Tag: Surya Paloh

  • Rayakan HUT ke-14, NasDem Jakarta Berangkatkan 5 Kader Umroh Gratis

    Rayakan HUT ke-14, NasDem Jakarta Berangkatkan 5 Kader Umroh Gratis

    Jakarta: Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem DKI Jakarta menggelar puncak HUT Ke-14 Partai NasDem di Gedung Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).

    Mengangkat tema “Konsisten Membawa Arus Perubahan” kegiatan ini dihadiri oleh ratusan kader serta pengurus DPW, DPD hingga DPRT di lima wilayah Jakarta. 

    Perayaan puncak HUT NasDem Ke-14 yang digelar DPW NasDem Jakarta ini diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari pemotongan tumpeng, pengundian doorprize dan pembagian sembako. Dalam kegiatan tersebut NasDem Jakarta memberikan lima doorprize umroh kepada para kader.

    “Hari ini adalah hari spesial bagi kami kader NasDem. Kami merayakan 14 tahun kebersamaan kami sebagai satu entitas politik yang tema utamanya adalah eksistensi,” terang Ketua DPW Partai NasDem DKI Jakarta, Wibi Andrino usai kegiatan HUT. 

    Wibi mengatakan, sesuai mandat Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, para kader diminta untuk konsisten mendengar aspirasi masyarakat dan menjalankan tugas kader politik yang harus terjun ditengah-tengah masyarakat. 
     

    “Ini merupakan sesuatu yang harus kita resapi dan jalani dan ini menjadi spesial ketika kebersamaan ini menjadi suatu kekuatan. Tanpa adanya kekuatan satu sama lain di antara kita, itu akan berbeda. Jalan sendiri mungkin lebih cepat tetapi jalan bersama-sama walaupun lebih lambat tetapi akan lebih kuat,” jelas Wibi. 

    Pada puncak HUT ke-14 ini, DPW Partai NasDem Jakarta juga memberikan penghargaan kepada kader yang telah kembali ke pangkuan Sang Ilahi. Menurut Wibi, pengharagaan tersebut merupakan bentuk apresiasi terhadap jasa para kader NasDem Jakarta. 

    “Ini kali pertama dilakukan NasDem Jakarta untuk mengingat kembali daripada jasa seluruh kader NasDem Jakarta. Partai NasDem ini berdiri bukan hanya dari Ketua Umum akan tetapi berkat kader-kader partai yang telah berjibaku mengenalkan Partai NasDem kepada masyarakat,” jelasnya. 

    Wibi berharap, anak muda tidak apatis terhadap politik, karena maju mundurnya bangsa ini adalah bagian dari kita semua. Partai NasDem membuka ruang selebar-lebarnya kepada anak muda Jakarta untuk bergabung dan membangun Kota Jakarta bersama-sama.

    Selain umroh gratis, NasDem Jakarta juga memberikan doorprize lainnya berupa mesin cuci, magic com, kipas angin, dispenser, hingga sepeda listrik.

    Jakarta: Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem DKI Jakarta menggelar puncak HUT Ke-14 Partai NasDem di Gedung Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).
     
    Mengangkat tema “Konsisten Membawa Arus Perubahan” kegiatan ini dihadiri oleh ratusan kader serta pengurus DPW, DPD hingga DPRT di lima wilayah Jakarta. 
     
    Perayaan puncak HUT NasDem Ke-14 yang digelar DPW NasDem Jakarta ini diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari pemotongan tumpeng, pengundian doorprize dan pembagian sembako. Dalam kegiatan tersebut NasDem Jakarta memberikan lima doorprize umroh kepada para kader.

    “Hari ini adalah hari spesial bagi kami kader NasDem. Kami merayakan 14 tahun kebersamaan kami sebagai satu entitas politik yang tema utamanya adalah eksistensi,” terang Ketua DPW Partai NasDem DKI Jakarta, Wibi Andrino usai kegiatan HUT. 
     
    Wibi mengatakan, sesuai mandat Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, para kader diminta untuk konsisten mendengar aspirasi masyarakat dan menjalankan tugas kader politik yang harus terjun ditengah-tengah masyarakat. 
     

     
    “Ini merupakan sesuatu yang harus kita resapi dan jalani dan ini menjadi spesial ketika kebersamaan ini menjadi suatu kekuatan. Tanpa adanya kekuatan satu sama lain di antara kita, itu akan berbeda. Jalan sendiri mungkin lebih cepat tetapi jalan bersama-sama walaupun lebih lambat tetapi akan lebih kuat,” jelas Wibi. 
     
    Pada puncak HUT ke-14 ini, DPW Partai NasDem Jakarta juga memberikan penghargaan kepada kader yang telah kembali ke pangkuan Sang Ilahi. Menurut Wibi, pengharagaan tersebut merupakan bentuk apresiasi terhadap jasa para kader NasDem Jakarta. 
     
    “Ini kali pertama dilakukan NasDem Jakarta untuk mengingat kembali daripada jasa seluruh kader NasDem Jakarta. Partai NasDem ini berdiri bukan hanya dari Ketua Umum akan tetapi berkat kader-kader partai yang telah berjibaku mengenalkan Partai NasDem kepada masyarakat,” jelasnya. 
     
    Wibi berharap, anak muda tidak apatis terhadap politik, karena maju mundurnya bangsa ini adalah bagian dari kita semua. Partai NasDem membuka ruang selebar-lebarnya kepada anak muda Jakarta untuk bergabung dan membangun Kota Jakarta bersama-sama.
     
    Selain umroh gratis, NasDem Jakarta juga memberikan doorprize lainnya berupa mesin cuci, magic com, kipas angin, dispenser, hingga sepeda listrik.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Waketum NasDem: Revisi UU Pemilu dalam kajian internal partai

    Waketum NasDem: Revisi UU Pemilu dalam kajian internal partai

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Umum Partai NasDem Saan Mustopa mengatakan partainya akan menindaklanjuti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait revisi Undang-Undang Pemilihan Umum (UU Pemilu) lewat kajian internal.

    “Itu kan nanti dibicarakan, akan kita tindaklanjuti apa yang menjadi putusan Mahkamah Konstitusi itu pada saat pembahasan Undang-Undang Pemilu,” kata Saan usai acara HUT Ke-14 Partai NasDem di Jakarta, Selasa.

    Selama ini, menurut dia, Partai NasDem selalu mengusulkan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) tujuh persen terkait revisi UU Pemilu.

    Ia mengatakan pembahasan UU Pemilu itu juga akan didiskusikan lebih lanjut dengan fraksi-fraksi dan partai-partai di DPR.

    “Dan nanti kita diskusikan, kita bicarakan dengan partai-partai dan fraksi-fraksi yang lain terkait dengan ambang batas parlemen karena memang juga terkait dengan revisi Undang-Undang Pemilu belum dimulai,” ujarnya.

    Revisi UU Pemilu, kata Saan, masuk dalam daftar Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Tahun 2026. Untuk itu, Partai NasDem saat ini sedang dalam tahap pengkajian revisi UU tersebut.

    “Misalnya kayak NasDem, tentu NasDem melakukan kajian terkait dengan nanti revisi Undang-Undang Pemilu. Poin-poin apa saja yang nanti NasDem sampaikan, akan tawarkan kepada fraksi-fraksi yang lain dan tentu juga dengan pemerintah,” ucapnya.

    Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Zulfikar Arse mengungkapkan pembahasan revisi atau Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pemilu akan mulai bergulir pada tahun 2026 setelah Badan Legislasi DPR RI memutuskan RUU tersebut masuk ke Prolegnas Tahun 2026.

    Menurut dia, Komisi II DPR pun akan menjadi pihak yang menginisiasi pembahasan itu. Dengan dibahas pada 2026, menurut dia, DPR memiliki waktu yang panjang untuk mempersiapkan penyusunan RUU tersebut.

    “Kita akan bisa lebih fokus, kita akan bisa lebih memperbincangkan secara lebih mendalam soal perubahan undang-undang pemilu tersebut,” kata Zulfikar di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (7/10).

    Pewarta: Benardy Ferdiansyah/Muhammad Rizki
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Surya Paloh puji kinerja NasDem yang terus menambah kursi di DPR

    Surya Paloh puji kinerja NasDem yang terus menambah kursi di DPR

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memuji kinerja jajaran pengurus dan kader NasDem yang terus menambah perolehan kursi DPR RI dalam tiga Pemilu yang diikuti partainya.

    “Entah karena memang kemampuan, keuletan kita mengonsolidasikan barisan kita, di samping itu kita juga berkeyakinan karena alam masih memberikan kesempatan dan keyakinan untuk misi besar yang harus kita teruskan,” kata Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Selasa.

    Hal itu disampaikan Paloh usai memimpin upacara peringatan 14 tahun Partai NasDem yang juga berlangsung di NasDem Tower.

    Paloh mengungkapkan pada saat pertama kali mengikuti Pemilu pada 2014, Partai NasDem berhasil mengantongi 36 kursi DPR RI. Kemudian Pemilu selanjutnya pada 2019, NasDem berhasil mengamankan 59 kursi Parlemen dan terakhir pada Pemilu 2024 sebanyak 69 kursi diduduki oleh kader NasDem.

    “Kita berhasil lagi di tengah-tengah berbagai rintangan, kesulitan yang kita hadapi, NasDem tetap jaya menaikkan kursinya dari 59 kursi menjadi 69 kursi, dan siapa di antara kita yang tidak memahami situasi yang kita hadapi menjelang pemilu 2024 yang lalu, bukan biasa-biasa saja bagi NasDem,” ujarnya.

    Ia menilai perolehan suara yang terus mendongkrak kursi parlemen NasDem adalah bentuk kepercayaan masyarakat terhadap konsistensi partai yang terus menyuarakan gerakan perubahan.

    “Di sana pertempuran antara konsistensi tetap berada membawa arus perubahan atau kita terjebak pada pragmatisme. Kita memilih, apapun risikonya kita hadapi, kita tetap konsisten dalam membawa arus gerakan perubahan. Inilah kita saudara-saudaraku semuanya, dan di sinilah kekuatan sesungguhnya, the values of the Party Nasdem itu sendiri, konsistensi, ucapan dan perbuatannya,” kata Paloh.

    Misi besar baru setelah Pemilu 2024, bagi Surya, adalah mempersiapkan prestasi besar pada periode 2029.

    “Dengan harapan, dengan semua objek yang dikerjakan ke depannya, dengan strategi yang tepat, dengan mobilisasi para kader, mungkin 2029-2030, ada prestasi yang jauh-jauh besar, bisa dipertahankan dengan strategi”, tuturnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Surya Paloh: NasDem konsisten dukung pemerintahan Prabowo-Gibran

    Surya Paloh: NasDem konsisten dukung pemerintahan Prabowo-Gibran

    “Selaku institusi partai politik yang telah dan tetap berkomitmen sebagai pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran ini, saya juga ingin meyakinkan saudara-saudara, mudah-mudahan Insya Allah konsistensi kita tetap ada dalam diri kita,”

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan bahwa partainya mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sebagai komitmen dari konsistensi yang membawa perubahan.

    Surya Paloh dalam HUT Ke-14 Partai NasDem di Jakarta, Selasa menyampaikan keinginannya untuk menyukseskan pemerintahan Prabowo-Gibran.

    “Selaku institusi partai politik yang telah dan tetap berkomitmen sebagai pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran ini, saya juga ingin meyakinkan saudara-saudara, mudah-mudahan Insya Allah konsistensi kita tetap ada dalam diri kita,” ucap Surya dalam pidatonya.

    Komitmen partai, menurut Surya, telah berhasil membawa NasDem ke dalam kekokohan. Konsolidasi partai mencapai keberhasilan di tingkat nasional, salah satunya sukses dalam tiga kali pemilihan umum (pemilu).

    Sebelum Pemilu 2024, capaian kursi di parlemen di awal berdirinya partai telah mendapatkan 36 kursi di parlemen. Dalam pemilu kedua pada 2019, NasDem meraih 59 kursi. Kenaikan jumlah kursi itu, lanjut Surya, merupakan hasil keuletan untuk menyatukan barisan.

    “Keuletan kita [berhasil] mengkonsolidasikan barisan. Di samping itu, kita juga berkeyakinan karena alam masih memberikan kesempatan dan keyakinan untuk misi besar yang harus kita teruskan,” katanya.

    Misi besar baru setelah Pemilu 2024, bagi Surya, adalah mempersiapkan prestasi besar pada periode 2029.

    “Dengan harapan, dengan semua objek yang dikerjakan ke depannya, dengan strategi yang tepat, dengan mobilisasi para kader, mungkin 2029-2030, ada prestasi yang jauh-jauh besar, bisa dipertahankan dengan strategi”, ujarnya.

    Pewarta: Benardy Ferdiansyah/Muhammad Rizki
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Surya Paloh ucapkan selamat atas gelar Pahlawan Nasional Soeharto

    Surya Paloh ucapkan selamat atas gelar Pahlawan Nasional Soeharto

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengucapkan selamat kepada keluarga besar Presiden Ke-2 Republik Indonesia Soeharto atas penganugerahan gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah.

    “Kami ucapkan selamat kepada keluarga besar Pak Harto, atas pemberian gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah kepada Pak Harto,” kata Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Selasa.

    Hal itu disampaikan Paloh usai memimpin upacara peringatan 14 tahun Partai NasDem.

    Sebelumnya, Surya Paloh juga telah menekankan bahwa Partai NasDem melihat sisi positif terhadap pemberian gelar pahlawan tersebut.

    Meski ada kekurangan, ia menilai Soeharto telah memberikan peran dan dan arti terhadap pembangunan negara.

    Menurutnya, selama 32 tahun memimpin Indonesia, Soeharto pasti tak lepas dari kekurangan, kesalahan, dan kesilapan, namun peran Pak Harto juga harus dihargai bersama.

    Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada 10 tokoh yang dinilai berjasa besar bagi bangsa dan negara.

    Upacara penganugerahan gelar Pahlawan Nasional berlangsung di Istana Jakarta, Senin (10/11), diawali dengan prosesi mengheningkan cipta untuk arwah para pahlawan yang dipimpin langsung Presiden.

    Penganugerahan Pahlawan Nasional ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan negara atas kontribusi para tokoh dalam bidang kepemimpinan, demokrasi, HAM, dan keberpihakan kepada rakyat.

    Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116.TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional ditetapkan di Jakarta 6 November 2025.

    Dalam upacara tersebut, pemerintah menetapkan sepuluh tokoh sebagai Pahlawan Nasional, yakni:

    1. K.H. Abdurachman Wahid (Gus Dur) – Jawa Timur.
    2. Jenderal Besar TNI H.M. Soeharto – Jawa Tengah.
    3. Marsinah – Jawa Timur
    4. Mochtar Kusumaatmaja – Jawa Barat.
    5. Hj. Rahma El Yunusiyyah – Sumatera Barat.
    6. Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo – Jawa Tengah.
    7. Sultan Muhammad Salahuddin – Nusa Tenggara Barat.
    8. Syaikhona Muhammad Kholil – Jawa Timur.
    9. Tuan Rondahaim Saragih – Sumatera Utara.
    10. Zainal Abidin Syah – Maluku Utara.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • NasDem Rayakan HUT ke-14, Surya Paloh Tekankan Optimisme dan Gerakan Perubahan

    NasDem Rayakan HUT ke-14, Surya Paloh Tekankan Optimisme dan Gerakan Perubahan

    “Memang kita maksudkan inilah suasana kita. Nah, suasana yang memang kita pikir, walaupun dalam suasana sederhana seperti ini, tidak kurang artinya betapa kita bersyukur dan bersukahati karena kita telah seperti apa yang saya katakan bisa mencapai seperti apa yang telah kita capai pada hari ini,” ucapnya.

    Menurut Paloh, perjalanan kebangsaan saat ini sarat dengan perjuangan dan tantangan, namun NasDem akan terus konsisten membawa arus perubahan sebagai cita-cita perjuangan politiknya.

    “Ya memang, kita berpikir suasana perjuangan kebangsaan kita pun hari ini penuh dengan struggle, perjuangan itu sendiri yang memang bagi kita mengambil tema tetap konsisten dalam arus membawa gerakan arus perubahan itu menginspirasi tidak hanya bagi para kader NasDem untuk bisa benar-benar merasakan denyut nadi arti misi perjuangan besarnya partai ini dan memberikan arti, implikasi, konsekuensi yang mereka harus jalankan sebagai kader dan anggota partai ini,” jelasnya.

    Paloh menegaskan, semangat optimisme harus terus dijaga untuk menatap masa depan partai yang lebih baik. Di usia ke-14 Tahun, NasDem menatap hari esok, tetap bergerak terus dengan penuh optimisme.

    “Partai ini tetap harus konsisten membawa misi perjuangan tadi. Yang kedua, dia tetap harus menghadirkan terus-menerus, sikap dan ucapan maupun perbuatan yang lebih bisa memberikan nuansa memberikan motivasi, ajakan memperkuat rasa persatuan kita dalam kehidupan kebangsaan kita,” terangnya.

    Surya Paloh juga menekankan kesiapan Partai NasDem untuk menghadapi Pemilu 2029 dengan semangat dan strategi yang matang.

  • Perkuat Diplomasi ke Tiongkok, NasDem Bahas Kerja Sama Digital hingga Kaderisasi

    Perkuat Diplomasi ke Tiongkok, NasDem Bahas Kerja Sama Digital hingga Kaderisasi

    Jakarta: Partai NasDem melanjutkan langkah diplomasi politik internasionalnya dengan melakukan pertemuan bersama Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok di Jakarta, Senin, 10 November 2025.

    Pertemuan yang berlangsung di Kedubes Tiongkok itu dipimpin oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem Sondang Tarida Tampubolon dan diterima oleh Atase Politik Kedutaan Tiongkok, Mr. Zhang Ke.

    Pertemuan ini menjadi bagian dari persiapan keberangkatan delegasi Partai NasDem ke Tiongkok, yang akan melaksanakan serangkaian agenda di Beijing dan Yunnan selama delapan hari, 11 hingga 19 November. 

    Delegasi NasDem terdiri atas Rio Okto Mendrino Waas (Ketua DPP Bidang Digital dan Siber), Damianus Bilo (Staf Ahli Ketua Umum Partai NasDem), Nurdhian (Koordinator Media Center DPP NasDem), dan Laurentia Mellynda (Anggota DPRD NasDem Kota Cirebon, Jawa Barat).

    Dalam pertemuan tersebut, Sondang Tarida Tampubolon menekankan pentingnya kunjungan ini untuk mempererat hubungan politik antara Partai NasDem dan Partai Komunis Tiongkok (CPC), sekaligus memperkuat relasi bilateral antara Indonesia dan Tiongkok.
     

    “Kami berharap para delegasi dapat menyerap berbagai agenda selama di Tiongkok. Pengalaman dan pembelajaran dari CPC akan menjadi modal penting untuk memperkuat hubungan politik dan kerja sama strategis antara kedua negara,” ujar Sondang.

    Atase Politik Mr. Zhang Ke menyambut baik rencana keberangkatan tersebut dan memperkenalkan sejumlah agenda utama yang telah disusun oleh pihak Kedubes Tiongkok. Di antaranya, dialog politik antarpartai, kunjungan ke pusat riset ekonomi digital, dan pembelajaran strategi pengentasan kemiskinan berbasis teknologi yang menjadi keunggulan Tiongkok.

    Selain mempererat hubungan baik antara CPC dan Partai NasDem, Zhang Ke juga menyoroti pentingnya memperluas kolaborasi di bidang ekonomi digital dan transformasi teknologi, yang menjadi fokus utama Ketua DPP Bidang Digital dan Siber, Rio Okto Mendrino Waas.

    “China memiliki pengalaman panjang dalam memanfaatkan teknologi digital untuk pembangunan sosial dan penanggulangan kemiskinan. Kami ingin berbagi pengetahuan itu kepada mitra kami di NasDem,” ungkap Zhang.

    Sebelumnya, pada 21 Oktober 2025, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong, telah melakukan kunjungan ke Kantor DPP Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta. Dalam pertemuan dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, kedua pihak membahas peluang kerja sama baru di bidang politik, pendidikan, dan pemberdayaan generasi muda, termasuk peluang beasiswa bagi kader NasDem untuk melanjutkan studi di Tiongkok.

    Kunjungan delegasi NasDem ke Tiongkok kali ini diharapkan menjadi kelanjutan nyata dari diplomasi politik yang telah terjalin erat selama beberapa tahun terakhir. Melalui agenda di Beijing dan Yunnan, NasDem berkomitmen memperkuat jejaring internasional partai politik, serta kolaborasi di bidang teknologi dan ekonomi hijau.

    “Ini bukan sekadar kunjungan seremonial, tetapi upaya memperluas cakrawala politik dan membangun jembatan strategis antara dua kekuatan Asia,” tutup Sondang.

    Jakarta: Partai NasDem melanjutkan langkah diplomasi politik internasionalnya dengan melakukan pertemuan bersama Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok di Jakarta, Senin, 10 November 2025.
     
    Pertemuan yang berlangsung di Kedubes Tiongkok itu dipimpin oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem Sondang Tarida Tampubolon dan diterima oleh Atase Politik Kedutaan Tiongkok, Mr. Zhang Ke.
     
    Pertemuan ini menjadi bagian dari persiapan keberangkatan delegasi Partai NasDem ke Tiongkok, yang akan melaksanakan serangkaian agenda di Beijing dan Yunnan selama delapan hari, 11 hingga 19 November. 

    Delegasi NasDem terdiri atas Rio Okto Mendrino Waas (Ketua DPP Bidang Digital dan Siber), Damianus Bilo (Staf Ahli Ketua Umum Partai NasDem), Nurdhian (Koordinator Media Center DPP NasDem), dan Laurentia Mellynda (Anggota DPRD NasDem Kota Cirebon, Jawa Barat).
     
    Dalam pertemuan tersebut, Sondang Tarida Tampubolon menekankan pentingnya kunjungan ini untuk mempererat hubungan politik antara Partai NasDem dan Partai Komunis Tiongkok (CPC), sekaligus memperkuat relasi bilateral antara Indonesia dan Tiongkok.
     

     
    “Kami berharap para delegasi dapat menyerap berbagai agenda selama di Tiongkok. Pengalaman dan pembelajaran dari CPC akan menjadi modal penting untuk memperkuat hubungan politik dan kerja sama strategis antara kedua negara,” ujar Sondang.
     
    Atase Politik Mr. Zhang Ke menyambut baik rencana keberangkatan tersebut dan memperkenalkan sejumlah agenda utama yang telah disusun oleh pihak Kedubes Tiongkok. Di antaranya, dialog politik antarpartai, kunjungan ke pusat riset ekonomi digital, dan pembelajaran strategi pengentasan kemiskinan berbasis teknologi yang menjadi keunggulan Tiongkok.
     
    Selain mempererat hubungan baik antara CPC dan Partai NasDem, Zhang Ke juga menyoroti pentingnya memperluas kolaborasi di bidang ekonomi digital dan transformasi teknologi, yang menjadi fokus utama Ketua DPP Bidang Digital dan Siber, Rio Okto Mendrino Waas.
     
    “China memiliki pengalaman panjang dalam memanfaatkan teknologi digital untuk pembangunan sosial dan penanggulangan kemiskinan. Kami ingin berbagi pengetahuan itu kepada mitra kami di NasDem,” ungkap Zhang.
     
    Sebelumnya, pada 21 Oktober 2025, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong, telah melakukan kunjungan ke Kantor DPP Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta. Dalam pertemuan dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, kedua pihak membahas peluang kerja sama baru di bidang politik, pendidikan, dan pemberdayaan generasi muda, termasuk peluang beasiswa bagi kader NasDem untuk melanjutkan studi di Tiongkok.
     
    Kunjungan delegasi NasDem ke Tiongkok kali ini diharapkan menjadi kelanjutan nyata dari diplomasi politik yang telah terjalin erat selama beberapa tahun terakhir. Melalui agenda di Beijing dan Yunnan, NasDem berkomitmen memperkuat jejaring internasional partai politik, serta kolaborasi di bidang teknologi dan ekonomi hijau.
     
    “Ini bukan sekadar kunjungan seremonial, tetapi upaya memperluas cakrawala politik dan membangun jembatan strategis antara dua kekuatan Asia,” tutup Sondang.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Top 3 News: Aksi Copet di Mall Grand Indonesia Bikin Geger, Sempat Viral di Sosmed

    Top 3 News: Aksi Copet di Mall Grand Indonesia Bikin Geger, Sempat Viral di Sosmed

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang pemuda asal Batam berinisial MSR (21) ditangkap polisi usai mencuri ponsel jenis iPhone 14 Pro milik pengunjung Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada Jumat, 7 November 2025. Itulah top 3 news hari ini.

    Aksi copet tersebut sempat viral di sosial media, saat momen penangkapannya oleh pengunjung dan petugas keamanan.

    Kapolres Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro membenarkan pihaknya telah mengamankan pelaku. Situasi di lokasi kejadian berangsur kondusif lantaran peran cepat masyarakat dan petugas keamanan mall.

    Sementara itu, aksi nekat dilakukan komplotan maling dengan mencuri di Hotel Istana Ratu, Jalan Kramat Jaya Baru, Johar Baru, Jakarta Pusat.

    Tidak tanggung-tanggung, sasarannya bukan hanya barang namun juga material bangunan jadi yang dibongkar paksa. Kapolres Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro menyampaikan, peristiwa tersebut sebenarnya terjadi pada Sabtu, 26 September 2025 sekitar pukul 16.00 WIB.

    Kinerja petugas akhirnya membuahkan hasil setelah penyelidikan beberapa minggu, dengan menangkap empat pelaku berinisial H (51), JP (25), JY (30), dan I (57) pada Sabtu, 8 November 2025 sekitar pukul 07.00 WIB.

    Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait Ketua Umum atau Ketum Partai NasDem Surya Paloh mendukung rencana pemberian gelar Pahlawan Nasional untuk Presiden ke-2 RI Soeharto.

    Menurut Paloh, polemik pro dan kontra terhadap rencana pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto hal yang lumrah. Namun, ia mengingatkan bahwa penolakan pemberian gelar pahlawan untuk Soeharto tak menghilangkan sisi objektifitas mengenai kontribusinya selama 32 tahun memimpin.

    Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Minggu 9 November 2025:

    Influencer disabilitas, Muhammad Badru alias Badru ‘Kepiting’ jadi korban pencopetan di angkutan kota kawasan jalan Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat.

  • Gelar Pahlawan Nasional Soeharto: Polemik dan Warisannya di Mata Publik

    Gelar Pahlawan Nasional Soeharto: Polemik dan Warisannya di Mata Publik

    Bisnis.com, JAKARTA — Setelah melalui tiga rezim pemerintahan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto akhirnya mewujudkan pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto. 

    Keputusan tersebut akan diumumkan bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, Senin (10/11/2025) yang kabarnya akan dilaksanakan di Istana Kepresidenan, Jakarta.

    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan hal itu usai menghadiri rapat terbatas di kediaman Presiden, Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Minggu (9/11/2025) malam.

    “Iya,” ujar Prasetyo saat dikonfirmasi apakah rapat tersebut berkaitan dengan Hari Pahlawan.

    Dia menjelaskan, rapat malam itu membahas proses finalisasi daftar tokoh yang akan dianugerahi gelar Pahlawan Nasional tahun ini. 

    “Bapak Presiden juga mendapatkan masukan dari Ketua MPR, kemudian juga dari Wakil Ketua DPR. Karena memang cara bekerja beliau, menugaskan beberapa untuk berkomunikasi dengan para tokoh, mendapatkan masukan dari berbagai pihak sehingga diharapkan apa yang nanti diputuskan Presiden, oleh pemerintah, sudah melalui berbagai masukan,” jelasnya.

    Ketika ditanya apakah pengumuman itu akan disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo, Prasetyo membenarkan hal tersebut.

    Menurutnya, bahkan ada sekitar sepuluh nama tokoh yang akan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional tahun ini.

    Saat ditanya apakah di antara nama-nama tersebut termasuk Soeharto, Prasetyo menegaskan bahwa nama Bapak Pembangunan itu masuk dalam daftar.

    “Ya, masuk, masuk [dari 10 nama yang akan dapat gelar pahlawan],” ucapnya.

    Dia menambahkan, keputusan ini merupakan bentuk penghormatan negara terhadap jasa para pendahulu bangsa. 

    “Itu kan bagian dari bagaimana kita menghormati para pendahulu, terutama para pemimpin kita, yang apa pun sudah pasti memiliki jasa yang luar biasa terhadap bangsa dan negara,” tuturnya.

    Langkah ini menandai pertama kalinya pemerintah memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto, setelah wacana tersebut sempat muncul sejak era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono hingga Joko Widodo, tetapi tak pernah terealisasi.

    Dinamika Panjang Menuju Gelar Pahlawan Nasional Soeharto

    Perjalanan untuk menjadikan Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, sebagai Pahlawan Nasional bukanlah proses yang singkat. Wacana ini telah bergulir lebih dari dua dekade, melewati tiga rezim pemerintahan berbeda—Susilo Bambang Yudhoyono, Joko Widodo (Jokowi), hingga akhirnya terealisasi di era Presiden Prabowo Subianto.

    Setelah lengser pada 1998 di tengah krisis multidimensi dan gelombang reformasi, figur Soeharto kerap menimbulkan perdebatan di ruang publik. Di satu sisi, banyak kalangan menilai Soeharto sebagai tokoh pembangunan yang berhasil membawa Indonesia pada masa stabilitas ekonomi dan pertumbuhan pesat selama tiga dasawarsa kepemimpinannya. Namun di sisi lain, warisan pelanggaran hak asasi manusia, pembungkaman politik, dan praktik korupsi yang melekat pada rezim Orde Baru membuat wacana pemberian gelar Pahlawan Nasional selalu menjadi isu sensitif.

    Pada era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, sejumlah organisasi masyarakat dan tokoh politik pernah mengusulkan agar Soeharto mendapat pengakuan sebagai pahlawan. Namun, pemerintah kala itu memilih bersikap hati-hati, dengan alasan perlu menyeimbangkan pandangan publik dan memastikan proses seleksi tetap sesuai dengan prinsip keadilan sejarah.

    Wacana serupa muncul kembali di masa Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Beberapa menteri bahkan sempat mengonfirmasi bahwa nama Soeharto masuk dalam pembahasan Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Namun hingga akhir masa jabatan Jokowi, keputusan itu tidak pernah diambil, dengan alasan masih adanya perbedaan pandangan yang tajam di masyarakat.

    Baru di era Presiden Prabowo Subianto—mantan perwira TNI yang dikenal dekat secara personal dan ideologis dengan Soeharto—keputusan itu akhirnya terealisasi. Melalui pendekatan konsultatif dengan berbagai tokoh nasional, lembaga legislatif, dan Dewan Gelar, pemerintah menilai bahwa Soeharto layak mendapat pengakuan atas jasa-jasanya dalam menjaga keutuhan bangsa dan meletakkan dasar pembangunan nasional.

    Misalnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyatakan sepakat atas usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden Ke-2 RI Soeharto, terlepas dari kontroversinya.

    Dia mengatakan bahwa Partai NasDem melihat sisi positif terhadap pemberian gelar pahlawan tersebut. Meskipun ada kekurangan, tetapi dia menilai Soeharto telah memberikan peran dan dan arti terhadap pembangunan negara.

    “Sukar juga kita menghilangkan objektivitas bahwa sosok Soeharto telah memberikan posisi, peran, dan arti, keberadaan beliau sebagai Presiden yang membawa progres pembangunan nasional kita cukup berarti, seperti apa yang kita nikmati hari ini,” kata Surya Paloh usai acara FunWalk HUT Ke-14 NasDem di Jakarta, Minggu (9/11/2025).

    Selama 32 tahun memimpin Indonesia, menurut dia, Soeharto pasti tak lepas dari kekurangan, kesalahan, dan kesilapan. Namun jika ingin membawa gerakan perubahan, dia mengatakan bahwa faktor objektif atas peran Soeharto juga harus dihargai bersama.

    “Saya pikir memang kalau sudah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk konsekuensi pro dan kontra, polemik yang terjadi, bagi NasDem melihat sisi positifnya saja,” tuturnya.

    Senada, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menanggapi wacana pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI Soeharto yang menuai perdebatan publik.

    Dia menilai, perbedaan pendapat terkait hal tersebut merupakan hal yang wajar dalam demokrasi, tetapi bangsa Indonesia tetap harus menghargai jasa para tokoh yang telah berkontribusi besar bagi negara.

    “Bagi kami, Pak Harto adalah seorang tokoh, kemudian pemimpin bangsa 32 tahun yang mampu membawa Indonesia dari inflasi yang 100% kemudian inflasinya terjaga, menciptakan lapangan pekerjaan, kemudian juga mampu memberikan kontribusi terbaiknya dalam swasembada pangan, swasembada energi, sampai kemudian bangsa kita menjadi Macan Asia pada saat itu ya, di zaman Orde Baru,” ujarnya.

    Meski begitu, menurut Bahlil, tidak ada manusia yang sempurna, termasuk para pemimpin bangsa. Oleh karena itu, dia mengajak semua pihak untuk menilai jasa para tokoh secara proporsional dan menghargai kontribusi positif yang telah mereka berikan bagi kemajuan Indonesia.

    Bahkan, Bahlil menilai bahwa apabila perlu partainya menyarankan agar seluruh tokoh-tokoh bangsa terkhusus mantan-mantan presiden agar dapat dipertimbangkan untuk meraih gelar pahlawan nasional.

    “Kalau kita mau bicara tentang manusia yang sempurna, kesempurnaan itu cuma Allah Subhanahu wa taala. Semua masih ada plus minus, sudahlah yang yang baik ya kita harus hargai semua para pendiri dan para tokoh bangsa,” imbuhnya.

    Termasuk saat ditanya mengenai usulan agar Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur juga diberi gelar serupa, Bahlil menegaskan bahwa Golkar bersikap terbuka terhadap penghargaan bagi seluruh mantan presiden yang telah wafat.

    Dia juga menilai Gus Dur dan BJ Habibie merupakan tokoh besar yang turut memberikan kontribusi penting bagi perjalanan bangsa.

    “Pak Gus Dur juga mempunyai kontribusi yang terbaik untuk negara ini. Ya, kami menyarankan juga harus dipertimbangkan agar bisa menjadi pahlawan nasional. Pak Habibie juga, semuanyalah ya,” pungkas Bahlil

    Pro dan Kontra di Lapangan

    Ketua Dewan Setara Institute Hendardi menilai rencana pemberian gelar pahlawan untuk Presiden ke-2 Soeharto melanggar hukum. Menurutnya, Soeharto lekat dengan masalah pelanggaran HAM, korupsi, dan penyalahgunaan kewenangan.

    Hendardi mengatakan, upaya mengharumkan mertua Prabowo Subianto itu sudah berjalan sistematis. Sebab, katanya, tepat sebulan sebelum pelantikan Prabowo sebagai presiden, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) secara resmi mencabut nama Soeharto dari Ketetapan (TAP) MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

    Menurutnya, pencabutan TAP MPR itu mengabaikan fakta historis bahwa 32 tahun masa kepemimpinannya penuh dengan pelanggaran HAM, korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Pemerintah dinilai seolah ingin melepaskan nama Soeharto dari masalah-masalah yang pernah dibuatnya.

    “Selain itu jika nantinya Soeharto ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, hal itu merupakan tindakan melawan hukum, terutama UU Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan,” kata Hendardi dalam keterangan tertulis, Senin (27/10/2025).

    Dia menuturkan bahwa dalam aturan tersebut, untuk memperoleh gelar tanda jasa harus memenuhi beberapa syarat sebagaimana diatur di Pasal 24, yakni WNI atau seseorang yang berjuang di wilayah yang sekarang menjadi wilayah NKRI; memiliki integritas moral dan keteladanan, berjasa terhadap bangsa dan negara; berkelakuan baik; setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negara; dan tidak pernah dipidana, minimal 5 (lima) tahun penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

    “Soeharto tidak layak mendapatkan gelar pahlawan nasional. Dugaan pelanggaran HAM dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang pernah terjadi pada masa pemerintahannya yang otoriter dan militeristik tidak dapat disangkal, meskipun juga tidak pernah diuji melalui proses peradilan,” ujar Ketua Dewan Setara Institute Hendardi.

    Hendardi juga menyinggung putusan Mahkamah Agung No. 140 PK/Pdt/2005 yang menyatakan Yayasan Supersemar milik Soeharto telah melakukan perbuatan melawan hukum dan wajib membayar uang sebesar US$315.002.183 dan Rp 139.438.536.678,56 kepada Pemerintah RI, atau sekitar Rp4,4 triliun dengan kurs saat itu.

    Selain itu, Soeharto turut didakwa karena mengeluarkan sejumlah peraturan dan keputusan Presiden yang menguntungkan setidaknya tujuh yayasan yang dipimpin Soeharto dan kemudian dialirkan ke 13 perusahaan afiliasi keluarga serta pihak-pihak terdekat Cendana

    “Jika hal itu tetap dilakukan oleh Presiden sebagai Kepala Negara, maka tidak salah anggapan bahwa Presiden Prabowo menerapkan absolutisme kekuasaan,” tegasnya.

    Berbeda pandangan, Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) menyebut bahwa mayoritas responden setuju pengangkatan Soeharto sebagai pahlawan nasional.

    Kesimpulan itu diungkapkan KedaiKOPI ketika merilis hasil survei terbarunya mengenai persepsi publik terhadap wacana pengangkatan Presiden RI ke-2, Soeharto, dan Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), sebagai Pahlawan Nasional.

    Survei dilaksanakan dengan metode CASI (Computer Assisted Self Interviewing) pada 5-7 November 2025 dengan melibatkan 1.213 responden.

    Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio menyebut 80,7% publik setuju Presiden ke-2 Soeharto mendapatkan gelar pahlawan, 15,7% tidak mendukung, dan 3,6% tidak tahu.

    Dia menjelaskan alasan publik mendukung Soeharto adalah karena keberhasilannya dalam program swasembada pangan 78% dan Pembangunan Indonesia 77,9%.

    Selain itu, memori akan sekolah dan sembako murah 63,2% serta stabilitas politik yang baik 59,1% juga menjadi pertimbangan penting bagi responden yang mendukung.

    “Yang terbanyak karena berhasil membawa Indonesia swasembada pangan, kemudian berhasil melakukan pembangunan di Indonesia, karena sekolah murah dan sembako murah, karena stabilitas politik yang baik, lainnya macam-macam ada perjuangan kemerdekaan dan militer,” kata Hensa, dalam keterangan, dikutip Minggu (9/11/2025).

    Kemudian, bagi responden yang tidak mendukung, 88% beralasan bahwa Soeharto lekat dengan kasus korupsi, kolusi, nepotisme (KKN), 82,7% terkait isu pembungkaman kebebasan berpendapat dan pers, dan isu pelanggaran HAM mendapatkan respon 79,6%.

    Menurutnya, alasan ini tidak bisa dihilangkan dari ingatan masyarakat sehingga pemerintah diminta mempertimbangkan kembali pemberian gelar pahlawan terhadap Soeharto.

    “Ini adalah poin krusial. Dukungan pada Soeharto didasarkan pada aspek pembangunan dan kesejahteraan ekonomi, namun penolakan didominasi oleh isu KKN, pelanggaran HAM, dan kebebasan sipil. Ini adalah hal yang harus dipertimbangkan oleh Dewan Gelar,” jelas Hendri.

  • Disanksi Nonaktif oleh MKD, Surya Paloh Tak Berniat Ganti Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach

    Disanksi Nonaktif oleh MKD, Surya Paloh Tak Berniat Ganti Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum NasDem, Surya Paloh angkat suara terkait keputusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) yang menjatuhkan sanksi terhadap dua kadernya di DPR RI.

    Surya Paloh menegaskan, Partai Nasdem menghormati putusan MKD DPR RI yang menjatuhkan sanksi terhadap legislator DPR RI, Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach.

    Terlebih lagi menurut dia, Partai NasDem sudah memutuskan Sahroni dan Nafa nonaktif sebagai anggota DPR RI. Dan putusan MKD DPR RI hanya menindaklanjuti apa yang telah diputuskan Nasdem melalui putusan di MKD.

    Penegasan Surya Paloh tersebut disampaikan saat membuka acara Fun Walk di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Minggu (9/11).

    “Itu mekanisme DPR yang harus kami hormati, kan. Partai sudah memberikan nonaktif, MKD melaksanakan prosesnya, sebagaimana mekanisme yang ada di dewan,” ujar pemilik Media Group itu, Minggu.

    Paloh mengatakan NasDem tidak berencana mengganti Sahroni dan Nafa di DPR setelah putusan nonaktif terhadap keduanya.

    “Sampai saat ini belum. Maksudnya memang kami, menghormati, ya, semua proses itu,” ujarnya.

    Sebelumnya, MKD membuat putusan terhadap lima legislator nonaktif terkait kasus pelanggaran etik. Tiga dari lima legislator nonaktif terbukti melanggar kode etik dan disanksi nonaktif dengan waktu beragam.

    Wakil Ketua MKD Adang Daradjatun menjadi figur yang membacakan putusan lima legislator nonaktif, yakni Adies Kadir, Nafa Urbach, Surya Utama atau Uya Kuya, Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio, serta Ahmad Sahroni.

    Mereka yang dinyatakan terbukti melanggar etik ialah Nafa, Eko Patrio, dan Ahmad Sahroni, sedangkan Adies serta Uya Kuya tidak terbukti bersalah. (fajar)