Tag: Sutiyoso

  • Profil Japto yang Rumahnya Digeledah KPK: Anak Kolong Pimpin Ormas PP 44 Tahun – Halaman all

    Profil Japto yang Rumahnya Digeledah KPK: Anak Kolong Pimpin Ormas PP 44 Tahun – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga menggeledah kediaman Ketua Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila, Japto Soerjosoemarno di Jalan Benda Ujung Nomor 8 RT 10 RW 01, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (4/2/2025).

    Pengggeledahan tersebut terkait kasus gratifikasi hasil tambang dan tindak pidana pencucian uang mantan Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari yang ditangani KPK.

    Sebelumnya, terkait kasus yang sama, penyidik KPK sudah menggeledah rumah mantan Wakil Ketua Umum Partai NasDem sekaligus mantan pengurus ormas Pemuda Pancasila (PP) Sulawesi Tengah Ahmad Ali.

    Satu tim penyidik KPK menggeledah rumah pribadi Ahmad Ali di Kompleks Perumahan Taman Kebon Jeruk Intercon, Jalan Taman Kebon Jeruk Utama, Blok H2 nomor 1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (4/2/2025).

    Dari penggeledahan yang berlangsung sejak pagi ini, penyidik menyita dokumen, tas, jam tangan, hingga uang dalam mata uang rupiah dan valas.

    “Info sementara secara umum ditemukan dan disita dokumen, barang bukti elektronik, uang ada juga tas dan jam,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (4/2/2025).

    Pada hari yang sama, tim penyidik KPK lainnya juga menggeledah rumah pimpinan ormas Pemuda Pancasila, Japto Soerjosoemarno.

    Dari penggeledahan di kediaman orang nomor satu ormas Pemuda Pancasila itu, tim KPK menyita 11 mobil, uang rupiah dan valuta asing, dokumen hingga barang bukti elektronik (BBE).

    “Hasil sita rumah JS: 11 kendaraan bermotor roda empat,” jelas Tessa.

    KPK menyatakan penggeledahan di rumah Ahmad Ali dan Japto adalah dalam rangka mencari, menyita dan memulihkan aset-aset diduga hasil gratifikasi hasil tambang dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang diduga dilakukan mantan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari.

    Dalam proses penyidikan berjalan, KPK lebih dulu menggeledah rumah kediaman pengusaha batu bara yang juga Ketua Pemuda Pancasila Kalimantan Timur (Kaltim) Said Amin pada Juni 2024 lalu.

    Said Amin pun telah diperiksa pihak KPK pada 27 Juni 2024.

    Penyidik mendalami perihal sumber dana pembelian ratusan mobil yang telah disita sebelumnya.

    KPK juga telah memeriksa dan menggeledah rumah kediaman Direktur Utama PT Sentosa Laju Energy, Tan Paulin alias Paulin Tan, di Surabaya, Jawa Timur.

    Diberitakan, eks Bupati Kukar Rita Widyasari sejak 2017 menjalani hukuman di Lapas Pondok Bambu Jakarta Timur atas vonis 10 tahun penjara.

    Ia terbukti menerima gratifikasi Rp110,7 miliar dan suap Rp6 miliar dari para pemohon izin dan rekanan proyek.

    Dalam perkembangannya, pihak KPK menemukan bukti adanya pidana korupsi lainnya yang diduga dilakukan Rita Widyasari.

    Rita Widyasari kembali diproses hukum KPK karena diduga menerima gratifikasi berkaitan dengan pertambangan batu bara, jumlahnya sekitar 3,3 dolar Amerika Serikat (AS) hingga 5 dolar AS per metrik ton batu bara.

    Rita diduga juga telah menyamarkan penerimaan gratifikasi tersebut sehingga KPK menerapkan pasal TPPU.

    Sejumlah aset yang disinyalir bersumber dari hasil korupsi masih terus didalami. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memeriksa saksi-saksi.

    Rita Widyasari bersama Komisaris PT Media Bangun Bersama, Khairudin, ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada 16 Januari 2018.

    Rita dan Khairudin diduga mencuci uang dari hasil tindak pidana gratifikasi dalam sejumlah proyek dan perizinan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar Rp 436 miliar. 

    Mereka disinyalir membelanjakan penerimaan hasil gratifikasi tersebut untuk membeli kendaraan yang menggunakan nama orang lain, tanah, uang tunai, maupun dalam bentuk lainnya.

    Profil Japto Soerjosoemarno

    Tokoh pemuda dengan nama asli Kanjeng Pangeran Haryo Japto Soelistio Soerjosoemarno lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada 16 Desember 1949 (usia 73).

    Lahir di Surakarta atau Solo, Japto adalah keturunan Belanda yang dibesarkan di tengah keluarga ningrat.

    Japto merupakan anak pasangan Mayor Jenderal (Purn) Ir. KPH (Kanjeng Pangeran Haryo) Soetarjo  Soerjosoemarno dan Dolly Zegerius, serta adik dari artis Marini Soerjosoemarno.

    GRATIFIKASI HASIL TAMBANG – Presiden Joko Widodo mendapat kartu anggota luar biasa dari Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila (PP) Japto Soerjosoemarno di Musyawarah Besar (Mubes) X dan Perayaan HUT ke-60 Pemuda Pancasila di Jakarta, Sabtu (26/10/2019). KPK kini mengusut kasus gratifikasi hasil tambang dan tindak pidana pencucian uang mantan Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari yang diduga melibatkan Japto.

    Japto menikah dengan Retno Suciati, dikaruniai tiga anak yaitu Golda Nayawitri Betha Ridhuhita Kartika, Sahid Abishalom Benninu Nugroho Noyosatwiko Soerjosoemarno, dan Jedidiah Shenazar Kertidarpito Soerjosoemarno.

    Putranya Raden Mas Sahid Abishalom Benninu Nugroho Noyosatwiko Soerjosoemarno menikah dengan aktris Yasmine Wildblood.

    – Organisasi

    Japto muda pada usia 21 tahun sempat mendirikan geng bernama Siliwangi Boys Club alias Siliwangi Boys Communitty (SBC) di lingkungan tempat tinggalnya di Siliwangi, komplek perumahan prajurit TNI Angkatan Darat (AD) di Jakarta Pusat.

    Selanjutnya, ia terjun ke organisasi kemasyarakatan (ormas) Pemuda Pancasila.

    Hal itu bermula dari Musyawarah Besar Pemuda Pancasila III yang digelar di Cibubur tahun 1981 menetapkan Japto Soerjosoemarno sebagai Ketua Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila, hingga terus memimpin Pemuda Pancasila hingga saat ini.

    Mengutip Wikipedia, pada Musyawarah Besar Pemuda Pancasila IX tahun 2014 di Batu – Malang, dirinya kembali dikukuhkan menjadi Ketua Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila hingga tahun 2019.

    Japto merupakan salah satu tokoh organisasi kemasyarakatan Pemuda Pancasila. Ia pun disebut-sebut menjadi satu-satunya tokoh utama organisasi tersebut lantaran memimpin ormas PP sejak 1981 atau sekitar 44 tahun.

    Selain aktif di Pemuda Pancasila, dia juga aktif di organisasi FKPPI (Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri ABRI). Didunia politik ia juga menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Patriot.

    Di samping bergelut di dunia politik, dia juga adalah seorang tokoh penyayang dan pelestarian binatang WWF.

    Namun, ia ia juga mempunyai hobi berburu yang dapat dilihat dari trophy yang diperolehnya dari “Big Five” di Afrika dan serta koleksi binatang-binatang yang di-offset seperti hidup yang menghiasi interior rumahnya di kawasan Ciganjur, Jakarta.

    – Politik: Dirikan Partai Patriot hingga Dukung Anies di Pilpres 2024

    Japto juga terjun ke dunia politik pada 2001. Ia mendirikan Partai Patriot, sebelumnya bernama Partai Patriot Pancasila, pada 1 Oktober 2001.

    Partai Patriot lahir dibidani oleh kader-kader Pemuda Pancasila (PP).

    Partai dengan simbol burung garuda Patriot itu pun ikut menjadi salah satu partai politik peserta Pemilu Legislatif 2004 dan 2009.

    Pada Pemilu Presiden 2024, Japto Soerjosoemarno bergabung dalam jajaran tim pemenangan dari capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (AMIN).

    Ia mendapat posisi sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat Timnas AMIN, yang bekerja di bawah pimpinan ketua K.H Syukron Makmun.

    Japto merupakan salah satu dari tujuh orang wakil ketua Dewan Penasihat Timnas AMIN. Adapun enam orang wakil ketua lainnya adalah Letjen (Purn) Sutiyoso, Muhammad Hidayat Nur Wahid, K.H. Manarul Hidayat, Sutrisno Bachir, Michael Manufandu, Komjen Oegroseno.
     

     

  • Pramono dan Rano pilih stafsus bukan dari kalangan ASN

    Pramono dan Rano pilih stafsus bukan dari kalangan ASN

    Orangnya tentunya bukan ASN

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur dan Wakil Jakarta terpilih Pramono Anung-Rano Karno memilih tujuh orang staf khusus (stafsus) untuk membantu kerja mereka membangun Jakarta, bukan dari kalangan aparatur sipil negara (ASN).

    “Orangnya tentunya bukan ASN dan ada yang sehari-hari mengurus saya, mengurus Bang Rano. Beberapa profesional, dari tujuh orang yang ada. Saya lebih percaya memakai profesional,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan, adapun jumlah staf khusus sebanyak tujuh orang sesuai dengan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ). Para staf khusus ini memiliki tugas utama membantu kerja gubernur dan wakil gubernur.

    “Karena memang Undang-Undangnya menyebut tujuh (staf). Saya akan menaati aturan perundang-undangan bahwa mempunyai tujuh staf khusus,” katanya.

    Selain staf khusus, Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta pun memiliki staf ahli.

    Pramono mengatakan tak akan menggunakan tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).

    Adapun TGUPP merupakan sebuah tim dan bukan merupakan Perangkat Daerah.

    “Saya memang ingin lebih hal yang fungsional karena saya meyakini birokrasi pemerintahan Jakarta ini salah satu birokrasi pemerintahan yang sudah sudah kuat,” kata Pramono.

    Lebih lanjut, dia mengatakan dirinya telah berkomunikasi dengan para Gubernur Jakarta terdahulu seperti Sutiyoso, Fauzi Bowo, Anies Baswedan dan Joko Widodo guna mendapatkan saran terkait upaya membangun Jakarta.

    “Jadi, untuk urusan itu saya tidak mau kemudian ada batasan. Beliau-beliau ini pasti akan kami minta bantuan minta tolong, minta saran, minta pendapat. Bagi saya itu adalah hal yang biasa,” demikian kata Pramono.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Optimis Pramono Anung Bisa Buat Jakarta Makin Kondusif, Djarot: Jam Terbangnya Sangat Tinggi

    Optimis Pramono Anung Bisa Buat Jakarta Makin Kondusif, Djarot: Jam Terbangnya Sangat Tinggi

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBON JERUK – Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017 Djarot Saiful Hidayat menyebut Pramono Anung sebagai sosok pemimpin yang tepat buat Jakarta.

    Pasalnya, Pram dinilai Djarot punya segudang pengalaman, baik saat duduk sebagai eksekutif maupun legislatif.

    “Pak Pramono ini kan punya jam terbang sangat tinggi, sangat panjang. Seorang politikus, sosok akademisi, seorang negarawan juga, baik itu aktif di partai, pernah jadi Wakil Ketua DPR RI, pernah juga menjadi menteri selama dua periode. Tuntas semuanya dan bagus banget ya,” ucapnya di kawasan Rawa Belong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (28/1/2025).

    Tak hanya itu, Djarot juga menyebut Pram sebagai sosok yang bersahaja dan punya hubungan baik dengan banyak tokoh.

    Termasuk dengan para eks Gubernur DKI Jakarta, seperti Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok, Fauzi Bowo, hingga Sutiyoso.

    Dengan segudang pengalaman dan hubungan yang kuat dengan sejumlah tokoh ini, Djarot yakin, Pramono mampu membawa Jakarta ke arah yang lebih baik.

    “Saya yakin ke depan dengan model kepemimpinan dari pak Pramono Anung, maka Jakarta akan semakin kondusif dan semakin kolaboratif untuk menyongsong lima abad Kota Jakarta,” tuturnya.

    Sebagai informasi tambahan, pasangan Pramono Anung-Rano Karno bakal dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta periode 2025-2030 pada 6 Februari mendatang.

    Keduanya terpilih untuk memimpin Jakarta selama lima tahun ke depan setelah berhasil mengungguli Ridwan Kamil dan Dharma Pongrekun di Pilkada Jakarta 2024.

    Duet Pram-Rano berhasil menang satu putaran setelah berhasil mendulang 2.183.239 suara atau setara 50,07 persen.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Ikut Lelang Bandeng, Pj Teguh dan Pram Kompak Bawa Pulang Ikan Jumbo 8,5 Kg

    Ikut Lelang Bandeng, Pj Teguh dan Pram Kompak Bawa Pulang Ikan Jumbo 8,5 Kg

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBON JERUK – Momen unik tersaji saat lelang bandeng seberat 8,5 kilogram dalam acara Festival Bandeng Rawa Belong yang digelar di Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

    Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi dan Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung saling bersaing ketat dalam lelang tersebut.

    Acara ini dimulai saat pembawa acara memperlihatkan bandeng berukuran jumbo seberat 8,5 kilogram yang akan dilelang.

    “Siapa yang ingin bawa pulang bandeng ini? Penawar tertinggi akan menjadi pemenang!” kata sang pembawa acara, Selasa (28/1/2025).

    Lelang pun langsung dibuka dengan penawaran Rp1 juta yang diajukan oleh Sekretaris Daerah Marullah Matali.

    Proses lelang ini makin memanas saat Pramono mengajukan penawaran di angka Rp5 juta.

    Penawaran yang diberikan Pram ini pun langsung disambut tepuk tangan dari masyarakat yang menyaksikan proses lelang.

    Tak lama berselang, Pj Teguh langsung menaikkan tawarin di angka Rp6 juta.

    lihat foto
    KLIK SELENGKAPNYA: Ibunda Osima Yukari Mengungkapkan Tiga Permintaan Putrinya yang Menjadi Korban Kebakaran Glodok Plaza. Ia Masih Ingat Janji Putrinya.

    Penawaran ini pun tak dibalas oleh Pram yang menyerah dengan angka yang diajukan oleh Pj Teguh.

    Namun, begitu lelang kedua dimulai dengan ikan bandeng yang juga seberat 8,5 kilogram, Pram langsung mengajukan penawaran sama seperti yang diajukan Teguh sebelumnya, yaitu sebesar Rp6 juta.

    Akhirnya, kedua tokoh ini pun berhasil membawa pulang ikan bandeng seberat 8,5 kilogram seharga Rp6 juta.

    Usai acara tersebut, Pj Teguh mengaku bersyukur Festival Bandeng Rawa Belong yang dilaksanakan sejak Senin (27/1/2025) kemarin dapat berlangsung dengan lancar.

    Teguh bilang, festival ini diselenggarakan dalam rangka memeriahkan Tahun Baru Imlek sekaligus menyongsong lima abad Kota Jakarta.

    “Festival Bandeng ini selalu kami laksanakan berdekatan dengan Imlek, ini juga mencerminkan terkait masalah toleransi, keberagaman, bagaimana masyarakat Betawi iru juga menghargai, dalam artian keberagamaan, termasuk juga untuk perayaan Imlek,” ujarnya.

    Ia pun berharap, Festival Bandeng Rawa Belong ini dapat terus dilaksanakan di era kepemimpinan Pramono Anung-Rano Karno.

    “Insyaallah ke depan bapak Pramono dan bapak Rano Karno ke depan akan terus melanjutkan kegiatan Festival Bandeng ini yang diadakan di Rawa Belong,” tuturnya.

    Acara Festival Bandel Rawa Belong ini pun turut dihadiri oleh sejumlah mantan Gubernur DKI Jakarta, seperti Sutiyoso alias Bang Yos, Fauzi Bowo alias Foke, hingga Djarot Saiful Hidayat.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Festival Bandeng Rawa Belong Sambut Imlek, Pj Gubernur Teguh Ungkap Nilai Sejarahnya

    Festival Bandeng Rawa Belong Sambut Imlek, Pj Gubernur Teguh Ungkap Nilai Sejarahnya

    loading…

    Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi bersama Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta 2025-2030, Pramono Anung-Rano Karno alias Bang Doel menghadiri Festival Bandeng di Rawa Belong, Jakarta Barat. Foto/SindoNews/muhammad refi sandi

    JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar Festival Bandeng di Jalan Sulaiman Rawa Belong , Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada 27-28 Januari 2025. Puncak acara Festival Bandeng dihelat pada Selasa (28/1/2025).

    Acara itu sekaligus menyambut Tahun Baru Imlek 2025 serta Menyongsong 5 Abad Jakarta. Pantauan SindoNews di lokasi, acara dikemas dengan konsep memperjualbelikan ikan bandeng dengan melibatkan penjual dari Muara Angke, Jakarta Utara.

    Kuliner khas Betawi juga turut diperjualbelikan dalam festival itu. Antusias masyarakat pun cukup bagus dengan ramainya pembeli meski cuaca diguyur hujan.

    Sejumlah tokoh Betawi dan Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi hadir dalam festival tersebut. Hadir pula Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung dan Rano Karno alias Bang Doel.

    Eks Gubernur Jakarta sebelumnya seperti Sutiyoso atau Bang Yos, Fauzi Bowo atau Foke pun turut hadir. Eks Wakil Gubernur Jakarta seperti Djarot Saiful Hidayat pun hadir, serta tokoh masyarakat Betawi Nachrowi Ramli alias Bang Nara.

    Ikan bandeng berukuran jumbo dengan berat 8,5 kilogram pun turut dilelang dan dibeli seharga Rp6 juta oleh Teguh Setyabudi dan Pramono Anung masing-masing satu ekor. Teguh mengatakan Festival Bandeng ini memiliki nilai sejarah amat penting dan bersimbol keberuntungan serta kemakmuran.

    “Pastinya Festival Bandeng ini memiliki nilai yang sangat penting dan memiliki sejarah panjang kuliner dan perdagangan masyarakat Betawi yang ada kaitannya dengan simbol keberuntungan dan kemakmuran. Ikan bandeng juga kerap hadir sebagai lambang doa dan harapan baik dalam berbagai acara adat,” kata Teguh dalam sambutannya, Selasa (28/1/2025).

    “Tradisi nganter bandeng merupakan tradisi Betawi yang dilakukan untuk menyambut misalnya Tahun Baru Imlek. Dan ini juga menjadi cermin kebersamaan dan kehormatan terhadap budaya yang sarat makna,” tambahnya.

    Teguh memastikan stok ikan bandeng yang diperjualbelikan merupakan segar dan baru dari Pasar Ikan Muara Angke. Selain itu telah melalui uji sampel, sehingga layak untuk dikonsumsi masyarakat tanpa formalin atau pengawet lainnya.

    “Acara Festival Bandeng 2025 sebagaimana yang tadi disampaikan ketua panitia, sungguh ini adalah hal yang menyenangkan kita semuanya. Dan pastinya bandeng yang ada ini adalah stok dari ikan baru yang berasal dari Pasar Grosir Ikan Muara Angke. Pengujian sudah dilakukan secara sampling, dan Insya Allah seluruh ikan berada dalam kondisi segar tanpa formalin,” pungkasnya.

    (rca)

  • Pj Gubernur, Pramono-Doel, Foke hingga Bang Yos Hadiri Festival Bandeng Rawa Belong

    Pj Gubernur, Pramono-Doel, Foke hingga Bang Yos Hadiri Festival Bandeng Rawa Belong

    loading…

    Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi bersama Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta 2025-2030, Pramono Anung-Rano Karno alias Bang Doel menghadiri Festival Bandeng di Rawa Belong, Jakarta Barat. Foto/SindoNews/muhammad refi sandi

    JAKARTA – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi bersama Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta 2025-2030, Pramono Anung-Rano Karno alias Bang Doel menghadiri Festival Bandeng. Kegiatan tersebut digelar di Jalan Sulaiman, Rawa Belong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada hari ini.

    Pantauan di lokasi, tampak hadir mantan Gubernur periode 1997-2007 Sutiyoso alias Bang Yos; Gubernur periode 2007-2012 Fauzi Bowo alias Foke; Plt Gubernurperiode 2016-2017 Djarot Saiful Hidayat, tokoh Betawi, Sylviana Murni alias Mpok Sylvi.

    Termasuk Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Marullah Matali; Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (KPKP), Suharini Eliawati; Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf), Andhika Permata; dan sejumlah pejabat dan tokoh Betawi lainnya.

    Terlihat rombongan pejabat diarak dengan musik khas Betawi, ondel-ondel hingga barongsai. Tak hanya itu budaya palang pintu khas Betawi juga turut dihadirkan. Sejumlah tenan juga tampak berjajar di Jalan Sulaiman menjajakan ikan bandeng hingga makanan khas Betawi.

    Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta Andhika Permata menyampaikan dukungannya terhadap penyelenggaraan festival ini. Menurutnya, event ini sangat strategis dalam memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya di Jakarta Barat.

    “Festival Bandeng ini bukan hanya soal kuliner, tetapi juga tentang pluralisme, melestarikan tradisi, dan mengangkat potensi lokal yang ada di Jakarta Barat. Kami (Pemprov DKI Jakarta) siap memberikan dukungan penuh apa yang dibutuhkan, kami minta juga kepada perangkat daerah terkait untuk totalitas dan menampilkan yang terbaik demi kelancaran acara ini,” tambahnya, Selasa (28/1/2025).

    Perlu diketahui, dalam rangka menyongsong lima abad Jakarta dan mengangkat tradisi ‘nganter bandeng’ untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2025, organisasi kemasyarakatan (ormas) Persatuan Masyarakat Jakarta Mohamad Husni Thamrin (Permata MHT) bekerja sama dengan Pemerintah Kota Jakarta Barat dan Perangkat Daerah Provinsi DKI Jakarta menggelar “Festival Bandeng Rawa Belong”.

    Festival yang akan berlangsung pada 27-28 Januari 2025 ini merupakan momentum untuk menampilkan identitas sejarah Jakarta yang memiliki keberagaman budaya dan menjadi daya tarik wisata di Rawa Belong.

    Festival ini akan diisi berbagai kegiatan menarik yang kental dengan nuansa Betawi, seperti demonstrasi cabut duri ikan bandeng, tarian Betawi, musik gambang kromong, dan palang pintu dari sanggar si Pitung Rawa Belong pimpinan H. Bahtiar, serta ditampilkan papan bunga terbesar. Kegiatan ini sekaligus merupakan tradisi masyarakat Betawi di Rawa Belong.

    (cip)

  • PJ Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur terpilih tinjau Festival Bandeng

    PJ Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur terpilih tinjau Festival Bandeng

    Melalui acara ini, kita ingin menguatkan dan juga menghidupkan kembali budaya BetawiJakarta (ANTARA) – Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi bersama Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Jakarta Pramono Anung dan Rano Karno menyaksikan pertunjukan Palang Pintu saat tiba di Festival Bandeng Rawa Belong, Jakarta Barat, Selasa (28/1/2025). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.

    Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi dan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Pramono Anung dan Rano Karno meninjau Festival Bandeng Rawa Belong, Jakarta Barat pada Selasa.

    Hadir juga dalam perhelatan tersebut mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, Fauzi Bowo, dan Djarot Saiful Hidayat.

    Rombongan kepala daerah dan mantan kepala daerah DKI Jakarta itu disambut dengan seni Barongsai yang dilanjutkan dengan tradisi Palang Pintu diiringi musik tradisional Betawi.

    “Melalui acara ini, kita ingin menguatkan dan juga menghidupkan kembali budaya Betawi sehingga bisa menjadi wujud kebersamaan dalam melestarikan tradisi serta untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal melalui partisipasi UMKM juga bagian dari ketahanan pangan,” kata Teguh dalam acara tersebut yang diselenggarakan di Rawa Belong, Jakarta Barat.

    Teguh menyampaikan tujuan kegiatan Festival Bandeng Rawa Belong ini juga dalam rangka menyongsong lima abad kota Jakarta, serta melestarikan budaya Betawi “Nganter Bandeng” yang hampir punah.

    Teguh menjelaskan, tradisi “Nganter Bandeng” merupakan tradisi Betawi yang dilakukan untuk menyambut tahun baru Imlek.

    “Ini juga menjadi cermin kebersamaan dan penghormatan terhadap budaya yang sarat makna. Ikan bandeng juga kerap hadir sebagai lambang doa dan harapan baik dalam berbagai acara adat,” jelas Teguh.

    Festival Bandeng Rawa Belong diikuti oleh 32 tenant bandeng segar dan 25 binaan UMKM makanan khas Betawi.

    Teguh mengatakan, ikan yang ada di festival tersebut merupakan stok dari ikan baru yang berasal dari pasar grosir ikan Muara Angke, Jakarta Utara.

    “Pengujian sudah dilakukan secara sampling, dan Inyaallah seluruh ikan berada dalam kondisi segar tanpa formalin,” ujar Teguh.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tjipta Lesmana luncurkan buku biografi untuk menginspirasi masyarakat

    Tjipta Lesmana luncurkan buku biografi untuk menginspirasi masyarakat

    Tangan dinginnya juga telah menghasilkan 12 buku berisi pemikiran di bidang politik, pemerintahan, dan pendidikan.

    Jakarta (ANTARA) – Profesor Tjipta Lesmana meluncurkan biografinya yang menceritakan tentang rekam jejaknya di dunia pemerintahan, institusi pendidikan, dan kontribusinya dalam memberikan pandangan politik guna menginspirasi masyarakat

    Dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin, peluncuran buku berjudul Tjipta Lesmana: Sosok dengan Beragam Profesi ini dijelaskan bahwa rekam jejak Tjipta seperti ketika diminta pendapat sebagai ahli untuk pihak pemerintah ketika sedang membahas Rancangan Undang-Undang Antipornografi dan Pornoaksi (RUU APP).

    Dalam persidangan, dia memberikan penjelasan yang detail tentang pornografi. RUU APP akhirnya disahkan menjadi undang-undang pada Sidang Paripurna DPR RI, 30 Oktober 2008.

    Buku ini juga menceritakan ketika Tjipta terpilih sebagai Ketua Komite Banding Pemilihan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

    Selain itu, dijelaskan pula perjalan Tjipta ketika dia bekerja sebagai jurnalis, dosen, dan pengamat politik.

    Ia juga seorang penulis yang menghasilkan 3.500 artikel yang telah dimuat di berbagai media massa.

    Tangan dinginnya juga telah menghasilkan 12 buku berisi pemikiran di bidang politik, pemerintahan, dan pendidikan.

    Dalam peluncuran bukunya, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Prof. Mahfud Md. memberikan pandangannya terhadap sosok Tjipta.

    Di mata Mahfud, Tjipta adalah sosok yang selalu energik dengan artikulasi memukau dan argumentasi yang kuat.

    Sementara itu, Letjen TNI Purn. Sutiyoso yang juga memberikan testimoni juga menggambarkan Tjipta sebagai seorang intelektual yang juga sebagai pengamat yang sangat kritis dan berani.

    Dengan adanya buku ini, dia berharap pemikiran dan kisah hidup Tjipta dapat menginspirasi banyak masyarakat, terutama generasi muda.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ahok dan Anies Bertemu Lagi di Jakarta, Ada Apa?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        18 Januari 2025

    Ahok dan Anies Bertemu Lagi di Jakarta, Ada Apa? Nasional 18 Januari 2025

    Ahok dan Anies Bertemu Lagi di Jakarta, Ada Apa?
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Dua mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (
    Ahok
    ) dan
    Anies Baswedan
    , bertemu dalam satu acara yang sama pada Sabtu (18/1/2025).
    Pertemuan ini berlangsung dalam sebuah acara
    peluncuran buku
    di Kawasan Jakarta.
    “Kami ketemu karena jadi narasumber acara peluncuran bukunya Abigail dan Cania,” ujar Ahok saat dikonfirmasi oleh
    Kompas.com, 
    Sabtu (18/1/2025).
    Meski keduanya bertemu, Ahok enggan mengungkapkan isi percakapan mereka. Menurut Ahok, ia hanya menjadi undangan di acara itu.
    “Enggak (bahas isu kebangsaan),” ujar Ahok.
    Sebelumnya, kedua tokoh tersebut juga pernah bertemu di Balai Kota pada Selasa (31/12/2024) dalam acara bertajuk Bentang Harapan JakAsa.
    Acara ini menjadi momen bersejarah karena menghadirkan para mantan gubernur Jakarta dari berbagai periode.
    Di antara yang hadir adalah Gubernur Jakarta 1997-2007 Sutiyoso, Gubernur Jakarta 2007-2012 Fauzi Bowo (Foke), serta Gubernur Jakarta 2014-2017 Basuki Tjahaja Purnama dan Gubernur Jakarta 2017-2022 Anies Baswedan.
    Dalam acara tersebut, Ahok dan Anies, yang sebelumnya bersaing ketat dalam Pilkada Jakarta 2017, terlihat bertemu dalam suasana yang hangat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4 Penyamaran Kopassus Paling Melegenda, Jadi Sopir hingga Kuli Pasar

    4 Penyamaran Kopassus Paling Melegenda, Jadi Sopir hingga Kuli Pasar

    loading…

    Jenderal Kopassus Letjen TNI (Purn) Sutiyoso bertemu dengan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Din Minimi dan pasukannya. Foto/Ist

    JAKARTA – Terdapat sejumlah kisah penyamaran Kopassus yang paling melegenda. Di antaranya dilakukan dengan menyamar sebagai sopir, pedagang, mahasiswa hingga kuli pasar.

    Penyamaran merupakan salah satu keterampilan yang penting dikuasai oleh para prajurit, terutama yang bertugas dalam pasukan elit seperti Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Penyamaran ini bisa menjadi bagian strategi dalam menyelesaikan misi yang diberikan.

    Penyamaran anggota Kopassus dapat dilakukan dengan cara menyembunyikan identitas atau berpura-pura tampil sebagai orang lain. Tujuannya beragam, seperti menggali informasi atau menyusup ke wilayah musuh.

    Meski begitu, misi penyamaran semacam ini memiliki risiko sangat tinggi. Sebab, jika ketahuan nyawa merek bisa menjadi taruhannya. Berikut ini beberapa kisah penyamaran Kopassus yang paling melegenda.

    Penyamaran Kopassus Paling Melegenda

    1. Kisah Penyamaran Kopassus Jadi Sopir

    Kisah penyamaran ini dilakukan langsung oleh Letjen TNI (Purn) Sutiyoso. Dalam bukunya yang berjudul “Sutiyoso The Field General, Totalitas Prajurit Para Komando”, diceritakan Sutiyoso yang waktu itu masih berpangkat mayor mendapat tugas berat untuk menangkap petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Hasan Tiro pada pertengahan 1970-an.

    Awalnya, Sutiyoso sebenarnya tidak masuk dalam daftar pasukan yang diberangkatkan ke Aceh. Namun, menjelang tengah malam, dia mendapat perintah menggantikan Mayor Yani Mulyadi untuk tugas operasi ke Aceh.

    Meski kaget, Sutiyoso tetap berangkat. Bersama pasukannya, dia kemudian melakukan Operasi Sandi Yudha dengan sandi Nanggala 27.

    Sempat frustrasi karena tidak dapat mengetahui keberadaan Hasan Tiro Cs, Sutiyoso akhirnya mendapat informasi jika juru masak Hasan Tiro kerap mengambil beras di sebuah rumah dekat hutan.

    Juru masak itu kemudian ditangkap dan diinterogasi. Dari situ, didapat informasi penting terkait keberadaan Hasan Tiro Cs. Namun, ketika hendak melakukan penyergapan, Hasan Tiro berhasil melarikan diri.