Tag: Syamsuddin

  • Catat Biar Tidak Kena Tilang, Inilah 10 Pelanggaran Prioritas di Jalan

    Catat Biar Tidak Kena Tilang, Inilah 10 Pelanggaran Prioritas di Jalan

    Tuban (beritajatim.com) – 10 Pelanggaran Operasi Keselamatan Semeru tahun 2025 jadi atensi jelang bulan Ramadan 1446 H di wilayah Kabupaten Tuban. Minggu (16/02/2025).

    Kapolres Tuban AKBP Oskar Syamsuddin mengatakan tanggal 10 – 23 Februari 2025 memang dilakukan Operasi Keselamatan Semeru dalam rangka cipta kondisi Kamseltibcarlantas menjelang Idul Fitri tahun 2025.

    “10 pelanggaran prioritas termasuk tidak memakai helm, melawan arus dan lain-lain,” ujar Kapolres Tuban.

    Selain itu, kegiatan operasi ini dilaksanakan menjelang Idul Fitri dan akan dilanjutkan dengan operasi ketupat yang fokusnya terhadap lalu lintas, kecelakaan maupun kemacetan.

    “Jadi operasi semeru ini dilaksanakan sebelumnya untuk cipta kondisi saja, sehingga pada saat kegiatan idul fitri nanti berjalan dengan aman, lancar dan kondusif,” imbuhnya.

    Meta Description:Operasi Keselamatan Semeru 2025 di Tuban fokus pada 10 pelanggaran lalu lintas jelang Ramadan dan Idul Fitri untuk menjaga keamanan berkendara.

    Keyword:Operasi Keselamatan Semeru 2025, pelanggaran lalu lintas, Polres Tuban, Ramadan 1446 H, Kamseltibcarlantas, operasi ketupat, keamanan jalan raya. [ayu/but]

    Adapun 10 operasi keselamatan semeru tahun 2025 yakni :
    1. Melawan arus
    2. Melebihi batas kecepatan
    3. Pengendara di bawah umur
    4. Tidak menggunakan helm SNI
    5. Tidak menggunakan safety belt
    6. Menggunakan handphone saat berkendara
    7. Pengemudi dalam pengaruh alkohol
    8. Berboncengan lebih dari 1 orang
    9. Menerobos lampu merah
    10. Knalpot brong

  • Profil Haji Isam, Gurita Bisnis dan Kontroversinya

    Profil Haji Isam, Gurita Bisnis dan Kontroversinya

    PIKIRAN RAKYAT – Jhonlin Group adalah salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia, terutama di sektor perkebunan, energi, dan logistik. Salah satu tokoh utama di balik kesuksesan grup ini adalah Haji Isam, seorang pengusaha asal Bone, Sulawesi Selatan, yang kini dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Kalimantan.

    Nama lengkapnya, Andi Syamsuddin Arsyad, mencuat ke publik setelah Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik biodiesel miliknya senilai Rp 2 triliun di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Perusahaan Jhonlin Group yang didirikannya mencakup berbagai sektor bisnis, termasuk pertambangan batu bara melalui PT Jhonlin Baratama, perkapalan dengan Jhonlin Marine and Shipping, serta jasa penerbangan melalui Jhonlin Air Transport.

    Perjalanan Hidup dari Nol

    Sebelum mencapai kesuksesan, perjalanan hidup Haji Isam penuh perjuangan. Awalnya, ia bekerja sebagai tukang tebang kayu, buruh muat, hingga sopir angkutan. Ia bahkan pernah menjadi tukang ojek sebelum menemukan peluang emas di sektor tambang batu bara.

    Awal kariernya di industri tambang bermula ketika bekerja di perusahaan milik seorang pengusaha batu bara keturunan Tionghoa dari Surabaya. Setelah menimba ilmu dari pengusaha tersebut, ia mendirikan perusahaannya sendiri yang berkembang pesat menjadi Jhonlin Group.

    Ekspansi Bisnis dan Investasi Besar

    Dalam dunia bisnis, Haji Isam terus memperluas usahanya. Selain pertambangan, Jhonlin Group juga merambah sektor agribisnis dengan PT Prima Alam Gemilang yang bergerak di perkebunan tebu dan pabrik gula. Pabrik gula ini bahkan sempat diresmikan oleh Presiden Jokowi di Bombana, Sulawesi Tenggara.

    Investasi besar lainnya adalah di sektor biodiesel melalui PT Jhonlin Agro Raya yang memiliki kapasitas produksi 60 ton per jam. Pabrik biodiesel ini diharapkan mendukung program energi terbarukan nasional, dengan pasokan bahan baku berasal dari petani lokal dan luar daerah.

    Kedekatan dengan Pemerintahan dan Pengaruh Politik

    Haji Isam dikenal memiliki hubungan erat dengan berbagai tokoh politik di Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Bendahara Kampanye Tim Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019. Selain itu, ia merupakan keponakan dari Sahbirin Noor, Gubernur Kalimantan Selatan, yang sebelumnya pernah menjadi direktur di salah satu perusahaan Jhonlin Group.

    Sepupu Haji Isam, Andi Amran Sulaiman, juga memiliki peran penting dalam pemerintahan sebagai Menteri Pertanian. Hubungan ini memperkuat jaringan bisnisnya di berbagai sektor strategis.

    Kontroversi Seputar Bisnisnya

    Kesuksesan Haji Isam juga diiringi oleh berbagai kontroversi. Salah satunya adalah dugaan suap pajak yang menyeret nama PT Jhonlin Baratama. Dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta pada 4 Oktober 2021, seorang saksi mengungkap adanya permintaan pengurangan nilai pajak PT Jhonlin Baratama menjadi Rp 10 miliar.

    Dugaan ini semakin menguat dengan temuan data Kemenkumham yang menunjukkan kepemilikan Haji Isam dalam perusahaan tersebut.

    Selain itu, pabrik gula miliknya di Bombana sempat menuai polemik terkait konsesi lahan perkebunan tebu yang dianggap melanggar tata ruang dan regulasi pemerintah. Hal ini memunculkan spekulasi mengenai keterlibatan sejumlah pejabat dalam kelancaran bisnisnya.

    Filantropi dan Kedermawanan

    Di luar kontroversi, Haji Isam juga dikenal sebagai sosok dermawan. Ia rutin memberangkatkan ribuan jamaah umrah setiap tahunnya, terutama bagi masyarakat kurang mampu, guru ngaji, imam masjid, serta anggota TNI dan Polri.

    Melalui yayasan sosialnya, ia juga aktif dalam pengelolaan zakat yang mencapai ratusan miliar rupiah per tahun. Dana tersebut digunakan untuk berbagai program sosial, termasuk bantuan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kapolres Tuban Punya Cara Unik Dalam Operasi Keselamatan Semeru 2025

    Kapolres Tuban Punya Cara Unik Dalam Operasi Keselamatan Semeru 2025

    Tuban (beritajatim.com) – Kapolres Tuban AKBP Oskar Syamsuddin punya cara unik dibalik operasi keselamatan semeru para pelanggar lalu lintas di jalan raya yang bertemakan Hari Valentine. Jumat (14/02/2025).

    Dalam momen tersebut, Kapolres Tuban bersama Kasat Lantas membagikan nasi kotak di pemberhentian lampu merah sambil memberikan imbauan terkait dengan pelanggaran di jalan.

    Menurut AKBP Oskar Syamsuddin bahwa hari ini bertepatan dengan hari Valentine, kegiatan humanis yang dilakukan jajaran Satuan Lalulintas merupakan bagian dari pelaksanaan kegiatan operasi keselamatan Semeru 2025.

    “Selain penindakan terhadap pelanggar, jajaran Lalulintas juga melaksanakan kegiatan humanis salah satunya memberikan bunga, coklat dan boneka,” ujar AKBP Oskar Syamsuddin.

    Kapolres Tuban juga mengimbau kepada para pengendara agar selalu berhati-hati serta tetap mematuhi aturan berlalulintas dan menjaga keselamatan bersama di jalan raya.

    “Hati-hati ya pak, ini brosur imbauan keselamatan,” kata Oskar sambil memberikan kepada pengendara.

    Tidak hanya brosur imbauan, Kapolres dan jajaran Lalulintas memberikan boneka, serta sekuntum bunga dan coklat sebagai khas dari hari Valentine kepada pengguna jalan yang telah mentaati peraturan berlalulintas.

    “Ini sebagai apresiasi kepada pengendara yang sudah sadar dan taat berlalulintas,” bebernya.

    Lanjut, untuk operasi Keselamatan Semeru 2025 yang digelar sebagai upaya menjaga keamanan keselamatan ketertiban dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H yang berlangsung selama 14 hari dimulai sejak tanggal 10 sampai 23 Februari 2025. [Ayu/ted]

  • Kemeriahan Lomba Senam Bhayangkari Tuban: Ajang Silaturahmi dan Kebugaran

    Kemeriahan Lomba Senam Bhayangkari Tuban: Ajang Silaturahmi dan Kebugaran

    Tuban (beritajatim.com) –  Keceriaan dan semangat membaur dalam ajang lomba senam kreasi yang digelar oleh Bhayangkari Cabang Tuban berlangsung meriah.

    Bertempat di halaman Mapolres Tuban, ratusan ibu-ibu Bhayangkari dari berbagai bagian, fungsi, seksi, serta Bhayangkari Polsek jajaran turut ambil bagian dalam acara penuh energi ini.

    Ketua Bhayangkari Cabang Tuban, Ny Raudiah Oskar, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar perlombaan, tetapi juga sebagai ajang silaturahmi antaranggota Bhayangkari di wilayah hukum Polres Tuban.

    “Pesertanya ada 27 tim yang berasal dari berbagai bagian, ranting, serta seksi yang ada di lingkungan Bhayangkari Polres Tuban,” ungkap Raudiah Oskar, Kamis (13/02/2025).

    Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kegiatan ini memiliki tujuan utama untuk mempererat kebersamaan serta meningkatkan kebugaran tubuh.

    “Dengan adanya acara ini, kami berharap ibu-ibu Bhayangkari dari ujung barat hingga timur dan selatan bisa lebih saling mengenal. Selain itu, ini juga menjadi upaya untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh,” ujar istri AKBP Oskar Syamsuddin itu.

    Kreativitas dan Kekompakan Jadi Penilaian Utama
    Dalam perlombaan ini, para peserta tidak hanya dituntut untuk tampil kompak, tetapi juga kreatif. Gerakan yang enerjik, selaras dengan irama lagu, menjadi faktor utama dalam penilaian dewan juri.

    “Nanti kita akan memilih juara 1, 2, 3, serta juara favorit berdasarkan kriteria kekompakan, kreativitas, serta keseragaman gerakan dengan musik pengiring,” imbuh Raudiah.

    Sentuhan Sosialisasi di Tengah Kemeriahan
    Tak hanya sebagai ajang olahraga, beberapa peserta juga menyisipkan pesan edukatif dalam penampilannya.

    Seperti yang dilakukan oleh kelompok Bhayangkari Satresnarkoba Polres Tuban, yang mengangkat tema Jawa-Bali sekaligus menyelipkan sosialisasi tentang bahaya narkoba.

    “Kami memilih tema Jawa-Bali dan di sela-sela gerakan, kami menyampaikan pesan tentang bahaya narkoba,” ujar Utami, salah satu peserta dari Bhayangkari Satresnarkoba.

    Daftar Pemenang Lomba Senam Bhayangkari Tuban

    Setelah melalui penilaian ketat, akhirnya para pemenang lomba diumumkan:

    Juara 1: Satfung Reskrim

    Juara 2: Satfung Lantas

    Juara 3: Satfung Samapta

    Juara Harapan 1: Satfung Intel

    Juara Harapan 2: Ranting Plumpang

    Juara Harapan 3: Ranting Singgahan

    Juara Favorit: Satfung Narkoba

    Kemeriahan lomba senam kreasi Bhayangkari Cabang Tuban ini menjadi bukti bahwa kebersamaan dan kesehatan bisa berjalan beriringan. Ajang ini tidak hanya memperkuat tali persaudaraan, tetapi juga memberi manfaat bagi kesehatan para anggota Bhayangkari. (ayu/ted)

  • Bacaan Niat Puasa Ganti Ramadhan, Berikut Niatnya dengan Puasa Nisfu Syaban

    Bacaan Niat Puasa Ganti Ramadhan, Berikut Niatnya dengan Puasa Nisfu Syaban

    Melansir dari kalender Hijriah dari Kementerian Agama (Kemenag) RI, 1 Syaban 1446 Hijriah jatuh pada 31 Januari 2025. Adapun Nisfu Syaban 1446 H jatuh pada Jumat, 14 Februari 2025.

    Berdasarkan informasi dari Nu Online menggabungkan puasa wajib atau qadha Ramadan dan sunnah di beberapa ulama diperbolehkan seperti salah satunya penjelasan dari Imam As-Suyuti berikut:

    صَامَ فِي يَوْمِ عَرَفَة مَثَلًا قَضَاء أَوْ نَذْرًا، أَوْ كَفَّارَة ; وَنَوَى مَعَهُ الصَّوْم عَنْ عَرَفَة، فَأَفْتَى الْبَارِزِيُّ بِالصِّحَّةِ، وَالْحُصُولِ عَنْهُمَا،

    Artinya: “Berpuasa di hari Arafah seperti puasa Qadha, Nadzar, atau Kafarat, dan berniat puasa Sunnah Arafah, maka Imam Al-Barizi menyatakan sah dan mendapatkan keduanya” (Imam As-Suyuti, Al-Asbah wa Al-Nadzair, (Beriut, Dar El-Kotob: 1983), halaman 22).

    Kemudian diperkuat oleh beberapa pendapat ulama lainnya yaitu Imam Syamsuddin Al-Ramli, Al-Asfuni, An-Nasyiri, dan Al-Faqih Ali bin Shaleh Al-Hadrami sebagaimana penjelasan Imam Ibn Hajar Al-Haitami berikut:

    وَلَوْ صَامَ فِي شَوَّالٍ قَضَاءً أَوْ نَذْرًا أَوْ غَيْرَهُمَا أَوْ فِي نَحْوِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ حَصَلَ لَهُ ثَوَابُ تَطَوُّعِهَا.

    Artinya: “Seandainya seseorang berpuasa Qadha, Nadzar atau lainnya di bulan Syawal atau di hari Assyura, maka ia tetap mendapatkan pahala sunnah” (Ibn Hajar Al Haitami, Hawasyi Asy-Syarwani Al-Abadi ala Tufatil Muhtaj bi Syarhil Minhaj, (Cairo, Darul Hadits: 2016 M), Juz IV, halaman 457).

  • Apel Sinergitas, TNI-Polri di Tuban Kompak Jaga Keamanan dan Ketertiban

    Apel Sinergitas, TNI-Polri di Tuban Kompak Jaga Keamanan dan Ketertiban

    Tuban (beritajatim.com) – Ratusan personel TNI dari Kodim 0811 dan Polres Tuban memperkuat sinergi melalui Apel Sinergitas yang digelar di halaman Mapolres Tuban, Senin (10/02/2025). Dalam kegiatan tersebut, TNI-Polri menunjukkan kekompakan dengan yel-yel semangat untuk menjaga keharmonisan dan soliditas antarinstansi.

    Kapolres Tuban, AKBP Oskar Syamsuddin, menjelaskan bahwa apel ini merupakan tindak lanjut dari rapat pimpinan TNI-Polri bersama Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

    “Dalam arahan presiden, sinergitas TNI-Polri adalah pondasi, dan itu harus dilaksanakan, sehingga dapat menciptakan situasi Kamtibmas,” ujar AKBP Oskar Syamsuddin.

    Ia menambahkan bahwa sinergitas ini telah diwujudkan dalam berbagai kegiatan, baik dalam olahraga bersama maupun keterlibatan langsung di tengah masyarakat.

    “Contohnya kami sering membuat kegiatan olahraga bersama, kemudian melaksanakan kegiatan di tengah-tengah masyarakat,” terangnya.

    AKBP Oskar juga menekankan pentingnya komunikasi, kolaborasi, dan koordinasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Tuban.

    “Harapannya, agar situasi Kamtibmas khususnya di Kabupaten Tuban semakin kondusif, aman, dan lancar,” tambahnya.

    Dandim 0811 Tuban, Letkol Inf Dicky Purwanto, turut menyampaikan hal yang sama. Menurutnya, TNI memiliki tanggung jawab bersama dengan Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

    “Intinya tugas kita sama-sama sinergi dalam tugas masing-masing dan tujuannya selalu kompak di lapangan,” terang Dicky.

    Ia menegaskan bahwa di setiap kondisi di lapangan, TNI-Polri akan selalu saling melengkapi dan berkoordinasi.

    “Kami saling koordinasi dan melengkapi, sehingga terjalin sinergitas ini dengan baik,” pungkasnya. [ayu/beq]

  • Polres Tuban Gelar Operasi Keselamatan Semeru 2025

    Polres Tuban Gelar Operasi Keselamatan Semeru 2025

    Tuban (beritajatim.com) – Kapolres Tuban AKBP Oskar Syamsuddin memimpin apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Semeru 2025 dalam rangka cipta kondisi Kamseltibcarlantas menjelang Idul Fitri 2025 di wilayah Kabupaten Tuban, Senin (10/02/2025).

    Apel tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tuban dan Dandim 0811 Tuban. Dalam sambutannya, AKBP Oskar Syamsuddin menyampaikan bahwa operasi ini akan berlangsung dari tanggal 10 hingga 23 Februari 2025 dengan fokus utama pada lalu lintas, kecelakaan, dan kemacetan.

    “Ini fokusnya terhadap lalu lintas, kecelakaan maupun kemacetan,” ujar AKBP Oskar Syamsuddin.

    Ia menambahkan bahwa operasi ini dilakukan sebagai langkah awal menjelang Idul Fitri, yang nantinya akan dilanjutkan dengan Operasi Ketupat. Tujuannya adalah memastikan pergerakan lalu lintas selama perayaan Idul Fitri berjalan aman, lancar, dan kondusif.

    “Beberapa pelanggaran yang kita targetkan ada 10 jenis, kita fokuskan sehingga pada saat aktivitas Idul Fitri nanti, pergerakan lalu lintas yang meningkat bisa diantisipasi dengan baik,” terang Oskar.

    Menurutnya, operasi ini juga bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan data di Jawa Timur, angka kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan sebesar 9,6 persen, dan ia berharap tren ini terus berlanjut.

    “Ada 9,6 persen angka kecelakaan turun, syukur-syukur bisa kita tekan lagi, sehingga keselamatan lalu lintas ini bisa terjaga,” ungkapnya.

    Selain itu, ia juga menekankan pentingnya penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas serta antisipasi terhadap kemacetan.

    “Kalau kerawanan tetap kita antisipasi, terutama kecelakaan lalu lintas karena adanya peningkatan jumlah pergerakan arus lalu lintas,” pungkasnya. [ayu/but]

     

     

     

  • Tokoh Agama dan Diplomat Hadiri Peringatan World Interfaith Harmony Week di Jakarta – Halaman all

    Tokoh Agama dan Diplomat Hadiri Peringatan World Interfaith Harmony Week di Jakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) dan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia RI (DPD RI) menggelar perayaan dua resolusi PBB, yaitu World Interfaith Harmony Week (WIHW) dan International Day for Human Fraternity (IDHF) di Gedung Nusantara IV, Kompleks MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Minggu (9/2/2025).

    Kegiatan ini dihadiri Ketua Kehormatan Inter Religious Council (IRC) Indonesia, Prof. Dr. Din Syamsuddin, sejumlah tokoh agama, diplomat, dan pemimpin organisasi lintas iman.

    Sebagai bagian dari perayaan ini, peserta akan mendengarkan pesan perdamaian dari Paus Fransiskus dan Grand Syaikh Al-Azhar Al-Sharif melalui video.

    Selain itu, para pemuka agama dari berbagai majelis di Indonesia akan menyampaikan doa bersama untuk dunia yang lebih damai.

    Ketua DPD RI, Sultan Baktiar Najamudin mengatakan, perayaan ini untuk mempererat kerukunan antarumat beragama dan memperingati Hari Persaudaraan Kemanusiaan Dunia.

    Selain itu juga menjadi wujud nyata semangat persaudaraan kemanusiaan yang diusung oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar Sheikh Ahmed El-Teyeb.

    Dia mengatakan, hingga kini masih banyak terjadi diskriminasi, intoleransi, dan bahkan kekerasan etnis di berbagai belahan dunia, yang mengancam perdamaian dan kehidupan yang lebih baik.

    “Seperti yang diumumkan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, tugas kita semua, termasuk para pemimpin agama, adalah mengupayakan terjadinya dialog dan bukan membiarkan perpecahan terjadi,” ujarnya.

    Kita harus menghapus kebencian di mana pun ditemukan sebelum kebencian itu menguasai dan menyebar,” katanya.

    Ia juga menegaskan, Indonesia percaya pada komitmen dan tanggung jawab moral bersama terhadap kemanusiaan, dengan menegakkan hak asasi dan martabat manusia untuk menciptakan tatanan global yang lebih adil dan damai.

    Sebagai negara yang kaya akan keberagaman agama dan budaya, Indonesia memiliki modal sosial yang kuat dalam membangun harmoni.

    Sultan Baktiar Najamudin menekankan, meskipun Indonesia memiliki populasi Muslim terbesar di dunia, negara ini bukan negara Islam, melainkan negara bangsa yang menjunjung tinggi nilai ketuhanan, kemanusiaan, dan keadilan sosial.

    “Sebagai sebuah bangsa yang majemuk, Indonesia memiliki pandangan hidup dan ideologi negara yang khas, yaitu Pancasila. Sebuah konsensus kebangsaan yang berisikan prinsip-prinsip ketuhanan, persatuan, kemanusiaan, demokrasi, dan keadilan sosial,” katanya.

    Ia juga menegaskan, para pemimpin agama memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas sosial, terutama di tengah tantangan global seperti konflik geopolitik, bencana alam, dan perubahan iklim.

    Menurutnya, para tokoh agama merupakan teladan dalam memperkuat solidaritas kemanusiaan dan menjaga keseimbangan lingkungan.

    “Meskipun Indonesia adalah negara dengan jumlah umat Islam terbesar di dunia, kita bukan negara Islam. Indonesia bukan negara agama, tetapi negara bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, dan keadilan sosial,” tegasnya.

    Dia mengutip ayat suci Al-Qur’an dan kitab Injil sebagai pedoman dalam membangun persaudaraan. “Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman ‘Innallaha ya’murukum bil Adli wal Ihsan’ (Sesungguhnya Allah memerintahkan untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan).

    Sedangkan dalam Injil disebutkan, ‘Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri’ (Matius 22:39). Ajaran ini menjadi dasar bagi kita untuk menjaga keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelasnya.

    Dia juga mengutip pernyataan Presiden pertama Indonesia, Soekarno, bahwa siapa pun yang memeluk agama tertentu tetap harus mempertahankan identitas kebangsaan dan budaya Nusantara.

    “Bung Karno pernah berkata, ‘Kalau percaya Hindu, jangan jadi orang India. Kalau memeluk Islam, jangan jadi orang Arab. Kalau memeluk Kristen, jangan jadi orang Yahudi. Tetaplah jadi orang Indonesia dengan adat-budaya Nusantara yang kaya raya ini’,” ujarnya.

    Menurutnya, Pancasila mengandung misi perdamaian dan kemakmuran universal, di mana toleransi dan gotong royong menjadi fondasi utama dalam kehidupan berbangsa.

    “Tanpa toleransi dan kolaborasi, nilai-nilai Pancasila akan kehilangan maknanya,” tambahnya.

    Sebagai bagian dari perayaan ini, acara akan diakhiri dengan pagelaran seni dan budaya lintas agama. Kegiatan ini menjadi simbol bahwa keindahan harmoni dapat terwujud melalui seni, yang merupakan bahasa universal perdamaian.

    Di tengah situasi dunia yang masih dipenuhi ketegangan, perayaan ini diharapkan dapat menjadi pengingat bahwa persaudaraan kemanusiaan adalah kunci untuk membangun dunia yang lebih adil dan damai.

    “Dalam suasana geopolitik dunia yang masih mengandalkan kekuatan persenjataan dan eksploitasi ekonomi yang berujung pada pertumpahan darah, kita membutuhkan pegangan moral yang lebih moderat.”

    “Perdamaian, keadilan, dan kemakmuran hanya dapat terwujud jika setiap negara mampu mengedepankan sikap toleran dan kolaboratif,” tutupnya.

    Melalui kegiatan ini, para pemimpin bangsa ingin menyampaikan pesan bahwa jika bangsa-bangsa dapat hidup rukun dan saling menghormati, tidak ada alasan untuk bermusuhan dan berkonflik.

    Dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika semangat persatuan menjadi nafas interaksi global.(tribunnews/fin)

  • Mahfud MD Anggap Aneh Pagar Laut Belum Ditetapkan sebagai Kasus Pidana

    Mahfud MD Anggap Aneh Pagar Laut Belum Ditetapkan sebagai Kasus Pidana

    loading…

    Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD buka suara menanggapi polemik pagar laut di Kabupaten Tangerang, Banten. Foto/Dok SINDOnews/Achmad Al Fiqri

    JAKARTA – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD buka suara menanggapi polemik pagar laut di Kabupaten Tangerang, Banten. Dia menganggap aneh pagar laut sepanjang 30 kilometer itu belum ditetapkan sebagai kasus pidana.

    “Kasus pemagaran laut, seharusnya segera dinyatakan sbg kasus pidana, bkn hny ramai2 membongkar pagar. Segerakah lidik (penyelidikan, red) dan sidik (penyidikan, red),” kata Mahfud MD di akun X dikutip Minggu (26/1/2025).

    Sebab, kata dia, ada penyerobotan alam, pembuatan sertifikat ilegal, serta dugaan kolusi-korupsi dalam kasus pagar laut tersebut. “Tetapi kok tdk ada aparat penegak hukum pidana yg bersikap tegas?” tuturnya.

    Dia menilai langkah yang diambil pemerintah atas kasus pagar laut Tangerang baru bersifat hukum administrasi dan teknis. Padahal, menurut dia, tindak pidananya jelas, yakni merampas ruang publik dengan sertifikat ilegal.

    “Pasti ilegal melalui kolusi-korupsi. Aneh, blm ada penetapan lidik dan sidik sbg kasus pidana,” pungkasnya.

    Hal itu dikatakan Mahfud mengomentari cuitan Mantan Anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Syamsuddin Haris. “Jika para pejabat negara tersandera utang budi kpd oligarki yg menguasai ekonomi, kapan negeri ini bisa maju? Krn itu saatnya Presiden @prabowo unjuk keberanian & ketegasan dgn tdk mberi toleransi kpd mereka bila mlanggar hukum. Negara harus selalu hadir utk rakyat & bangsa kita,” katanya di akun X @sy_haris.

    (rca)

  • Menteri ATR/BPN Sebut HGB Sidoarjo karena Abrasi, Polda Jatim Bakal Minta Citra Satelit

    Menteri ATR/BPN Sebut HGB Sidoarjo karena Abrasi, Polda Jatim Bakal Minta Citra Satelit

    Surabaya (beritajatim.com) – Nusron Wahid, Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menyebut bahwa Hak Guna Bangunan (HGB) di laut Sidoarjo merupakan hasil abrasi. Terkait dengan klaim tersebut, Polda Jawa Timur berencana akan mengumpulkan data lebih lanjut dan meminta citra satelit.

    “Kita kan sinergi dengan stakeholder terkait. Tapi, kita belum tahu (karena abrasi atau tidak). Nantinya kita akan minta citra satelit untuk mengetahui apakah itu betul itu semula tambak lalu abrasi atau memang laut adanya,” kata Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jawa Timur, Kombes Pol Farman, Kamis (23/01/2025).

    Farman menegaskan sampai saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman dan berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Namun, penyidik dan pihak BPN mendapatkan tantangan karena HGB itu dikeluarkan pada tahun 1996 oleh pejabat lama. Selain itu, polisi juga kesulitan untuk memintai keterangan warga sekitar HGB di laut Sidoarjo.

    “Kami terus berkoordinasi dengan BPN dan masih melakukan pemetaan. Tantangannya karena pejabat lama (yang mengesahkan) sehingga kita masih mencari dokumen-dokumen. Sementara warga sekitar kebanyakan tidak tahu menahu. Mereka malah tahu dari pemberitaan media,” tutur Farman.

    Diketahui, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menyebut bahwa HGB di Laut Sidoarjo disebabkan karena abrasi. Di depan awak media, Nusron mengatakan bahwa lahan itu dulunya adalah tambak perikanan. Namun, seiring berjalannya waktu terjadi abrasi dan saat ini menjadi bagian dari lautan. Klaim Nusron ini disampaikan dengan menunjukkan foto atau peta lahan pada saat sebelum dan sesudah abrasi.

    Namun, pernyataan Nusron itu mendapatkan respons negatif. Salah satunya dari Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) yang melakukan penelitian terhadap HGB di Laut Sidoarjo itu.

    “Sejak tahun 2002 kawasan itu tidak pernah berupa daratan. Hal ini berdasarkan pada citra satelit. Sehingga klaim (Nusron) bahwa sebelumnya HGB itu adalah daratan harus dibuktikan secara transparan oleh BPN kepada publik,” kata Wahyu Eka Setyawan, Direktur WALHI.

    Selain WALHI, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Thanthowy Syamsuddin, orang pertama yang membongkar temuan HGB ini juga melakukan pengamatan citra satelit serupa.

    Ia mendapatkan data visual berupa timelapse dari Google Earth, yang merekam perubahan kondisi wilayah HGB tersebut dari tahun 1988 hingga 2022. Ia mengungkap bahwa metode pengamatannya ini berpatokan pada titik koordinat spesifik lokasi yang dianalisis. Tepatnya di koordinat 7.342163°S, 112.844088°E, 7.355131°S, 112.840010°E dan 7.354179°S, 112.841929°E. Seluruh data koordinat diambil dari aplikasi Bhumi ATR milik Kementerian ATR/BPN.

    “Saya menggunakan fitur timelapse atau historical imagery di Google Earth untuk mendapatkan visualisasi perubahan geografis dari tahun 1988 hingga 2022. Fitur ini memungkinkan pengamatan perubahan kondisi kawasan berdasarkan citra satelit yang terdokumentasi secara berkala,” tuturnya.

    Dari berbagai proses yang sudah dilalui, Thanthowy mendapatkan temuan kawasan yang saat ini bersertifikat HGB secara konsisten merupakan pesisir, area mangrove, tambak perikanan, dan laut hingga saat ini.

    “Tidak ada bukti bahwa kawasan tersebut pernah menjadi daratan untuk pemukiman atau pembangunan,” pungkasnya. (ang/ian)