Tag: Syailendra

  • Telkom Optimistis, Infranexia Bakal Jadi The Next Telkomsel

    Telkom Optimistis, Infranexia Bakal Jadi The Next Telkomsel

    Jakarta

    Telkom optimistis untuk melakukan spin off bisnis fiber connectivity menjadi entitas baru Infranexia. Unit baru ini digadang-gadang bakal sebesar Telkomsel.

    Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Arthur Angelo Syailendra dan Direktur Strategic Business Development Portfolio Telkom, Seno Soemadji membeberkan perkembangan terbaru Infranexia dalam Executive Media Briefing Telkom di Gedung Telkom Landmark Tower, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin (1/12/2025) malam.

    Seno mengatakan strategi Telkom sebagai holding sampai 2030 atau TLKM 30 adalah menjalankan 4 bisnis utama yaitu B2C lewat Telkomsel, B2B internasional lewat Telin dan kabel lautnya, B2B ICT Services yang lagi digodok untuk integrasi sistem, layanan IT dll. Satu lagi adalah B2B Infra yang mencakup Telkomsat (satelit), NeutraDC (hyperscale data center), Mitratel (tower), neuCentrIX (data center). Satu lagi yang terbaru adalah Infranexia.

    “Yang berikutnya sedang kita lakukan adalah infraco, kita akan spin off fiber asset kita ke dalam 1 perusahaan yang namanya Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF). Kita menyebutnya sebagai brandnya adalah Infranexia,” kata Seno.

    Dalam kesempatan yang sama, Angelo menjelaskan untuk Infranexia sudah selesai valuasi final dan corporate approval. Di tanggal 12 Desember 2025 ini akan ada RUPSLB dan Infranexia akan resmi spin off.

    “Tanggal 12 ini kita punya RUPSLB itu sebenarnya terkait dengan cut off ini. Dengan cut off ini kita Desember adalah fase 1, dan Insya Allah fase 2 kita targetkan di semester 1 tahun depan selesai,” kata Seno.

    Prosesnya sekarang adalah transfer aset yang tersisa ke Infranexia. Hal ini termasuk lisensi seperti sistem kabel laut yang proses transisi lisensinya makan waktu.

    “Kita ingin membesarkan Infranexia ini dan kita mengantisipasi Infranexia ini akan menjadi the next Telkomsel,” kata Seno.

    Arthur Angelo dalam kesempatan yang sama mengatakan nilai dari aset yang ditransfer ke Infranexia mencapai Rp 130 triliun saat pembelian. Dengan depresiasi, write-off dll menjadi sekitar Rp 90 triliun. Pendapatannya 88% dari perusahaan di dalam Telkom Group.

    “12% dari luar, dari ISP-ISP lain di Indonesia, ada dari operator local juga. Secara besaran kurang lebih Rp 2,7 triliun dari segi pendapatan,” kata Angelo yang akrab dipanggil Lolo.

    (fay/fyk)

  • Telkom Optimistis, Infranexia Bakal Jadi The Next Telkomsel

    Fokus Digital Telko, Telkom Mau Rampingkan 60 Anak Usaha Jadi 20

    Jakarta

    Telkom menyiapkan strategi bisnis menuju tahun 2030. Salah satu pilar adalah perampingan anak-anak usaha menjadi hanya 20 perusahaan saja.

    Hal ini disampaikan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Arthur Angelo Syailendra dalam Executive Media Briefing Telkom di Gedung Telkom Landmark Tower, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin (1/12/2025) malam. Angelo yang didampingi Direktur Strategic Business Development Portfolio Telkom, Seno Soemadji mengungkapkan 4 pilar transformasi Telkom.

    4 Pilar itu menurut Angelo adalah operaTional & service excellence, streamLining, unlocK value dan Modus operandi shift (TLKM 30). Untuk operaTional & service excellence ini pada prinsipnya adalah bagaimana Telkom bisa lebih efisien agar berdampak langsung pada cashflow dan profit. Pilar kedua yaitu streamLining dijelaskannya sebagai perampingan anak usaha. Pilar ketiga bermakna meningkatkan nilai tambah dan pilar keempat bermakna menjadi holding strategis.

    “Kita mempunyai kurang lebih 60 (anak perusahaan-red). Waktu saya join ada 55, dua bulan ketemu lagi 7. Banyak yang kurang selaras dengan model bisnis yang akan kita capai sampai tahun 2030,” kata Angelo.

    Rencana dari Telkom adalah mengurangi dari 60 menjadi 20 anak perusahaan. Banyak anak perusahaan yang tidak berkaitan dengan core bisnis Telkom misalnya saja 4 hotel dan 1 resort.

    “Irisannya dengan digital telco atau apa yang ingin kita capai sangat minim, jadi jangan khawatir ini mempengaruhi performa kita,” jelasnya.

    Strategi perampingan akan dilakukan dengan 3 cara. Yang pertama divestasi yaitu dijual ke pihak lain. Ada 20 anak perusahaan dengan saham mayoritas dan 7 dengan saham minoritas yang akan dijual. Perusahaan ini bidangnya antara lain ATM services dan hotel.

    Cara kedua adalah dengan merger karena ada sekitar 9 anak usaha yang bisnisnya overlapping dan perlu digabung jadi satu di koridor yang tepat. Yang terakhir adalah likuidasi 7 anak perusahaan.

    “Ini sudah dormant, sudah lama nggak diurusin, kita mesti cabut NPWP-nya segala macam,” Angelo menambahkan.

    Perampingan perusahaan sering disorot terkait dengan masalah nasib karyawan dll. Telkom memastikan divestasi perusahaan tidak sembarangan. Anak perusahaan hanya akan dijual ke pihak-pihak yang core bisnisnya sama.

    “Prioritasnya itu selalu menempatkan perusahaan ini di tangan pemilik baru yang lebih tepat dari pada Telkom. Jadi bisnisnya bisa terus berkembang, pegawai juga terus bisa berkembang. Kita sangat mempertimbangkan keberlangsungan karyawan Telkom yang sudah menjadi bagian dari portofolio kita bertahun-tahun,” pungkasnya.

    (fay/fyk)

  • Proses Merger GOTO-Grab, Telkom Bilang Belum Ada Arahan Khusus

    Proses Merger GOTO-Grab, Telkom Bilang Belum Ada Arahan Khusus

    Jakarta

    Proses merger GOTO dan Grab kian santer setelah ada tanggapan Danantara. Terkait dengan situasi ini, Telkom menegaskan belum ada arahan khusus.

    Hal ini disampaikan Direktur Strategic Business Development Portfolio Telkom, Seno Soemadji dalam Executive Media Briefing Telkom di Gedung Telkom Landmark Tower, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin (1/12/2025) malam. Seno tampil bersama Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Arthur Angelo Syailendra.

    Telkom adalah salah satu pemegang saham GOTO. Tentu ada pertanyaan publik, apakah nanti akan melepas saham atau tidak.

    “Terkait dengan GOTO dan Grab, terus terang ini masih tahap awal ya. Kita masih belum punya arahan khusus,” kata Seno.

    Seno mengatakan, wacana merger GOTO-Grab dilihat dari kacamata potensi pasar adalah sangat menjanjikan. Namun memang untuk saat ini Seno kembali mengingatkan masih terlalu dini untuk mereka mengomentari hal tersebut.

    “Menurut saya ada potensi yang bisa kita dapatkan dari berbagai macam kolaborasi yang bisa dilakukan. Ada sinergi yang bisa kita ciptakan dari sana,” ujarnya.

    Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Danantara Rosan Perkasa Roeslani Perkasa buka suara soal peluang Danantara terlibat proses merger Grab dan GOTO.

    Rosan menegaskan Danantara masih menunggu perkembangan resmi dari perusahaan terkait. Ia juga menyebut, pembahasan merger itu sepenuhnya berada di tangan GOTO dan Grab.

    “Kita serahkan kepada prosesnya, Grab dan GOTO sedang berjalan. Mereka menyampaikan ke kita, terbuka juga untuk Danantara untuk berpartisipasi,” ujar Rosan usai Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (28/11).

    (fay/fyk)

  • Pemerintah perluas penerapan manajemen risiko pembangunan nasional

    Pemerintah perluas penerapan manajemen risiko pembangunan nasional

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah mendorong penerapan Manajemen Risiko Pembangunan Nasional (MRPN) secara lebih luas untuk memastikan kebijakan pembangunan mampu beradaptasi dengan ketidakpastian global dan tantangan lintas sektor.

    Direktur Sistem dan Manajemen Risiko Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pambangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Prakosa Grahayudiandono, menyebutkan pendekatan manajemen risiko akan menjadi fondasi penting dalam perencanaan menuju Visi Indonesia Emas 2045.

    Penerapan manajemen risiko pembangunan nasional, lanjut dia dalam keterangannya di Jakarta, Selasa telah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2023.

    “Untuk itu kebijakan pembangunan bangsa ke depan perlu adaptif terhadap dinamika sosial, keuangan, dan kompleksitas masyarakat kita. Karena manajemen risiko tentu tidak bisa satu ukuran untuk semua, melainkan harus disesuaikan dengan kebutuhan tiap sektor,” katanya dalam Diskusi Publik “Sadar Risiko dalam Perspektif Inovasi dan Pembangunan”.

    Forum tersebut merupakan bagian dari rangkaian Road to Hari Sadar Risiko Nasional 2025, yang akan diperingati pada 15 Desember 2025.

    Ketua Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo) Dimas Syailendra Ranadireksa menjelaskan, kegiatan tersebut digelar bersama sejumlah mitra lintas sektor, untuk memperkuat budaya sadar risiko di tengah masyarakat.

    Kesadaran risiko, menurut dia perlu dipandang sebagai langkah reaktif terhadap krisis, sehingga penting adanya perubahan pola pikir masyarakat dari sikap “bagaimana nanti” menjadi “nanti bagaimana”,dari pasif menjadi antisipatif terhadap risiko.

    Terkait pendekatan pengurangan risiko dia mencontohkan di bidang transportasi penggunaan helm dan sabuk pengaman, di kesehatan mengkonsumsi makanan rendah gula untuk mencegah diabetes, dan di ruang digital sadar soal proteksi data.

    Dalam konteks kesehatan publik, melalui pendekatan “harm reduction” atau pengurangan bahaya sebagai bagian dari strategi pengendalian risiko yang lebih realistis.

    Melalui forum ini Dimas menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat sipil, dan media dalam memperkuat budaya sadar risiko nasional. Pendekatan tersebut diharapkan menghasilkan kebijakan yang tidak hanya responsif terhadap krisis, tetapi juga berorientasi pada pencegahan dan inovasi.

    Sementara itu Direktur Statistik Ketahanan Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Nurma Midayanti Hamid mengatakan peran data statistik juga perlu menjadi perhatian dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko sosial-ekonomi.

    “Tanpa data yang kredibel, sulit bagi masyarakat memahami arah pembangunan, dan sulit bagi pemerintah melegitimasi kebijakan. Jadi untuk itulah, ayo kita bersama-sama untuk membangun literasi data sendiri,” ujarnya.

    Pewarta: Subagyo
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • UMKM Indonesia Raup Rp206 Miliar dan Tembus Ekspor ke 3 Negara

    UMKM Indonesia Raup Rp206 Miliar dan Tembus Ekspor ke 3 Negara

    Jakarta

    Tujuh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) binaan PT Pertamina (Persero) berhasil mencatatkan total transaksi lebih dari Rp206 miliar dan menembus pasar ekspor melalui penandatanganan tiga Memorandum of Understanding (MoU) dengan mitra internasional.

    Hal ini berlangsung pada Pameran Agrinex 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, 6-8 November 2025.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Muhammad Baron, menyampaikan, keberhasilan ini membuktikan efektivitas pendampingan Pertamina dalam memperkuat fondasi ekonomi rakyat. “Pertamina berkomitmen untuk menjadi katalis dalam tumbuhnya ekonomi rakyat. Keberhasilan para UMKM binaan Pertamina menembus pasar internasional adalah bukti bahwa pendampingan yang konsisten, strategi yang tepat, dan sinergi lintas pihak dapat menghasilkan dampak nyata bagi perekonomian Indonesia,” ujar Muhammad Baron.

    Baron menambahkan, UMKM sebagai fondasi kemandirian ekonomi bangsa. Pertamina akan terus mendorong pemberdayaan UMKM agar mampu bersaing di tingkat global, dengan menjunjung nilai keberlanjutan.

    Pameran ini merupakan pameran yang pertama kali diikuti oleh empat UMKM binaan Pertamina. Salah satunya Tiwi, pemilik usaha Rumah Madu Simpul Hati, yang merasa terharu dan bangga karena bisa tampil sejajar dengan pelaku usaha besar.

    “Tidak pernah terpikir bisa ikut pameran nasional di Jakarta, apalagi produknya diminati banyak pengunjung. Saya sangat bersyukur atas pendampingan Pertamina,” ungkap Ibu Tiwi dengan mata berkaca-kaca.

    Pada hari terakhir pameran, Sabtu (8/11), tiga UMKM binaan Pertamina menandatangani kerja sama ekspor dengan buyer dari Malaysia, Aljazair, dan Uni Emirat Arab.

    Salah satunya CV Bunga Palm, yang menjalin kemitraan dengan Mutiara Global Jaya asal Malaysia senilai US$50.000 (Rp834 juta). Sementara, PT Java Criollo Cokelat Indonesia menandatangani kesepakatan dengan AKS Global Trade dari Aljazair senilai US$10 juta (Rp167 miliar), dan PT Syailendra Bumi Investama menggandeng Angel Fragrances dari Dubai dengan nilai kerja sama mencapai US$600.000 (Rp10 miliar).

    Penandatanganan MoU ini turut disaksikan oleh Sandiaga Salahuddin Uno selaku Ketua Penyelenggara Agrinex Expo 2025 dan
    Vice President CSR & SMEPP Management PT Pertamina (Persero) Rudi Ariffianto.

    Pada ajang tersebut, PT Pertamina (Persero) juga meraih penghargaan sebagai “Booth Terbaik (Best Performance Booth)”. Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, M.S., kepada perwakilan Pertamina.

    Penghargaan diberikan karena booth Pertamina dinilai informatif, interaktif, dan inspiratif, sekaligus menampilkan semangat kemandirian dari produk unggulan UMKM Pertamina.

    Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam pengembangan UMKM, Pertamina berkomitmen mengembangkan potensi UMKM di berbagai sektor. Upaya ini juga sejalan dengan Asta Cita poin ke-3 dari pemerintah, yaitu meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.

    (fdl/fdl)

  • UMKM binaan Pertamina tembus transaksi Rp206 miliar di Agrinex 2025

    UMKM binaan Pertamina tembus transaksi Rp206 miliar di Agrinex 2025

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak tujuh UMKM binaan PT Pertamina (Persero) mencatatkan total transaksi senilai Rp206 miliar dengan tiga di antaranya menandatangani kesepakatan ekspor selama ajang Pameran Agrinex 2025 di Jakarta pada 6-8 November 2025.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Muhammad Baron menyampaikan pencapaian ini membuktikan efektivitas pendampingan Pertamina dalam memperkuat fondasi ekonomi rakyat.

    “Pertamina berkomitmen untuk menjadi katalis dalam tumbuhnya ekonomi rakyat. Keberhasilan para UMKM binaan Pertamina menembus pasar internasional adalah bukti bahwa pendampingan yang konsisten, strategi yang tepat, dan sinergi lintas pihak dapat menghasilkan dampak nyata bagi perekonomian Indonesia,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Baron menambahkan UMKM sebagai fondasi kemandirian ekonomi bangsa dan Pertamina akan terus mendorong pemberdayaan UMKM agar mampu bersaing di tingkat global, dengan menjunjung nilai keberlanjutan.

    Pameran Agrinex ini merupakan yang pertama kali diikuti oleh empat UMKM binaan Pertamina.

    Salah satunya Tiwi, pemilik usaha Rumah Madu Simpul Hati, bangga karena bisa tampil sejajar dengan pelaku usaha besar.

    “Tidak pernah terpikir bisa ikut pameran nasional di Jakarta, apalagi produknya diminati banyak pengunjung. Saya sangat bersyukur atas pendampingan Pertamina,” ungkapnya.

    Pada hari terakhir pameran, Sabtu (8/11/2025), tiga UMKM binaan Pertamina menandatangani MoU kerja sama ekspor dengan pembeli dari Malaysia, Aljazair, dan Uni Emirat Arab.

    Mereka adalah CV Bunga Palm, yang menjalin kemitraan dengan Mutiara Global Jaya asal Malaysia senilai Rp834 juta, PT Java Criollo Cokelat dengan AKS Global Trade dari Aljazair senilai Rp167 miliar, dan PT Syailendra Bumi Investama yang menggandeng Angel Fragrances dari Dubai senilai Rp10 miliar.

    Penandatanganan ini turut disaksikan mantan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno selaku Ketua Penyelenggara Agrinex Expo 2025 dan Vice President CSR & SMEPP Management Pertamina Rudi Ariffianto.

    Pada ajang tersebut, Pertamina juga meraih penghargaan “Booth Terbaik”, yang diserahkan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy.

    “Penghargaan diberikan karena booth Pertamina dinilai informatif, interaktif, dan inspiratif, sekaligus menampilkan semangat kemandirian dari produk unggulan UMKM Pertamina,” sebut Baron.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • ​Pentingnya Budaya Sadar Risiko dan Inovasi Pengurangan Bahaya untuk Indonesia 2045

    ​Pentingnya Budaya Sadar Risiko dan Inovasi Pengurangan Bahaya untuk Indonesia 2045

    Jakarta: Budaya sadar risiko terus digaungkan Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO). Hal ini bukan tanpa alasan, MASINDO melihat kesadaran masyarakat Indonesia terhadap risiko yang ada di sekitarnya dan cara menanggulanginya masih minim.

    “Apa sih kurang sadar risiko? Kita lihat contohnya, misalnya kadang kita pake motor gak pake helm. Kemudian kadang kita juga gak pake seatbelt, gak pake seatbelt. Kemudian kadang kita makan, kalau dari sisi kesehatan, misalnya makan makanan yang apa, tebal GKL ya, garam, gula, lemak, itu luar biasa gitu ya,” jelas Ketua MASINDO Dimas Syailendra dalam Diskusi Publik bertajuk “Sadar Risiko dalam Perspektif Inovasi dan Pembangunan” Rabu, 5 November 2025.

    Dimas menambahkan fenomena orang-orang terjebak investasi bodong juga merupakan gambaran bahwa masyarakat masih belum memiliki kesadaran risiko setiap keputusan yang diambil.

    “Jadi tadi, masyarakat kita itu adalah masyarakat yang memang jarang berpikir nanti bagaimana, masyarakat yang lebih berpikir Jadi nanti gitu ya, jadi itu yang ada di masyarakat kita,” tambahnya.

    Ia pun menjelaskan faktor-faktor yang membuat kesadaran risiko masyarakat masih rendah. Salah satunya adalah kurangnya pengetahuan tentang sadar risiko.

    “Mereka misalnya kurang pengetahuan, atau ada disinformasi, atau kadang masyarakat kita itu apa, apa yang terhadap risikonya, karena menganggap bahwa risikonya cuma dia yang kenal,” terangnya.

    Karena itu perubahan pola pikir masyarakat dari sikap “bagaimana nanti” menjadi “nanti bagaimana”—dari pasif menjadi antisipatif terhadap risiko menjadi sangat penting.

    Dalam diskusi publik yang digelar MASINDO bersama Tirto.id ini juga menghadirkan menghadirkan panelis dari berbagai lembaga, yakni Prakosa Grahayudiandono, Direktur Sistem dan Manajemen Risiko, Bappenas; Dr. Nurma Midayanti, Direktur Statistik Ketahanan Sosial Badan Pusat Statistik (BPS); serta Dimas Syailendra Ranadireksa, Ketua Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO).
     

    Dalam paparannya, Prakosa menegaskan pentingnya penerapan Manajemen Risiko Pembangunan Nasional (MRPN) sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2023. Pendekatan ini diharapkan dapat menjadikan kebijakan pembangunan lebih adaptif terhadap ketidakpastian global dan tantangan lintas sektor.

    “Tapi bisa jadi dengan kondisi keuangan, kompleksitas masyarakatnya, kemajemukan dan segala macam, itu kemudian bisa di-adjust sedemikian rupa, sesuai dengan kebutuhan masing-masing,” kata Prakosa.

    Peran data statistik juga menjadi perhatian dalam forum ini. Nurma Midayanti menyoroti pentingnya pemetaan risiko sosial-ekonomi berbasis data yang akurat untuk mendukung kebijakan publik yang responsif terhadap dinamika di lapangan.

    “Tanpa data yang kredibel, sulit bagi masyarakat memahami arah pembangunan. Sulit juga untuk pemerintah melegitimasi apa kebijakannya. Jadi untuk itulah, ayo kita bersama-sama sekali lagi untuk membangun literasi data sendiri,” ujar Nurma.

    Melalui kegiatan ini, Tirto.id dan MASINDO berharap masyarakat semakin memahami bahwa kesadaran akan risiko bukan hanya soal mitigasi bencana, tetapi juga mencakup seluruh aspek kehidupan—mulai dari ekonomi, kesehatan, sosial, hingga gaya hidup.

    “Risiko itu nyata, seringkali muncul di luar kendali kita, tapi sistemnya juga harus kita jaga. Dan yang paling penting, mudah-mudahan dari diskusi hari ini bisa menghasilkan sebuah parameter baru dalam membuat perencanaan kebijakan ke depan. Jadi harapannya, kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah, baik itu yang lingkup lebih kecil hingga yang sifatnya masif, juga bisa mempertimbangkan risiko harapannya,” tutur Pemimpin Redaksi 
    Tirto.id, Rachmadin Ismail, dalam pidato pembukaannya.

    Diskusi publik ini juga diharapkan mendorong kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat sipil, dan media—untuk memperluas budaya sadar risiko nasional, terutama menuju Visi Indonesia Emas 2045.

    Jakarta: Budaya sadar risiko terus digaungkan Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO). Hal ini bukan tanpa alasan, MASINDO melihat kesadaran masyarakat Indonesia terhadap risiko yang ada di sekitarnya dan cara menanggulanginya masih minim.
     
    “Apa sih kurang sadar risiko? Kita lihat contohnya, misalnya kadang kita pake motor gak pake helm. Kemudian kadang kita juga gak pake seatbelt, gak pake seatbelt. Kemudian kadang kita makan, kalau dari sisi kesehatan, misalnya makan makanan yang apa, tebal GKL ya, garam, gula, lemak, itu luar biasa gitu ya,” jelas Ketua MASINDO Dimas Syailendra dalam Diskusi Publik bertajuk “Sadar Risiko dalam Perspektif Inovasi dan Pembangunan” Rabu, 5 November 2025.
     
    Dimas menambahkan fenomena orang-orang terjebak investasi bodong juga merupakan gambaran bahwa masyarakat masih belum memiliki kesadaran risiko setiap keputusan yang diambil.

    “Jadi tadi, masyarakat kita itu adalah masyarakat yang memang jarang berpikir nanti bagaimana, masyarakat yang lebih berpikir Jadi nanti gitu ya, jadi itu yang ada di masyarakat kita,” tambahnya.
     
    Ia pun menjelaskan faktor-faktor yang membuat kesadaran risiko masyarakat masih rendah. Salah satunya adalah kurangnya pengetahuan tentang sadar risiko.
     
    “Mereka misalnya kurang pengetahuan, atau ada disinformasi, atau kadang masyarakat kita itu apa, apa yang terhadap risikonya, karena menganggap bahwa risikonya cuma dia yang kenal,” terangnya.
     
    Karena itu perubahan pola pikir masyarakat dari sikap “bagaimana nanti” menjadi “nanti bagaimana”—dari pasif menjadi antisipatif terhadap risiko menjadi sangat penting.
     
    Dalam diskusi publik yang digelar MASINDO bersama Tirto.id ini juga menghadirkan menghadirkan panelis dari berbagai lembaga, yakni Prakosa Grahayudiandono, Direktur Sistem dan Manajemen Risiko, Bappenas; Dr. Nurma Midayanti, Direktur Statistik Ketahanan Sosial Badan Pusat Statistik (BPS); serta Dimas Syailendra Ranadireksa, Ketua Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO).
     

     
    Dalam paparannya, Prakosa menegaskan pentingnya penerapan Manajemen Risiko Pembangunan Nasional (MRPN) sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2023. Pendekatan ini diharapkan dapat menjadikan kebijakan pembangunan lebih adaptif terhadap ketidakpastian global dan tantangan lintas sektor.
     
    “Tapi bisa jadi dengan kondisi keuangan, kompleksitas masyarakatnya, kemajemukan dan segala macam, itu kemudian bisa di-adjust sedemikian rupa, sesuai dengan kebutuhan masing-masing,” kata Prakosa.
     
    Peran data statistik juga menjadi perhatian dalam forum ini. Nurma Midayanti menyoroti pentingnya pemetaan risiko sosial-ekonomi berbasis data yang akurat untuk mendukung kebijakan publik yang responsif terhadap dinamika di lapangan.
     
    “Tanpa data yang kredibel, sulit bagi masyarakat memahami arah pembangunan. Sulit juga untuk pemerintah melegitimasi apa kebijakannya. Jadi untuk itulah, ayo kita bersama-sama sekali lagi untuk membangun literasi data sendiri,” ujar Nurma.
     
    Melalui kegiatan ini, Tirto.id dan MASINDO berharap masyarakat semakin memahami bahwa kesadaran akan risiko bukan hanya soal mitigasi bencana, tetapi juga mencakup seluruh aspek kehidupan—mulai dari ekonomi, kesehatan, sosial, hingga gaya hidup.
     
    “Risiko itu nyata, seringkali muncul di luar kendali kita, tapi sistemnya juga harus kita jaga. Dan yang paling penting, mudah-mudahan dari diskusi hari ini bisa menghasilkan sebuah parameter baru dalam membuat perencanaan kebijakan ke depan. Jadi harapannya, kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah, baik itu yang lingkup lebih kecil hingga yang sifatnya masif, juga bisa mempertimbangkan risiko harapannya,” tutur Pemimpin Redaksi 
    Tirto.id, Rachmadin Ismail, dalam pidato pembukaannya.
     
    Diskusi publik ini juga diharapkan mendorong kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat sipil, dan media—untuk memperluas budaya sadar risiko nasional, terutama menuju Visi Indonesia Emas 2045.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (RUL)

  • Telkom Mau Gelar RUPSLB Lagi, Ada Apa?

    Telkom Mau Gelar RUPSLB Lagi, Ada Apa?

    Jakarta

    PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) berencana menggelar kembali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Diketahui, Telkom belum lama ini juga menggelar RUPSLB dengan mata acara perubahan susunan perseroan pada 26 September lalu.

    Dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), RUPSLB Telkom selanjutnya akan dilakukan pada 12 Desember 2025. Namun, tidak terdapat keterangan mata acara dalam agenda tersebut.

    “Usulan harus diajukan secara tertulis kepada Direksi Perseroan selaku penyelenggara RUPSLB selambat-lambatnya tanggal 13 November 2025,” tulis Manajemen Telkom, Rabu (22/10/2025).

    Kemudian berdasarkan ketentuan Pasal 23 ayat (6) Anggaran Dasar Perseroan jo. Pasal 16 ayat (1) dan (2) POJK 15/2020, terdapat ketentuan pemegang saham yang dapat mengusulkan mata acara RUPSLB, yakni pemegang saham Seri A Dwiwarna dan pemegang saham yang mewakili 1/20 atau lebih dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan dengan hak suara yang sah.

    Sebagai informasi, hasil RUPSLB Telkom pada 26 September lalu adalah mencopot posisi Wakil Direktur Utama (Wadirut) yang sebelumnya diisi oleh Muhammad Awaluddin. Selain itu, terdapat perubahan Komisaris Telkom yang semula dijabat Ismail.

    Susunan Komisaris dan Direksi Telkom

    Dewan Komisaris

    – Komisaris Utama: Angga Raka Prabowo
    – Komisaris: Rionald Silaban
    – Komisaris Independen: Rizal Mallarangeng
    – Komisaris: Ossy Dermawan
    – Komisaris: Silmy Karim
    – Komisaris Independen: Deswandhy Agusman
    – Komisaris Independen: Ira Noviarti
    – Komisaris Independen: Yohanes Surya

    Dewan Direksi

    – Direktur Utama: Dian Siswarini
    – Direktur Keuangan & Manajemen Risiko: Arthur Angelo Syailendra
    – Direktur Human Capital Management: Willy Saelan
    – Direktur Wholesale & International Service: Honesti Basyir
    – Direktur Enterprise & Business Service: Veranita Yosephine
    – Direktur Strategic Business Development & Portfolio: Seno Soemadji
    – Direktur Network: Nanang Hendarno
    – Direktur IT Digital: Faizal Rochmad Djoemadi
    – Direktur Legal & Compliance: Andy Kelana

    Lihat juga Video: Telkom Siapkan Rp 3 T untuk Buyback Saham

    (ara/ara)

  • Kisah Haru Santri Al Khoziny, Senator Lia Ungkap Haikal Sholat di Reruntuhan dan Diberi Minum Anak Kecil

    Kisah Haru Santri Al Khoziny, Senator Lia Ungkap Haikal Sholat di Reruntuhan dan Diberi Minum Anak Kecil

    ​Surabaya (beritajatim.com) – Memasuki hari keenam evakuasi korban ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, perhatian publik tertuju pada kisah haru para santri yang selamat dan gugur.

    Hingga Sabtu (4/10/2025) hari ini, Tim SAR gabungan masih mencari korban, sementara total korban tewas tercatat sebanyak 14 orang.

    ​Menurut Kepala Pusat Data BNPB, Abdul Muhari, total korban yang terdata adalah 167 orang. Sebanyak 118 orang telah ditemukan (103 selamat, 14 meninggal, 1 kembali ke rumah). Sementara, 49 orang lainnya masih dalam pencarian.

    ​Di antara para korban selamat, kisah heroik Syailendra Haikal (13) dan Yusuf (16) yang bertahan hidup di bawah timbunan puing selama lebih dari dua hari menjadi atensi nasional. Percakapan lirih Haikal dengan tim rescue saat tertimbun, seperti “Semuanya sakit,” viral dan menyentuh hati warganet.

    ​Anggota DPD RI Komite III, Dr. Lia Istifhama, yang menjenguk Haikal di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo pada Kamis (2/10/2025), membagikan kisah haru yang ia dapat langsung dari ibunda Haikal.

    Ning Lia, sapaan akrabnya, menyebut Haikal bukan hanya kuat secara fisik, tetapi juga cermin keteguhan iman dan kecerdasan luar biasa.

    Senator DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama.

    ​Berikut adalah rangkuman kisah haru Haikal yang disoroti oleh Ning Lia:

    ​1. Berjuang Sholat di Bawah Puing
    Dalam kondisi gelap, terhimpit beton, dan tubuh yang terbatas bergerak, Haikal tetap berusaha menegakkan kewajiban sholat.

    ​Sholat Berjemaah: Haikal bahkan sempat membangunkan temannya di bawah reruntuhan dan bersahutan mengajak salat Isya berjemaah, bahkan mendengar suara seseorang mengimami.

    ​Sholat Sendirian: Pada hari kedua, Haikal mengajak Sholat Subuh, namun sahutan temannya tidak berbalas, saat itulah ia sadar sahabatnya sudah tiada, dan ia pun sholat sendirian. “Masya Allah betapa kuat iman dan mentalnya,” ujar Ning Lia.

    ​2. Kehadiran Sosok Anak Kecil
    ​Di hari pertama tertimbun, saat haus, Haikal didatangi sosok anak kecil yang membawakannya air minum. Sosok tersebut kemudian menghilang. Ning Lia menyebut kisah ini sebagai “mukjizat” dan hikmah besar bagi publik akan keselamatan santri.

    ​3. Cerdas Menghemat Energi
    ​Haikal memilih tidak banyak bergerak dan berbicara selama tertimpa reruntuhan. Menurut ibundanya, Haikal mengingat pelajaran IPAS di sekolah bahwa semakin banyak bergerak, semakin cepat energi tubuh habis.

    “Dia benar-benar mengimplementasikan pelajaran di sekolah dan pondoknya untuk bertahan hidup,” salut Ning Lia.

    ​Di tengah kekhawatiran Haikal harus diamputasi, Ning Lia menyampaikan mimpi besar santri cilik itu.

    Haikal berkeinginan melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Probolinggo. Ning Lia bahkan telah menyambungkan komunikasi dengan pihak sekolah untuk memfasilitasi mimpi Haikal.

    ​”Haikal juga bercita-cita menjadi tentara. Ia sangat kuat mental, teguh iman, cerdas akal pikiran, dan memiliki solidaritas tinggi. Inilah sosok patriot sejati,” tukas Ning Lia.

    ​Ning Lia juga menyampaikan duka mendalam dan mendoakan para korban yang meninggal dunia. “Korban yang meninggal, insya Allah syahid. Mereka meninggal sebagai pencari ilmu dan sedang melangsungkan shalat Ashar,” pungkas Ning Lia, sembari menegaskan bahwa duka para santri adalah duka seluruh bangsa. [tok/beq]

  • Telkom Rombak Jajaran Komisaris dan Direksi, Posisi Wadirut Dihapus

    Telkom Rombak Jajaran Komisaris dan Direksi, Posisi Wadirut Dihapus

    JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Salah satu agenda rapat yakni perubahan susunan komisaris dan direksi.

    Sekadar informasi, RUPSLB Telkom seharusnya dijadwalkan pada 3 September 2025. Namun, ditunda tanpa alasan yang jelas.

    Hasil RUPSLB ini, pemegang saham meniadakan posisi Wakil Direktur Utama (Wadirut) dan mencopot Muhammad Awaluddin dari posisi tersebut. Adapun Awaluddin baru menjabat selama kurang lebih tiga bulan terhitung sejak 27 Mei 2025.

    Selain itu, pemegang saham menambah nomenklatur direksi baru yakni Direktur Legal & Compliance yang dijabat oleh Andy Kelana.

    Manajemen juga mengangkat dua orang dari Unilever Indonesia, yaitu Willy Salean menjadi Direktur Capital menggantikan Henry Christiadi dan Ira Noviarti di kursi Komisaris menggantikan Ismail.

    Sekadar informasi, Ira merupakan mantan Presiden Direktur Unilever Indonesia, sementara Willy Salean sebelumnya menjabat sebagai Direktur HR Unilever Indonesia.

    “Pemegang saham menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan yang diharapkan memperkuat arah strategis Telkom Group dalam mengakselerasi transformasi digital,” ujar SVP Group Sustainability & Corporate Communication Telkom Indonesia Ahmad Reza, dikutip dari keterangan resmi, Selasa, 16 September.

    Reza bilang perubahan pengurus ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat fondasi kepemimpinan Telkom dalam menghadapi dinamika industri digital.

    “Dengan struktur pengurus yang semakin solid, kami optimistis dapat mempercepat langkah transformasi, menghadirkan nilai tambah berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan, serta memperkuat kontribusi Telkom bagi bangsa dan negara,” ucapnya.

    Berikut susunan Dewan Komisaris dan Jajaran Direksi:

    Dewan Komisaris

    – Komisaris Utama: Angga Raka Prabowo

    – Komisaris: Rionald Silaban

    – Komisaris Independen: Rizal Mallarangeng

    – Komisaris: Ossy Dermawan

    – Komisaris: Silmy Karim

    – Komisaris Independen: Deswandhy Agusman

    – Komisaris Independen: Ira Noviarti

    – Komisaris Independen: Yohanes Surya

    Jajaran Direksi

    – Direktur Utama: Dian Siswarini

    – Direktur Keuangan & Manajemen Risiko: Arthur Angelo Syailendra

    – Direktur Human Capital Management: Willy Saelan

    – Direktur Wholesale & International Service: Honesti Basyir

    – Direktur Enterprise & Business Service: Veranita Yosephine

    – Direktur Strategic Business Development & Portfolio: Seno Soemadji

    – Direktur Network: Nanang Hendarno

    – Direktur IT Digital: Faizal Rochmad Djoemadi

    – Direktur Legal & Compliance: Andy Kelana