Tag: Taj Yasin Maimoen

  • Rekaman Suara Mirip Jokowi Beredar di Media Sosial, Ajudan: Hoaks

    Rekaman Suara Mirip Jokowi Beredar di Media Sosial, Ajudan: Hoaks

    Jakarta, Beritasatu.com – Media sosial sempat diramaikan dengan beredarnya rekaman suara mirip mantan presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan latar belakang pertemuan bersama pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah nomor urut 2 Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen.

    Dalam rekaman suara yang diklaim mirip Jokowi menyebutkan jika Ahmad Luthfi memenangi Pilkada Jawa Tengah 2024, ia akan ditarik masuk ke dalam kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Posisi gubernur Jawa Tengah disebutkan akan diberikan kepada Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi.

    Terkait hal ini, ajudan Jokowi, Syarif Muhammad Fitriansyah, menegaskan rekaman suara yang diklaim mirip dengan suara Jokowi dan beredar di media sosial adalah hoaks.

    “Saya pastikan itu bukan suara Bapak (Jokowi),” kata Syarif dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (3/12/2024) dilansir Antara. 

    Syarif mengimbau masyarakat untuk tidak langsung percaya dengan informasi yang belum terverifikasi. “Kita harus waspada terhadap penyebaran hoaks yang berpotensi menyesatkan dan memicu kesalahpahaman publik,” ujarnya.

    Sementara itu, berdasarkan hasil sementara penghitungan suara atau real count KPU, pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin unggul sementara dari pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dalam Pilkada Jawa Tengah 2024. Rekaman suara Jokowi ini beredar ketika hasil hitung cepat dari beberapa lembaga survei juga menunjukkan konsistensi keunggulan Ahmad Luthfi-Taj Yasin di posisi teratas.

  • Ganjar Pranowo tanggapi kekalahan PDIP di Pilkada Jateng

    Ganjar Pranowo tanggapi kekalahan PDIP di Pilkada Jateng

    Badung, Bali (ANTARA) – Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo menanggapi kekalahan pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi pada Pilkada Jawa Tengah 2024 berdasarkan hasil hitung cepat.

    Saat menghadiri Rapat Kerja Nasional Ikatan Advokat Indonesia di Kabupaten Badung, Bali, Jumat, Ganjar mengatakan kalah menang dalam pemilihan umum adalah hal yang biasa.

    “Ada yang kalah, ada yang menang, sebuah proses pasti biasa,” katanya menjawab pertanyaan wartawan terkait kekalahan Andika -Hendi dalam Pilkada Jawa Tengah berdasarkan hasil hitung cepat.

    Saat diminta tanggapannya apakah kekalahan Andika -Hendi merupakan dampak dari adanya dugaan kecurangan yang terjadi, Ganjar meminta semua pihak menunggu laporan yang telah mereka layangkan ke pihak terkait.

    Dia mengatakan PDIP Jawa Tengah telah mengantongi data dan bukti adanya kecurangan dalam proses Pilkada Jawa Tengah.

    Data tersebut, kata dia, masih dalam proses pengumpulan, dan saatnya akan diajukan kepada penegak hukum untuk diproses sesuai peraturan yang berlaku

    “Ada yang dilaporkan, ada yang belum, tinggal menunggu aja prosesnya. Kita tunggu saja semua laporan apakah diproses atau tidak,” kata Ganjar.

    Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyatakan kekecewaannya atas Pilkada serentak 2024 dan kekalahan calon yang diusung partai itu di berbagai daerah.

    Adapun PDIP sediri pada Pilkada Jawa Tengah 2024 mengusung pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, sementara pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin diusung partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

    Hasil hitung cepat (quick count) beberapa lembaga survei konsisten menunjukkan perolehan suara Luthfi-Taj Yasin unggul di posisi teratas.

    Berdasarkan hasil hitung cepat Charta Politika, duet Andika-Perkasa memperoleh 41,56 persen suara di kandang banteng itu. Sementara itu, lawan mereka Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen unggul dengan 58,44 persen suara.

    Pewarta: Rolandus Nampu
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Gus Yasin minta pendukung tidak euforia kemenangan

    Gus Yasin minta pendukung tidak euforia kemenangan

    Sumber foto: Joko Hendrianto/elshinta.com.

    Pilkada Jawa Tengah 2024

    Gus Yasin minta pendukung tidak euforia kemenangan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 28 November 2024 – 22:23 WIB

    Elshinta.com – Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), kandidat Wakil gubernur Jateng yang diprediksi menang meminta kepada masyarakat, para pendukung, relawan, dan tim sukses untuk tidak melakukan pesta kemenangan (euforia). Sebab proses hitung hasil pemilihan masih berjalan. 

    “Mari kita tunggu hasil real count asli dari KPU. Saya minta jangan melakukan euforia,” kata Gus Yasin, saat jumpa pers di rumah pemenangan Jl DIPanjaitan No. 80 Semarang, Rabu malam, 27 November 2024. 

    Bersama Cagub Ahmad Luthfi dan isterinya Ning Nawal, Gus Yasin meminta masyarakat untuk bersabar menunggu hasil resmi KPU. Setelah sudah ada, silahkan euforia dengan syukur kemenangan. 

    Gus Yasin juga berharap kedepan tetap kompak antara pemimpin dan masyarakatnya. Jika ada aspirasi atau masalah sebaiknya disampaikan sehingga bisa ditangani dengan baik. 

    “Silahkan sampaikan melalui para relawan dan tim kami, sehingga semua tetap kompak untuk membangun Jawa Tengah,” katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto, Kamis (28/11). 

    Putra Mbah Maimoen Zubair itu tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih kepada masyarakat yang telah memilihnya. Tanpa mereka, paslon tidak berarti apa-apa. 

    “Kami dengan Mas Luthfi masing-masing hanya punya dua tangan dan dua kaki. Tentu tidak akan bisa menjangkau Jawa Tengah yang begitu luas ini. Karena itu kalau kita ditakdirkan menang, maka ini kemenangan seluruh rakyat Jawa Tengah. Sekali lagi terimakasih,” tutupnya. 

    Hasil sejumlah quick count lembaga survei, paslon 2 Luthfi-Yasin unggul 59% dibanding palson 1 Andika-Hendi 40℅.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Beredar Rekaman Diduga Jokowi Minta Luthfi Diganti Kaesang Jika Menang di Jateng, Isi Dialognya Seperti Ini

    Beredar Rekaman Diduga Jokowi Minta Luthfi Diganti Kaesang Jika Menang di Jateng, Isi Dialognya Seperti Ini

    GELORA.CO – Sebuah video yang diduga berisi rekaman suara Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi), beredar luas di media sosial dan menuai perhatian publik.

    Video tersebut memperlihatkan foto Jokowi bersama pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Ahmad Luthfi – Taj Yasin Maimoen, dengan narasi yang mengarah pada pesan Jokowi kepada pasangan tersebut.

    Dalam rekaman suara yang berdurasi 32 detik itu, terdengar dialog berikut:

    Jokowi: “Ya seperti tadi yang disampaikan, Pak Luthfi…”

    Luthfi: “Njih pak, siap…”

    Jokowi: “Itu nanti jadi di Jawa Tengah, itu bisa nanti ya, dimasuk kabinet Pak Presiden Prabowo….”

    Luthfi: “Siap…”

    Jokowi: “Lalu nanti biar Kaesang yang di Jawa Tengah, gitu…”

    Luthfi: “Siap…”

    Isi rekaman tersebut mengindikasikan bahwa jika Luthfi dan Taj Yasin memenangkan Pilkada Jawa Tengah 2024, Luthfi akan ditunjuk menjadi anggota kabinet Presiden Prabowo Subianto, sementara posisi gubernur Jawa Tengah akan diberikan kepada Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi.

    Bukan Suara Jokowi

    Menanggapi beredarnya video ini, ajudan Presiden Jokowi, Syarif Muhammad Fitriansyah, menegaskan bahwa suara dalam rekaman tersebut bukanlah suara Jokowi.

    Ia menyebut rekaman itu sebagai berita tidak benar alias hoaks.

    “Bukan, itu bukan suara Bapak. Enggak benar itu,” ungkap Syarif, Kamis (28/11/2024).

    Ketika ditanya apakah Jokowi mengetahui soal video ini, Syarif mengaku belum memastikan.

    “Saya belum cek (tanyakan) Bapak sudah tahu atau belum,” tambahnya.

    Sebelumnya, Jokowi diketahui hadir dalam kampanye terbuka pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, pada Sabtu (16/11/2024).

    Kehadirannya atas undangan tim kampanye pasangan tersebut. Jokowi juga menyampaikan dukungannya untuk pasangan ini.

    “Ya semua orang tahu lah, tidak perlu saya ceritakan. Yang jelas pemimpin, baik nasional maupun daerah, harus memiliki visi yang jelas untuk daerahnya maupun negaranya, harus,” ujar Jokowi saat itu.

    Namun, ia tidak memberikan alasan rinci terkait dukungannya kepada Luthfi-Taj Yasin.

    Rekaman yang diduga suara Jokowi ini memunculkan spekulasi di masyarakat.

    Namun, hingga saat ini sumber asli rekaman tersebut belum terverifikasi. ***

  • Luthfi-Taj Yasin unggul 59,16 persen dari data masuk 100 persen

    Luthfi-Taj Yasin unggul 59,16 persen dari data masuk 100 persen

    Pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2 Ahmad Luthfi (kiri) dan Taj Yasin Maimoen (kanan) menyampaikan gagasannya saat mengikuti debat publik ketiga Pilgub Jateng 2024 di Gedung Muladi Dome, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (20/11/2024). . ANTARA FOTO/Makna Zaezar/tom.

    SMRC: Luthfi-Taj Yasin unggul 59,16 persen dari data masuk 100 persen
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 28 November 2024 – 11:03 WIB

    Elshinta.com – Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi-Taj Yasin (Luthfi-Taj Yasin) unggul 59,16 persen dari hasil hitung cepat yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC) dengan data masuk 100 persen.

    “Hitung cepat dilakukan di 1.000 tempat pemungutan suara (TPS) dengan sampel 339.633 suara sah,” kata Peneliti SMRC M. Ezha Fachriza melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan bahwa dari hasil sampel tersebut pasangan Luthfi-Taj Yasin meraih suara sekitar 59,16 persen untuk mengungguli pesaingnya pada Pilgub Jawa Tengah Andika M Perkasa-Hendrar Prihadi alias Hendi dengan 40,84 persen suara.

    Menurut dia, data yang tersebar di 1.000 TPS itu telah masuk 100 persen dan menghasilkan kemenangan sementara versi hitung cepat bagi Luthfi-Taj Yasin. Ezha menjelaskan bahwa hasil analisis statistik menunjukkan pada tingkat kepercayaan 95 persen suara Luthfi – Taj Yasin diperkirakan berkisar antara 58,47 persen hingga 59,84 persen.

    “Sementara pasangan Andika-Hendi 40,16 perse sampai 41,53 persen,” tuturnya.

    Berdasarkan analisis tersebut, lanjut Ezha, maka secara statistik suara Luthfi -Taj Yasin signifikan berada di atas suara Andika-Hendi. Meskipun demikian kata dia, bahwa hasil hitung cepat ini bukan hasil resmi pemilu.

    “Kita menunggu hasil akhir rekapitulasi suara yang akan dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU),” katanya.

    Sumber : Antara

  •  Tim pemenangan klaim Luthfi-Yasin menang di 32 kabupaten/kota 

     Tim pemenangan klaim Luthfi-Yasin menang di 32 kabupaten/kota 

    Sumber foto: Joko Hendrianto/elshinta.com.

     Tim pemenangan klaim Luthfi-Yasin menang di 32 kabupaten/kota 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 28 November 2024 – 15:46 WIB

    Elshinta.com – Tim Pemenangan Paslon Cagub Ahmad Luthfi dan Cawagub Taj Yasin Maimoen melakukan hitung riil cepat secara internal. Hasilnya, dari 35 kabupaten/kota di Jateng memperoleh kemenangan di 30-32 wilayah.

    Juru bicara (jubir) Paslon Luthfi-Yasin, Zulkifli Gayo menyampaikan, hitung riil cepat itu sesuai dengan laporan dari saksi-saksi yang ada di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Hasilnya pun tak jauh beda dengan quickcount yang disampaikan oleh sejumlah lembaga survei nasional.

    Dari 55 persen TPS di Jateng yang sudah masuk di tabulasi internal, pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen mendapatkan 58 persen suara. 

    “Hari ini kita juga lakukan quick count. Sebanyak 55 persen TPS sudah masuk, Luthfi-Yasin mendapatkan suara 58 persen,” kata Zulkifli di Rumah Pemenangan Luthfi-Yasin di Kampung Kali Kota Semarang, Rabu 27 November 2024.

    Dari penghitungan internal itu, Paslon Luthfi- Yasin menyapu bersih kemenangan hampir di semua wilayah. Paslon dengan tagline “Ngopeni Ngelakoni” itu menang di 30-32 kabupaten/kota dari total 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Artinya ada 3-5 kabuoaten/kota yang perolehan suaranya saling berkejaran antara paslon 1 dan 2.

    “Rata-rata kita menang. Tapi ada 3-5 kabupaten/kota yang masih dalam perhitungan, nanti kita update lagi,” katanya.

    Di antara wilayah yang bersaing ketat adalah Kota Solo. Saat ini perolehan suara terpaut hanya 2,5 persen, sehingga bisa dikatakan masih bisa berubah.

    Ia mengatakan, kemenangan ini bukanlah kemenangan Pasangan Luthfi-Yasin semata. Kemenangan ini merupakan milik warga Jawa Tengah semuanya yang telah memberikan dukungan doa, berjuang menyosialisasikan hingga ikut memberikan suara di TPS.

    Perjuangan yang dilakukan Pasangan Luthfi-Yasin dan Tim Pemenangan tak akan bisa optimal tanpa dukungan dari masyarakat Jawa Tengah di 35 kabupaten/kota.

    Hal itu terlihat di sejumlah TPS yang menunjukkan hasil kemenangan hampur 100 persen. Di antaranya di TPS di Kabupaten Kendal dan Wonosobo.

    Di akhir statemennya, Zulkifli mengingatkan penghitungan ini merupakan hasil hitung cepat internal. Pihaknya masih menunggu hasil penghitungan resmi dari KPU Jawa Tengah.

    “Kita bersama-sama menunggu hasil resmi dari KPU. Jangan euforia dan kawal perolehan suara hingga pengumuman resmi oleh KPU,” kata Zulkifli seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto, Kamis (28/11). 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pilkada Jateng: Ahmad Luthfi-Taj Yasin Menang Telak di Temperak, Rembang

    Pilkada Jateng: Ahmad Luthfi-Taj Yasin Menang Telak di Temperak, Rembang

    Bisnis.com, JAKARTA – Nama Desa Temperak, Kecamatan Serang, Kabupaten Rembang Jawa Tengah sempat menjadi buah bibir karena paslon Andika Perkasa mengaku tidak mengetahui desa tersebut saat debat kandidat.

    Alhasil, raihan suara Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi (Hendi) sangat rendah di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, hanya sekitar 29,38% atau 115.900 suara.

    Sementara itu, raihan suara Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen tembus 70,62% atau 278.533 suara di kabupaten Rembang. 

    Nama Desa Temperak yang disebutkan oleh Ahmad Luthfi saat debat kandidat mencuat karena wilayah tersebut hingga kini belum mendapatkan akses Internet ketika Andika Perkasa ingin meratakan akses Internet di Jawa Tengah.

    Ahmad Luthfi pun sempat salah ucap nama desa itu. Dia menyebut desa itu semula bernama Temparak, namun saat ditelusuri nama yang benar adalah Desa Temperak, Kecamatan Serang, Kabupaten Rembang. 

    Desa Temperak tersebut merupakan desa di ujung timur Jawa Tengah, di mana ribuan masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan karena bertempat tinggal di pesisir pantai.

    Elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 2 Ahmad Luthfi – Taj Yasin Maimoen dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah unggul di sejumlah lembaga survei berdasarkan hasil quick count.

    Lembaga survei itu di antaranya Indikator Politik Indonesia, Charta Politika, Lembaga Survei Indonesia, dan Litbang Kompas. Tercatat, pasangan Ahmad Luthfi – Taj Yasin Maimoen meraup suara di atas 58%.

  • Cawe-cawe Jokowi Tumbangkan Mesin Politik PDIP di Kandang Banteng

    Cawe-cawe Jokowi Tumbangkan Mesin Politik PDIP di Kandang Banteng

    GELORA.CO – Jagoan PDIP di Pilgub Jawa Tengah Andika Perkasa-Hendrar Prihadi tumbang berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count lembaga survei.

    Sementara paslon yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus yakni Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen unggul pada hasil hitung cepat lembaga survei.

    Hasil hitung cepat lembaga LSI mencatat Luthfi-Yasin meraih 59,38 persen suara. Sementara Andika Perkasa-Hendrar Prihadi 40,62 persen. Total suara masuk sebesar 100 persen.

    Kemudian lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Luthfi-Yasin mendapat 59,12 persen suara, Andika-Hendrar 40,88 persen suara.

    Meski masih menunggu hasil resmi perhitungan oleh KPU, gambaran hasil hitung cepat ini berpotensi mengakhiri dominasi PDIP yang selalu menang di Pilgub Jawa Tengah.

    Bila ditilik ke belakang, kader PDIP kerap memenangkan Pilkada Jateng sejak Pilkada langsung digelar pertama kali di provinsi ini pada 2008 lalu.

    Pada Pilkada 2008 saat itu pasangan Bibit Waluyo-Rustiningsih meraih suara terbanyak dan terpilih menjadi kepala daerah Jateng 2008-2013. Bibit-Rustiningsih diusung oleh PDIP saat itu.

    Kemudian dilanjutkan oleh Ganjar Pranowo yang menjabat selama dua periode yakni 2013-2018 dan 2018-2023. Ganjar merupakan kader PDIP.

    Pengamat politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati mengatakan kekalahan jagoan PDIP di Jateng mengejutkan lantaran selama ini selalu menang di Pilgub Jateng.

    Baginya, mesin PDIP yang kurang maksimal di Jateng pada kontestasi kali ini harus menjadi evaluasi besar bagi partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini.

    “Ini memang mengejutkan ya. Karena memang sebenarnya kalau mesin partai di Jawa Tengah selama ini kan sangat solid ya PDIP. Dan ini memang menjadi pertanyaan besar bagi mesin politik PDIP di Jateng. Dan mengapa bisa lepas kali pertama gitu,” kata Wasis kepada CNNIndonesia.com, Rabu (27/11).

    Di sisi lain, Wasis menilai melejitnya pasangan Luthfi-Taj Yasin lantaran ada dukungan dari Presiden ke-7 RI Joko Widodo.

    Belakangan ini Jokowi sangat intens untuk terjun blusukan menemani Luthfi-Taj Yasin kampanye di pelbagai wilayah di Jateng.

    Kondisi ini, lanjut Wasis, membuat banyaknya para preferensi pemilih PDIP berpaling memilih Luthfi-Taj Yasin.

    Baginya, pengaruh Jokowi masih sangat kuat di Jawa Tengah meski sudah tak lagi menjabat presiden. Hal ini membuat perpindahan suara pemilih PDIP dan membuat peta politik di Pilkada Jateng menjadi berubah sedemikian rupa.

    “Sebelumnya itu mengarah ke Andika-Hendi, tapi bisa berubah dengan waktu cepat. Blusukan Jokowi ke mana-mana itu ternyata menjadi bukti bahwa meskipun Jokowi sudah tidak lagi menjadi presiden ternyata Jokowi itu masih cukup berpengaruh ya,” kata Wasis.

    Cawe-cawe Jokowi

    Senada, peneliti senior Populi Center Usep S. Ahyar mengatakan elektabilitas Luthfi-Taj Yasin yang sempat mandek bisa naik sedemikian rupa usai Jokowi ikut turun tangan berkampanye di Jateng.

    Baginya, titik balik Luthfi-Taj Yasin bisa terdongkrak lantaran Jokowi memutuskan untuk cawe-cawe di Jateng.

    “Karena Pak Jokowi beberapa minggu terakhir kampanye ini turun tangan, cawe-cawe Jokowi di beberapa tempat. Menambah tebal Pak Luthfi. Tren mandek, tp ada pak jokowi yg beri darah segar bagi elektabilitas pak Luthfi. Saya lihat titik baliknya di sana,” kata Usep.

    Tak berhenti sampai di situ, Wasis menilai kemenangan Luthfi-Taj Yasin ini ada faktor lantaran mampu menguasai segmen pemilih muslim di Pilkada Jawa Tengah. Sebab, ada sosok Taj Yasin yang berperan besar untuk menggaet pemilih Islam di Jateng untuk memilih pasangan ini.

    Sebaliknya, ia mengatakan Andika-Hendi dianggapnya tak mampu untuk memecah suara pemilih muslim di Jawa Tengah.

    “Andika-Hendi kan karena memang mereka tidak bisa memecah suara pemilih muslim itu. Yang memang di sini peran Pak Yasin itu sangat vital dalam mengkonsolidasikan pemilih religius ini,” kata Wasis.

    Senada, Dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam mengatakan karakter pemilih Jateng di kawasan wilayah pantai utara (Pantura) yang didominasi oleh masyarakat santri lebih mendukung representasi kandidat komposisi Nasionalis-Santri.

    “Ini tercermin di Lutfi-Yasin. Di mana jaringan Nahdlatul Ulama sangat all out mendukung pasangan ini,” kata Umam.

    Di sisi lain, Umam mengatakan komposisi pasangan Andika-Hendi cukup berbeda lantaran keduanya sama-sama merepresentasikan corak nasionalis.

    Dengan demikian, lanjutnya, kekuatan KIM plus di Jateng yang dibantu Jokowi bisa memanfaatkan situasi rapuhnya barisan kekuatan PDIP di Jawa Tengah.

  • Ketua PDIP Jateng enggan berkomentar banyak soal hasil pilgub

    Ketua PDIP Jateng enggan berkomentar banyak soal hasil pilgub

    Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto (ANTARA/I.C. Senjaya)

    Ketua PDIP Jateng enggan berkomentar banyak soal hasil pilgub
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Kamis, 28 November 2024 – 01:11 WIB

    Elshinta.com – Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto enggan berkomentar banyak tentang hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2024.

    “Cuaca sedang tidak baik-baik saja di kami,” kata Bambang di Semarang, Rabu.

    Wakil Ketua MPR tersebut belum bersedia berkomentar lebih lanjut tentang keunggulan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Ahmad Luthfi-Taj Yasin versi hitung cepat.

    Sebelumnya, Calon Gubernur Andika Perkasa menyatakan siap menang maupun kalah dalam kontestasi Pilkada 2024 ini.

    “Kita harus siap dengan semua hasil. Biar masyarakat Jawa Tengah yang menentukan pilihannya,” katanya.

    Cagub Nomor Urut 1 tersebut juga meminta masyarakat menunggu hasil perhitungan resmi KPU.

    Ia mengaku, dirinya bersama Hendrar Prihadi sudah berusaha maksimal dengan start pencalonan yang dinilai sedikit terlambat.

    Meski demikian, lanjut dia, secara perlahan ketertinggalan elektabilitas menjelang pemungutan suara dapat semakin tipis selisihnya.

    Pilkada Jawa Tengah 2024 diikuti oleh dua pasangan calon, yakni pasangan Nomor Urut 1 Andika Perkasa-Hendrar Prihadi yang diusung oleh PDIP dan pasangan Nomor Urut 2 Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen yang diusung gabungan Partai Gerindra, PKB, Partai Golkar, PPP, Partai Nasdem, PKS, PAN, Partai Demokrat, dan PSI.

    hitung cepat sejumlah lembaga survei menyebut kemenangan diraih pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen.

    Sumber : Antara

  • Mengapa Jokowi Effect Tak Berlaku di Pilkada Jakarta 2024?

    Mengapa Jokowi Effect Tak Berlaku di Pilkada Jakarta 2024?

    Bisnis.com, JAKARTA – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut tiga Pramono Anung-Rano Karno mendeklarasikan kemenangannya dalam Pilkada Serentak 2024. Benarkah Jokowi Effect tak berlaku di Jakarta? 

    Deklarasi kemenangan tersebut disampaikan Pramono dalam konferensi pers yang digelar di Kediamannya di daerah Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2024). Pramono awalnya menjelaskan bahwa hasil penghitungan suara atau real count yang dilakukan oleh tim pemenangan Pramono-Rano telah mencapai 100%.

    “Alhamdulillah hasil real count KPUD DKI Jakarta dan perhitungan formulir C1 hasil KWK saat ini, pagi ini, Kamis 28 November 2024 telah mencapai 100% TPS di seluruh daerah pemilihan Jakarta dengan menunjukkan hasil bagi pasangan nomor 03, yaitu 2.183.577 suara atau 50,07%,” tutur Pramono, Kamis (28/11/2024). 

    Pram, sapaan akrabnya, kemudian mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan 50% plus 2.943 suara. Dia juga menuturkan bahwa satu suara sangat berati dalam Pilkada Jakarta 2024. 

    “Hasil ini sudah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang nomor 29 tahun 2007 dan juga dengan Undang-Undang DKJ nomor 2 tahun 2024 di mana Gubernur dan Wakil Gubernur DKJ dipilih secara langsung memelalui pemilihan kepala daerah dengan perolehan suara 50% plus 1 suara,” tuturnya.

    Meski hanya diusung satu partai, yaitu PDIP, Pramono-Rano Karno berhasil mengalahkan paslon yang didukung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) serta calon independen Dharma Pongrekun-Kun Wardhana. 

    Menanggapi Kemenangan Pramono-Rano Karno, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai bahwa kemenangan atas sejumlah paslon Kepala Daerah terjadi atas cawe-cawe Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

    Dia melihat bahwa cawe-cawe yang dilakukan Mantan Gubernur DKI Jakarta itu terlihat jelas melalui kemenangan telak di sejumlah daerah dengan calon yang didukung Jokowi, mulai dari Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Sumatra Utara. 

    “Endorse Jokowi masih cukup kuat. Kasus [Pilkada] Jawa Tengah, misalnya, Jokowi effect masih sangat signifikan,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (28/11/2024).

    Kendati demikian, dia mengamini bahwa untuk paslon RIDO atau Ridwan Kamil-Suswono justru keok dari PDIP. Jakarta menjadi satu-satunya provinsi di mana calon gubernur dan wakil gubernur yang di-endorse langsung Prabowo Subianto dan Joko Widodo tidak berhasil menang versi hitung cepat atau quick count beberapa lembaga survei. 

    Pangi melihat bahwa intervensi dari Jokowi justru ‘setengah-setengah’ untuk mendukung RIDO di Jakarta. Berbeda untuk wilayah lainnya yang langsung menemui masyarakat untuk memberikan interaksi yang lebih persuasif.

    Sementara itu di Jakarta, Jokowi hanya bertemu dengan pasangan calon RIDO dan relawan sehingga dampak signifikan itu tak terasa hasilnya. 

    “Kalau di DKI Jokowi hanya endorse biasa hanya bertemu dengan tim sukses dan relawan. Sementara di Jawa Tengah Jokowi langsung turun ke gras root dengan menyapa menyalami dan bertatap muka kontak mata langsung sama akar rumput ini,” tandas Pangi. 

    Perbesar

    Dukungan Anies-Ahok Lebih Tokcer 

    Lembaga survei Poltracking menilai dukungan Anies Baswedan dan Basuki Tjahja Purnama (Ahok) turut mendongkrak perolehan suara Pramono-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024. 

    Direktur Poltracking Indonesia Masduri Amrawi mengatakan dukungan dari dua eks Gubernur Jakarta para relawan menjadi faktor utama naiknya suara Mas Pram dan Bang Doel. 

    “Cuma kalau saya membaca, memang kejutan-kejutan di belakang itu yang cukup signifikan pengaruhnya tentu dukungan Anies Baswedan,” kata Masduri saat ditemui di The Westin, Rabu (27/11/2024) malam.

    Selain itu, faktor yang menjadi pembeda adalah dukungan yang diberikan oleh eks Gubernur Jakarta 2014-2017 Basuki Tjahja Purnama atau Ahok kepada Pramono-Rano.

    Masduri menuturkan bahwa dukungan Ahok yang ditambah dengan Anies Baswedan kepada Pram-Rano menjadi faktor naiknya perolehan suara paslon nomor urut 3 tersebut.

    Adapun, dalam hitung cepat atau quick count yang dilakukan Poltracking Indonesia yang saat ini 100% data sudah masuk, tercatat Pramono Anung-Rano Karno berada di posisi teratas dengan perolehan 50,08% suara. Pram-Rano disusul oleh paslon nomor urut dua Ridwan Kamil-Suswono dengan perolehan 39,55% suara. Dan di posisi ketiga Dharma-Kun Wardana 10,37% suara. 

    Meski mencapai angka 50,08%, Poltracking, kata Masduri belum bisa memberikan kesimpulan apakah Pilkada Jakarta akan dilaksanakan 1 putaran atau 2 putaran.

    “Kesimpulannya, belum bisa disimpulkan, bisa 1 atau 2 putaran. Karena masih dalam konsekuensi margin of error di dalam quick count yang dilakukan oleh Poltracking Indonesia,” ucapnya.

    Perbesar

    Cawe-cawe Jokowi di Pilkada Serentak 2024 

    Hasil hitung cepat memperlihatkan bahwa Ridwan Kamil—Suswono hanya mendapat 39,25% suara. Sementara Dharma Pongrekun-Kun Wardhana 10,60 persen dan Pramono Anung—Rano Karno menjadi pemenang dengan torehan 50,15 persen 

    Hitung cepat lembaga survei tersebut bukan hasil resmi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sebagai lembaga penyelenggara pemilu akan melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang dari Kamis (28/11/2024) hingga Senin (16/12/2024) mendatang. 

    Sekadar informasi, di sejumlah wilayah yang didukung oleh Jokowi memang berbuah manis. Misalnya, hasil hitung cepat atau quick count Pilkada Sumatra Utara 2024 menunjukkan keunggulan pasangan Bobby Nasution-Surya dengan perolehan suara 62,79%, sedangkan Pasangan Edy Rahmayadi-Hasan Basri di posisi kedua dengan 37,21%. 

    Lalu, di Jawa Tengah (Jateng) Andika Perkasa-Hendrar Prihadi harus mengaku kalah karena hanya mengantungi 41,56% suara yang kalah dari Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen yang menerima 58,44%.

    Kasus Banten juga serupa, Airin Rachmi Diany—Ade Sumardi harus berbesar hati karena hanya meraih 42,48%. Sedangkan, Andra Soni—Dimyati Natakusumah di angka 57,52%.

    Untuk Jawa Timur juga, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Hakim justru hanya mendapat torehan 8,16 persen. Berbeda jauh dari Khofifah Indar Parawansa—Emil Elestianto Dardak dengan perolehan 57,23% dan rival lainnya Tri Rismaharini—Zahrul Azhar Asumta di 34,61%.