Tag: Tedros Adhanom Ghebreyesus

  • Pernyataan RS Brasil soal Kondisi Kesehatan Dirjen WHO

    Pernyataan RS Brasil soal Kondisi Kesehatan Dirjen WHO

    Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus rupanya sempat masuk rumah sakit di sela-sela agenda KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) G20 di Brasil. Namun, Tedros sudah keluar dari RS. Berikut pernyataan RS Samaritano Barra da Tijuca terkait kondisi Tedros…

  • Bos WHO Ungkap Kabar Terkini Pasca Dilarikan ke RS

    Bos WHO Ungkap Kabar Terkini Pasca Dilarikan ke RS

    Jakarta

    Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memberikan kabar terkini soal kondisi kesehatannya. Diketahui, Tedros sempat dilarikan ke rumah sakit saat mengikuti KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil, Rabu (20/11/2024).

    Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Tedros memang sempat tidak enak badan dan diperbolehkan pulang pada Kamis (21/11).

    “Saya merasa tidak enak badan kemarin sore dan dirawat di Rumah Sakit Samaritano Barra di Rio. Tetapi, saya diperbolehkan pulang pagi ini dan kembali bekerja,” tulisnya yang dilihat detikcom pada Jumat (22/11).

    Tedros menyampaikan terima kasih pada petugas kesehatan di rumah sakit tempatnya dirawat atas pelayanan yang luar biasa. Ia juga berterima kasih pada orang-orang yang sudah mendoakan kesembuhannya.

    Namun, ia sedikit menyesal dan merasa sedih karena tidak bisa menjemput putrinya karena sakit. Meski begitu, Tedros mengingatkan semua orang untuk tetap menjaga kesehatan.

    “Tolong jaga kesehatan Anda, itu adalah harta yang paling berharga untuk kehidupan,” tuturnya.

    Sebelumnya, surat kabar Brasil O Globo melaporkan kondisi Tedros memang terlihat tidak fit sejak awal KTT G20.

    “(Tedros menunjukkan) Gejala labirinitis dan krisis hipertensi setelah menunjukkan tanda-tanda tidak sehat awal pekan ini di sela-sela pertemuan puncak kelompok 20 (G20),” demikian laporan yang dikutip dari Reuters.

    Tedros juga sempat diperiksa pada 18 November oleh profesional kesehatan yang bertugas di sana dan diberikan obat tekanan darah tinggi. Ia kemudian diperbolehkan pulang setelah stabil tanpa ada tanda-tanda kondisi yang serius.

    (sao/naf)

  • Dirjen WHO Dilarikan ke RS usai Alami Hipertensi saat KTT G20, Begini Kondisinya

    Dirjen WHO Dilarikan ke RS usai Alami Hipertensi saat KTT G20, Begini Kondisinya

    Jakarta

    Direktur Jenderal (Dirjen) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dilarikan ke rumah sakit setelah mengikuti KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil, Rabu (20/11/2024). Dia dirawat di Rumah Sakit Samaritano Barra da Tijuca.

    Surat kabar Brasil O Globo melaporkan kondisi Tedros terlihat tak fit sejak awal KTT G20.

    “(Tedros menunjukkan) Gejala labirinitis dan krisis hipertensi setelah menunjukkan tanda-tanda tidak sehat awal pekan ini di sela-sela pertemuan puncak Kelompok 20 (G20),” demikian laporan O Globo, dikutip dari Reuters.

    Menurut laporan, Tedros sempat diperiksa pada tanggal 18 November oleh para profesional kesehatan yang bertugas di KTT G-20 dan diberi obat untuk tekanan darah tinggi.

    Ia kemudian diperbolehkan pulang setelah kondisinya stabil. Menurut pihak rumah sakit, Tedros dirawat pada Rabu sore dan menjalani semua tes yang diperlukan.

    “Mengonfirmasi indikator klinis tanpa tanda-tanda keseriusan, dan diperbolehkan meninggalkan rumah sakit pagi ini.”

    KTT G20 di Rio, Brasil, berakhir minggu ini dengan seruan untuk kerja sama dalam perubahan iklim, pengurangan kemiskinan, dan kebijakan pajak.

    (suc/naf)

  • Momen ‘Sweet’ Sri Mulyani dan Prabowo Berjalan Beriringan di G20 Brasil

    Momen ‘Sweet’ Sri Mulyani dan Prabowo Berjalan Beriringan di G20 Brasil

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani membagikan momen berbincang dengan Presiden Prabowo Subianto di sela KTT G20 Brasil.

    Dilihat dari laman @smindrawati, Rabu (20/11/2024) waktu Indonesia, unggahan tersebut memperlihatkan keduanya berjalan beriringan di lorong hingga berbincang dengan Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.

    “Di sela KTT G20, Presiden @prabowo berbincang dengan Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) @drtedros mengenai tantangan WHO saat ini dan suasana global yang begitu dinamis dan menantang,” tulis Sri Mulyani dalam unggahan Instagram bertanggal 19 November waktu Rio de Janeiro, Brasil.

    Sri menyebutkan bahwa Prabowo menyampaikan komitmen Indonesia untuk mendukung aktivitas WHO dalam memperkuat sistem kesehatan dunia yang adil dan berkualitas.

    Dalam unggahan itu, Sri Mulyani dan Prabowo terlihat menyusuri lorong acara KTT G20. Dalam momen terpisah, mereka terlihat berbincang bertiga dengan Tedros Adhanom Ghebreyesus.

  • WHO Catat Kasus TBC Dunia Cetak Rekor Tertinggi, Ada 8 Juta Orang Terinfeksi

    WHO Catat Kasus TBC Dunia Cetak Rekor Tertinggi, Ada 8 Juta Orang Terinfeksi

    Jakarta

    Dalam penghitungan tertinggi yang pernah tercatat untuk kasus tuberkulosis, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa lebih dari 8 juta orang di seluruh dunia didiagnosis dengan penyakit paru-paru ini tahun lalu.

    Dari jumlah itu, 1,25 juta orang meninggal karena TBC, yang berarti bahwa penyakit tersebut sekali lagi menjadi penyebab utama kematian akibat penyakit menular setelah COVID-19 menggusurnya selama pandemi.

    “Fakta bahwa TBC masih membunuh dan membuat begitu banyak orang sakit adalah kemarahan, ketika kita memiliki alat untuk mencegahnya, mendeteksinya, dan mengobatinya,” ujar Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.

    “WHO mendesak semua negara untuk membuat komitmen konkret yang telah mereka buat untuk memperluas penggunaan alat-alat tersebut, dan untuk mengakhiri TBC,” lanjutnya.

    Beberapa negara di Asia sangat terpengaruh oleh pemyakit ini. India, Indonesia, Cina, Filipina, dan Pakistan menyumbang lebih dari setengah kasus TBC di dunia.

    Menurut laporan, 55 persen orang dengan TBC adalah laki-laki, sementara 33 persen adalah perempuan dan 12 persen adalah anak-anak dan remaja muda.

    Banyak kasus TBC baru dilatarbelakangi oleh lima faktor risiko utama: kekurangan gizi, infeksi HIV, gangguan penggunaan alkohol, merokok (terutama di kalangan pria) dan diabetes.

    Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri di udara yang sebagian besar menyerang paru-paru. Kira-kira seperempat dari populasi global diperkirakan memiliki TBC tetapi hanya sekitar 5% hingga 10% dari mereka yang mengeluhkan gejala.

    Orang dengan infeksi TBC sering tidak merasa sakit dan tidak menular. Hanya sebagian kecil orang yang terinfeksi TB yang akan mengalami gejala, dengan bayi dan anak-anak berisiko lebih tinggi.

    “Gejala TBC mungkin ringan selama berbulan-bulan, sehingga mudah untuk menyebarkan penyakit kepada orang lain tanpa menyadarinya,” catat WHO.

    (kna/kna)

  • Israel Bom Pusat Vaksinasi Polio di Gaza, 4 Anak Terluka

    Israel Bom Pusat Vaksinasi Polio di Gaza, 4 Anak Terluka

    Jakarta

    Israel melancarkan serangan bom ke pusat vaksinasi polio di wilayah utara Kota Gaza. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ada enam orang terluka akibat serangan tersebut, empat di antaranya anak-anak.

    “Enam orang termasuk empat anak-anak terluka,” kata Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dilansir AFP, Minggu (3/11/2024).

    Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (2/11) waktu setempat. Ghebreyesus mengatakan serangan itu terjadi saat para orang tua membawa anak-anaknya untuk menerima vaksinasi polio.

    “Pusat layanan kesehatan utama Sheikh Radwan dilanda serangan hari ini ketika orang tua membawa anak-anak mereka ke program vaksinasi polio yang menyelamatkan nyawa,” kata Ghebreyesus.

    WHO diketahui meluncurkan putaran kedua vaksinasi polio pada anak-anak di Gaza utara pada hari Sabtu (2/11). Vaksinasi gelombang pertama telah digelar pada 1 September lalu.

    “Tim WHO berada di lokasi tepat sebelum serangan hari Sabtu,” kata Ghebreyesus.

    WHO mengatakan sekitar 119.000 anak di wilayah utara sedang menunggu vaksinasi dosis kedua. Sementara 452.000 anak telah menerima vaksinasi di Gaza tengah dan selatan.

    (ygs/ygs)

  • WHO Desak Produksi Vaksin Kolera Ditingkatkan untuk Atasi Wabah

    WHO Desak Produksi Vaksin Kolera Ditingkatkan untuk Atasi Wabah

    Dirjen WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebut vaksinasi adalah alat utama untuk mengendalikan wabah kolera yang melanda Sudan Selatan. Namun telah terjadi kekurangan vaksin selama lebih dari 2 tahun. Karena itu, WHO mendesak produsen vaksin untuk meningkatkan produksi vaksin kolera.

  • WHO: Kematian Akibat Konsumsi Alkohol 2,6 Juta Setiap Tahun, Mayoritas Renggut Nyawa Laki-laki

    WHO: Kematian Akibat Konsumsi Alkohol 2,6 Juta Setiap Tahun, Mayoritas Renggut Nyawa Laki-laki

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Organisasi kesehatan dunia atau WHO menyoroti tentang peningkatan angka kematian akibat konsumsi alkohol.

    Disebutkan dalam laporan terbaru bahwa ada lebih dari 3 juta kematian tahunan akibat penggunaan alkohol dan narkoba, dimana sebagian besar terjadi pada laki-laki 

    Sebanyak 2,6 juta kematian per tahun disebabkan oleh konsumsi alkohol, yaitu 4,7 persen dari seluruh kematian, dan 0,6 juta kematian disebabkan oleh penggunaan obat-obatan psikoaktif. 

    Laporan tersebut menunjukkan bahwa sekitar 400 juta orang hidup dengan gangguan alkohol dan penggunaan narkoba secara global. 

    Dari jumlah tersebut, 209 juta orang hidup dengan ketergantungan alkohol. 

    “Penggunaan narkoba sangat merugikan kesehatan individu, meningkatkan risiko penyakit kronis, kondisi kesehatan mental, dan secara tragis mengakibatkan jutaan kematian yang dapat dicegah setiap tahunnya. Hal ini memberikan beban berat pada keluarga dan masyarakat, meningkatkan paparan terhadap kecelakaan, cedera, dan kekerasan,” kata Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam keterangan resmi yang dikutip Rabu (26/6/2024). 

    Melihat kondisi tersebut, pihaknya segera melakukan tindakan berani untuk mengurangi dampak negatif konsumsi alkohol terhadap kesehatan dan sosial serta membuat pengobatan untuk gangguan penggunaan narkoba dapat diakses dan terjangkau.

    “Laporan ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk mempercepat tindakan secara global menuju pencapaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 3.5 pada tahun 2030 dengan mengurangi konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang serta meningkatkan akses terhadap pengobatan berkualitas untuk gangguan penggunaan narkoba,” kata Tedros. 

    Adapun tingkat kematian akibat konsumsi alkohol per liter alkohol yang dikonsumsi tertinggi terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan terendah di negara-negara berpendapatan tinggi.

    Proporsi tertinggi (13 persen) kematian akibat alkohol pada tahun 2019 terjadi pada generasi muda berusia 20–39 tahun. 

    Tren Konsumsi Alkohol Dunia

    Tren konsumsi alkohol Total konsumsi alkohol per kapita pada populasi dunia sedikit menurun dari 5,7 liter pada tahun 2010 menjadi 5,5 liter pada tahun 2019. 

    Tingkat konsumsi per kapita tertinggi pada tahun 2019 tercatat di WHO Wilayah Eropa (9,2 liter) dan Wilayah Amerika (7,5 liter). 

    Tingkat konsumsi alkohol per kapita di kalangan peminum rata-rata berjumlah 27 gram alkohol murni per hari, atau setara dengan dua gelas anggur, dua botol bir (33cl) atau dua porsi minuman beralkohol (4cl).

    Tingkat dan frekuensi minum ini dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai kondisi kesehatan serta kematian dan kecacatan terkait. 

    Pada tahun 2019, 38 persen peminum saat ini pernah melakukan minuman keras secara episodik, yang didefinisikan sebagai mengonsumsi setidaknya 60 gram alkohol murni pada satu atau lebih kesempatan pada bulan sebelumnya – kira-kira setara dengan 4 atau 5 gelas anggur, botol bir, atau satu porsi.

    Minum alkohol dalam jumlah banyak secara terus-menerus sangat umum terjadi di kalangan pria. 

    Secara global, 23,5 persen dari seluruh remaja berusia 15-19 tahun adalah peminum alkohol. 

    Tingkat konsumsi alkohol tertinggi terjadi pada kelompok usia 15-19 tahun di kawasan Eropa (45,9 persen) diikuti oleh Amerika (43,9 persen). 

    Risiko kesehatan dari penggunaan alkohol

    Konsumsi alkohol jadi penyebab dalam lebih dari 200 penyakit, cedera, dan kondisi kesehatan lainnya.

    Namun, beban global penyakit dan cedera yang disebabkan oleh konsumsi alkohol hanya dapat dihitung pada 31 kondisi kesehatan berdasarkan bukti ilmiah yang tersedia mengenai peran penggunaan alkohol dalam perkembangan, kejadian, dan dampaknya.

    Minum alkohol dikaitkan dengan risiko pengembangan penyakit tidak menular seperti penyakit hati, penyakit jantung, dan berbagai jenis kanker, serta kesehatan mental dan kondisi perilaku seperti depresi, kecemasan, dan gangguan penggunaan alkohol. 

    Diperkirakan 474.000 kematian akibat penyakit kardiovaskular disebabkan oleh konsumsi alkohol pada tahun 2019.

    Alkohol merupakan karsinogen dimana dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara, hati, kepala dan leher, esofagus, dan kolorektal.

    Pada tahun 2019, 4,4 persen kanker yang didiagnosis secara global dan 401.000 kematian akibat kanker disebabkan oleh konsumsi alkohol. 

    Konsumsi alkohol juga menimbulkan kerugian besar bagi orang lain, tidak hanya bagi orang yang mengonsumsi alkohol. 

    Sebagian besar beban penyakit yang disebabkan oleh alkohol timbul dari cedera seperti kecelakaan lalu lintas. 

    Pada tahun 2019, dari total 298.000 kematian akibat kecelakaan lalu lintas terkait alkohol, 156.000 kematian disebabkan oleh minuman keras orang lain.

    Terdapat hubungan sebab akibat antara penggunaan alkohol dan kejadian atau akibat penyakit menular seperti tuberkulosis dan HIV. 

    Konsumsi alkohol selama kehamilan meningkatkan risiko memiliki anak dengan kelainan spektrum alkohol janin (FASD), di mana juga berhubungan dengan cacat perkembangan dan cacat lahir. 

    Konsumsi alkohol selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko komplikasi kelahiran prematur termasuk keguguran, lahir mati, dan kelahiran prematur. 

    Dalam jangka panjang, tingkat konsumsi alkohol yang merugikan dan berbahaya dapat menyebabkan masalah sosial termasuk masalah keluarga, masalah di tempat kerja, masalah keuangan, dan pengangguran.

  • Netanyahu Minta Warga Sipil Tinggalkan Rafah Sebelum Invasi

    Netanyahu Minta Warga Sipil Tinggalkan Rafah Sebelum Invasi

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memastikan warga sipil yang berada di Jalur Gaza selatan sudah pergi sebelum pasukannya menyerang Rafah. Hali ini disampaikan Netanyahu usai ada kekhawatiran atas nasib 1,5 juta orang yang saat ini berlindung di Rafah.

    Dilansir AFP, Senin (18/3/2024), Kabinet keamanan dan perang Israel akan membahas upaya internasional terbaru menuju kesepakatan gencatan senjata, pada hari Jumat mengatakan dia menyetujui rencana militer untuk melakukan operasi di Rafah serta evakuasi penduduk. Netanyahu mengatakan warga sipil tidak ada yang di Rafah saat pasukannya memborbardir wilayah tersebut.

    “Tujuan kami dalam melenyapkan batalion teroris yang tersisa di Rafah sejalan dengan memungkinkan penduduk sipil meninggalkan Rafah,” kata Netanyahu pada konferensi pers bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz.

    “Ini bukan sesuatu yang akan kami lakukan dengan tetap mengunci penduduk di tempat,” imbuhnya.

    Dalam jumpa pers bersama itu, Scholz pun mengajukan pertanyaan ke Netanyahu perihal “Ke mana mereka (warga sipil) harus pergi?” kata Scholz.

    Amerika Serikat – yang memberikan bantuan militer miliaran dolar kepada Israel – mengatakan pihaknya menginginkan “rencana yang jelas dan dapat diterapkan” untuk memastikan warga sipil “terhindar dari bahaya”.

    Sebelum bertemu Scholz, Netanyahu mengatakan pada rapat kabinet bahwa “tekanan internasional tidak akan menghentikan kami mewujudkan semua tujuan perang”, dan untuk melakukan hal ini, “kami juga akan beroperasi di Rafah”.

    Ketua Organisasi Kesehatan Dunia PBB Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak agar operasi militer tidak dilakukan di sana, “atas nama kemanusiaan”.

    Scholz mengatakan kepada wartawan Jerman bahwa jika serangan semacam itu mengakibatkan “banyak korban jiwa”, maka “akan membuat pembangunan damai di wilayah tersebut menjadi sangat sulit”.

    Lihat juga Video: Netanyahu: Tak Ada Tekanan Internasional yang Akan Hentikan Kami

    (zap/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Klaim Pasukannya Berada di Kondisi Kesiapan Sangat Tinggi

    Israel Klaim Pasukannya Berada di Kondisi Kesiapan Sangat Tinggi

    Tel Aviv

    Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) pada Selasa malam (02/01) kemarin mengungkap bahwa mereka telah bersiap untuk melakukan operasi penyerangan maupun bertahan.

    “IDF saat ini berada dalam kondisi kesiapan yang tinggi di seluruh ranah, baik itu menyerang dan bertahan,” kata Juru Bicara Angkatan Darat IDF Daniel Hagari dalam pernyataannya di sosial media.

    “Kami sangat bersiap untuk segala skenario. Yang paling penting untuk disampaikan, malam ini kami masih fokus, dan akan tetap fokus untuk menumpas Hamas.”

    Hamas dikategorikan sebagai sebuah kelompok teror oleh Amerika Serikat (AS), Uni Eropa (UE) dan beberapa negara lain.

    Pernyataan ini disampaikan usai IDF melanjutkan pertempuran dan sebuah serangan di Beirut pada Selasa (02/01). Dalam serangan ini, petinggi senior Hamas bernama Saleh Arouri dilaporkan tewas terbunuh.

    Namun, Israel belum mengeluarkan pernyataan apa pun tentang kematian Arouri di Beirut.

    Arouri sendiri merupakan orang nomor dua dalam hierarki Hamas dan merupakan salah satu pendiri dari kelompok sayap militer. Dia diketahui sempat memimpin organisasi di Tepi Barat.

    WHO: serangan pada rumah sakit di Khan Younis tewaskan lima warga sipil

    Rumah sakit Al-Amal di bagian Selatan Gaza dilaporkan terkena serangan pada Selasa (02/01), demikian dikatakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Tedros Adhanom.

    Rumah sakit di Khan Younis dioperasikan oleh Palang Merah Palestina (Palestine Red Crescent Society/PRCS). Tedros menyebut serangan “tidak masuk akal” itu menewaskan lima warga sipil dan merusak pusat pelatihan PRCS.

    “Berdasarkan data dari PRCS, serangan tersebut menewaskan sedikitnya lima orang, termasuk seorang bayi berusia lima hari,” jelas Tedros.

    “14.000 orang berlindung di rumah sakit di kota Khan Younis, di Gaza selatan. Banyak di antara mereka yang saat ini sudah pergi, dan mereka yang menetap sangat mencemaskan keselamatannya dan berencana untuk meninggalkan tempat yang mereka jadikan sebagai tempat berlindung.”

    Dia menyatakan, “rumah sakit, ambulans, tenaga medis, dan orang yang mencari pertolongan medis, setiap saat, berada di bawah hukum humaniter internasional.”

    AS kecam komentar ‘tidak bertanggung jawab’ menteri sayap kanan Israel soal Gaza

    Departemen Luar Negeri AS mendesak dua anggota parlemen sayap kanan Israel untuk “segera berhenti” mendukung diadakannya pemukiman kembali untuk warga Palestina di luar Jalur Gaza.

    Pada Minggu (31/12/2023), Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengimbau penduduk Palestina di Gaza agar meninggalkan Gaza, sementara Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir mengatakan bahwa pertempuran itu memberikan “kesempatan untuk berkonsentrasi mendorong migrasi penduduk Gaza.”

    “Retorika ini menghasut dan tidak bertanggung jawab,” kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan, Selasa (02/01).

    “Kami telah diberitahu berulang kali dan secara konsisten oleh pemerintah Israel, termasuk oleh Perdana Menteri, pernyataan seperti itu tidak mewakili kebijakan pemerintah Israel.”

    “(Posisi) Kami sudah jelas, konsisten dan tegas, bahwa Gaza adalah tanah Palestina dan akan tetap menjadi tanah Palestina, tanpa kendali Hamas terhadap masa depan Gaza, dan tidak ada kelompok teror yang dapat mengancam Israel,” kata Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataannya.

    mh/hp (afp, rtr, ap)

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini