Tag: Syafrin Liputo

  • 15 Golongan yang Gratis Naik LRT, MRT dan Transjakarta Mulai Akhir Mei – Halaman all

    15 Golongan yang Gratis Naik LRT, MRT dan Transjakarta Mulai Akhir Mei – Halaman all

    Sebanyak 15 golongan masyarakat akan bisa menikmati layanan transportasi LRT, MRT, dan Transjakarta secara gratis.

    Tayang: Senin, 21 April 2025 20:37 WIB

    dok. LRT Jabodebek

    LRT JABODEBEK – Manajemen LRT Jabodebek menerapkan tarif terjangkau mulai Rp 5.000 hingga tarif terjauh Rp 10.000 selama libur panjang Wafat Yesus Kristus, mulai Jumat (18/4/2025) hingga Minggu (20/4/2025) mendatang. 

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan bahwa mulai minggu ketiga Mei 2025, sebanyak 15 golongan masyarakat akan bisa menikmati layanan transportasi LRT, MRT, dan Transjakarta secara gratis.

    “Untuk 15 golongan rencananya diberlakukan pada minggu ketiga Mei,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo dikutip dari beritajakarta.id.

    Berikut 15 Golongan yang Berhak Mendapatkan Layanan Gratis:

    PNS & Pensiunan DKI 
    Tenaga Kontrak DKI 
    Penerima KJP 
    Pekerja Bergaji UMP 
    Penghuni Rusunawa 
    Tim PKK 
    Warga Kepulauan Seribu 
    Penerima Raskin 
    TNI & Polri 
    Veteran 
    Disabilitas 
    Lansia (>60 tahun) 
    Pengurus Rumah Ibadah 
    Guru dan Staf PAUD 
    Jumantik (Juru Pemantau Jentik)

    Cara Menggunakan QRIS Tap di MRT dan Transjakarta

    Buka aplikasi pembayaran digital pilihanmu.  
    Akses fitur QRIS Tap (tampilan dan letak fitur ini bisa berbeda tergantung aplikasi yang digunakan).  
    Masukkan PIN atau lakukan verifikasi keamanan untuk melanjutkan transaksi.  
    Tempelkan atau dekatkan bagian atas ponsel ke mesin pembaca (tap-in) yang tersedia di pintu masuk stasiun MRT Jakarta atau halte Transjakarta.  
    Setelah terverifikasi, proses tap-in dinyatakan berhasil dan kamu bisa melanjutkan perjalanan.

    (Tribunnews.com/Widya)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Emansipasi Perempuan di Ruang Publik Transportasi Umum: Hadiah Hari Kartini dari Pemprov Jakarta – Page 3

    Emansipasi Perempuan di Ruang Publik Transportasi Umum: Hadiah Hari Kartini dari Pemprov Jakarta – Page 3

    Layanan gratis untuk penumpang perempuan itu berlaku di Transjakarta, MRT, dan LRT Jakarta. Lantas, bagaimana caranya? Yaitu dengan penyediaan gate khusus yang telah disiapkan.

    “Mekanismenya akan disiapkan gate khusus bagi pelanggan gratis baik di Transjakarta, MRT, dan LRT, ujar Kepala Dinas Perhubungan Jakarta Syafrin Liputo, melansir Antara, Senin (21/4/2025).

    Dia menyebut, langkah ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan Gubernur Jakarta, Pramono Anung, yang sebelumnya mengumumkan rencana untuk menggratiskan transportasi umum pada Hari Kartini untuk perempuan.

    “Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga akan menggratiskan layanan transportasi umum pada 24 April 2025 untuk memperingati Hari Angkutan Nasional,” ucap Syafrin.

    “Pada 24 April bertepatan dengan Hari Angkutan Nasional, Pemprov DKI Jakarta juga akan menghadirkan layanan transportasi gratis sepanjang hari yang meliputi Transjakarta (BRT, Non-BRT dan Mikrotrans), MRT Jakarta dan LRT Jakarta,” sambung dia.

    Langkah ini diharapkan dapat mendorong penggunaan transportasi umum dan mengurangi kemacetan di Jakarta, sejalan dengan harapan para legislator.

    Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga telah berkoordinasi dengan dinas terkait di luar Jakarta untuk mendukung akses mobilisasi warga di wilayah Jabodetabek.

    Program ini juga akan memberikan manfaat gratis kepada 15 golongan masyarakat, termasuk PNS Pemprov DKI Jakarta, pensiunan PNS, tenaga kontrak Pemprov DKI Jakarta, siswa penerima KJP Plus, penghuni Rusunawa, Tim Penggerak PKK, dan karyawan bergaji setara UMP.

    Pendaftaran untuk layanan ini dapat dilakukan melalui Bank DKI, serta aplikasi Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta.

  • Pemprov DKI Akan Gratiskan MRT, LRT, hingga Transjakarta untuk 15 Golongan Masyarakat, Cek Syaratnya

    Pemprov DKI Akan Gratiskan MRT, LRT, hingga Transjakarta untuk 15 Golongan Masyarakat, Cek Syaratnya

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyetujui pemberian subsidi pada layanan transportasi umum Mass Rapid Transit (MRT), Lintas Rel Terpadu (LRT) hingga Transjakarta untuk 15 golongan masyarakat agar bisa dinikmati secara gratis.

    “Kemarin, dalam rapat saya dan Pak Wakil Gubernur sudah memutuskan untuk 15 golongan itu subsidinya, kita setujui angkanya,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo di Balai Kota Jakarta, Senin, 21 April 2025 dikutip dari Antara.

    Dengan demikian, katanya, Pemprov DKI akan segera memutuskan kapan layanan LRT, MRT, dan Transjakarta atau Transjabodetabek digratiskan untuk 15 golongan itu.

    Adapun kelima belas golongan tersebut, yakni:

    Pegawai Negeri Sipil Pemprov DKI Jakarta dan pensiunannya Tenaga kontrak yang bekerja di Pemprov DKI Jakarta Peserta didik penerima Kartu Jakarta Pintar Karyawan swasta tertentu atau pekerja dengan gaji sesuai Upah Minimum Provinsi melalui Bank DKI Penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Penduduk pemilik KTP Kepulauan Seribu. Penerima Beras Keluarga Sejahtera yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi Anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia Veteran Republik Indonesia Penyandang disabilitas Penduduk lanjut usia di atas 60 tahun. Pengurus masjid (marbot) Pendidik dan tenaga kependidikan pada Pendidikan Anak Usia Dini Juru Pemantau Jentik

    Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan layanan gratis transportasi umum khusus 15 golongan ini direncanakan akan berlaku mulai akhir Mei 2025. Kendati, dia belum menyebut detailnya.

    Sementara itu Syafrin mengatakan bahwa subsidi layanan transportasi umum adalah Rp59,1 miliar untuk MRT dan LRT.

    “Target kami, sebagaimana program ‘Quick Wins’ Pak Gubernur dan Pak Wagub, 100 hari kerja beliau. Ini pada akhir Mei 2025 akan operasional untuk tarif 15 golongan gratis MRT dan LRT. Itu dibutuhkan lebih kurang (biaya subsidi) Rp59,1 miliar untuk dua moda MRT dan LRT,” kata Syafrin.

    Di sisi lain, masyarakat yang diprioritaskan untuk mendapatkan layanan transportasi umum gratis itu perlu melakukan prosedur pendaftaran. Dia menjelaskan, untuk golongan pertama hingga keenam, caranya menggunakan Jakcard Combo yang diterbitkan oleh Bank DKI.

    Untuk pendaftaran, dapat dilakukan melalui Bank DKI dengan membawa dokumen pendukung seperti KTP, Kartu Keluarga, dan pas foto.

    Untuk golongan ketujuh hingga 15, dapat menggunakan TJ Card yang diterbitkan oleh PT Transportasi Jakarta.

    Pendaftarannya secara daring melalui situs resmi Kartu Layanan Gratis Transjakarta dengan mengisi biodata dan mengunggah dokumen seperti KTP, KK, pas foto, dan dokumen pendukung lainnya sesuai kategori.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Perempuan Gratis Naik Transportasi Umum di Jakarta 21 April Besok, Disiapkan Gate Khusus

    Perempuan Gratis Naik Transportasi Umum di Jakarta 21 April Besok, Disiapkan Gate Khusus

    JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung akan menggratiskan layanan transportasi umum di Jakarta, mencakup Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta pada Senin, 21 April 2025.

    Layanan angkutan umum gratis untuk memperingati Hari Kartoni ini khusus untuk perempuan. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyebut akan disiapkan jalur atau gate khusus untuk perempuan saat memasuki halte atau stasiun.

    “Untuk mekanisme nanti adalah di setiap halte dan stasiun disiapkan gate khusus bagi perempuan sehingga perempuan bisa langsung melintasi gate tersebut dan kemudian mendapatkan layanan gratis secara langsung,” kata Syafrin di kawasan CFD Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu, 20 April.

    Khusus pada Transjakarta non-BRT (bus rapid transit) dengan penumpang yang tak naik-turun di halte melainkan bus stop, akan ada mesin tap khusus perempuan untuk menggratiskan tiket Transjakarta tersebut.

    “Gratis naik layanan angkutan umum Jakarta buat kaum perempuan mulai nanti malam, tepatnya jam 24.00 sampai dengan tanggal 21 april jam 23.59.59,” jelas Syafrin.

    Kemudian, Pramono juga menggratiskan Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta untuk semua masyarakat pada tanggal 24 April atau bertepatan dengan Hari Angkutan Nasional.

    “24 April nanti juga ada layanan angkutan gratis untuk seluruh masyarakat,” ujarnya.

    Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang saat penggatisan layanan angkutan umum tersebut, Dishub DKI Jakarta dan para BUMD transportasi publik ini akan menyesuaikan antrean dan mempersingkat headway atau waktu tunggu kedatangan bus Transjakarta dan kereta MRT Jakarta serta LRT Jakarta.

    “Sehingga masyarakat yang nantinya akan menggunakan layanan ini, paling tidak akan tertib. Karena biasa begitu layanannya gratis, begitu masif masyarakat menggunakan. Sehingga antriannya diatur sedemikian rupa,” imbuhnya.

  • Pramono Minta Maaf ke Masyarakat soal Macet Horor Tanjung Priok

    Pramono Minta Maaf ke Masyarakat soal Macet Horor Tanjung Priok

    JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas terjadinya kemacetan di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    “Saya ingin menyampaikan bahwa peristiwa ini sungguh membuat saya resah. Untuk itu, secara khusus, saya ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Sabtu, 19 April dilansir ANTARA.

    Pramono mengatakan, meski kemacetan tersebut tidak ada hubungannya dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,  sebagai pemimpin Kota Jakarta dirinya tetap bertanggung jawab dan memohon maaf kepada seluruh masyarakat.

    Pramono juga menjelaskan, kemacetan di Tanjung Priok itu terjadi karena muatan truk Pelindo yang seharusnya 2.500 truk per hari, dipaksakan menjadi 4.000 truk per hari.

    “Sehingga mengalami kemacetan lalu lintas dan akhirnya saya juga baru tahu tadi pagi dari Kepala Dinas Perhubungan. Bukan lagi 4.000 tetapi menjadi 7.000 truk per hari. Ini menunjukkan bahwa ketidakprofesionalan pengelola yang ada di Tanjung Priok,” kata Pramono.

    Dirinya sudah meminta kepada Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo untuk memberikan teguran sekeras-kerasnya kepada Pelindo.

    “Karena sudah tiga hari kemacetan ini, tak boleh terjadi kembali. Pelindo secara terbuka sudah meminta maaf baik kepada pemerintah Jakarta yang terkena akses dari hal tersebut, maupun kepada masyarakat,” kata Pramono.

    Pramono juga menegaskan, walaupun Pelindo sudah mengatakan kelebihan truk muatan itu dikarenakan adanya libur panjang selama tiga hari berturut-turut dan usai Idul Fitri, namun tak ingin kejadian serupa terulang kembali.

    Sebelumnya, Pelindo mengatakan kemacetan yang meluas di daerah Tanjung Priok itu disebabkan adanya tiga kapal yang bongkar muat di luar jadwal.

    “Peningkatan volume ini didominasi di satu terminal yaitu namanya NPCT 1. NPCT 1 ini kedatangan kapal yang seharusnya kapal ini sudah datang satu minggu lalu,” ucap Executive Director Regional 2 PT Pelindo, Drajat Sulistyo.

    Drajat menyampaikan terdapat tiga kapal yang bersandar, yakni kapal MSC Adu V, Ever Balmy, dan satu lagi Starship Venus.

    Dari ketiga kapal tersebut, Drajat menjelaskan dua di antaranya seharusnya datang minggu lalu, sementara satu kapal seharusnya datang 24 jam sebelumnya.

    Menurut dia, ketiga kapal itu sandar di luar jadwal yang sudah ditentukan.

    Akibatnya dengan kehadiran tiga kapal tersebut menambah volume bongkar muat di Pelabuhan NPCT 1.

    “Dengan dampak adanya kapal yang sandar tidak di waktu yang memang sudah ditentukan, karena kapal kontainer ini ‘window’ sehingga menambah volume di masa atau di waktu yang memang tidak seharusnya,” katanya.

  • 5 Fakta Macet Parah di Tanjung Priok: Biang Kerok, Kompensasi hingga Pramono Anung Tegur Pelindo – Halaman all

    5 Fakta Macet Parah di Tanjung Priok: Biang Kerok, Kompensasi hingga Pramono Anung Tegur Pelindo – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Antrean truk kontainer ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, membuat lalu lintas di sejumlah ruas jalan di Jakarta macet total.

    Antrean truk kontainer ke Pelabuhan Tanjung Priok membuat kemacetan sejak Kamis (17/4/2025) dini hari.

    Beberapa ruas jalan di kawasan Jakarta Utara yang mengalami kemacetan berjam-jam yakni di Jalan Yos Sudarso, Marunda, Enggano, Plumpang, dan kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.

    Bahkan, kemacetan tidak hanya terjadi di jalan arteri, tetapi juga di ruas jalan tol.

    Lantas, apa penyebabnya dan bagaimana tanggapan dari pemerintah?

    Dirangkum Tribunnews.com, berikut fakta-fakta macet parah di Pelabuhan Tanjung Priok:

    1. Terungkap Biang Kerok Kemacetan

    Direktur Eksekutif Regional 2 PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo, Drajat Sulistyo, menyampaikan terdapat tiga kapal yang bersandar tidak pada waktunya, sehingga menyebabkan kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok sejak Rabu (16/4/2025) malam hingga Jumat (18/4/2025) pagi.

    Menurutnya, kemacetan ini terjadi lantaran adanya peningkatan aktivitas bongkar muat di terminal NPCT One akibat keterlambatan tiga kapal tersebut.

    “Kedatangan kapal yang seharusnya kapal ini sudah datang satu minggu lalu. Ada tiga kapal yang sandar, itu nama kapalnya sebentar. Nama kapalnya MSC Adufi, Everwhelming, dan satu lagi Starship Venus,” ujarnya, Jumat.

    “Ini tiga kapal ini memang kapal yang seharusnya yang dua itu datang minggu lalu, yang satunya lagi seharusnya datang 24 jam sebelumnya,” jelas Drajat.

    Selain keterlambatan tiga kapal, juga terjadi peningkatan ekonomi pascalebaran 2025.

    Drajat mencatat, pada Maret 2025 meningkat sebesar 4,2 persen dibandingkan tahun 2024.

    “Ini memang ada peningkatan ekonomi sehingga sudah ada peningkatan plus tambahan lagi ada waktu kapal yang sandar tidak seharusnya, bukan di window-nya,” paparnya.

    Terlebih lagi, pada Jumat (18/4/2025) merupakan hari libur.

    Sementara, Pelindo mendapat order kurang lebih 4.200 kontainer yang harus dirilis dari kapasitas utamanya sebesar 2.500 kontainer.

    “Yang tadinya harusnya 2.500 kemampuannya, dirilis 4.200. Ini hampir 100 persen berarti kan. Kurang lebih sekitar 68 persen atau 70 persen itu adanya peningkatan kontainer.”

    “Untuk peningkatan volume trafik lalu lintas kontainer dengan jumlah sampai 68-70 persen ini sungguh luar biasa,” imbuh Drajat.

    2. Pelindo Beberkan Kompensasi

    Drajat Sulistyo juga mengungkap sejumlah kompensasi yang diberikan imbas kemacetan parah yang terjadi di kawasan Tanjung Priok.

    Beberapa kompensasi yang diberikan antara lain adalah penambahan waktu pembatalan Surat Penarikan Peti Kemas (SP2) atau Surat Penarikan Peti Kemas Impor (SP2/tila).

    “Kami tidak menarik cost, sehingga akan sangat membantu teman-teman pengendara atau pemilik kargo,” kata Drajat, Jumat.

    Kompensasi berikutnya yang diberikan adalah melepas gate saat melakukan tapping dan kemudahan bagi sopir truk yang terjebak di jalan arteri.

    Lewat kerja sama dengan Polri, truk-truk yang terjebak di jalan arteri dibantu masuk ke jalan tol dan biayanya dibantu.

    “Teman-teman yang sudah stuck di jalan arteri kami masukkan ke tol itu juga biaya tol kami bantu. Kami bersama Pak Dirlantas dan Pak Kapolres bantu masukkan ke tol juga,” terang Drajat.

    Selanjutnya, kompensasi berupa konsumsi yang diberikan kepada sopir truk yang terjebak macet.

    “Itu sementara yang kami berikan di lapangan,” jelasnya.

    KEMACETAN TANJUNG PRIOK – Kemacetan di Jalan Yos Sudarso menuju kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, terpantau macet, Jumat (18/4/2025) pagi. Kemacetan didominasi oleh truk-truk trailer. (Tribunnews.com/Alfarizy AF)

    3. Pramono Anung Tegur Pelindo

    Gubernur Jakarta Pramono Anung meminta maaf ke masyarakat atas terjadinya kemacetan yang didominasi mobil kontainer dan membuat warga sekitar terkena imbasnya.

    “Peristiwa ini sungguh membuat saya resah,” kata Pramono Anung kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (19/4/2025), dilansir Wartakotalive.com.

    “Saya ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya,” imbuhnya.

    Pramono meminta Kepala Dishub Jakarta Syafrin Liputo untuk memberikan teguran keras ke PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) sebagai pengelola Pelabuhan Tanjung Priok.

    “Kemacetan ini tidak boleh terjadi kembali, Pelindo secara terbuka sudah meminta maaf baik ke pemerintah Jakarta yang terkena akses dari hal tersebut, maupun ke masyarakat,” jelas Pramono Anung.

    4. Respons Ahmad Sahroni

    Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, juga menyoroti persoalan macet parah di kawasan Tanjung Priok.

    “Kondisi ini sangat disayangkan karena kemacetan di Priok ini sudah terlalu parah. Hal ini disebabkan oleh banyaknya alat angkut kontainer yang rusak di pelabuhan, ditambah juga penumpukan di terminal yang menyebabkan kemacetan di mana-mana,” kata Sahroni, Jumat.

    “Saya lihat juga Polres Metro Jakarta Utara sudah berupaya maksimal untuk mengurai kemacetan, hanya saja memang benar-benar tersendat di alat berat yang rusak tadi, hingga sulit untuk lalu lintas bisa terurai,” jelasnya.

    Sahroni pun meminta BUMN sebagai pihak pengelola pelabuhan melakukan evaluasi serta koordinasi.

    Mengingat kejadian seperti ini dapat melumpuhkan ekonomi.

    “Kondisi ini harus menjadi perhatian BUMN, karena kalau alat beratnya banyak yang rusak, maka putaran roda jalan export-import bisa lumpuh. Ekonomi juga bisa terdampak karena pelabuhan ini merupakan salah satu akses sentral barang,” katanya.

    “Yang rugi tentunya kita semua. Karenanya saya minta perusahaan-perusahaan yang memiliki alat berat tadi agar berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk tidak menyebabkan kemacetan seperti ini lagi,” terang Sahroni.

    5. Kata Sopir Truk

    Sopir truk bernama Ade Rahmat (26) membagikan ceritanya setelah dua hari terjebak macet di kawasan Tanjung Priok, menuju New Port Container Terminal One (NPCT1).

    “Sudah dua hari saya di sini. Mau angkut barang impor, harusnya diantar ke Garut, tapi truk belum bisa jalan,” ungkapnya, Jumat.

    Ade mengatakan jika ini adalah kemacetan paling parah yang pernah ia alami selama melayani jasa angkutan.

    “Wah (kemacetan) ini paling parah, sejarah ini tahun 2025,” papar Ade sambil menggelengkan kepala.

    Kemacetan seperti ini tentu tidak hanya menghambat logistik, tapi juga menguras tenaga dan kesabaran para sopir.

    Sehingga, Ade berharap ada perbaikan sistem agar sopir-sopir tak terus jadi korban macet berkepanjangan.

    “Ya untuk tidur, makan, ya itu  (jadi kendala- red). Kalau kaya di sini (NPCT1) ada toilet (portable), mungkin kami bisa izin ke sekuriti, buat numpang ke kamar mandi. Ya nyempet-nyempetin,” imbuh Ade.

    Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Minta Maaf, Pramono Anung Tegur Pelindo Terkait Kemacetan Horor di Tanjung Priok Jakarta Utara

    (Tribunnews.com/Nuryanti/Nitis Hawaroh/Endrapta Ibrahim Pramudhiaz) (Wartakotalive.com/Yolanda Putri Dewanti)

    Berita lain terkait Macet Horor di Tanjung Priok

  • Pramono Minta Maaf Macet Horor Terjadi di Priok

    Pramono Minta Maaf Macet Horor Terjadi di Priok

    Jakarta

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan permohonan maaf kepada warga usai kemacetan horor terjadi di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pramono memastikan telah menegur keras PT Pelindo.

    “Saya mohon maaf atas kejadian yang terjadi di Tanjung Priok. Jalan tol, kemacetan yang luar biasa, dan berlangsung sampai dengan hari ini, saat ini,” kata Pram di Balai Kota Jakarta, Sabtu (19/4/2025).

    Pram menuturkan teguran keras itu dilayangkan karena permohonan maaf kepada warga Jakarta tidaklah cukup. Sebab, kemacetan horor telah melumpuhkan Tanjung Priok sejak Rabu (16/4) malam.

    Selain PT Pelindo, teguran juga diberikan kepada operator di pelabuhan. Ke depan, ia meminta supaya peristiwa serupa tak terulang lagi.

    “Pelindo secara resmi telah menyampaikan permintaan maaf kepada kita semua, tetapi bagi saya tidak cukup. Sehingga saya sudah memerintahkan kepada Dinas Perhubungan untuk segera diselesaikan dan diberikan peringatan sekeras-kerasnya kepada Tanjung Priok, Pelindo dan operator yang ada di Tanjung Priok. Ini tidak boleh terjadi kembali,” tegasnya.

    Di sisi lain, Pramono sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Perhubungan Jakarta, Syafrin Liputo untuk mengetahui penyebab utama dari kemacetan panjang tersebut.

    Sebelumnya dalam konferensi pers, Pelindo mengatakan kemacetan yang meluas ke mana-mana ini disebabkan adanya 3 kapal yang bongkar muat di luar jadwal.

    “Peningkatan volume ini didominasi di satu terminal yaitu namanya NPCT 1, NPCT 1 ini kedatangan kapal yang seharusnya kapal ini sudah datang satu minggu lalu,” ucap Executive Director Regional 2 PT Pelindo, Drajat Sulistyo di Kantor KSOP Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (18/4).

    Menurut dia, ketiga kapal itu sandar di luar jadwal yang sudah ditentukan. Akibatnya dengan kehadiran tiga kapal tersebut menambah volume bongkar muat di Pelabuhan NPCT 1.

    “Dengan dampak adanya kapal yang sandar tidak di waktu yang memang sudah ditentukan, karena kapal kontainer ini window sehingga menambah volume di masa atau di waktu yang memang tidak seharusnya. Jadi total ini ada penambahan karena impact ada keterlambatan yang seharusnya minggu lalu,” katanya.

    (taa/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kemacetan Parah di Tanjung Priok Usai Lebaran, Pramono Anung Beberkan Penyebabnya – Halaman all

    Kemacetan Parah di Tanjung Priok Usai Lebaran, Pramono Anung Beberkan Penyebabnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur Jakarta Pramono Anung mengungkap penyebab utama kemacetan parah yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, sejak Rabu (16/4/2025).

    Dalam acara Silaturahmi with Mas Pram pada Sabtu (19/4/2025), Pramono menjelaskan bahwa kemacetan dipicu oleh lonjakan arus kendaraan logistik yang tak sebanding dengan kapasitas pelabuhan.

    “Penyebab utama adalah karena kapasitas yang hanya 2.500 dalam 3 hari ini dipaksakan menyelesaikan 7.000 lebih truk per jam,” ujarnya.

    Kemacetan yang mengular hingga lebih dari 8 kilometer ini, kata Pramono, tidak boleh terulang kembali.

    Ia telah memerintahkan jajaran Balai Kota untuk menindaklanjuti dan menginstruksikan Kepala Dinas Perhubungan Jakarta, Syafrin Liputo, agar memperingatkan PT Pelindo dan operator pelabuhan.

    “Ini tak boleh terjadi kembali,” tegas Pramono.

    MACET PARAH DI TANJUNG PRIOK – Antrean truk trailer yang ingin masuk ke New Priok Container Terminal One (NPCT1), Jakarta Utara, Jumat (18/4/2025). Pelindo memberikan sejumlah kompensasi ke sopir truk logistik karena kepadatan kendaraan di NPCT1.  (Tribunnews/Alfarizy)

    Sementara itu, Pakar Maritim dari IKAL Strategic Center (ISC), Marcellus Hakeng Jayawibawa, menilai kemacetan terjadi akibat lemahnya manajemen arus masuk kendaraan logistik yang belum adaptif dan efisien.

    Meskipun sistem digitalisasi seperti Terminal Operating System (TOS) sudah diterapkan.

    “Sistem pembatasan dan pengaturan gate pass berbasis waktu secara real-time dinilai belum optimal menangani lonjakan volume kendaraan,” kata Marcellus.

    Ia menyebutkan bahwa permasalahan ini lebih dari sekadar kemacetan musiman, namun menjadi sinyal kegentingan tata kelola logistik nasional yang membutuhkan reformasi besar.

    “Tata kelola pelabuhan harus bertransformasi menjadi sistem yang prediktif dan berbasis data agar dapat mengantisipasi berbagai permasalahan yang timbul,” pungkasnya.

    Akses Tribunnnews.com di Google News atau WhatsApp Channel Tribunnews.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Macet di Tanjung Priok Bikin Resah, Pramono Minta Maaf

    Macet di Tanjung Priok Bikin Resah, Pramono Minta Maaf

    GELORA.CO – Kemacetan panjang yang terjadi di Tanjung Priok, Jakarta Utara, menjadi sorotan banyak pihak. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo pun mengaku resah dan meminta maaf atas kejadian tersebut. 

    “Saya ingin menyampaikan bahwa peristiwa ini sungguh membuat saya resah. Untuk itu, secara khusus, saya ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, dilansir Antara, Sabtu (19/4/2025). 

    Meski menyadari kemacetan tersebut tidak ada hubungannya dengan pemerintah DKI Jakarta, Pramono merasa tetap bertanggung jawab dan meminta maaf sebagai pemimpin Kota Jakarta.

    Lalu, kata Pramono, kemacetan di Tanjung Priok itu terjadi karena muatan truk Pelindo yang seharusnya 2.500 truk per hari, dipaksakan menjadi 4.000 truk per hari.

    “Sehingga mengalami kemacetan lalu lintas dan akhirnya saya juga baru tahu tadi pagi dari Kepala Dinas Perhubungan. Bukan lagi 4.000 tetapi menjadi 7.000 truk per hari. Ini menunjukkan bahwa ketidakprofesionalan pengelola yang ada di Tanjung Priok,” kata Pramono.

    Untuk itu, lanjut Pramono, dirinya sudah meminta kepada Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo untuk memberikan teguran sekeras-kerasnya kepada Pelindo.

    “Karena sudah tiga hari kemacetan ini, tak boleh terjadi kembali. Pelindo secara terbuka sudah meminta maaf baik kepada pemerintah Jakarta yang terkena akses dari hal tersebut, maupun kepada masyarakat,” kata Pramono.

    Pramono juga menegaskan, meski Pelindo sudah mengatakan kelebihan truk muatan itu dikarenakan adanya libur panjang selama tiga hari berturut-turut dan usai Idul Fitri, namun tak ingin kejadian serupa terulang kembali. 

    Sebelumnya, Pelindo juga telah mengatakan bahwa kemacetan yang meluas di daerah Tanjung Priok itu disebabkan adanya tiga kapal yang bongkar muat di luar jadwal.

    “Peningkatan volume ini didominasi di satu terminal yaitu namanya NPCT 1. NPCT 1 ini kedatangan kapal yang seharusnya kapal ini sudah datang satu minggu lalu,” ucap Executive Director Regional 2 PT Pelindo, Drajat Sulistyo. 

    Drajat menyampaikan terdapat tiga kapal yang bersandar, yakni kapal MSC Adu V, Ever Balmy, dan Starship Venus. 

    Dari ketiga kapal tersebut, Drajat menjelaskan dua di antaranya seharusnya datang minggu lalu, sementara satu kapal seharusnya datang 24 jam sebelumnya.

    Menurut dia, ketiga kapal itu sandar di luar jadwal yang sudah ditentukan. Akibatnya dengan kehadiran tiga kapal tersebut menambah volume bongkar muat di Pelabuhan NPCT 1.

    “Dengan dampak adanya kapal yang sandar tidak di waktu yang memang sudah ditentukan, karena kapal kontainer ini ‘window’ sehingga menambah volume di masa atau di waktu yang memang tidak seharusnya,” katanya. 

    Lebih lanjut, tambahnya, total ada penambahan karena dampak keterlambatan yang seharusnya minggu lalu.

  • Pramono minta maaf ke masyarakat terkait macet Priok

    Pramono minta maaf ke masyarakat terkait macet Priok

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo saat dijumpai di Balai Kota Jakarta, Sabtu (19/4/2025). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.

    Pramono minta maaf ke masyarakat terkait macet Priok
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 19 April 2025 – 08:53 WIB

    Elshinta.com – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas terjadinya kemacetan di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    “Saya ingin menyampaikan bahwa peristiwa ini sungguh membuat saya resah. Untuk itu, secara khusus, saya ingin menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Sabtu.

    Pramono mengatakan, meski kemacetan tersebut tidak ada hubungannya dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,  sebagai pemimpin Kota Jakarta dirinya tetap bertanggung jawab dan memohon maaf kepada seluruh masyarakat. Lebih lanjut, Pramono juga menjelaskan, kemacetan di Tanjung Priok itu terjadi karena muatan truk Pelindo yang seharusnya 2.500 truk per hari, dipaksakan menjadi 4.000 truk per hari.

    “Sehingga mengalami kemacetan lalu lintas dan akhirnya saya juga baru tahu tadi pagi dari Kepala Dinas Perhubungan. Bukan lagi 4.000 tetapi menjadi 7.000 truk per hari. Ini menunjukkan bahwa ketidakprofesionalan pengelola yang ada di Tanjung Priok,” kata Pramono.

    Untuk itu, lanjut Pramono, dirinya sudah meminta kepada Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo untuk memberikan teguran sekeras-kerasnya kepada Pelindo.

    “Karena sudah tiga hari kemacetan ini, tak boleh terjadi kembali. Pelindo secara terbuka sudah meminta maaf baik kepada pemerintah Jakarta yang terkena akses dari hal tersebut, maupun kepada masyarakat,” kata Pramono.

    Pramono juga menegaskan, walaupun Pelindo sudah mengatakan kelebihan truk muatan itu dikarenakan adanya libur panjang selama tiga hari berturut-turut dan usai Idul Fitri, namun tak ingin kejadian serupa terulang kembali. Sebelumnya, Pelindo juga telah mengatakan bahwa kemacetan yang meluas di daerah Tanjung Priok itu disebabkan adanya tiga kapal yang bongkar muat di luar jadwal.

    “Peningkatan volume ini didominasi di satu terminal yaitu namanya NPCT 1. NPCT 1 ini kedatangan kapal yang seharusnya kapal ini sudah datang satu minggu lalu,” ucap Executive Director Regional 2 PT Pelindo, Drajat Sulistyo.

    Drajat menyampaikan terdapat tiga kapal yang bersandar, yakni kapal MSC Adu V, Ever Balmy, dan satu lagi Starship Venus. Dari ketiga kapal tersebut, Drajat menjelaskan dua di antaranya seharusnya datang minggu lalu, sementara satu kapal seharusnya datang 24 jam sebelumnya.

    Menurut dia, ketiga kapal itu sandar di luar jadwal yang sudah ditentukan. Akibatnya dengan kehadiran tiga kapal tersebut menambah volume bongkar muat di Pelabuhan NPCT 1.

    “Dengan dampak adanya kapal yang sandar tidak di waktu yang memang sudah ditentukan, karena kapal kontainer ini ‘window’ sehingga menambah volume di masa atau di waktu yang memang tidak seharusnya,” katanya.

    Jadi, tambahnya, total ada penambahan karena dampak keterlambatan yang seharusnya minggu lalu.

    Sumber : Antara