Tag: Syafiudin

  • Angin Kencang Rusak 5 Rumah di 4 Kecamatan di Pamekasan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        3 November 2025

    Angin Kencang Rusak 5 Rumah di 4 Kecamatan di Pamekasan Surabaya 3 November 2025

    Angin Kencang Rusak 5 Rumah di 4 Kecamatan di Pamekasan
    Tim Redaksi
    PAMEKASAN, KOMPAS.com
    – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Pamekasan merusak rumah-rumah warga di empat kecamatan, Senin siang (3/11/2025).
    Angin kencang terjadi di Kecamatan Palengaan, Pegantenan, Kadur, dan Pamekasan. Berdasarkan data sementara, ada lima rumah yang dikabarkan rusak.
    Ada dua rumah di Kecamatan Palengaan, di Desa Rekkerek, di Desa Potoan Laok. Sementara, tiga kecamatan lainnya masing-masing ada satu rumah yang rusak.
    Salah satu yang terdampak adalah rumah milik Syafiudin, warga Desa Rekkerek, Kecamatan Palengaan, Pamekasan. Rumah tersebut mengalami kerusakan di atap setelah disapu angin kencang.
    Beruntung, pemilik rumah segera keluar saat bencana terjadi. “Penghuni rumah langsung berlarian keluar menyelamatkan diri saat angin kencang menyapu bagian atap,” kata M. Hasyim, warga setempat.
    Dikatakan, rumah tersebut mengalami rusak berat pada bagian atap. Asbes dan genting berjatuhan saat angin kencang terjadi. “Kami masih mencari informasi korban lain,” ungkap dia.
    Menurut Hasyim yang menjabat Sekretaris Desa Rekkerek, hujan deras dan angin kencang berlangsung selama sekitar 30 menit.
    Budi, salah satu anggota BPBD menyampaikan kerusakan rumah juga terjadi di Kecamatan Kadur.
    Selanjutnya, kerusakan rumah juga terjadi di Kelurahan Kolpajung, Kecamatan Pamekasan, dan di Desa Bulangan Haji, Kecamatan Pegantenan.
    Rumah rata-rata mengalami kerusakan di bagian atap. Namun tidak ada korban jiwa.
    Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pamekasan Akhmad Dhofir Rosidi membenarkan kerusakan rumah terjadi di empat kecamatan setempat.

    Ya
    benar ada beberapa kerusakan rumah di sejumlah kecamatan. Di Palengaan, Pegantenan dan di Kecamatan Pamekasan. Untuk di Kadur masih kami cek,” kata dia.
    Namun Dofir mengungkapkan, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lengkap. Sebab menurut dia, tim BPBD masih ada di lokasi.
    “Saya masih belum menerima laporan detail. Nanti kami berikan keterangan lagi,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kenangan Terakhir Jemaah Haji Probolinggo Ditinggal Meninggal Ibunda dalam Pesawat Menuju Tanah Suci – Page 3

    Kenangan Terakhir Jemaah Haji Probolinggo Ditinggal Meninggal Ibunda dalam Pesawat Menuju Tanah Suci – Page 3

    Jenazah Sri Umami kemudian disemayamkan di Rumah Sakit King Fahd, Jeddah. Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Abdul Basir mengonfirmasi kematiannya. Berdasarkan keterangan syarikah yang mengurus pemakamannya, jenazah Sri dikuburkan di pemakaman Dzahban, Jeddah.

    “Dimakamkan kemarin, 29 Dzulqaidah, di pemakaman Dzahban Jeddah,” katanya dalam pesan singkat, Rabu (28/5/2025).

    Dengan kehilangan ibunya, Regita kini menjadi yatim piatu. Sang ayah, Syafiudin lebih dulu meninggal pada 2022. Kepergiannya ke Makkah sebenarnya dalam rangka mendampingi ibunya yang ditinggal pergi ayahnya setelah mendaftar pada 2012.

     

    “Rupanya, takdir berkata lain. Ibu saya menyusul ayah meskipun wafat di tanah suci. Ini saya sangat sedih tapi bahagia ibu bisa dimakamkan di sini (Saudi Arabia),” ujarnya.

    Meski sedih terasa, ia pantang pulang. “Saya tetap lanjutkan ibadah haji ini mbak, sambil saya ba’dalkan umroh almarhum ayah dan almarhumah ibu,” katanya lagi. 

    Kepada sanak saudara dan kerabatnya di manapun berada, Regita pun menitipkan pesan, “Tolong sampaikan pesan maaf dari ibu saya buat semua kerabat yang kenal. Dan mohon doanya juga agar ibu ditempatkan di sisi Allah yang terbaik.”

  • Korupsi BSPS dan ASN Bermasalah, Mahasiswa Ultimatum Bupati Sumenep

    Korupsi BSPS dan ASN Bermasalah, Mahasiswa Ultimatum Bupati Sumenep

    Sumenep (beritajatim.com) – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sumenep berunjukrasa ke kantor Bupati setempat, Rabu (28/05/2025). Mereka menyoroti berbagai kasus yang perlu mendapatkan perhatian pemerintah daerah.

    Salah satunya kasus dugaan korupsi Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tahun anggaran 2024 di Kabupaten Sumenep. Mahasiswa mengecam, karena bantuan yang seharusnya untuk rakyat kecil, malah dikorupsi.

    Para mahasiswa juga menyoroti ASN Pemkab yang terlibat kasus hukum. Mereka menuntut Bupati tidak melindungi ASN itu. “Pemkab jangan jadi bekingan untuk ASN yang tersandung kasus hukum. Jangan sampai Bupati melindungi. Kami ingatkan sekali lagi. Jangan coba-coba membekingi ASN yang sedang diproses hukum,” teriak salah satu orator, Moh. Syafiudin.

    Demo sempat memanas karena tidak ada yang menemui mereka. Mahasiswa meminta Bupati untuk keluar langsung menemui mereka. Karena itu, para pendemo memaksa masuk ke dalam kantor Pemkab, namun dihalangi oleh aparat Kepolisian. Sempat terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dan aparat kepolisian. Namun beruntung aksi bisa diredam.

    Para mahasiswa pun melanjutkan orasi dan akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Mereka mengancam akan melakukan demo lanjutan apabila tuntutan mereka tidak dipenuhi. Sebelum ke Pemkab, Aliansi Mahasiswa Sumenep juga berunjukrasa ke Polres dan Kejaksaan Negeri Sumenep. (tem/kun)

  • Liburan Berujung Maut, Syaifudin Histeris Tahu Istri dan Anaknya Tewas dalam Kecelakaan di Kota Batu – Halaman all

    Liburan Berujung Maut, Syaifudin Histeris Tahu Istri dan Anaknya Tewas dalam Kecelakaan di Kota Batu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Liburan keluarga yang seharusnya menjadi momen bahagia bagi Muh Syafiudin (30) berubah menjadi tragedi.

    Kecelakaan maut terjadi saat bus pariwisata Sakhindra Trans mengalami rem blong, menewaskan istri dan anaknya yang berusia 20 bulan.

    Syafiudin, yang saat itu mengendarai sepeda motor sewaan bersama istrinya, Anis, dan anak perempuannya, Syafa, terlibat dalam insiden tersebut.

    Kecelakaan terjadi ketika bus yang melaju di Jalan Imam Bonjol menabrak sepuluh kendaraan roda dua dan enam kendaraan roda empat.

    Akibatnya, dua orang dari Kota Batu, Jawa Timur, juga menjadi korban tewas, yaitu Mumun Sugianto (44) dan Agus Darianto (60).

    Dari total 14 korban, empat orang dinyatakan tewas, sedangkan sepuluh lainnya mengalami luka dengan berbagai tingkat keparahan.

    Dua orang luka berat dirujuk ke RSSA Kota Malang, sedangkan empat orang yang menderita luka ringan menjalani rawat jalan.

    Empat lainnya dirawat inap akibat benturan.

    Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata, menyampaikan rasa duka yang mendalam.

    “Jadi untuk korban yang satu keluarga dari Jember ini merupakan wisatawan yang datang ke Kota Batu menggunakan transportasi umum.”

    “Saat di sini mereka menyewa motor untuk berlibur. Mereka merupakan Pasutri muda yang baru punya anak. Saya turut berduka cita,” ungkapnya kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (9/1/2025).

    Syafiudin kini dirawat di RS Bhayangkara Hasta Brata Kota Batu setelah mengalami luka di beberapa bagian tubuh.

    Ia tampak tidak kuasa menerima kenyataan pahit kehilangan istri dan putrinya, berteriak histeris saat mendengar kabar duka tersebut.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kisah Pilu Syafiudin, Istri dan Bayinya Tewas Kecelakaan di Batu, Sempat Sewa Motor untuk Liburan – Halaman all

    Kisah Pilu Syafiudin, Istri dan Bayinya Tewas Kecelakaan di Batu, Sempat Sewa Motor untuk Liburan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kecelakaan maut terjadi ketika bus pariwisata mengalami rem blong dan menabrak sejumlah kendaraan di Jalan Imam Bonjol hingga Jalan Ir. Soekarno, Kota Batu, Jawa Timur, Rabu (8/1/2025) malam. 

    Sebanyak empat orang meninggal akibat kecelakaan ini dan 10 orang luka-luka.

    Para korban meninggal merupakan pengemudi sepeda motor yang ditabrak bus pariwisata Sakhindra Trans.

    Dua dari empat korban meninggal merupakan ibu dan bayi berusia 20 bulan asal Jember, Jawa Timur.

    Kepergian kedua korban meninggalkan luka mendalam untuk Muh Syafiudin yang menyaksikan langsung kecelakaan maut tersebut.

    Syafiudin tak menyangka liburannya ke Jember bersama istri dan bayinya berujung maut.

    Saat kejadian, Syafiudin sedang mengendarai sepeda motor sewaan berboncengan dengan istri dan anak.

    Secara tiba-tiba bus menghantam mereka dan kedua korban meninggal di lokasi kejadian.

    Sedangkan Syaifudin mengalami luka-luka dan masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Hasta Brata, Kota Batu.

    Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata, mengatakan Syaifudin masih syok dan berteriak histeris ketika mengetahui istri dan anaknya tewas.

    “Jadi untuk korban yang satu keluarga dari Jember ini merupakan wisatawan yang datang ke Kota Batu menggunakan transportasi umum.”

    “Saat di sini mereka menyewa motor untuk berlibur.”

    “Mereka merupakan pasutri muda yang baru punya anak. Saya turut berduka cita,” katanya.

    Identitas keempat korban meninggal yakni Anis dan Syafa yang merupakan warga Jember, serta Mumun Sugianto dan Agus Darianto, warga Batu.

    Bus Tak Layak Jalan

    Saat kejadian bus tersebut membawa rombongan pelajar SMK TI Bali Global Badung yang sedang study tour.

    Pihak sekolah menyewa empat bus dan satu di antaranya mengalami kecelakaan.

    Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin, mengatakan tiga dari empat bus tak layak jalan sehingga diamankan termasuk bus yang kecelakaan.

    “Ketiganya tidak layak jalan, karena bannya retak dan sudah halus (ban gundul). Dan salah satunya, uji KIR serta izin angkutnya juga sudah mati,” tuturnya.

    Bus ditahan hingga seluruh persyaratan kelayakan dipenuhi oleh pihak travel.

    “Bus kami amankan dan krunya kami periksa. Ini kami amankan, sampai memenuhi izin kelayakan jalan,” tegasnya.

    Menurutnya, izin angkut bus kadaluwarsa sejak 26 April 2020, sedangkan izin KIR mati sejak 15 Desember 2023.

    Ia meminta pihak travel menyiapkan armada lain untuk menjemput seluruh rombongan pelajar SMK TI Bali Global Badung yang berjumlah sekitar 160 orang.

    “Kami minta kepada pihak perusahaan bus, untuk menggantinya dengan bus yang layak jalan. Kemudian, rombongan kami lakukan pengawalan,” tukasnya.

    Sopir bus telah menjalani sejumlah pemeriksaan dan masih berstatus saksi.

    “Untuk sopirnya masih kami lakukan pemeriksaan. Sedangkan untuk perusahaan otobusnya, juga kami periksa,” lanjutnya.

    Kronologi Kecelakaan

    Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin, menyatakan hasil penyelidikan menunjukkan bus pariwisata bernopol DK 7942 GB mengalami rem blong saat memasuki jalan Imam Bonjol, Batu.

    “Jadi, sopir bus tidak bisa mengendalikan laju busnya karena fungsi pengereman yang gagal.”

    “Menurut keterangan dari sopir, tidak mampu memfungsikan rem bus saat memasuki Jalan Imam Bonjol,” jelasnya, Kamis.

    Sopir bus kemudian banting setir ke bahu jalan hingga naik trotoar, namun bus terus melaju kencang.

    “Dengan sudut elevasi atau kemiringan di Jalan Imam Bonjol yang mencapai 5 hingga 7 derajat, bus tetap melaju.”

    “Dan di Jalan Imam Bonjol, bus menabrak mobil lalu sepeda motor atau titik tabrakan pertama dan kedua,” tuturnya.

    Sejumlah sepeda motor juga ditabrak dan bus dapat berhenti setelah menabrak pohon.

    “Dari titik awal Jalan Imam Bonjol hingga titik akhir di Jalan Ir Soekarno, bus melaju sejauh 2,3 kilometer.”

    “Untuk tabrakan yang menyebabkan korbannya meninggal dunia, yaitu di titik satu dan dua Jalan Imam Bonjol dan titik tujuh Jalan Patimura,” tukasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul FAKTA-FAKTA Kecelakaan Bus Maut Kota Batu: Tabrak 6 Mobil dan 10 Motor, Daftar Korban Meninggal

    (Tribunnews.com/Mohay) (SuryaMalang.com/Dya Ayu)

  • Duka Syafiudin, Kehilangan Istri dan Anak Usia 20 Bulan Akibat Ditabrak Bus Pariwisata di Kota Batu – Halaman all

    Duka Syafiudin, Kehilangan Istri dan Anak Usia 20 Bulan Akibat Ditabrak Bus Pariwisata di Kota Batu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kecelakaan maut terjadi di depan Batu Town Square (Batos) Kota Batu, Jawa Timur, pada Rabu (8/1/2025) malam.

    Sebuah bus pariwisata Sakhindra Trans yang berpenumpang 50 siswa SMK TI Bali Global Badung menabrak sejumlah kendaraan dan menimbulkan banyak korban

    Hingga Rabu dini hari, polisi menyebut, jumlah korban ada sebanyak 14 orang. Empat di antaranya meninggal dunia.

    Seorang wisatawan bernama Muhammad Syafiudin Nuris Wanto (29), menjadi salah satu korban yang selamat dari kecelakaan tersebut.

    Namun, pria asal Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember itu kehilangan istri dan anaknya yang masih berusia 20 bulan.

    Syafiudin mengalami luka di bagian kaki, kepala, dan tangan.

    Dia mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata Kota Batu dan kondisinya sadar.

    Kendati demikian, psikisnya disebutkan begitu hancur karena kejadian yang menimpanya hingga dia kehilangan keluarga.

    Syafiudin bersama istri dan anaknya diketahui tengah berlibur di Kota Batu dengan menyewa sepeda motor.

    Namun, nahasnya, sepeda motor yang dikendarai satu keluarga itu menjadi salah satu yang ditabrak oleh bus pariwisata tersebut hingga menyebabkan istrinya, Anis dan sang anak, Syafa yang masih bayi meninggal dunia.

    “Yang dari Jember ini satu keluarga, mereka ini visitor (red, wisatawan), mereka hendak berlibur di Kota Batu dengan menyewa sepeda motor,” kata Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata, Kamis (9/1/2024), dilansir Kompas.com.

    “Ini kita sudah kantongi, ada 1 balita dari 4 yang berumur 20 bulan,” katanya.

    Total korban kecelakaan beruntun bus pariwisata yang membawa rombongan pelajar SMK tersebut sebanyak 14 orang. 

    Dari jumlah korban sebanyak 14 orang, empat orang diketahui meninggal dunia, dua orang mengalami luka berat, dua orang lagi luka sedang, dan enam orang lainnya luka ringan.

    “Untuk jumlah kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan ini ada 16, jadi 1 bus, 6 kendaraan roda empat dan 10 kendaraan sepeda motor atau roda dua,” katanya.

    Adapun, bus tersebut berisi rombongan siswa itu baru keluar dari kawasan Museum Angkut di Kota Batu. 

    Lalu, bus mengalami masalah teknis atau rem blong dan tak bisa diatasi sopir.

    Akibatnya, bus melaju cepat dari Jl Imam Bonjol, Jl Pattimura hingga berhenti setelah menabrak pohon di Jl Ir Soekarno sekitar pukul 19.19 WIB. 

    Para siswa SMK TI Bali Global Badung itu dikabarkan seluruhnya selamat dari kecelakaan.

    Mereka semua langsung dievakuasi setelah bus berhenti saat menabrak warung dan pohon.

    Polisi Masih Selidiki Penyebab Kecelakaan

    Direktur Lalu Lintas atau Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin mengatakan, pihaknya masih melakukan pemantauan untuk mencari penyebab kecelakaan.

    “Kalau kita lihat di ruas jalan utama ini cukup padat (kendaraan), namun kita perlu melakukan pendalaman.”

    “Insya Allah besok pagi (hari ini, Kamis, pukul 07.00 WIB) kita melakukan pendalaman, bagaimana detail dari kejadian tersebut,” papar Kombes Pol Komarudin, Rabu malam, dikutip dari SuryaMalang.com.

    Komarudin mengatakan, kini, timnya di Polres Kota Batu sudah meminta keterangan atau menginterogasi sopir bus untuk sementara. 

    Berdasarkan pengakuan sementara sang sopir, dia mengaku ketika berbelok memasuki Jl Imam Bonjol, rem bus sudah tidak bisa digunakan lagi alias rem blong. 

    Namun, untuk memastikannya, Komarudin tetap melakukan pendalaman yang akan dilakukan oleh tim ahli, termasuk melakukan pemeriksaan terhadap rem bus.

    “Karena sepanjang pemantaun kami, dari titik nol hingga bus memasuki ruas jalan ini, kami tidak menemukan jejak atau bekas rem sama sekali,” ungkapnya.

    Sementara, hasil pemantauan tim polisi, sudut kemiringan atau elevasi Jl Imam Bonjol sekitar 5-7 derajat.

    “Jadi cukup curam, tanpa ada pengereman, tentunya berakibat fatal bagi pengendara yang ada di depannya,” bebernya.

    Untuk kondisi sopir Bus Sakhindra Trans, kata Komarudin, dia masih sehat dan bisa dimintai keterangan. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Dirlantas Polda Jatim Sebut Bus Maut Tabrak 6 Mobil dan 10 Motor di Kota Batu, Korban Bertambah

    (Tribunnews.com/Rifqah) (SuryaMalang.com/Purwanto) (Kompas.com)

  • Wartawan Kompas TV Nakhodai IJTI Korda Mojopahit

    Wartawan Kompas TV Nakhodai IJTI Korda Mojopahit

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wartawan Kompas TV terpilih sebagai Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Mojopahit periode 2024-2027. Muhammad Syafiudin mendapatkan delapan suara dari 11 suara dalam Musyawarah Koordinator Daerah III IJTI Korda Mojopahit.

    Musyawarah Koordinator Daerah III IJTI Korda Mojopahit digelar di Pendopo Sabha Kridatama, Rumah Rakyat, Kota Mojokerto, Sabtu (21/12/2024). Dalam proses pemilihan tersebut, Syafik (panggilan akrab) berhasil meraih suara mayoritas sebanyak delapan suara, mengungguli kandidat lainnya Tamam Mubarok.

    Wartawan Metro TV ini hanya meraih tiga suara. Anggota IJTI Korda Mojopahit ada sebanyak 14 orang, namun tiga diantaranya tidak bisa hadir sehingga tidak bisa menyalurkan hak suaranya. Otomatis hanya 11 orang yang bisa mengikuti pesta demokrasi organisasi televisi tiga tahunan ini.

    Ada dua proses dalam pemilihan Ketua IJTI Korda Mojopahit. Pertama yakni proses penjaringan ketua didapat tiga orang calon yakni Muhammad Syafiudin wartawan Kompas TV, Tamam Mubarok wartawan Metro TV dan Agung Wibowo wartawan CNN. Namun Agung menyatakan tidak mencalonkan.

    Sehingga pemilihan Ketua IJTI Korda Mojopahit periode 2024-2027 hanya diikuti dua orang calon. Dalam prosesnya, Syafik berhasil meraih delapan suara, sedangkan Tamam mendapatkan tiga suara. Usai pemilihan, dilanjutkan proses pelantikan Ketua IJTI Korda Mojopahit periode 2024-2027 terpilih.

    Ketua IJTI Korda Mojopahit terpilih, Muhammad Syafiudin mengatakan, IJTI merupakan organisasi profesi untuk melindungi proses sehingga ia berharap anggota IJTI Korda Mojopahit untuk bersama-sama menjaga organisasi profesi tersebut. “Apalagi di tengah kemajuan teknologi informasi,” harapnya.

    Syafik menjelaskan, jika IJTI yang awalnya memang asosiasi yang mewadahi para jurnalis televisi di Indonesia, namun seiring di tengah kemajuan teknologi informasi akhirnya bisa merekrut anggota di luar jurnalis televisi. Yakni media yang memiliki basis video sehingga jurnalis tersebut bisa menjadi anggota IJTI.

    “Anggota kita, IJTI Korda Mojopahit yang membawai empat kabupaten/kota memiliki 14 anggota dan saat ini, ada delapan anggota baru yang mendaftar sebagai anggota IJTI Korda Mojopahit,” pungkasnya.

    Sekedar diketahui, IJTI Korda Mojopahit menaungi empat kabupaten/kota yakni Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang dan Kabupaten Nganjuk. Turut hadir Asisten Administrasi Umum Setdakot Mojokerto Abd Rachman Tuwo mewakili Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro.

    Sekretaris Pengurus Daerah (Pengda) IJTI Jawa Timur Hari Tambayong, Kasat Lantas Polres Mojokerto Kota AKP Mulyani mewakili Kapolres Mojokerto AKBP Daniel S Marunduri, Kasi Humas Polres Mojokerto Ipda Tri Hidayati mewakili Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto dan Ketua PWI Mojokerto, Aminudin Ilham. [tin/kun]

  • Tertimpa Runtuhan Atap Ambrol, Balita di Pasuruan Luput dari Maut
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        17 Desember 2024

    Tertimpa Runtuhan Atap Ambrol, Balita di Pasuruan Luput dari Maut Surabaya 17 Desember 2024

    Tertimpa Runtuhan Atap Ambrol, Balita di Pasuruan Luput dari Maut
    Tim Redaksi
    PASURUAN, KOMPAS.com

    Raka Ramadhan
    , balita berusia 2,5 tahun, luput dari maut ketika atap rumah yang ambrol menimpanya, Senin malam (16/12/2024).
    Raka, putra dari pasangan Syafiudin dan Widatun Nuroniyah yang tinggal di Dusun Regek, Desa Sambirejo, Kabupaten
    Pasuruan
    , mengalami luka memar dan lecet di bagian wajah akibat tertimpa kayu reng bambu yang jatuh.
    “Untung anak saya masih selamat,” ujar Syafiudin, sembari membersihkan reruntuhan atap yang ambrol, Selasa (17/12/2024).
    Syafiudin menceritakan, saat kejadian, Raka sedang beristirahat di ruang tamu berukuran 4×6 meter, sementara ia dan istrinya menuju kamar mandi.
    Tiba-tiba, bagian atap ruang tamu tersebut ambrol, meskipun cuaca saat itu tidak sedang hujan maupun berangin.
    “Anak saya saat itu sedang tiduran, tiba-tiba terdengar suara seperti bangunan ambruk,” ungkap Syafiudin.
    Mendengar suara tersebut, ia segera bergegas menuju ke lokasi anaknya. Istrinya pun langsung menjerit ketakutan setelah melihat Raka yang tertimbun reruntuhan atap.
    Beruntung, kayu reng berbahan bambu sedikit melindungi Raka dari pecahan genteng.
    “Raka mengalami lecet di bagian wajah dan sedikit luka memar di bahu,” tambah Syafiudin.
    Kini, Syafiudin yang bekerja sebagai buruh harian lepas di pabrik berharap Pemerintah Kabupaten Pasuruan dapat memberikan perhatian lebih. Apalagi,kondisi atap rumahnya yang sudah mengalami pelapukan.
    Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi menjelaskan, pihaknya telah memberikan
    bantuan kedaruratan
    , termasuk makanan siap saji, sembako, dan terpal.
    “Sedangkan untuk bantuan fisik, kami masih melakukan koordinasi dengan dinas terkait,” kata Sugeng singkat.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Anggota DPR Daniel Mutaqien Soroti Penggunaan Dana Desa Hingga Pilkades

    Anggota DPR Daniel Mutaqien Soroti Penggunaan Dana Desa Hingga Pilkades

    Liputan6.com, Indramayu Legislator muda asal Indramayu Daniel Mutaqien Syafiudin mengkritisi penggunaan anggaran dana desa yang digelontorkan oleh pemerintah. 

    Daniel Mutaqien terlihat tegas mengkritisi pemerintah saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto di ruang rapat Komisi V DPR RI. 

    Menurutnya, penggunaan dana desa sejak 10 tahun kebelakang dianggap tidak maksimal dimanfaatkan para kepala desa untuk memajukan desa dalam pembangunan infrastruktur hingga pemberdayaan masyarakat desa.

    “Pak Menteri dan Pak Wamen, kiranya bisa dikaji ulang penggunaan dana desa, jangan sampai dana tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi atau golongan yang dapat merugikan masyarakat,” tegas Daniel.

    Daniel menambahkan, selain dana desa yang perlu dikaji adalah proses demokrasi di desa yakni Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).  

    Secara umum para calon kepala desa bersaing tidak sehat, bahkan ongkos pencalonan kades ini bisa jadi lebih besar dari ongkos mencalonkan diri menjadi anggota dewan.

    “Pak Menteri, kalo anda tahu itu di dapil saya orang yang mau jadi calon kades ongkosnya milyaran, jangan sampai dana desa yang besarannya sampe milyaran ini hanya untuk jadi ajang bancakan para kades untuk balik modal, sehingga banyak calon kades potensial jika tidak punya ongkos banyak bisa minder dan gagal maju,” ungkap Daniel.