Tag: Suroto

  • Sosok Rospita Vici Paulyn, Ketua Majelis Sidang Sengketa Dokumen Ijazah Jokowi di KIP

    Sosok Rospita Vici Paulyn, Ketua Majelis Sidang Sengketa Dokumen Ijazah Jokowi di KIP

    GELORA.CO – Sengketa terkait keaslian ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus berlangsung. Kasus ini tidak hanya menyoroti keabsahan dokumen, tetapi juga persoalan transparansi dan tata kelola administrasi publik di Indonesia.

    Pada Senin (17/11/2025), Ketua majelis sidang Komisi Informasi Pusat (KIP) RI, Rospita Vici Paulyn, mencecar pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai termohon terkait kelengkapan berkas Jokowi di sidang sengketa ijazah di Jakarta.

    Rospita Vici Paulyn, mempertanyakan kelengkapan berkas Jokowi yang dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada (UGM).

    Pihak UGM dianggap tidak dapat memberikan salinan berkas yang diminta, yang menimbulkan keraguan terkait penguasaan dokumen tersebut.

    Selain itu, KPU Surakarta juga menjadi sorotan karena melakukan pemusnahan arsip pencalonan Jokowi yang dianggap masih berpotensi disengketakan.

    Sementara, Polda Metro Jaya mengonfirmasi bahwa ijazah asli Jokowi saat ini berada dalam penguasaan mereka untuk keperluan proses hukum.

    Peran Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)

    Di tempat yang sama, ANRI dikonfirmasi tidak menyimpan salinan primer ijazah Jokowi, yang memicu gugatan hukum oleh seorang pengamat kebijakan publik, Bonatua Silalahi.

    Bonatua menilai ketiadaan dokumen tersebut menghambat penelitian akademisnya yang berstandar internasional dan menegaskan pentingnya verifikasi data primer untuk menjaga kualitas riset.

    Analis Sosial Politik dari Universitas Negeri Jakarta, Ubedilah Badrun, menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas publik dalam kasus ini.

    Ia menilai bahwa kegigihan tokoh-tokoh yang menelusuri kebenaran ijazah Jokowi menunjukkan adanya masalah serius dalam tata kelola administrasi calon kepala daerah.

    Tuntutan Aliansi Pro Demokrasi (Prodem) Jawa Tengah

    Sebelumnya, Kelompok masyarakat Prodem Jawa Tengah mengajukan aduan sengketa informasi terhadap KPU Surakarta yang menolak memberikan salinan ijazah Jokowi saat pencalonan Wali Kota.

    Mereka menuntut keterbukaan informasi sebagai bagian dari demokrasi dan transparansi publik.

    Terjadi Perdebatan di Persidangan, Ketua Majelis Cecar UGM 

    Rospita Vici Paulyn, Ketua majelis sidang Komisi Informasi Pusat (KIP) mencecar pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai termohon terkait kelengkapan berkas Jokowi di sidang sengketa ijazah, Jakarta, pada Senin (17/11/2025).

    Ketua majelis sidang Rospita Vici Paulyn mempertanyakan sejumlah salinan berkas Jokowi yang dimiliki UGM. “Ini persoalannya dari pihak UGM menjawabnya tidak dalam penguasaan. Tidak dalam penguasaan itu artinya tidak ada berarti,” ujar Rospita. 

    Dalam sidang sengketa ini menghadirkan sejumlah pihak seperti Universitas Gajah Mada (UGM), Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Polda Metro Jaya.

    KPU Surakarta mengatakan pemusnahan dilakukan lantaran arsip telah tersimpan selama dua tahun. Namun, ketua sidang mempertanyakan pemusnahan arsip tersebut.

    “Selama itu berpotensi disengketakan tidak boleh dimusnahkan. Saya bingung, arsip mana yang satu tahun dimusnahkan. Masa retensi penyimpanan arsip itu tidak ada yang di bawah lima tahun,” ujar ketua majelis sidang.

    Polda Metro Jaya mengatakan bahwa berkas Jokowi termasuk ijazah asli sudah diterima untuk kebutuhan proses hukum. 

    “Untuk ijazah asli (Jokowi) saat ini berada dalam penguasaan Polda Metro Jaya untuk kepentingan proses hukum,” ujar perwakilan Polda Metro Jaya.

    Sementara, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) mengonfirmasi tidak menyimpan salinan ijazah primer milik mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Pengamat Kebijakan Publik, Bonatua Silalahi, secara resmi menggugat ANRI atas kegagalan lembaga tersebut menyediakan salinan data primer ijazah Jokowi. 

    Hal itu terungkap dalam sidang perdana atas sengketa informasi publik di Komisi Informasi Pusat (KIP) pada Senin (13/10/2025). 

    Dalam persidangan, Bonatua menjelaskan urgensi kebutuhannya terhadap dokumen tersebut. 

    Sebagai seorang peneliti yang tengah mengerjakan riset berstandar internasional, ia memerlukan data yang validasinya tidak diragukan. Ia menegaskan bahwa untuk penelitian sekelas Scopus, verifikasi data adalah kunci utama. “Kelebihan peneliti Scopus dalam hal uji data bahwa uji data saya harus terverifikasi dan tervalidasi,” ujarnya kepada Majelis KIP di Jakarta, Senin (13/10/2025).

    Menurutnya, ANRI adalah lembaga paling kredibel untuk mendapatkan salinan dokumen primer tersebut demi menjaga kualitas penelitiannya. Ia berargumen bahwa dokumen sepenting ijazah seorang presiden seharusnya sudah beralih status dari arsip statis di Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi arsip negara di ANRI.

    “Lembaga yang paling terverifikasi di sini adalah ANRI. Setelah itu KPU mengingat statis story dari dokumen sekarang data yang saya butuhkan seharusnya posisinya sudah berpindah ke ANRI, maka dokumen primer itu seharusnya sudah di tangan ANRI,” ungkap Bonatua.

    Ia menambahkan, penelitiannya menjadi tidak sempurna karena ANRI tidak dapat menyediakan dokumen yang ia butuhkan.

    Salinan ijazah yang sebelumnya didapat dari KPU dianggap tidak cukup kuat untuk mendukung validitas penelitiannya, karena yang dibutuhkan adalah salinan primer yang tersimpan sebagai arsip negara.

    Sebelumnya, salinan ijazah Jokowi yang diperoleh dari KPU telah dikonfirmasi sama dengan versi yang selama ini beredar luas di media sosial. Namun, kesamaan ini tidak menjawab pertanyaan mendasar mengenai keberadaan dokumen asli atau salinan primernya yang seharusnya tersimpan di lembaga arsip negara.

    Sebelumnya, kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Aliansi Pro Demokrasi (Prodem) Jawa Tengah mendatangi Kantor Komisi Informasi Publik (KIP) Jawa Tengah untuk menindaklanjuti aduan dilayangkan pada 18 September 2025. 

    Menurut Ketua Prodem Jawa Tengah, Suroto, aduan itu dilayangkan karena adanya sengketa informasi terhadap KPU Surakarta yang tak mau memberikan salinan ijazah Joko Widodo saat pencalonan Wali Kota.

    “Tujuan kami sederhana, hanya ingin mencocokkan salinan ijazah yang sudah diberikan oleh KPU pusat dengan yang dimiliki oleh KPU Surakarta. Ini untuk memastikan data yang beredar benar dan valid,” ujar Suroto.

    Kata Suroto, publik memiliki hak untuk mengetahui data pribadi pejabat publik yang bersifat administratif sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

    “Kami menilai, keterbukaan informasi adalah bagian dari demokrasi. Publik berhak tahu, terutama soal dokumen penting seperti ijazah kepala negara,” tegasnya.

    Profil dan Biodata Rospita Vici PaulynNama: Rospita Vici PaulynTempat, Tanggal Lahir: Jayapura, 11 Juni 1974

    Pendidikan:

    S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura

    Karier dan Pengalaman:

    Komisioner Komisi Informasi Pusat (KIP) Republik Indonesia sejak April 2022Ketua Komisi Informasi (KI) Kalimantan Barat dua periodeDosen di Lembaga Manajemen Sukabumi (1998-2000)Bekerja di PT Supra Securinvest, Jakarta (2000-2001)Bergabung di Unit Pengelolaan Kompleks Wilayah Barat II – Sunrise Garden, Yayasan Pendidikan BPK Penabur Jakarta (2002-2003)Pendiri dan Direktur CV Prima Karya Khatulistiwa, perusahaan konsultan teknik di bidang konstruksi di Pontianak

    Penghargaan dan Prestasi:

    Mengantarkan Kalimantan Barat meraih peringkat pertama pada penilaian Keterbukaan Informasi Publik Tingkat Nasional kategori Pemerintah Provinsi (2017-2018)

    Komitmen:

    Mengundurkan diri dari perusahaan dan organisasi pada akhir 2015 sebagai komitmen saat menjadi Komisioner Komisi Informasi Provinsi KalbarRospita Vici Paulyn dikenal sebagai sosok profesional yang aktif dalam bidang keterbukaan informasi publik dan pengembangan layanan konstruksi.Ia juga memiliki latar belakang akademis dan pengalaman kerja yang luas di berbagai bidang, serta dedikasi tinggi terhadap transparansi dan pelayanan publik.

  • Komplain Foto tak Sesuai, Pelanggan Michat di Surabaya Dibacok Teman Pria

    Komplain Foto tak Sesuai, Pelanggan Michat di Surabaya Dibacok Teman Pria

    Surabaya (beritajatim.com) – Seorang warga Surabaya berinisial HD (25) menjadi korban pengeroyokan dengan menggunakan senjata tajam, Sabtu (8/11/2025) malam di sebuah hotel Jalan Jagalan Raya. Akibatnya, korban yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang parkir ini harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

    Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Iptu Suroto mengatakan, pengeroyokan dengan mengenakan senjata tajam itu dilakukan oleh 4 orang berinisial AH, AZ, AK dan MA. Dari keempat pelaku, polisi baru menangkap AH.

    “Tiga orang buron. Saat ini masih kami kejar,” kata Suroto.

    Suroto menjelaskan, peristiwa itu dipicu oleh rasa sakit hati AH kepada HD pada akhir September 2025 lalu. Saat itu, HD menghina dan komplain kepada AH. Komplain yang dilontarkan terkait dengan perbedaan wajah perempuan yang sepakat memberikan layanan jasa seksual ke HD.

    “HD sepakat dengan seorang perempuan berinisial SA untuk kencan di hotel. Ketika sampai kamar hotel, HD merasa foto SA tidak sesuai. Sehingga HD memberikan uang ganti rugi hanya Rp 150 ribu,” jelas Suroto.

    Komplain dan hinaan HD membuat luka dendam di hati AH. Sepekan kemudian, AH bertemu oleh HD di hotel yang sama. Saat itu, AH baru saja mengantar teman wanitanya ke sebuah tempat hiburan malam. AH lalu pulang ke rumah mengambil celurit sembari menelepon ketiga pelaku yang saat ini buron.

    “Keempat pelaku datang ke hotel lalu mengeroyok HD. AH yang sudah kalap lalu membacok korban berulang kali,” terangnya.

    Akibat peristiwa itu, HD mengalami luka bacok di bagian pinggang, leher dan punggung. Sementata tersangka AH dijerat dengan pasal berlapis yang menunjukkan keseriusan pihak berwajib dalam menangani kasus kekerasan.

    Ia dikenakan Pasal 170 KUHPidana tentang pengeroyokan dan Pasal 351 KUHPidana tentang penganiayaan berat, juncto Pasal 2 ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951 terkait kepemilikan senjata tajam tanpa izin. [ang/ian]

  • Menelusuri Kiprah Emas Ki Anom Suroto Semasa Hidup

    Menelusuri Kiprah Emas Ki Anom Suroto Semasa Hidup

    JAKARTA – Dalam dunia seni pedalangan, nama Ki Anom Suroto bagaikan bintang terang yang tak pernah padam. Sosoknya telah melintasi generasi, menjadi inspirasi bagi para dalang muda dan penikmat seni wayang kulit di seluruh nusantara. Dengan suara yang khas, penguasaan lakon yang mendalam, serta kemampuan memadukan tradisi dengan sentuhan modern. Ki Anom Suroto menegaskan dirinya sebagai salah satu maestro dalang paling berpengaruh dalam sejarah budaya Jawa.

    Ki Anom Suroto lahir di Klaten, Jawa Tengah, dan sejak kecil sudah akrab dengan dunia wayang yang menjadi denyut kehidupan masyarakat sekitarnya. Bakatnya sebagai dalang sudah terlihat sejak usia muda, ketika ia mulai belajar mendalang dari para guru besar pedalangan di daerahnya. Seiring waktu, kepiawaiannya berkembang pesat hingga ia dikenal memiliki gaya pementasan yang khas, menggabungkan teknik tradisional yang halus dengan improvisasi yang hidup dan komunikatif.

    Dikenal luas melalui pementasan di berbagai kota bahkan hingga ke luar negeri, Ki Anom Suroto tidak sekadar tampil sebagai dalang, tetapi juga sebagai seniman yang mampu menjembatani nilai-nilai klasik dengan selera masyarakat modern. Cerita-cerita Mahabharata dan Ramayana di tangannya menjadi lebih segar tanpa kehilangan makna filosofisnya. Ia juga dikenal dengan keahliannya dalam berinteraksi dengan penonton, menjadikan setiap pertunjukan wayang bukan hanya tontonan, tetapi juga tuntunan.

    Selain sebagai dalang, Ki Anom Suroto juga aktif dalam melestarikan dan mengembangkan kesenian wayang kulit. Ia membina banyak murid dan turut mendirikan sanggar seni yang menjadi wadah bagi generasi muda untuk belajar dan mencintai budaya Jawa. Kontribusinya dalam memperkenalkan wayang ke ranah internasional pun membuat namanya tercatat sebagai tokoh penting dalam diplomasi kebudayaan Indonesia.

    Kini, di usianya yang tak lagi muda, Ki Anom Suroto tetap dihormati sebagai tokoh besar yang telah mengabdikan hidupnya untuk seni dan budaya. Ia adalah simbol dedikasi, ketekunan, dan kecintaan terhadap warisan leluhur yang tak ternilai. Dalam setiap sabetan, suluk, dan petuah yang ia lontarkan di atas panggung, tersimpan pesan mendalam tentang kehidupan, kebijaksanaan, dan keindahan budaya Jawa yang abadi.

    Dengan perjalanan panjang dan karya yang tak terhitung jumlahnya. Ki Anom Suroto bukan hanya dalang, melainkan penjaga ruh kebudayaan, sosok yang membuktikan bahwa seni tradisi akan selalu hidup, selama ada generasi yang mau mendengarkan dan meneruskannya.

  • Tangis Pelawak Kirun Pecah saat Takziah ke Rumah Duka Ki Anom Suroto

    Tangis Pelawak Kirun Pecah saat Takziah ke Rumah Duka Ki Anom Suroto

    Ki Anom Suroto mempunyai nama lengkap Ki KKRT H Lebdo Nagoro Anom Suroto. Lahir pada tanggal 11 Agustus 1948 di Klaten. Ki Anom sudah pernah tampil di RRI sejak 1968 dan pernah menjabat sebagai Ketua III Pengurus Pusat Persatuan Pendalangan Indonesia (Pepadi) 1996-2001.

    Sebagai seorang dalang, Ki Anom sudah mendalang sejak usia 12 tahun dan belajar melalui sang ayah yang juga seorang dalang bernama Ki Sadiyun Harjadarsana. Ia kemudian tumbuh besar dengan banyaknya kecintaannya pada wayang kulit.

    Ki Anom juga mempunyai akses dengan para dalang mentereng lainnya seperti Ki Nartasabdo. Selain itu kemampuan mendalangnya dipelajari melalui kursus pendalangan di berbagai tempat.

    Ki Anom pernah belajar mendalam di Himpunan Budaya Surakarta (HBS), Pasinaon Dalang Mangkunegaran (PDMN), Pawiyatan Kraton Surakarta, hingga di Habiranda Yogyakarta. Adapun pada 1968 Ki Anom debut sebagai pendalang di Radio Republik Indonesia (RRI).

    Melansir dari beberapa sumber, Ki Anom mempunyai karya-karya yang tidak hanya dikenal di dalam negeri namun juga secara internasional. Ki Anom mempunyai ciri khas tersendiri dan membuatnya menjadi dalang Indonesia pertama yang pernah tampil di lima benua.

    Dia pernah mendalang di Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Spanyol, Australia, hingga Rusia. Hal tersebut tentunya menjadi salah satu bentuk kesuksesan Ki Anom dalam memperkenalkan budaya Indonesia di negara lain.

    Ki Anom juga mempunyai banyak prestasi yang berhasil ia raih, mulai dari terpilih sebagai dalang kesayangan dalam Pekan Wayang Indonesia VI 1993. Kemudian mendapatkan Satya Lencana Kebudayaan yang saat itu diberikan oleh Presiden RI Soeharto.

  • Kisah Ki Anom Suroto Jadi Dalang di Umur 12 Tahun hingga Tampil di Lima Benua

    Kisah Ki Anom Suroto Jadi Dalang di Umur 12 Tahun hingga Tampil di Lima Benua

    Liputan6.com, Jakarta Dunia kesenian berduka. Maestro dalang wayang kulit Kanjeng Raden Tumenggung Haryo Lebdo Nagoro atau akrab disapa Ki Anom Suroto meninggal dunia, Kamis (23/10) sekira pukul 07.00 WIB.

    Ki Anom Suroto meninggal setelah mendapatkan perawatan di RS Dr Oen Kandangsapi sejak empat hari lalu, akibat sakit jantung yang diderita.

    “Iya benar bapak meninggal dunia tadi. Ini saya masih ngurus jenazahnya,” kata anak Ki Anom Suroto, Jatmiko, Kamis (23/10/2025).

    Jenazah Ki Anom Suroto akan dimakamkan di pemakaman keluarga, Depokan, Kecamatan Juwiring, Klaten, Jawa Tengah sore ini pukul 15.00 WIB.

    “Pemakaman hari ini jam tiga di Juwiring, Klaten jam tiga sore,” ujar Jatmiko saat ditemui merdeka.com di rumah duka.

    Ki Anom Suroto meninggalkan seorang istri Rita Diana S dan delapan anak. Yakni, Retno Widowati, Shintowati Dwi, Triwati Rossana, Galuh Setyowati, Damar Sasongko, MPP Bayu Aji Jatmiko dan Maya Damayati.

  • Kisah Ki Anom Suroto Jadi Dalang di Umur 12 Tahun hingga Tampil di Lima Benua

    Maestro Dalang Ki Anom Suroto Meninggal, Sempat Dirawat karena Sakit Jantung

    Liputan6.com, Jakarta Dalang wayang kulit Kanjeng Raden Tumenggung Haryo Lebdo Nagoro atau akrab disapa Ki Anom Suroto meninggal dunia, Kamis (23/10). Kabar tersebut dibenarkan Jatmiko, putra Anom Suroto yang juga seorang dalang wayang kulit.

    “Iya benar bapak meninggal dunia tadi. Ini saya masih ngurus jenazahnya,” ujar Jatmiko, Kamis (23/10/2025).

    Ki Anom Suroto meninggal setelah mendapatkan perawatan di RS Dr Oen Kandangsapi sejak empat hari lalu. Menurutnya, ayah dalang muda Bayu Aji Pemungkas itu menderita penyakit jantung.

    “Sudah 4 hari ini di Kandangsapi. Sakitnya jantung,” ungkap dia.

    Ki Anom Suroto Dimakamkan di Pemakaman Keluarga Klaten

    Jenazah Ki Anom Suroto akan dimakamkan di pemakaman keluarga, Depokan, Kecamatan Juwiring, Klaten, Jawa Tengah sore ini pukul 15.00 WIB.

    “Pemakaman hari ini jam tiga di Juwiring, Klaten jam tiga sore,” ujar Jatmiko saat ditemui merdeka.com di rumah duka.

    Menurut dia, jenazah akan diberangkatkan dari rumah duka Kebon Seni Timasan, Desa Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo.

    Ki Anom Suroto meninggalkan seorang istri Rita Diana S dan delapan anak. Yakni, Retno Widowati, Shintowati Dwi, Triwati Rossana, Galuh Setyowati, Damar Sasongko, MPP Bayu Aji Jatmiko dan Maya Damayati.

    Anom Suroto lahir di Klaten 11 Agustus 1948 atau berusia 77 tahun. Ia adalah seorang dalang wayang kulit purwa. Dia mulai terkenal sebagai dalang sejak tahun 1975-an. Ilmu pedalangan dipelajarinya sejak umur 12 tahun dari ayahnya sendiri, Ki Sadiyun Harjadarsana.

    Reporter: Arie Sunaryo/merdeka.com

  • Kisah Kepulangan Suroto: Polisi Gresik Antar Pahlawan Devisa Kembali ke Tanah Air

    Kisah Kepulangan Suroto: Polisi Gresik Antar Pahlawan Devisa Kembali ke Tanah Air

    Gresik (beritajatim.com) – Suroto, pekerja migran asal Desa Lowayu, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, akhirnya pulang ke tanah kelahirannya. Bukan dengan langkah gagah membawa kisah sukses dari negeri jiran, melainkan dalam peti kayu yang diselimuti duka. Ia meninggal dunia karena sakit saat bekerja di Kuala Lumpur, Malaysia.

    Kabar itu sampai ke Polres Gresik melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Gresik. Tanpa menunggu lama, tim Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Sidokkes) bergerak cepat. Mereka menjemput jenazah Suroto di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, dan mengantarnya menuju rumah duka menggunakan ambulans gratis milik Polres Gresik.

    “Ini merupakan bagian dari komitmen Polres Gresik dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama dalam situasi kemanusiaan,” ujar Kasie Dokkes Polres Gresik, Iptu Sugioto, dengan mata berkaca-kaca mengenang perjalanan itu.

    Perjalanan ambulans malam itu sunyi. Di sepanjang jalan menuju Dukun, beberapa warga menunggu di tepi jalan untuk memberi penghormatan terakhir. Bagi mereka, Suroto bukan hanya tetangga — dia adalah pahlawan devisa yang berjuang di negeri orang demi keluarganya.

    “Kami akan terus berupaya memperluas layanan kemanusiaan semacam ini agar bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang membutuhkan, khususnya bagi keluarga pekerja migran,” lanjut Sugioto.

    Sementara itu, Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu menegaskan bahwa kehadiran polisi bukan hanya menjaga keamanan, tetapi juga merawat sisi kemanusiaan.

    “Wujud kepedulian kami tidak hanya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat tapi juga pengabdian,” tuturnya.

    Ketika ambulans berhenti di depan rumah sederhana di Lowayu, suasana berubah hening. Tangis keluarga pecah menyambut kepulangan Suroto. Di tengah duka itu, masyarakat menyadari: kepedulian aparat tak hanya sebatas tugas, tapi juga bentuk penghormatan bagi mereka yang mengabdi untuk negeri. [dny/beq]

  • Truk Mercedes Benz Tabrak Tronton di Jombang, Arus Lalu Lintas Terganggu

    Truk Mercedes Benz Tabrak Tronton di Jombang, Arus Lalu Lintas Terganggu

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan dua truk terjadi di Jalan Raya Brigjen Kretarto, Desa Sambongdukuh, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (29/9/2025), sekitar pukul 07.00 WIB.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, menjelaskan, kecelakaan tersebut melibatkan dua kendaraan truk besar.Pertama adalah Truk Trailer Mercedes Benz dengan muatan rokok Gudang Garam, bernopol AG-9519-AH, yang dikemudikan oleh Suroto (46),asal Dusun Tawangsari, Desa Karangrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.

    Kedua adalah truk tronton Box FAW dengan nomor polisi AB-8275-NA yang dikemudikan oleh Nanang Prasetyo (42), asal Dusun Bendo, Desa Dalem, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

    Kecelakaan bermula saat truk trailer Mercedes Benz yang bergerak dari barat ke timur. Sesampai di lokasi, diduga sopir truk kurang konsentrasi dan tidak menjaga jarak aman, sehingga menabrak bagian belakang truk tronton Box FAW yang juga sedang melaju dari arah yang sama. Truk Tronton tersebut berhenti sementara karena sedang menghindari kendaraan di depannya yang berbelok ke kanan.

    “Akibat benturan tersebut, bagian depan Truk Trailer Mercedes Benz hancur, namun untungnya tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini. Kecelakaan menyebabkan kemacetan arus lalu lintas di sekitar lokasi karena kedua truk terhenti di tengah jalan. Namun sudah berhasil kita urai,” jelas Siswanto.

    Menurut informasi lebih lanjut, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa ini. Selain dua sopir truk yang terlibat, masyarakat sekitar, seperti Ribut, seorang pria berusia 48 tahun, dan Aria, seorang pria berusia 45 tahun, turut melihat kejadian tersebut, hingga dimintai keterangan sebagai saksi oleh polisi. [suf]

  • Pemuda Tawuran Bawa Sajam di Surabaya, Eri Cahyadi Minta Semua Pelaku Ditangkap
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        21 Agustus 2025

    Pemuda Tawuran Bawa Sajam di Surabaya, Eri Cahyadi Minta Semua Pelaku Ditangkap Surabaya 21 Agustus 2025

    Pemuda Tawuran Bawa Sajam di Surabaya, Eri Cahyadi Minta Semua Pelaku Ditangkap
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta para pemuda yang terlibat aksi tawuran menggunakan senjata tajam (sajam) di kawasan Surabaya Utara segera ditangkap.
    Video tawuran sekelompok pemuda itu viral di media sosial. Mereka terlibat tawuran dengan mengacungkan sajam berjenis celurit. Aksi tersebut merembet sampai ke jalan raya yang dilintasi warga.
    Eri mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sudah berkoordinasi dengan Kapolres Tanjung Perak mengenai aksi tawuran yang terjadi di Jalan Kedungmangu, Kenjeran, tersebut.
    “Kemarin saya minta untuk Pak Kapolres Tanjung Perak (AKBP Wahyu Hidayat) untuk menangkap semuanya (pemuda terlibat tawuran),” kata Eri di Tugu Pahlawan, Kamis (21/8/2025).
    Eri menyebut, tawuran antar-pemuda yang beredar di media sosial itu berawal dari permainan sepak bola. Kemudian, ada kesalahpahaman hingga berujung terjadinya perkelahian.
    “Itu kan gara-gara sepak bola, ada yang enggak cocok akhirnya seperti itu. Tapi enggak ada yang sampai pukul-pukulan, cuman kejar-kejaran begitu tapi kan tidak membuat nyaman,” jelasnya.
    Sedangkan, Eri sendiri berniat untuk bertemu dengan sejumlah pemuda yang terlibat aksi tawuran tersebut. Sebab, dia khawatir, para pelaku sudah terbiasa melakukan tindak kekerasan.
    “Jadi kita akan kumpulkan anak-anak (yang tertangkap tawuran) itu, kita berikan kegiatan. Setelah itu orangtuanya harus tahu, dan warga kampungnya juga tahu (tindakannya),” ucapnya.

    Mari ngono
    (setelah itu) ayo
    dibenakno
    (dibertulkan), karena ini menjadi menjadi tugas kita bersama. Tidak bisa pemerintah saja, setelah itu dikasih hukuman, ya enggak bisa, enggak berubah,” tambahnya.
    Sementara itu, Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Iptu Suroto mengungkapkan, pihaknya sudah menangkap dua pelaku, yakni berisinial NA (18) dan FA (18) di rumahnya masing-masing.
    “Sudah ada yang diamankan. Masih dilakukan pemeriksaan,” ucap Suroto.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kriminal kemarin, tawuran Manggarai hingga sidak gudang beras

    Kriminal kemarin, tawuran Manggarai hingga sidak gudang beras

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa kriminal terjadi di Jakarta pada Kamis (14/8), mulai dari tawuran antara RW 04 dan RW 12 di Manggarai, Jakarta Selatan, hingga inspeksi mendadak oleh Polda Metro Jaya di sebuah gudang beras di Cakung, Jakarta Timur.

    Berikut rangkuman lima berita kriminal yang menarik untuk disimak pagi ini:

    1. Polisi periksa enam saksi kasus pengeroyokan warga di Pulogadung

    Polisi memeriksa enam saksi terkait kasus pengeroyokan warga yang dilakukan oleh sekumpulan remaja di Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (10/8), sekitar pukul 04.00 WIB.

    “Kami sudah memeriksa enam saksi untuk mendalami siapa saja dan dari kelompok mana remaja yang melakukan aksi pengeroyokan terhadap warga di Pulogadung,” kata Kapolsek Pulogadung Kompol Suroto saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    2. Polisi tunggu hasil labfor soal penyebab kebakaran KM Dorolonda

    Polres Pelabuhan Tanjung Priok menyatakan masih menunggu hasil laboratorium forensik (labfor) untuk mengungkap penyebab terbakarnya kapal penumpang KM Dorolonda di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Senin (11/8) lalu.

    “Untuk mengungkap penyebab, tentu harus berdasarkan scientific crime. Kami masih menunggu hasil laboratorium forensik untuk mengetahui penyebab aslinya seperti apa,” kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Martuasah H Tobing di Jakarta, Kamis.

    3. Satgas Pangan Polda Metro Jaya sidak gudang beras di Cakung Jaktim

    Satuan Tugas (Satgas) Pangan melalui Subdirektorat Industri dan Perdagangan (Indag) Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya melakukan inspeksi mendadak di salah satu gudang beras di kawasan Cakung, Jakarta Timur.

    “Hari ini inspeksi sebetulnya kita dari Satgas Pangan DKI Jakarta bersama-sama ada dari Polda Metro Jaya lalu dari Dinas Perindustrian melakukan pengecekan stok beras di gudang,” kata Kasubdit Indag Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya AKBP Muhammad Ardila Amry di Cakung, Jakarta Timur, Kamis.

    4. Polisi kendalikan tawuran di Manggarai dalam 15 menit

    Polisi berhasil mengendalikan tawuran antara RW 04 dan RW 12 di Manggarai, Jakarta Selatan dalam waktu 15 menit sehingga suasana kembali aman serta kondusif.

    “Alhamdulillah sudah bisa dikendalikan, dalam waktu 15 menit,” kata Kapolsek Tebet Kompol Iwan Gunawan kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

    5. 83 persen korban penipuan baru lapor setelah 12 jam

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengemukakan, sebanyak 83 persen korban penipuan terkait keuangan baru melapor ke Pusat Penanganan Penipuan Transaksi Keuangan (IASC) setelah 12 jam kejadian.

    “Rata-rata 83 persen korban melaporkan setelah 12 jam. Kalau sudah setelah 12 jam sudah kemana-mana uangnya (berpindah ke rekening lain),” ujar Kepala Divisi Layanan Manajemen Strategis dan Koordinasi Regional, Kantor OJK Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Jabodebek), Andes Novytasary.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.