Tag: Sutikno

  • Kasus Dugaan Penganiayaan Siswa SMA Taruna Angkasa Madiun, Ortu Tempuh Jalur Hukum

    Kasus Dugaan Penganiayaan Siswa SMA Taruna Angkasa Madiun, Ortu Tempuh Jalur Hukum

    Madiun (beritajatim.com) — Lingkungan pendidikan kembali tercoreng kasus dugaan kekerasan antarsiswa. Seorang pelajar kelas XI SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun berinisial AAM (16) dilaporkan menjadi korban pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh para kakak tingkatnya. Keluarga korban resmi membawa persoalan ini ke Polres Madiun Kota, Kamis (4/12/2025).

    Peristiwa itu disebut terjadi pada Selasa malam (2/12/2025). Saat kondisi tubuhnya sedang tidak fit dan menjalani perawatan di UKS, AAM disebut dijemput sejumlah siswa kemudian dibawa ke kamar 103 ruangan yang dikabarkan jauh dari titik pengawasan dan CCTV. Di lokasi itu, AAM mengaku mengalami pemukulan berulang hingga tak sadarkan diri.

    “Saat siuman, anak saya dipukul lagi sampai matanya bengkak dan tidak bisa dibuka,” ungkap ayah korban, Edi Sutikno, seusai membuat laporan resmi.

    Keluarga mendapat informasi bahwa 10 siswa mengaku terlibat. Namun menurut AAM, jumlah pelaku bisa mencapai sekitar 20 orang, mayoritas siswa kelas XII. Motif aksi kekerasan tersebut masih belum terungkap.

    AAM sempat dilarikan ke UGD RS dr. Efram Harsana Maospati dan menjalani perawatan lanjutan. Hasil visum mencatat memar di dada, lengan, paha, punggung, serta hematom di bagian kepala. Behel giginya juga terlepas akibat benturan. Hari ini korban dijadwalkan menjalani USG, MRI, dan panoramic guna memastikan ada tidaknya cedera internal.

    Edi menyoroti lemahnya pengawasan di sekolah, terutama karena siswa yang sedang sakit bisa keluar dari UKS tanpa pemantauan. Ia juga menduga lokasi kejadian sengaja dipilih karena tidak terjangkau kamera pengawas.

    “Ini kelalaian serius. Jangan sampai kekerasan terus berulang dan dianggap hal lumrah. Tahun 2024 ada kasus yang memakan korban jiwa. Kami tidak ingin sejarah terulang,” tegasnya.

    Sementara itu, Kasatreskrim Polres Madiun Kota, Iptu Agus Riadi, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp membenarkan adanya laporan tersebut. “Masih kami dalami,” singkatnya.

    Hingga berita ini diturunkan, pihak SMAN 3 Taruna Angkasa belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan peristiwa tersebut. [rbr/aje]

  • Polemik Ganti Nama Masjid An Nahda Margomulyo: Fraksi PKB Bojonegoro Sebut Tak Ada Urgensinya

    Polemik Ganti Nama Masjid An Nahda Margomulyo: Fraksi PKB Bojonegoro Sebut Tak Ada Urgensinya

    Bojonegoro (beritajatim.com) — Masjid An Nahda di Kecamatan Margomulyo selama ini bukan sekadar tempat ibadah. Bangunan megah ini telah bertransformasi menjadi ikon wisata religi Bojonegoro yang dikenal luas, baik oleh warga lokal maupun wisatawan luar daerah. Namun, kabar mengenai rencana perubahan nama masjid tersebut kini memantik reaksi keras.

    Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kabupaten Bojonegoro secara tegas menolak wacana tersebut. Mereka menilai langkah ini tidak memiliki urgensi yang jelas dan justru berpotensi merusak harmoni sosial yang sudah terjalin.

    Ketua Fraksi PKB Bojonegoro, M Suparno, menyuarakan kekhawatirannya. Menurutnya, isu sensitif seperti perubahan nama tempat ibadah ikonik harus ditangani dengan sangat hati-hati. Menurutnya, perubahan nama masjid tersebut tidak substansial.

    “Alih-alih membawa manfaat, hal ini malah menimbulkan kegaduhan di bawah,” ujar Suparno, Sabtu (29/11/2025).

    Ia mengingatkan bahwa keputusan yang diambil tanpa pertimbangan matang dapat memicu perpecahan di kalangan umat. “Jangan sampai ada gesekan antar warga hanya karena urusan nama yang sebenarnya tidak mendesak,” tambahnya.

    Salah satu poin krusial yang disorot Suparno adalah aspek branding dan jejak digital. Nama Masjid An Nahda sudah melekat kuat dalam ingatan publik dan pencarian di dunia maya. Mengubah nama masjid dianggap sama dengan memulai branding dari nol, yang bisa merugikan sektor pariwisata setempat.

    “Nama An Nahda sudah sangat populer, baik di kalangan wisatawan maupun di media sosial. Perubahan ini justru berpotensi merugikan semua pihak yang selama ini merasakan dampak ekonomi dari adanya wisata religi tersebut,” jelas politisi senior PKB tersebut.

    Lebih jauh, Suparno mengingatkan bahwa pembangunan masjid tersebut dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sebagai aset publik, pemanfaatan dan pengelolaannya harus berorientasi pada kemaslahatan umat, bukan sekadar utak-atik nama.

    Fraksi PKB meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro untuk lebih fokus pada program-program yang memakmurkan masjid dan memberdayakan ekonomi masyarakat di sekitarnya. Pemkab Bojonegoro, lanjut Sutikno, harusnya sibuk memakmurkan dan mengembangkan masjid, daripada melakukan hal-hal yang sama sekali tidak urgent.

    “Jangan asal mengubah nama jika hanya akan menimbulkan efek kurang baik di kemudian hari,” tutup Suparno dengan nada tegas.

    Sementara Kepala Bagian Kesra, Sekretariat Daerah Pemkab Bojonegoro Eko Edi Isnaryanto, saat dikonfirmasi jurnalis beritajatim.com mengenai rencana penggantian nama masjid wisata religi di Margomulyo itu belum memberikan jawaban hingga berita ini selesai di tulis dan dipublikasikan. [lus/ian]

  • Jembatan Darurat Dibangun di Talunrejo Lamongan, Sementara Tunggu Solusi Permanen

    Jembatan Darurat Dibangun di Talunrejo Lamongan, Sementara Tunggu Solusi Permanen

    Lamongan (beritajatim.com) – Jembatan utama di Dusun Godog, Desa Talunrejo, Kecamatan Bluluk, Kabupaten Lamongan, ambles beberapa hari lalu akibat tergerus air sungai.

    Sebagai solusi sementara, warga dan instansi terkait setempat bekerja gotong royong membangun jembatan darurat menggunakan batang kayu dan anyaman bambu. Jembatan darurat ini diharapkan dapat memudahkan mobilitas warga, terutama pejalan kaki dan pengendara sepeda motor.

    Pembangunan jembatan darurat dimulai dengan kerja bakti yang melibatkan perangkat desa, kecamatan, Koramil, dan Polsek setempat. Alat seadanya digunakan untuk merakit bahan-bahan tersebut, sehingga warga bisa kembali melintasi jembatan dengan aman.

    “Hari ini kerja bakti, gotong royong bersama masyarakat dan instansi terkait, mulai dari kecamatan, koramil, polsek, semuanya,” kata Kepala Desa Talunrejo, Sutikno, Minggu (23/11/2025).

    Menurut Sutikno, amblesnya jembatan utama menyebabkan terganggunya akses warga yang biasa melintasi jembatan tersebut. Untuk sementara, siswa dan petani terpaksa menggunakan jalur alternatif yang memutar hingga 5 kilometer.

    “Kondisi jembatan yang ambles ini sangat mengganggu aktivitas warga. Sementara ini untuk anak sekolah maupun petani, itu lewatnya lewat Kecamatan Sukorame, kurang lebih memutar sejauh 5 kilometer,” tambahnya.

    Pemerintah desa berharap agar segera ada perhatian dari pemerintah untuk membangun jembatan permanen. Sebab, jembatan ini adalah akses vital untuk kegiatan pendidikan, pertanian, dan mobilitas sehari-hari warga.

    “Harapan kami dari desa, memohon segera bantuan dari pemerintah untuk dibangun total, supaya memperlancar perekonomian,” ungkap Sutikno.

    Seperti yang diberitakan sebelumnya, jembatan di Dusun Godog, Desa Talunrejo ambles pada Rabu (19/11/2025), akibat tergerus air sungai setelah hujan lebat. Proses pembangunan jembatan darurat ini merupakan upaya cepat dan konkret untuk mengurangi dampak gangguan terhadap warga. [fak/suf]

  • Banjir Gresik Belum Surut, Warga Dievakuasi dan Dapat Bantuan Logistik

    Banjir Gresik Belum Surut, Warga Dievakuasi dan Dapat Bantuan Logistik

    Gresik (beritajatim.com) – Tingginya intensitas hujan yang mengguyur kawasan Gresik Selatan serta meluapnya Kali Cermen di Kecamatan Kedamean menyebabkan banjir di sejumlah titik belum surut. Kondisi diperparah dengan jebolnya tangkis aliran air, sehingga genangan setinggi 10 hingga 20 sentimeter masih merendam permukiman warga.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik mencatat, selain Kedamean, wilayah Kecamatan Menganti juga terdampak banjir. Beberapa kawasan seperti Perum Oma Indah, Maharaja, dan Graha 2 terendam dengan ketinggian air bervariasi antara 10 hingga 60 sentimeter.

    Sejumlah warga terpaksa dievakuasi ke tempat aman yang disiapkan pemerintah. Tenda darurat didirikan di Dusun Bibis, Desa Beton, Kecamatan Menganti sebagai lokasi pengungsian sementara.

    “Banjirnya belum surut. Saya terpaksa menjaga barang-barang di rumah. Sementara anak dan istri dievakuasi ke tenda darurat sambil menunggu air turun,” ujar Sutikno, salah satu warga, Jumat (14/11/2025).

    Secara terpisah, Wakil Bupati Gresik dr. Asluchul Alif meninjau langsung lokasi banjir di Desa Glindah. Ia menjelaskan bahwa jebolnya tangkis yang sebelumnya pernah diperbaiki menjadi faktor utama banjir meluas.

    “Sebelumnya sudah kita perbaiki, tapi jebol lagi. Begitu air benar-benar surut, alat berat akan masuk dan tanggul ini akan kita permanenkan,” terangnya.

    Selain merendam permukiman, banjir juga merusak area pertanian. Sekitar 70 hektare sawah milik warga tergenang dan dipastikan gagal panen, sehingga menambah kerugian masyarakat.

    Saat ini BPBD bersama pemerintah desa dan kecamatan terus melakukan pemantauan, penyedotan air, evakuasi terbatas, dan penyaluran bantuan logistik. Warga juga ikut membantu proses pemompaan agar air cepat surut.

    Untuk memenuhi kebutuhan pangan warga terdampak, BPBD dan Dinsos Gresik mendirikan dapur umum yang memasok makanan siap saji setiap hari.

    “Prioritas kita adalah keselamatan warga dan memperbaiki tanggul secara permanen,” pungkas dr. Asluchul Alif. (dny/but)

     

     

  • Aksi Heroik Damkar Surabaya Selamatkan Anak Kucing Terjebak di Saluran Air

    Aksi Heroik Damkar Surabaya Selamatkan Anak Kucing Terjebak di Saluran Air

    Surabaya (beritajatim.com) – Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya melakukan aksi penyelamatan terhadap seekor anak kucing oranye (oren) yang kepalanya terjebak di saluran air, Kamis (13/11/2025).

    Peristiwa ini pertama kali dilaporkan oleh warga Perumahan Puri Mas, Gunung Anyar, Surabaya, pada Senin (3/11/2025) lalu.

    Kepala Bidang Pemadam Kebakaran DPKP Kota Surabaya, Wasis Sutikno, menjelaskan bahwa anak kucing tersebut ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di dalam saluran air rumah warga. “Jadi anak kucing itu terjebak di saluran air, hanya kepalanya yang kelihatan dari permukaan lubang,” ujar Wasis saat dikonfirmasi, Kamis (13/11/2025).

    Karena posisi kepala kucing sudah terjepit cukup dalam, petugas akhirnya terpaksa merusak sebagian saluran air demi menyelamatkan nyawa hewan malang itu. “Proses evakuasi berlangsung selama 17 menit, dimulai sejak petugas tiba di lokasi sekitar pukul 08.40 WIB dan selesai pada pukul 08.57 WIB,” jelasnya.

    Beruntung, setelah proses penyelamatan selesai, anak kucing berhasil diselamatkan dalam kondisi hidup. Wasis menambahkan, kucing tersebut tidak memiliki pemilik dan kemungkinan besar merupakan kucing liar. “Kucing yang berada di saluran air itu jenisnya kucing kampung liar,” tegasnya.

    Menanggapi kejadian ini, petugas DPKP Kota Surabaya mengimbau masyarakat agar segera menghubungi Call Center 112 jika menemukan situasi darurat, termasuk kasus penyelamatan hewan. “Kami selalu siap membantu masyarakat dalam kondisi apapun, termasuk penyelamatan hewan,” pungkas Wasis. (rma/kun)

  • 31.000 Personel dan Sarpras SAR Disiagakan

    31.000 Personel dan Sarpras SAR Disiagakan

    JAKARTA – Polda Riau bersama TNI, Basarnas, BPBD, dan stakeholder terkait menggelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi dalam menghadapi potensi banjir, tanah longsor, gelombang tinggi, hingga cuaca ekstrem yang diperkirakan meningkat pada November 2025 hingga Februari 2026.

    Apel yang dipimpin Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan berlangsung di Lapangan Mapolda Riau, Jalan Pattimura, Pekanbaru, Rabu, 5 November. Apel ini juga dihadiri Pangdam XIX/Tuanku Tambusai Mayjen Agus Hadi Waluyo, Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto, dan jajaran Forkopimda Riau.

    Sebanyak 31.000 personel gabungan TNI–Polri, BPBD, Basarnas, Manggala Agni, dan instansi terkait disiagakan untuk mengantisipasi berbagai potensi bencana hidrometeorologi di wilayah Riau.

    Pengecekan sarana dan prasarana dilakukan langsung oleh Kapolda dan Pangdam, meliputi drone pemantau, rubber boat, pompa air dan nozzle, rescue truck, peralatan selam, kendaraan taktis, water treatment unit, hingga peralatan medis dan ambulans. Berbagai sarana tersebut disiapkan untuk memastikan kesiapan operasi penyelamatan dan evakuasi apabila terjadi bencana.

    Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menegaskan, apel bersama ini dilakukan untuk memperkuat komitmen seluruh unsur dalam kesiapsiagaan, terutama memasuki periode cuaca ekstrem sebagaimana diprediksi BMKG.

    “Apel ini menguatkan komitmen dan menentukan langkah ke depan menghadapi situasi tanggap bencana hidrometeorologi, yang menurut laporan BMKG meningkat pada November 2025 sampai Februari 2026,” ujar Irjen Herry dalam keterangannya, Rabu, 5 November. 

    Selain gelar pasukan dan sarpras, Polda Riau juga melaksanakan simulasi penanganan bencana untuk menguji respons cepat dan sinergi lintas instansi, mulai dari mobilisasi personel, pengaturan lalu lintas, hingga skenario penyelamatan korban di air.

    Simulasi evakuasi di pesisir juga dilakukan, mengingat potensi gelombang tinggi di tiga wilayah pesisir prioritas yaitu Dumai, Bengkalis, dan Kepulauan Meranti.

    “Kita simulasikan bagaimana menyelamatkan korban, termasuk dengan sekoci dan peralatan air lain, khususnya di wilayah pesisir,” jelas Kapolda.

    Irjen Herry juga menyampaikan, meski curah hujan diprediksi meningkat, ancaman Karhutla tetap harus diwaspadai karena pola cuaca ekstrem dapat berubah sewaktu-waktu. Ia mencontohkan penanganan cepat kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kampar beberapa waktu lalu yang berhasil dipadamkan dalam waktu dua jam berkat kolaborasi lapangan seluruh unsur terkait.

    Dalam amanatnya, Kapolda menegaskan kesiapsiagaan ini merupakan wujud kehadiran negara dalam melindungi masyarakat. “Kita harus mampu menunjukkan bahwa negara selalu hadir untuk melindungi rakyat dalam situasi apa pun, terutama pada masa-masa sulit,” katanya.

    Ia juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran TNI, Basarnas, BPBD, Manggala Agni, pemerintah daerah, dan relawan yang terus bersinergi dalam mitigasi dan respons bencana. “Semoga langkah kolaboratif ini terus kita jaga demi keselamatan dan ketenangan masyarakat Riau,” tutupnya

    Apel turut dihadiri Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Jarot Suprihanto, Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Abdul Haris, Kepala BNNP Brigjen Christ Reinhard Pusung, Kajati Riau Sutikno, Kepala Basarnas Riau Budi Cahyadi, dan Kepala BMKG Riau. 

  • Kebakaran Gudang Rongsokan di Surabaya, 4 Mobil Hangus

    Kebakaran Gudang Rongsokan di Surabaya, 4 Mobil Hangus

    Surabaya (beritajatim.com) – Empat mobil bekas di Gudang Rongsokan, Jalan Wonosari Lor, Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir, Surabaya, ludes terbakar pada Senin pagi (3/11/2025), sekitar pukul 09.43 WIB.

    Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, Wasis Sutikno, menjelaskan bahwa kebakaran mobil yang melanda lahan 12 meter x 16 meter itu diduga dipicu oleh percikan api mesin las seorang pekerja.

    “Pekerja memotong besi menggunakan las, sehingga muncul percikan api yang mengenai mobil rongsokan,” kata Wasis Sutikno, Senin (3/11/2025).

    Kebakaran di gudang rongsokan Surabaya (dok. Damkar Surabaya).

    Empat mobil yang hangus terbakar adalah satu unit Daihatsu Zebra Espass (G 1738 WA), Toyota Kijang 1.5 Super (H 1749 RG), Toyota Kijang Kotak Pick Up (G 1850 PA), dan Mitsubishi L300 (tanpa nopol).

    Untuk memadamkan api, Damkar mengerahkan tiga armada, yaitu 1 Unit Tempur Pos Pegirian, 1 Unit Tempur Rayon 1 Pasar Turi, dan 1 Unit Walka Rescue.

    “Situasi dinyatakan kondusif dan api padam seluruhnya pada pukul 10.10 WIB,” jelasnya.

    Beruntung, insiden kebakaran yang melahap empat mobil bekas ini tidak menimbulkan korban jiwa. Oleh karena itu, Wasis menghimbau seluruh warga Surabaya untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas dengan api.

    “Agar tidak menyebabkan kerugian materil maupun korban jiwa, kami imbau masyarakat untuk berhati-hati saat beraktivitas. Serta segera melapor ke Command Center 112 apabila terjadi kondisi darurat,” ucap Kepala Bidang Damkar Kota Surabaya, Wasis Sutikno. (rma/but)

  • Polisi selidiki begal bersenjata tajam yang rampas motor di Jaktim

    Polisi selidiki begal bersenjata tajam yang rampas motor di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Polsek Duren Sawit menyelidiki kasus begal bersenjata tajam yang terjadi di Jalan Dermaga Raya, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (27/10) dini hari.

    “Kami masih melakukan penyelidikan terkait kasus pembegalan senjata tajam di Klender,” kata Kapolsek Duren Sawit Kompol Sutikno saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Pada peristiwa tersebut, sekelompok begal bersenjata tajam melancarkan tindak kriminal mereka pada Senin (27/10) sekitar pukul 03.04 WIB.

    Empat pelaku membekali diri mereka dengan senjata tajam, dan kejadian itu terekam kamera pengawas (CCTV), yakni saat mereka merampas sepeda motor dan ponsel milik korban.

    Dari rekaman CCTV yang beredar, terlihat korban yang tengah mengendarai sepeda motor tiba-tiba ditabrak dari belakang oleh para pelaku.

    Akibat benturan tersebut, korban terjatuh ke aspal dan langsung diserang oleh para pelaku. Untungnya, senjata tajam milik pelaku tidak sampai melukai korban dan pemilik sepeda motor hanya pasrah ketika kendaraannya dibawa kabur.

    Warga sekitar yang bernama Yanto menceritakan korban diduga sudah dibuntuti oleh para pelaku sejak satu kilometer sebelum kejadian.

    “Dipepet dan ditabrak, korban jatuh nih, pelaku ambil sepeda motor dan kabur balik arah lagi ke belakang,” tutur Yanto.

    Dia juga mengungkapkan para pelaku menggunakan senjata tajam sehingga pemilik sepeda motor memilih untuk kabur dan menyelamatkan diri.

    Menurut dia, korban mengalami luka pada bagian tangannya saat dibegal, dan kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polsek Duren Sawit agar para pelaku dapat segera ditangkap.

    “Saya tidak tahu korban warga mana, tapi kalau malam di sini memang rawan begal,” ungkap Yanto.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kala Kejagung-Polri Adu Ekspos Barang Sitaan ke Prabowo

    Kala Kejagung-Polri Adu Ekspos Barang Sitaan ke Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini menyaksikan langsung hasil ‘barang tangkapan’ dari Kejaksaan Agung  (Kejagung) dan Polri.

    Kedua lembaga penegak hukum tersebut seakan berlomba untuk memamerkan hasil tangkapannya ke Prabowo. Hasil yang diekspos ke publik pun bernilai fantastis.

    Prabowo menghadiri langsung ekspos pemusnahan barang bukti narkoba di Mabes Polri pada Rabu (29/10/2025) didampingi langsung oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan sejumlah menteri lainnya.

    Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, terlihat juga barang bukti berupa sabu, ganja, ekstasi hingga etomidate ditampilkan di lokasi. Barang bukti narkoba itu dikemas dengan kemasan warna-warni dan ditumpuk setinggi satu meter.

    Selain barang bukti narkoba, terlihat tumpukan uang menjadi barang bukti. Aset berupa mobil dan tanah juga terpampang dalam sebuah tulisan dengan total senilai Rp241 miliar.

    “Pemusnahan barang bukti narkoba periode Oktober 2024-Oktober 2025, 214,84 ton senilai Rp29,37 triliun,” tulisan dalam poster di lokasi.

    Adapun, barang bukti narkoba itu merupakan hasil dari pengungkapan 49.306 kasus dengan tersangka mencapai 65.572 orang. Di samping itu, Polri juga telah melaksanakan 1.898 program rehabilitasi penyalahguna narkoba melalui restorative justice.

    Selanjutnya, Polri juga mengembangkan perkara narkoba ini ke arah TPPU. Total, dari 22 kasus besar Polri berhasil menyita total aset TPPU dari tindak pidana narkoba senilai Rp221,386 miliar.

    Ekspos Uang Sitaan Kejagung

    Sementara itu, Kejagung pada Senin (20/10/2025) mengundang langsung Prabowo untuk menyerahkan uang sitaan Rp13 triliun terkait kasus pemberian fasilitas ekspor crude palm oil (CPO).

    Terlihat, uang itu terdiri dari pecahan Rp100.000 dan dikemas dengan bungkus plastik. Di samping itu, nampak juga papan penanda uang ini dengan tulisan Rp13,25 triliun di atas tumpukan uang tersebut.

    Sebelumnya, Dirtut Jampidsus Kejagung RI, Sutikno mengatakan uang belasan triliun itu merupakan hasil sitaan dari tiga korporasi yaitu Wilmar Group, Permata Hijau Group dan Musim Mas Group.

    “Uang titipan 3 group korporasi total sebesar Rp13 triliun yang sudah disita pada Senin diserahkan ke negara,” ujar Sutikno saat dikonfirmasi, Senin (20/10/2025).

    Dia menambahkan dalam perkara ini masih ada total Rp4 triliun uang yang belum dibayar oleh dua korporasi, yakni Permata Hijau Group dan Musim Mas Group.

    Menurut Sutikno, apabila dua grup korporasi ini tidak bisa membayarkan beban uang pengganti dalam perkara CPO ini, maka nantinya barang bukti yang telah disita sebelumnya bakal dilelang.

    “Sedangkan sisanya sebesar Rp4 triliun ditagihkan kepada 2 Group Korporasi, yaitu Permata Hijau Group dan Musim Mas Group atau kalau tidak dibayar maka BB kedua Group tersebut dilelang,” pungkasnya.

  • Rumah Pengusaha Sound di Surabaya Terbakar Hebat, 2 Orang Terluka

    Rumah Pengusaha Sound di Surabaya Terbakar Hebat, 2 Orang Terluka

    Surabaya (beritajatim.com) – ​Sebuah rumah dua lantai milik pengusaha sound system di Jalan Dukuh Jelidro, Gang Nuri, Kelurahan Sambikerep, Surabaya, ludes terbakar pada hari Minggu (26/10/2025).

    Kebakaran hebat ini diduga dipicu oleh kelalaian pemilik rumah saat memperbaiki perangkat sound, sekitar pukul 13.45 WIB.

    Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar) DPKP Kota Surabaya, Wasis Sutikno, menjelaskan bahwa bangunan yang terbakar adalah seluruh area lantai satu.

    “Luas yang terbakar kurang lebih 6 meter x 12 meter (keseluruhan) lantai satu,” kata Wasis Sutikno, Minggu (26/10/2026).

    Menurut Wasis, berdasarkan pengakuan pemilik rumah berinisial DOS, percikan api menyambar bahan bakar pertalite yang ia letakkan di sampingnya saat sedang memperbaiki sound.

    “Pemilik rumah memperbaiki sound dan di samping ada bensin pertalite kemudian menyambar dan membakar rumah,” terang Wasis.

    Akibat kejadian nahas ini, satu unit kendaraan roda dua di dalam rumah turut hangus terbakar.

    Selain kerugian materi, kebakaran juga menyebabkan satu warga berinisial AS (49) mengalami luka bakar di kepala dan luka baret di lengan kiri, serta satu petugas Damkar mengalami luka baret.

    Wasis memastikan bahwa setelah api berhasil dipadamkan dan lokasi kondusif, para korban luka hanya mendapatkan penanganan di lokasi kejadian.

    “Korban hanya dilakukan penanganan di lokasi,” tutupnya. (rma/but)