Pembunuh Prajurit TNI Wonosobo Ditangkap saat Bersembunyi dengan Pacarnya di Rumah Kosong
Tim Redaksi
WONOSOBO, KOMPAS.com
– Pelarian Iwan, pelaku pembacokan anggota Kodim 0707/Wonosobo Serda Rahman Setyawan, akhirnya terhenti.
Ia ditangkap tim gabungan TNI saat bersembunyi bersama pacarnya berinisial P di sebuah rumah kosong di Dusun Sumpit, Desa Kepil, Kecamatan Kepil, Senin (15/9/2025) sekitar pukul 10.56 WIB.
Keduanya diduga terlibat langsung dalam peristiwa tragis yang menewaskan Serda Rahman di Kafe Shaka beberapa waktu lalu.
Penangkapan dilakukan oleh tim gabungan dari Intel Kodam IV/Diponegoro, Korem 072/Pamungkas, dan Kodim 0707/Wonosobo. Operasi dipimpin langsung oleh Waas Inteldam IV/Dip dan Dandeninteldam IV/Dip.
Dandim 0707/Wonosobo Letkol Inf Yoyok Suyitno menjelaskan, informasi awal diperoleh sekitar pukul 10.00 WIB dari jaringan intelijen yang melihat sepasang pria dan wanita tak dikenal berada di rumah kosong dekat Pasar Kepil.
“Setelah dilakukan pengamatan, diketahui benar bahwa keduanya diduga adalah pelaku pembacokan. Sekitar pukul 10.30 WIB tim langsung melakukan penyergapan dan berhasil mengamankan keduanya berikut barang bukti,” ungkap Dandim.
Sekitar pukul 11.00 WIB, pasangan itu dibawa ke Kodim 0707/Wonosobo untuk pemeriksaan awal. Selanjutnya, pada pukul 12.30 WIB, keduanya diserahkan ke Polres Wonosobo untuk proses hukum lebih lanjut.
Dandim menegaskan, penangkapan ini menjadi bukti soliditas intelijen TNI dalam menuntaskan kasus yang sempat menggegerkan Wonosobo.
“Kami sudah menangkap pelaku bersama pacarnya, dan seluruh proses hukum kami serahkan kepada kepolisian,” tegasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Suyitno
-
/data/photo/2025/09/15/68c8013857614.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pembunuh Prajurit TNI Wonosobo Ditangkap saat Bersembunyi dengan Pacarnya di Rumah Kosong Regional 15 September 2025
-
/data/photo/2025/09/15/68c7f62d4cde6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pembunuh Anggota TNI Kodim Wonosobo Ditangkap Regional 15 September 2025
Pembunuh Anggota TNI Kodim Wonosobo Ditangkap
Tim Redaksi
WONOSOBO, KOMPAS.com
– Tim gabungan TNI menangkap Iwan, pelaku pembunuhan terhadap anggota Kodim 0707/Wonosobo, almarhum Serda Rahman Setyawan.
Penangkapan berlangsung pada Senin (15/9/2025) sekitar pukul 10.56 WIB di sebuah rumah di Dusun Sumpit, Desa Kepil, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo.
Pelaku diduga kuat membunuh korban dalam keributan di Kafe Shaka beberapa waktu lalu.
Operasi dipimpin langsung oleh Waas Inteldam IV/Dip, Dandeninteldam IV/Dip, bersama anggota Deninteldam IV/Dip, Tim Intel Korem 072/Pmk, serta Unit Intel Kodim 0707/Wonosobo.
Dandim 0707/Wonosobo Letkol Inf Yoyok Suyitno menjelaskan, penangkapan berawal dari laporan masyarakat.
“Tim menerima informasi dari salah satu jaringan bahwa ada pria tidak dikenal berada di sebuah rumah kosong dekat Pasar Kepil,” kata Letkol Inf Yoyok Suyitno dalam rilis resminya, Senin (15/9/2025).
Menindaklanjuti informasi tersebut, pada pukul 10.15 WIB tim melakukan penyelidikan di lokasi. Dari pengamatan, diketahui benar terdapat seseorang yang terindikasi sebagai pelaku.
“Pada pukul 10.30 WIB, tim yang dipimpin Waas Intel dan Dandenintel langsung melakukan penyergapan. Kedua pelaku berhasil diamankan beserta barang bukti di lokasi,” ujarnya.
Sekitar pukul 11.00 WIB, para tersangka dibawa ke Kodim 0707/Wonosobo untuk pemeriksaan awal.
Selanjutnya, pukul 12.30 WIB, mereka diserahkan kepada Polres Wonosobo untuk proses hukum lebih lanjut.
Dandim menegaskan komitmen TNI dalam mengawal kasus ini.
“Kami berkomitmen untuk menuntaskan kasus ini sampai tuntas dan menyerahkan seluruh proses hukum kepada pihak kepolisian,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/22/68a865fc9e4ff.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Seleksi Anggota Baznas Dimulai 25 Agustus, Ini Syarat dan Ketentuannya Nasional 22 Agustus 2025
Seleksi Anggota Baznas Dimulai 25 Agustus, Ini Syarat dan Ketentuannya
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kementerian Agama (Kemenag) akan membuka seleksi calon Anggota Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk masa kerja 2025-2030 yang dimulai pada 25 Agustus 2025.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad menuturkan, pendaftaran akan diumumkan secara terbuka melalui media cetak, elektronik, dan kanal digital Kementerian Agama (Kemenag).
“Jadwal sudah merancang pada tanggal 25 Agustus sampai dengan tanggal 10 September 2025. Kami akan merilis pengumuman dan pendaftaran seleksi. Jadi kurang lebih ada 16 hari kerja,” imbuh Abu saat ditemui di Kantor Kemenag, Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (22/8/2025).
Abu menuturkan, proses seleksi calon anggota Baznas akan dilakukan melalui sejumlah tahapan, termasuk adanya wawancara oleh Tim Seleksi.
“Seleksi meliputi pemeriksaan administrasi, tes pengetahuan dasar, penulisan makalah, dan wawancara,” ujar Abu.
Untuk syarat administrasi, para calon anggota Baznas harus melampirkan surat keterangan sehat dan surat bebas dari riwayat kriminalitas atau SKCK.
“Tentu saja ada beberapa administrasi yang harus disiapkan lebih dulu, mulai soal surat keterangan sehat, Surat Keterangan Catatan Kepolisian,” ujarnya.
Dalam proses seleksi ini, Kemenag mengedepankan lima kriteria yang menjadi poin plus bagi para kandidat calon anggota Baznas.
Pertama, memiliki kemampuan manajerial, lalu mempunyai kemampuan berjejaring karena potensi zakat mencapai ratusan triliun.
Kemudian, nilai integritas. Sebab, menjadi komisioner Baznas merupakan pekerjaan yang menyangkut kepercayaan banyak orang dan agama.
Pengetahuan agama, terutama yang berhubungan dengan ilmu fikih tentang zakat, dan terakhir paham dengan nilai-nilai kebangsaan.
Abu menyampaikan bahwa pembentukan kepengurusan baru ini penting karena masa jabatan Baznas 2020-2025 segera berakhir.
“Proses seleksi ditargetkan selesai sebelum Oktober 2025 agar kepengurusan baru segera terbentuk tanpa jeda kepemimpinan,” imbuhnya.
Adapun, Tim Seleksi Calon Anggota Baznas meliputi: Ketua Abu Rokhmad (Dirjen Bimas Islam Kemenag), Sekretaris Waryono Abdul Ghafur (Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf).
Kemudian anggotanya meliputi Kamaruddin Amin (Sekjen Kemenag), Khairunas (Itjen Kemenag), Amien Suyitno (Dirjen Pendis Kemenag), Aba Subagja (Deputi Bidang SDM Aparatur MenPAN RB), Mastuki Baidlowi (unsur akademisi), Choirul Sholeh Rasyid (organisasi keagamaan), dan Amirsyah Tambunan (organisasi keagamaan).
Tim Seleksi akan diberi mandat menyusun jadwal seleksi, mengumumkan pendaftaran, menyeleksi administrasi dan kompetensi, hingga menyampaikan hasil seleksi kepada Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5317409/original/033267300_1755338284-186aa2c0-2a64-48f3-ae5a-8d1ae4742911.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Menag Ungkap Alasan Wakaf Bisa Jadi Motor Penguatan Pendidikan Islam – Page 3
Amien menjelaskan bahwa wakaf pendidikan akan diarahkan pada pembangunan sarana prasarana, peningkatan kualitas SDM, serta pemberdayaan riset dan inovasi di lingkungan pendidikan Islam termasuk juga PIP dan KIP kuliah, ucapnya.
“Potensi zakat sangat besar di Pendidikan Islam. Ada jumlah waqif (Orang yang berwakaf) yang besar di Pendidikan Islam yang terdiri dari Peserta didik, Tenaga pendidikan (Tendik) dan non tendik. Selain itu ada 14 kampus PTKIN yang memiliki prodi manajemen zakat dan wakaf, sehingga potensi ini yang akan sangat membantu keberhasilan program wakaf untuk umat.” terangnya.
Menurut Suyitno, gerakan ini juga dalam rangka menjalankan Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 8 Tahun 2025.
Acara peluncuran ditandai dengan simbolisasi penyampaian wakaf dari peserta kegiatan sejumlah tokoh masyarakat dan lembaga mitra lainnya dengan melakukan scan barcode yang sudah disiapkan. Kegiatan ini diakhiri dengan harapan agar gerakan wakaf pendidikan Islam dapat memberikan manfaat nyata bagi generasi muda dan masa depan bangsa.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5309070/original/057346200_1754573167-1000505777.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tersangka Judi Menikah di Kantor Polisi, yang Ada Hanya Ruang Tahanan bukan Pelaminan
Liputan6.com, Jakarta Suasana haru dan tidak biasa menyelimuti Mapolsek Palas, Lampung Selatan, Rabu (6/8) siang. Di pendopo markas kepolisian itu, seorang tahanan kasus perjudian, berinisial SK (34), melangsungkan akad nikah dengan sang pujaan hati, SZ.
Akad nikah yang digelar mulai pukul 14.30 WIB itu berlangsung dalam penjagaan ketat aparat kepolisian.
Keluarga kedua mempelai hadir menyaksikan momen sakral tersebut, yang dipimpin oleh penghulu Muhammad Arja dari Desa Agom, kecamatan setempat.
Bagi Kapolsek Palas, Iptu Suyitno, pernikahan itu bukan sekadar momen pribadi, melainkan juga bentuk penghormatan terhadap hak dasar seorang tahanan.
“Meski sedang dalam proses hukum, yang bersangkutan tetap berhak menikah. Maka kami fasilitasi dengan pengamanan ketat dan sesuai prosedur,” kata Suyitno kepada wartawan, Kamis (7/8).
SK sendiri ditahan sejak Juli 2025 lalu, setelah diamankan dalam kasus perjudian oleh jajaran Polsek Palas.
“Selama prosesi akad, SK tetap berada dalam pengawasan penuh petugas. Usai ijab kabul dan serangkaian doa bersama, tersangka langsung dikembalikan ke ruang tahanan,” terang dia.
Tidak ada pesta, tidak ada keramaian. Setelah acara selesai, keluarga kedua belah pihak pun langsung meninggalkan lokasi.
Kapolsek menyampaikan, pernikahan di balik jeruji itu menjadi pengingat, bahwa di tengah belenggu hukum, hak asasi tetap dijunjung. Termasuk hak untuk mencintai, dan dicintai.
“Resepsinya nanti setelah SK bebas. Untuk saat ini kami hanya memfasilitasi akad nikahnya, karena memang sudah direncanakan jauh-jauh hari,” tutup dia.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5279852/original/024767700_1752193743-WhatsApp_Image_2025-07-10_at_20.22.29.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tunjangan Guru PAI Non‑ASN Resmi Dinaikkan, Rapelan Cair Sejak Januari – Page 3
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menegaskan bahwa seluruh kepala kantor wilayah Kemenag provinsi harus segera menginstruksikan kepala bidang PAI untuk menyosialisasikan isi regulasi ini ke tingkat kabupaten/kota. Sosialisasi ini ditujukan khususnya kepada kepala seksi PAI.
Suyitno juga meminta agar proses pencairan tunjangan, termasuk pembayaran rapelan, segera dilakukan dan diawasi ketat agar sesuai dengan ketentuan dalam PMA, KMA, dan petunjuk teknis yang berlaku.
“Para guru PAI sangat menantikan regulasi ini karena akan berdampak langsung pada kesejahteraan mereka. Oleh karena itu, saya minta agar jajaran Kemenag di daerah segera menindaklanjuti dan mengawasi pencairannya,” tegas Suyitno.
Senada dengan itu, Direktur PAI, M. Munir, menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal pelaksanaan kebijakan ini di seluruh wilayah Indonesia. Guru-guru PAI non ASN yang mayoritas diangkat oleh kepala sekolah, yayasan, maupun Pemda harus pro aktif juga untuk mengakses kebijakan ini.
Guru PAI yang menerima tunjangan profesi ini adalah guru yang sudah memiliki sertifikat pendidik dan memenuhi syarat pemenuhan 24 jam tatap muka (jtm), termasuk pemenuhan melalui pelatihan tuntas baca al-Qur’an (TBQ) yang pengakuannya maksimal 6 jtm.
“Kami memastikan tidak ada guru PAI Non ASN yang tertinggal dalam menerima haknya selama mereka memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam juknis,” ujar M. Munir.
Dengan terbitnya PMA dan KMA ini, diharapkan kesejahteraan guru Non ASN semakin meningkat dan mutu pendidikan agama di sekolah semakin kuat.
-

Tunjangan Guru PAI Non-ASN Naik Rp 500 Ribu, Pencairan Dirapel dari Januari 2025
Jakarta –
Kabar baik, tunjangan bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah non Aparatur Sipil Negara (ASN) naik Rp 500 ribu per bulan. Proses pencairan akan dirapel sejak Januari 2025.
Menteri Agama Nasaruddin Umar telah menandatangani regulasi baru yang memberikan kepastian dan peningkatan tunjangan profesi bagi guru PAI Non-ASN yang belum inpassing. Ketentuan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 4 Tahun 2025 tentang Tata Cara Pemberian Tunjangan Profesi Guru Bukan Pegawai ASN pada Kementerian Agama, serta Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 646 Tahun 2025 tentang Tunjangan Profesi Guru Bukan Pegawai ASN.
Melalui kebijakan ini, tunjangan profesi untuk guru non-ASN dinaikkan menjadi Rp 2.000.000 per bulan dari sebelumnya R0 1.500.000. Selain itu, pemerintah juga akan membayarkan rapelan kekurangan sebesar Rp 500.000 per bulan terhitung sejak Januari 2025.
Nasaruddin mengatakan terbitnya aturan ini sebagai bentuk afirmasi negara dalam upaya meningkatkan kesejahteraan guru non-ASN. Hal itu juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang terus memberikan perhatian pada sektor pendidikan, termasuk pada guru agama.
“Langkah ini merupakan bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap kesejahteraan guru,” ujar Nasaruddin dalam keterangannya.
“Dengan kenaikan tunjangan ini, para guru diharapkan tidak hanya profesional dalam mengajar, tetapi juga terus menjadi teladan dalam mendidik dan mengembangkan potensi peserta didik, baik secara jasmani maupun rohani,” lanjutnya.
“Para guru PAI sangat menantikan regulasi ini karena akan berdampak langsung pada kesejahteraan mereka. Oleh karena itu, saya minta agar jajaran Kemenag di daerah segera menindaklanjuti dan mengawasi pencairannya,” tegas Suyitno.
Direktur PAI, M. Munir, menambahkan, pihaknya akan terus mengawal pelaksanaan kebijakan ini di seluruh wilayah Indonesia. Guru-guru PAI non ASN yang mayoritas diangkat oleh kepala sekolah, yayasan, maupun Pemda harus pro aktif juga untuk mengakses kebijakan ini.
“Dengan terbitnya PMA dan KMA ini, diharapkan kesejahteraan guru non-ASN semakin meningkat dan mutu pendidikan agama di sekolah semakin kuat,” imbuhnya.
(isa/eva)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Java Ballon Atraction 2025 di Wonosobo dimeriahkan 36 balon udara
Sebanyak 36 balon udara ramaikan kegiatan Java Balon Atraction 2025, di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Minggu (6/7/2025). ANTARA/Heru Suyitno
Java Ballon Atraction 2025 di Wonosobo dimeriahkan 36 balon udara
Dalam Negeri
Editor: Novelia Tri Ananda
Minggu, 06 Juli 2025 – 15:25 WIBElshinta.com – Sebanyak 36 balon udara memeriahkan Java Balon Atraction 2025, di Taman Rekreasi Kalianget, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo Agus Wibowo menyampaikan, kegiatan ini dalam rangka menyambut Hari Jadi Ke-200 Kabupaten Wonosobo.
“Dari peserta 137 yang mendaftar, kami ambil 36 balon. Kami melaksanakan festival balon setahun dua kali, yaitu pada tradisi Lebaran namanya Festival Mudik dan hari ini namanya Java Ballon Atraction,” katanya pula.
Pada penerbangan balon ini membentuk dua formasi, pertama adalah formasi Sindoro, dan kedua formasi Telaga Menjer.
“Kita ketahui Wonosobo memiliki beberapa destinasi pariwisata, ke depan kami mungkin akan cari bentuk-bentuk lain sebagai ikon destinasi pariwisata yang ada di Wonosobo,” katanya lagi.
Ia berharap kegiatan ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Wonosobo.
“Kita lihat penontonnya membludak dan sudah banyak yang pesan dari kemarin dari berbagai kota di luar Wonosobo, estimasi saya ini di atas 10.000 orang penonton,” katanya pula.
Bupati Wonosobo Afif Nur Hidayat menuturkan, warisan leluhur ini tetap dilestarikan dengan menerbangkan tetapi ditambatkan.
“Ditambatkan, sehingga tidak mengganggu lalu lintas udara,” kata dia.
Ia menuturkan, kegiatan ini menjadi warisan budaya yang harus dilestarikan dan masyarakat bisa menikmatinya.
Sumber : Antara
-

PRIMA Magang PTKI siapkan mahasiswa hadapi dunia kerja
Peluncuran Program PRIMA Magang PTKI (Professional Readiness through Internship and Mentorship for Academics), Jumat (20/6/2025) di Jakarta. Foto: Kemenag
PRIMA Magang PTKI siapkan mahasiswa hadapi dunia kerja
Dalam Negeri
Editor: Nandang Karyadi
Sabtu, 21 Juni 2025 – 17:23 WIBElshinta.com – Kementerian Agama Republik Indonesia resmi meluncurkan Program PRIMA Magang PTKI (Professional Readiness through Internship and Mentorship for Academics), Jumat (20/6/2025) di Jakarta. Program strategis ini diinisiasi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam sebagai jawaban atas kesenjangan antara dunia akademik dan dunia kerja.
PRIMA Magang hadir untuk memperkuat kompetensi, karakter, dan daya saing lulusan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), sekaligus menjadi pilar transformasi pendidikan tinggi keagamaan menuju Indonesia Emas 2045.
Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menegaskan PRIMA bukan sekadar program magang biasa, melainkan sebuah gerakan moral, spiritual, dan kolektif nasional untuk menjembatani kampus dengan dunia industri.
“Ini adalah wujud nyata transformasi pendidikan keagamaan yang relevan dengan tantangan zaman. Lulusan PTKI harus bergerak dari teks ke konteks, dari ilmu ke keterampilan nyata, dari ruang kelas menuju kontribusi langsung kepada masyarakat dan bangsa,” ujar Menag dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Elshinta, Sabtu (21/6/2025).
Menag menyebut PRIMA Magang dirancang selaras dengan ASTA CITA (Delapan Arah Pembangunan Nasional 2024–2029) dan ASTA PROTAS (Delapan Program Prioritas Transformasi Kementerian Agama 2025–2029). Program ini mendukung penguatan SDM, perluasan lapangan kerja, hilirisasi industri, digitalisasi tata kelola pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi umat.
Menag Nasaruddin juga mengajak semua pihak untuk mengawal PRIMA sebagai program yang berdampak nyata, bukan hanya simbolis. “Mari kita kawal PRIMA bukan hanya sebagai program magang, tapi sebagai gerakan nilai, sebagai bagian dari upaya kolektif menyiapkan generasi unggul yang profesional, religius, inovatif, dan mandiri,” ungkapnya.
“Bangsa ini tidak hanya membutuhkan kecanggihan teknologi, tetapi juga kejujuran hati dan kekuatan nilai-nilai spiritual. Jangan remehkan mereka yang bekerja diam-diam tanpa pamrih — mereka adalah fondasi bangsa yang sesungguhnya,” tambah Menag.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menjelaskan bahwa PRIMA Magang PTKI merupakan respons konkret terhadap tingginya angka pengangguran lulusan perguruan tinggi sebagaimana dirilis BPS tahun 2023. Ia menegaskan perlunya lulusan tidak hanya memiliki ijazah, tetapi juga keterampilan praktis, pengalaman kerja, dan kesiapan mental.
Program PRIMA Magang dirancang dalam tiga tahapan utama:
1.Pre-Internship & Bootcamp
Meliputi pelatihan dasar seperti etos kerja, literasi digital, penggunaan AI dalam dunia kerja, serta psikotes untuk pemetaan potensi mahasiswa.
2.Internship di Mitra Industri
Mahasiswa akan magang di berbagai perusahaan atau instansi, baik secara umum maupun berbasis proyek, selama 2 hingga 10 bulan.
3.Mentorship & Monitoring
Setiap peserta akan dibimbing langsung oleh praktisi industri dan dosen kampus, dengan sistem evaluasi digital yang transparan dan real-time. “Kita harus membuka jendela dunia kerja seluas-luasnya. Mahasiswa PTKI harus belajar, mengamati, dan beradaptasi dengan ekosistem yang cepat berubah,” tegas Dirjen Amien.
Selain itu, PRIMA juga didukung oleh kebijakan pendanaan mobilitas mahasiswa, pengembangan Career Development Center (CDC) di kampus, dan integrasi data akademik melalui SIAKAD.
Hingga pertengahan Juni 2025:
•Telah bergabung 70+ mitra industri
•Tersedia 1.615 posisi magang di 26 provinsi dan 328 kota/kabupaten
•160+ PTKI telah mendaftar
•350+ mahasiswa sudah mendaftar melalui platform digital PRIMA
Target hingga 2029:
•15.000 mahasiswa peserta magang
•300 mitra industri
•600 PTKI terlibat
Dirjen juga menyampaikan optimismenya bahwa ekosistem magang dan pelatihan seperti PRIMA akan membantu generasi muda menciptakan side income, bahkan side office, sehingga tidak lagi bergantung pada satu sumber penghasilan.
“Kita ingin anak-anak muda kita menjadi agen perubahan. Bukan hanya pencari kerja, tetapi pencipta nilai dan solusi. Dunia kerja masa depan menuntut fleksibilitas, integritas, dan keberanian untuk berinovasi,” tegasnya.
Ditambahkan pula, Kementerian Agama akan terus mendorong digitalisasi layanan kerja dan transparansi rekrutmen untuk menciptakan iklim kerja yang adil dan kompetitif. (Suw/Ter)
Sumber : Radio Elshinta
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5244517/original/038726300_1749192536-0eb722cb-58d2-4d70-97e9-57d8cfacb1ba.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kolaborasi Anak Muda dan Warga Terapkan Teknologi di Desa Energi Berdikari Pertamina – Page 3
Liputan6.com, Cilacap Suyitno dan warga Desa Mernek, Cilacap, Jawa Tengah, kini sudah mampu mengoperasikan alat teknologi pertanian. Alat tersebut digunakan untuk mengeringkan gabah agar tidak tergantung pada cuaca.
Hal itu bisa dirasakan berkat program Desa Energi Bedikari Pertamina. Dari program tersebut, Suyitno dan warga Desa Mernek menggunakan alat pengering gabah bertenaga hibrida elpiji Bright Gas dan energi surya, yang dinamakan Pingky Rudal.
Berkapasitas 5 ton untuk 8 jam pengeringan, Pinky Rudal dan teknologi tepat guna lain mampu meningkatkan produksi tani dari 2,5 ton per hektare menjadi 4 ton per hektare.
“Kami sampai terpaksa menolak orderan jika musim hujan. Karena saking banyaknya kelompok tani lain yang ingin memanfaatkan Pinky Rudal,” ujar Suyitno.
Setelah Pinky Rudal, kini, Suyitno dan warga Desa Mernek kembali dikenalkan dengan teknologi tepat guna baru. Mereka dikenalkan dengan alat irigasi berbasis IoT dari Adosistering.
Penggagas Adosistering, Dewi menyebut bahwa alat irigasi berbasis Internet of Things itu mampu mengoptimalkan penggunaan air hingga 50%.
“Dan bisa mengurangi penggunaan pupuk hingga 20%,” sebutnya.
Di sisi lain, Wakil Bupati Cilacap, Ammy Amalia Fatma Surya mengapresiasi inovasi teknologi yang dihadirkan untuk masyarakat Cilacap.
“Hari ini, kita menyaksikan banyak teknologi tepat guna, terutama dalam hal pertanian Cilacap. Saya sangat mengapresiasi inovasi teknologi tepat guna yang sudah diterapkan di masyarakat. Penerapan teknologi tepat guna ini, menjadi contoh untuk daerah-daerah lain,” ujarnya.
Asisten Deputi BUMN bidang TJSL, Edi Eko Cahyono menyambut baik penerapan teknologi tepat guna di pedesaan.
“Kami akan dorong inovasi di Desa Energi Berdikari Pertamina, baik melalui inovasi yang diciptakan oleh internal Pertamina maupun dari luar Pertamina,” ujarnya.
“Melalui kompetisi-kompetisi yang kami buat, agar bisa memberikan dampak langsung ke masyarakat,” imbuh Edi Eko.