Tag: Susi Pudjiastuti

  • Usai Banjir Kepung Sumatera, Pengambilan Kayu Hutan Kembali Terjadi, Susi Pudjiastuti Ingatkan Presiden

    Usai Banjir Kepung Sumatera, Pengambilan Kayu Hutan Kembali Terjadi, Susi Pudjiastuti Ingatkan Presiden

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014–2019, Susi Pudjiastuti punya pesan untuk Presiden Prabowo Subianto.

    Pesan dari Susi Pudjiastusi ini terkait bencana banjir yang terjadi di Indonesia, khususnya di wilayah Sumatera.

    Susi menyampaikan pesannya ini melalui cuitan di akun media sosial X pribadinya.

    Ia meminta agar Presiden Prabowo melakukan investigasi terkait kerugian negara.

    Kerugian negara yang dimaksud terkait berapa banyak pendapatan negara yang masuk dari industri kayu seperti ini.

    Karena dari beberapa video yang beredar terkait banjir yang terjadi banyak kayu yang terpotong hanyut terbawa arus.

    Belum lagi, sebuah truk yang sedang jalan kedapatan oleh warga mengangkut kayu yang diduga dari hutan di Sibolga.

    “Pak Presiden @prabowo investigasi berapa banyak pendapatan negara yg dr industri kayu seperti ini,” tulisnya dikutip Minggu (30/11/2025).

    Aktivis lingkungan meyakini penggundulan hutan yang makin marak sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya banjir.

    Karena itu, Susi berpesan ke Presiden Prabowo agar hal seperti ini bisa dihentikan dan diberi tindakan tegas.

    “Hentikan segera bila ternyata pendapatan negara dari industri penebangan kayu tidak seimbang dengan kerugian negara & rakyatnya ketika terjadi bencana seperti ini,” tuturnya.

    Sebelumnya, bencana alam menimpa beberapa daerah di Indonesia khususnya di Pulau Sumatera.

    Mulai dari bencana alam seperti banjir hingga longsor menimpa beberapa daerah tersebut.

    Daerah yang terdampak di antaranya adalah wilayah Aceh (Langkat), Sumatra Utara (Medan, Sibolga, Tapanuli), Sumatra Barat, dan wilayah lainnya.

  • Pengusaha Akui Barantin Buka Ruang Ekspor Jadi Lebih Luas

    Pengusaha Akui Barantin Buka Ruang Ekspor Jadi Lebih Luas

    Jakarta

    Pengusaha impor-ekspor kerap kali mengalami penahanan barang karena komoditas yang akan diterima di dalam negeri belum sesuai standar. Padahal, importir sudah membayar pajak dalam rangka impor (PDRI).

    Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gabungan Perusahaan Impor Indonesia (GPEI), Toto Dirgantoro, mengatakan saat ini pihaknya telah jauh lebih terbantu dengan kebijakan yang diterapkan Badan Karantina Indonesia (Barantin).

    “Karena terus terang kami merasa karantina ini merupakan partner kita. Kita sangat bersyukur dengan kemajuan karantina yang ada, sehingga barang-barang ekspor kita juga tidak tertolak di negara tujuan. Dulu sering sekali barang kita ke Australia tertolak, ke China tertolak karena karantina,” ucap Toto dalam Talkshow Sinergi Menjaga Sumber Daya Hayati Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi, Jakarta, Kamis (20/11/2025).

    Selain itu, Toto juga menganjurkan agar Barantin rutin melakukan penyuluhan terutama kepada pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Hal ini karena, menurut Toto, masih banyak pelaku UMKM yang belum mengerti regulasi perkarantinaan.

    “Kami berharap sekali Barantin di daerah-daerah untuk melakukan penyuluhan-penyuluhan. Karena banyak sekali pelaku usaha kita, khususnya UMKM binaan kita, yang kadang mereka tidak tahu aturan tapi juga tidak melakukan penyuluhan secara jelas sehingga ini menghambat ekspor mereka,” bebernya.

    Namun, Toto bilang, hampir seluruh produk rempah dan ikan produksi UMKM terkena karantina. Ditambah, kondisi Indonesia yang kekurangan cold storage untuk penyimpanan ikan di sejumlah wilayah di Indonesia.

    “Kita miskin cold storage. Pada saat Menteri Susi itu memang membangun banyak cold storage, tapi setelah dibangun tidak di-maintain. Sehingga jadi besi tua semua. Ikan-ikan kita di wilayah Indonesia Timur, di Natuna, dan sebagainya tidak terurus dengan baik. Ini juga sangat merugikan nelayan kita,” tutupnya.

    (eds/eds)

  • Cek fakta, Susi Pudjiastuti maju jadi ketua KPK

    Cek fakta, Susi Pudjiastuti maju jadi ketua KPK

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menyebut bahwa mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, akan maju menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggantikan Setyo Budiyanto.

    Konten itu juga disertai narasi tambahan yang menggambarkan Susi Pudjiastuti sebagai sosok tegas, berani, dan antisuap, serta dianggap cocok memimpin KPK.

    Berikut narasi dalam gambar tersebut:

    “BUK SUSI PUDJIASTUTI MAJU JADI KETUA KPK

    Jika Buk Susi Pudjiastuti Jadi Ketua KPK Akan Kah Banyak Yang Setuju. 90% Rakyat Pasti Setuju”

    Gambar tersebut juga diberi narasi:

    “Kalau Bu Susi Pudjiastuti maju jadi Ketua KPK, gimana menurut kalian — setuju apa nggak? Kalau mimin sih setuju banget! Bayangin aja, sosok yang dikenal tegas, berani, dan nggak bisa disuap ini duduk di kursi tertinggi pemberantasan korupsi. Dulu waktu jadi Menteri Kelautan aja, pencuri ikan pada kabur semua — apalagi kalau beliau jadi Ketua KPK, bisa-bisa koruptor pada ngumpet di lubang semut! Bu Susi itu tipe pemimpin yang bicara apa adanya, nggak suka basa-basi, dan kerja nyata. Mungkin inilah sosok yang dibutuhkan KPK sekarang — orang yang bersih, galak sama pelanggar, tapi cinta negeri tanpa pamrih. Tapi tentu aja, semua balik lagi ke pandangan masing-masing. Jadi, kalau bener Bu Susi maju jadi Ketua KPK… Kalian setuju, atau masih ragu?”

    Namun, benarkah Susi Pudjiastuti akan jadi ketua KPK?

    Unggahan yang menarasikan Susi Pudjiastuti maju jadi ketua KPK. Faktanya, pernyataan tersebut tidak berdasar. (Facebook)

    Penjelasan:

    Berdasarkan penelusuran, hingga saat ini tidak ada informasi resmi maupun pernyataan dari Susi Pudjiastuti ataupun lembaga terkait yang menyebut ia akan menggantikan Ketua KPK.

    Sementara itu, menurut laman resmi KPK, posisi Ketua KPK masih dijabat oleh Setyo Budiyanto yang dilantik pada Desember 2024.

    Klaim: Susi Pudjiastuti maju jadi ketua KPK

    Pewarta: Tim JACX
    Editor: M Arief Iskandar
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Paus Beri Penghargaan Pro Ecclesia et Pontifice kepada Lilik Oetama

    Paus Beri Penghargaan Pro Ecclesia et Pontifice kepada Lilik Oetama

    Paus Beri Penghargaan Pro Ecclesia et Pontifice kepada Lilik Oetama
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Chief Executive Officer Kompas Gramedia, Lilik Oetama menerima penghargaan medali Pro Ecclesia et Pontifice dari Paus Leo XIV.
    Penghargaan tersebut diberikan kepada seseorang yang dinilai telah memberikan pelayanan luar biasa kepada Gereja Katolik dan Paus.
    Nunsius Apostolik Takhta Suci Vatikan di Indonesia Mgr Piero Pioppo menyematkan langsung medali tersebut kepada Lilik di di Kedutaan Besar Vatikan, Jakarta, pada Selasa (11/11/2025).
    Dalam penyematan tersebut hadir Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC, dan Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo.
    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (2016-2019) dan Menteri Perhubungan (2014-2016) Ignasius Jonan serta Menteri Kelautan dan Perikanan (2014-2019) Susi Pudjiastuti hadir pula dalam penyematan tersebut.
    “Saya sangat berkesan karena penghargaan ini diberikan oleh
    Paus Leo XIV
    ,” ujar
    Lilik Oetama
    seusai menerima penghargaan tersebut, dilansir dari
    Kompas.id
    .
    Medali yang diterimanya berbentuk salib berlapis emas dan di sisi depan terpahat figur Santo Petrus dan Santo Paulus.
    Sementara bagian lengan kiri salib bertuliskan Pro Ecclesia (untuk Gereja) dan lengan kanan bertuliskan Et Pontifice (dan Paus). Medali emas itu dipasangkan pada pita berwarna kuning-putih khas Vatikan.
    “(Medali itu diberikan) Karena dianggap telah ikut membantu (persiapan) kedatangan
    Paus Fransiskus
    ke Indonesia pada tahun lalu,” tambah Lilik Oetama.
    Medali Pro Ecclesia et Pontifice pertama kali dianugerahkan oleh Paus Leo XIII pada 17 Juli 1888 untuk memperingati 50 tahun tahbisan imamatnya.
    Kemudian pada Oktober 1898, penghargaan ini ditetapkan sebagai tanda kehormatan permanen bagi mereka yang dinilai berjasa bagi Gereja Katolik dan Paus.
    Penerima pertama dari Indonesia tercatat atas nama Barnabas Sarikromo pada 1928, seorang katekis yang mendampingi Romo Frans Van Lith SJ di Jawa.
    Sebelum penyematan penghargaan kepada para rohaniwan dan tokoh awam, Mgr Pioppo menyampaikan pesan perpisahan. Ia segera menempati penugasan baru sebagai Duta Besar Vatikan untuk Spanyol dan Kerajaan Andorra.
    Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia, Gereja Katolik, para diplomat, serta individu yang selama ini membantunya menjalankan tugas.
    “Syukur kepada Allah, terima kasih banyak, dan Tuhan memberkati,” ujarnya dalam bahasa Indonesia.
    Berita ini dilansir dari Kompas.id dengan judul ”
    Lilik Oetama Terima Penghargaan Pro Ecclesia et Pontifice dari Paus

    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Susi Pudjiastuti: Keberlanjutan dan Perempuan Itu Tak Terpisahkan

    Susi Pudjiastuti: Keberlanjutan dan Perempuan Itu Tak Terpisahkan

    Bisnis.com, JAKARTA — Susi Pudjiastuti, pendiri PT ASI Pudjiastuti Marine Product sekaligus Menteri Kelautan dan Perikanan RI periode 2014–2019 menilai bahwa keberlanjutan bukan sekadar konsep lingkungan, melainkan cara berpikir yang secara alami dimiliki oleh perempuan.

    “Perempuan kalau berpikir biasanya lebih detail tentang kesinambungan, tentang kelanjutan. Jadi, keberlanjutan dan perempuan itu dua hal yang berbeda tapi sebenarnya satu,” ujarnya usai menerima penghargaan SDG’s Life Below Water dalam ajang Women in SDG’s Action Award 2025 yang digelar oleh Bisnis Indonesia Group di Jakarta, Selasa (11/11/2025)

    Dalam hal ini, Susi menyoroti peran perempuan dalam sektor kelautan terutama di daerah pesisir yang kerap menjadi tulang punggung ekonomi keluarga. Dia mencontohkan kehidupan para istri nelayan di kampung halamannya, Pangandaran.

    “Di Pangandaran, istri nelayan yang memegang kendali keuangan. Suami pulang melaut, istri menjemput, menjual hasil tangkapan, dan mengatur penghasilan keluarga,” tuturnya.

    Menurutnya, kesejahteraan keluarga seringkali lebih stabil di wilayah di mana perempuan berperan aktif dalam pengelolaan ekonomi rumah tangga. Ketika perempuan diberi ruang dan kesempatan yang adil, keberlanjutan akan lebih mudah diwujudkan.

    Dia pun membandingkan dengan beberapa wilayah di pesisir pantura, ketika perempuan tidak memiliki peran dalam keuangan, ekonomi keluarga seringkali tidak sekuat di Pangandaran.

    “Jadi pemerintah harus adil, karena kalau perempuan kuat, keluarga juga kuat,” tegasnya.

    Terkait dengan pandangan yang menilai perempuan sebagai sosok yang lemah atau tertinggal, Susi tidak setuju dengan hal tersebut. Dia justru menganggap kesetaraan sebagai hal yang alami, bukan hak istimewa.

    “Saya tidak pernah merasa berbeda karena saya perempuan. Tantangan ada, tapi itu tantangan umum, bukan karena gender,” tegasnya.

    Memang secara fisik Perempuan dan laki-laki memiliki perbedaan tetapi dari sisi kemampuan dan kompetensi sebetulnya Perempuan dan laki-laki sama saja. Karena itulah,

    Susi berpesan agar perempuan Indonesia tidak terlalu larut memikirkan ketidaksetaraan, melainkan fokus pada karya.

    “Kalau terlalu banyak berpikir ‘saya perempuan, saya lemah’, energi akan habis. Lakukan saja dengan sungguh-sungguh,” katanya.

    Menurutnya, masyarakat Indonesia kini sudah jauh lebih egaliter. “Dalam kehidupan sehari-hari, perempuan sudah setara. Mungkin di beberapa wilayah masih ada budaya tradisional yang menempatkan perempuan di posisi kedua, tapi secara umum Indonesia sudah lebih terbuka,” ujarnya.

  • Ahmad Dhani Bela Menteri Susi Pudjiastuti Soal Rokok dan Tato dalam Sejarah Hari Ini, 2 November 2014

    Ahmad Dhani Bela Menteri Susi Pudjiastuti Soal Rokok dan Tato dalam Sejarah Hari Ini, 2 November 2014

    JAKARTA – Sejarah hari ini, 11 tahun yang lalu, 2 November 2014, musisi Ahmad Dhani bela Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) yang baru, Susi Pudjiastuti soal rokok dan tato. Pentolan Dewa 19 itu menganggap jangan melihat pemimpin dari luar saja, tapi lihat pengalaman dan prestasinya.

    Sebelumnya, keputusan Jokowi mengangkat Susi Pudjiastuti sebagai Menteri KKP bawa kehebohan. Kondisi itu karena gaya hidup Susi yang nyentrik. Kala menteri lain ramai-ramai jaga citra, Susi justru tunjukkan kebiasaan yang dipandang negatif: merokok dan suka tato.

    Putus sekolah bukan alasan untuk tak bisa meraih kesuksesan. Narasi itu diamini betul oleh Susi Pudjiastuti. Wanita kelahiran Pangandaran 15 Januari 1965 itu tak merasa putus sekolah semasa SMA sebagai keputusan yang terus disesali.

    Ia justru mencari pengalaman dalam berdagang di Pangandaran, Jawa Barat. Ia pernah menjadi penjual seprai hingga bakul ikan. Belakangan Susi mulai menemukan kenyamanan dagang ikan dan segenap hasil laut Pangadaran sedari era 1980-an.

    Susi Pudjiastuti dengan tato di kaki kanannya. (X)

    Usahanya perlahan-lahan bertumbuh. Ia mulai memikirkan spekulasi gila dalam urusan bisnis. Ia mencoba mencari skema pengangkutan hasil laut ke pelanggannya di Jakarta supaya tepat waktu. Ia mulai memikirkan untuk membeli pesawat terbang Cessna Caravan dan berhasil.

    Usaha perikanannya bertumbuh pesat. Pesawat-pesawat itu juga kadang kala digunakan untuk misi kemanusiaan juga. Ambil contoh pada saat Tsunami Aceh pada 2004. Pesawat-pesawat itu kemudian cikal bakal perusahaan maskapai penerbangan perintis di Indonesia, Susi Air.

    Pesawat yang dulunya hanya dua buah kemudian mencapai 40 lebih pesawat. Susi pun dianggap tokoh yang paling mengerti urusan kelautan dan perikanan. Sederet prestasi itu membuat Jokowi mengangkatnya jadi Menteri KKP pada 27 Oktober 2014.

    Sekalipun banyak yang meragukan eksistensi Susi. Jabatan Menteri KKP dianggap tak bisa dihuni mereka yang putus sekolah. Belum lagi urusan Susi yang tak bisa lepas dari rokok dan tato. Namun, Jokowi tak ambil pusing. Ia menegaskan Susi adalah orang tepat.

    Susi Pudjiastuti mengamati mural yang melukiskan dirinya. (ANTARA/Mohammad Ayudha)

    “Saya senang dengan cara kerja Bu Susi yang dalam jam-jam pertama pekerjaannya membuka kesadaran publik bagaimana potensi laut kita dicuri nelayan asing. Ia juga membahas target-target atas Kementerian Perikanan dan Kelautan yang bisa memberikan devisa pada negara.”

    “Bukan persoalan mudah untuk membangun industri kelautan apalagi lautan kita menjadi ajang illegal fishing. Namun, tidak ada jalan lain, demi kesejahteraan nelayan-nelayan kita, demi rakyat kita yang bisa menikmati ikan laut dengan harga murah karena distribusinya yang lancar maka kita harus kerja keras untuk itu,” ungkap Jokowi sebagaimana dikutip laman kompas.com, 1 November 2014.

    Keterangan Jokowi terkait Susi tak lantas membuat situasi mereda. Kritik dan keraguan kepada Susi terus muncul. Utamanya, terkait persoalan gaya hidup Susi yang nyentrik gemar merokok dan suka tato. Kondisi itu karena biasanya menteri memilih jaga citra.

    Namun, Ahmad Dhani muncul dan membela Susi pada 2 November 2014. Dhani yang notabene oposisi karena berada pada kubu Prabowo Subianto justru menganggap Susi adalah opsi terbaik untuk kursi Menteri KKP. Dhani meminta khalayak umum jangan fokus pada rokok dan tatonya.

    Ia meminta orang-orang menilai kinerja Susi ke depan. Susi dianggapnya sosok wanita yang kaya dengan pengalaman. Susi sudah bergelut dengan seluk-beluk dunia kelautan dan perikanan sejak lama. Dhani menilai Susi adalah pebisnis yang sukses.

    Ia mengenal Susi dari mulanya hanya punya lima pesawat, kemudian kini jadi puluhan pesawat. Dhani pun tak ragu menegaskan bahwa Susi adalah salah satu wanita hebat di Indonesia.

    Belakangan narasi yang diungkap Dhani membawa kebenaran. Susi Pudjiastuti menjelma jadi salah satu menteri yang berprestasi di era pemerintahan Jokowi periode pertama. 

    “Bu Susi itu hebat. Saya mengenalnya saat zaman tur Dewa 19. Waktu itu pesawatnya masih lima, sekarang udah 40 lebih. Enggak ada urusan buat saya menteri mau bertato atau merokok. Kalau saya malah mau milih presiden yang tatonya banyak,” ujar Dhani sebagaimana dikutip laman tempo.co, 2 November 2014.

  • Susi Pudjiastuti Minta Prabowo Bangun Jembatan untuk Anak Sekolah yang Harus Terjang Sungai di Nias Selatan

    Susi Pudjiastuti Minta Prabowo Bangun Jembatan untuk Anak Sekolah yang Harus Terjang Sungai di Nias Selatan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, merespons video viral sekelompok anak sekolah yang harus menyeberangi sungai deras demi bisa berangkat ke sekolah.

    Susi menyampaikan seruan langsung kepada Presiden RI Prabowo Subianto, serta menandai akun Sekretariat Kabinet (@setkabgoid) dan Kementerian Sekretariat Negara (@KemensetnegRI).

    “Pak Presiden @prabowo @setkabgoid @KemensetnegRI,” kata Susi, Selasa (7/10/2025).

    Komentar Susi itu merupakan respons terhadap unggahan @pikiran_rakyat yang menampilkan video sekelompok anak sekolah meminta bantuan Presiden Prabowo agar dibangun jembatan di wilayah mereka.

    Dalam video tersebut terlihat sejumlah anak berseragam sekolah menyeberangi arus sungai yang deras dengan berjalan kaki.

    Keterangan dalam video menyebutkan, jalan yang biasa dilalui menuju sekolah berubah menjadi aliran sungai setiap kali hujan besar.

    “Harus terjang sungai deras ke sekolah, anak-anak minta Prabowo bangun jembatan,” tulis keterangan video itu.

    Unggahan media tersebut mendapat perhatian luas dari publik.

    Tidak sedikit warganet yang menyoroti kondisi memprihatinkan yang masih dialami anak-anak di daerah terpencil, dan berharap pemerintah segera turun tangan.

    Penelusuran fajar.co.id, video memperlihatkan sekelompok pelajar itu ternyata berada di Nias Selatan, Sumatera Utara.

    Mereka memohon perhatian Presiden Prabowo Subianto agar membantu membangun jembatan menuju sekolah mereka, viral di media sosial.

    Rekaman tersebut pertama kali diunggah akun TikTok @scorpio_november25 dan dengan cepat menyita perhatian publik karena memperlihatkan kondisi memprihatinkan akses pendidikan di daerah tersebut.

  • Tambang Nikel di Raja Ampat Beroperasi Lagi, Bu Susi Colek Prabowo: Mohon Hentikan Pak Presiden!

    Tambang Nikel di Raja Ampat Beroperasi Lagi, Bu Susi Colek Prabowo: Mohon Hentikan Pak Presiden!

    GELORA.CO –  Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti berkomentar mengenai tambang nikel yang kembali beroperasi di Raja Ampat, Papua Barat Daya.

    Susi Pudjiastuti pun mengunggah emoticon bersedih dalam akun X (Twitter) dikutip Minggu (14/9/2025).

    “Bila keindahan dan keutuhan wilayah laut Raja Ampat rusak tercemar. Kita menyesalinya dan anak cucu kita tidak akan memaafkan kita. Mohon hentikan sebelum ini terjadi Pak Presiden,” tulis Susi Pudjiastuti dalam unggahan akun X @susipudjiastuti, Minggu (14/9/2025).

    Tak hanya itu, dalam unggahannya Susi Pudjiastuti juga mention akun@prabowo, @setkabgoid, @KemensetnegRI, @gerindra

    Unggahan tersebut pun mendapatkan respon dari warganet.

    @eddysusilo : Mhn dinasehati panjang bu, investasi atas nama kesejahteraan apapun tetap tak sebanding dgn daya perusakan nantinya bu. Kita akan nanggung beban kesalahan ini bu.

    @kangir18 : Kalau belum bisa jadi manusia bermanfaat buat manusia lainnya, minimal jangan merugikan/merusak. Tau diri lah sedikit

    @Sadar_waras: Sepertinya niat kali pengen merusak lingkungan tanpa tersisa sedikit pun. Apapun alasan investasi harus di perhitungkan keadaan alam demi kelangsungan hidup anak cucu nanti nya.

    PT GAG Nikel Beroperasi Lagi

    Diberitakan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa PT Gag Nikel sudah kembali beroperasi sejak Rabu (3/9/2025). 

    Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM, Tri Winarno, menyampaikan hasil evaluasi Program Penilaian Kinerja Perusahaan (PROPER) menunjukkan Gag Nikel memperoleh peringkat hijau. 

    Artinya, PT Gag Nikel sudah taat terhadap seluruh tata kelola lingkungan dan melakukan pemberdayaan masyarakat. 

    “(Keputusannya) lintas kementerian, sama KLH (Kementerian Lingkungan Hidup) dan KKP ada (Kementerian Kelautan dan Perikanan),” kata Tri dikutip dari Kompas.com, Rabu (10/9/2025). 

    PT Gag Nikel pun kembali beroperasi setelah pemerintah menghentikan sementara kegiatan operasi anak usaha PT Aneka Tambang Tbk (Antam) itu pada awal Juni 2025. 

    Sementara itu, Ketua Tim Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Arie Rompas, mengatakan baik warga maupun pemerintah harus peduli terhadap lingkungan di Raja Ampat.

    Sebab, kawasan ini dikenal sebagai pusat keanekaragaman hayati laut dunia.

    “Pertambangan di Raja Ampat seharusnya menjadi perhatian serius ya oleh publik dan juga pemerintah, karena berangkat dari viralnya kampanye Raja Ampat,” ujar Arie saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/9/2025).

    Arie mengungkapkan hadirnya proyek pertambangan nikel di Pulau Gag bisa berdampak pada lingkungan dan sosial dari kawasan tersebut. 

    Alasannya, Pulau Gag merupakan pulau kecil atau tiny island, yang seharusnya tidak boleh ditambang. 

    “Seharusnya itu (Pulau Gag) memang enggak boleh ditambang,” kata dia. 

    Arie menjelaskan, apabila pemerintah tetap nekat melakukan penambangan nikel di Pulau Gag, maka dampak negatif terhadap lingkungan akan sangat besar. 

    “Pulau itu luasnya sekitar 6.000 kilometer persegi dan izinnya (untuk pertambangan) itu bahkan hampi 13.000-an kilometer persegi,” ucap Arie. 

    Selain itu, masyarakat dan pemerintah perlu memperhatikan bahwa karakter pertambangan nikel di Indonesia adalah open pit mining atau membuka lahan tanah dan hutan. 

    Apabila proyek tambang nikel tetap berjalan dan dengan karakter penambangan open pit mining, maka hutan di Pulau Gag akan habis dibabat. 

    Kemudian, menilik karakteristik nikel, Arie menyampaikan, bahan tambang itu sifatnya muncul di permukaan tanah. 

    “Nikel itu dibawa keluar gitu, sehingga akan sulit melakukan pemulihan di wilayah itu,” kata Arie. 

    “Nah, ini yang kemudian menjadi perhatian serius, karena nanti dampaknya pasti akan lebih luas, termasuk bagi pesisir di pulau itu dan biota-biota laut, serta terumbu karang,” lanjut dia. 

    Ia mengingatkan bahwa Raja Ampat terkenal dengan biodiversitas koral yang sangat tinggi. Dengan adanya proyek pertambangan nikel, maka keberadaan terumbu karang akan terancam. 

    “Jadi, memang akan semakin luas dampaknya terkait dengan ekosistem laut, hutan, serta masyarakat adat yang tinggal di Pulau Gag,” kata Arie. 

    “Perlahan, wilayah-wilayah ruang hidup mereka akan hilang. Sementara, pertambangan ini jangka waktunya tidak lama, hanya gali, angkut, pergi, dan meninggalkan masyarakat tapi dampaknya begitu besar,” imbuhnya. 

    Upaya menolak pertambangan nikel di Raja Ampat Greenpeace, bersama lebih dari 60.000 orang yang telah menandatangani petisi penolakan tambang nikel PT Gag Nikel. 

    Organisasi ini juga berkomitmen untuk terus melawan segala bentuk operasi tambang di Raja Ampat.  “Kami mendesak pemerintah segera mencabut izin PT Gag Nikel serta menghentikan semua rencana penambangan nikel dan pembangunan smelter di Sorong maupun Raja Ampat,” kata Arie. 

    “Tak ada nikel yang sepadan dengan hancurnya ekosistem Raja Ampat yang disebut-sebut sebagai surga terakhir di Bumi ini,” pungkas dia. 

    Arie menegaskan, beroperasinya kembali tambang nikel di Raja Ampat telah menyalahi Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. 

    Menurut dia, tindakan yang dilakukan pemerintah termasuk pengabaian langsung terhadap ekosistem laut Raja Ampat. “Ini adalah bentuk pengkhianatan pemerintah terhadap komitmen iklim Indonesia, sekaligus memperdalam krisis ekologis yang sudah mengancam negeri ini,” tambahnya. 

  • Viral Susi Pudjiastuti Kendarai Mobil Pikap Minta Rokok Sebatang, Netizen Auto Kaget: Merakyat

    Viral Susi Pudjiastuti Kendarai Mobil Pikap Minta Rokok Sebatang, Netizen Auto Kaget: Merakyat

    GELORA.CO  – Viral video mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mengendarai mobil pikap. Menariknya, saat berpapasan dan disapa warga dengan santai dia minta rokok sebatang.

    Kejadian ini menjadi perhatian warganet setelah dibagikan akun Instagram @seatizenzmedia. “Bu Susi dengan santuynya meminta sebatang rokok kepada warga sekitar, merakyat ya,” tulis akun tersebut dalam keterangan video.

    “Punya Korek tapi gak punya Rokok,” kata sang admin dalam caption video dengan nada bercanda.

    Dalam video tampak sang perekam menyapa Susi Pudjiastuti yang sedang mengendarai mobil pikap warna putih. “Bu mau ke mana?” katanya.

    “Mau ke Cileutik, mau berenang,” ujar Susi menjawab sapaan warga.

    Namun, yang bikin kaget Susi tiba-tiba meminta rokok sebatang ke warga tersebut. “Ada punya rokok Kak. Sm***. Aku punya korek,” kata Susi sambil tertawa lepas.

    Warga tersebut menjawab rokoknya habis. Lalu, menanyakan kepada rekannya yang ada di mobil apakah ada rokok atau tidak.

    Akhirnya rekannya tersebut turun dari mobil dan memberikan rokok kepada Susi. Tidak disebutkan kapan dan di mana peristiwa itu terjadi.

    Video tersebut menyita perhatian warganet. Mereka salut dengan keakraban dan kesederhanaan Susi Pudjiatuti walaupun dikenal sebagai seorang pengusaha dan mantan pejabat tapi mau menyapa warga. 

    “Merakyat,” ujar @vivo***.

    “Sulit dipercaya dia minta rokok padahal dia punya helikopter,” kata @hmd**.

    “Keren Bu mending minta rokok biar akrab daripada minta duit anggaran,” ujar @fjp***.

    “Bjir ex menteri naik pick up,” kata @wali***.

    “Sehat2x ya Bu,” ujar @arab***.

    “Buu malah nyetir naik pick up pakai kipas angin mini lagi,” @sabri***.

    Diketahui, perempuan kelahiran 15 Januari 1965 ini merupakan seorang pengusaha Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia periode 2014–2019. Dia merupakan pemilik PT ASI Pudjiastuti Marine Product, sebuah perusahaan ekspor hasil laut, dan PT ASI Pudjiastuti Aviation, yang mengoperasikan maskapai penerbangan Susi Air.

  • Susi Pudjiastuti Tolak KJA di Pangandaran, Alumni Unpad Meradang Disebut “Bodoh”
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        19 Agustus 2025

    Susi Pudjiastuti Tolak KJA di Pangandaran, Alumni Unpad Meradang Disebut “Bodoh” Bandung 19 Agustus 2025

    Susi Pudjiastuti Tolak KJA di Pangandaran, Alumni Unpad Meradang Disebut “Bodoh”
    Editor
    PANGANDARAN, KOMPAS.com
    – Polemik keberadaan Keramba Jaring Apung (KJA) di Pantai Timur Pangandaran, Jawa Barat, kian panas. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, dengan lantang menyatakan penolakannya.
    Pernyataan itu ia sampaikan di Bandara International Beach Strip Susi Air, Rabu (13/8/2025).
    Sikap Susi mendapat dukungan dari Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Pangandaran yang juga mantan Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, serta Bupati Pangandaran saat ini, Citra Pitriyami.
    Ratusan pelaku wisata dan nelayan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Para Pelaku Wisata Pangandaran (FKP2WP) turut hadir.
    Bukan hanya soal lingkungan, pernyataan Susi Pudjiastuti yang menyebut Universitas Padjadjaran (Unpad) “bodoh” ikut menjadi sorotan.
    Wakil Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unpad, Budi Hermansyah, menyayangkan ucapan tersebut.
    “Tendensi dari keluarnya kata-kata ‘bodoh’ yang ditujukan ke guru besar Unpad sama dengan menghina Unpad sebagai lembaga pendidikan tinggi,” ujar Budi dikutip dari Tribun Jabar, Selasa (19/8/2025).
    Menurut Budi, alumni Unpad sejak 1950-an sudah berkontribusi besar di berbagai bidang, mulai dari pemerintahan, BUMN, politik, hingga swasta.
    Ia juga menyinggung keberadaan Kampus Unpad Pangandaran yang sejak 2016 menjalankan Program Studi Perikanan Laut Tropis.
    “Apabila ada perbedaan pendapat, silakan dibantah dengan argumentasi ilmiah, bukan dengan kata-kata yang kurang pantas,” katanya.
    Budi menambahkan, KJA Unpad sejatinya berfungsi sebagai laboratorium lapangan budidaya lobster. Tujuannya agar Indonesia tidak tertinggal dari Vietnam yang justru membesarkan benih lobster hasil tangkapan dari Indonesia.
    Di sisi lain, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad, Yudi Nurul Ihsan, menilai polemik ini sebaiknya diselesaikan melalui diskusi terbuka.
    “Saya harap ada diskusi yang lebih terbuka. Kalau perlu melibatkan semua pihak, mulai dari pemerintah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, LSM, hingga pelaku usaha,” ujar Yudi, Minggu (17/8/2025).
    Menurutnya, segala bentuk aktivitas di kawasan pesisir harus berpihak pada kesejahteraan masyarakat. Penolakan tidak seharusnya dilakukan jika kegiatan itu membawa manfaat.
    “Jangan ada egois. Semua yang bermanfaat, kenapa tidak? Itu harus untuk kepentingan masyarakat,” ucap Yudi.
    Ia menilai, jika KJA dianggap bermasalah, sebaiknya dipetakan aspek mana yang menimbulkan persoalan, lalu dicari solusi bersama. Unpad pun terbuka jika perlu menggelar forum diskusi khusus membahas keadilan perikanan di Indonesia.
    Yudi meyakini, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi juga akan mengambil sikap bijak dalam menyikapi polemik ini.
    “Saya yakin KDM akan bijak juga jika melihat semua permasalahan,” katanya.
    Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Alumni Sesalkan Ucapan Susi Pudjiastuti yang Sebut Unpad ‘Bodoh’ dalam Polemik KJA
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.