasan Dr. Drs. Heri Usodo, S.E., M.Kom., Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kealumnian Profesor Yafet Yosafet Wilben Rissy, Kepala Departemen Akuntansi FEB Profesor Theresia Woro Damayanti, Dekan FTI Profesor Daniel Herman Fredy Manongga, dan Wadek FEB Ronny Prabowo, S.E., M.Com., Akt., Ph.D., Ketua Program Studi Doktor Ilmu Komputer Dr. Irwan Sembiring, S.T., M.Kom.

    Kesepakatan ini merupakan bentuk komitmen dari kedua institusi sebagai langkah awal membangun pondasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Jalinan kemitraan ini membuka jalan bagi peningkatan kualifikasi dan akselerasi akademik, terutama pada jenjang doktoral bagi para dosen UNPAM dalam bidang Ilmu Akuntansi dan Ilmu Komputer. 

    Mutu, Kolaborasi, Inovasi

    Dalam sambutannya, Rektor Intiyas menekankan pentingnya kualifikasi akademik guna bersaing dalam kompetisi yang ketat. Beliau juga menyampaikan komitmen UKSW dalam penjaminan mutu pendidikan sebagai sarana peningkatan kualitas perguruan tinggi. 

    “Kami juga ingin belajar bagaimana Universitas Pamulang bisa menarik mahasiswa dengan jumlah yang sangat banyak. Sementara kami juga bersaing di Jawa Tengah dengan kompetisi yang sangat ketat. Komitmen kami dalam penjaminan mutu, kami menjalankan penjaminan mutu yang terorganisir dan sistematis,” ungkap Rektor Intiyas.

    Beliau menambahkan, UKSW sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) telah mendapatkan Anugerah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) & Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (DIKTI SAINTEK) 2024 dengan kategori Penerapan Standar Mutu Program Perguruan Tinggi Terprogresif. Hal ini selaras dengan semangat UKSW untuk meningkatkan mutu akademik para pengajar melalui program Gerakan Inkubasi, dan Akselerasi Talenta (GESIT). 

    “Kami memfasilitasi pendampingan, monitoring dan inkubasi. Kemudian dosen-dosen inilah yang dikandidatkan sebagai guru besar,” tambah Rektor Intiyas.

    Di kesempatan yang sama, Profesor Yafet Yosafet Wilben Rissy, berharap kerja sama ini membawa manfaat nyata. “Semoga kerja sama ini membawa manfaat nyata bagi peningkatan kualitas sumber daya Dosen UNPAM yang akan melanjutkan studi di UKSW dan penelitian bersama ke depan,” tuturnya. 

    Sementara itu, Rektor UNPAM Dr. E. Nurzaman AM., M.M., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas kesediaan UKSW menerima para dosen UNPAM untuk melaksanakan pendidikan doktoral dalam Ilmu Akuntansi dan Ilmu Komputer. 

    “Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan pimpinan UKSW dalam menyambut kami untuk nyantri di sini dalam tanda kutip, supaya dosen-dosen UNPAM yang dulu S2 khususnya dalam bidang akuntansi dan komputer bisa mencapai S3,” ujar Dr. Nurzaman. 

    Kerja sama yang dilakukan guna menunjang gelar doktoral bagi para dosen UNPAM tentu tak lepas dari capaian akreditasi unggul yang telah disandang oleh Program Studi Doktor Ilmu Komputer dan Program Studi Doktor Ilmu Akuntansi UKSW. 

    Selain penjaminan mutu dan peningkatan kualifikasi pengajar, Rektor Intiyas menyoroti tentang pentingnya kerja sama sebagai pijakan bersama dalam mengatasi persoalan bangsa. Kolaborasi diperlukan guna menciptakan inovasi bersama serta memperkuat forum akademik sebagai wacana kemajuan. 

    Pengikatan Anggrek

    Dalam kegiatan ini, Rektor Intiyas mengajak mengajak ketua yayasan beserta Rektor dan segenap jajaran untuk melaksanakan kegiatan pengikatan anggrek bulan di halaman Graha Kartini dalam rangka memperingati Hari Bumi. 

    “Kami menerima dengan sangat baik. Terima kasih dan hari ini adalah Hari Bumi. Kami ingin mengajak ketua yayasan dan juga bapak-bapak Rektor dan Rektorat Universitas Pamulang, bersama-sama mengikatkan anggrek di pohon depan sebagai simbol bahwa Hari Bumi kita ikut merawat kelestarian bumi ini,” tutur Rektor Intiyas. 

    Pengikatan ini diawali oleh Rektor bersama Rektor UNPAM Dr. Nurzaman dengan cara mengikat anggrek bulan ke batang pohon serta bersama-sama menyiramnya dengan kendi tanah liat, kegiatan ini merupakan simbol akan pentingnya menjaga serta merawat kelestarian lingkungan. (*)