Tag: Teuku Faizasyah

  • Dulu Desa Terpencil, Kini Cileng Magetan Jadi Contoh Pengentasan Stunting

    Dulu Desa Terpencil, Kini Cileng Magetan Jadi Contoh Pengentasan Stunting

    Magetan (beritajatim.com) – Desa Cileng di Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, berhasil mencuri perhatian publik dengan transformasi luar biasa dari desa terpencil menjadi teladan pembangunan. Terpilihnya Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) Desa Cileng sebagai wakil Kabupaten Magetan dalam penilaian tingkat Provinsi Jawa Timur menjadi bukti nyata kemajuan desa ini. Penjabat (Pj) Bupati Magetan, Nizhamul, mengapresiasi pencapaian tersebut.

    “Desa Cileng dahulu masuk menjadi kategori Desa Terpencil dan Miskin menurut Kemendes PDT dan Transmigrasi, kini sudah maju dengan beberapa torehan prestasi, tingginya angka unmet need kala itu yaitu sebanyak 7,81 persen dijawab oleh desa ini, hingga bisa mencapai capaian partisipasi masyarakat mengikuti program KB. Pada capaian kesertaan Pasangan Usia Subur (PUS) ber-KB meningkat menjadi 72,31 persen serta kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (Unmeet Need) menurun menjadi 4,31 persen,” ungkap Nizhamul.

    Tidak hanya dalam aspek kependudukan, Indeks Desa Membangun (IDM) Desa Cileng pun mengalami peningkatan signifikan, dari 0,6810 dengan kategori berkembang menjadi 0,7606 dan masuk kategori maju. Salah satu pencapaian paling membanggakan adalah diraihnya penghargaan sebagai desa bebas stunting dalam ajang Stunting Awards 2023, prestasi yang mengangkat nama Magetan di tingkat nasional.

    Dalam Lomba Kampung Keluarga Berkualitas Provinsi Jawa Timur Tahun 2025, Desa Cileng bersaing sebagai nominator dalam kategori Penguatan Pengelolaan Kampung KB Kabupaten. Dua desa lainnya yang menjadi pesaing di tingkat provinsi adalah Desa Mangundikaran dari Kabupaten Nganjuk dan Desa Sumberrejo Kulon dari Kabupaten Tulungagung.

    Tim penilai provinsi yang hadir langsung ke Desa Cileng pada Jumat (16/5/25) terdiri dari Ketua Yuni Dwi Tjadikijanto, S.E., serta anggota Dr. Lutfi Agus S., SKM, M.Si, Aninda RoseN, S.Sos, M.Si, Nur Hotimash, S.Sos, M.PSDM, dan Desy Mega Aditia, M.Psi. Mereka menilai penerapan program Quick Win dari BKKBN yang mencakup lima inisiatif strategis, yaitu Taman Asuh Anak (Tamasya), Gerakan Orang Tua Cegah Stunting (GENTING), Gerakan Ayah Teladan (GATE), Lansia Berdaya, dan AI-Super App. [fiq/beq]

  • Polda Jatim Raih 3 Penghargaan, Juara 1 Tingkat Nasional di Rakernis SDM Polri 2025

    Polda Jatim Raih 3 Penghargaan, Juara 1 Tingkat Nasional di Rakernis SDM Polri 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Polda Jawa Timur kembali meraih prestasi yang membanggakan di tahun 2025. Kali ini prestasi itu diraih oleh Biro Sumber Daya Manusia (Ro SDM) dalam ajang Rakernis SDM Polri Tahun Anggaran 2025 di Aula Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada tanggal 8 hingga 9 Mei 2025.

    Sebelumnya satuan kerja Bidang Humas Polda Jatim juga meraih 3 penghargaan dari Mabes Polri saat Rakernis Humas Polri Tahun Anggaran 2025 di Aula AKPOL Semarang, tanggal 6 hingga 8 Mei 2025.

    Rakernis SDM Polri kali ini mengusung tema “SDM Polri yang Unggul, Adaptif, dan Berintegritas Guna Mendukung Terwujudnya Asta Cita”, dan dibuka secara resmi oleh Asisten Kapolri Bidang SDM, Irjen Pol Anwar, S.I.K., M.Si.

    Polda Jatim berhasil meraih Juara 1 sebagai Polda terbaik dalam pelaksanaan Program Polri yang mendukung program prioritas nasional, Asta Cita.

    Penghargaan prestisius ini diserahkan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi strategis dan terukur dari Polda Jatim dalam menjawab tantangan pembangunan nasional melalui sektor keamanan dan pelayanan publik.

    Tak tanggung-tanggung, Dua penghargaan tambahan juga diberikan oleh Asisten Kapolri Bidang SDM, Irjen Pol Anwar kepada Polda Jatim.

    Atas dedikasi dan kinerjanya yang baik, Biro SDM Polda Jatim dinobatkan juara 1 Pengukuran Indeks Profesionalitas SDM Polri.

    Hal ini mencerminkan keberhasilan Polda Jatim dalam membentuk personel yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga unggul dalam sikap, integritas, dan loyalitas.

    Selain itu Biro SDM Polda Jatim juga dinobatkan sebagai Juara 1 Lomba Program Polri Mendukung Ketahanan Pangan.

    Program ini jadi bukti nyata keterlibatan Polri dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

    Dalam hal ini Biro SDM Polda Jatim dinilai mampu mewujudkan inisiatif nyata dalam memberdayakan anggota dan masyarakat untuk mendukung swasembada pangan melalui urban farming, pembinaan lahan produktif, dan gerakan ketahanan berbasis komunitas.

    Tiga penghargaan tersebut diterima oleh Kepala Biro SDM Polda Jatim, Kombes Pol Ari Wibowo,S.I.K,M.H saat mengikuti Rakernis SDM Polri 2025 yang dihadiri 226 peserta secara langsung dan 104 peserta secara daring.

    “Penghargaan ini bukan milik saya pribadi, tapi buah dari kerja keras seluruh jajaran SDM Polda Jatim. Tugas saya hanya memastikan arah dan ritme tetap presisi,” ujar Kombes Pol Ari di Surabaya, Senin (12/5/2205).

    Penghargaan dalam ajang SDM Award 2025 bukan sekadar seremoni.

    Ini adalah bentuk apresiasi sekaligus motivasi agar seluruh satuan kerja Polri semakin profesional dan berdampak nyata bagi masyarakat.

    “Polda Jatim membuktikan, dengan kerja keras dan komitmen tinggi prestasi dapat diraih,” tutup Kombes Pol Ari.

    Dengan pencapaian ini, SDM Polda Jatim berdiri di garis terdepan dalam mendukung transformasi Polri menuju institusi yang modern, humanis, dan dipercaya publik. [uci/aje]

  • Program MBG Ibu Hamil, Menyusui dan Balita non-PAUD Baru Sasar 20 Ribu dari Target 3,4 Juta Orang – Halaman all

    Program MBG Ibu Hamil, Menyusui dan Balita non-PAUD Baru Sasar 20 Ribu dari Target 3,4 Juta Orang – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil, menyusui dan balita non-PAUD baru menyasar 20 ribu penerima manfaat dari total target 3,4 juta orang.

    Hal itu disampaikan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd, saat meninjau langsung kegiatan MBG ke Kota Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (07/05/2025).

    “Hari ini kita baru uji coba, dari 3,4 juta penerima manfaat, sementara hari ini jumlahnya masih sekitar 20 ribu penerima dari kategori ibu hamil, menyusui, dan balita non-PAUD,” tutur dia.

    Mantan bupati Batang ini mengklaim akan turun langsung untuk memastikan program ini bisa dijalankan dengan serius dan tepat sasaran.

    “Program MBG untuk ibu hamil, menyusui dan balita non-PAUD harus tepat sasaran. Kami siapkan semua step by step koordinasi terus,” tegasnya.

    Didampingi Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, STP, M.Si, ia menegaskan pentingnya ketepatan sasaran penerima manfaat, terutama keluarga yang tergolong berisiko stunting.

    Oleh karena itu, pendataan akan dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) agar program ini benar-benar menyentuh mereka yang paling membutuhkan.

    “Salah satu penyebab stunting adalah kurangnya asupan gizi. Karena itu, Pak Presiden Prabowo dan Wapres Gibran fokus pada pemberian MBG. Ini bagian dari investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi unggul di masa depan,” jelas Wihaji.

    Tidak seperti anak sekolah yang berkumpul di satu lokasi, ibu hamil dan ibu menyusui akan menerima MBG secara langsung dari petugas lapangan seperti para Penyuluh.

    Dirinya berharap kepada semua pihak, termasuk jajaran pemerintah daerah, untuk mengawal program ini, di tengah upaya nasional menekan angka stunting dan membangun generasi masa depan yang lebih sehat.

    “Semangatnya satu, memastikan amanat Bapak Presiden Prabowo bahwa MBG tak hanya untuk anak sekolah, tetapi mulai sekarang juga menyasar ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Karena mereka juga butuh asupan gizi yang baik sejak dini,” ujar menteri Wihaji.

    MBG IBU HAMIL. Menteri Wihaji menyerahkan langsung paket makanan bergizi kepada tiga Keluarga Berisiko Stunting (KRS) di Kelurahan Purutrejo, Kecamatan Purworejo. Ketiganya adalah ibu hamil, ibu menyusui, dan keluarga dengan balita non-PAUD. Kegiatan berlangsung pada Rabu (7/5/2025).

  • Pakar ekonomi makro UMY sebut QRIS & GPN perlu dipertahankan

    Pakar ekonomi makro UMY sebut QRIS & GPN perlu dipertahankan

    Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

    Pakar ekonomi makro UMY sebut QRIS & GPN perlu dipertahankan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 08 Mei 2025 – 22:22 WIB

    Elshinta.com – Indonesia saat ini sedang menghadapi fenomena disrupsi dalam sistem pembayaran internasional. Fenomena ini tidak terlepas dari dinamika ekonomi global, seperti terjadinya perang tarif resiprokal, yakni kebijakan perdagangan dimana suatu negara memberlakukan pajak impor yang setara dengan tarif yang dikenakan negara lain terhadap produk domestiknya. Kondisi ini memicu gelombang aksi di berbagai negara, termasuk Indonesia, yang berdampak hingga pada aspek sistem pembayaran nasional. Sebagai contoh, sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) di Indonesia sempat mendapat kritik dari Amerika Serikat (AS).

    Pakar Ekonomi Makro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Dr. Imamuddin Yuliadi, SE., M.Si, menyatakan kritikan tersebut sebagai sebuah tantangan yang harus dihadapi dengan penuh kehati-hatian dan perhitungan matang. Pasalnya, sistem pembayaran di suatu negara memerlukan aspek keamanan, ketelitian, dan akurasi yang sangat tinggi. Selain itu, penerapan standar internasional dalam sistem keuangan juga menjadi hal yang tidak boleh diabaikan.

    “Kritik yang disampaikan oleh Amerika Serikat dapat menjadi momentum bagi Indonesia untuk melakukan evaluasi sekaligus meyakinkan pihak asing bahwa sistem pembayaran QRIS dan GPN aman digunakan dalam transaksi ekonomi internasional,” tegas Imam saat ditemui pada Rabu (30/04) di Gedung Pascasarjana UMY. 

    Imam menilai bahwa selama enam tahun QRIS telah membuktikan kehandalannya dalam sebuah transaksi, terutama dari sisi efisien dan keamanannya. Sehingga, tidak ada lagi alasan bagi pihak asing untuk meragukan sistem pembayaran QRIS maupun GPN. Kehandalan dan kemudahan yang telah dirasakan oleh masyarakat Indonesia ini dapat dijadikan bahan negosiasi yang kuat kepada pihak eksternal, agar QRIS dan GPN tetap dipertahankan sebagai sistem pembayaran utama, baik di kancah nasional maupun internasional. 

    “Pemerintah Indonesia bersama Bank Indonesia (BI) tidak bisa semata-mata tunduk pada kritik yang disampaikan oleh Amerika Serikat. Kritik yang masuk tidak harus selalu diterima, namun kita harus mampu mempertahankan apa yang telah ada, sambil terus melakukan pembaruan dan peningkatan kapabilitas kedua sistem pembayaran tersebut. QRIS dan GPN telah menjadi kedaulatan digital ekonomi Indonesia,” tegas dosen Prodi Ekonomi UMY ini.

    Menurut Imam, langkah yang diambil oleh pemerintah Indonesia saat ini sangat berkaitan erat dengan kepercayaan publik. Oleh karena itu, pemerintah perlu terus mempertahankan sekaligus meningkatkan sistem, standar, mutu, keamanan, serta kualitas pembayaran di Indonesia. 

    “Secara domestik, QRIS dan GPN telah terbukti mampu memenuhi kebutuhan transaksi dalam negeri. Oleh karena itu, kebutuhan transaksi ekonomi global pun pasti dapat ditangani dengan baik melalui kedua sistem pembayaran ini,” tutup Imam seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Kamis (8/5).

    Sumber : Radio Elshinta

  • Viral Oknum Polantas Tampar dan Tendang Pengendara di Tengah Jalan, Warga Murka

    Viral Oknum Polantas Tampar dan Tendang Pengendara di Tengah Jalan, Warga Murka

    GELORA.CO – Kekerasan aparat kembali mencoreng institusi Polri. Sebuah video viral menunjukkan aksi brutal oknum polisi lalu lintas yang menampar dan menendang seorang pengendara motor di Lelilef–Gemaf, Halmahera Tengah.

    Rekaman singkat itu pertama kali dibagikan oleh akun Facebook Andi Cab dan di viralkan melalui kiriman WhatsApp. Dalam video, seorang polisi mencabut paksa kunci motor pengendara, lalu tiba-tiba datang polisi lain yang langsung menendang dan menampar pria tersebut di depan umum.

    Aksi kekerasan ini memicu gelombang amarah netizen. Warganet mengecam keras tindakan tak manusiawi tersebut. “Polisi itu pengayom, bukan preman berseragam,” tulis salah satu komentar. Beberapa warga bahkan menuntut proses hukum tegas bagi pelaku.

    Netizen Canox Tdre bahkan menandai Bupati Halteng, Ikram M. Sangadji, dan menyebut tindakan itu sebagai tindak pidana yang menciptakan rasa tidak aman bagi masyarakat.

    Kapolres Halmahera Tengah, saat dikonfirmasi, mengakui kesalahan anggotanya. “Yaa, seharusnya tidak seperti itu, tetap humanis,” ujarnya singkat.

    Kasat Lantas Polres Halteng, Iptu Masqun SH, M.Si berdalih bahwa pengendara melaju kencang tanpa helm dan plat nomor, serta nyaris menabrak petugas dan warga. Namun ia mengakui tindakan anggotanya berlebihan dan saat ini sedang diperiksa.

    “Tetap, tindakan itu salah. Apalagi direkam dan diviralkan. Anggota sedang diperiksa,” tegasnya.

    Peristiwa ini menjadi tamparan keras bagi institusi Polri. Masyarakat menuntut tindakan tegas, bukan sekadar klarifikasi, demi menjaga kepercayaan publik. 

  • Kunjungi Sajau Hilir, Mentan RI Dorong Percepatan Tanam dan Swasembada Pangan 2025

    Kunjungi Sajau Hilir, Mentan RI Dorong Percepatan Tanam dan Swasembada Pangan 2025

    FAJAR.CO.ID, BULUNGAN — Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., didampingi Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum melakukan kunjungan kerja ke Desa Sajau Hilir, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Kamis (8/5) pagi.

    Kunjungan kerja Mentan Amran di provinsi Kaltara merupakan bagian dari agenda nasional Gerakan Perluasan Areal Tanam (GPAT) sebagai langkah akselerasi menuju swasembada pangan tahun 2025.

    Kedatangan Mentan Amran dan Gubernur Zainal, disambut antusias oleh masyarakat, para petani, penyuluh pertanian, serta unsur TNI dan Polri seperti Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Babinkamtibmas yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.

    Bersama Gubernur Zainal, Mentan Amran meninjau langsung area yang direncanakan sebagai lokasi pengembangan areal tanam untuk swasembada pangan. Ia menyempatkan berdialog bersama masyarakat dan petani di Desa Sajau Hilir terkait berbagai kendala teknis yang dihadapi, seperti irigasi, panen, serta adanya tambang dekat dengan area persawahan.

    Menanggapi keluhan petani, Menteri Amran secara langsung memberikan solusi dengan menyerahkan bantuan alat pertanian, antara lain 14 unit traktor roda dua dan empat yang diserahkan secara simbolis kepada Bupati Bulungan Syarwani, S.Pd., M.Si., 1 unit hand traktor untuk Desa Sajau Pura, 1 unit alat panen dan 1 unit gros atau alat perontok padi.

    “Dukungan terhadap sektor pertanian di wilayah perbatasan seperti provinsi Kaltara merupakan langkah strategis dalam memperkuat ketahanan pangan nasional,” ucap Mentan Amran.

  • Dr. Maria W. Sumarningsih Raih Gelar Doktor dari FEB UKSW dengan Predikat Cumlaude

    Dr. Maria W. Sumarningsih Raih Gelar Doktor dari FEB UKSW dengan Predikat Cumlaude

    TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Dr. Maria W. Sumarningsih, S.Pd., M.Ed., resmi menyandang gelar doktor setelah menuntaskan studi Program Doktor Manajemen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).

    Meraih IPK 3,91 dan dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude, Dr. Maria W. Sumarningsih menjadi lulusan doktor ke-89 dari program tersebut.

    Yudisium berlangsung di Ruang Rapat FEB UKSW, Selasa (22/04/2025), dipimpin oleh Dekan FEB UKSW Dr. Yefta Andi Kus Noegroho, S.E., M.Si., Ak., CMA., CA., dan dihadiri oleh pimpinan fakultas, dosen pembimbing, tim penguji, serta tamu undangan dari mitra dan pemerintah daerah.

    Dr. Maria dikenal sebagai pengajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) dan juga aktif sebagai konsultan sumber daya manusia.

    Dalam disertasinya yang berjudul “Belajar Adaptasi Lintas Budaya: Studi pada Ekspatriat di Indonesia”, Dr. Maria mengangkat isu strategis yang relevan dalam dinamika global saat ini.

    Penelitian ini tidak hanya menyajikan wawasan empiris mengenai faktor-faktor yang memengaruhi adaptasi lintas budaya, kinerja, dan niat tinggal para ekspatriat di Indonesia, tetapi juga menyuguhkan pedoman praktis bagi perusahaan dalam merancang strategi ekspatriasi yang adaptif dan berkelanjutan.

    Disertasi ini membuka perspektif baru dalam kajian adaptasi lintas budaya di negara berkembang, dan menegaskan bahwa keberhasilan ekspatriat tak hanya ditentukan oleh faktor individu, tetapi juga oleh interaksi kompleks antara aspek personal, sosial, dan lingkungan eksternal.

    “Dari disertasi ini menunjukkan bahwa kecerdasan budaya, kecerdasan emosional, pengalaman internasional, dan pelatihan lintas budaya memiliki pengaruh signifikan terhadap pengalaman lintas budaya ekspatriat,” ungkapnya.

    Dr. Maria menyelesaikan disertasi ini di bawah bimbingan Profesor Christantius Dwiatmadja, S.E., M.E., Ph.D., dan Profesor Dr. Agus Sugiarto, S.Pd., M.M., dengan tim penguji yang terdiri atas Prof. Ir. Lieli Suharti, M.M., Ph.D., dan Profesor Gatot Sasongko, S.E., M.S.

    Dalam sambutannya, Dekan FEB UKSW menegaskan bahwa pencapaian ini bukanlah akhir, tetapi awal baru dalam pengabdian dan karya.

    “Selamat untuk pencapaiannya, ini adalah sebuah berkat. Kami berharap para alumni FEB terus berkarya dan menjadi berkat bagi gereja, bangsa, dan negara,” ujarnya.

    Sementara itu, Profesor Christantius, turut memberikan apresiasi atas kerja keras dan komitmen Dr. Maria. “Ini adalah bukti dari kesungguhan dan ketekunan dalam menjalani proses akademik. Semoga disertasi ini bermanfaat secara luas,” ungkapnya.

    Ucapan selamat dan apresiasi juga disampaikan oleh Wakil Wali Kota Salatiga Nina Agustin, yang turut hadir dalam acara tersebut. Ia menyebut disertasi ini sebagai karya yang relevan dan penting bagi Indonesia.

    “Salatiga adalah contoh nyata akulturasi budaya, di mana perbedaan menjadi kekuatan. Kami berharap Dr. Maria bisa menjadi agen perubahan dan ikut berkontribusi membangun Salatiga dengan perspektif dan semangat baru,” katanya. (*)

  • Bahlil: Kampus Tidak Menjamin Karier Politik Seseorang – Halaman all

    Bahlil: Kampus Tidak Menjamin Karier Politik Seseorang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri Energi dan Sumber Daya Minera (ESDM), Bahlil Lahadalia, menilai latar belakang perguruan tinggi seseorang tidak menjamin keberhasilannya di dunia politik. 

    Bahlil menilai bahwa integritas dan kontribusi nyata terhadap bangsa jauh lebih penting ketimbang latar belakang kampus dan gelar akademik yang melekat pada seseorang.

    Pernyataan itu disampaikan Bahlil saat memberikan sambutan dalam Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) III Kosgoro 1957 di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (7/5/2025).

    Bahlil memberi contoh dua tokoh Golkar yang pernah menjabat sebagai Gubernur Lemhannas, yakni Prof. Muladi dan Ace Hasan Syadzily.

    “Yang saya hormati Pak Gubernur Lemhannas, Pak Ace. Kita berikan applause Pak Ace. Dalam sejarah Pak Agung di Lemhannas itu kader Golkar yang menjadi Gubernur Lemhannas dua orang ya. Satu Prof Muladi, satu Pak Ace,” kata Bahlil di hadapan peserta acara.

    Bahlil membandingkan perjalanan karier akademik kedua tokoh tersebut untuk menekankan bahwa gelar tidak serta-merta menentukan posisi atau peran strategis seseorang di pemerintahan maupun politik nasional.

    “Kalau Pak Muladi Jaksa Agung dulu, profesor dulu, berproses panjang di Golkar baru jadi Gubernur Lemhannas. Kalau Pak Ace, enggak perlu profesor, langsung Gubernur,” ujar Bahlil.

    Ia pun menyoroti latar belakang pendidikan Ace yang merupakan lulusan Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, namun mampu menempati posisi strategis nasional.

    Menurutnya, ini menjadi bukti bahwa kampus bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan.

    “Pak Ace cukup tamatan UIN Ciputat. Jadi Pak Ace, kampus tidak menjamin kualitas dan karir politik seseorang, maksudnya termasuk saya,” tandasnya.

    Beda Nasib Karier Pendidikan Tiga Tokoh Golkar: Muladi, Ace Hasan hingga Bahlil

    TIGA TOKOH GOLKAR – Kolase tiga tokoh Partai Golkar, Prof. Dr. H. Muladi, S.H., Dr. Ace Hasan Syadzily, M.Si., dan Bahlil Lahadalia, (Kolase Tribunnews/net)

    Partai Golkar memiliki sejumlah tokoh publik yang dikenal luas bukan hanya karena perannya di politik, tetapi juga karena perjalanan pendidikannya yang beragam. Tiga di antaranya, Prof. Dr. H. Muladi, S.H., Dr. Ace Hasan Syadzily, M.Si., dan Bahlil Lahadalia, menawarkan cermin perjalanan dari ruang kelas hingga ruang kekuasaan.

    Prof. Muladi: Akademisi Hukum Pidana yang Jadi Menteri

    Prof. Muladi adalah sosok intelektual yang lahir dari tradisi akademik yang kuat.

    Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (S-1 Hukum Pidana) (1968)
    International Institute of Human Rights di Strasbourg, Prancis (1979)
    Ilmu Hukum Program Pascasarjana FH Universitas Padjajaran, Bandung (S-3) (1984) dengan predikat Cumlaude
    KSA III Lemhanas (1993)

    Muladi menjabat Rektor Universitas Diponegoro (1994–1998) dan kemudian dipercaya menjadi Menteri Kehakiman Republik Indonesia (1998) di masa transisi menuju reformasi. Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara (1999) dan Gubernur Lemhannas RI (2005-2011).

    Di dunia politik, Muladi pernah menjabat Ketua DPP Partai Golkar Bidang Hukum dan HAM (2009–2014) dan anggota MPR-RI pada tahun 1997.

    2. Ace Hasan Syadzily: Dari Dunia Santri ke DPR RI

    Ace Hasan Syadzily mengawali karier intelektual dari pendidikan berbasis keagamaan.

    S1: Jurusan Dakwah dan Komunikasi, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (kini UIN Jakarta), 2000.
    S2: Magister Sosiologi, Universitas Indonesia (UI), 2004
    S3: Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik (FISIP) Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, 2014.

    Ace aktif sebagai dosen UIN Syarif Hidayatullah sebelum terjun penuh ke dunia politik. Di DPR RI, ia telah menjabat sejak 2014 dan kini merupakan Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, yang membidangi isu sosial, agama, penanggulangan bencana, dan pemberdayaan perempuan.

    Selain pernah menduduki jabatan penting tingkat DPD dan DPP Partai Golkar, kini Ace Hasan Syadzily merupakan Gubernur Lemhannas sejak 22 Oktober 2024. 

    3. Bahlil Lahadalia: Dari Jalanan Papua ke Kabinet, Gelar Doktor Dibatalkan UI

    Bahlil dikenal sebagai figur yang bangkit dari bawah. Lahir di Maluku dan tumbuh besar di Fakfak, Papua Barat, ia sempat menjadi kondektur dan sopir angkot sebelum menyelesaikan kuliahnya.

    S1: STIE Port Numbay Jayapura, Papua.
    S2: Tidak diketahui atau tidak dipublikasikan secara luas.
    S3: Program Doktor Ilmu Administrasi, Universitas Indonesia (dibatalkan UI, 2025).

    Pada Oktober 2024, Bahlil sempat diumumkan lulus dan mendapat gelar doktor dari UI. 

    Namun, pada Maret 2025, UI resmi membatalkan gelar doktor tersebut karena pelanggaran prosedur akademik, termasuk keabsahan sidang promosi dan proses administratif lainnya.

    Meski begitu, Bahlil pernah menjadi Ketua Umum HIPMI, lalu dipercaya Presiden Jokowi sebagai Kepala BKPM, Menteri Investasi, bahkan sempat menjabat Plt. Menteri ESDM.

    Selain itu, Bahlil kini merupakan Menteri ESDM definitif dan Ketua Umum partai Golkar.

     

     

     

     

     

  • UNIQLO Indonesia dan Kementerian Ketenagakerjaan RI Jalin Kerja Sama untuk Dukung Pemberdayaan Tenaga Kerja Mandiri Melalui Program Neighborhood Collaboration

    UNIQLO Indonesia dan Kementerian Ketenagakerjaan RI Jalin Kerja Sama untuk Dukung Pemberdayaan Tenaga Kerja Mandiri Melalui Program Neighborhood Collaboration

    Jakarta: PT Fast Retailing Indonesia (UNIQLO) menjalin kemitraan strategis dengan Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen Binapenta dan PKK), Kementerian Ketenagakerjaan RI, melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) terkait peningkatan kapasitas kewirausahaan dan promosi usaha bagi Tenaga Kerja Mandiri (TKM).
     
    Kemitraan ini diwujudkan melalui program sosial UNIQLO Neighborhood Collaboration yang bertujuan memberdayakan TKM, khususnya di sektor kerajinan, melalui pelatihan, kurasi, serta promosi produk lokal di jaringan toko UNIQLO di Indonesia.                                                    
     
    Penandatanganan MoU berlangsung secara resmi di Gedung Kementerian Ketenagakerjaan RI, Jakarta, dan dilakukan langsung oleh Presiden Direktur PT Fast Retailing Indonesia, Ryohei Sato, bersama Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan RI, Darmawansyah, S.T, M.Si.

    Penandatanganan MoU terkait peningkatan kapasitas kewirausahaan dan promosi usaha bagi Tenaga Kerja Mandiri (TKM). 
     
    Penandatanganan yang turut disaksikan oleh Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Yassierli, ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memperluas kesempatan kerja produktif dan mendorong pertumbuhan wirausaha berbasis komunitas di seluruh Indonesia melalui kolaborasi bersama pihak swasta.

    Yassierli menegaskan, kolaborasi ini merupakan sinergi nyata antara sektor pemerintah dan swasta dalam penguatan ekonomi rakyat. Keuda pihak berkomitmen menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang kokoh melalui Program Perluasan Kesempatan Kerja, yang telah membina TKM terpilih agar mampu berperan aktif dalam memperkuat kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi serta pembukaan peluang kerja baru.

    “Oleh karena itu, kami mengajak para pelaku dunia usaha untuk turut menjadi inkubator bagi mereka (TKM),” ujar Yassierli.
     
     

    Presiden Direktur PT Fast Retailing Indonesia, Ryohei Sato, menegaskan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan nilai-nilai inti UNIQLO yang menempatkan keberlanjutan sosial sebagai bagian penting dari strategi bisnis.
     
    “Kerja sama ini merupakan wujud komitmen UNIQLO untuk tumbuh bersama masyarakat melalui dukungan nyata terhadap pelaku usaha lokal, khususnya UKM. Melalui program UNIQLO Neighborhood Collaboration, UNIQLO ingin memberikan ruang bagi produk-produk lokal untuk berkembang dalam ekosistem ritel modern, serta mendorong keberlanjutan usaha mereka secara jangka panjang,” jelas Ryohei Sato.
     
    Program ini menyediakan berbagai dukungan seperti pelatihan kewirausahaan dengan tenaga ahli, penyusunan modul pelatihan, seleksi produk kerajinan Tenaga Kerja Mandiri (TKM), serta promosi gratis melalui area khusus UNIQLO Neighborhood Collaboration yang tersedia di toko UNIQLO.
     
    Kesepakatan kerja sama ini berlaku selama tiga tahun dan akan dievaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitasnya. Kedua pihak berkomitmen menjalankan kerja sama ini berdasarkan prinsip transparansi, kepatuhan hukum, perlindungan data pribadi, serta menjaga kerahasiaan informasi.

     

    Penandatanganan dokumen kesepahaman bersama antara Kementerian Ketenagakerjaan dengan perisahaan pemberi kerja Tenaga Kerja Asing (TKA). 

    Sejak pertama kali diperkenalkan pada 2019, UNIQLO Neighborhood Collaboration telah hadir di 23 kota dan melibatkan lebih dari 600 UKM yang telah melalui proses kurasi. Selain memfasilitasi promosi produk, UNIQLO juga rutin memberikan pelatihan untuk memperkuat daya saing pelaku usaha lokal di pasar domestik maupun internasional.
     
    Inisiatif ini sebelumnya mendapat apresiasi dari Kementerian Koperasi dan UKM, yang ditandai dengan penandatanganan kerja sama pada September 2021 di UNIQLO Solo Paragon.
     
    Tak hanya program pemberdayaan ekonomi, UNIQLO Indonesia juga aktif menjalankan berbagai aksi sosial. Melalui program The Heart of LifeWear, lebih dari 15.000 pakaian telah didonasikan kepada komunitas yang membutuhkan. Ini melanjutkan komitmen UNIQLO dalam mendukung masyarakat, termasuk saat pandemi COVID-19, ketika perusahaan menyalurkan 500 ribu masker medis dan mendirikan sentra vaksinasi di lima kota besar.
     
    Melalui kolaborasi ini, UNIQLO Indonesia dan Kementerian Ketenagakerjaan berharap dapat mencetak lebih banyak pelaku usaha mandiri yang tangguh, adaptif, dan inovatif, serta menjadikan kerja sama lintas sektor sebagai solusi nyata dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan di Indonesia.
     
     

    Jakarta: PT Fast Retailing Indonesia (UNIQLO) menjalin kemitraan strategis dengan Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen Binapenta dan PKK), Kementerian Ketenagakerjaan RI, melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) terkait peningkatan kapasitas kewirausahaan dan promosi usaha bagi Tenaga Kerja Mandiri (TKM).
     
    Kemitraan ini diwujudkan melalui program sosial UNIQLO Neighborhood Collaboration yang bertujuan memberdayakan TKM, khususnya di sektor kerajinan, melalui pelatihan, kurasi, serta promosi produk lokal di jaringan toko UNIQLO di Indonesia.                                                    
     
    Penandatanganan MoU berlangsung secara resmi di Gedung Kementerian Ketenagakerjaan RI, Jakarta, dan dilakukan langsung oleh Presiden Direktur PT Fast Retailing Indonesia, Ryohei Sato, bersama Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan RI, Darmawansyah, S.T, M.Si.
     

    Penandatanganan MoU terkait peningkatan kapasitas kewirausahaan dan promosi usaha bagi Tenaga Kerja Mandiri (TKM). 
     
    Penandatanganan yang turut disaksikan oleh Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Yassierli, ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memperluas kesempatan kerja produktif dan mendorong pertumbuhan wirausaha berbasis komunitas di seluruh Indonesia melalui kolaborasi bersama pihak swasta.
     
    Yassierli menegaskan, kolaborasi ini merupakan sinergi nyata antara sektor pemerintah dan swasta dalam penguatan ekonomi rakyat. Keuda pihak berkomitmen menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang kokoh melalui Program Perluasan Kesempatan Kerja, yang telah membina TKM terpilih agar mampu berperan aktif dalam memperkuat kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi serta pembukaan peluang kerja baru.

    “Oleh karena itu, kami mengajak para pelaku dunia usaha untuk turut menjadi inkubator bagi mereka (TKM),” ujar Yassierli.
     
     

     
    Presiden Direktur PT Fast Retailing Indonesia, Ryohei Sato, menegaskan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan nilai-nilai inti UNIQLO yang menempatkan keberlanjutan sosial sebagai bagian penting dari strategi bisnis.
     
    “Kerja sama ini merupakan wujud komitmen UNIQLO untuk tumbuh bersama masyarakat melalui dukungan nyata terhadap pelaku usaha lokal, khususnya UKM. Melalui program UNIQLO Neighborhood Collaboration, UNIQLO ingin memberikan ruang bagi produk-produk lokal untuk berkembang dalam ekosistem ritel modern, serta mendorong keberlanjutan usaha mereka secara jangka panjang,” jelas Ryohei Sato.
     
    Program ini menyediakan berbagai dukungan seperti pelatihan kewirausahaan dengan tenaga ahli, penyusunan modul pelatihan, seleksi produk kerajinan Tenaga Kerja Mandiri (TKM), serta promosi gratis melalui area khusus UNIQLO Neighborhood Collaboration yang tersedia di toko UNIQLO.
     
    Kesepakatan kerja sama ini berlaku selama tiga tahun dan akan dievaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitasnya. Kedua pihak berkomitmen menjalankan kerja sama ini berdasarkan prinsip transparansi, kepatuhan hukum, perlindungan data pribadi, serta menjaga kerahasiaan informasi.
     
     

    Penandatanganan dokumen kesepahaman bersama antara Kementerian Ketenagakerjaan dengan perisahaan pemberi kerja Tenaga Kerja Asing (TKA). 
     

    Sejak pertama kali diperkenalkan pada 2019, UNIQLO Neighborhood Collaboration telah hadir di 23 kota dan melibatkan lebih dari 600 UKM yang telah melalui proses kurasi. Selain memfasilitasi promosi produk, UNIQLO juga rutin memberikan pelatihan untuk memperkuat daya saing pelaku usaha lokal di pasar domestik maupun internasional.
     
    Inisiatif ini sebelumnya mendapat apresiasi dari Kementerian Koperasi dan UKM, yang ditandai dengan penandatanganan kerja sama pada September 2021 di UNIQLO Solo Paragon.
     
    Tak hanya program pemberdayaan ekonomi, UNIQLO Indonesia juga aktif menjalankan berbagai aksi sosial. Melalui program The Heart of LifeWear, lebih dari 15.000 pakaian telah didonasikan kepada komunitas yang membutuhkan. Ini melanjutkan komitmen UNIQLO dalam mendukung masyarakat, termasuk saat pandemi COVID-19, ketika perusahaan menyalurkan 500 ribu masker medis dan mendirikan sentra vaksinasi di lima kota besar.
     
    Melalui kolaborasi ini, UNIQLO Indonesia dan Kementerian Ketenagakerjaan berharap dapat mencetak lebih banyak pelaku usaha mandiri yang tangguh, adaptif, dan inovatif, serta menjadikan kerja sama lintas sektor sebagai solusi nyata dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan di Indonesia.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Raker OPOP Jatim Targetkan Dua Ribu Pesantren Berdaya

    Raker OPOP Jatim Targetkan Dua Ribu Pesantren Berdaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Tim Penguatan dan Pengembangan Ekonomi Berbasis Pesantren (Ekotren) melalui One Pesantren One Product (OPOP) Provinsi Jawa Timur menggelar Rapat Kerja (Raker) pada Senin-Selasa (5-6/5/2025) di Aria Centra Surabaya.

    Kegiatan ini menjadi momen penting pasca dikukuhkannya Tim Ekotren OPOP Jawa Timur oleh Gubernur Jawa Timur pada pertengahan April lalu.

    Salah satu tugas Tim Ekotren OPOP Jatim sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor: 100.3.3.1/250/013/2025 adalah menyiapkan dan melaksanakan kegiatan penguatan dan pengembangan ekonomi berbasis pesantren melalui One Pesantren One Product.

    Ketua Harian OPOP Jatim, Dr. Endy Alim Abdi Nusa, S.IP., MM. menekankan, pentingnya program OPOP dalam rangka mendorong kemandirian ekonomi pesantren serta memperkuat peran pesantren dalam Pembangunan daerah. “Tujuan besar dari OPOP adalah menjadikan pesantren sebagai basis pemberdayaan ekonomi umat, melalui tiga pilar utama, yaitu pesantrenpreneur, santripreneur dan sosiopreneur,” kata Endy yang juga menjabat Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur ini.

    Lebih lanjut Endy menjelaskan, bahwa dari 22.039 koperasi aktif di Jawa Timur, terdapat 626 koperasi pondok pesantren aktif dengan jumlah anggota 85.472 dan volume usaha mencapai Rp 870,78 miliar. “Kita ingin memastikan bahwa seluruh unit usaha di bawah naungan pesantren dapat berkembang dengan sehat, mandiri, dan berdaya saing tinggi,” ujar Endy.

    Raker OPOP Jatim ini membahas road map penguatan dan pengembangan OPOP Jatim 2025-2030. Adapun salah satu fokusnya adalah meningkatkan kemandirian ekonomi pondok pesantren yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan Masyarakat di Jawa Timur.

    Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Dr. KH. Akhmad Jazuli, M.Si. dalam arahannya menyampaikan pentingnya program pemberdayaan ekonomi pondok pesantren. “Pondok Pesantren itu kan mengemban tiga fungsi sekaligus, yaitu fungsi pendidikan, fungsi dakwah dan fungsi pemberdayaan masyarakat. Nah, mana mungkin pesantren bisa menjalankan fungsi pemberdayaan masyarakat dengan baik, kalau pesantrennya sendiri belum berdaya?” ungkap Jazuli.

    Selain itu, Jazuli ini juga menekankan pentingnya kekompakan tim dalam menjalankan program kerja OPOP Jawa Timur. “Saya berharap Tim OPOP Jatim yang terdiri dari berbagai unsur diantaranya Akademisi, Praktisi Bisnis, Asosiasi, Organ Perangkat Daerah, dan Media dapat menjaga kekompakan dalam mengemban tugas mulia ini,” tutur Jazuli.

    Sementara itu, Sekretaris Tim OPOP Jawa Timur, Mohammad Ghofirin mengungkapkan, target pesantren yang akan diberdayakan melalui program OPOP selama 5 tahun mendatang. “Insya Allah tim akan bekerja maksimal dengan memberdayakan minimal 2.000 pesantren sampai akhir 2030. Kami punya pengalaman selama 5 tahun kemarin, tahun 2019-2024 Program OPOP yang diinisiasi oleh Ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa, berhasil memberdayakan 1.210 pondok pesantren. Oleh karena itu, kami optimis hingga akhir 2030 minimal 2.000 pondok pesantren akan kami berdayakan,” tegas Ghofirin yang juga dosen Universitas NU Surabaya.

    Raker OPOP Jatim dilaksanakan selama dua hari dan diikuti oleh berbagai unsur, di antaranya nampak hadir perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, OJK Jawa Timur, ITS, Unair, Unusa, ACSB, Kemenag, Kadin, RRI, TVRI, OPD terkait dan beberapa perwakilan Pondok Pesantren di Jawa Timur. (tok/kun)