Tag: Tedros Adhanom Ghebreyesus

  • Bos WHO Lolos dari Maut, Nyaris Kena Serangan Rudal Israel di Bandara Yaman

    Bos WHO Lolos dari Maut, Nyaris Kena Serangan Rudal Israel di Bandara Yaman

    Jakarta

    Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus nyaris terkena serangan bom Israel saat berada di Bandara Yaman. Israel dilaporkan membombardir bandara tersebut dengan drone dan rudal pada Kamis (26/12/2024).

    Dalam pernyataan resminya dikutip dari laman WHO, Tedros mengatakan dia dan beberapa staf hanya berjarak beberapa meter dari hantaman proyektil Israel, namun menekankan kondisinya aman.

    “Saat kami hendak menaiki pesawat dari Sana’a, sekitar tiga jam yang lalu (sekitar pukul 5 sore waktu setempat), bandara tersebut dibombardir dari udara. Salah satu awak pesawat kami terluka. Setidaknya dua orang dilaporkan tewas di bandara tersebut,” tulis Tedros dikutip dari laman WHO, Jumat (27/12).

    Dirinya menambahkan sejumlah fasilitas di bandara rusak akibat terkena serangan Israel. Setidaknya dua orang tewas imbas insiden tersebut.

    “Saya dan rekan-rekan saya di PBB dan WHO selamat,” ungkap Tedros.

    “Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang orang-orang terkasihnya kehilangan nyawa dalam serangan itu,” sebutnya.

    Tedros berada di Yaman sebagai bagian dari misi untuk mengupayakan pembebasan staf PBB yang ditahan milisi Houthi dan menilai situasi kesehatan dan kemanusiaan di negara yang masih dilanda perang sipil sejak 2011 lalu itu.

    Pesawat tempur Israel melancarkan gelombang serangan udara baru di Yaman pada Kamis malam di tengah meningkatnya ketegangan regional akibat perang genosida Israel di Jalur Gaza, menurut laporan media Israel.

    (kna/kna)

  • Israel Gempur Yaman, Targetkan Bandara hingga Markas Militer

    Israel Gempur Yaman, Targetkan Bandara hingga Markas Militer

    Jakarta

    Serangan udara besar-besaran Israel menggempur Yaman. Serangan balasan Israel terhadap Houthi ini menargetkan Bandara Internasional Sanaa, fasilitas militer, hingga pembangkit listrik.

    Dilansir AFP, Jumat (27/12/2024), gempuran besar-besaran itu menyusul meningkatnya permusuhan antara Israel dan Houthi, bagian dari aliansi ‘poros perlawanan’ Iran terhadap Israel.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa serangan Israel akan “terus berlanjut hingga pekerjaan selesai”.

    “Kami bertekad untuk memotong cabang terorisme ini dari poros kejahatan Iran,” katanya dalam sebuah pernyataan video.

    Menteri pertahanannya, Israel Katz, mengatakan Israel akan memburu semua pemimpin Houthi “Tidak seorang pun akan dapat lolos dari kami”.

    Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus melalui media sosialnya menyampaikan, dirinya tengah berada di bandara selama serangan itu. Ia bersaksi “salah satu awak pesawat kami terluka”.

    Ia mengatakan menara kontrol lalu lintas udara, ruang tunggu keberangkatan, dan landasan pacu rusak dalam serangan itu.

    “Kami harus menunggu kerusakan di bandara diperbaiki sebelum kami dapat berangkat,” tambahnya.

    Serangkaian serangan juga dilakukan terhadap sebuah pembangkit listrik di Hodeida, kata seorang saksi mata dan stasiun TV resmi Al-Masirah milik Houthi yang didukung Iran.

    Stasiun tersebut mengatakan enam orang tewas dalam serangan tersebut.

    Sebelumnya, pernyataan Houthi mengatakan dua orang tewas di bandara ibu kota yang dikuasai pemberontak, dan satu orang tewas di pelabuhan Ras Issa.

    Juru bicara Houthi Mohammed Abdulsalam menyebut serangan tersebut terjadi sehari setelah Houthi menembakkan rudal dan dua pesawat nirawak ke Israel.

    Militer Israel mengatakan “jet tempurnya melakukan serangan berdasarkan intelijen terhadap target militer milik rezim teroris Houthi”.

    Target tersebut termasuk “infrastruktur militer” di bandara dan pembangkit listrik di Sanaa dan Hodeida, serta fasilitas lain di pelabuhan Hodeida, Salif, dan Ras Kanatib, kata Israel dalam pernyataannya.

    “Target militer ini digunakan oleh rezim teroris Houthi untuk menyelundupkan senjata Iran ke wilayah tersebut dan untuk masuknya pejabat senior Iran,” kata pernyataan itu.

    “Rezim teroris Huthi adalah bagian utama dari poros teror Iran,” tambahnya.

    Kementerian luar negeri Iran mengutuk serangan itu sebagai “pelanggaran” perdamaian dan keamanan.

    “Agresi ini jelas merupakan pelanggaran perdamaian dan keamanan internasional dan kejahatan yang tidak dapat disangkal terhadap rakyat Yaman yang heroik dan mulia,” kata juru bicara kementerian luar negeri Esmaeil Baqaei dalam sebuah pernyataan.

    (taa/taa)

  • Pesawat Bos WHO Kena Rudal Israel yang Hatam Bandara Yaman

    Pesawat Bos WHO Kena Rudal Israel yang Hatam Bandara Yaman

    Jakarta, CNN Indonesia

    Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus berada di Bandara Internasional Sanaa, Yaman, saat Israel membombardir fasilitas tersebut dengan rudal dan drone pada Kamis (26/12).

    Melalui unggahan di X, Tedros mengatakan dia hanya berjarak beberapa meter dari hantaman proyektil Israel, namun menekankan kondisinya aman.

    “Saat kami hendak menaiki pesawat dari Sana’a, sekitar dua jam yang lalu, bandara itu dibombardir dari udara. Salah satu awak pesawat kami terluka,” ucap Tedros dalam unggahannya.

    Tedros mengatakan sejumlah sudut bangunan bandara rusak imbas gempuran Israel itu. Setidaknya dua orang dilaporkan tewas imbas serangan udara Israel ini ke bandara.

    “Kami harus menunggu kerusakan di bandara diperbaiki sebelum kami dapat berangkat,” ucapnya seperti dikutip AFP.

    Tedros berada di Yaman sebagai bagian dari misi untuk mengupayakan pembebasan staf PBB yang ditahan milisi Houthi dan menilai situasi kesehatan dan kemanusiaan di negara yang masih dilanda perang sipil sejak 2011 lalu itu.

    Dia mengatakan misi itu “berakhir hari ini”, dan “kami terus menyerukan pembebasan segera para tahanan.”

    Saat hendak menaiki pesawat mereka, dia mengatakan “bandara itu dibombardir udara”.

    “Menara kontrol lalu lintas udara, ruang tunggu keberangkatan, hanya beberapa meter dari tempat kami berada, dan landasan pacu rusak.”

    Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Yaman dengan menargetkan Bandara Internasional Ibu Kota Sanaa hingga markas militer negara tersebut pada Kamis (26/12). Serangan Israel ini balasan atas serangan milisi Houthi pada akhir pekan lalu yang mencapai Tel Aviv hingga melukai puluhan orang.

    Sementara itu, serangan Israel ini menyasar bandara, fasilitas militer, dan pembangkit listrik di Yaman yang sampai saat ini dikuasai oleh milisi Houthi. Houthi merupakan bagian dari aliansi milisi Timur Tengah yang dekat dengan Iran atau “Poros Perlawanan”.

    Menurut saksi mata kepada AFP memaparkan Israel menghantam Bandara Internasional Sanaa dengan “lebih dari enam” rudal. Serangan udara juga menyasar pangkalan udara Al-Dailami tak jauh dari bandara. 

    (rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • AS Bakal Menarik Diri dari Keanggotaan WHO, Ada Apa?

    AS Bakal Menarik Diri dari Keanggotaan WHO, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tim transisi Presiden Donald Trump dikabarkan tengah menyusun rencana untuk menarik Amerika Serikat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari pertama masa jabatan keduanya.

    “Saya mendapat informasi terpercaya bahwa ia berencana menarik diri, kemungkinan pada Hari Pertama atau segera setelah itu,” kata Lawrence Gostin, profesor kesehatan global di Universitas Georgetown dan Direktur WHO Collaborating Center on National and Global Health Law, yang memiliki akses ke diskusi tersebut.

    Rencana ini pertama kali dilaporkan oleh Financial Times, yang mengutip dua pakar. Salah satu pakar lainnya, Ashish Jha, mantan koordinator respons Covid-19 Gedung Putih, belum dapat memberikan komentar.

    Langkah ini akan menjadi pergeseran dramatis dalam kebijakan kesehatan global AS dan dapat makin mengisolasi Washington dari upaya internasional untuk menghadapi pandemi. Trump telah lama mengkritik WHO dan menuduh organisasi tersebut gagal meminta pertanggungjawaban China atas penyebaran awal Covid-19.

    Ia bahkan menyebut WHO sebagai “boneka Beijing” dan berjanji untuk mengalihkan kontribusi AS kepada inisiatif kesehatan domestik. Kritik ini mencerminkan sikap Trump sejak 2020, ketika ia memulai proses penarikan AS dari WHO. Namun, langkah tersebut dibatalkan oleh penerusnya, Presiden Joe Biden, enam bulan kemudian.

    Trump juga telah mencalonkan beberapa kritikus WHO untuk menduduki posisi tinggi dalam sektor kesehatan publik, termasuk Robert F. Kennedy Jr., seorang skeptis vaksin yang dicalonkan sebagai Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS). HHS memiliki yurisdiksi atas semua lembaga kesehatan utama AS, termasuk CDC dan FDA.

    Rencana penarikan ini mempertegas kebijakan Trump yang cenderung menentang kerja sama multilateral di bidang kesehatan, terutama dalam isu-isu yang melibatkan WHO.

    Tanggapan WHO

    WHO menolak memberikan komentar langsung atas rencana ini. Namun, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, sebelumnya menyatakan bahwa organisasi tersebut membutuhkan waktu dan ruang untuk transisi AS. Tedros juga optimistis bahwa negara-negara anggota dapat menyelesaikan kesepakatan pandemi global pada Mei 2025.

    Sementara itu, para pengkritik memperingatkan bahwa penarikan AS dapat merusak sistem pemantauan penyakit global dan respons darurat internasional.

    “AS akan kehilangan pengaruh dan kekuatan dalam kesehatan global, sementara China akan mengisi kekosongan itu. Saya tidak bisa membayangkan dunia tanpa WHO yang kuat. Tetapi penarikan AS akan sangat melemahkan organisasi tersebut,” ujar Gostin.

     

    (luc/luc)

  • Pencipta Alat Mata-Mata Israel Dikuasai Amerika

    Pencipta Alat Mata-Mata Israel Dikuasai Amerika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perusahaan pencipta alat mata-mata Israel, Paragon, diakuisisi oleh investor Amerika Serikat dalam transaksi senilai US$ 500 juta (Rp 8 triliun).

    Reuters, mengutip Haaretz, melaporkan bahwa NSO Group diakuisisi oleh AE Industrial Partners, yaitu perusahaan investasi yang fokus di industri keamanan, dirgantara, dan layanan industrial. Kesepakatan akuisisi ditandatangani pada 13 Desember 2024.

    Paragon adalah perusahaan yang didirikan pada 2019 oleh sekelompok mantan perwira intelijen Israel dan didukung oleh mantan perdana menteri Israel, Ehud Barak. Perusahaan ini mengklaim mengembangkan “perangkat, sumber daya manusia, dan pengetahuan untuk mendisrupsi ancaman yang tak terlacak” dengan berpegang teguh terhadap etika.

    Berdasarkan laporan lain, nilai kesepakatan akuisisi bisa menggelembung menjadi lebih dari US$ 900 juta (Rp 14,1 triliun). AE Industrial Partners dikabarkan berencana menggabungkan Paragon dengan Red Lattice, perusahaan keamanan siber AS.

    Media Israel melaporkan bahwa kesepakatan akuisisi telah direstui oleh pemerintah AS dan Israel.

    Paragon adalah pesaing utama dari NSO Group, perusahaan yang menciptakan spyware mata-mata Pegasus yang digunakan untuk membobol iPhone pejabat pemerintahan di seluruh dunia.

    Economic Times menyebutkan jika Pegasus sebagai Spyware terkuat yang pernah ada dan bisa masuk ke dalam ponsel baik Android serta iOS.

    Spyware adalah program yang dirancang untuk menembus pertahanan keamanan di HP lewat “pintu belakang”. HP yang terinfeksi Spyware bakal mengirim informasi tentang aktivitas pemilik HP ke pihak ketiga.

    Pegasus mampu mengeksplorasi bug yang belum ditemukan pada sistem operasi terkait. Jadi meski sudah menggunakan tambalan keamanan, keamanan ponsel masih bisa dijebol.

    Keberadaan Pegasus pertama kali dilaporkan oleh 2016 oleh The Citizen Lab, organisasi keamanan siber asal Kanada. Spyware berhasil masuk ke dalam HP milik aktivis hak asasi manusia bernama Ahmed Mansoor. Pada September 2018, organisasi yang sama melaporkan 25 negara sudah terinfeksi Pegasus.

    Kabarnya infeksi tersebut menggunakan teknik spear fishing melalui pesan teks atau email dengan link berbahaya. Tahun 2019, Pegasus dilaporkan menyusup ke WhatsApp dan bisa menghapus riwayat panggilan tidak terjawab.

    Pada tahun yang sama, WhatsApp mengumumkan Pegasus berhasil mengeksploitasi bug di dalam aplikasi. Dalam kejadian itu, ada 1.400 HP Android dan IOS yang menjadi korban.

    iMessage juga jadi aplikasi yang berhasil dimasuki Pegasus. Yakni dengan memasangnya melalui pemancar dan penerima radio di dekat korban. Kasus peretasan itu sempat mencuat saat HP pemilik Amazon, Jeff Bezos kena retas dan terkait kematian jurnalis Kamal Khashoggi pada 2018.

    Bukan hanya itu, sebuah investigasi oleh 17 organisasi media yang dipimpin Forbiden Stories menyebutkan ada 50 ribu nomor telepon jadi target Pegasus. Sejumlah tokoh juga jadi sasaran yakni Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Irak Barham Salih, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa hingga pimpinan WHO Tedros Ghebreyesus

    Tahun lalu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menandatangani peraturan presiden yang melarang penggunaan spyware. Pada 2021, Reuters melaporkan paling tidak ada 9 pegawai Departemen Luar Negeri AS yang menjadi target spyware NSO.

    NSO kemudian dimasukkan ke dalam daftar hitam perusahaan di Departemen Perdagangan AS karena bisnisnya dituduh terkait dengan aktivitas mengincar aktivitas masyarakat sipil dan jurnalis.

    Di sisi lain, Paragon tahun ini menandatangani kontrak senilai US$ 2 juta dengan badan imigrasi AS. Dalam websitenya, Paragon menyatakan bekerja dengan batasan moral sehingga hanya menargetkan percakapan di aplikasi pesan dan hanya mau bekerja dengan entitas yang memenuhi standar demokrasi,

    (dem/dem)

  • WHO Berhasil Beri Bantuan RS di Gaza, Ungkap Kondisi Mengerikan

    WHO Berhasil Beri Bantuan RS di Gaza, Ungkap Kondisi Mengerikan

    Jakarta

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa tim kemanusiaan akhirnya mencapai satu-satunya rumah sakit (RS) yang berfungsi di Gaza utara pada akhir pekan untuk mengirimkan bahan bakar, makanan, dan obat-obatan. Tim WHO pun menemukan kondisi yang mengerikan dari RS tersebut.

    Dilansir AFP, Senin (16/12/2024), Rumah Sakit Kamal Adwan terletak di Beit Lahia, sebuah kota di pusat operasi militer Israel yang intens yang bertujuan untuk mencegah Hamas berkumpul kembali di Gaza utara.

    Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada X bahwa setelah beberapa kali upaya, badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mitranya mencapai fasilitas tersebut “dua hari lalu, di tengah permusuhan dan ledakan di sekitar rumah sakit selama misi tersebut”.

    Tim tersebut, katanya, telah “mengantarkan 5.000 liter bahan bakar, makanan, dan obat-obatan, serta memindahkan tiga pasien dan enam pendamping ke Al-Shifa”, rumah sakit utama di wilayah Palestina.

    Kamal Adwan adalah salah satu fasilitas medis terakhir yang beroperasi di wilayah utara yang dilanda perang, dengan peringatan WHO awal bulan ini bahwa fasilitas tersebut beroperasi pada tingkat “minimum”.

    Badan tersebut mengatakan upaya untuk mengirimkan pasokan yang sangat dibutuhkan telah berulang kali terhambat.

    Awal bulan ini, dikatakan bahwa sebuah misi telah tiba di rumah sakit pada tanggal 30 November setelah berminggu-minggu upaya yang gagal, membawa bantuan dan tim darurat internasional, termasuk ahli bedah dan spesialis lainnya.

    “Hal ini telah membuat rumah sakit tersebut tidak memiliki personel khusus untuk perawatan bedah dan perawatan ibu,” Tedros memperingatkan, seraya menambahkan bahwa serangan tersebut telah mengakibatkan kerusakan lebih lanjut pada fasilitas tersebut dan pasokan oksigen serta listriknya.

    “Kondisi di rumah sakit tersebut sungguh mengerikan,” katanya.

    “Kami mendesak perlindungan perawatan kesehatan dan agar neraka ini berakhir! Gencatan senjata!” ujarnya.

    Perang tersebut dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang mengakibatkan kematian 1.208 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.

    Sejak itu, serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 45.000 orang di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut angka dari kementerian kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas yang dianggap dapat diandalkan oleh PBB.

    Lihat juga Video: WHO Terkejut Lihat Kondisi RS Nasser Gaza

    (aik/aik)

  • Epidemiolog Soroti soal Hasil Sampel Sementara WHO Terkait Wabah Misterius di Kongo

    Epidemiolog Soroti soal Hasil Sampel Sementara WHO Terkait Wabah Misterius di Kongo

    Jakarta

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengungkap hasil pemeriksaan 10 dari 12 pasien yang mengidap penyakit misterius di Republik Demokratik Kongo. Mereka dinyatakan positif malaria.

    Meski begitu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pasien kemungkinan dapat mengidap lebih dari satu penyakit secara bersamaan.

    “Dari 12 sampel awal yang dikumpulkan, 10 di antaranya dinyatakan positif malaria, meskipun ada kemungkinan lebih dari satu penyakit yang terlibat. Sampel lebih lanjut akan dikumpulkan dan diuji untuk menentukan penyebab pastinya,” kata juru bicara WHO pada hari Selasa.

    Kasus penyakit misterius di wilayah terpencil RD Kongo itu telah menimbulkan kekhawatiran beberapa waktu terakhir Terlebih tim spesialis dari WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika dikirim untuk melakukan penyelidikan, dan sampai saat ini masih terus berlanjut.

    Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan memang hasil sementara tim penyelidikan WHO menyebut 10 dari 12 pasien yang diperiksa mengidap malaria. Akan tetapi Dicky menyebut masih ada kemungkinan melibatkan dari satu penyakit.

    Artinya, tidak hanya malaria saja, melainkan beberapa penyakit dialami pasien di RD Kongo. Mengingat wilayah tersebut menjadi tempat ‘sarang’ penyakit.

    Karenanya penting untuk menunggu penyelidikan keseluruhan dari tim WHO untuk mendapatkan hasil yang optimal.

    “Jadi ini sangat harus ditegaskan, diperjelas bahwa temuan ini bukanlah satu temuan yang artinya sudah meng-confirm hanya oleh atau disebabkan oleh malaria,” katanya kepada detikcom, Rabu (11/12/2024).

    “Ini kan banyak kasusnya, tidak 12, ini baru dari 12 ditemukan 10 malaria dan kasusnya banyak. Kita masih menunggu WHO sendiri masih menunggu dari sampel yang dikumpulkan untuk dites, untuk diketahui, diidentifikasi apa penyebab pastinya,” sambungnya.

    Di sisi lain, Dicky mengatakan bahwa malaria merupakan penyakit endemik di wilayah RD Kongo maupun Afrika. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi parasit plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina, yang beredar pada petang sampai pagi hari.

    Parasit ini akan menetap di organ hati, berkembang biak, kemudian menyerang sel-sel darah merah. Terlebih, wilayah tersebut saat ini tengah dihadapi musim hujan, sehingga ditemukannya kasus malaria menurut Dicky bukanlah hal yang mengagetkan.

    “Saya tentu di sisi lain kita sedikit lega, belum ditemukan satu hal yang baru, namun karena sampelnya juga masih dikumpulkan untuk lebih bisa valid, menyimpulkan, jadi kita masih harus bersabar untuk menunggu kepastiannya,” imbuhnya lagi.

    Menurut otoritas kesehatan di negara Afrika tengah itu, penyakit yang tidak diketahui itu telah mengakibatkan 79 kematian dan lebih dari 300 infeksi sejak akhir Oktober.

    Pasien yang terinfeksi mengalami gejala termasuk demam, sakit kepala, pilek, batuk, kesulitan bernapas, dan anemia.

    (suc/suc)

  • Bos WHO Lolos dari Maut, Nyaris Kena Serangan Rudal Israel di Bandara Yaman

    Video Bos WHO soal Penunjukkan PM Sementara Suriah: Harapan Baru

    Jakarta – Rezim Bashar al-Assad di Suriah jatuh. Pemerintahan transisi Suriah kini dipegang oleh Perdana Menteri (PM) Sementara Mohammed Al Bashir. Badan Kesehatan Dunia atau WHO merespons terkait penunjukkan Mohammed Al Bashir. Berikut pernyataan dari Direktur Jenderal (Dirjen) WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

    (/)

  • Bos WHO Lolos dari Maut, Nyaris Kena Serangan Rudal Israel di Bandara Yaman

    Video Temuan Terbaru WHO soal Penyakit Misterius di Kongo

    Jakarta – Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memberikan kabar terbaru terkait penyakit misterius di Kongo. Tedros menyebut pihaknya sudah mengambil sampel pada pasien dan hasilnya adalah 10 dari 12 sampel dinyatakan positif malaria. Namun, ada kemungkinan pasien juga terjangkit penyakit selain malaria.

    (/)

  • Vietnam Resmi Larang Penggunaan Vape pada 2025

    Vietnam Resmi Larang Penggunaan Vape pada 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Vietnam resmi melarang penggunaan vape atau rokok elektrik pada 2025. Langkah signifikan pelarangan vape ini untuk melindungi kesehatan masyarakat dengan melarang penggunaan vape dan produk tembakau yang dipanaskan. Kebijakan ini mendapat apresiasi dari para pemimpin kesehatan global.

    Majelis Nasional Vietnam secara resmi mengesahkan larangan total terhadap vape pada Sabtu (30/11/2024). Pelarangan ini  mencakup seluruh aspek, mulai dari produksi, penjualan, impor, penyimpanan, transportasi, hingga penggunaannya. Larangan ini akan mulai berlaku pada 2025.

    Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan pujiannya terhadap keputusan tersebut.

    “Selamat Vietnam, atas langkah berani ini untuk melindungi masyarakat, terutama generasi muda, dari bahaya vape dan produk tembakau yang dipanaskan,” tulisnya melalui platform X, dikutip Minggu (1/12/2024).

    Kebijakan pelarangan Vape di Vietnam muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran global mengenai popularitas rokok elektrik dan perangkat serupa, yang sering dipromosikan sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan rokok konvensional.

    Para ahli kesehatan masyarakat telah mengingatkan bahwa rokok elektrik atau vape berisiko memicu kecanduan nikotin, khususnya di kalangan remaja.

    Langkah Vietnam melarang penggunaan vape ini bertujuan untuk membatasi penggunaan produk tembakau alternatif yang semakin marak di kalangan anak muda, sekaligus menunjukkan komitmen negara tersebut dalam menghadapi risiko kesehatan akibat merokok.

    Vietnam memiliki rekam jejak panjang dalam menerapkan kebijakan anti-rokok yang ketat. Dengan kebijakan pelarangan vape, Vietnam bergabung dengan sejumlah negara lain yang mengambil tindakan tegas dalam mengatur atau melarang produk tembakau alternatif dan menegaskan prioritas terhadap kesehatan masyarakat.