Tag: Suroto

  • Diduga Petugas Bea Cukai Ngotot Minta Buka Truk, Sopir Kukuh Minta Ganti Rugi: Asal ada Uang Ganti

    Diduga Petugas Bea Cukai Ngotot Minta Buka Truk, Sopir Kukuh Minta Ganti Rugi: Asal ada Uang Ganti

    TRIBUNJATIM.COM – Viral sebuah truk asal Pamekasan, Madura yang diberhentikan oleh beberapa orang yang diduga petugas Bea dan Cukai di ruas tol.

    Dari video yang tersebar itu, truk tersebut sarat muatan dan tertutup rapat oleh terpal.

    Truk itu semula dicurigai mengangkut rokok ilegal.

    Hingga akhirnya, petugas tersebut ingin segera memeriksa.

    Saat truk sudah berhenti menepi, terjadi cekcok mulut petugas Bea Cukai dengan awak truk.

    Petugas bersikukuh mencurigai isi muatan truk. 

     Sementara, pengemudi truk juga bersikukuh menyatakan truknya tidak mengangkut rokok ilegal sembari menunjukkan salinan surat jalan yang dia dapatkan dari pemilik barang.

    “Dikira rokok gaesss sama Bea Cukai. Ini suratnya. Saya juga dokumentasi ini sama bos.”

    “Dikira rokok ini bos, barangnya bos sama Bea Cukai,” teriak sang sopir sambil merekam video dengan kameranya.

    “Iya nggak apa-apa (kalau terpal ini harus dibuka). Berapa sampean? Kalau ini rokok sampean yang untung, kalau ini bukan rokok, saya yang rugi.”

    “Ok Siap. Asal ada uang gantinya, saya buka selebar-lebarnya (terpalnya).” kata sang sopir.

     Menurut sang sopir truk tersebut mengangkut logam.

    Hingga berita ini diturunkan, tim TribunJatim.com masih berusaha mencari konfirmasi pihak terkait.

    Sementara itu, kasus rokok ilegal tanpa cukai lainnya juga pernah terjadi di Surabaya.

    Akun Instagram Polres Pelabuhan Tanjung Perak sempat viral setelah mengunggah video penangkapan mobil pikap yang diketahui mengangkut rokok ilegal tanpa cukai. 

    Namun, video tersebut tiba-tiba menghilang dari akunnya.

    Kini banyak yang bertanya-tanya tentang kelanjutan penangkapan tersebut. Berdasarkan penelusuran, penangkapan terjadi pada Sabtu malam, 31 Agustus 2024. 

    Menurut sumber, pada malam itu, polisi melakukan operasi gabungan dan berhasil mengamankan sebuah mobil pikap di sekitar Jalan Kedung Cowek. Mobil niaga tersebut telah diintai sebelumnya dan diamankan setelah melintas dari arah Madura melalui Tol-Jembatan Suramadu. Di bagian bak terbuka, ditemukan rokok ilegal yang ditutupi dengan terpal.

    Sementara itu, Kasi Humas Polres Tanjung Perak, IPDA Suroto, saat dikonfirmasi, menyalahkan seorang influencer terkait penghapusan video tersebut. 

    Ia menjelaskan bahwa video penangkapan diunggah tanpa izin dari pihak humas. Meskipun tidak dijelaskan secara rinci alasan di balik penghapusan video, Suroto menegaskan bahwa unggahan tersebut telah dihapus.

    “Unggahan di media sosial memang milik Mapolres Tanjung Perak, tetapi tayangan penangkapan mobil pengangkut rokok ilegal tanpa cukai adalah kesalahan pihak influencer. Karena itu, kami terpaksa menghapusnya,” jelasnya, Senin (2/9/2024).

    Suroto juga menyebutkan bahwa Instagram Mapolres Tanjung Perak dikelola oleh konten kreator eksternal. Saat disinggung mengenai rokok tanpa cukai, ia mengaku belum menerima informasi lengkap dari Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak. 

    “Saya tidak ikut dalam penangkapan dan belum mendapatkan data lengkap mengenai kasus tersebut,” tutupnya. 

  • Bentara Budaya Yogyakarta Undang Masyarakat ke Pameran ‘Blandong’: Kisah Pertukangan

    Bentara Budaya Yogyakarta Undang Masyarakat ke Pameran ‘Blandong’: Kisah Pertukangan

    TRIBUNJAKARTA.COM – Bentara Budaya Yogyakarta mengundang masyarakat untuk menyaksikan pameran bertajuk ‘BLANDONG’ yang mengangkat kisah pertukangan di Indonesia, 15-23 November 2024.

    Pameran ini menghidupkan kembali kisah para penebang kayu dan tukang kayu tradisional yang berjasa dalam membangun cikal bakal Sargede atau Kotagede, daerah yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari Yogyakarta.

    Seorang desainer kenamaan Indonesia, Nita Azhar, akan membuka pameran pada Jumat (15/11/2024) pukul 19.00 WIB.

    Pembukaan juga akan diramaikan dengan penampilan kolaborasi musik dan rupa dari Gatot Danar S, Annisa Hertami, Winarto Sabdo, Meuz Prast, Ifat Futuh, Irwan Guntarto dan Sriyadi Srintil

    Melalui pameran ini, Bentara Budaya mengajak kita melihat kembali peran besar blandong, atau penebang pohon, yang bertugas membuka Alas Mentaok sebagai wilayah perdikan bagi Ki Gede Pemanahan dan keluarganya.

    Hutan ini dibuka setelah lima abad pasca letusan besar Gunung Merapi, sebuah bencana yang mengubah banyak hal di wilayah Jawa Tengah.

    Para blandong ini tidak hanya menebang pohon, tetapi juga turut membangun pondasi sosial dan budaya, menciptakan rumah-rumah dari kayu pohon mentaok dan jati.

    Dalam pameran BLANDONG, pengunjung dapat melihat langsung alat-alat pertukangan tradisional yang dulu digunakan untuk membangun rumah-rumah, termasuk pethél—kapak kecil yang digunakan untuk meratakan permukaan kayu. Teknik khas ini menghasilkan pola yang tidak rata, disebut pethélan, sebuah bentuk seni tak sengaja yang menambah estetika pada hasil karya mereka.

    Tidak hanya alat pertukangan tukang kayu, pameran ini juga menampilkan berbagai alat tukang dari profesi lainnya, termasuk tukang batu, tukang jahit, tukang kayu, tukang cukur, tukang ukir, tukang becak, tukang jam, tukang patri, tukang sepatu, hingga tukang besi.

    Lewat berbagai koleksi ini, pameran BLANDONG diharapkan dapat menjadi jembatan antara generasi sekarang dengan warisan keterampilan tukang tradisional yang hampir punah.

    Menurut kurator, pameran ini adalah upaya untuk membangkitkan minat anak muda terhadap sejarah pertukangan yang menjadi bagian penting dari budaya dan pembangunan Nusantara.

    Di tengah modernisasi, alat-alat ini memiliki daya tarik tersendiri sebagai bukti keberdayaan masyarakat lokal dalam menciptakan peradaban dengan keterampilan sederhana namun penuh ketelitian.

    Pameran ini terbuka untuk umum mulai 16 hingga 23 November 2024, dari pukul 10.00 hingga 21.00 WIB di Bentara Budaya Yogyakarta, Jl. Suroto no 2, Kotabaru, Yogyakarta.

    Peserta pameran BLANDONG: Didik Kapal, dr Didi Sumarsidi, Edi Sunaryo, Heri Gaos, Iwan Ganjar, Nita Azhar, Pak Well dan Rembrand.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kaesang Optimis Paslon Sigit-Suroto Menang 70% di Pilkada Sragen

    Kaesang Optimis Paslon Sigit-Suroto Menang 70% di Pilkada Sragen

    Sragen: Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, menyatakan keyakinannya bahwa pasangan calon bupati dan wakil bupati Sragen nomor urut 02, Sigit Pamungkas dan Suroto, dapat meraih 70 persen suara dalam Pilkada Sragen 2024. Optimisme ini selaras dengan harapan pasangan calon tersebut dalam upaya memenangkan pemilihan.

    “Sesuai perintah dari Pak Sigit untuk mencapai kemenangan 70 persen,” ujar Kaesang setelah menghadiri dialog bersama generasi Milenial dan Gen Z di Sragen, Senin (tanggal kegiatan, jika ada).

    Kaesang menegaskan dukungannya terhadap Paslon 02 dan optimis bahwa generasi Milenial dan Gen Z akan ikut berperan dalam mendukung Sigit Pamungkas dan Suroto. “Insyaallah nanti generasi Milenial dan Gen Z bisa mendukung Pak Sigit dan Pak Suroto,” tambahnya.
    Sigit Siap Menjawab Tantangan untuk Sragen
    Calon Bupati Sragen nomor urut 02, Sigit Pamungkas, juga optimis bisa memenangkan Pilkada 2024 dengan dukungan dari PSI dan Kaesang. Kehadiran Kaesang di Sragen, menurutnya, merupakan representasi dukungan langsung dari Presiden Joko Widodo bagi pihaknya.

    Sigit memaparkan beberapa tantangan yang menjadi fokus utama jika terpilih sebagai bupati Sragen. “Dibandingkan eks-Karesidenan Soloraya, Sragen saat ini berada di posisi nomor satu dalam tingkat kemiskinan. Jadi, ini harus kita kejar supaya maju bersama-sama. Selain itu, upah regional Sragen masih tergolong paling rendah, ini juga menjadi PR bagi kami,” ujar Sigit Pamungkas.

    Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya peningkatan lapangan kerja yang mudah diakses oleh anak muda di Sragen dengan standar upah yang layak dan kompetitif. “Pekerjaan yang mudah didapat, upah bagus, serta adaptif dengan perubahan adalah kunci. Dengan visi PSI yang berfokus pada masa depan anak muda, kami yakin dapat bersama-sama menyongsong masa depan yang lebih baik,” tutup Sigit.

    Pilkada Sragen 2024 menjadi salah satu momentum penting dalam menciptakan perubahan bagi masyarakat Sragen, dengan harapan besar pada peran generasi muda untuk turut menentukan arah pembangunan Sragen ke depan.

    Sragen: Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, menyatakan keyakinannya bahwa pasangan calon bupati dan wakil bupati Sragen nomor urut 02, Sigit Pamungkas dan Suroto, dapat meraih 70 persen suara dalam Pilkada Sragen 2024. Optimisme ini selaras dengan harapan pasangan calon tersebut dalam upaya memenangkan pemilihan.
     
    “Sesuai perintah dari Pak Sigit untuk mencapai kemenangan 70 persen,” ujar Kaesang setelah menghadiri dialog bersama generasi Milenial dan Gen Z di Sragen, Senin (tanggal kegiatan, jika ada).
     
    Kaesang menegaskan dukungannya terhadap Paslon 02 dan optimis bahwa generasi Milenial dan Gen Z akan ikut berperan dalam mendukung Sigit Pamungkas dan Suroto. “Insyaallah nanti generasi Milenial dan Gen Z bisa mendukung Pak Sigit dan Pak Suroto,” tambahnya.
    Sigit Siap Menjawab Tantangan untuk Sragen
    Calon Bupati Sragen nomor urut 02, Sigit Pamungkas, juga optimis bisa memenangkan Pilkada 2024 dengan dukungan dari PSI dan Kaesang. Kehadiran Kaesang di Sragen, menurutnya, merupakan representasi dukungan langsung dari Presiden Joko Widodo bagi pihaknya.
    Sigit memaparkan beberapa tantangan yang menjadi fokus utama jika terpilih sebagai bupati Sragen. “Dibandingkan eks-Karesidenan Soloraya, Sragen saat ini berada di posisi nomor satu dalam tingkat kemiskinan. Jadi, ini harus kita kejar supaya maju bersama-sama. Selain itu, upah regional Sragen masih tergolong paling rendah, ini juga menjadi PR bagi kami,” ujar Sigit Pamungkas.
     
    Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya peningkatan lapangan kerja yang mudah diakses oleh anak muda di Sragen dengan standar upah yang layak dan kompetitif. “Pekerjaan yang mudah didapat, upah bagus, serta adaptif dengan perubahan adalah kunci. Dengan visi PSI yang berfokus pada masa depan anak muda, kami yakin dapat bersama-sama menyongsong masa depan yang lebih baik,” tutup Sigit.
     
    Pilkada Sragen 2024 menjadi salah satu momentum penting dalam menciptakan perubahan bagi masyarakat Sragen, dengan harapan besar pada peran generasi muda untuk turut menentukan arah pembangunan Sragen ke depan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ALB)

  • Pengakuan Pria Bantul Tega Bunuh Lansia Ibu Kos Ngawi

    Pengakuan Pria Bantul Tega Bunuh Lansia Ibu Kos Ngawi

    Ngawi (beritajatim.com) – Suroto (56) pelaku pembuhunan terhadap Darwati (78), lansia pemilik kos di Desa Beran Kecamatan/Kabupaten Ngawi memgaku tak berniat membunuh. Pria pengangguran warga Kelurahan/Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul itu berniat mencuri uang.

    “Saya tidak ada niat membunuh. Saya ditagih pelunasan kos. Biayanya Rp400.000, saya baru kasih Rp300.000, Rp100.000 saya pakai makan. Sampai uang tinggal Rp40.000, akhirnya saya berniat mencuri uang almarhum,” kata Suroto, Jumat (25/10/2024)

    ” Namun, pas saya mau ambil uangnya. Saya ketahuan, sampai akhirnya saya melakukan penganiayaan. Almarhum akhirnya meninggal. Saya bawa kabur motornya dan uangnya,” terangnya.

    Suroto mengaku telah menjual motor korban di kawasan Indramayu. Motor Beat yang tak dilengkapi surat itu laku Rp5.000.000.

    “Hasil menjual itu saya gunakan untuk kebutuhan saya sehari-hari,” kata Suroto.

    Pun, Suroto mengaku datang ke Ngawi untuk mencari pekerjaan sebagai sekuriti. Namun, karena kejadian ini, dia justru mendekam di jeruji besi.

    Diketahui, Darwati ditemukan meninggal dunia pada Selasa (15/10/2024). Kondisi tangan dan kakinya terikat. Kepalanya dibebet kain. Motor dan tasnya saat itu raib. [fiq/but]

  • Ini Motif Pembunuhan Lansia Ibu Kos di Ngawi

    Ini Motif Pembunuhan Lansia Ibu Kos di Ngawi

    Ngawi (beritajatim.com) – Pelaku pembunuhan Darwati (78), lansia yang merupakan ibu kos di Desa Beran, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, ditahan di Rutan Polres Ngawi sejak Selasa (22/10/2025). Pelaku, Suroto (56), merupakan warga Kalurahan Banguntapan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

    Suroto, yang merupakan salah satu penghuni kos milik korban, ditangkap di Indramayu, Jawa Barat. Dalam pemeriksaan, pria yang diketahui pengangguran ini mengaku membunuh Darwati setelah ketahuan mencoba mencuri uang milik korban.

    “Motif utama pelaku adalah karena sudah ditagih untuk melunasi biaya kos yang sebesar Rp400 ribu, namun baru membayar Rp300 ribu. Korban meminta agar segera dilunasi karena uang tersebut akan digunakan keperluan di Surabaya. Pelaku, yang semula berniat kabur, kemudian melihat kesempatan untuk mencuri uang korban,” jelas Kapolres Ngawi, AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto, dalam konferensi pers di Polres Ngawi, Jumat (25/10/2024).

    Saat berusaha mengambil uang, Suroto dipergoki oleh korban. Dalam kondisi tersebut, Suroto memukul Darwati dengan tangan kosong, mengikat tangan dan kaki korban, serta membekap wajahnya dengan kain.

    Setelah membunuh korban, Suroto melarikan diri dengan membawa uang senilai Rp2 juta dan sepeda motor milik korban. Beberapa barang bukti seperti pakaian yang berlumuran darah, sepasang sarung tangan hijau, ponsel, dan tas korban dibuang ke Bengawan Solo, sementara dompet korban dibuang ke sungai di daerah Tegal.

    “Saat ini, sepeda motor korban masih dalam pencarian. Berdasarkan pengakuan tersangka, motor tersebut dijual ke seorang penadah di Indramayu,” tambah Kapolres Dwi.

    Lebih lanjut, diketahui bahwa Suroto sebelumnya pernah terlibat dalam puluhan kasus kriminal, terutama penggelapan kendaraan. Namun, pelaku belum pernah ditangkap atau dihukum atas tindakannya yang terdahulu. Kini, Suroto dijerat dengan Pasal 365 KUHP, yang membawa ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. [fiq/beq]

  • Ketua KONI Probolinggo Ditangkap Polisi karena Konsumsi Sabu

    Ketua KONI Probolinggo Ditangkap Polisi karena Konsumsi Sabu

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua KONI Kota Probolinggo, Rahardian Juniardi, diamankan Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Penangkapan dilakukan karena penyalahgunaan narkotika jenis sabu. Pria yang akrab dipanggil Dodik itu diamankan di sebuah kafe di Probolinggo bersama temannya pada Kamis (10/10/2024) kemarin.

    “Masih kami lakukan pemeriksaan intensif. Nanti kalau ada perkembangan akan kami kabari,” kata Iptu Suroto, Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Sabtu (12/10/2024).

    Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto mengatakan saat penangkapan kepada Rahardian Juniardi, petugas kepolisian tidak menemukan barang bukti sabu. Namun, dari hasil tes urine, polisi mengetahui bahwa Rahardian Juniardi mengkonsumsi narkotika jenis sabu.

    “Hasil tes urinenya positif. Namun, untuk barang bukti sabu tdak ada. Dugaannya pengguna,” tutur Dirmanto.

    Terhadap kasus ini, Dirmanto meminta agar masyarakat bersabar dan menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan anggota Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

    “Masih didalami oleh penyidik Sat Reskrim Narkoba Polres Tanjung Perak keterlibatan dalam kasus narkoba jenis sabu. Tunggu saja nanti akan ada rilis dari Polres Tanjung Perak,” pungkas Dirmanto. (ang/but)

  • Mantan Anggota DPRD Bangkalan Jadi Bandar Sabu karena Tak Tahan Kerja Serabutan

    Mantan Anggota DPRD Bangkalan Jadi Bandar Sabu karena Tak Tahan Kerja Serabutan

    Surabaya (beritajatim.com) – Mantan anggota DPRD Bangkalan, Holili (56), diamankan oleh Unit I Satres Narkoba Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Kamis (03/10/2024) lalu. Dalam pemeriksaannya, Holili mengaku nekat menjadi bandar sabu karena tidak memiliki pekerjaan tetap usai masa jabatannya sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangkalan usai.

    “Pengakuannya dia untuk kebutuhan hidup. Lantaran usai menjadi anggota DPRD Bangkalan, dia bekerja serabutan dengan mengawal truk. Dan hanya bekerja kalau ada permintaan saja,” kata Iptu Suroto, Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Minggu (06/10/2024).

    Tersangka Holili diamankan di sebuah rumah di desa Kemoneng, Tragah, Bangkalan, Madura sekitar pukul 16.00 WIB. Dari penangkapan ini, polisi mendapatkan barang bukti 11 poket sabu dengan berat total 8,20 gram.

    “Kami juga amankan timbangan elektrik dan seperangkat alat hisap sabu,” tutur Suroto.

    Dari pengakuan mantan anggota Fraksi Hanura itu, ia mendapatkan barang haram dari seorang bandar berinisial B. Saat ini, polisi masih memburu B.

    Diketahui, mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangkalan ditangkap polisi karena penyalahgunaan narkoba, Kamis (03/10/2024) siang. Penangkapan ini dilakukan oleh Unit 1 Satres Narkoba Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Penangkapan ini dibenarkan oleh Iptu Suroto Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak. (ang/but)

  • Mantan Anggota DPRD Bangkalan Ditangkap Polisi Terkait Narkoba

    Mantan Anggota DPRD Bangkalan Ditangkap Polisi Terkait Narkoba

    Surabaya (beritajatim.com) – Mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangkalan ditangkap polisi karena penyalahgunaan narkoba, Kamis (03/10/2024) siang.

    Dari informasi yang dihimpun Beritajatim.com, mantan anggota DPRD Bangkalan itu berinisial HA.

    Penangkapan dilakukan oleh Unit 1 Satres Narkoba Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Perihal terlah dilakukannya penangkapan ini dibenarkan oleh Iptu Suroto Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

    “Betul mas,” kata Suroto saat ditanya terkait penangkapan H di Bangkalan oleh Beritajatim.com.

    Namun, Suroto menjelaskan bahwa saat ini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan kepada H. “Saat ini masih dilakukan pemeriksaan. Perkembangan akan kami sampaikan lebih lanjut,” tutup Suroto.

    Dari informasi yang dihimpun Beritajatim.com, H merupakan anggota DPRD Bangkalan masa 2009-2014. Ia ditangkap di rumah istrinya di Desa Kemoning, Tragah, Bangkalan. Ia diamankan dengan barang bukti narkotika jenis sabu. (ang/ian)

  • Aksinya Viral di Media Sosial, Begal Bersajam di Surabaya Keok 

    Aksinya Viral di Media Sosial, Begal Bersajam di Surabaya Keok 

    Surabaya (beritajatim.com) – Setelah viral di media sosial, FAM (19) begal bersajam di Surabaya keok ditangkap Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya. Video aksi FAM (19) merupakan kejadian pembegalan di Jalan Pogot, Jumat (06/09/2024) kemarin.

    Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Iptu Suroto mengatakan setelah menerima laporan korban, pihak Polres Pelabuhan Tanjung Perak melakukan penyelidikan secara mendalam dengan memeriksa saksi dan rekaman kamera Closed Circuit Television (CCTV) di sekitar lokasi. Hasilnya, polisi mendapatkan identitas FAM dan melakukan penangkapan di rumahnya Jalan Kapas Baru.

    “Korban, MRA (17), saat itu diancam dengan celurit oleh pelaku dan motornya dirampas. Kejadian ini sontak menjadi perhatian publik setelah tersebar di media sosial,” tutur Iptu Suroto, Rabu (25/09/2024).

    Setelah diamankan, polisi mendapati bahwa FAM beraksi bersama dua rekan lainnya yang saat ini sudah buron. Komplotan begal bersajam ini sudah melakukan aksinya di Proyek Tol Jl. Kali kedinding hingga Jembatan Suramadu.

    “Tersangka tidak beraksi sendirian. Ia merupakan bagian dari kelompok begal yang sudah melakukan serangkaian perampokan di berbagai titik di Surabaya, mulai dari Proyek Tol Jl. Kali kedinding hingga Jembatan Suramadu,” imbuh Suroto.

    Dari data kepolisian, FAM pernah ditahan karena kepemilikan senjata tajam dan tawuran pada tahun 2021. Saat ini, petugas kepolisian masih memburu 2 tersangka lainnya yang beraksi bersama FAM.

    “Dengan tertangkapnya tersangka ini, pihak kepolisian terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama di malam hari, sembari mengapresiasi peran publik dalam membantu penegakan hukum,” pungkasnya. (ang/kun)

  • Buru Penadah Handphone Curian, Polres Perak dapat Pengedar Sabu

    Buru Penadah Handphone Curian, Polres Perak dapat Pengedar Sabu

    Surabaya (beritajatim.com) – Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak menangkap 3 penadah handphone curian awal Juli 2024 lalu. Namun ternyata 3 pelaku yang ditangkap karena menjadi penadah itu ternyata juga menjadi bandar sabu.

    Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Iptu Suroto mengatakan 3 pelaku yang diamankan adalah MR (21) warga Jalan Bulak Banteng, MH (30) warga Jalan Benteng Miring, Serta ABP (17) perempuan asal Semampir.

    Penangkapan terhadap komplotan ini bermula dari masuknya laporan penjambretan handphone di Jalan Kalimalang. Setelah ditelusuri polisi, ternyata MH adalah pelaku penjambretan itu. MH pun diamankan di rumahnya.

    “Setelah menangkap MH kami lakukan pengembangan terhadap kasus penjambretan itu. Hasilnya ada 2 nama baru yang kami kejar,” kata Suroto, Sabtu (31/08/2024).

    Polisi lantas mengejar MR dan ABP sesuai dengan keterangan dari MH. MR lantas diamankan di kos pacarnya di jalan Kupang Krajan. Disana, ia kebetulan bersama ABP yang juga masih komplotan. Untuk mencari barang bukti, polisi lantas melakukan penggeledahan di kamar ABP.

    “Di kamar ABP itu kami temukan 34 poket sabu siap edar. Mereka juga mengakui bahwa selain menjadi penadah, ketiganya juga melakukan penjualan sabu,” imbuh Suroto.

    Dari hasil penyelidikan, diketahui komplotan ini memberikan pelayanan tukar handphone dengan sabu. Nantinya, handphone yang sudah didapat akan dijual. “Selain menukar barang hasil jambret dengan sabu, komplotan ini juga menjual langsung barang tersebut,” ungkapnya.

    Dari tangan mereka, polisi menyita sabu sebanyak 34 poket dengan berat seluruhnya 88,64 gram. “Kami amankan ketiganya karena berkomplotan mengedarkan sabu. Kasus narkobanya ditangani Sat Resnarkoba. Sementara MR juga ditahan karena menjadi penadah barang curian, kasusnya ditangani Satreskrim,” pungkasnya. (ang/kun)