Tag: Supriyono

  • Wali Kota dan Forkopimda Kota Tegal gelar panen raya

    Wali Kota dan Forkopimda Kota Tegal gelar panen raya

    Sumber foto: Hari Nurdiansyah/elshinta.com.

    Wali Kota dan Forkopimda Kota Tegal gelar panen raya
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 08 April 2025 – 23:45 WIB

    Elshinta.com – Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Tegal melaksanakan panen raya padi di Kelurahan Cabawan, Kecamatan Margadana, Senin (7/4/2025). 

    Acara panen raya tersebut dilaksanakan serentak di 14 provinsi seluruh Indonesia.

    Dedy Yon menyampaikan kegiatan pada pagi hari ini pihaknya melaksanakan panen raya serentak sesuai arahan dari Presiden Prabowo Subianto. 

    “Kita pada pagi hari ini melalui zoom serentak secara nasional, kita melakukan kegiatan panen raya di wilayah Kelurahan Cabawan,” kata Wali Kota Tegal seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hari Nurdiansyah, Selasa (8/4).  

    Dikatakan Dedy Yon, dirinya melakukan panen raya serentak bersama jajaran Forkompimda dan Ia sudah menanyakan ke para petani dan hasil panen sudah dibeli oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) dengan nilai harga gabah kering Rp6.500 per kilogram.

    Ia menambahkan bahwa panen juga sudah dilakukan dari kemarin dan dilakukan pemantauan di Kelurahan Kalinyamat Wetan, namun masa panennya memang belum waktunya sehingga pihaknya secara simbolis baru dilaksanakan dengan luas sepermpat bahu yang berada di Kelurahan Cabawan.

    Ia berharap mudah-mudahan kegiatan ini merupakan awal Kota Tegal untuk melakukan panen raya sehingga nanti harga beras bisa stabil dan para petani mendapatkan harga yang selayaknya. 

    Dedy Yon juga menyebut Pemkot terus memantau sehingga harga pupuk dan juga harga sewa lahan dan pemanenan hasilnya sesuai yang diharapkan dan tidak memberatkan masyarakat. 

    “Tadi hasil panennya 8,32 kw per hektar, jadi ini sudah baik hasilnya dari luas lahan boleh dikatakan sudah baik,” imbuh Dedy Yon.

    Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Pertanian, dan Pangan Kota Tegal, Sirat Mardanus, menyampaikan saat ini yang melalsanakan panen raya di Kota Tegal ada sekitar 5 hektar yang panen dari hasil penanaman tiga bulan yang lalu. Ia menjelaskan untuk lokasi memang terdiri dari spot-spot dan tidak berada dalam satu lokasi.

    Untuk total produksi dalam setahun, pada tahun 2024 sejumlah 2.150 ton dan hasilnya langsung diserap Badan Urusan Logistik (Bulog) dengan Harga Sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp.6.500, per kilogram.

    “Karena kemarin musim tanam agak mundur, musim panen diproyeksi sampai akhir April 2025 dan setelah itu akan langsung ditanam lagi,” ujar Sirat Mardanus.

    Sirat menjelaskan untuk lahan pertanian yang masih produktif luas Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Kota Tegal, berjumlah 266 hektar, dan khusus di Kecamatan Margadana ada 168 hektar. Untuk antisiapsi beralihnya lahan pertanian agar tidak beralih fungsi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan DPUPR ketika terjadi hal-hal yang menyimpang dari Peraturan Daerah RTRW.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Anggota DPR Bilang Mudik 2025 Paling Lancar, Ya Orang Jumlah Pemudiknya Turun Hampir 50 Juta Orang

    Anggota DPR Bilang Mudik 2025 Paling Lancar, Ya Orang Jumlah Pemudiknya Turun Hampir 50 Juta Orang

    PIKIRAN RAKYAT – Mudik Lebaran 2025 dinilai sebagai salah satu yang paling lancar dalam dua dekade terakhir oleh Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman. Namun, di balik pujian terhadap kelancaran arus mudik ini, tersimpan fakta mencemaskan: jumlah pemudik anjlok hingga hampir 50 juta orang dari tahun sebelumnya.

    Apakah kelancaran ini semata hasil rekayasa lalu lintas yang brilian, atau pertanda perlambatan ekonomi yang makin dalam?

    Klaim “Terlancar Sejak Tahun 2000”

    Dalam sebuah keterangan tertulis, Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, mengapresiasi sinergi antara berbagai instansi pemerintah yang membuat arus mudik tahun ini berjalan tanpa hambatan besar.

    “Kita menjadi saksi bahwa ini salah satu pengaturan mudik terlancar sejak tahun 2000. Bukan hanya di Merak, tapi di Banten, bahkan seluruh Indonesia mudik tahun ini lancar,” ungkapnya pada Selasa 1 April 2025 di Jakarta.

    Dia menyebut kelancaran ini tak lepas dari kerja keras Korlantas Polri, jajaran kepolisian daerah, Kementerian Perhubungan, PT ASDP, serta dukungan lembaga-lembaga terkait. Habiburokhman menambahkan bahwa rekayasa lalu lintas dan pemantauan kendaraan secara real-time berhasil mencegah kepadatan seperti tahun-tahun sebelumnya.

    Namun, klaim ini langsung mengundang perhatian setelah fakta lain mencuat: total pemudik Lebaran 2025 turun drastis dibandingkan tahun lalu.

    Anjlok 50 Juta Pemudik: Apa Penyebabnya?

    Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan mencatat bahwa jumlah pemudik tahun ini hanya sekitar 146,48 juta orang, turun 24,34% dari 193,6 juta orang pada Lebaran 2024. Ini berarti hampir 50 juta orang batal mudik tahun ini.

    Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Budi Rahardjo, membenarkan penurunan ini. Namun, ia menyebut bahwa studi yang dilakukan tidak berfokus pada penyebabnya.

    Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Media Wahyudi Askar, mengungkapkan bahwa penurunan ini bukan tanpa alasan. Ia mengidentifikasi beberapa faktor utama:

    1. Daya Beli yang Merosot

    Harga kebutuhan pokok yang terus naik, dari tiket transportasi hingga bahan pangan, memukul daya beli masyarakat. Banyak warga memilih bertahan di kota karena tidak mampu menanggung biaya mudik dan balik.

    2. Gelombang PHK

    Tingginya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) turut berkontribusi besar. Sepanjang 2024, sekitar 80.000 pekerja kehilangan pekerjaan, terutama di sektor manufaktur.

    3. Stagnasi Upah dan Ketidakpastian Usaha

    Upah yang tak kunjung naik membuat masyarakat makin selektif dalam pengeluaran. Sementara, pelaku usaha kecil dan informal memilih menahan diri dari mudik agar modal tidak habis.

    4. Pemangkasan Bantuan Sosial

    Bantuan sosial turun dari Rp168 triliun menjadi Rp140 triliun. Padahal, menurut Askar, bansos sering menjadi “napas terakhir” masyarakat untuk bisa mudik.

    “Dalam situasi sekarang, uang dari bantuan sosial bisa dipakai untuk mudik. Kalau bansos turun, mereka makin sulit,” ucap Askar.

    Wajah Nyata di Balik Angka

    Penurunan jumlah pemudik bukan hanya soal statistik, tetapi kisah nyata ribuan orang yang tak lagi mampu pulang kampung. Seperti Supriyono, buruh pabrik yang terkena PHK setelah perusahaannya dinyatakan pailit. Gajinya belum dibayar selama 10 bulan, dan pesangon sebesar Rp100 juta belum juga diterima.

    “Tahun ini betul-betul masa paling sulit buat saya sekeluarga. Biasanya selalu pulang kampung ke Kebumen, tapi sekarang benar-benar enggak bisa,” ujar Supriyono.

    Kisah lain datang dari Hamidah, perantau dari Lampung yang kehilangan pekerjaan di sektor konveksi.

    “Enggak mungkin pulang enggak bawa apa-apa. Malu. Lagipula saya enggak mau merepotkan orang kampung,” katanya.

    Keduanya bukan sekadar statistik. Mereka adalah cerminan wajah rakyat yang kian terpinggirkan oleh tekanan ekonomi.

    Implikasi Ekonomi: Ketimpangan dan Penurunan Konsumsi

    Menurut Askar, penurunan jumlah pemudik adalah indikator bahaya bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Penurunan pemudik itu berdampak pada pengurangan ketimpangan ekonomi. Uang dari kota ke desa jadi berkurang. Banyak daerah yang tergantung pada momen ini untuk menggerakkan ekonomi lokal,” katanya.

    Tidak hanya itu, kegiatan amal dan infak masjid di kampung juga berkurang drastis. Begitu juga pekerjaan musiman yang biasa muncul saat Lebaran, dari pedagang makanan hingga jasa transportasi lokal.

    “Kalau perantau enggak pulang ya pendapatan mereka kecil. Padahal ini salah satu momen yang bisa mengurangi kemiskinan,” ujar Askar.

    Pemerintah: “Perputaran Uang Masih Moderat”

    Sementara itu, pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa perputaran uang saat Lebaran 2025 tetap dalam tingkat moderat, meski turun dari tahun lalu.

    “Lebaran tahun sebelumnya ada Pilpres dan Pileg, jadi berbeda. Sekarang tetap moderat karena bansos juga sudah jalan,” ujar Airlangga, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari BBC.

    Namun, data dari Kadin Indonesia menunjukkan sebaliknya. Perputaran uang diperkirakan hanya Rp137,97 triliun, turun 12,3% dari tahun lalu yang mencapai Rp157,3 triliun.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • DPMPTSP KBB Belum Bisa Pastikan Kelengkapan Perizinan Eiger Camp, Ini Alasannya!

    DPMPTSP KBB Belum Bisa Pastikan Kelengkapan Perizinan Eiger Camp, Ini Alasannya!

    JABAR EKSPRES – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Tony Prihantoro, mengaku belum bisa memberikan keterangan terkait kelengkapan izin proyek pembangunan wisata Eiger Camp.

    Pasalnya, seluruh pegawai atau staf DPMPTSP Kabupaten Bandung Barat yang mengurus data terkait persoalan itu tengah cuti bersama. Sehingga menurut dia, perlu waktu untuk memeriksa kelengkapan izin proyek Eiger Camp tersebut.

    “Kita cek dulu, ini masih nunggu info dari staf karena sudah masuk cuti bersama. Paling nanti setelah Lebaran,” ujar Toni saat dikonfirmasi, Jumat (28/3/2025).

    Sekadar diketahui, proyek pembangunan wisata Eiger Camp itu berada di Desa Kayawangi, Kecamatan Parongpong, KBB.

    Selain proyek pembangunan wisata Eiger Camp, di lokasi yang sama juga terdapat penginapan Bobocabin. Dokumen perizinan kedua kawasan itu rencananya bakal diinvestigasi keabsahannya guna memastikan bahwa pembangunan telah memenuhi kaidah-kaidah lingkungan di Kawasan Bandung Utara (KBU).

    BACA JUGA:Khawatir Picu Banjir Bandang, Satpol PP Jabar Segel Proyek Pembangunan Eiger Camp

    “Bobocabin dan Eiger Camp ini disinyalir satu kegiatan karena akses pintu masuk satu. Kita pelajari perizinan untuk memastikan keabsahan dokumen Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) agar tahu siapa yang terlibat dalam pengurusan izin proyek ini,” kata Supriyono, PPNS Satpol PP Jawa Barat saat ditemui, Jumat.

    Berdasarkan pantauan Satpol PP Jabar, area perkebunan teh Sukawana seluas 5 hektare dijadikan lokasi penginapan Bobocabin dan wisata Eiger Camp.

    Lokasi Eiger Camp, dikatakan Supriyono masih berjalan kontruksi berupa pembuatan akses jalan serta konstruksi bangunan. Terlihat aktivitas pekerja memasang tiang pancang, pondasi beton, serta pemapasan lereng memakai alat berat. Kegiatan itu membabat tanaman teh dan vegetasi di area KBU.

    Petugas Satpol PP Jawa Barat telah menghentikan sementara kegiatan proyek wisata mulai hari ini karena diduga ilegal lantaran berada di wilayah resapan air. Penghentian aktivitas ini instruksi langsung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi karena diduga menyalahi tata ruang.

    BACA JUGA:Alih Fungsi Lahan di Kawasan Bandung Utara Biang Kerok Banjir Bandang di KBB?

  • 2
                    
                        Buka Lahan Kebun Teh di Kaki Gunung Tangkuban Parahu, Proyek Eiger Camp Disegel Satpol PP
                        Bandung

    2 Buka Lahan Kebun Teh di Kaki Gunung Tangkuban Parahu, Proyek Eiger Camp Disegel Satpol PP Bandung

    Buka Lahan Kebun Teh di Kaki Gunung Tangkuban Parahu, Proyek Eiger Camp Disegel Satpol PP
    Tim Redaksi
    BANDUNG BARAT, KOMPAS.com
    – Proyek pembangunan wisata
    Eiger Camp
    yang terletak di kaki
    Gunung Tangkuban Parahu
    disegel aparat Satuan Polisi Pamong Praja (
    Satpol PP
    ) Jawa Barat.
    Proyek ini membuka lahan perkebunan teh di area PT Perkebunan Nusantara VIII, tepatnya di Kampung Sukawana, Desa Karyawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.
    Supriyono, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dari Satpol PP Jawa Barat, menjelaskan bahwa tindakan penyegelan dilakukan atas instruksi Gubernur Jawa Barat,
    Dedi Mulyadi
    , terkait dugaan pelanggaran lingkungan.
    “Instruksi dari KDM jelas, hentikan kegiatan karena ini tidak sesuai dengan tata ruang yang ada. Apalagi ini bisa menimbulkan efek negatif, yakni bencana banjir dan longsor,” ujar Supriyono usai menyegel lokasi pada Jumat (28/3/2025).
    Di lokasi proyek, terlihat sudah terbangun fondasi dan tiang pancang.
    Selain itu, lahan perkebunan teh juga sudah digunduli untuk dijadikan jalan masuk menuju titik lokasi wisata.
    “Dari hasil pantauan, pembangunan Eiger Camp sudah terpasang pancang dan fondasi, tetapi pembangunan atap di atas tiang pancang belum selesai,” imbuh Supriyono.
    Pembangunan infrastruktur bangunan dan pembuatan akses jalan ini diduga merusak resapan air di Kawasan Bandung Utara (KBU), yang dapat memicu bencana banjir di Cekungan Bandung.
    “Kami sinyalir kegiatan itu ilegal karena dijalankan tanpa mengikuti aturan, mengingat berada di area resapan air, hutan, dan tanaman kebun teh.”
    “Ini sangat membahayakan masyarakat yang berada di bawahnya, karena berpotensi memicu longsor dan banjir,” tegas Supriyono.
    Satpol PP juga menemukan kejanggalan terkait tertutupnya barcode dalam dokumen izin persetujuan bangunan gedung (PBG) yang terpasang di lokasi pembangunan.
    “Kami sudah memotret dokumennya berupa PBG. Dari pengamatan kasat mata, dokumennya terlihat lengkap.”
    “Namun, kami akan menelusuri ke pihak perizinan untuk memastikan keabsahan dokumen tersebut, karena dokumen itu ganjil tanpa adanya barcode yang bisa mengecek keabsahan PBG,” ujarnya.
    Sementara itu, Jemy Septendi, Penyusun Dokumen Amdal Eiger Camp dari PT Mitra Reka Buana, mengeklaim proyek tersebut sudah mengantongi izin lengkap dengan proses yang berjalan sejak 2021.
    “Dokumen dan perizinan lengkap, termasuk dokumen Amdal dan Analisis Dampak Lingkungan. Koefisien dasar bangunan juga hanya 2% dari izin yang diberikan,” kata Jemy.
    Jemy menganggap penyegelan yang dilakukan Pemprov Jabar sebagai peringatan yang bersifat sementara.
    Ia berpendapat bahwa Satpol PP hanya miskomunikasi dengan pihak Eiger, karena semua dokumen perizinan sudah lengkap.
    “Terkait penyegelan itu hanya miskomunikasi saja, itu cuma penyegelan sementara karena barcode PBG, tapi sekarang barcode sudah kami share,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Khawatir Picu Banjir Bandang, Satpol PP Jabar Segel Proyek Pembangunan Eiger Camp

    Khawatir Picu Banjir Bandang, Satpol PP Jabar Segel Proyek Pembangunan Eiger Camp

    JABAR EKSPRES – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jawa Barat, menyegel proyek pembangunan wisata Eiger Camp di Desa Kertawangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat (28/3/2025).

    Diberitakan sebelumnya, viral di media sosial Instagram memperlihatkan sebuah foto adanya aktivitas pembukaan lahan baru di lereng Gunung Tangkuban Parahu, pada Kamis (27/3) kemarin.

    Diperkirakan luas lahan itu mencapai 5 hektare lebih. Selain itu, foto tersebut juga memperlihatkan perusakan area hutan dan tanaman teh di sekeliling proyek yang berada di area rimbun vegetasi hutan Kawasan Bandung Utara (KBU).

    “Kita sudah pasangi garis Satpol PP Line agar kegiatan pembangunan ini dihentikan sementara. Penghentian aktivitas ini instruksi langsung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi karena diduga menyalahi tata ruang,” kata Supriyono, PPNS Satpol PP Jawa Barat usai menyegel lokasi proyek.

    BACA JUGA:FK3I Jabar Tantang Gubernur Terpilih Tegakkan Aturan Lingkungan dan Selesaikan Masalah Tata Ruang KBU

    Dikatakan Supriyono, berdasarkan hasil peninjauan di lokasi proyek Eiger Camp, pihaknya menemukan adanya aktivitas pembukaan lahan perkebunan teh Sukawana berskala besar untuk dijadikan pembuatan akses jalan serta konstruksi bangunan.

    Selain itu, di lokasi juga, Satpol PP menemukan sebuah bangunan yang belum rampung, namun telah terpasang tiang pancang, fondasi beton, dan pemapasan lereng.

    Satpol PP menduga kegiatan ini ilegal karena berada di lokasi resapan air. Sehingga jika tak dicegah bakal memicu bencana ke pemukiman di Cekungan Bandung.

    “Dari hasil pantauan di lokasi pembangunan Eiger Camp sudah terpasang pancang dan pondasi tapi pembangunan atap di atas tiang pancang belum. Kami juga mendapati 4 unit alat berat, alat ini sebelum kita ke sini sedang beroperasi. Pekerja juga melakukan pemapasan area lereng dan pembuatan pondasi beton,” jelasnya

    “Nah kita sinyalir kegiatan itu ilegal karena dijalankan tanpa menggunakan aturan disebabkan berada di area resapan air, kemudian area hutan, dan tanaman kebun teh. Ini sangat membahayakan masyarakat yang berada di bawahnya. Karena berpotensi memicu longsor dan banjir,” tambah Supriyono.

    BACA JUGA:Alih Fungsi Lahan di Kawasan Bandung Utara Biang Kerok Banjir Bandang di KBB?

  • KPRI Nusantara Berkah Bersama UIN Walisongo Gelar RAT, Capaian SHU Meningkat Signifikan

    KPRI Nusantara Berkah Bersama UIN Walisongo Gelar RAT, Capaian SHU Meningkat Signifikan

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG –  Koperasi Pegawai Republik Indonesia(KPRI) Nusantara Berkah Bersama UIN Walisongo sukses menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) pada Kamis(20/3/2025) di Auditorium 2 Kampus 3 Gedung Tgk. Ismail Yaqub.

    Acara ini dihadiri lebih dari 600 orang terdiri dari para anggota koperasi, pengurus, dan pihak terkait,l. 

    Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja serta merencanakan langkah ke depan.

    Ketua KPRI Nusantara Berkah Bersama UIN Walisongo yaitu Supriyono menyampaikan rasa syukur atas pencapaian SHU koperasi yang mencapai 519 juta rupiah di tahun 2024 dan mengalami kenaikan 17,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    “Ini adalah hasil kerja keras kita semua,” ujarnya.

    Kasub Koordinator Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang Fajar Febriansyah,S.H. memberikan apresiasi kepada pengurus dan anggota.

    Ia menekankan pentingnya RAT sebagai sarana evaluasi kinerja koperasi.

    “Partisipasi aktif anggota sangat krusial untuk kemajuan koperasi. Semakin banyak transaksi, semakin banyak SHU yang dapat kita terima,” ungkapnya.

    Dalam forum tersebut, Rektor UIN Walisongo yang diwakili oleh Kepala Biro AUPK H.Mohamad Ali Irfan, S.E., M.M., M.Ak. berbagi pandangannya mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi koperasi saat ini.

    Ia menggarisbawahi pentingnya inovasi dan profesionalisme dalam pengelolaan koperasi, serta perlunya koperasi beradaptasi dengan perkembangan zaman.

    “Koperasi harus menjadi soko guru dalam kementerian dan mampu berinovasi,” tegasnya.

    Salah satu anggota koperasi Nilnan Ni’mah,M.Sos. memberikan masukan agar koperasi tidak hanya fokus pada simpan pinjam, tetapi juga memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan barang dan jasa.

    “Penggunaan media sosial dapat meningkatkan visibilitas dan daya tarik usaha koperasi,” harapnya.

    RAT ini diharapkan dapat memperkuat komitmen anggota dalam pengembangan koperasi dan mendorong kolaborasi yang lebih baik di masa mendatang.

  • Dedy Yon sampaikan LKPJ Wali Kota Akhir TA 2024 

    Dedy Yon sampaikan LKPJ Wali Kota Akhir TA 2024 

    Sumber foto: Hari Nurdiansyah/elshinta.com

    Dedy Yon sampaikan LKPJ Wali Kota Akhir TA 2024 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 21 Maret 2025 – 17:21 WIB

    Elshinta.com – Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Tegal Akhir Tahun Anggaran 2024 kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tegal dalam Rapat Paripurna yang berlangsung di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Tegal, Kamis (20/3/2025).

    Rapat dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Tegal, Kusnendro bersama Wakil Ketua DPRD Kota Tegal, Wasmad Edi Susilo dan Amirudin dan turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono, Anggota DPRD Kota Tegal, Perwakilan Forkopimda Kota Tegal, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Tegal, Staf Ahli Wali Kota, Asisten Sekda, Kepala OPD serta Camat dan Lurah Se-Kota Tegal.

    Dalam laporannya Wali Kota Tegal menyampaikan bahwa LKPJ Akhir Tahun Anggaran merupakan salah satu kewajiban konstitusional yang harus disampaikan oleh Kepala Daerah, sebagai pelaksanaan Pasal 69 ayat (1) Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 Tentang Laporan Dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Laporan Dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

    Oleh karena itu, LKPJ Wali Kota Tegal Akhir Tahun Anggaran 2024 harus disampaikan kepada DPRD Kota Tegal Paling Lambat tiga bulan setelah tahun anggaran berakhir.

    “Saya sampaikan bahwa memasuki tahun terakhir periode pembangunan 2019-2024, telah diperoleh berbagai kemajuan, baik dari sisi penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, maupun Pembinaan Kemasyarakatan,” ujar Dedy Yon seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hari Nurdiansyah, Jumat (21/3). 

    Disampaikan Dedy Yon bahwa secara garis besar Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Pembangunan Kota Tegal yang berdasarkan pada Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata  Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang RPJPD dan RPJMD serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD dan RKPD, dari 19 Indikator Kinerja Utama, ada 18 Indikator masuk kedalam kategori kinerja sangat tinggi.

    Dedy Yon juga menyampaikan dalam pelaksanaan berbagai program kerja dan kegiatan Pemerintah Kota Tegal Pada Tahun Anggaran 2024 Ini telah mendapat apresiasi dengan diperolehnya berbagai penghargaan baik dari pemerintah maupun swasta. 

    “Penghargaan yang diterima Pemerintah Kota Tegal sebanyak 54 penghargaan atau prestasi, tingkat Internasional sejumlah 3, tingkat nasional 29 dan tingkat provinsi sejumlah 22 penghargaan atau prestasi,” ujarnya.

    Usai disampaikannya LKPJ Wali Kota Tegal Akhir Tahun Anggaran 2024 kepada DPRD, selanjutnya akan dilakukan pembahasan oleh DPRD Kota Tegal yang hasilnya berupa rekomendasi atas LKPJ Wali Kota Tegal Akhir Tahun Anggaran 2024 yang akan disampaikan dalam rapat paripurna mendatang.

    Sumber : Radio Elshinta

  • PMI Kota Tegal Bagikan 370 Sembako ke Petugas Kebersihan dan Penjaga Perlintasan Kereta

    PMI Kota Tegal Bagikan 370 Sembako ke Petugas Kebersihan dan Penjaga Perlintasan Kereta

    TRIBUNJATENG.COM, TEGAL – PMI Kota Tegal membagikan sebanyak 370 paket sembako kepada petugas kebersihan dan penjaga perlintasan kereta api di Halaman Markas PMI Kota Tegal, Kamis (20/3/2025).

    Rinciannya, 100 petugas kebersihan DLH, 112 petugas penjaga jalan lintasan Dishub, dan 113 petugas kebersihan kecamatan, dan 45 relawan PMI.

    Paket sembako diserahkan langsung oleh Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono.

    Ketua PMI Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono menyampaikan, paket sembako yang dibagikan terdiri dari beras 2,5 kilogram, gula 1 kilogram, teh 1 pal, kopi 1 bungkus, mie instan 5 bungkus, dan minyak goreng 1 bungkus.

    Pihaknya pada Ramadan ini juga telah membagikan takjil 1.000 bungkus kepada warga masyarakat di lima titik.

    “Kemudian pemberian bantuan beras kepada lima panti asuhan di Kota Tegal masing-masing sebanyak 100 kilogram.” 

    “Kegiatan akhir yaitu posko Lebaran yang akan diadakan pada H-5 sampai H +5 Lebaran di Halaman Markas PMI Kota Tegal,” ujarnya.

    Sementara itu Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono menyampaikan dukungan dan apresiasi atas kegiatan penyerahan sembako oleh PMI Kota Tegal.

    Ia menilai kegiatan tersebut akan membawa manfaat dan dampak positif bagi masyarakat Kota Tegal.

    Ia menyadari masih banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan dan dukungan. 

    Oleh karenanya, penyerahan sembako oleh PMI Kota Tegal sangat penting dan strategis dalam membantu meringankan beban masyarakat.

    “Apalagi di bulan suci Ramadan ini yang 10 hari lagi akan merayakan hari kemenangan yaitu Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.” 

    “Tentu banyak kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat Kota Tegal untuk turut merayakan Hari Raya Idulfitri.”

    “Salah satunya kebutuhan sembako,” jelasnya. (*)

  • Aptrindo Tanjung Emas Semarang setop operasional angkutan barang

    Aptrindo Tanjung Emas Semarang setop operasional angkutan barang

    Perlu penerapan kebijakan yang lebih fleksibel, seperti beroperasi di jam tertentu atau rute tertentu saat arus mudik

    Semarang (ANTARA) – Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Cabang Tanjung Emas Semarang menghentikan operasional angkutan barang sebagai bentuk tindak lanjut dari surat edaran pengurus pusat organisasi tersebut.

    Ketua DPC Aptrindo Tanjung Emas Semarang Supriyono di Semarang, Jawa Tengah, Kamis, mengatakan penghentian kegiatan operasional sebagai bentuk protes atas larangan angkutan truk sumbu 3 atau lebih selama 16 hari pelaksanaan arus mudik Lebaran 2025 tersebut berlaku mulai 20 Maret, pukul 00.00 WIB.

    Supriyono menyebutkan larangan tersebut berdampak luas terhadap sektor logistik, terutama bagi pengusaha dan pengemudi truk.

    Pengusaha truk, lanjut dia, memahami kebijakan lalu lintas saat adanya lonjakan arus kendaraan di masa mudik dan balik Lebaran.

    “Namun kebijakan penghentian operasional selama 16 hari terlalu lama dan merugikan dunia usaha,” katanya.

    Oleh karena itu, ia meminta pemerintah mengkaji ulang larangan tersebut dengan menerapkan kebijakan yang lebih fleksibel.

    “Perlu penerapan kebijakan yang lebih fleksibel, seperti beroperasi di jam tertentu atau rute tertentu saat arus mudik,” katanya.

    Selain itu, lanjut dia, pengecualian tidak hanya diberikan kepada truk pengangkut bahan kebutuhan pokok, namun juga bahan baku industri atau barang ekspor-impor dengan urgensi tinggi.

    Ia mengharapkan ruang dialog juga melibatkan pengusaha angkutan darat sehingga keputusan yang diambil tidak semata mempertimbangkan aspek lalu lintas.

    Sebelumnya, pemerintah akan memberlakukan kebijakan larangan operasional truk sumbu 3 atau lebih selama masa angkutan Lebaran 2025 mulai 24 Maret hingga 8 April.

    Kebijakan tersebut bertujuan untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas saat mudik dan balik Lebaran 2025.

    Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pertamina Tegaskan Pertalite di Kendari Sudah Sesuai Spesifikasi Standar – Halaman all

    Pertamina Tegaskan Pertalite di Kendari Sudah Sesuai Spesifikasi Standar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus dugaan BBM oplosan di Kendari, Sulawesi Tenggara, mencuat setelah sejumlah kendaraan, termasuk motor dan pengemudi ojek online, mogok setelah mengisi BBM jenis Pertalite.

    Insiden ini memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat mengenai kualitas bahan bakar yang didistribusikan oleh PT Pertamina Patra Niaga.

    Manager Pertamina Patra Niaga Kendari, Supriyono Agung Nugroho, dalam konferensi pers pada Kamis, 6 Maret 2025, menegaskan bahwa kendaraan yang mogok bukan disebabkan oleh Pertalite yang mereka distribusikan.

    “Secara mutu, tidak ada hubungannya kerusakan mobil dan motor dengan BBM produk yang didistribusikan Pertamina Terminal Kendari. Hasilnya sudah sesuai on spek,” ujarnya.

    Supriyono menjelaskan bahwa pengecekan spesifikasi dilakukan di empat SPBU dan melibatkan Pertamina, Polda Sultra, dan Dinas ESDM Sultra pada Rabu, 5 Maret 2025.

    “Untuk BBM hasil dari pemeriksaan, baik internal kami maupun pengambilan sampel yang langsung dari nozel pengambilan sampel yang dikirimkan masyarakat ke SPBU, sudah kami uji seluruhnya,”

    “Hasilnya masuk dalam range mutu atau standar dari Dirjen Migas,” tambahnya.

    Meskipun pihak Pertamina telah melakukan pengujian, Supriyono mengungkapkan bahwa mereka tidak akan memberikan kompensasi kepada pemilik kendaraan yang mengalami kerusakan.

    “Belum ada arahan dari atas, jelas produk disalurkan memenuhi range Dirjen Minyak dan Gas,” tegasnya.

    Terkait dengan kerusakan filter bahan bakar pada motor pelanggan, Supriyono menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengujian sampel BBM langsung dari nozel SPBU dan hasilnya masih dalam ambang batas standar Dirjen Migas.

    Dengan demikian, Pertamina menegaskan bahwa Pertalite yang didistribusikan di Kendari adalah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, meskipun insiden mogok kendaraan tetap menjadi perhatian publik.

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunnewsSultra.com, Laode Ari/Apriliana Suriyanti)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).