Tag: Teuku Faizasyah

  • Pramuka Jatim Salurkan Bantuan Rp605,2 Juta untuk Sumatra dan Aceh

    Pramuka Jatim Salurkan Bantuan Rp605,2 Juta untuk Sumatra dan Aceh

    Surabaya (beritajatim.com) – Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Jawa Timur kembali menunjukkan komitmennya dalam aksi kemanusiaan dengan menyalurkan Dana Bumbung Kemanusiaan Pramuka Jawa Timur kepada tiga Kwartir Daerah terdampak bencana. Yakni, Kwarda Sumatra Utara, Kwarda Sumatra Barat, dan Kwarda Aceh.

    Penyaluran bantuan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut atas arahan Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka Jawa Timur, Kak Dr. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. Hal ini sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian Pramuka terhadap sesama.

    Total dana yang disalurkan mencapai Rp605.259.500. Dana tersebut merupakan hasil penggalangan Dana Bumbung Kemanusiaan yang dilakukan oleh jajaran Gerakan Pramuka di seluruh kabupaten dan kota se-Jawa Timur. Dana dihimpun dari partisipasi anggota Pramuka, pembina, alumni, hingga masyarakat yang tergerak untuk ikut membantu saudara-saudara di daerah yang tengah menghadapi dampak bencana.

    Bantuan Bumbung Kemanusiaan Pramuka Jawa Timur disalurkan dengan sinergitas bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Timur, hal ini menunjukkan sinergitas yang kuat antara Gerakan Pramuka bersama pemerintah daerah.

    Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jawa Timur, Kak H. M. Arum Sabil, S.P., S.H., M.KL., menegaskan bahwa Dana Bumbung Kemanusiaan bukan sekadar bantuan materi, melainkan simbol kepedulian, persaudaraan, dan semangat gotong royong yang menjadi nilai utama Gerakan Pramuka.

    “Dana Bumbung Kemanusiaan ini merupakan amanah dari seluruh Pramuka Jawa Timur. Kami menyalurkannya kepada Kwarda Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban dan membantu proses pemulihan pascabencana,” ujar Kak Arum.

    Kak Arum menambahkan, keterlibatan Pramuka dalam aksi kemanusiaan merupakan implementasi nyata dari nilai-nilai Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka, khususnya dalam menumbuhkan rasa empati, tanggung jawab sosial, dan semangat pengabdian kepada masyarakat.

    “Pramuka tidak hanya hadir dalam kegiatan pendidikan dan pembinaan karakter generasi muda, tetapi juga harus hadir di tengah masyarakat saat terjadi bencana. Ini adalah bagian dari pengabdian Pramuka kepada bangsa dan negara,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Kak Arum menjelaskan bahwa Dana Bumbung Kemanusiaan telah menjadi salah satu instrumen penting Gerakan Pramuka Jawa Timur dalam merespons berbagai peristiwa kemanusiaan di tingkat nasional.

    Melalui mekanisme yang transparan dan akuntabel, dana yang terkumpul disalurkan secara tepat sasaran melalui Kwartir Daerah penerima untuk mendukung kebutuhan mendesak masyarakat terdampak.

    “Penyaluran bantuan ini juga mencerminkan kuatnya solidaritas antar-Kwartir Daerah di lingkungan Gerakan Pramuka Indonesia. Kwarda Jawa Timur berharap, bantuan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung pemulihan sosial dan kemanusiaan di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh,” ungkapnya.

    Kak Arum menambahkan, selain penyaluran dana, Kwarda Pramuka Jawa Timur juga terus mendorong keterlibatan aktif relawan Pramuka Peduli, baik dalam kegiatan tanggap darurat, pendampingan masyarakat, maupun pemulihan pascabencana. Sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan unsur kebencanaan lainnya, menjadi bagian dari strategi Pramuka dalam memperkuat ketahanan masyarakat menghadapi bencana.

    “Melalui penyaluran Dana Bumbung Kemanusiaan ini, Gerakan Pramuka Jawa Timur menegaskan komitmennya untuk terus hadir sebagai kekuatan sosial yang berlandaskan nilai kemanusiaan, kebersamaan, dan pengabdian, sejalan dengan semangat Pramuka, Siap Menolong dan Menolong Sesama,” pungkasnya. [tok/suf]

  • Dilantik di Benteng Van den Bosch Ngawi, Ini Susunan Pengurus PMI Jatim 2025-2030

    Dilantik di Benteng Van den Bosch Ngawi, Ini Susunan Pengurus PMI Jatim 2025-2030

    Surabaya (beritajatim.com) – Pelantikan Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur masa bakti 2025-2030 berlangsung istimewa dengan memilih Benteng Van den Bosch (Benteng Pendem), Kabupaten Ngawi, sebagai lokasi acara pada Rabu (17/12/2025).

    Pelantikan ini menjadi yang kali pertama digelar di ruang terbuka dan kawasan cagar budaya, sekaligus menegaskan semangat kemanusiaan yang sejalan dengan nilai sejarah.

    Acara tersebut dihadiri langsung Ketua PMI Pusat, H. Jusuf Kalla serta seluruh perwakilan PMI kabupaten/kota se-Jawa Timur. Sebanyak 38 PMI daerah hadir menyaksikan pengukuhan kepengurusan PMI Jawa Timur di bawah kepemimpinan H. Imam Utomo untuk periode kedua.

    Ketua PMI Jawa Timur, H. Imam Utomo, mengatakan pemilihan Benteng Van den Bosch bertujuan menghadirkan suasana berbeda sekaligus memperkuat semangat pengabdian pengurus dan relawan PMI. Menurutnya, pelantikan di lokasi bersejarah ini juga terlaksana berkat dukungan PMI Kabupaten Ngawi dan Pemerintah Kabupaten Ngawi.

    “Baru kali ini pelantikan pengurus PMI Jawa Timur digelar di ruang terbuka dan tempat bersejarah. Kami ingin menghadirkan nuansa berbeda yang sarat makna,” ujar Imam Utomo.

    Ia menegaskan bahwa soliditas antara PMI provinsi dan kabupaten/kota menjadi kunci utama keberhasilan gerakan kemanusiaan. “PMI adalah organisasi kerelawanan. Tanpa kekompakan dan kerja sama, tugas kemanusiaan tidak akan berjalan optimal,” katanya.

    Pelantikan ini dirangkaikan dengan Apel Hari Relawan PMI, menegaskan peran sentral relawan dalam setiap aksi kemanusiaan. Ketua PMI Pusat H. Jusuf Kalla menekankan bahwa relawan merupakan ujung tombak PMI, sementara pengurus berperan sebagai pengambil kebijakan.

    “PMI bekerja untuk kemanusiaan. Pengurus jumlahnya terbatas, karena yang bekerja langsung di lapangan adalah para relawan,” tegas Jusuf Kalla.

    Ia menjelaskan, struktur kepengurusan PMI sengaja dibuat ramping agar organisasi tetap efektif dan fokus pada pelayanan kemanusiaan. Jusuf Kalla juga menyoroti pentingnya kecepatan respons PMI dalam penanganan bencana.

    “Prinsip kami, maksimal enam jam setelah bencana, relawan PMI sudah berada di lapangan,” ujarnya.

    Selain tanggap darurat, ia mengingatkan pentingnya rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana, serta penanganan akar masalah, seperti kerusakan lingkungan. Jusuf Kalla turut mengapresiasi PMI Jawa Timur yang dinilai konsisten dalam penanganan bencana dan pelayanan donor darah, bahkan kerap mencatat capaian tertinggi secara nasional.

    Jusuf Kalla mengucapkan selamat kepada pengurus PMI Jawa Timur yang baru dilantik. Ia menegaskan bahwa masa kepengurusan PMI merupakan masa bakti untuk kemanusiaan.

    “Setetes darah adalah sumber kehidupan. Itulah tugas PMI. Selamat mengabdi untuk kemanusiaan,” pungkasnya.

    Berikut Susunan Pengurus PMI Jatim 2025-2030:

    Pelindung : Gubernur Jawa Timur

    Dewan Kehormatan

    Ketua : Dr. H. Emil Elestianto Dardak, B. Bus, M.Sc
    Sekretaris : Dr. Ir. RB Fattah Jasin, MS
    Anggota
    1. Ang Herman Anggrek
    2. Baidowi
    3. Yamin Achmad
    4. Loddy Gunadi
    5. Hermawan Santoso

    Pengurus PMI Provinsi

    Ketua : H. Imam Utomo S
    Wakil Ketua : Dr. Ir. R. Eddy Indrayana
    Ketua Bidang Organisasi : Dr. Muchamad Taufiq, SH, MH,CLM
    Ketua bidang Penanggulangan Bencana : Dr. Edi Purwinarto,M.Si
    Ketua Bidang Pelayanan Kesehatan, Sosial dan Rumah Sakit : dr. Harsono
    Ketua Bidang Pelayanan Darah : dr. Betty Agustina Tambunan, SpPK (K)
    Ketua Bidang Anggota dan Relawan : H.EA. Zaenal, SH, M.H
    Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan : Drs. Budi Supriyanto,M.Si
    Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi : Dr. Turmudzi, SH,MBA
    Ketua Bidang Pengembangan Sumber Daya : Robert Simangungsong, SH, M.H
    Ketua Bidang Kerjasama dan Kemitraan : Dr Suprianto, SH, M.H
    Sekretaris : Drs. Nurwiyatno,M.Si
    Wakil Sekretaris/Kepala Markas : Drs. Dwi Suyatno,M.Si
    Bendahara : Drs. Soedjarno
    Anggota :
    1. Drs. H. Abdul Mujib Hasyim, M.Pd.I
    2. Dr. Budi Sawitri, SST, M.Si
    3. H. Amin Istighfarin

    [tok/beq]

  • Mengenal Bedah Laparoskopi dan Keunggulannya di Brawijaya Hospital

    Mengenal Bedah Laparoskopi dan Keunggulannya di Brawijaya Hospital

    Jakarta

    Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi, dr. Lucky Satria, Sp.OG, Subsp. FER, menjelaskan tindakan bedah laparoskopi. Ia mengatakan laparoskopi merupakan teknik bedah minimal invasif yang kini menjadi standar modern dalam penanganan berbagai kasus ginekologi.

    “Laparoskopi adalah teknik operasi dengan sayatan sangat kecil, sekitar 1 sentimeter, sehingga trauma jaringan minimal, nyeri pascaoperasi lebih ringan, dan pemulihan pasien jauh lebih cepat,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Senin (16/12/2025).

    Hal itu diungkapkan dalam acara Comprehensive Obgyn Services yang digelar Brawijaya Hospital pada Sabtu, (13/12). Acara ini mengulas layanan unggulan di bidang obstetri dan ginekologi dengan fokus pada teknik bedah laparoskopi serta perannya dalam meningkatkan keberhasilan program bayi tabung (in vitro fertilization / IVF).

    Menurut dr. Lucky, teknik ini sangat bermanfaat untuk menangani berbagai kelainan organ reproduksi perempuan, termasuk gangguan pada saluran tuba, endometriosis, hingga kelainan lain yang berpotensi menurunkan peluang implantasi embrio pada program IVF.

    “Pada kasus tertentu seperti pembengkakan saluran tuba, penyumbatan perlu ditangani terlebih dahulu dengan laparoskopi agar peluang keberhasilan IVF meningkat,” jelasnya.

    Tidak hanya untuk kasus sederhana, Brawijaya Hospital Antasari disebut telah mampu melakukan bedah laparoskopi tingkat lanjut dan kompleks. Salah satunya adalah operasi endometriosis berat yang melibatkan organ lain di luar rahim, seperti usus dan saluran kemih.

    “Kasus-kasus kompleks ini kami tangani secara multidisiplin dalam satu tindakan operasi laparoskopi, melibatkan dokter kandungan, bedah digestif, hingga urologi,” kata dr. Lucky.

    dr. Lucky menambahkan bahwa keunggulan lain dari laparoskopi adalah waktu pemulihan yang relatif singkat. Pasien umumnya sudah dapat pulang dalam waktu dua hingga tiga hari pasca operasi.

    Dalam konteks fertilitas, dr. Lucky menegaskan bahwa usia tetap menjadi faktor penting dalam keberhasilan IVF.

    “Semakin muda usia pasien, peluang keberhasilannya semakin tinggi karena kualitas dan jumlah sel telur masih optimal. Di atas usia 45 tahun, tingkat keberhasilan hanya sekitar 5 persen,” ujarnya.

    Meski demikian, ia menekankan bahwa setiap pasien tetap mendapatkan pendekatan menyeluruh, mulai dari perbaikan gaya hidup, pola makan, hingga manajemen stres.

    Brawijaya Hospital Antasari mencatat tingkat keberhasilan IVF secara keseluruhan berada di kisaran 50 persen yang ditopang oleh kesiapan fasilitas, teknologi laparoskopi yang mumpuni, serta pendekatan tim medis yang komprehensif.

    “Kunci keberhasilan ada pada kerja tim, bukan hanya fokus pada pasien perempuan, tetapi juga evaluasi dan penanganan faktor dari pihak pria,” pungkas dr. Lucky.

    Melalui layanan Obgyn komprehensif ini, Brawijaya Hospital Antasari menegaskan komitmennya dalam menghadirkan penanganan ginekologi modern berbasis teknologi minimal invasif demi meningkatkan kualitas hidup dan peluang kehamilan bagi para pasien.

    Sebagai informasi, acara ini menghadirkan sejumlah narasumber lainnya dari Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi, yaitu dr. Niken Pudji Pangastuti, Sp.OG KFER serta dr. Agatha Pradana, Sp.OG, M.Si.

    (prf/ega)

  • Cegah Gangguan Jiwa Pascabanjir Sumatera, Relawan Psikososial UI Siap Dampingi Penyintas

    Cegah Gangguan Jiwa Pascabanjir Sumatera, Relawan Psikososial UI Siap Dampingi Penyintas

    Depok: Pasca terjadinya bencana, seringkali yang dihitung adalah kerugian material serta berapa jumlah korban jiwa dan yang terluka. Bagaimana kondisi psikologis penyintas relatif kurang mendapat perhatian. Seringkali informasi tentang banyaknya kasus gangguan jiwa tidak terlaporkan.

    Menjawab situasi ini, Senin, 15 Desember 2025 Laboratorium Intervensi Sosial & Krisis Fakultas Psikologi UI memberikan pembekalan Psychological First Aid (PFA) bagi Relawan Psikososial UI Peduli terdiri dari mahasiswa, dosen dan alumni dari berbagai fakultas di lingkungan UI.

    Koordinator relawan Psikososial Fakultas Psikologi UI, Endang menjelaskan bahwa pemberian ketrampilan PFA bagi relawan sangat dibutuhkan.

    “Dengan kehadiran relawan yang memiliki skill PFA, diharapkan dapat mencegah meningkatnya kasus gangguan jiwa di kalangan penyintas,” kata Endang dikutip pada Selasa, 16 Desember 2025.

    “Hari ini sebanyak 62 Relawan Psikososial UI Peduli mendapatkan pengetahuan serta ketrampilan dasar PFA dan siap mendampingi penyintas bencana banjir Sumatera,” jelas Endang.

    Dekan Fakultas Psikologi UI, Dicky Chresthover Pelupessy, S.Psi,.M.D.S., Ph.D., dalam arahannya menyampaikan, dukungan psikososial kepada mereka yang terdampak bencana adalah salah satu pemenuhan kebutuhan dasar di masa tanggap darurat seperti dinyatakan dalam UU Penanggulangan Bencana.

    Oleh karena itu, menyiapkan relawan dari sivitas akademika yang dibekali keterampilan memberikan layanan dukungan psikososial adalah hal penting dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar bagi komunitas yang terdampak bencana.

    Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si., Psikolog., menyatakan bahwa sudah sejak awal masa tanggap darurat, relawan UI Peduli sudah melakukan berbagai kegiatan untuk membantu penyintas di tiga provinsi, baik di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

    “Pada intinya, UI mendukung penuh kegiatan kerelawanan di berbagai kebencanaan, baik melalui inovasi medis, teknologi, maupun sosial,” ujar Hamdi.

    Ketua Laboratorium Intervensi Sosial & Krisis Fakultas Psikologi, Dianti E. Kusumawardhani, M.Si., M.M., Ph.D., Psikolog., juga menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program laboratorium yang dipimpinnya.

    “Bagaimana intervensi sosial dirancang untuk meningkatkan resiliensi penyintas agar dapat kembali berfungsi normal, merupakan salah satu tugas kami di respons kebencanaan,” jelasnya.

    Dia pun menjelaskan, PFA ibarat kotak P3K Psikologis, yang ‘built in’ di dalam diri individu. PFA atau pendampingan psikososial bukan ‘trauma healing’ dan dapat diterapkan oleh seluruh relawan, bukan hanya oleh mereka yang memiliki latar belakang pendidikan psikologi.

    “Sebaiknya semua relawan yang turun di situasi kebencanaan dan krisis, dibekali dengan ketrampilan PFA, sehingga paham bagaimana berinteraksi dengan penyintas, agar tidak memperparah beban psikologis yang dialami sebagai dampak bencana,” lanjutnya.
     

    Depok: Pasca terjadinya bencana, seringkali yang dihitung adalah kerugian material serta berapa jumlah korban jiwa dan yang terluka. Bagaimana kondisi psikologis penyintas relatif kurang mendapat perhatian. Seringkali informasi tentang banyaknya kasus gangguan jiwa tidak terlaporkan.
     
    Menjawab situasi ini, Senin, 15 Desember 2025 Laboratorium Intervensi Sosial & Krisis Fakultas Psikologi UI memberikan pembekalan Psychological First Aid (PFA) bagi Relawan Psikososial UI Peduli terdiri dari mahasiswa, dosen dan alumni dari berbagai fakultas di lingkungan UI.
     
    Koordinator relawan Psikososial Fakultas Psikologi UI, Endang menjelaskan bahwa pemberian ketrampilan PFA bagi relawan sangat dibutuhkan.

    “Dengan kehadiran relawan yang memiliki skill PFA, diharapkan dapat mencegah meningkatnya kasus gangguan jiwa di kalangan penyintas,” kata Endang dikutip pada Selasa, 16 Desember 2025.
     
    “Hari ini sebanyak 62 Relawan Psikososial UI Peduli mendapatkan pengetahuan serta ketrampilan dasar PFA dan siap mendampingi penyintas bencana banjir Sumatera,” jelas Endang.
     
    Dekan Fakultas Psikologi UI, Dicky Chresthover Pelupessy, S.Psi,.M.D.S., Ph.D., dalam arahannya menyampaikan, dukungan psikososial kepada mereka yang terdampak bencana adalah salah satu pemenuhan kebutuhan dasar di masa tanggap darurat seperti dinyatakan dalam UU Penanggulangan Bencana.
     
    Oleh karena itu, menyiapkan relawan dari sivitas akademika yang dibekali keterampilan memberikan layanan dukungan psikososial adalah hal penting dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar bagi komunitas yang terdampak bencana.
     
    Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Prof. Dr. Hamdi Muluk, M.Si., Psikolog., menyatakan bahwa sudah sejak awal masa tanggap darurat, relawan UI Peduli sudah melakukan berbagai kegiatan untuk membantu penyintas di tiga provinsi, baik di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
     
    “Pada intinya, UI mendukung penuh kegiatan kerelawanan di berbagai kebencanaan, baik melalui inovasi medis, teknologi, maupun sosial,” ujar Hamdi.
     
    Ketua Laboratorium Intervensi Sosial & Krisis Fakultas Psikologi, Dianti E. Kusumawardhani, M.Si., M.M., Ph.D., Psikolog., juga menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program laboratorium yang dipimpinnya.
     
    “Bagaimana intervensi sosial dirancang untuk meningkatkan resiliensi penyintas agar dapat kembali berfungsi normal, merupakan salah satu tugas kami di respons kebencanaan,” jelasnya.
     
    Dia pun menjelaskan, PFA ibarat kotak P3K Psikologis, yang ‘built in’ di dalam diri individu. PFA atau pendampingan psikososial bukan ‘trauma healing’ dan dapat diterapkan oleh seluruh relawan, bukan hanya oleh mereka yang memiliki latar belakang pendidikan psikologi.
     
    “Sebaiknya semua relawan yang turun di situasi kebencanaan dan krisis, dibekali dengan ketrampilan PFA, sehingga paham bagaimana berinteraksi dengan penyintas, agar tidak memperparah beban psikologis yang dialami sebagai dampak bencana,” lanjutnya.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (ANN)

  • Resbob Jarang Masuk Kampus Serta Sebagian Nilai Ada yang E

    Resbob Jarang Masuk Kampus Serta Sebagian Nilai Ada yang E

    GELORA.CO – Keputusan untuk mendrop out Muhammad Adimas Firdaus Putra Nasihan alias Resbob bukan keputusan yang mendadak bagi institusi Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS).

    Hal itu disampaikan oleh Rektor UWK Surabaya Prof. Dr. Ir. Rr. Nugrahini Susantinah Wisnujati, M.Si pasca memposting keputusan rektor UWKS nomor 170 Tahun 2023 tentang Kode Etik dan Tata Pergaulan Mahasiswa di Kampus UWKS, serta hasil Rekomendasi Komisi Pertimbangan Etik Mahasiswa.

    Selain karena sikap rasisme, pihak rektoran juga merekap kehadiran Resbob selama menjalani perkuliahan di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya sering tidak masuk.

    “Bahkan masuk hanya saat mengikuti Ujian Akhir Semester saja. Nilainya pun juga tidak menonjol bahkan ada yang mendapatkan nilai E,” ungkapnya.

    Yang memberatkakn Resbob untuk dijatuhi sanksi selain persoalan rasis, dirinya juga menggunakan nama UWKS untuk identitas pribadi.

    Sehingga banyak warganet yang menyasar ke UWKS untuk menyampaikan keberatan atas sikap Resbob yang dianggap menyakiti hati warga sunda.

    “Selama di Surabaya ini, Resbob menggunakan alamat UWKS, sementara alamat orang tua berdasarkan saat pendaftaran menggunakan alamat Jakarta,” katanya.

    Menurut Prof Nugrahii pasca keputusan pencabutan status mahasiswa kepada Resbob, banyak apresiasi kepada UWKS yang telah memberikan keputusan tegas kepada pelaku rasisme.

    Terkait Resbob ini pihak rektorat berpesan kepada mahasiswa untuk bijak dalam menggunakan media social. “Kita perlu mensosialisasikan lagi tentang dampak ketika menggunakan media social, dan sudah ada bukti Resbob ini,” katanya.

    Keputusan untuk pencabutan status mahasiswa karena telah meresahkan masyarakat luas. “Jika tidak menindak tegas maka akan dianggap mendukung apa yang dilakukan oleh Resbob. Maka kita akan mensosialisasikan lagi tentang penggunaan media social secara bijak,” tambah Prof. Nugrahini.

    Yang penting kata Prof Nugrahini mahasiswa bertanggung jawab kepada diri sendiri terhadap aktifitas yang dilakukan selama ini.

  • Satgas Premanisme Polda Jatim Siap Amankan Libur Nataru

    Satgas Premanisme Polda Jatim Siap Amankan Libur Nataru

    Surabaya (beritajatim.com) – Libur Natal 2025 dan Tahun baru 2026 (Nataru) Polda Jawa Timur (Jatim) resmi membentuk Satuan Tugas (Satgas) Premanisme. Pembentukan Satgas Premanisme ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan kondisi aman jelang Operasi Lilin Semeru 2025, pengamanan Natal dan Tahun Baru.

    Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si mengatakan pembentukan satgas ini dilakukan untuk mencegah peningkatan kejahatan jalanan dan maraknya aksi premanisme yang terjadi di sejumlah wilayah Jawa Timur.

    “Ini komitmen kita dalam merawat Jogo Jatim. Masyarakat tidak boleh hidup dalam bayang-bayang ketakutan akibat ulah segelintir oknum yang memaksakan kehendak,” tegas Irjen Nanang saat memimpin Apel Satgas Premanisme di Lapangan Mapolda Jatim, Rabu (10/12/2025).

    Kapolda Jatim mengungkapkan, hasil evaluasi Kamtibmas periode akhir Oktober hingga awal November 2025 menunjukkan tren peningkatan kejahatan sebesar 7,66%.

    Yang paling mengkhawatirkan adalah melonjaknya penyalahgunaan senjata tajam dan senjata api hingga 175%.

    “Angka-angka ini bukan sekadar statistik, tapi alarm bahwa bibit premanisme dan gangsterisme sedang mencoba mengganggu ketenangan warga,” kata Irjen Nanang.

    Kapolda Jatim menginstruksikan Satgas Premanisme harus bergerak cepat, agresif, namun tetap terukur.

    Ada tujuh sasaran utama yang menjadi fokus pembersihan:

    1. Pemerasan & pemalakan di pasar, terminal, serta ruang publik.
    2. Debt collector ilegal yang menagih dengan intimidasi dan kekerasan.
    3. Pungli yang menghambat ekonomi masyarakat.
    4. Preman penganiayaan yang beraksi secara individual.
    5. Preman pengeroyokan berbasis kelompok.
    6. Kekerasan oknum perguruan silat, termasuk fanatisme negatif yang berujung kriminal.
    7. Gangster jalanan yang membawa sajam dan memicu tawuran.

    “Tindak tegas semua bentuk premanisme. Jangan beri ruang bagi pelaku pemerasan, pungli, pengeroyokan, maupun gangster yang meresahkan warga,” tegas Irjen Nanang.

    Ia juga mengarahkan peningkatan patroli intensif pada jam-jam rawan, terutama malam hingga dini hari.

    “Kita harus memastikan Jawa Timur bersih dari aksi premanisme sebelum aktivitas masyarakat meningkat di akhir tahun. Ini syarat mutlak agar stabilitas Jatim benar-benar terjaga,” pungkas Irjen Nanang. [uci/but]

     

  • Pemecah Batu yang Hanyut di Sungai Badeng Ditemukan Tewas Terkubur Pasir

    Pemecah Batu yang Hanyut di Sungai Badeng Ditemukan Tewas Terkubur Pasir

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Warga Desa Sumberbulu Kecamatan Songgon Ponirin (50) yang hanyut terseret arus deras Sungai Badeng sejak Jumat (5/12/2025) ditemukan.

    Diketahui, setelah lima hari berlangsung proses korban ditemukan pada Selasa (9/12/2025) dalam kondisi meninggal terkubur pasir sungai.

    Proses Evakuasi dipimpin langsung oleh Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol. Rama Samtama Putra, S.I.K., M.Si., M.H., bersama tim gabungan dari Basarnas, Polsek Songgon, Polsek Rogojampi, Koramil Songgon, serta relawan masyarakat.

    Korban ditemukan oleh Bhabinkamtibmas Desa Sumberbulu, Bripka Fathoni, bersama Kepala Desa Sumberbulu dan tim relawan Bospro sekira pukul 09.00 WIB.

    Dalam proses evakuasi, tim gabungan mengerahkan tiga perahu karet untuk memperluas jangkauan penyisiran dan mempercepat pencarian di titik-titik yang sulit dijangkau melalui jalur darat. Penggunaan perahu tersebut mempermudah akses ke aliran sungai yang berarus deras serta membantu observasi visual di beberapa sektor kritis.

    Dihari kelima tersebut penyisiran lanjutan hingga wilayah desa Gladag, Kecamatan Rogojampi. Saat penyisiran itu, tim melihat adanya sebuah kaki yang terangkat diantara bebatuan dan terkubur pasir tepian aliran sungai.

    Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol. Rama Samtama Putra,S.I.K., M.Si., M.H., menyampaikan duka cita mendalam dan apresiasi kepada seluruh unsur yang terlibat, terutama peran aktif Bhabinkamtibmas dan relawan desa yang terus bekerja tanpa henti.

    “Sinergi dan kerja cepat di lapangan menjadi kunci keberhasilan pencarian ini. Kami mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai, terutama saat debit air meningkat,” katanya Selasa (9/12/2025).

    Usai ditemukan, jenazah kemudian dievakuasi ke daratan dan diserahkan kepada pihak keluarga. Dengan selesainya proses evakuasi, operasi pencarian resmi ditutup. [tar/ian]

  • Kapolres Tuban AKBP William Tanasale Diduga Minta Setoran Uang

    Kapolres Tuban AKBP William Tanasale Diduga Minta Setoran Uang

    Tuban (beritajatim.com) – Kapolres Tuban AKBP William Cornelis Tanasale dicopot sementara dari jabatannya dan ditempatkan dalam penempatan khusus sebagai Pamen Polda Jatim. Pencopotan tersebut diduga terkait permasalahan setoran uang dalam jumlah besar kepada anggota serta pemotongan anggaran operasional di lingkungan Polres Tuban.

    Posisi Kapolres Tuban untuk sementara akan dijabat oleh Kombes Pol Agung Setyo Nugroho sebagai Pelaksana Tugas (Plt).

    Ketetapan ini tertuang dalam Surat Perintah Putusan Polda Jatim Nomor Sprin/2611/XII/KEP/2025 yang ditandatangani langsung oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si., tertanggal 8 Desember 2025. Dalam surat tersebut disebutkan bahwa keputusan ini diambil demi kepentingan dinas serta kelancaran pelaksanaan tugas harian.

    Surat perintah itu juga merujuk pada laporan hasil penyelidikan Nomor R/LHP-361/XII/2025/Paminal tanggal 8 Desember 2025, yang memuat dugaan bahwa AKBP William Cornelis Tanasale menekan anggota untuk melakukan setoran dalam jumlah besar serta melakukan pemotongan terhadap anggaran operasional Polres Tuban.

    Sementara itu, Plt Kapolres Tuban Kombes Pol Agung Setyo Nugroho akan memimpin hingga ditetapkannya pejabat definitif. Dalam surat tersebut, ia diminta untuk melaksanakan tugas dengan saksama dan penuh tanggung jawab.

    Ketika dikonfirmasi, Kasi Humas Polres Tuban IPTU Siswanto memilih tidak memberikan komentar dan meminta agar seluruh pertanyaan langsung diajukan kepada Kabid Humas Polda Jatim.

    “Silakan langsung konfirmasi ke Kabid Humas ya,” ujarnya, Selasa (9/12/2025). [dya/but]

  • Banjir Sumatera Membuka Mata tentang Bahaya Deforestasi, Pakar UGM: Kontributor Dosa Ekologis Itu Sudah Saatnya Berhenti

    Banjir Sumatera Membuka Mata tentang Bahaya Deforestasi, Pakar UGM: Kontributor Dosa Ekologis Itu Sudah Saatnya Berhenti

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Banjir dan longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, masih jadi perhatian luas masyarakat. Bukan hanya di Indonesia tetapi juga dunia.

    Arus deras yang menerjang pemukiman warga membawa kayu, lumpur, dan bongkahan tanah yang selama bertahun-tahun terakumulasi pada lereng-lereng curam Bukit Barisan.

    Peristiwa ini tampak hadir secara mendadak, namun akar penyebabnya tersusun dari lapisan geologi, dinamika iklim, dan perubahan ekologis yang berlangsung sejak lama. Ditambah dengan ulah manusia yang melakukan penggundulan hutan.

    Dalam diskusi Pojok Bulaksumur yang berlangsung Kamis (4/12), Dr. Ir. Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si., IPU., dosen dan peneliti Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, mengurai terkait peristiwa itu.

    Menurutnya, struktur geomorfologi Sumatera membuat wilayah ini memang rentan terhadap luapan besar saat hujan turun.

    Lereng-lereng terjal dari Aceh hingga Lampung mengalirkan air langsung ke dataran rendah, sementara kipas vulkanik menjadi area yang kini banyak ditempati masyarakat. Jalur alami ini mempercepat aliran dan membawa material dalam jumlah besar ketika intensitas hujan meningkat.

    “Dengan pola seperti itu, hujan deras pasti membawa material dalam jumlah besar dan kecepatan tinggi,” ujar Hatma, dikutip dari website resmi UGM, Sabtu (6/12/2025).

    Menurutnya, banjir bandang yang membawa kayu-kayu dan sedimen itu tidak bisa dilepaskan dari kondisi ekologis yang kian menurun. Pembukaan lahan di daerah hulu, pemukiman yang merangkak naik ke dataran tinggi, serta perubahan fungsi hutan memperbesar limpasan permukaan.

  • Produk ADM TXB 99 Asal Pasuruan Tembus Thailand, Industri Nutrisi Hewan Lokal Masuki Pasar Global

    Produk ADM TXB 99 Asal Pasuruan Tembus Thailand, Industri Nutrisi Hewan Lokal Masuki Pasar Global

    Pasuruan (beritajatim.com) – PT ADM Animal Nutrition Indonesia kembali mencatat pencapaian besar dengan mengekspor produk toxin binder ADM TXB 99 ke Thailand dari pabriknya di Kabupaten Pasuruan. Langkah ini menunjukkan bahwa industri nutrisi hewan di daerah mampu bersaing secara internasional dengan standar mutu yang ketat.

    Sebanyak 100 ton produk dikirim dalam dua kontainer pada ekspor perdana yang diberangkatkan Selasa (25/11) dari Pasuruan Plant. Seremoni pelepasan turut dihadiri berbagai instansi pemerintah, asosiasi industri, serta perwakilan pelanggan.

    Country General Manager ADM Animal Nutrition Indonesia, Wully Wahyuni, menyebut ekspor ini menjadi bukti nyata kapasitas Indonesia di pasar global. Ia menyampaikan bahwa ADM akan terus memperkuat penetrasi di kawasan Asia-Pasifik demi meningkatkan kontribusi industri nutrisi hewan nasional.

    Wully menegaskan bahwa Thailand merupakan pasar dengan standar seleksi tinggi dan hanya menerima produk dengan mutu terbaik. “Masuk ke pasar ini menunjukkan keunggulan kualitas tim dan produk kami,” ujarnya.

    Deputi Bidang Karantina Hewan Badan Karantina Indonesia, drh Sriyanto M.Si Ph.D, mengapresiasi keberhasilan ekspor perdana ADM karena menunjukkan kemampuan obat hewan premiks bersaing secara internasional. Ia menambahkan bahwa Karantina siap mendukung akselerasi sertifikasi dan pengawasan produk agar memenuhi syarat negara tujuan.

    Produk ADM TXB 99 sebelumnya telah melalui pengujian di laboratorium Trilogy di Amerika Serikat serta diproduksi di fasilitas bersertifikasi CPOHB, FSSC 22000 dan FAMI-QS sebelum terdaftar di Kementerian Pertanian. Dalam satu bulan, pesanan ke Thailand telah mencapai 100 ton dan permintaan ekspor hingga 450 ton direncanakan pada Maret 2026.

    Selain Thailand, peluang pasar kini juga dijajaki ke India, Australia, dan Filipina. Wully menyampaikan bahwa langkah ekspansi ini menjadi momentum strategis untuk meningkatkan daya saing produk lokal di industri internasional.

    Ketua Kelompok Kerja Pengawasan Obat Hewan Kementerian Pertanian, drh Arif Wicaksono menyampaikan bahwa pemerintah terus mempermudah proses registrasi obat hewan untuk mendorong devisa ekspor. “Kami mendorong sebanyak mungkin produk lokal untuk ekspor melalui percepatan registrasi dan pemenuhan dokumen persyaratan,” tuturnya.

    Dalam bidang teknis, Arif menjelaskan bahwa standar keamanan ekspor terus mengikuti regulasi global yang terus berkembang. Thailand mengadopsi standar Uni Eropa, sehingga harmonisasi regulasi menjadi prioritas untuk membuka akses pasar lebih luas.

    Seremoni pelepasan ekspor turut dimeriahkan tarian Nusantara, pertunjukan marching band orchestra, dan kegiatan plant tour yang dipandu Plant Manager ADM Pasuruan, Sidik Priyono. Acara berlangsung meriah sekaligus mengedepankan komitmen peningkatan kontribusi ADM bagi industri hewan di Indonesia.

    Teknologi ADM TXB 99 mengusung kualitas clay mineral premium yang memiliki kemampuan daya ikat terhadap mikotoksin yang tinggi. Technical Operation Manager APAC, Yan Andria, menyampaikan bahwa bentonite hasil seleksi ketat menjadi bagian kunci kualitas produk.

    Berdasarkan hasil tes laboratorium eksternal di Amerika Serikat, produk ini menunjukkan daya ikat hingga 99 persen terhadap mikotoksin. Yan mengatakan, “Secara struktur, clay mineral kami hanya mengikat toxin tanpa merusak nutrisi pakan.”

    Uji kualitas ADM TXB 99 dilakukan rutin untuk memastikan hasil yang konsisten dan aman digunakan. Produk ini juga telah dikirim sebagai sampel ke beberapa negara potensial ekspor untuk diuji pada tingkat on-farm sebagai bagian dari evaluasi kinerja.

    Keunggulan ADM TXB 99 terletak pada adsorption dan desorption dengan efisiensi binding 99 persen, yang dinilai unggul dibanding produk sejenis. Teknologi tersebut membuat produk ini semakin kompetitif untuk memperluas pasar global. (ada/ian)