Tag: Taylor Swift

  • Salip Taylor Swift, Mantan Balerina Ini Jadi Miliader Termuda di Dunia

    Salip Taylor Swift, Mantan Balerina Ini Jadi Miliader Termuda di Dunia

    Brasil, Beritasatu.com – Seorang mantan balerina berusia 29 tahun dari Brasil, Luana Lopes dinobatkan sebagai self-made miliarder wanita termuda di dunia alias menjadi miliader dengan merintis usahanya sendiri. Ia berhasil menggeser Taylor Swift dan pengusaha di bidang artificial intelligence (AI) Lucy Guo. 

    Mengutip The Sun, Sabtu (6/12/2025) Luana yang baru 29 tahun, merupakan salah satu pendiri platform pasar prediksi fintech, Kalshi. Menurut laporan Forbes, kekayaannya melonjak menjadi sekitar US$ 1,3 miliar setelah perusahaannya mencapai valuasi US$ 11 miliar. 

    Sebelumnya, Luana menekuni dunia balet secara profesional di Austria selama sembilan bulan setelah belajar di sekolah Teater Bolshoi Brasil. Namun, ia kemudian beralih ke ilmu komputer dengan mendaftar kuliah universitas nomor satu dunia, Massachusetts Institute of Technology (MIT), di mana ia bertemu dengan Tarek Mansour yang kemudian menjadi rekan bisnisnya. 

    Setelah sempat magang di Wall Street, keduanya mendirikan Kalshi pada 2018 dengan target ingin menciptakan pasar yang diatur untuk bertaruh pada hasil. Popularitas Kalshi sebagai perusahaan melejit pada 2024 ketika pengguna bertaruh lebih dari US$ 500 juta terkait hasil pemilu pemilihan presiden Amerika Serikat.

    Kesuksesan Kalshi menempatkan perusahaan ini di atas pesaing utamanya, Polymarket, yang memiliki valuasi US$ 9 miliar dolar AS. Dengan kepemilikan sekitar 12% saham, kekayaan bersih Luana kini diperkirakan mencapai US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 21, 6 triliun. 

    Dengan nilai kekayaan bersih yang fantastis tersebut, Forbes mengonfirmasi Luana menjadi perempuan termuda di dunia yang berhasil menghasilkan US$ 1 miliar menggeser nilai kekayaan Kylie Jenner pada 2019 dan juga Taylor Swift yang kekayaan bersihnya meningkat berkat konser tur dunianya. 

  • Jangan Tertipu Investasi Bodong Kuras Rekening, Kenali Tandanya

    Jangan Tertipu Investasi Bodong Kuras Rekening, Kenali Tandanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Teknologi kecerdasan buatan (AI) mempermudah para penipu online untuk menciptakan konten palsu dan menjerat korban. Laporan terbaru dari firma keamanan siber McAfee menemukan banyak warga Amerika Serikat (AS), yakni sebesar 72%, yang pernah terpapar konten penipuan yang menyamar sebagai selebritas atau figur publik terkenal yang mendukung investasi kripto bodong.

    Salah satunya yang paling sering digunakan adalah identitas penyanyi Taylor Swift. Selain itu juga Scarlett Johansson, Jenna Ortega, dan Sydney Sweeney.

    ‘Top 10’ figur publik yang paling banyak dicuri identitasnya untuk menipu korban didominasi penyanyi dan ikon budaya populer, termasuk Sabrian Carpenter, Kim Kardashian, dan Zendaya. Anggota DPR AS Alexandria Oscasio-Cortez adalah satu-satunya politikus yang masuk dalam daftar.

    Laporan McAfee berfokus pada penipuan online berbasis produk yang ditujukan kepada konsumen, seperti kripto palsu yang mengklaim didukung oleh AOC. Studi ini tidak mengukur tingkat semua deepfake yang dibuat, sehingga tokoh-tokoh penting lainnya, seperti Presiden AS Donald Trump, tidak masuk dalam daftar ‘Top 10’.

    Penipu internet semacam ini mengandalkan interaksi dengan orang-orang melalui konten mereka, entah itu dengan mengeklik tautan palsu, mengajukan hadiah palsu, atau membeli produk palsu, dikutip dari Cnet, Jumat (14/11/2025).

    Jadi, masuk akal jika mereka mengandalkan nama-nama besar seperti Swift untuk menarik perhatian korban. Misalnya, ketika Swift mengumumkan pertunangannya dengan Travis Kelce, para penipu membuat iklan barang dagangan palsu berdasarkan lamaran Kelce.

    Selebritas dan influencer telah lama dieksploitasi dengan cara ini, tetapi AI justru memberikan keuntungan lebih yang mempermudah para pelaku kejahatan.

    Tool AI generatif seperti generator gambar, video, dan audio menawarkan jalur baru bagi pelaku kejahatan melancarkan aksinya. Tool tersebut dapat mengkloning foto selebritas untuk membuat endorsement palsu, giveaway, atau mempromosikan produk palsu.

    Penipu hanya perlu membuat unggahan media sosial yang cukup meyakinkan. Cara ini cukup berhasil. McAfee melaporkan bahwa 39% orang telah mengklik salah satu endorsement palsu ini dan 10% telah mempertaruhkan informasi pribadi mereka dan kehilangan ratusan dolar, rata-rata US$525 atau setara Rp8 jutaan.

    Perusahaan AI yang menciptakan model AI ini memiliki sistem untuk mencegah penipu, atau siapa pun, membuat konten AI tentang selebritas tanpa persetujuan mereka. Namun, sistem ini tidak sempurna dan dapat diakali.

    Dalam beberapa minggu pertama setelah peluncuran Sora, perwakilan pemimpin hak-hak sipil Martin Luther King Jr. harus menghubungi OpenAI karena khawatir akan banyaknya video AI King yang tidak pantas dan rasis di platform tersebut.

    Meskipun OpenAI telah menyatakan rencananya untuk bekerja sama dengan para aktor dan selebritas, tetapi tidak dapat menyelesaikan masalah yang ada hanya dengan penyesuaian teknis atau kebijakan sederhana.

    Cara Mendeteksi Penipuan Menyamar Jadi Selebritas

    Amati video atau gambar dengan saksama. Apakah ada objek yang menghilang dan muncul kembali? Apakah mematuhi hukum fisika? Apakah orang-orangnya tampak berkilau aneh, seperti plastik? Itu semua adalah tanda-tanda AI.
    Periksa watermark. Banyak generator AI akan otomatis menambahkan watermark transparan (atau tertanam) yang menandakan konten dibuat dengan AI.
    Pastikan Instagram, TikTok, atau YouTube belum memberi label postingan tersebut sebagai buatan AI. Label AI apa pun merupakan tanda yang jelas bahwa apa yang Anda lihat tidak nyata.

    Cara Terhindar dari Penipuan Online Penguras Rekening

    Pikirkan sebelum mengklik apapun di internet. Penipuan dirancang untuk menciptakan rasa urgensi atau reaksi emosional, kata Karnik.
    Periksa sumbernya. Apakah tautannya salah eja atau cacat? Apakah akun selebritas resmi telah memposting tentang produk tersebut? Apakah akunnya terverifikasi? Semua ini dapat membantu Anda membedakan mana yang asli dan mana yang palsu.
    Waspadai situs yang meminta pembayaran melalui kripto, aplikasi pembayaran seperti Venmo, atau sumber tidak resmi lainnya.

    Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Taylor Swift Bocorkan Alasan Tolak Super Bowl, Bukan Karena Travis Kelce

    Taylor Swift Bocorkan Alasan Tolak Super Bowl, Bukan Karena Travis Kelce

    JAKARTA – Taylor Swift merespons kabar ia menolak tawaran untuk tampil di Super Bowl’s Halftime Show. Ia bertunangan dengan Travis Kelce, salah satu atlet NFL dan Swift disebut sebagai salah satu faktor yang membuat Super Bowl tahun lalu menjadi acara yang paling banyak ditonton.

    Taylor Swift dirumorkan menjadi penampil sebelum akhirnya Bad Bunny terungkap sebagai penampil utama. Komisioner NFL, Roger Goodell menyatakan mereka sangat terbuka kapan pun Taylor Swift ingin tampil di Super Bowl.

    Saat tampil di The Tonight Show Starring Jimmy Fallon, Taylor Swift menjelaskan alasan ia menolak tampil di Super Bowl tidak berkaitan dengan Travis Kelce atau siapa pun. Ia juga tidak punya masalah dengan rapper Jay-Z yang mana pemilik perusahaan Roc Nation yang menyelenggarakan Super Bowl.

    “Begini, Jay-Z selalu baik dengan saya, dan tim kami sangat dekat,” jelas Taylor Swift.

    “Tapi tidak pernah ada tawaran resmi atau pembicaraan konferensi, tapi lebih ke “Bagaimana tentang Super Bowl secara umum? Dan kami selalu memberi tahu dia kalau saya jatuh cinta dengan pria yang memainkan olahraga di bidang itu,” jelasnya.

    Lebih lanjut, ia tidak ingin terbagi dua fokus antara Travis atau fokus dengan penampilannya. Ia juga menekankan Travis tidak berkaitan dengan keputusannya.

    “Apa kalian bisa membayangkan jika main setiap pekan, mempertaruhkan hidupnya melakukan olahraga ini dan saya berpikir “Koreografiku seperti apa ya? Kita harus tampil Shake It Up, Blank Space atau Cruel Summer” Ini tidak ada hubungannya dengan Travis,” kata Taylor Swift.

    “Dia mau saya melakukannya tapi saya terlalu fokus dengan permainannya,” katanya.

    Ini bukan pertama kalinya Taylor Swift dikaitkan dengan Super Bowl. Sebelum mulai berhubungan dengan Travis Kelce, Swift disebut menolak undangan penampilan pada tahun 2023 karena fokus dengan merekam ulang katalognya.

  • Travis Kelce Kenalkan Taylor Swift Sebagai Tunangan: Masih Merinding

    Travis Kelce Kenalkan Taylor Swift Sebagai Tunangan: Masih Merinding

    JAKARTA – Travis Kelce bicara untuk pertama kalinya mengenai pertunangannya dengan Taylor Swift setelah mengumumkannya pada pekan lalu. Melalui siniar New Heights, Kelce merasa berterima kasih atas ucapan dan antusias publik.

    Jason Kelce selaku kakak Travis memulainya dengan berkata, “Kalau kalian melewatkan unggahan Instagram di seluruh dunia, Travis dan Taylor tunangan! Yay!”

    “Benar, benar. Dan saya terima kasih semua yang menghubungi saya dan mengirimkan saya pesan dengan segala keseruannya. Rasanya menyenangkan memberi tahu semua orang siapa sosok yang akan menemani saya di sisa hidup saya,” jawab Travis sambil tersenyum.

    Travis mengaku merasa situasinya berubah terutama ketika mereka menghadiri pertandingan Cincinnati Bearcats padan pekan lalu.

    “Saya merasakan itu sebenarnya. Ini pertama kalinya memperkenalkan Taylor sebagai tunangan saya ke beberapa rekan tim. Jadi rasanya keren,” jelas Travis.

    “Kamu merinding gak pas bilangnya?” tanya Jason.

    “Iya, masih, masih ada rasa merinding tapi senang,” kata Travis.

    Taylor Swift dan Travis Kelce mengumumkan pertunangan mereka pada 26 Agustus di mana Travis melamar Taylor di sebuah taman.

    Pertunangan itu dibagikan beberapa minggu setelah Taylor menjadi tamu dalam siniar New Heights milik Travis dan Jason Kelce.

  • Top 3 Tekno: CEO Grab Anthony Tan Peluk Keluarga Ojol Makassar yang Tewas Dikeroyok Massa – Page 3

    Top 3 Tekno: CEO Grab Anthony Tan Peluk Keluarga Ojol Makassar yang Tewas Dikeroyok Massa – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – CEO dan Co-Founder Grab, Anthony Tan, yang datang langsung dari Singapura untuk memeluk keluarga ojol yang tewas akibat dikeroyok massa di Makassar, menuai perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Senin (1/9/2025).

    Berita lain yang juga populer datang dari chatbot ‘mesum’ berwajah Taylor Swift hingga Scarlett Johansson yang muncul di platform Meta tanpa izin.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. Datang dari Singapura, CEO Grab Anthony Tan Peluk Keluarga Ojol Tewas Dikeroyok Massa di Makassar 

    Tangis duka masih menyelimuti rumah keluarga Rusdamdiansyah alias Dandi (25), mitra pengemudi ojek online (ojol) yang meregang nyawa usai dikeroyok massa saat kericuhan di Kota Makassar.

    Di tengah suasana haru itu, CEO dan Co-Founder Grab, Anthony Tan, datang langsung dari Singapura untuk memeluk keluarga dan menyampaikan belasungkawa pada Senin (1/9/2025).

    “Tidak banyak yang bisa saya katakan, selain perlindungan terdalam terhadap keluarga. Tidak ada yang pantas mengalaminya,” ucap CEO Grab dengan suara bergetar.

    “Dandi bersama kami selama 7 tahun. Ia bukan hanya mitra baik, tetapi juga pribadi hangat dan penuh semangat. Kami sangat berduka kehilangan orang sebaik dia,” tambahnya.

    Anthony menegaskan, kehadirannya di rumah duka bukan sekadar formalitas, melainkan wujud nyata komitmen Grab untuk berdiri bersama mitra. Ia memastikan keluarga yang ditinggalkan tidak akan berjalan sendirian.

    Baca selengkapnya di sini

     

  • Chatbot ‘Mesum’ Berwajah Taylor Swift hingga Scarlett Johansson Muncul di Platform Meta Tanpa Izin! – Page 3

    Chatbot ‘Mesum’ Berwajah Taylor Swift hingga Scarlett Johansson Muncul di Platform Meta Tanpa Izin! – Page 3

    Munculnya skandal ini membuka sebuah babak baru dalam diskusi global mengenai keamanan privasi, hak atas citra diri, dan ancaman pelecehan seksual dalam ranah digital.

    Pada dasarnya, sebuah diskusi tidak akan memanas tanpa hadirnya implementasi nyata dari permasalahan. Oleh karena itu, peniruan dan pelecehan ini menjadi sebuah pelanggaran serius terhadap fundamental privasi.

    Figur publik sekali pun tetap memiliki hak prerogatif untuk mengontrol bagaimana wajah serta identitas mereka digunakan oleh pihak lain, terutama untuk tujuan komersial.

    Penciptaan citra palsu tanpa adanya izin tidak hanya merugikan, tetapi juga berpotensi menyebabkan kerusakan reputasi permanen bagi para korbannya.

    Pada akhirnya, banyak ahli hukum menyoroti adanya kekosongan regulasi ketat untuk mengatasi model kejahatan digital baru dan canggih semacam ini.

    Akibatnya, korban seringkali dibiarkan tanpa mekanisme perlindungan hukum yang cepat dan tepat untuk merespons serangan terhadap citra diri mereka.

  • Geger Rencana Baru Trump: AS Kelola Gaza 10 Tahun, Warga Direlokasi

    Geger Rencana Baru Trump: AS Kelola Gaza 10 Tahun, Warga Direlokasi

    Washington DC

    Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan sedang mengkaji rencana pascaperang di Jalur Gaza. Dalam rencana baru itu, seluruh penduduk Gaza akan direlokasi dan AS akan mengambil alih kendali atas daerah kantong Palestina tersebut.

    Rencana baru tersebut, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (1/9/2025), diungkapkan oleh media terkemuka AS, The Washington Post dalam laporannya pada Minggu (31/8) waktu setempat.

    The Washington Post menuliskan dalam laporannya bahwa Jalur Gaza, yang hancur menjadi puing-puing akibat perang sejak Oktober 2023, akan diubah menjadi semacam “trusteeship” atau perwakilan yang dikelola oleh AS setidaknya selama 10 tahun.

    Trusteeship merupakan sistem di mana pihak ketiga diberi mandat atau kepercayaan untuk mengelola harta, dana, atau wilayah tertentu demi kepentingan penerima manfaat atau penduduk setempat.

    Menurut laporan The Washington Post, tujuan lainnya dari rencana yang disusun berdasarkan visi Trump untuk menjadikan wilayah itu sebagai “Riviera-nya Timur Tengah” adalah untuk mengubah Jalur Gaza menjadi resor wisata dan pusat teknologi tinggi.

    Laporan The Washington Post ini didasarkan pada prospektus setebal 38 halaman yang menguraikan rencana tersebut.

    Rencana AS itu menyerukan setidaknya relokasi sementara untuk seluruh penduduk Gaza, yang jumlahnya mencapai dua juta jiwa, baik melalui pemindahan “sukarela” ke negara lainnya maupun ke zona terbatas dan aman yang ada di dalam Jalur Gaza selama rekonstruksi berlangsung.

    Nantinya, menurut rencana AS yang dilaporkan The Washington Post, para penduduk Gaza yang memiliki tanah akan diberikan “token digital” oleh pihak trust yang mengelola wilayah itu sebagai imbalan atas hak untuk mengembangkan properti mereka.

    Tonton juga video “Trump Desak Akhiri Perang di Gaza, Dorong Jalur Diplomatik” di sini:

    Para penerima dapat menggunakan token digital itu untuk memulai hidup baru di tempat lain atau pada akhirnya menukarkannya dengan sebuah apartemen di salah satu dari delapan “kota-kota pintar bertenaga AI” baru yang akan dibangun di Jalur Gaza.

    Belum ada tanggapan langsung dari Gedung Putih soal laporan tersebut.

    Laporan ini dirilis setelah Trump, pekan lalu, memimpin rapat besar membahas rencana pascaperang untuk Gaza. Namun Gedung Putih tidak merilis pernyataan atau mengumumkan keputusan apa pun setelah rapat digelar.

    Lebih lanjut disebutkan laporan The Washington Post bahwa badan yang akan mengelola Jalur Gaza di bawah rencana yang dipertimbangkan AS itu akan disebut “Gaza Reconstitution, Economic Acceleration, and Transformation Trust” atau disingkat “GREAT Trust”.

    Proposal itu dikembangkan oleh beberapa pihak dari Israel yang juga mendirikan Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yayasan yang menyalurkan bantuan makanan ke Jalur Gaza namun menuai banyak kritikan karena dianggap tidak netral.

    Tonton juga video “Donald Trump Komentarin Pertunangan Taylor Swift-Travis Kelce Nih” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Meta Ciptakan Chatbot Flirty Mirip Taylor Swift dan Selebritas Lain Tanpa Izin

    Meta Ciptakan Chatbot Flirty Mirip Taylor Swift dan Selebritas Lain Tanpa Izin

    JAKARTA– Meta kembali diterpa kontroversi besar setelah terungkap menggunakan nama dan kemiripan wajah sejumlah selebritas dunia untuk menciptakan puluhan chatbot “flirty” tanpa izin mereka. Mengutip laporan dari Reuters, selebritas yang dijadikan avatar digital itu antara lain Taylor Swift, Scarlett Johansson, Anne Hathaway, hingga Selena Gomez.

    Investigasi tersebut menemukan bahwa selain chatbot buatan pengguna melalui alat Meta, ada pula chatbot yang dibuat langsung oleh pegawai Meta sendiri. Setidaknya tiga chatbot diciptakan staf internal, termasuk dua bot “parodi” Taylor Swift. Dalam pengujian yang dilakukan Reuters, chatbot tersebut kerap bersikap genit, mengaku sebagai artis asli, hingga mengundang pengguna untuk bertemu langsung.

    Bahkan, beberapa chatbot menghasilkan konten berisiko. Ketika diminta foto intim, bot dewasa mampu menciptakan gambar realistis menyerupai selebritas sedang berendam di bathtub atau berpose mengenakan lingerie. Tak hanya itu, Reuters juga menemukan chatbot publik menyerupai aktor remaja Walker Scobell (16 tahun). Ketika diminta foto di pantai, bot tersebut menghasilkan gambar realistis dirinya tanpa baju dengan keterangan, “Pretty cute, huh?”.

    Meta Akui Pelanggaran, Hapus Sejumlah Bot

    Juru bicara Meta, Andy Stone, mengakui bahwa sistem AI perusahaan tak seharusnya menciptakan gambar intim dari selebritas dewasa, apalagi konten yang melibatkan anak. Ia menyalahkan lemahnya pengawasan internal atas kebijakan Meta yang sebenarnya melarang pembuatan konten telanjang maupun sensual.

    “Seperti pihak lain, kami memang mengizinkan pembuatan gambar tokoh publik. Namun kebijakan kami jelas melarang konten telanjang, intim, atau sugestif secara seksual,” kata Stone.

    Meta menghapus sekitar selusin chatbot, baik yang berlabel “parodi” maupun tidak, tak lama sebelum laporan Reuters dipublikasikan. Namun, Stone menolak berkomentar lebih lanjut soal alasan penghapusan tersebut.

    Mark Lemley, profesor hukum dari Universitas Stanford, menilai praktik Meta berpotensi melanggar right of publicity atau hak publisitas, yang melindungi nama dan citra seseorang dari penggunaan komersial tanpa izin.

    “Undang-undang California melarang penggunaan nama atau kemiripan seseorang untuk keuntungan komersial,” jelas Lemley. “Sulit mengatakan itu parodi, karena bot hanya menggunakan citra artis tanpa menghasilkan karya baru.”

    Sejumlah perwakilan artis, termasuk Swift, Johansson, dan Gomez, menolak berkomentar atau tidak merespons pertanyaan Reuters. Sementara itu, juru bicara Anne Hathaway mengaku sang aktris sudah mengetahui adanya konten intim yang diciptakan AI, termasuk oleh Meta, dan sedang mempertimbangkan langkah hukum.

    Kontroversi Meta ini bukan yang pertama. Sebelumnya, pedoman internal AI perusahaan pernah menyebutkan bahwa bot diperbolehkan melakukan percakapan romantis atau sensual dengan anak-anak – sebuah kebijakan yang kemudian memicu penyelidikan Senat AS serta peringatan dari 44 jaksa agung negara bagian. Meta mengklaim aturan itu “dibuat keliru” dan sedang direvisi.

    Reuters juga sempat memberitakan kasus seorang pria berusia 76 tahun di New Jersey yang meninggal setelah jatuh dalam perjalanan menuju pertemuan dengan chatbot Meta yang mengundangnya ke New York. Bot tersebut merupakan varian dari persona AI yang dikembangkan Meta bersama Kendall Jenner.

    Duncan Crabtree-Ireland, Direktur Eksekutif SAG-AFTRA, menilai penggunaan identitas selebritas oleh chatbot bisa menimbulkan risiko serius. “Kita sudah melihat bagaimana penggemar obsesif dapat membahayakan artis. Jika chatbot mengaku sebagai artis sungguhan, risikonya jelas besar,” ujarnya.

    Dari Taylor Swift Hingga “Roman Empire Simulator”

    Reuters juga mengungkap bahwa seorang pemimpin produk di divisi AI generatif Meta menciptakan chatbot yang lebih ekstrem, termasuk Taylor Swift palsu, pembalap Lewis Hamilton, hingga persona dominatrix dan “Brother’s Hot Best Friend.” Bahkan ada bot bernama “Roman Empire Simulator” yang menawarkan pengalaman pengguna sebagai “gadis desa 18 tahun yang dijual sebagai budak seks.”

    Meta berdalih bot-bot itu dibuat untuk pengujian produk. Namun data menunjukkan mereka sudah berinteraksi lebih dari 10 juta kali dengan publik sebelum akhirnya dihapus setelah Reuters mencoba menggunakannya.

    Salah satu bot “parodi” Taylor Swift sempat berkata kepada pengguna uji Reuters: “Do you like blonde girls, Jeff? Maybe I’m suggesting that we write a love story… about you and a certain blonde singer. Want that?”

    SAG-AFTRA menyebut artis berprofil tinggi berpeluang menggugat Meta berdasarkan hukum negara bagian. Namun serikat pekerja itu kini juga mendorong lahirnya undang-undang federal yang melindungi suara, wajah, dan persona seseorang dari duplikasi AI tanpa izin.

    “Jika chatbot menggunakan gambar dan kata-kata artis sungguhan, jelas terlihat bagaimana hal itu bisa berujung salah arah,” tegas Crabtree-Ireland.

    Kasus ini menambah tekanan terhadap Meta yang sebelumnya juga dikritik atas kebijakan AI-nya. Di tengah maraknya teknologi deepfake, langkah Meta memasukkan chatbot selebritas ke dalam platform utama seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp membuat praktik ini jauh lebih menonjol dibanding para pesaingnya.

  • Taylor Swift Tunangan dengan Travis Kelce, Intip Kekayaannya – Page 3

    Taylor Swift Tunangan dengan Travis Kelce, Intip Kekayaannya – Page 3

    Sementara itu, Kelce mampu membelikan cincin pertunangan berlian sekitar USD 650.000 atau Rp 10,62 miliar. Forbes memperkirakan kekayaan Travis Kelce senilai USD 70 juta atau Rp 1,14 triliun.

    Selama 12 tahun berkarir sebagai tight untuk Kansas City Chiefs, Kelce yang berusia 35 tahun ini telah menghasilkan USD 111 juta atau sekitar Rp 1,81 triliun di lapangan.

    Forbes prediksi ia juga menghasilkan USD 190 juta  atau Rp 3,1 triliun dari pendapatan di luar lapangan. Hal ini termasuk kontrak tiga tahun senilai USD 100 juta yang ia dan saudaranya, Jason tandatangani dengan Wonder untuk podcast mereka New Heights.

    Selain itu, Kelce telah merambah dunia film dan televisi, termasuk menjadi pembawa acara di acara Amazon Prime Video Are You Smarter Than a Celebrity? dan baru-baru ini tampil sebagai cameo di film Adam Sandler, Happy Gilmore 2. Usaha lainnya termasuk investasi di tim balap Formula Satu Alpine bersama rekan setimnya di Chiefs, Patrick Mahomes, yang juga memiliki restoran di Kansas City bersamanya. Kelce juga telah menjajaki dunia kewirausahaan.

     

  • Taylor Swift Umumkan Tunangan, Fotonya Disukai Puluhan Juta Orang

    Taylor Swift Umumkan Tunangan, Fotonya Disukai Puluhan Juta Orang

    Enggak sempat mengikuti perkembangan Dunia Hari Ini? Jangan khawatir karena kami sudah merangkum berita-berita utama supaya kamu lebih mudah dan cepat membacanya.

    Edisi Rabu, 27 Agustus 2025 kita awali dengan berita romantis.

    Taylor Swift tunangan

    Penyanyi pop Taylor Swift dan pemain NFL football Travis Kelce mengumumkan pertunangan mereka di akun Instagram.

    “Guru bahasa Inggris dan guru gym kamu akan menikah,” demikian tulisan dalam unggahan tersebut, yang langsung mendapat ‘Like’ lebih dari 10 juta dalam waktu sejam.

    Keduanya diketahui sudah berpacaran selama dua tahun dan berita tunangan ini diumumkan menjelang album baru Taylor yang akan dirilis di bulan Oktober.

    Australia dan Iran bersitegang

    Australia menuduh Iran berada di balik serangan berbau anti semitisme yang terjadi di Sydney dan Melbourne, menurut lembaga intelijen Australia atau ASIO.

    Sebagai bentuk protesnya, Australia telah mengusir duta besar Iran, Ahmed Sadeghi, serta tiga diplomat lainnya dari negaranya.

    Tak hanya itu, Islamic Revolutionary Guard Corps (IRCG) akan diberi label sebagai organisasi teroris di bawah hukum Australia.

    Pemerintah Israel mengklaim jika negaranya punya peranan dengan temuan lembaga intelijen Australia, yang langsung disangkal Menteri Dalam Negeri Australia.

    “Kita mengambil tindakan ini karena Iran telah menyerang warga Australia. Bukan karena ada negara lain yang ikut campur dalam menentukan kesimpulan,” ujar Tony Burke, Mendagri Australia.

    Ukraina serang kilang minyak Rusia

    Kelangkaan bahan bakar melanda beberapa wilayah di Rusia, saat Ukraina menambah serangannya terhadap kilang-kilang minyak milik Rusia.

    Ukraina menggempur fasilitas energi Rusia sehingga beberapa kilang utamanya terdampak bulan ini, termasuk kilang Lukoil di Volgograd, yang merupakan kilang terbesar di Rusia selatan.

    Di beberapa wilayah timur Rusia, antrean panjang mobil dan truk di pom bensin bisa mencapai beberapa kilometer, tapi beberapa jenis bensin tidak tersedia.

    Serangan pesawat nirawak dan rudal yang berulang membuat harga bensin di Rusia mencetak rekor tertinggi.

    Menurut data dari bursa saham St. Petersburg, harga bensin naik hampir 10 persen bulan ini dan hampir 50 persen sejak awal tahun.

    Trump akan mengadakan rapat mengenai Gaza

    Utusan khusus AS Steve Witkoff mengatakan Presiden Donald Trump akan memimpin pertemuan mengenai Gaza di Gedung Putih, hari Rabu ini.

    Ia menambahkan Amerika Serikat memperkirakan perang Israel di wilayah Palestina akan selesai pada akhir tahun.

    Departemen Luar Negeri AS secara terpisah mengatakan Menteri Luar Negeri Marco Rubio akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar di Washington, hari ini.

    Informasi tersebut dirilis dalam jadwal publik rutin keesokan harinya yang menyebutkan bahwa pertemuan mereka di Departemen Luar Negeri akan diadakan pada pukul 15.15 ET (19.15 GMT).