Tag: Surya Paloh

  • Metro TV Lahir dan Mengubah Wajah Televisi Berita Indonesia

    Metro TV Lahir dan Mengubah Wajah Televisi Berita Indonesia

    Jakarta: Setiap era memiliki tonggak yang mengubah arah sejarah. Di dunia pertelevisian Indonesia, tonggak itu muncul saat Metro TV resmi mengudara pada 25 November 2000. Tak sekadar menyiarkan berita, kehadirannya menandai lahirnya televisi yang membawa semangat mencerdaskan bangsa.

    Izin siaran dari departemen penerangan
    Cikal bakal Metro TV dimulai pada 13 Oktober 1999, ketika Departemen Penerangan mengumumkan lima perusahaan televisi swasta baru yang lolos seleksi pendirian stasiun TV.
    Salah satunya adalah PT Media Televisi Indonesia, yang kelak dikenal dengan nama Metro TV.

    Hanya dua belas hari kemudian, tepatnya 25 Oktober 1999, izin siaran resmi diterbitkan. Ini menjadi langkah besar pertama menuju lahirnya sebuah televisi yang kelak berfokus penuh pada berita dan informasi.
    Nama “Metro TV” dan Filosofinya
    Pada 25 November 1999, izin penggunaan nama “Metro TV” diberikan. Nama ini diusulkan langsung oleh Surya Paloh, sang pendiri, karena stasiun tersebut lahir dan bersiaran dari kawasan metropolitan Jakarta.

    Nama ini sekaligus mencerminkan semangat modernitas dan keterbukaan informasi yang ingin dibawa Metro TV sejak awal berdirinya.
     

    Membangun identitas
    Identitas Metro TV mulai diperkenalkan ke publik pada 4 Mei 2000 lewat iklan satu halaman di Harian Media Indonesia. Logo khas burung dan tulisan Metro TV dirancang oleh Tatang Ramadhan Bouqie, seorang seniman dan perancang grafis.

    Hanya seminggu berselang, Metro TV membuka lowongan kerja besar-besaran untuk berbagai posisi. Ribuan pelamar mendaftar, dan proses seleksi ketat dimulai pada 7 Juli 2000.

    Tim liputan pertama kemudian tampil ke publik pada 7 Agustus 2000, melakukan simulasi peliputan yang membuat masyarakat penasaran, kapan Metro TV akan mulai siaran?
    Simulasi peliputan dan orientasi intensif
    Kru Metro TV pertama kali melakukan simulasi liputan pada Sidang Tahunan MPR 2000, tepat pada 8 Agustus 2000. Mereka juga melakukan liputan lapangan di berbagai acara resmi di Jakarta. Semua ini menjadi latihan nyata menjelang masa siaran perdana.

    Seluruh karyawan Metro TV kemudian menjalani orientasi dan pelatihan intensif selama tiga bulan, dimulai pada 14 Agustus 2000.

    Tak tanggung-tanggung, Peter Arnett, jurnalis legendaris CNN yang dikenal sebagai wartawan perang, turut memberikan pelatihan.
     

    Peter Arnett membakar semangat para kru Metro TV untuk menghadirkan liputan yang kredibel dan berani di lapangan.

    Pada 18 Agustus 2000 kru Metro TV kembali melakukan peliputan Penutupan Sidang Tahunan MPR. Pada hari itu kru yang ditejunkan mencapai puluhan orang.

    Tak hanya peliputan soal megapolitan dan politik, Metro TV pada 19 Agustus 2000 menandatangani kerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Penandatangan kerja sama ini dilakukan untuk menyiarkan secara langsung aktivitas perdagangan saham di lantai bursa. Metro TV akan siaran langsung dari bursa pada pagi, siang, dan sore selama hari kerja bursa.
    Menuju siaran perdana
    Menjelang akhir 2000, segala persiapan dilakukan dengan serius. Studio 1 Metro TV, yang dibangun dengan peralatan mutakhir dari Roscor Corporation (AS), rampung pada 5 Oktober 2000.

    Simulasi siaran terus dilakukan, termasuk uji coba siaran langsung menggunakan satelit Flyaway pada 1 Oktober 2000, teknologi yang kala itu masih jarang digunakan di Indonesia.

    Tepat setahun setelah izin siaran keluar, 25 Oktober 2000, Metro TV mulai uji coba tayangan luar negeri sebagai pemanasan sebelum benar-benar mengudara.

    Kemudian pada 14 dan 15 November penutupan masa orientasi dan pelatihan. Saat itu tim Metro TV juga sudah memperkenalkan seragam liputan. Ciri ini kemudian hari diikuti oleh media-media lain dengan membuat seragam liputan masing-masing.
    Metro TV Mengudara
    Setelah masa uji coba dan persiapan panjang, momen bersejarah itu akhirnya tiba. Pada 18 November 2025, Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) hadir langsung meresmikan stasiun televisi ini. Dalam sambutannya, Gus Dur menyampaikan pesan sederhana namun bermakna dalam Metro TV harus ikut membantu mencerdaskan masyarakat.

    Pada 25 November 2000 pukul 12.00 WIB, Metro TV resmi ON AIR untuk pertama kalinya. Di hari perdananya, Metro TV menyiarkan liputan langsung dari Aceh dan Timor Timur, sekaligus memperkenalkan diri sebagai televisi berita yang mengedepankan akurasi dan kedalaman informasi.

    Sejak saat itu, dunia penyiaran Indonesia memasuki babak baru yaitu era televisi berita.

    Jakarta: Setiap era memiliki tonggak yang mengubah arah sejarah. Di dunia pertelevisian Indonesia, tonggak itu muncul saat Metro TV resmi mengudara pada 25 November 2000. Tak sekadar menyiarkan berita, kehadirannya menandai lahirnya televisi yang membawa semangat mencerdaskan bangsa.

    Izin siaran dari departemen penerangan
    Cikal bakal Metro TV dimulai pada 13 Oktober 1999, ketika Departemen Penerangan mengumumkan lima perusahaan televisi swasta baru yang lolos seleksi pendirian stasiun TV.
    Salah satunya adalah PT Media Televisi Indonesia, yang kelak dikenal dengan nama Metro TV.
     
    Hanya dua belas hari kemudian, tepatnya 25 Oktober 1999, izin siaran resmi diterbitkan. Ini menjadi langkah besar pertama menuju lahirnya sebuah televisi yang kelak berfokus penuh pada berita dan informasi.
    Nama “Metro TV” dan Filosofinya
    Pada 25 November 1999, izin penggunaan nama “Metro TV” diberikan. Nama ini diusulkan langsung oleh Surya Paloh, sang pendiri, karena stasiun tersebut lahir dan bersiaran dari kawasan metropolitan Jakarta.
     
    Nama ini sekaligus mencerminkan semangat modernitas dan keterbukaan informasi yang ingin dibawa Metro TV sejak awal berdirinya.
     

    Membangun identitas
    Identitas Metro TV mulai diperkenalkan ke publik pada 4 Mei 2000 lewat iklan satu halaman di Harian Media Indonesia. Logo khas burung dan tulisan Metro TV dirancang oleh Tatang Ramadhan Bouqie, seorang seniman dan perancang grafis.

    Hanya seminggu berselang, Metro TV membuka lowongan kerja besar-besaran untuk berbagai posisi. Ribuan pelamar mendaftar, dan proses seleksi ketat dimulai pada 7 Juli 2000.
     
    Tim liputan pertama kemudian tampil ke publik pada 7 Agustus 2000, melakukan simulasi peliputan yang membuat masyarakat penasaran, kapan Metro TV akan mulai siaran?

    Simulasi peliputan dan orientasi intensif
    Kru Metro TV pertama kali melakukan simulasi liputan pada Sidang Tahunan MPR 2000, tepat pada 8 Agustus 2000. Mereka juga melakukan liputan lapangan di berbagai acara resmi di Jakarta. Semua ini menjadi latihan nyata menjelang masa siaran perdana.
     
    Seluruh karyawan Metro TV kemudian menjalani orientasi dan pelatihan intensif selama tiga bulan, dimulai pada 14 Agustus 2000.
     
    Tak tanggung-tanggung, Peter Arnett, jurnalis legendaris CNN yang dikenal sebagai wartawan perang, turut memberikan pelatihan.
     

    Peter Arnett membakar semangat para kru Metro TV untuk menghadirkan liputan yang kredibel dan berani di lapangan.
     
    Pada 18 Agustus 2000 kru Metro TV kembali melakukan peliputan Penutupan Sidang Tahunan MPR. Pada hari itu kru yang ditejunkan mencapai puluhan orang.
     
    Tak hanya peliputan soal megapolitan dan politik, Metro TV pada 19 Agustus 2000 menandatangani kerja sama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI).
     
    Penandatangan kerja sama ini dilakukan untuk menyiarkan secara langsung aktivitas perdagangan saham di lantai bursa. Metro TV akan siaran langsung dari bursa pada pagi, siang, dan sore selama hari kerja bursa.
    Menuju siaran perdana
    Menjelang akhir 2000, segala persiapan dilakukan dengan serius. Studio 1 Metro TV, yang dibangun dengan peralatan mutakhir dari Roscor Corporation (AS), rampung pada 5 Oktober 2000.
     
    Simulasi siaran terus dilakukan, termasuk uji coba siaran langsung menggunakan satelit Flyaway pada 1 Oktober 2000, teknologi yang kala itu masih jarang digunakan di Indonesia.
     
    Tepat setahun setelah izin siaran keluar, 25 Oktober 2000, Metro TV mulai uji coba tayangan luar negeri sebagai pemanasan sebelum benar-benar mengudara.
     
    Kemudian pada 14 dan 15 November penutupan masa orientasi dan pelatihan. Saat itu tim Metro TV juga sudah memperkenalkan seragam liputan. Ciri ini kemudian hari diikuti oleh media-media lain dengan membuat seragam liputan masing-masing.
    Metro TV Mengudara
    Setelah masa uji coba dan persiapan panjang, momen bersejarah itu akhirnya tiba. Pada 18 November 2025, Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) hadir langsung meresmikan stasiun televisi ini. Dalam sambutannya, Gus Dur menyampaikan pesan sederhana namun bermakna dalam Metro TV harus ikut membantu mencerdaskan masyarakat.
     
    Pada 25 November 2000 pukul 12.00 WIB, Metro TV resmi ON AIR untuk pertama kalinya. Di hari perdananya, Metro TV menyiarkan liputan langsung dari Aceh dan Timor Timur, sekaligus memperkenalkan diri sebagai televisi berita yang mengedepankan akurasi dan kedalaman informasi.
     
    Sejak saat itu, dunia penyiaran Indonesia memasuki babak baru yaitu era televisi berita.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (ANN)

  • Berbeda dengan PAN, NasDem Ogah Lirik Purbaya

    Berbeda dengan PAN, NasDem Ogah Lirik Purbaya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Partai Nasdem memastikan tak akan mengajak Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bergabung ke partai mereka, meski popularitasnya tengah melambung.

    Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Hermawi Taslim, menegaskan pihaknya ingin memberi ruang bagi Purbaya untuk fokus pada tanggung jawabnya sebagai pejabat negara.

    “Bagi Nasdem, Purbaya biar saja fokus mengabdi kepada negara,” ujar Hermawi saat dihubungi, Kamis (30/10/2025).

    Hermawi menambahkan, partainya tidak memiliki niat untuk “menggoda” Purbaya agar menjadi kader.

    “Kami tidak akan menggoda beliau untuk menjadi kader,” katanya lagi.

    Menurutnya, Nasdem memahami pentingnya menjaga profesionalitas antara pejabat publik dan urusan politik. Karena itu, partai yang dipimpin Surya Paloh itu memilih menjaga jarak dan tidak terburu-buru memunculkan nama Purbaya dalam konteks politik praktis.

    “Kita berbagi tugas dalam mengurus negara ini,” ucap Hermawi.

    Hermawi juga memastikan Nasdem belum menyiapkan langkah apa pun terkait kemungkinan Purbaya Yudhi Sadewa maju di Pemilu 2029, meskipun elektabilitasnya tengah naik.

    Belakangan, sejumlah lembaga survei mencatat lonjakan dukungan publik terhadap Purbaya. Terbaru, survei Index Politica menempatkannya di posisi kedua calon presiden dengan elektabilitas 22,50%, hanya berada di bawah Presiden Prabowo Subianto.

    Sebelumnya, Purbaya sempat juga dirayu oleh PAN untuk bergabung, namun ia menegaskan tidak tertarik masuk dunia politik.

    “Saya enggak tertarik politik,” ucap Purbaya menanggapi ajakan tersebut.

  • Dubes Tiongkok Kagum pada NasDem, Bahas Kerja Sama Politik Anak Muda

    Dubes Tiongkok Kagum pada NasDem, Bahas Kerja Sama Politik Anak Muda

    Jakarta: Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong, mengaku kagum terhadap kiprah Partai NasDem sebagai partai politik yang berpengaruh dan progresif di Indonesia. 

    Kekaguman itu ia sampaikan saat berkunjung ke markas Partai NasDem di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/10). Wang Lutong dan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh membahas peluang kerja sama baru di bidang politik, pendidikan, dan pemberdayaan generasi muda.

    Dalam kesempatan tersebut, Surya Paloh didampingi anggota Majelis Tinggi DPP Partai NasDem Karli Boenjamin dan Lestari Moerdijat, Koordinator Pemenangan Pemilu DPP Partai NasDem Wilayah Gorontalo Rachmat Gobel, serta Wakil Sekjen Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai NasDem Sondang Tarida Tampubolon.

    Dubes Wang Lutong menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dari Ketua Umum dan jajaran DPP Partai NasDem. Ia menyebut kunjungan tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada salah satu partai politik besar dan berpengaruh di Indonesia.
     

    “Ini adalah kunjungan pertama saya ke NasDem Tower. NasDem adalah partai yang sangat impresif dan berpengaruh di Indonesia. Ketua Umumnya, Bapak Surya Paloh, adalah tokoh politik yang sangat dihormati. Itulah sebabnya saya berada di sini,” ujar Wang Lutong.

    Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas berbagai peluang kerja sama strategis di bidang pendidikan, sains dan teknologi, ekonomi digital, ekonomi hijau, hingga pembangunan infrastruktur penting di Indonesia.

    “Salah satu aspek penting dari hubungan bilateral ini adalah konektivitas masyarakat. Kami berbicara tentang dialog dan kerja sama yang mungkin dijalin dengan Partai NasDem,” tambah Wang.

    Dubes Wang juga menyoroti peran media yang dijalankan Partai NasDem dalam menyebarkan nilai-nilai positif dan memperkuat kesadaran publik. Ia berharap kerja sama antara generasi muda kedua negara dapat terus tumbuh, termasuk melalui program beasiswa, pertukaran pelajar, serta pelatihan politik lintas partai.

    “Kami berbicara tentang program pelatihan dan pertukaran pengalaman antarpartai, termasuk kolaborasi antara politisi muda dan media. Generasi muda adalah masa depan hubungan ini,” ujarnya.

    Wakil Sekjen DPP Partai NasDem Sondang Tarida Tampubolon menjelaskan bahwa kunjungan Dubes Tiongkok itu merupakan bagian dari upaya mempererat hubungan antarnegara sekaligus memperdalam kolaborasi antarlembaga politik.

    “Indonesia dan Tiongkok memiliki banyak kerja sama yang bersifat Sister City. Dalam pertemuan tadi, kami mendiskusikan bentuk kolaborasi konkret di bidang pendidikan, pelatihan, serta kursus-kursus bersama yang bisa memperkuat kapasitas sumber daya manusia di kedua negara,” jelas Sondang.

    Ia menambahkan, salah satu pembahasan menarik dalam pertemuan tersebut adalah pendidikan politik bagi generasi muda, yang menjadi perhatian bersama antara NasDem dan Tiongkok.

    “Di Tiongkok, pendidikan politik sudah diberikan sejak usia remaja. NasDem juga melakukan hal serupa melalui program seperti Remaja Bernegara, agar anak muda memahami politik yang sehat dan beretika. Jadi, kami menemukan banyak kesamaan visi di sini,” pungkasnya. (WH)

    Jakarta: Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong, mengaku kagum terhadap kiprah Partai NasDem sebagai partai politik yang berpengaruh dan progresif di Indonesia. 
     
    Kekaguman itu ia sampaikan saat berkunjung ke markas Partai NasDem di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/10). Wang Lutong dan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh membahas peluang kerja sama baru di bidang politik, pendidikan, dan pemberdayaan generasi muda.
     
    Dalam kesempatan tersebut, Surya Paloh didampingi anggota Majelis Tinggi DPP Partai NasDem Karli Boenjamin dan Lestari Moerdijat, Koordinator Pemenangan Pemilu DPP Partai NasDem Wilayah Gorontalo Rachmat Gobel, serta Wakil Sekjen Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai NasDem Sondang Tarida Tampubolon.

    Dubes Wang Lutong menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dari Ketua Umum dan jajaran DPP Partai NasDem. Ia menyebut kunjungan tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada salah satu partai politik besar dan berpengaruh di Indonesia.
     

     
    “Ini adalah kunjungan pertama saya ke NasDem Tower. NasDem adalah partai yang sangat impresif dan berpengaruh di Indonesia. Ketua Umumnya, Bapak Surya Paloh, adalah tokoh politik yang sangat dihormati. Itulah sebabnya saya berada di sini,” ujar Wang Lutong.
     
    Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas berbagai peluang kerja sama strategis di bidang pendidikan, sains dan teknologi, ekonomi digital, ekonomi hijau, hingga pembangunan infrastruktur penting di Indonesia.
     
    “Salah satu aspek penting dari hubungan bilateral ini adalah konektivitas masyarakat. Kami berbicara tentang dialog dan kerja sama yang mungkin dijalin dengan Partai NasDem,” tambah Wang.
     
    Dubes Wang juga menyoroti peran media yang dijalankan Partai NasDem dalam menyebarkan nilai-nilai positif dan memperkuat kesadaran publik. Ia berharap kerja sama antara generasi muda kedua negara dapat terus tumbuh, termasuk melalui program beasiswa, pertukaran pelajar, serta pelatihan politik lintas partai.
     
    “Kami berbicara tentang program pelatihan dan pertukaran pengalaman antarpartai, termasuk kolaborasi antara politisi muda dan media. Generasi muda adalah masa depan hubungan ini,” ujarnya.
     

     
    Wakil Sekjen DPP Partai NasDem Sondang Tarida Tampubolon menjelaskan bahwa kunjungan Dubes Tiongkok itu merupakan bagian dari upaya mempererat hubungan antarnegara sekaligus memperdalam kolaborasi antarlembaga politik.
     
    “Indonesia dan Tiongkok memiliki banyak kerja sama yang bersifat Sister City. Dalam pertemuan tadi, kami mendiskusikan bentuk kolaborasi konkret di bidang pendidikan, pelatihan, serta kursus-kursus bersama yang bisa memperkuat kapasitas sumber daya manusia di kedua negara,” jelas Sondang.
     
    Ia menambahkan, salah satu pembahasan menarik dalam pertemuan tersebut adalah pendidikan politik bagi generasi muda, yang menjadi perhatian bersama antara NasDem dan Tiongkok.
     
    “Di Tiongkok, pendidikan politik sudah diberikan sejak usia remaja. NasDem juga melakukan hal serupa melalui program seperti Remaja Bernegara, agar anak muda memahami politik yang sehat dan beretika. Jadi, kami menemukan banyak kesamaan visi di sini,” pungkasnya. (WH)
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Mendengar Suara Rakyat…
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        18 Oktober 2025

    Mendengar Suara Rakyat… Nasional 18 Oktober 2025

    Mendengar Suara Rakyat…
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Suara masyarakat menjadi hal yang tidak luput dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
    Mulai dari mahasiswa, pakar, akademisi, hingga berbagai kelompok masyarakat kerap menyuarakan aspirasi, tuntutan, dan ketidaksetujuan terhadap kebijakan, program, maupun sikap pemerintah di berbagai tingkatan.
    Lantas, bagaimana sikap pemerintahan Prabowo-Gibran dalam mendengar suara-suara rakyat itu dalam satu tahun pertamanya?
    Dalam satu tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran, berbagai program maupun kebijakan pemerintah kerap disorot rakyat.
    Mulai dari penolakan terhadap kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang terjadi pada pertengahan hingga akhir Desember 2024.
    Penolakan disuarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), elemen buruh, hingga para akademisi yang menilai bahwa PPN 12 persen akan semakin semakin melemahkan daya beli masyarakat.
    Kebijakan tersebut juga dinilai berpotensi menyebabkan inflasi yang justru menambah kompleksitas masalah.
    Akhirnya pada 31 Desember 2024 malam, Prabowo mengumumkan bahwa kenaikan PPN 12 persen tersebut hanya berlaku untuk barang dan jasa mewah.
    Prabowo juga memastikan bahwa kebijakan perpajakan tetap berpihak pada rakyat kecil dengan tetap mengenakan tarif PPN nol persen untuk barang dan jasa yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat.
    “Karena itu seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya dan telah berkoordinasi dengan DPR RI hari ini pemerintah memutuskan bahwa kenaikan tarif PPN dari 11 persen menjadi 12 persen hanya dikenakan terhadap barang dan jasa mewah,” ujar Prabowo, Selasa (31/12/2024) malam.
    Setelah itu, berbagai kelompok masyarakat kembali menyuarakan pendapat dan tuntutannya yang bertajuk “Indonesia Gelap” pada Februari 2025.
    Aksi “Indonesia Gelap” digawangi oleh BEM Seluruh Indonesia (SI) yang menyorot sejumlah kebijakan pemerintahan Prabowo-Gibran.
    Salah satu yang dikritisi oleh aksi “Indonesia Gelap” adalah kebijakan pemerintah yang mengatasnamakan efisiensi anggaran.
    Namun faktanya, efisiensi justru tidak sejalan dengan realitas yang diterapkan pemerintah, bahkan mengabaikan kepentingan rakyat.
    Realitanya, Prabowo justru melantik banyak wakil menteri (wamen), staf khusus (stafsus), hingga menggelar retret untuk menteri dan kepala daerah yang pasti menghabiskan anggaran yang tidak sedikit.
    Di samping itu, aksi Indonesia Gelap juga menyorot program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mengalokasikan anggaran yang sangat besar.
    Namun dengan anggaran yang jumbo tersebut, kasus keracunan menu MBG masih terjadi dan menimpa banyak siswa di berbagai daerah.
    Intan Afrida Rafni Aksi mahasiswa dan masyarakat dalam demonstrasi Indonesia Gelap saat menyuarakan tuntutannya untuk pemerintah di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat.
    Aksi Indonesia Gelap juga mengeluarkan 13 tuntutan lain, yakni:
    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi pun akhirnya keluar dan menemui massa yang berkumpul di dekat Istana Negara.
    Prasetyo kemudian mengajak para perwakilan massa untuk berdialog dengan pemerintah terkait tuntutan-tuntutan mereka.
    “Saya ingin menawarkan saudara tunjuk perwakilan saudara, kita berdialog, berdiskusi, yang konstruktif, beri masukan ke poin-poin yang saudara tuntut. Mana yang kurang tepat mari kita perbaiki bersama-sama,” ujar Prasetyo saat menemui mahasiswa, Kamis (20/2/2025).
    Puncak dari kegelisahan rakyat terhadap pemerintahan pun pecah pada akhir Agustus 2025. Pemicunya adalah berbagai tunjangan jumbo para legislator dan sikap anggota DPR yang tidak mencerminkan diri sebagai wakil rakyat.
    Hal tersebut semakin diperparah dengan pernyataan sejumlah anggota
    Gelombang demonstrasi terjadi pada 25 sampai 31 Agustus 2025 yang di berbagai daerah, dengan titik utama digelar di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta.
    Poster dan spanduk berisi kritik tajam terhadap DPR dibentangkan di sepanjang pagar Kompleks Parlemen.
    Massa menilai wakil rakyat lebih banyak memperjuangkan kepentingan pribadi dibandingkan kesejahteraan masyarakat yang mereka wakili.
    Namun pada Kamis (28/8/2025) malam, eskalasi demo meningkat dan massa terpencar ke berbagai wilayah di sekitar Gedung DPR/MPR.
    Salah satu titik panas antara massa dengan aparat kepolisian terjadi di Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
    Saat aparat kepolisian berusaha membubarkan massa di sana, tragedi yang menewaskan pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan terjadi.
    Affan Kurniawan dilindas kendaraan taktis (rantis) milik Brigade Mobile (Brimob) Polri dan menyebabkan pemuda berusia 21 tahun itu meninggal dunia.
    ANTARA FOTO/FAUZAN Para pengemudi ojek online (ojol) beriringan mengantarkan ambulans berisi jenazah rekan mereka, Affan Kurniawan menuju pemakaman di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (29/8/2025). Affan Kurniawan yang meninggal akibat terlindas mobil rantis Brimob saat ricuh Aksi 28 Agustus 2025 itu dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta Selatan.
    Setelah peristiwa tersebut, eskalasi demo semakin meningkat dan panas, bahkan berujung kericuhan dan pengrusakan fasilitas umum di berbagai daerah.
    Bahkan massa menjarah kediaman sejumlah pejabat negara, seperti anggota DPR Ahmad Sahroni, Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio, hingga mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
    Prabowo sebagai presiden pun mengeluarkan pernyataan usai tragedi yang menewaskan Affan Kurniawan. Ia menegaskan pemerintah akan memberi perhatian khusus kepada keluarga Affan.
    Rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya disampaikan Prabowo atas peristiwa itu. Ia mengaku sangat prihatin, sedih, dan sangat kecewa dengan insiden tersebut.
    Prabowo juga memerintahkan agar insiden semalam diusut secara tuntas dan transparan. Polisi yang melindas harus bertanggung jawab atas insiden tersebut.
    “Petugas-petugas yang terlibat harus bertanggung jawab, seandainya diketemukan mereka berbuat di luar kepatutan dan ketentuan yang berlaku. Akan kita ambil tindakan sekeras-kerasnya sesuai hukum yang berlaku,” tandas Prabowo dalam pernyataan resmi melalui sebuah video, Jumat (29/8/2025).
    Galih Pradipta Presiden Prabowo Subianto didampingi Ketua MPR Ahmad Muzani (kiri) dan Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyampaikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (31/8/2025). Prabowo menegaskan negara menjamin dan menghormati hak setiap warga dalam mengemukakan pendapat serta meminta aparat TNI dan Polri untuk bersikap tegas dalam menindak massa anarkis yang merusak fasilitas umum, tindakan penjarahan, hingga upaya makar. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/sgd/bar
    Setelah itu, Prabowo mengumpulkan delapan ketua umum partai politik yang berada di DPR Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (31/8/2025).
    Turut hadir Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri; Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh; hingga Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.
    Selain itu, turut hadir di Istana adalah Ketua MPR Ahmad Muzani, Ketua DPR Puan Maharani, dan Ketua DPD Sultan B Najamudin.
    Kemudian, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, dan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid.
    Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengungkapkan bahwa DPR akan mencabut sejumlah kebijakannya, termasuk tunjangan jumbo bagi legislator serta moratorium kunjungan kerja ke luar negeri.
    “Para pimpinan DPR menyampaikan akan dilakukan pencabutan beberapa kebijakan DPR RI, termasuk besaran tunjangan anggota DPR dan juga moratorium kunjungan kerja ke luar negeri,” kata Prabowo, Minggu.
    Prabowo menyebutkan, para ketua umum partai politik juga akan mengambil tindakan tegas terhadap sejumlah anggota DPR yang pernyataannya membuat gaduh.
    “Saya menerima laporan dari para ketua umum partai politik bahwa mereka telah mengambil langkah tegas terhadap anggota DPR masing-masing terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025, yaitu terhadap anggota DPR masing-masing yang telah mungkin menyampaikan pernyataan-pernyataan yang keliru,” ujar Prabowo.
    Gelombang demonstrasi yang terjadi pada 25–31 Agustus 2025 juga melahirkan “17+8 Tuntutan Rakyat” yang harus dipenuhi oleh pemerintah dan DPR.
    Tuntutan rakyat ini disusun dan lahir dari sekelompok influencer seperti Andovi Da Lopez, Salsa Erwin, hingga Jerome Polin yang merangkum berbagai aspirasi rakyat
    Daftar 17+8 Tuntutan Rakyat ini lahir dari gabungan berbagai kanal aspirasi publik, seperti desakan 211 organisasi masyarakat sipil, siaran pers Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK), pernyataan sikap Ikatan Mahasiswa Magister Kenotariatan UI, dan pernyataan sikap Center for Environmental Law & Climate Justice Universitas Indonesia
    17+8 Tuntutan Rakyat ini pun ramai di berbagai media sosial dan diunggah ulang oleh ribuan warganet hingga influencer ternama.
    Tuntutan pertama berisi 17 poin yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto, DPR, TNI, Polri, ketua umum partai politik, dan kementerian di sektor ekonomi.
    Sebanyak 17 tuntutan rakyat itu memiliki tenggang waktu hingga 5 September 2025 untuk direalisasikan oleh pihak eksekutif, legislatif, hingga aparat keamanan itu.
    Selain 17 poin tersebut, terdapat delapan tuntutan lain dengan tenggang waktu untuk direalisasikan hingga 31 Agustus 2025, yakni:
    Sejumlah poin dalam 17+8 Tuntutan Rakyat dikabulkan oleh pihak terkait. Seperti DPR yang akhirnya memutuskan untuk menghapus tunjangan perumahan untuk anggota dewan.
    DPR juga memerintahkan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk memproses para legislator yang mendapatkan sorotan, seperti Ahmad Sahroni, Adies Kadir, dan Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio.
    Kini pada 20 Oktober 2025, Prabowo-Gibran akan memasuki satu tahun pertamanya memimpin Indonesia.
    Pada satu tahun pertama Prabowo-Gibran, berbagai elemen masyarakat tetap menyuarakan aspirasinya kepada pemerintah, termasuk memberikan catatan kepada Kepala Negara.
    Salah satu catatan datang dari elemen buruh, yakni Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang memberikan sorotan terhadap sektor ketenagakerjaan.
    Sektor ketenagakerjaan sendiri juga termaktub dalam 17+8 Tuntutan Rakyat, yakni poin terkait upah layak dan pemutusan hubungan kerja (PHK).
    Elemen buruh juga merupakan kelompok yang terus menyuarakan aspirasi dan tuntutannya kepada pemerintah dalam banyak kesempatan.
    Adapun Presiden KSPI, Said Iqbal menilai bahwa sepanjang satu tahun pemerintahan ini, tidak ada terobosan kebijakan yang nyata dalam menjawab persoalan pekerja.
    “Masalah klasik seperti upah murah, praktik outsourcing tanpa batas, pekerja kontrak berkepanjangan, perlindungan bagi pekerja perempuan, dan keberadaan tenaga kerja asing (TKA) non-ahli masih dibiarkan,” ujar Said kepada Kompas.com.
    Bahkan hingga pertengahan 2025, jumlah tenaga kerja yang terkena PHK mendekati seratus ribu orang dari berbagai sektor industri, mulai dari tekstil, garmen, elektronik, hingga pertambangan.
    Prabowo diminta melakukan evaluasi agar pemerintahannya mengambil langkah nyata untuk atasi gelombang PHK hingga perkuat pengawasan ketenagakerjaan.
    “Kami berharap Presiden tidak tutup mata. Pemerintah harus berani melakukan perombakan, agar arah kebijakan ketenagakerjaan benar-benar bisa mewujudkan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan,” kata Said Iqbal.
    Catatan lain juga disampaikan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia.
    Mereka memberikan catatan terhadap sejumlah bidang, salah satunya terkait pemerataan pendidikan nasional, jaminan mutu kesehatan, dan soal janji 19 juta lapangan pekerjaan.
    Terkait pendidikan, Koordinator Nasional BEM PTMA Indonesia, Yogi Syahputra Alaydrus menilai bahwa tidak kunjung menyelesaikan persoalan pendidikan di Indonesia.
    “Adanya standar pendidikan yang rendah, mahalnya biaya pendidikan, dan kurangnya akses pendidikan menjadi suatu pola yang tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah kita,” ujar Yogi kepada Kompas.com.
    Kemudian terkait muju jaminan kesehatan yang dinilai tidak sinkron antara kebijakan dengan realitas yang ada. Terakhir soal janji 19 juta lapangan pekerjaan yang tak kunjung terealisasi.
    “Data menurut BPS menyatakan ada 7,28 juta orang kehilangan pekerjaan merupakan kebijakan distorsi yang harus kita tagih di pemerintahan Prabowo-Gibran,” ujar Yogi.
    BEM PTMA Indonesia juga menyoroti kinerja DPR dalam menjalankan fungsi legislasinya. Dari RUU Perampasan Aset hingga RUU Masyarakat Adat yang dilihat urgen justru tak kunjung dibahas oleh DPR.
    Sebaliknya, lembaga yang dipimpin oleh Puan Maharani itu begitu sigap membahas RUU Minerba, KUHAP, hingga RUU Kepariwisataan.
    “Kami dari BEM PTMA Indonesia mendesak Presiden Prabowo untuk menyurati biar segera DPR RI memproses dan mengesahkan RUU yang dibutuhkan masyarakat sebagai jalan ideal dan kepentingan masyarakat sesuai dengan Pasal 33 UUD NRI 1945,” ujar Yogi.
    Adapun pada satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, catatan-catatan yang ada akan menjadi bahan untuk perbaikan.
    “Tentu ketika ada catatan-catatan yang kita masih harus perbaiki, ya itu akan menjadi prioritas kita untuk terus disempurnakan,” ujar Prasetyo, Jumat (18/10/2025).
    Dalam kesempatan yang berbeda, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari mengatakan bahwa pemerintah adalah pihak yang mendengarkan kritik.
    “Masyarakat harus tahu bahwa dalam pemerintahan itu juga ada kritik-otokritik yang tujuannya untuk mengoptimalkan program pembangunan. Termasuk di dalam proses itu, kalau ada masukan, saran, data, atau kritikan,” ujar Qodari.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PKS dan Nasdem Temui Menhan Sjafrie, Bagaimana dengan Golkar?

    PKS dan Nasdem Temui Menhan Sjafrie, Bagaimana dengan Golkar?

    Bisnis.com, JAKARTA – Usai pertemuan terpisah Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dengan elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan NasDem, muncul pertanyaan apakah Partai Golkar akan ikut sowan membahas penguatan pertahanan nasional. 

    Anggota DPR dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) Muhidin M Said mengatakan bahwa pihaknya belum merencanakan pertemuan dengan Menhan menyusul kunjungan elite dua partai tersebut ke kantor Sjafrie.  

    “Oh itu kami belum ada rencana,” kata Muhidin saat konferensi pers di Graha DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Sabtu (18/10/2025).

    Menhan sebelumnya diberitakan menerima kunjungan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di kantornya, Rabu (15/10/2025). Selang beberapa hari, giliran Presiden PKS Al Muzammil Yusuf, didampingi Ketua Majelis Syro PKS Sohibul Iman yang menemui Sjafrie, Jumat (17/10/2025). 

    Pertemuan itu disebut-sebut membahas penguatan sistem pertahanan nasional, pentingnya pendekatan human security atau keamanan manusia yang melengkapi aspek ekonomi, pangan, kesehatan, hingga lingkungan. Melalui pendekatan ini, katanya, mampu melengkapi sistem pertahanan seperti Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata).

    Salah satu upaya yang direkomendasikan adalah melatih kader-kader PKS guna berkontribusi dalam sistem pertahanan Tanah Air.

    Sementara itu, Muhidin mengatakan pihaknya masih akan menunggu arahan dari Ketua Umum Bahlil Lahadalia untuk merencanakan pertemuan tersebut.

    “Itu nanti adalah kebijakan daripada Ketua Umum Dewan Pemimpinan Pusat Partai Golkar untuk bertemu dengan Menhan,” jelasnya.

  • Elite PSI Sindir Partai yang Ditinggal Kadernya, Singgung Kalkulasi Politik
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        16 Oktober 2025

    Elite PSI Sindir Partai yang Ditinggal Kadernya, Singgung Kalkulasi Politik Nasional 16 Oktober 2025

    Elite PSI Sindir Partai yang Ditinggal Kadernya, Singgung Kalkulasi Politik
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Harian DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ahmad Ali menyinggung soal partai politik yang ditinggal banyak kadernya.
    Ali mengatakan, seorang kader tentu memiliki kalkulasi politik sebelum memutuskan untuk meninggalkan partainya.
    Selain itu, ia mengatakan bahwa seharusnya partai politik yang ditinggalkan kadernya melakukan introspeksi.
    “Harusnya partai-partai politik yang ditinggalkan kadernya itu menyegerakan introspeksi diri. ‘Apa yang salah di partai saya? Kenapa kemudian banyak yang hijrah?’,” ujar Ali saat dihubungi, Kamis (16/10/2025).
    Mantan wakil ketua umum Partai Nasdem itu pun menyinggung banyaknya kader partai politik yang kini bergabung dengan PSI.
    Dengan nada bercanda ia mengatakan, hijrahnya nama-nama tersebut mungkin disebabkan oleh penampilan menarik dari Ali.
    “Mungkin kalian lihat Ahmad Ali yang ganteng kali,” ujar Ali.
    Kendati demikian, Ali kembali menjelaskan bahwa pindahnya seseorang ke partai politik lain pasti sudah melalui pertimbangan matang.
    Termasuk kenyamanan dan rasa hormat yang dinilainya menjadi sejumlah faktor seseorang hijrah ke partai politik lain.
    “Semua orang ini kan punya kalkulasi politik, hitungan-hitungan politik. Jadi bagi saya, untuk menentukan satu sikap itu adalah soal kenyamanan,” ujar Ali.
    “Kedua, di partai itu harus ada rasa respek. Kemudian ketiga, partai itu sungguh-sungguh diurus. Nah insya Allah itu menjadi salah satu indikator yang sedang kita kerjakan hari ini,” sambung mantan anggota Komisi III itu.
    KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA Para pengurus baru Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berfoto bersama usai diumumkan di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).
    Di samping itu, Ali mengungkap bahwa tujuh nama akan bergabung dengan PSI dalam waktu dekat. Ada politikus maupun aktivis yang disebut akan bergabung dengan partai pimpinan Kaesang Pangarep itu.
    “Ada beberapa tokoh politik dan aktivis profesional yang memang telah mengkonfirmasi ke saya dalam beberapa hari ini mereka akan bergabung ke PSI. Jadi ada lima atau tujuh,” ujar Ali.
    Bergabungnya nama-nama tersebut ke PSI disebut Ali akan menjadi kejutan. Namun, Ali masih enggan mengungkap lebih detail terkait tujuh sosok tersebut.
    “Yang saya bisa pastikan adalah kader-kader bangsa,” singkat Ali.
    Ia juga menjawab soal sosok J yang merupakan nama besar yang akan menjadi Ketua Dewan Pembina PSI.
    Namun, mantan wakil ketua umum Partai Nasdem itu masih enggan mengungkap sosok J yang akan diumumkan dalam forum besar.
    “Memang ini kalau tentang Mr. J itu, saya pastikan ya, Mr. J itu adalah tokoh besar yang akan bergabung di PSI. Forumnya pun, ketika dia mau bergabung itu, forumnya besar,” ujar Ali.
    Diketahui, Ahmad Ali diketahui merupakan salah satu politisi senior yang bergabung dengan partai pimpinan putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep.
    Selain Ahmad Ali, ada nama eks kader Partai Nasdem lain seperti Bestari Barus, Pinrang Andi Ichsan Aswad, dan Indira Mulasari.
    Terdapat pula tiga eks legislator Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Solo, yakni Ginda Ferachtriawan, Dyah Retno Pratiwi, dan Wawanto.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • NasDem Temui Menhan Sjafrie, Surya Paloh Akui Seperti Dapat Vitamin

    NasDem Temui Menhan Sjafrie, Surya Paloh Akui Seperti Dapat Vitamin

    JAKARTA – Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengaku mendapatkan “vitamin” setelah bertemu dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin di kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, Rabu.

    Vitamin dimaksud, kata dia, yakni merupakan berbagai masukan yang telah membesarkan hati dan diharapkan melahirkan sebuah motivasi yang lebih kokoh dan lebih kuat.

    “Jadi, ini saling memperkuat dan membesarkan hati. Itu pada intinya,” ucap Paloh dalam konferensi pers setelah pertemuan usai.

    Dengan begitu, ia turut berharap “vitamin” tersebut bisa memberikan keyakinan dalam kesadaran bahwa seberat-beratnya perjuangan bangsa tetap akan bisa dihadapi bersama dengan baik.

    Apalagi, sambung dia, jika perjuangan itu memang diikhlaskan dan diniatkan untuk menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi.

    Kedepannya, Paloh tak menampik akan terdapat pertemuan lanjutan lantaran komunikasi dengan Menhan tidak hanya selesai pada satu kali kunjungan.

    “Tetapi dalam pembicaraan saya dengan Pak Menhan, komunikasi itu tidak selamanya bisa dipahami, dilaporkan, dan diketahui oleh kawan-kawan pers,” ungkapnya.

    Selain itu, dia mengatakan pembicaraan keduanya juga tidak seluruhnya mengarah pada posisi NasDem yang berada di luar kabinet.

    Maka dari itu, dirinya menegaskan pembicaraan tersebut khususnya terkait optimisme yang masih ada dan harus terjaga lebih baik guna membangun optimisme, tidak hanya pada NasDem, tetapi bagi seluruh komponen dan elemen masyarakat lainnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Menhan turut mengaku mendapatkan “vitamin” dari Paloh yang akan dijadikan stamina dalam menghadapi berbagai tantangan dan tugas yang akan datang.

    “Vitamin” dimaksud, kata dia, berupa masukan informal tetapi penuh dengan komitmen nasionalisme dan patriotisme, yang bisa membantu dirinya dalam tugas sebagai penentu kebijakan nasional untuk stabilitas.

    “Terima kasih Pak Surya Paloh. Ini adalah kunjungan pertama partai politik di luar Koalisi Indonesia Maju,” ungkap Sjafrie.

  • Pertemuan Surya Paloh–Sjafrie Sjamsoeddin Kental Muatan Politik

    Pertemuan Surya Paloh–Sjafrie Sjamsoeddin Kental Muatan Politik

    GELORA.CO -Pertemuan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang berlangsung pagi tadi di Ruang Bhinneka Tunggal Ika, Kemenhan, Jakarta Pusat, menarik perhatian publik. 

    Analis komunikasi politik Hendri Satrio melihat, pertemuan tersebut sangat baik meskipun lebih terlihat kental nuansa politiknya dibandingkan membahas isu yang ada di ranah Menhan.

    “Pertemuan Sjafrie dengan partai politik ini lebih kuat aura politiknya dibandingkan dengan isu ranah Kemenhan, sehingga pertemuan ini bisa dicitrakan sebagai pertemuan Parpol dengan Sjahrie sebagai orang dekat Prabowo,” kata Hensat, sapaan akrabnya, Rabu, 15 Oktober 2025.

    Hensat memandang ini seperti momen Surya Paloh sedang membahas permasalahan internal partai dengan Sjafrie.

    Terlebih lagi, banyak kader partai Nasdem kini yang berpindah haluan ke partai lain sehingga mungkin Surya Paloh harus bercerita ke orang dekat Prabowo.

    “Pertanyaan besarnya, apakah pertemuan ini menyangkut kepindahan kader-kader Nasdem ke partai politik lain? Ini juga tentu harus dijelaskan sebenernya apa maksudnya dari pertemuan ini,” kata Hensat.

    Dia meyakini bahwa pertemuan itu sudah dengan sepengetahuan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam).

    “Saya meyakini bahwa pertemuan ini diinfokan ke Menko Polkam, namun yang jelas pertemuan tersebut lagi-lagi lebih kuat nuansa politiknya dibandingkan membahas isu-isu Kemenhan,” pungkas Founder Lembaga Survei Kedai Kopi tersebut. 

  • Isi Pertemuan Menhan dan Surya Paloh, Bicara soal Rencana Masuk Kabinet Prabowo?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        15 Oktober 2025

    Isi Pertemuan Menhan dan Surya Paloh, Bicara soal Rencana Masuk Kabinet Prabowo? Nasional 15 Oktober 2025

    Isi Pertemuan Menhan dan Surya Paloh, Bicara soal Rencana Masuk Kabinet Prabowo?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menemui Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, Rabu (15/10/2025).
    Keduanya kemudian melakukan pertemuan tertutup selama kurang lebih satu jam, sejak pukul 10.02 WIB dan berakhir sekitar pukul 11.15 WIB.
    Kunjungan ketua umum partai politik ke kantor Kemenhan ini merupakan yang pertama di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
    Lantas, apa isi pembicaraan dan kepentingan Surya Paloh menemui Menhan Sjafrie Sjamsoeddin?
    Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan masukan dari Surya Paloh yang bersinggungan dengan tugasnya berkaitan stabilitas nasional dalam pertemuan tersebut.
    “Saya mendapatkan
    reinforcement
    dalam tugas saya sebagai penentu kebijakan nasional untuk stabilitas. Dan Pak Surya Paloh memberi masukan informal tetapi penuh dengan komitmen nasionalisme dan patriotisme yang beliau sampaikan kepada saya,” kata Sjafrie dalam konferensi pers usai pertemuan di Gedung Kemenhan, Jakarta.
    Menurut Menhan, masukan yang diberikan Surya Paloh itu akan dijadikan sebagai semangat dalam menjalankan tugas dan menghadapi tantangan ke depannya.
    “Sekali lagi, terima kasih Pak Surya Paloh atas nasihat yang diberikan kepada kita dan ini adalah vitamin yang akan kita jadikan satu stamina menghadapi tantangan tugas yang akan datang,” ujarnya.
    Untuk itu, Sjafrie menyampaikan terima kasih pada Surya Paloh yang disebutnya sebagai ketua umum partai politik pertama di luar Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang berkunjung ke Kantor Kemenhan.
    “Jadi terima kasih Pak Surya Paloh, ini adalah kunjungan pertama partai politik di luar Koalisi Indonesia Maju,” katanya.
    Kemudian, Menhan menjelaskan alasan mengapa pihaknya yang menerima ketua umum partai politik, bukan Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam).
    Sjafrie menegaskan bahwa tugas Kemenhan salah satunya adalah menjaga stabilitas nasional dan kedaulatan negara.
    “Tugas Kementerian Pertahanan itu mempunyai dua dimensi. Yang pertama dimensi pertahanan negara, yang kedua adalah dimensi kedaulatan negara. Pada saat kita berbicara kedaulatan negara, semua elemen bangsa ini semua terkait. Kalau Kementerian Polkam, itu secara struktural dan substansial,” ujarnya.
    “Tapi, dalam konteks stabilitas nasional dan menjaga kedaulatan negara, ini adalah bagian kita (Kemenhan),” kata Sjafrie lagi.
    Selain itu, Sjafrie menyinggung peran Dewan Pertahanan Nasional (DPN) yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, juga berkantor di Kemenhan.
    “Kebetulan ini adalah kantor Dewan Pertahanan Nasional dan sekiranya teman-teman tahu, Pak Prabowo juga punya kantor di sini. Itu yang pertama,” ujarnya.
    Dalam kesempatan itu, Menhan juga mengungkapkan akan adanya kunjungan dari partai politik lain, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
    “Saya kemarin sore juga mendengar laporan bahwa PKS juga akan berkunjung dan ini adalah kantornya rakyat, kantornya rakyat yang berdaulat, tetapi di bidang stabilitas,” kata Sjafie.
    Sementara itu, Surya Paloh mengaku terhormat karena bisa diterima dengan baik oleh Menhan beserta jajaran.
    Menurut Paloh, dia bersahabat baik dengan Sjafrie Sjamsoeddin sejak lama.
    “Saya diberikan kehormatan yang luar biasa, mengingat persahabatan yang cukup lama kami bisa berdiskusi jauh lebih dalam dari hati ke hati,” kata Paloh.
    Kemudian, Surya Paloh menyebut, tidak ada pembahasan terkait Kabinet Merah Putih dalam pertemuannya dengan Menhan. Meskipun, kader Nasdem diketahui tidak masuk dalam kabinet bentukan Prresiden Prabowo tersebut.
    “Tidak semuanya pembicaraan kita itu mengarah kepada apakah memang sekarang yang Nasdem di luar kabinet nanti ada pembicaraan ke arah kabinet, enggak ada,” ujar Paloh.
    Namun, Surya Paloh mengatakan, tidak semua pembicaraan atau hasil pertemuan dapat disebarkan ke awak media.
    “Komunikasi kita tidak mungkin hanya selesai pada hari ini. Tetapi, tadi dalam pembicaraan saya dengan Pak Menhan, bisa saja komunikasi itu tidak selamanya bisa dipahami dan dilaporkan dan diketahui oleh kawan-kawan pers, kan? Saya pikir itu yang perlu saya beritahukan,” katanya.
    Lebih lanjut, Surya Paloh menyinggung perihal pentingnya kerja sama semua elemen anak bangsa, saat ini. Apalagi, menurut dia, Presiden Prabowo memiliki obsesi besar selama pemerintahan yang dipimpin.
    “Nah di sinilah fungsi dan tugas kita, terutama bagi saya pribadi bersama dengan seluruh katakanlah komponen dan elemen masyarakatnya yang mempunyai tentu rasa tingkat keberdayaan yang sama untuk keberhasilan pemerintahan ini mempunyai harapan pemerintah kita ini harus berhasil,” ujar Paloh.
    Terakhir, Surya Paloh menyampaikan harapannya agar pemerintah Presiden Prabowo berjalan lebih baik ke depan dengan kolaborasi antar elemen anak bangsa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Surya Paloh akui dapatkan “vitamin” setelah bertemu dengan Menhan

    Surya Paloh akui dapatkan “vitamin” setelah bertemu dengan Menhan

    Jadi, ini saling memperkuat dan membesarkan hati. Itu pada intinya

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh mengaku mendapatkan “vitamin” setelah bertemu dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin di kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, Rabu.

    Vitamin dimaksud, kata dia, yakni merupakan berbagai masukan yang telah membesarkan hati dan diharapkan melahirkan sebuah motivasi yang lebih kokoh dan lebih kuat.

    “Jadi, ini saling memperkuat dan membesarkan hati. Itu pada intinya,” ucap Paloh dalam konferensi pers setelah pertemuan usai.

    Dengan begitu, ia turut berharap “vitamin” tersebut bisa memberikan keyakinan dalam kesadaran bahwa seberat-beratnya perjuangan bangsa tetap akan bisa dihadapi bersama dengan baik.

    Apalagi, sambung dia, jika perjuangan itu memang diikhlaskan dan diniatkan untuk menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi.

    Kedepannya, Paloh tak menampik akan terdapat pertemuan lanjutan lantaran komunikasi dengan Menhan tidak hanya selesai pada satu kali kunjungan.

    “Tetapi dalam pembicaraan saya dengan Pak Menhan, komunikasi itu tidak selamanya bisa dipahami, dilaporkan, dan diketahui oleh kawan-kawan pers,” ungkapnya.

    Selain itu, dia mengatakan pembicaraan keduanya juga tidak seluruhnya mengarah pada posisi NasDem yang berada di luar kabinet.

    Maka dari itu, dirinya menegaskan pembicaraan tersebut khususnya terkait optimisme yang masih ada dan harus terjaga lebih baik guna membangun optimisme, tidak hanya pada NasDem, tetapi bagi seluruh komponen dan elemen masyarakat lainnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Menhan turut mengaku mendapatkan “vitamin” dari Paloh yang akan dijadikan stamina dalam menghadapi berbagai tantangan dan tugas yang akan datang.

    “Vitamin” dimaksud, kata dia, berupa masukan informal tetapi penuh dengan komitmen nasionalisme dan patriotisme, yang bisa membantu dirinya dalam tugas sebagai penentu kebijakan nasional untuk stabilitas.

    “Terima kasih Pak Surya Paloh. Ini adalah kunjungan pertama partai politik di luar Koalisi Indonesia Maju,” ungkap Sjafrie.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.