Tag: Sutiyoso

  • Ini iblis-iblis berwujud manusia ngomong seenaknya saja

    Ini iblis-iblis berwujud manusia ngomong seenaknya saja

    GELORA.CO – Pernyataan Razman dianggap hina Gatot Nurmantyo, ditangapi oleh Jendral Kopasus penyelamat Hercules saat di Timur Timor.

    Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat yang merupakan Sesmenko masa jabatan 2016-2017 marah besar atas pernyataan dari Razma Nasution tersebut.

    Dalam pernyataannya yang beredar di media sosial, Razman mengatakan jika Hercules Rosario Marshal tidak menyinggung nama Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang merupakan dan kenapa mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia ikut marah.

    Adapun Gatot menyampaikan ketersinggungannya atas komentar yang disampaikan oleh Hercules dalam menanggapi pernyataan dari Sutiyoso juga dianggap menghina Mantan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan juga anggota Kopasus tersebut.

    Letjen Yayat yang sempat menyelamatkan Hercules saat di Timur Timor juga menyampaikan kekesalannya pada Razman yang mempertanyakan terkait dengan posisi Gatot saat menjadi Panglima Tentara Nasional Indonesia.

    Razman menyampaikan selama menjabat sebagai Panglima, KKB hingga saat ini masih ada di Papua dan banyaknya anggota TNI yang gugur di sana.

    Dalam pernyataanya, Letjen Yayat menyampaikan bahwa meskipun Gatot tidak banyak gembar-gembor, namun berhasil menyalamatkan ribuan nyawa yang disandera di Timika.

    “Ini iblis-iblis yang berwujud manusia ini ngomong seenaknya saja, saya marah, bagaimana dia menghina mantan Panglima TNI,” tegasnya.

    Letjen Yayat menyampaikan bahwa Hercules saat di Timur Timor diselamatkan oleh TNI dan harusnya berterima kasih.

    “Harusnya dia sadar, bahwa dia bukan saja bau tanah, dia itu hampir dikubur, kemudian dia diselamatkan dan dirawat di RSPAD,” kenangnya.

    “Tetapi apa yang dia lakukan sekarang, merasa sudah sok sudah hebat dan paling hebat, apa memang kalau kepalanya ditembak tidak mati dia,” cecar Letjen Yayat.

    Letjen Yayat mengakui bahwa dirinya terpaksa bicara kasar karena pihak Hercules yang juga telah bicara kasar atas mantan mantan Panglima TNI dan mantan Gubernur Jakarta.

    Menurut Letjen Yayat, sebenarnya bukan hanya dirinya yang marah melihat sesepuh TNI dilecehkan oleh Hercules dan Razman, namun juga semua anggota TNI.

    Letjen Yayat menyampaikan meskipun Hercules tidak menyebut nama Gatot namun Sutiyoso yang merupakan sesepuh di jajaran TNI, baik Darat, Laut maupun Udara.

    “Mereka memiliki sumbangsih yang besar pada negara, kita semua marah dan sangat marah, cuma kita menahan diri,” tambahnya.

    “Kalau si gendut botak itu bilang kenapa Gatot yang marah karena Hercules tidak menyinggung namanya, namun bukan itu masalahnya, kita ini mempunyai jiwa Korsa yang akan membela dan membantu sesama meskipun nyawa taruhannya, kita siap untuk itu,” tegas Letjen Yayat dalam sebuah wawancara di @hersubenopoint.

    Letjen Yayat juga menegaskan bahwa di TNI tidak bisa urusan masing-masing pribadi, bagitu sesepuh TNI dihina seperti itu, semua anggota TNI ikut terhina.

    Selain itu Letjen Yayat juga mempertanyakan apa yang telah dilakukan Hercules dan Razman terhadap bangsa dan negara ini.

  • Viral! Video Lawas Hercules Teriak Jokowi pun Saya Tak Takut saat Debat dengan Polisi

    Viral! Video Lawas Hercules Teriak Jokowi pun Saya Tak Takut saat Debat dengan Polisi

    “Kamu itu kan preman memakai pakaian ormas. Saya bisa buktikan kau itu preman,” lanjutnya.

    Lebih jauh, Gatot mengkritik pernyataan Hercules yang menyiratkan bahwa dukungan terhadap kepala daerah harus berdasarkan kedekatan dengan GRIB.

    Menurutnya, kepala daerah harus mencintai rakyat karena dipilih oleh rakyat, bukan oleh organisasi massa.

    “Gubernur, Bupati, Walikota, itu harus mencintai rakyat dulu, karena dia dipilih rakyat, bukan GRIB. Preman itu,” ucapnya geram.

    Gatot juga menyoroti insiden di Depok, di mana anggota kepolisian diserang dan mobilnya dibakar saat menjalankan tugas. Ia menyebut kejadian itu sebagai bentuk pelecehan terhadap negara dan hukum.

    “Polisi itu adalah alat negara. Ketika akan menangkap, dilawan, dikepung. Negara apa ini?” katanya.

    Ia mengecam keras pernyataan Hercules yang menyebut Jenderal TNI (Purn) Sutiyoso “bau tanah”.

    “Kau juga menghina presiden saya, Jenderal Prabowo. (Jenderal TNI (Purn) Sutiyoso) kau bilang bau tanah. Saya juga bau tanah! Yang sopan bicara!” cetusnya lantang.

    Gatot menegaskan bahwa para purnawirawan layak dihormati karena telah berjuang mempertaruhkan nyawa untuk bangsa.

    “Pak Sutiyoso itu purnawirawan bintang tiga loh. Termasuk saya juga di Timor-Timor. Kita berdarah-darah!,” tandasnya.

    Ia memperingatkan bahwa jika negara dipimpin oleh preman, maka kehancuran adalah hal yang tak bisa dihindari.

    “Kalau negara sudah dikuasai preman, kehancuran akan terjadi. Mana ada preman yang cinta rakyat? Gak ada. Di negara ini tidak boleh ada preman, dan itu harus diberantas!,” kuncinya.

  • Promo Makanan dan Minuman di Tanggal Kembar 5.5 Hari Ini, dari Kopi sampai Donat

    Promo Makanan dan Minuman di Tanggal Kembar 5.5 Hari Ini, dari Kopi sampai Donat

    TRIBUNJAKARTA.COM – Tepat di tanggal kembar, 5 Mei alias 5.5, produk makanan dan minuman menghadirkan sederet promo.

    Dirangkum Tribun Jakarta, berikut promo makanan dan minuman di hari ini:

    1. Yoshinoya

    Merujuk instagram resminya, kamu bakalan mendapatkan harga Rp 195 ribu untuk pembelian 5 Beef Bowl. 

    Harga ini turun dari normalnya yang dibanderol Rp 275 ribu. Sehingga per Beef Bowl dihargai Rp 39 ribu.

    Pembelian ini berlaku untuk periode 5-11 Mei 2025.

    Kemudian untuk periode 1-31 Mei, ada juga diskon 50 persen untuk pembelian fresh brew iced coffee. 

    Promo ini bisa didapat untuk pembelian cup ke-2 ya.

    2. JCO

    lihat foto
    Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo sampai Jawara Betawi pasang badan usai Purnawirawan TNI, Sutiyoso dihina oleh Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Jaya, Hercules Rozario Marshal. Bahkan kelakuannya lagi dipantau orang Betawi.

    JCO juga memberikan promo di tanggal kembar hari ini. Promo ini berlaku mulai 5-9 Mei 2025.

    Berikut ini promonya:

    • 2 Lusin Donuts seharga Rp 116.000

    • 1 Lusin Donuts + 2 Beverages seharga Rp 116.000

    • 1 Lusin Donuts + 1 Beverage + 1 Jcool Couple/Twist seharga Rp 116.000

    • 2 Beverages seharga Rp 60.000

    • 2 Jcool Couple/Twist seharga Rp 60.000

    • 1 Beverage + 1 Jcool Couple/Twist seharga Rp 60.000

    3. Wendy’s

    Wendy’s menawarkan promo khusus hari ini, yakni 3 fried chiken+2 nasi seharga Rp 55 ribu.

    Sementara untuk harga normalnya dibanderol Rp 112 ribu.

    4. Point Coffee

    Buat kamu pecinta kopi, untuk hari ini beli dua minuman di Point Coffee seharga Rp 35 ribu.

    Adapun minumannya yakni caramel macchiato iced dan cappucino iced with coffee jelly.

    Namun pembelian khususu di grabfood, shopee food, go food dan klik Indomaret.

    5. Roti’o

    Untuk pecinta roti, bisa banget kamu nikmatin promo di Roti’o.

    Beli 5 Roti’o seharga Rp 55 ribu dan 10 Roti’o seharga Rp 100 ribu.

    Promo yang berlaku mulai 1-24 Mei ini khusus pembelian  Online Delivery (GoFood, GrabFood & ShopeeFood).

    Promo berlaku kelipatan diseluruh outlet Roti’O kecuali bandara dan rest area.

    6. Baskin Robbins

    Spesial 5.5, 2 single scoop di Baskin Robbins dihargai Rp 55 ribu loh.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Razman Nasution Beri Peringatan Keras Gatot Nurmantyo, Sebut Preman Tak Rugikan Warga

    Razman Nasution Beri Peringatan Keras Gatot Nurmantyo, Sebut Preman Tak Rugikan Warga

    GELORA.CO –  Setelah Hercules Rozario Marshal, kini giliran Razman Nasution yang singgung Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

    Diketahui, buntut hinaan Hercules Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Jaya,  kepada Purnawirawan TNI, Sutiyoso kian memanas. 

    Sebab, sejumlah pihak termasuk Gatot Nurmantyo kadung geram usai Hercules menghina Sutiyoso yang mengkritik soal seragam GRIB JAYA dengan idiom bau tanah.

    Gatot Nurmantyo menilai sikap Hercules kurang ajar dan tidak tahu diri.

    Meski dibilang seperti itu, Hercules justru mengatakan tidak takut dengan Gatot Nurmantyo.

    Meski di sisi lain ia sudah membuat permohonan maaf kepada Sutiyoso dan keluarganya.

    Terbaru, Razman Nasution yang diketahui sebagai  Juru Bicara sekaligus Kabid Komunikasi Publik/Humas DPP GRIB Jaya ikut turun gunung.

    Ia ikut memberi peringatan keras kepada Gatot Nurmantyo yang ikut cawe-cawe.

    Dalam unggahan instagram pribadinya, ia menyinggung soal ucapan Gatot yang menyenggol soal ormas ‘preman’.

     “Pak Gatot mengatakan ormas preman, preman ormas, ormas itu kan banyak,” ujarnya dikutip Tribun Jakarta, Minggu (4/5/2025).

    Dia pun menyebutkan sejumlah ormas yang ada di Indonesia.

    Hingga menyebut ada lebih dari 500 ribu dan ormas berbadan hukum.

    “Pertanyaannya kalau ormas ini melakukan kejahatan oknumnya apakah ormasnya dibubarkan? ngga dong,” tegasnya.

    Kemudian, ia menjabarkan hal-hal yang dilakukan ormas untuk negara ini.

    Sebagai contoh ia menyebut kalau ormas ikut berjaga pada saat perayaan besar di Indonesia.

    “Jadi maksud saya, jangan sudah purna rasa-rasa tidak purna. Itu yang bisa yang saya katakan,” pungkasnya.

    Hercules Minta Gatot Nurmantyo Tak Ganggu

    Hercules sempat mempertanyakan mengenai sikap Gatot Nurmantyo terhadap dirinya.

    Hingga ia berani mengatakan dirinya bekas orang gila karena merupakan preman sejati.

    “Karena aku bekas orang gila. Masyarakat Indonesia tahu Hercules preman, tapi preman sejati, preman profesional. Preman tidak pernah merugikan masyarakat, preman tidak minta-minta,” katanya dikutip dari Nusantara_Showbiz yang tayang di Youtube pada Jumat (2/5/2025).

    Hercules sampai menyebut Gatot Nurmantyo banyak ‘action’ gegara tidak laku sehingga mencari panggung publik.

    “Tolong Pak Gatot jangan mengganggu saya,” ujarnya. 

    “Kalau memang bisa, kita saling memaafkan ya mari kita saling memaafkan,” tambahnya.

  • Cerita Hendropriyono soal Peran Penting Hercules Pegang Kunci Senjata di Timor Timur: Dia Pahlawan – Halaman all

    Cerita Hendropriyono soal Peran Penting Hercules Pegang Kunci Senjata di Timor Timur: Dia Pahlawan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono, menceritakan peran penting Ketua Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB), Hercules, saat dilibatkan TNI dalam operasi di Timor Timur.

    Hendropriyono mengatakan Hercules diberi kepercayaan untuk memegang kunci senjata dan peluru dalam operasi tersebut.

    Ia juga mengatakan, Hercules berkorban untuk negara Indonesia sampai kehilangan anggota tubuhnya.

    Mantan jenderal bintang 4 tersebut pun meminta agar Hercules tidak dihilangkan, tapi sebaiknya dibina.

    “Dulu, dia (Hercules) waktu di Timor Timur sebelum Timor Leste, dia itu kita percaya pegang kunci senjata dan peluru, dia yang pegang, jadi saking kita percayanya,” kata Hendropriyono, dikutip dari YouTube Prof. Rhenald Kasali, Minggu (4/5/2025).

    Hendropriyono menegaskan, Hercules bukanlah mantan teroris, melainkan mantan pahlawan.

    Oleh karena itu, kata Hendropriyono, Hercules patut diberikan pembinaan.

    “Ini bukan bekas teroris, ini bekas pahlawan yang sebenarnya harus kita bina secara sistemik,” ucapnya.

    Belakangan, emosi mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo, meledak tatkala menanggapi ucapan Hercules terhadap eks Gubernur Jakarta yang juga purnawirawan TNI, Sutiyoso.

    Gatot mengatakan Hercules preman, karena tidak berjuang seperti para purnawirawan TNI.

    Berbeda dengan Gatot, Hendropriyono merespons hal itu dengan kepala dingin.

    “Kalau cuma soal Hercules, saya rasa kita juga harus berpikir dingin, walaupun hatinya mungkin panas,” ujarnya.

    Hendropriyono menilai, Hercules dan para prajurit TNI di tahun 70-an merupakan korban dari konspirasi global.

    “Yang nyuruh kita ke Timtim dulu siapa? Amerika. Dia mau balas kekalahannya di Vietnam. Tahun 74 dia kalah, 75 saya bulan Februari masuk operasi Seroja. Di perbatasan sana tanya spanduk viva Amerika, tapi 98 kita diusir,” kata dia.

    Mertua eks Panglima TNI, Andika Perkasa, itu juga mengatakan Hercules cs adalah korban dari transisi itu termasuk juga perwira-perwira yang saat dulu ikut dalam operasi tersebut.

    “Para veteran, termasuk (Prabowo), ini semua kan korban konspirasi,” tuturnya.

    Hendropriyono menegaskan dirinya menentang keras aksi premanisme.

    “Bukannya saya mau bela, saya tetap anti premanisme, tapi kita kan punya hati nurani, kalau soal ini kan kecil,” kata dia.

    “Masyarakat harus bisa menerima dulu cerita ini, harus sama-sama mengatasi premanisme secara sistemik,” sambungnya.

    Hendropriyono menyebut Hercules juga merupakan korban ekonomi, apalagi dengan kondisinya yang memprihatinkan.

    “Setelah dia ada di Indonesia menjadi bangsa Indonesia, tidak kebagian kue atau apa. Dia kan buntung Prof, kaki buntung, tangan buntung Hercules itu, mata sebelah. Ini karena membela RI,” jelasnya.

    “Saya sekali lagi bukan membenarkan dia,” tandasnya.

    Hendropriyono meminta masyarakat untuk melihat Hercules sebagai seorang yang pernah berjuang untuk Indonesia.

    “Lihatlah orang berkorban untuk Republik Indonesia sampai tangannya satu, matanya satu, kakinya satu, sekarang dia jadi korban ekonomi. Bukan cuma termarjinalisasi, dia nggak bisa makan, yang bisa cuma mreman, Jadi siapa yang salah?,” ujar Hendropriyono.

    Sebelumnya, Gatot Nurmantyo murka terhadap Hercules karena menghina Sutiyoso.

    Gatot marah dan menegaskan ucapan Hercules terhadap Sutiyoso sangatlah tidak sopan.

    Sebelumnya, Hercules menyebut Sutiyoso bau tanah setelah Sutiyoso mengatakan banyak ormas memakai seragam mirip TNI dengan baret merah.

    Ucapan Hercules tersebut memancing amarah Gatot Nurmantyo.

    Pasalnya, menurut Gatot, Hercules telah menghina Sutiyoso serta Kopassus, terlebih Sutiyoso sempat menjabat sebagai Wadanjen Kopassus pada 1992.

    “Satu, kau (Hercules) menghina pensiunan Kopassus. Hei, maka kau juga menghina Presiden saya. Jenderal Prabowo itu, Komandan Jenderal Kopassus, Pangkostrad, presiden saya, kau bilang bau tanah lagi?” kata Gatot dikutip dari tayangan video di akun X @msaid_didu dan beredar di media sosial, Rabu (30/4/2025).

    “Yang sopan bicara. Para purnawirawan itu, tidak ada satu pun kata akan menghianati negara. Justru mendukung,” tegasnya.

    Gatot Nurmantyo juga membela para purnawirawan TNI yang menyatakan sikap delapan poin forum purnawirawan TNI, termasuk usulan untuk mengganti Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    “Nggak masuk akal. Makanya, pernyataan yang 8 itu kan mendukung, kecuali IKN. Dan memberikan masukan-masukan yang konkret. Berdasarkan pemikiran mereka sendiri,” ujar Gatot.

    “Karena purnawirawan itu, hei Hercules ku kasih tahu, purnawirawan-purnawirawan yang bicara itu, mereka adalah orang-orang gila, gila mencintai NKRI termasuk Presiden saya. Dia itu gila demi negara,” imbuhnya.

    Amarah Gatot Nurmantyo makin memuncak terhadap Hercules.

    “Kau apa jasamu terhadap negara? Hidup di negara ini yang sopan santun,” tanyanya.

    Hercules minta maaf

    Hercules menyampaikan permohonan maaf kepada Sutiyoso karena sempat menyebut bau tanah.

    “Saya minta maaf kepada Pak Sutiyoso, minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Pak Sutiyoso, kepada anak cucu dan keluarganya semua.”

    “Karena Pak Sutiyoso dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) baret merah, saya sangat hormat dan saya sangat kagum sama beliau,” kata Hercules dikutip Tribunnews dari tayangan kanal YouTube Seleb On Cam, Jumat (2/5/2025).

    “Atas kesalahan saya kemarin mengucap itu, saya minta maaf yang sebesar-besarnya,” sambungnya.

    Namun, setelah menyampaikan permintaan maaf tersebut, Hercules justru mengaku tidak takut dan tidak menghargai Gatot Nurmantyo.

    Sebelum digertak jawara Betawi, Gercules sempat digertak terlebih dahulu oleh mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

    Hercules tidak terima disebut preman oleh Gatot Nurmantyo.

    “Tapi Gatot, saudara Gatot Nurmantyo, Anda, saya tidak takut sama Anda. Saya tidak menghargai Anda,” ujar Hercules sambil menunjuk ke arah kamera.

    Hercules bingung salah apa terhadap Gatot sehingga disebut preman dan kurang ajar.

    “Jadi kenapa kok Anda bisa begitu terhadap saya, bengis banget gitu loh. Aku salah apa? Aku nggak punya salah apa sama Pak Gatot loh. Pak Gatot sampai bicara premanisme, kurang ajar, aku salah apa Pak Gatot? Pak Gatot yang aku hormati, yang aku muliakan, mantan Panglima TNI,” ujar Hercules.

    (Tribunnews.com/Rakli)

  • Hercules Keras Disenggol Jawara Betawi dan Pensiunan TNI, Hendropriyono Sebut Pemimpin GRIB Pahlawan

    Hercules Keras Disenggol Jawara Betawi dan Pensiunan TNI, Hendropriyono Sebut Pemimpin GRIB Pahlawan

    TRIBUNJAKARTA.COM – Saat Hercules sedang diberikan ultimatum oleh pensiunan TNI Gatot Nurmantyo dan Jawara Betawi, kini muncul mantan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono memberikan pembelaan kepada pimpinan GRIB Jaya.

    Sebelumnya, Gatot Nurmantyo sempat murka kepada Hercules karena dianggap telah menghina Sutiyoso, eks Wadanjen Kopassus yang sudah bau tanah. 

    Bukan cuma Gatot Nurmantyo yang kesal, seorang Jawara Betawi ikut turun gunung nongol membela Sutiyoso.

    Jawara Betawi yang punya penampilan rambut gondrong dan memakai peci turut memberikan ultimatum ke Hercules.

    Hingga akhirnya Hercules berlapang dada menarik ucapannya dan meminta maaf kepada Sutiyoso.

    Namun Hecules menegaskan tak takut kepada eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang dianggap telah melontarkan pernyataan yang bengis terhadapnya.

    Kini perselisihan tersebut turut menarik perhatian Hendropriyono.

    Dalam sebuah wawancara dengan Youtube Prof. Rhenald Kasali, Hendropriyono berani mengungkapkan hal berbeda soal sosok Hercules.

    Buntut perkataan Hercules yang berani menyinggung Sutiyoso bau tanah, kini dua sosok bereaksi keras. Pensiunan TNI hingga Jawara Betawi memberikan ultimatum ke Hercules.

    Bahkan, Hendropriyono sempat menyebut Hercules mantan pahlawan yang turut berjuang demi negara Indonesia.

    Perjuangan Hercules dibuktikan dengan kehilangan anggota badan dalam perang di Timur-Timur. 

    “Kalau cuma soal Hercules, saya rasa kita juga harus berpikir dingin, walaupun hatinya mungkin panas,” kata Hendropriyono dikutip dari Youtube Prof. Rhenald Kasali, Minggu (4/5/2025).

     Hendropriyono menjelaskan, bahwa Hercules, yang kala itu bertugas sebagai Tenaga Bantuan Operasi (TBO) di Timur-Timur, bersama para tentara TNI adalah korban konspirasi internasional. 

    Bahkan, ia mengakui dirinya, termasuk para perwira yang bertugas kala itu dan Prabowo Subianto juga korban serupa. 

    MASA LALU HERCULES – Mantan Kepala BIN, AM Hendropriyono, mengungkit masa lalu eks preman Tanah Abang, Hercules, yang dinilai menjadi korban konspirasi global. (Tangkapan layar YouTube Rhenald Kasali dan YouTube Karni Ilyas Club). ((Tangkapan layar YouTube Rhenald Kasali dan YouTube Karni Ilyas Club).)

    “Ini semuanya korban konspirasi internasional. Kita jangan lupa kenapa kalau dinilai meresahkan, berarti kan masalah pembinaan, sebenarnya kan bekas teroris, ini bukan bekas teroris ini bekas pahlawan yang sebenarnya harus kita bina secara sistemik,” pungkasnya. 

    Menurut Hendropriyono, Hercules dan para prajurit TNI di tahun 70-an merupakan korban dari konspirasi global.

    “Yang nyuruh kita ke Timtim dulu siapa? Amerika. Dia mau balas kekalahannya di Vietnam. Tahun 74 dia kalah, 75 saya bulan Februari masuk operasi Seroja. Di perbatasan sana nanyak spanduk viva Amerika. Tapi 98 kita diusir,” tutur Hendropriyono.

    Ia juga mengatakan kalau Hercules cs adalah korban dari transisi itu termasuk juga perwira-perwira yang saat dulu ikut dalam operasi tersebut.

    “Para veteran, termasuk (Prabowo), ini semua kan korban konspirasi,” jelas dia.

    Jika Hercules saat ini dinilai meresahkan, kata dia, berarti masalahnya ada pada pembinaan.

    Ia membandingkan dengan para mantan teroris yang diberikan pembinaan oleh negara.

    “Ini bukan bekas teroris, ini bekas pahlawan, yang sebanarnya harus kita bina secara sistemik,” kata Hendropriyono lagi.

    Sebab menurut Hendropriyono, Hercules juga ikut dilibatkan dalam operasi di Timor Timur saat itu.

    Bahkan Hercules memiliki tugas penting, yakni pemegang kunci senjata dan peluru.

    “Padahal dulu dia waktu di Timor Timur sebelum Timor Leste, dia itu kita percaya pegang kunci senjata dan peluru, dia yang pegang, jadi saking kita percayanya,” ujarnya lagi.

    Sehingga menurut dia, Hercules sebaiknya dibina, bukan dihilangkan.

    HENDROPRIYONO PASANG BADAN – Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono membela Hercules. Ia menyebut Hercules memiliki banyak jasa terhadap negara. (Kompas.com/Moh Nadlir dan tangkapan layar iNews TV). (Kompas.com/Moh Nadlir dan tangkapan layar iNews TV)

    “Jadi orang yang kita percaya sekarang berbuat apapun, jangan dibunuh, kasarnya. Walaupun pembunuhan itu perdata,” ucap dia.

    Sebab dengan begitu, kata Hendropriyono, bisa membuat rasa nasionalisme Hercules bisa langsung padam.

    “Bukannya saya mau bela, saya tetap anti premanisme. Tapi kita kan punya hati nurani, kalau soal ini kan kecil,” tandasnya.

    “Masyarakat harus bisa menerima dulu cerita ini, harus sama-sama mengatasi premanisme secara sistemik,” tambahnya.

    Perseteruan Hercules dengan Purnawirawan TNI

    Hendropriyono mencoba menengahi perseteruan yang terjadi antara Ketua Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Hercules dan sejumlah purnawirawan TNI.

    Menurutnya, kedua belah pihak seharusnya dapat saling introspeksi diri, termasuk juga masyarakat.

    Hercules sepatutnya mendengarkan masukan dari para purnawirawan TNI.

    Sementara itu, purnawirawan TNI dan masyarakat akan lebih baik untuk tidak membalas makian Hercules.

    Pasalnya, yang terjadi sekarang publik justru melakukan bullying terhadap Hercules.

    “Dia (Hercules) jadi kayak begini (disebut seperti seorang preman) kan akibat dari kita, kondisi masyarakat kita secara sosial ekonomi, akhlak kejiwaan, rasa kebangsaan, rasa profesionalisme kita membentuk dia.”

    “Kok, jadi seperti ini. Di mana salahnya? Ini lah yang harus kita pikirkan untuk memperbaiki dan rasanya dia itu patut merubah organisasinya menjadi bagaimana yang diharapkan oleh para purnawirawan semua dan rakyat,” kata Hendropriyono pada Sabtu (4/5/2025) dilansir Tribun Jakarta.

    Hercules baru-baru ini menjadi “lumbung hujatan” publik yang geram lantaran tingkahnya seperti seorang preman.

    Hendropriyono menjelaskan Hercules juga seorang anak bangsa yang memiliki jasa bagi Indonesia.

    “Hercules seperti halnya juga setiap orang Indonesia adalah anak bangsa kita, dia dulu juga sebagai TBO (Tenaga Bantuan Operasi), kemudian partisan, itu ikut bahu-membahu bersama kita melaksanakan tugas negara.”

    “Waktu itu di Timor Timur yang sekarang menjadi Timor Leste,” ujar Hendropriyono.

    HENDROPRIYONO IKUT BICARA – Mantan Kepala BIN Hendropriyono, pasang badan membela Hercules yang di-bully setelah melakukan penghinaan terhadap Sutiyoso. (Tangkapan layar GRIB TV dan tangkapan layar YouTube Kilat Media). (Tangkapan layar GRIB TV dan tangkapan layar YouTube Kilat Media)

    Saat konflik itu terjadi, Timor Leste melepaskan diri dari Indonesia, banyak orang yang pindah ke sana berganti kewarganegaraan, tetapi Hercules tetap setia kepada Republik Indonesia.

    “Dalam kebersamaannya dengan kita di medan pertempuran, itu tercatat banyak juga jasa dia yang sampai kakinya buntung, dia kan orang berkaki buntung satu, tangannya juga satu, matanya juga satu,” kata Hendropriyono.

    Menurut Hendropriyono, jika publik mengolok-oloknya, itu sama saja membunuhnya secara perdata. 

    “Kalau terus kita ramai-ramai menghujat, semuanya langsung ikut pro dan kontra pada nge-bully itu kan namanya membunuh secara perdata,” ujar Hendropriyono.

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Hercules Keras Disenggol Jawara Betawi dan Pensiunan TNI, Hendropriyono Sebut Pemimpin GRIB Pahlawan

    Disebut Gatot Cuma Angkuti Barang, Hendropriyono Bela Hercules Ungkap Peran Pentingnya di Timtim

    TRIBUNJAKARTA.COM – Pernyataan Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo soal Hercules yang berperan hanya sebagai tukang angkuti barang saat konflik di Timor Timur, dipatahkan oleh Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono. 

    Hendropriyono mengatakan Hercules bukan sekadar tukang angkut barang. 

    Perannya jauh lebih penting daripada itu. 

    Menurut Hendropriyono, Hercules dipercaya oleh militer untuk memegang kunci persenjataan. 

    “Dulu dia (Hercules) waktu di Timor Timur (Tim sebelum menjadi Timor Leste, dia itu kita percaya pegang kunci gudang senjata dan peluru. Dia yang pegang,” katanya seperti dikutip dari YouTube Prof. Rhenald Kasali yang tayang pada Minggu (4/5/2025). 

    Karena memiliki peran di Timtim, Hendropriyono meminta agar hak perdata sang mantan preman tersebut tidak dimatikan. 

    Hendropriyono mengatakan dirinya tak bermaksud untuk mendukung premanisme. 

    “Orang yang begitu dipercaya sekarang berbuat apapun, istilah katanya jangan dibunuh dong, jangan dibunuh walaupun pembunuhan itu perdata. Lalu nasionalisme dia (Hercules) langsung padam, bukannya saya mau bela premanisme, saya tetap anti premanisme tapi dia kan punya hati nurani.”

    “Kalau cuma Hercules soal kecil, kita kan mikirnya perang global dong,” pungkasnya. 

    Disebut Gatot tukang angkuti barang

    Purnawirawan Jenderal TNI bintang empat, Gatot Nurmantyo, murka dengan Hercules yang menghina Sutiyoso, eks Wakil Komandan Jenderal Kopassus sudah bau tanah. 

    Mantan Panglima TNI tersebut mengingatkan Hercules tentang peran pensiunan jenderal TNI yang telah membawanya ke Jakarta.

    Ia lalu membongkar asal-usul Hercules di masa lampau. 

    Hercules, kata Gatot, dulu dipekerjakan sebagai tenaga bantuan operasi (TBO) yang bertugas membantu mengangkuti barang-barang keperluan militer saat di Timor Timur.

    “Begini, kita kan prajurit-prajurit di sana merasa sudah dibantu, dibawain barang-barangnya kayak gitu. Maka, dibawa ke Jakarta dan Solo untuk supaya kesejahteraannya, kehidupannya lebih baik, berubah lah.”

    “Tapi, justru dia mengata-ngatai pensiunan, padahal yang bawa dia ke sini sudah pensiun itu, zamannya tahun 80-an,” ujar Gatot seperti dikutip dari Youtube Refly Harun yang tayang pada Kamis (1/5/2025). 

    Berdasarkan persepsi publik yang selama ini beredar, Hercules dilindungi oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. 

    Hercules pun selalu mengklaim berutang nyawa terhadap Prabowo Subianto. 

    Namun, Gatot mempertanyakan jasa mantan preman itu.

    Menurutnya, jasa Hercules hanya sebatas mengangkuti barang-barang keperluan militer.

    “Jasanya ngangkat-ngangkat barang, kan dibayar juga. Cuma karena Pak Prabowo ya mungkin hatinya baik, kan gitu kamu ikut, mungkin. Tapi, saya yakin bukan Prabowo juga (yang ajak ke Jakarta),” tambahnya. 

    Duduk Perkara Gatot vs Hercules

    Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, meluapkan kemarahannya terhadap Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules Rozario Marshal.

    Hal ini terkait pernyataan kontroversial Hercules yang dinilai menghina para purnawirawan.

    Semua ini bermula dari tuntutan Forum Purnawirawan TNI-Polri yang satu di antaranya permintaan untuk mengganti Gibran Rakabuming Raka dari jabatan Wakil Presiden RI. 

    Menanggapi permintaan para Purnawirawan TNI, Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB), Hercules, tertawa dan memberikan sindiran pedas.

    “Katanya mau kudeta presiden, kepala kamu saya kudeta, tulis itu,” ucap Hercules.

    Menurut Hercules, Gibran Rakabuming dan Prabowo Subianto tak bisa dimakzulkan karena keduanya dipilih oleh rakyat.

    Hercules juga mengkritik keras Sutiyoso yang sebelumnya juga menyebut Ormas-ormas saat ini berpakaian mirip tentara.

    Sutiyoso pun mendukung revisi Undang-Undang Organisasi Masyarakat (UU Ormas) yang wacananya digulirkan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

    Pria bernama lengkap Rosario de Marshal itu menganggap Sutiyoso telah menyinggung ormas.

    Hercules pun meminta Sutiyoso untuk diam.

    Amarah Gatot Nurmantyo

    Dalam sebuah acara bersama Said Didu, Hersubeno Arief dan Refly Harun, Gatot Nurmantyo, menegaskan kemarahannya terhadap sikap Hercules yang dianggap tidak sopan dan seenaknya dalam berbicara.

    “Ingat kau dulu, kok kau ngomong seenaknya kayak gitu. Tidak sopan, sudah jadi raja kau?” ujar Gatot dikutip dari unggahan akun Twitter Said Didu, Rabu (30/4/2025).

    Gatot bahkan menyebut Hercules sebagai preman yang memakai seragam ormas, dan menantangnya untuk membuktikan bahwa dirinya layak disebut pejuang rakyat.

    “Kamu itu kan preman memakai pakaian ormas. Saya bisa buktikan kau itu preman,” lanjutnya.

    Mantan Panglima TNI tersebut kemudian menyinggung insiden di Depok, di mana anggota kepolisian diserang dan mobilnya dibakar saat menjalankan tugas. 

    Menurut Gatot, kejadian itu sebagai bentuk pelecehan terhadap negara dan hukum.

     “Polisi itu adalah alat negara. Ketika akan menangkap, dilawan, dikepung. Negara apa ini?” katanya.

    Ia menegaskan bahwa semua TNI akan menjadi purnawirawan dan bahwa mereka layak dihormati, karena telah berdarah-darah membela bangsa.

    “Pak Sutiyoso itu purnawirawan bintang tiga loh. Termasuk saya juga di Timor-Timur. Kita berdarah-darah!,” tandasnya.

    Gatot mengingatkan, jika negara dikuasai oleh preman, maka kehancuran akan tak terelakkan.

    Hercules kesal dengan Sutiyoso

    Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (Grib), Hercules, sebelumnya mengungkapkan kemarahannya terhadap Sutiyoso, purnawirawan jenderal TNI bintang tiga yang juga Gubernur Jakarta (1997-2007). 

    Gara-garanya, Sutiyoso berbicara mendukung revisi Undang-Undang Organisasi Masyarakat (UU Ormas) yang wacananya digulirkan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

    Dalam mengutarakan opininya, Sutiyoso mengungkap pengalamannya bersinggungan dengan ormas yang berlaku bak preman.

    Sutiyoso berbicara di Youtube tvOneNews, tayang Minggu (27/4/2025).

    Semasa menjabat Panglima Komando Distrik Militer (Kodam) Jaya pada 1996-1997, Sutiyoso yang bertanggung jawab dengan keamanan Jakarta sering berurusan dengan ormas.

    Menurutnya, pengalaman dengan ormas yang berlaku layaknya preman sangat tidak menyenangkan.

    Hal itu ia rasakan kurang lebih 11 tahun, ditambah masa jabatan Gubernur Jakarta.

    “Jadi waktu panglimapun sudah begitu, hiruk pikuknya ibu kota oleh aksi-aksi ormas yang menjelma jadi preman tukang palak, terutama di tempat-tempat hiburan,” kata Sutiyoso.

    Bang Yos, sapaan karibnya menyatakan dukungannya terhadap wacana revisi UU Ormas.

    Ia berharap perubahan aturan juga mentenyuh tata cara berpakaian ormas, yang saat ini dianggapnya mirip tentara.

    “Bahwa saya sangat mendukung Pak Tito Mendagri mau merevisi UU Ormas ini. Bukan tingkah laku mereka saja yang harus dievaluasi ya, tapi juga cara berpakaian.”

    Reaksi Hercules 

    Hercules yang mendengar pernyataan Sutiyoso, geram.

    Pria bernama lengkap Rosario de Marshal itu menganggap Sutiyoso telah menyinggung ormas.

    Sambil mengejek, pemimpin ormas bernama Grib itu meminta Sutiyoso untuk diam.

    Hal itu disampaikan Hercules saat memberi dukungan kepada Razman Nasution yang sedang bersidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (29/4/2025).

    “Kaya Pak Sutiyoso itu ngapain, Pak Sutiyoso itu gak usahlah menyinggung ormas, sudahlah kalau saya bilang mulutmu sudah bau tanah. Gak usah nyinggung-nyinggung kita,” tegas Hercules.

    Hercules juga tegas mengatakan, tidak takut terhadap Sutiyoso.

    “Orang boleh takut sama Pak Sutiyoso, saya gak takut,” jelasnya.

    Sambil mengejek, pemimpin ormas bernama Grib itu meminta Sutiyoso untuk diam.

    Hal itu disampaikan Hercules saat memberi dukungan kepada Razman Nasution yang sedang bersidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (29/4/2025).

    “Kaya Pak Sutiyoso itu ngapain, Pak Sutiyoso itu gak usahlah menyinggung ormas, sudahlah kalau saya bilang mulutmu sudah bau tanah. Gak usah nyinggung-nyinggung kita,” tegas Hercules.

    Hercules juga tegas mengatakan, tidak takut terhadap Sutiyoso.

    “Orang boleh takut sama Pak Sutiyoso, saya gak takut,” jelasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul “Jenderal Gatot Nurmantyo Luapkan Kemarahannya kepada Hercules: Tidak Sopan, Sudah Jadi Raja Kau?”.

     

     

  • Ikut Kebijakan KDM, Tri Adhianto Bakal Bongkar Bangunan Liar di Kalimalang Unisma

    Ikut Kebijakan KDM, Tri Adhianto Bakal Bongkar Bangunan Liar di Kalimalang Unisma

    Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

    TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR – Ikuti kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM), bangunan liar (bangli) di sepanjang Kalimalang Unisma, Kota Bekasi bakal dibongkar. 

    Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, pihaknya sudah melakukan tahapan sebelum eksekusi diantaranya melayangkan surat peringatan ke pemilik bangli. 

    “Bangli yang di sebelah Unisma tentu sudah memasuki kalau nggak salah sudah masuk peringatan ketiga. Kita sudah lakukan koordinasi dengan pemilik lahan, PJT (Perum Jasa Tirta),” kata Tri, Minggu (4/5/2025). 

    Wali Kota Bekasi menegaskan, pihaknya sejalan dengan kebijakan Gubernur Jawa Barat terkait penertiban bangli di bantaran sungai. 

    “Ada satu sikap yang sama, bahwa Pak Gubernur memerintahkan kepada kita semua untuk melakukan bersih-bersih. Supaya Jawa Barat ini menjadi resik, menjadi istimewa,” tegas dia. 

    Tri juga sudah melalukan koordinasi ke lingkungan sekitar, diharapkan pemilik bangunan melakukan insiatif pembongkaran sebelum dieksekusi pemerintah. 

    “Mudah-mudahan dalam waktu dekat, ya kalau memang sudah waktunya kita akan lakukan penertipan,” jelas dia. 

    Tak hanya di Kalimalang, kebijakan serupa juga akan dilakukan di seluruh wilayah bantaran sungai yang ada di Kota Bekasi. 

    lihat foto
    Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo sampai Jawara Betawi pasang badan usai Purnawirawan TNI, Sutiyoso dihina oleh Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Jaya, Hercules Rozario Marshal. Bahkan kelakuannya lagi dipantau orang Betawi.

    Tri mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemetaan yang untuk dilakukan penertiban diantaranya di Jatibening, Medan Satria, serta bantaran Kali Bekasi.

    “Segala progres, langkah-langkah yang kita lakukan, termasuk yang utama adalah terkait dengan kali Bekasi, memang ada duplikasi terkait dengan kepemilikan yang kemudian masih harus kita selesaikan secara hukum,” tegas dia. 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Tak Cuma Sutiyoso dan Gatot, Hercules Pernah Tantang Brigjen Hengki Haryadi Lalu Berujung Minta Maaf

    Tak Cuma Sutiyoso dan Gatot, Hercules Pernah Tantang Brigjen Hengki Haryadi Lalu Berujung Minta Maaf

    TRIBUNJAKARTA.COM – Nama Ketua Umum GRIB JAYA, Hercules saat ini tengah menjadi buah bibir masyarakat.

    Semua bermula Ketika, Purnawirawan TNI sekaligus mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso menyebut ormas-ormas saat ini berpakaian mirip tentara.

    Sutiyoso pun mendukung revisi Undang-Undang Organisasi Masyarakat (UU Ormas) yang wacananya digulirkan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

    Hercules lantas menganggap Sutiyoso telah menyinggung ormas.

    Ia pun meminta Sutiyoso untuk diam. 

    “Kaya Pak Sutiyoso itu ngapain, Pak Sutiyoso itu gak usahlah menyinggung ormas, sudahlah kalau saya bilang mulutmu sudah bau tanah. Gak usah nyinggung-nyinggung kita,” tegas Hercules.

    “Orang boleh takut sama Pak Sutiyoso, saya gak takut,” jelasnya.

    Mendengar pernyataan Hercules, Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo marah besar.

    Gatot Nurmantyo menilai Hercules merupakan sosok yang kurang ajar dan tidak tahu diri.

    “Bintang tiga, jenderal, saya juga purnawirawan tidak kau anggap, kau ngomong seenak perutmu saja itu,” tegas Gatot Nurmantyo.

    “Ingat kau dulu TBO (Tenaga Bantuan Operasi), kau bisa ke Jakarta pakai apa? Sudah purnawirawan juga yang bawa kamu ke sini. Kok ngomong seenaknya kayak gitu? Tidak sopan. Sudah jadi raja kau? Kamu itu kan preman memakai pakaian ormas. Saya bisa buktikan kalau itu preman,” tambah Gatot Nurmantyo.

    Konflik semakin panjang, setelah Hercules meminta maaf kepada Sutiyoso namun tidak dengan Gatot Nurmantyo.

    “Saudara Gatot Nurmantyo, saya tidak takut dengan anda, saya tidak menghargai anda, ya. Jadi, kenapa kok anda bisa begitu bengis terhadap saya,” katanya seperti dikutip dari YouTube Nusantara_Showbiz yang tayang pada Jumat (2/5/2025). 

    Hercules mengatakan dirinya awalnya tak memiliki masalah dengan Gatot Nurmantyo. 

    “Saya tidak sebut nama Pak Gatot loh, tolong Pak Gatot jangan mengganggu saya. Karena aku ini bekas ‘orang gila’,” katanya.

    Penelusuran TribunJakarta.com, ternyata bukan cuma Sutiyoso dan Gatot Nurmantyo yang pernah ‘disenggol’ oleh Hercules.

    Di tahun 2023, Hercules pernah menantang Brigjen Hengki Haryadi yang kala itu menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

    Peristiwa tersebut terjadi saat Hercules memberikan sambutan dalam acara silaturahmi Partai Gerindra dengan GRIB Jaya pada Sabtu (3/6/2023). 

    Dalam tayangan Kompas TV, Hercules tampak mengenakan kemeja hitam merah dengan ikat kepala berwarna hitam. 

    Dia bersuara lantang dan menyatakan tak takut kepada Hengki secara pribadi, bukan institusi Polri. 

    “Seorang Kombes Hengki Haryadi, saya enggak takut sama dia pribadi, bukan institusi Polri, tapi pribadi dia,” ujar Hercules dalam pidato itu. 

    Berujung Minta Maaf

    Setelah video pernyataan itu beredar luas, Hercules kemudian membuat video permintaan maaf kepada Hengki Haryadi. 

    Dalam video itu, terlihat Hercules yang memakai peci merah dan baju biru itu meminta maaf karena telah marah-marah dan menantang Hengki. 

    “Saya Hercules, pertama mengucapkan minta maaf sebesar-besarnya, kepada Pak Hengki atas kemarin kejadian salah paham,” ucap Hercules dalam video yang diunggah, Selasa (6/6/2023). 

    “Mengenai orang memberi berita ke saya, Pak Hengky katanya ada TO (target operasi) saya, ada target saya, orang itu ternyata salah,” tambah dia. 

    Ia mengatakan, ada spontanitas yang disampaikan olehnya sehingga mengeluarkan kata-kata kurang baik, khususnya kepada Hengki Haryadipribadi, bukan Institusi Polri. 

    “Sampai ke acara saya ada sedikit spontanitas di luar kesadaran ya ada saya mengeluarkan kata-kata yang kurang baik,” jelas dia. 

    Dalam video itu, Hercules juga meminta kepada media agar tidak memperpanjang masalah ini. 

    “Saya pribadi mohon kepada teman-teman media, tidak usah terlalu diperpanjang berita ini,” jelas Hercules. 

    Selain itu, Hercules juga meminta maaf kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto.

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Alasan di Balik Permintaan Maaf Hercules ke Sutioso: Kemarin Hina, Kini Hormat – Halaman all

    Alasan di Balik Permintaan Maaf Hercules ke Sutioso: Kemarin Hina, Kini Hormat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (Grib) Jaya, Hercules, kini meminta maaf kepada Purnawirawan TNI, Sutiyoso.

    Dihadapan awak media, Hercules mengakui kesalahannya karena pernah menyebut Sutiyoso bau tanah.

    Ternyata, di balik permintaan maaf itu Hercules menyadari sesuatu.

    Pengacaranya, Sunan Kalijaga, membeberkan alasan Hercules menyampaikan permintaan maaf ke Sutiyoso.

    Hercules, kata Sunan, mengingat perjuangan Sutiyoso saat menjadi Wadanjen Kopassus.

    Menurut cerita Hercules, lanjut Sunan, ia memiliki pengalamannya menjadi tenaga bantuan operasional (TBO) bersama Kopassus saat operasi di Timor Timur tahun 1970-an.

    Sejarah itu membuat Hercules hormat dan mencintai korps baret merah, termasuk para purnawirawannya.

    “Dia (Hercules) dapat tanda penghargaan, dia itu tim bantuan operasi, TBO di tim-tim bersama Kopassus.”

    “Maka dia menyampaikan permohonan maafnya kepada Pak Sutiyoso. Dia ingat, oiya Bapak (Sutiyoso) juga baret merah,” kata Sunan menceritakan pengalaman Hercules melalui sambungan telepon kepada Tribun Jakarta, Jumat (2/5/2025).

    Pengalaman itu pun membuat Hercules akhirnya memilih untuk meminta maaf kepada Sutiyoso.

    Sunan menjelaskan permintaan maaf Hercules ini benar-benar dari hati.

    Terlebih Hercules mau mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada keluarga dan anak cucu Sutiyoso.

    Menurutnya, hal itu bentuk ketulusan dan kerendahan hati.

    “Saya baru kali ini, tadi malam mendampingi seseorang di hadapan banyak media meminta maaf sampai ke anak cucunya.”

    “Artinya dia minta maaf tuh benar-benar dari hati. Kan gak ada yang menekan dia, menyuruh dia. Dia orangnya gak bisa digituin (ditekan atau disuruh) soalnya,” jelas Sunan.

    Sunan mengatakan, sebenarnya Hercules baik hati, meski memiliki emosinya mudah naik turun.

    Ia menganggap pernyataan keras Hercules terhadap Sutiyoso hanya spontanitas terpancing isu ormas yang sedang dalam sorotan.

    “Beliau itu memang orangnya ceplas-ceplos, tapi perlu diketahui beliau orang baik, orang bijaksana, orang dermawan, moody juga sih kalau dibilang ya, saya tahu sedikit banyak karakter, saya tahu apa yang membuat dia tertawa, tersinggung, marah.”

     “Mungkin saja pada saat ditanya sama teman-teman media, ada hal yang membuat dia, itu tadi saya bilang, akhirnya ceplas-ceplos saja” kata Sunan

    Hercules meminta maaf setelah menyebut Sutiyoso bau tanah.

    Dihadapan awka media, Hercules bahkan ikut meminta maaf kepada keluarga Sutiyoso.

    “Pak Sutiyoso yang menyinggung masalah ormas itu, saya minta maaf kepada Pak Sutiyoso.”

    “Minta maaf sebesar-besarnya pada Pak Sutiyoso, kepada anak cucu dan keluarga semua,” ungkap Hercules Kamis (1/5/2025) dikutip dari YouTube GRIB Tv.

    Hercules kembali menegaskan dirinya mengaku salah terhadap Purnawirawan TNI, Sutiyoso.

    Ia mengaku sangat hormat kepada Sutiyoso atas perjuangan-perjuangannya untuk Indonesia.

    “Karena Pak Sutiyoso dari Komando Pasukan Khusus Baret Merah, saya sangat hormat dan kagum dengan beliau.”

    “Atas kesalahan saya kemarin saya mengucap itu, saya minta maaf sebesar-besarnya. Sampai ke anak cucu saya minta maaf,” jelas Hercules.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sunan Kalijaga Ungkap Cerita di Balik Permintaan Maaf Hercules ke Sutiyoso, Ada Sejarah Baret Merah

    (Tribunnews.com/Galuh widya wardani)(TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)