Tag: Supriyanto

  • Komdigi Angkat Dirjen Infrastruktur Digital Baru, Lelang Frekuensi Bakal Mundur?

    Komdigi Angkat Dirjen Infrastruktur Digital Baru, Lelang Frekuensi Bakal Mundur?

    Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Jenderal (Dirjen) Infrastruktur Digital Wayan Toni Supriyanto menyampaikan penataan spektrum frekuensi menjadi salah satu yang dikejar dalam jangka pendek. Namun, belum dapat memastikan apakah lelang digelar tahun ini.

    Adapun, Wayan Toni baru saja dilantik menjadi Dirjen Infrastruktur Digital oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid. Wayan juga akan terus mengkaji lelang spektrum frekuensi yang diharapkan dapat terlaksana tahun ini. 

    “Mungkin kita lihat dahulu, habis itu baru kita siapkan untuk pengadaan pelelangannya,” kata Wayan di Komdigi, Senin (13/1/2025). 

    Selain sisi frekuensi, Wayan mengatakan bahwa pihaknya juga akan melihat perkembangan-perkembangan teknologi yang ada di Indonesia.

    Apalagi, saar ini sudah masuk beberapa satelit-satelit dari luar seperti Kuipers milik Amazon dan satelit dari China yang mulai mengorbit.

    “Tujuan kami adalah bagaimana mempercepat penetrasi penyelenggaraan komunikasi di Indonesia,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Wayan menjabarkan tentang tugas pokok dan fungsi atau tupoksi dari Direktorat yang dirinya pegang.

    Salah satu fokus utama dari Direktorat tersebut, kata Wayan adalah terkait infrastruktur komunikasi seperti kabel, radio, frekuensi, dan satelit. 

    “Pertama dari sisi konektivitas pemerataan. Itu ya Bakti di bawah kita untuk daerah 3T. Kemudian untuk daerah-daerah komersial tentu dengan penyelenggara komunikasi,” ucap Wayan.

    Adapun, pada hari ini Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid melantik lima Direktur Jenderal (Dirjen) dalam nomenklatur baru di Komdigi.

    Adapun, kelima Dirjen baru tersebut dilantik berdasarkan surat Keputusan Presiden yang ditetapkan pada tanggal 2 Januari 2025 dan ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Kelima Dirjen baru tersebut yakni, Wayan Toni Supriyanto yang dilantik sebagai Dirjen Infrastruktur Digital. Wayan sendiri sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (PPI).

    Mira Tayyiba dilantik sebagai Dirjen Teknologi Pemerintah Digital, sebelumnya Mira mengampu jabatan sebagai Sekjen Kominfo.

    Lalu, Direktorat baru yaitu Direktorat Jenderal Ekosistem Digital akan dipimpin oleh Erwin Hidayat yang dilantik sebagai Dirjen Ekosistem Digital.

    Kemudian, untuk dua Dirjen lagi yaitu Dirjen Pengawasan Ruang Digital sendiri akan dipegang oleh Brigjen Pol Alexander Sabar dan Dirjen Komunikasi dan Media dipegang Fifi Aleyda Yahya.

  • Ketua Komisi Komunikasi Publik ATVSI Fifi Aleyda Yahya Dilantik Jadi Dirjen Komdigi – Page 3

    Ketua Komisi Komunikasi Publik ATVSI Fifi Aleyda Yahya Dilantik Jadi Dirjen Komdigi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Ketua Komisi Komunikasi Publik ATVSI (Asosiasi Televisi Swasta Indonesia) Fifi Aleyda Yahya telah resmi dilantik sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komdigi.

    Ia dilantik bersama jajaran pejabat Kementerian Komdigi lainnya, termasuk staf ahli dan staf khusus di Lapangan Anantakupa, kantor Kementerian Komdigi, Senin (13/1/2025).

    Turut hadir dalam pelantikan tersebut, ada Ketua Umum ATVSI Imam Sudjarwo dan Sekretasi Jenderal ATVSI Gilang Iskandar. Imam pun memberikan ucapan selamat atas pelantikan Fifi Aleyda Yahya tersebut.

    “Atas nama ATVSI saya mengucapkan selamat kepada Ibu Fifi, sekaligus mendoakan agar sukses dan berhasil dalam tugasnya sebagai Dirjen Komunikasi Publik dan Media Komdigi,” tutur Imam seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (13/1/2025).

    Ia juga mengucapkan terima kasih atas kontribusi Fifi Aleyda Yahya selama menjadi pengurus ATVSI.

    “Dan, kami harapkan hubungan dan kerja sama yang baik ini akan terus berlanjut di masa yang akan datang,” tuturya menutup pernyataan.

    Sebagai Dirjen Komunikasi Publik dan Media Komdigi, Fifi akan menangani urusan komunikasi publik dan relasi dengan media agar program Komdigi dan pemerintah bisa terdiseminasi dengan baik kepada masyarakat.

    Selain Fifi, Menkomdigi juga melantik sejumlah nama-nama lama di lingkungan Kementerian Komdigi, seperti Ismail, Mira Tayyiba, serta Wayan Toni Supriyanto.

    Lebih lengkapnya, berikut daftar Dirjen Komdigi yang baru dilantik Menkomdigi Meutya Hafid.

    Sekretaris Jenderal: Ismail⁠
    Dirjen Teknologi Pemerintah Digital: Mira Tayyiba
    ⁠Dirjen Infrastruktur Digital: Wayan Toni Supriyanto⁠
    Dirjen Pengawasan Ruang Digital: Alexander Subur⁠
    Dirjen Komunikasi Publik dan Media: Fifi Aleyda Yahya⁠
    Dirjen Ekosistem Digital: Edwin Hidayat Abdullah
    ⁠Insprektur Jenderal: Arief Tri Hardiyanto

  • Pesan Menkomdigi untuk Pejabat Komdigi yang Baru Dilantik – Page 3

    Pesan Menkomdigi untuk Pejabat Komdigi yang Baru Dilantik – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid telah melantik jajaran pejabat tinggi Kementerian Komunikasi dan Digital. Selain itu, ia juga mengukuhkan staf ahli dan staf khusus.

    Dari jajaran Dirjen Komdigi yang dilantik, ada beberapa wajah lama, seperti di antaranya Ismail, Mira Tayyiba, serta Wayan Toni Supriyanto.

    Sementara untuk jajaran staf khusus, ada figur publik seperti Raline Shah dan pembaca berita Fifi Aleyda Yahya. Menurut Menkomdigi, pelantikan ini merupakan titik awal dari tanggung jawab besar yang akan diemban.

    “Jadi sekali lagi, lebih daripada seremonial, ini adalah langkah awal tanggung jawab besar yang akan diimban oleh saudara-saudari sekalian,” tuturnya dalam pelantikan yang digelar di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta (13/1/2025).

    Selain itu, Menkomdigi juga menuturkan, pelantikan ini merupakan momentum penting dalam upaya bersama memperkuat Kementerian Komunikasi dan Digital sebagai motor penggerak transformasi digital di Tanah Air.

    Dengan keberagam latar belakang yang beragam pula, Meutya menuturkan, hal itu merupakan kekuatan yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.

    “Saya yakin dengan integritas, dengan kerja keras, dan dedikasi yang tinggi, saudara-saudari akan mampu menjalankan tugas dan amanah ini sebaik-baiknya,” tutur Menkomdigi lebih lanjut.

    Dalam kesempatan itu, ia juga menitipkan pesan Presiden Subianto untuk menciptaan pemerintah yang bersih, menghindari ketidakefisienan, bersih dari manupulasi, serta bersih dari kongkalikong.

    “Hindari bentuk pemborosan. Setiap rupiah uang rakyat harus digunakan secara efektif dan sebaik-baiknya untuk kemanfaatan bangsa dan negara,” ujarnya melanjutkan.

  • Temuan Polisi soal Kasus 2 Balita Kembar di Nganjuk Tewas di Kolam Ikan saat Orang Tua Tidur Siang – Halaman all

    Temuan Polisi soal Kasus 2 Balita Kembar di Nganjuk Tewas di Kolam Ikan saat Orang Tua Tidur Siang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Nasib tragis dialami dua balita kembar di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

    Kedua bocah kembar berusia sekitar 1 tahun itu, ditemukan tewas mengapung di kolam ikan rumah mereka di Desa Babadan, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, Jumat (10/1/2025).

    Kedua balita kembar malang itu ditemukan mengapung di kolam ikan oleh saksi Suhartini (47) yang masih satu keluarga.

    Kasi Humas Polres Nganjuk, AKP Supriyanto, mengungkapkan bahwa saat kejadian, kedua orang tua korban tengah tidur siang di dalam rumah.

    “Bahwa benar telah terjadi peristiwa dua balita meninggal dunia di kolam ikan di Dusun Putuk, Desa Babadan, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk,” kata Supriyanto, Sabtu (11/1/2025) dikutip dari Kompas.com.

    Supriyanto menyebutkan bahwa insiden ini terjadi pada Jumat sekitar pukul 14.00 WIB.

    Adapun orang yang pertama kali menyaksikan kejadian ini adalah Suhartini.

    “Jadi, awalnya saudari Suhartini ke rumah korban, berniat menjenguk. Namun, sampai depan rumah, dia mengetahui kedua korban sudah terapung di kolam ikan depan rumahnya,” jelas Supriyanto.

    Aparat kepolisian saat melakukan olah TKP balita kembar yang ditemukan tewas terapung di kolam ikan depan rumahnya di Desa Babadan, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Jumat (10/1/2025) (Dok. Polres Nganjuk)

    Saat itu, lanjut Supriyanto, salah satu korban ditemukan dalam keadaan telentang, sedangkan kembarannya dalam keadaan tengkurap.

    Dikatakan Supriyanto, saat ditemukan, kedua korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

    Sontak Suhartini memberitahukan hal itu kepada saksi lainnya, Kasmidi (53).

    Mereka lantas berteriak meminta tolong kepada warga sekitar.

    Kedua orang tua balita kembar yang mendengar teriakan tersebut sontak keluar dari rumah.

    “Mendengar teriakan itu, kedua orangtua korban yang saat itu tidur siang berlari ke depan rumah, lalu mengangkat (kedua korban) dari kolam ikan dan membawa kedua anaknya ke Klinik Fifa Husada,” ungkapnya.

    Temuan Polisi

    Sementara itu, Kapolsek Pace, AKP Pujo Santoso, mengungkapkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya dua balita kembar itu.

    Diduga kedua balita kembar malang itu tercebur ke kolam ikan saat sedang bermain.

    Diketahui juga bahwa kolam ikan tersebut tidak diberi pagar pembatas.

    “Kolam ikan yang berada di taman depan rumah tersebut lebarnya 163 sentimeter dan panjang 190 sentimeter, dengan ketinggian air 42 sentimeter dan tinggi kolam 55 sentimeter tanpa pagar pembatas,” kata Pujo.

    Selain itu, dari hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh kedua korban.

    Kedua orang tua pun sudah menerima kejadian yang merenggut nyawa kedua balita kembarnya.

    “Dari pihak orang tua atau keluarga sudah menerima kejadian tersebut,” sebut Pujo.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Suhartini Syok Lihat Bayi Kembar Mengapung di Kolam Ikan Depan Rumah, Orangtua Ternyata Tidur Siang

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJatim.com/Ani Susanti) (Kompas.com/Usman Hadi/Eris Eka Jaya)

  • Menkomdigi Meutya Hafid Lantik Pejabat Komdigi, Raline Shah Ditunjuk Jadi Staf Khusus – Page 3

    Menkomdigi Meutya Hafid Lantik Pejabat Komdigi, Raline Shah Ditunjuk Jadi Staf Khusus – Page 3

    Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid baru saja melantik Direktur Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital (Dirjen Komdigi), pada Senin (13/1/2025) di Lapangan Anantakupa, Kementerian Komunikasi dan Digital, Jakarta.

    “Saya Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, dengan ini secara resmi melantik saudara-saudari dalam jabatan yang baru di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital,” ujar Meutya Hafid.

    Untuk diketahui, jabatan Dirjen Komdigi sendiri sebelumnya masih berstatus Pelaksana Tugas (Plt). 

    Dari semua Dirjen Komdigi yang dilantik, masih ada beberapa wajah lama, seperti Ismail, Mira Tayyiba, Arief Tri Hadiyanto, Alexander Subur, dan Wayan Toni Supriyanto.

    Lebih lengkapnya, berikut daftar Dirjen Komdigi yang baru dilantik Menkomdigi Meutya Hafid.

    Sekretaris Jenderal: Ismail
    ⁠Dirjen Teknologi Pemerintah Digital: Mira Tayyiba
    ⁠Dirjen Infrastruktur Digital: Wayan Toni Supriyanto
    ⁠Dirjen Pengawasan Ruang Digital: Alexander Subur
    ⁠Dirjen Komunikasi Publik dan Media: Fifi Aleyda Yahya
    ⁠Dirjen Ekosistem Digital: Edwin Hidayat Abdullah
    ⁠Insprektur Jenderal: Arief Tri Hardiyanto

    Pada pelantikan dan sumpah jabatan ini, artis Raline Shah juga dilantik sebagai Staf Khusus Menkomdigi.

  • Menkomdigi Meutya Hafid Lantik 5 Dirjen Baru, Berikut Daftarnya

    Menkomdigi Meutya Hafid Lantik 5 Dirjen Baru, Berikut Daftarnya

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid melantik lima Direktur Jenderal (Dirjen) dalam nomenklatur baru di Komdigi.

    Adapun, kelima Dirjen baru tersebut dilantik berdasarkan surat Keputusan Presiden yang ditetapkan pada tanggal 2 Januari 2025 dan ditandatangani oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Kelima Dirjen baru tersebut yakni, Wayan Toni Supriyanto yang dilantik sebagai Dirjen Infrastruktur Digital. Wayan sendiri sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (PPI).

    Mira Tayyiba dilantik sebagai Dirjen Teknologi Pemerintah Digital, sebelumnya Mira mengampu jabatan sebagai Sekjen Kominfo.

    Lalu, Direktorat baru yaitu Direktorat Jenderal Ekosistem Digital akan dipimpin oleh Erwin Hidayat yang dilantik sebagai Dirjen Ekosistem Digital.

    Kemudian, untuk dua Dirjen lagi yaitu Dirjen Pengawasan Ruang Digital sendiri akan dipegang oleh Brigjen Pol Alexander Sabar dan Dirjen Komunikasi dan Media dipegang Fifi Aleyda Yahya.

    Adapun, Ismail yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kominfo mendapat jabatan baru sebagai Sekjen Komdigi.

    Dalam pelantikan tersebut, Meutya percaya bahwa para pejabat baru di lingkungan Komdigi dapat bekerja dengan baik sesuai dengan tanggung jawabnya.

    “Saya percaya bahwa saudara saudari akan melaksanakan tugas dengan sebaik baiknya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan,” ucap Meutya.

    Adapun, dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 174 Tahun 2024 Tentang Kementerian Komunikasi dan Digital terdapat 5 Direktorat Jenderal yang ada di bawah Komdigi.

    Pertama, Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital. Direktorat ini memiliki tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang infrastruktur digital.

    Kedua, Direktorat Jenderal Teknologi Pemerintah Digital yang mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang teknologi pemerintah digital.

    Ketiga, Direktorat Jenderal Ekosistem Digital yang mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang ekosistem digital.

    Keempat, Direktorat Jenderal Pengawasan Ruang Digital yang memiliki tugas perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan barang digital dan pelindungan data pribadi.

    Terakhir adalah Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media yang memgemban tugas untuk menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang komunikasi publik dan media

  • Daftar Dirjen Komdigi yang Baru Dilantik Menkomdigi Meutya Hafid – Page 3

    Daftar Dirjen Komdigi yang Baru Dilantik Menkomdigi Meutya Hafid – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid baru saja melantik Direktur Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital (Dirjen Komdigi), pada Senin (13/1/2025) di Lapangan Anantakupa, Kementerian Komunikasi dan Digital, Jakarta.

    “Saya Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, dengan ini secara resmi melantik saudara-saudari dalam jabatan yang baru di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital,” ujar Meutya Hafid.

    Untuk diketahui, jabatan Dirjen Komdigi sendiri sebelumnya masih berstatus Pelaksana Tugas (Plt).

    Dari semua Dirjen Komdigi yang dilantik, masih ada beberapa wajah lama, seperti Ismail, Mira Tayyiba, Arief Tri Hadiyanto, Alexander Subur, dan Wayan Toni Supriyanto.

    Lebih lengkapnya, berikut daftar Dirjen Komdigi yang baru dilantik Menkomdigi Meutya Hafid.

    Sekretaris Jenderal: Ismail
    ⁠Dirjen Teknologi Pemerintah Digital: Mira Tayyiba
    ⁠Dirjen Infrastruktur Digital: Wayan Toni Supriyanto
    ⁠Dirjen Pengawasan Ruang Digital: Alexander Subur
    ⁠Dirjen Komunikasi Publik dan Media: Fifi Aleyda Yahya
    ⁠Dirjen Ekosistem Digital: Edwin Hidayat Abdullah
    ⁠Insprektur Jenderal: Arief Tri Hardiyanto

    Pada pelantikan dan sumpah jabatan ini, artis Raline Shah juga dilantik sebagai Staf Khusus Menkomdigi.

  • Komdigi Bakal Lantik Eselon I, Dirjen Infrastruktur dan Sekjen Diisi Sosok Ini?

    Komdigi Bakal Lantik Eselon I, Dirjen Infrastruktur dan Sekjen Diisi Sosok Ini?

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bakal melantik eseleon I eselon II pada Senin (13/1/2025). Sejumlah nama akan mengisi posisi baru seperti Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal (Dirjen) Infrastruktur Digital dan lain sebagainya. 

    Merujuk pada Peraturan Menteri Komunikasi dan Digital no.1/2025 tentang Organisasi dan Tata Kerja Komdigi, Menkomdigi akan dibantu oleh 5 direktorat jenderal, 1 inspektorat jenderal, 1 badan pengembangan sumber daya manusia dan 4 staf ahli dalam mengatur tata kelola komunikasi dan digital Indonesia. 

    Adapun struktur baru tersebut akan dilantik hari ini di Lapangan Anantakupa Komdigi, Jl Merdeka Barat no.9, Jakarta Pusat. Pelantikan dilakukan oleh Menkomdigi Meutya Hafid. 

    Dalam perkembangannya, terdengar kabar mengenai sosok yang mengisi posisi baru tersebut. Diantaranya adalah rumor mengenai posisi Sekretaris Jenderal yang akan diisi oleh Ismail dan Direktur Infrastruktur Digital diisi oleh Wayan Toni Supriyanto. 

    Diketahui, sebelumnya Ismail menjabat sebagai Dirjen SDPPI Kemenkominfo. Ketika Kemenkominfo berganti menjadi Komdigi, Ismail diangkat menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi. 

    Sementara itu, Wayan Toni sebelumnya menjabat sebagai Dirjen PPI Kemenkominfo. Ketika berganti menjadi Komdigi, Wayan diangkat menjadi Plt. Dirjen Ekosistem Digital. 

    Bisnis mencoba mengonfirmasi mengenai posisi baru tersebut kepada Ismail dan Wayan Toni. Wayan Toni tak kunjung memberi jawaban. begitu pun dengan Ismail. 

    Dalam PM Komdigi no.1/2025, Sekjen Komdigi memiliki fungsi untuk melakukan koordinasi kegiatan Kementerian, penyusunan rencana, program, dan anggaran Kementerian, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang  meliputi ketatausahaan, sumber daya manusia, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip, dan dokumentasi Kementerian. 

    Kemudian, pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana, penyusunan peraturan perundang- undangan serta pelaksanaan advokasi hukum dan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. 

    Sementara itu, Dirjen Infrastruktur Digital memiliki fungsi perumusan kebijakan di bidang infrastruktur digital, pelaksanaan kebijakan di bidang infrastruktur digital, pelaksanaan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang infrastruktur digital, pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital; dan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri. 

  • Dianggap Menyesatkan, Makam Wali Lima Palsu di Ngawi Dibongkar Sekelompok Warga

    Dianggap Menyesatkan, Makam Wali Lima Palsu di Ngawi Dibongkar Sekelompok Warga

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

    TRIBUNJATIM.COM, NGAWI – Sekelompok warga yang mengatasnamakan Perjuangan Wali Songo Indonesia (PWI) membongkar lima makam Wali Lima palsu di Ngawi, Minggu pagi (12/1/2025).

    Lima makam Wali Lima di Desa Guyung, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, sering didatangi sejumlah peziarah dari berbagai daerah.

    Menurut Warga Setempat, Sunarsih, makam tersebut sengaja dibuat oleh seorang Kyai Qosim (60), sekaligus tokoh masyarakat setempat di samping mushola pada tahun 2009.

    Makam tersebut,lanjut Sunarsih, diklaim sebagai peninggalan leluhur di daerah tersebut.Tak jarang sejumlah orang dari luar daerah datang untuk berziarah ke makam tersebut.

    “Banyak peziarah datangi dari luar daerah ziarah wali tiap Jumat Pahing. Rutinan di situ percaya tidak percaya makam sudah ada kalau sudah dari sananya,” ujarnya.

    Suasana pembongkaran 5 makam Wali Lima yang dianggap palsu dilakukan Perjuangan Wali Songo Indonesia (PWI), Desa Guyung, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, Minggu pagi (12/1/2025). (tribunjatim.com/Febrianto Ramadani)

    Pembongkaran makam mendapat pengawalan ketat dari petugas TNI-Polri. Warga setempat hanya melihat, dan tidak bisa berbuat banyak.

    Ketua RT Setempat Agus Supriyanto menuturkan, sejak 15 tahun yang lalu banyak peziarah dari luar daerah.

    Sebelum dibangun makam, lahan milik Arifin (40) warga setempat, dibuat untuk mencetak batu bata

    “Kalau dibongkar ya rela aja, dulu tempat itu untuk mencetak batu bata,” pungkasnya.

    Sementara itu, Ketua Harian PWI Budi Cahyono mengungkapkan, makam Wali Lima dibongkar karena dianggap palsu, dan menyesatkan budaya.

    Dengan menggunakan alat seadanya, kelima makam dibongkar paksa, hanya waktu 30 menit kelima makam dengan panjang masing-masing 2 meter itu sudah rata tanah.

    “Makam itu yang jelas palsu tidak ada jasadnya yang bangun juga dari gurunya. Makanya kita bongkar biar nantinya tidak menyesatkan sejarah. Pembongkaran makam dilakukan melalui serangkaian pertemuan antara PWI dan warga setempat,” tandasnya

  • Suhartini Syok Lihat Bayi Kembar Mengapung di Kolam Ikan Depan Rumah, Orangtua Ternyata Tidur Siang

    Suhartini Syok Lihat Bayi Kembar Mengapung di Kolam Ikan Depan Rumah, Orangtua Ternyata Tidur Siang

    TRIBUNJATIM.COM – Suhartini (47) syok lihat dua bayi kembar mengapung di kolam ikan.

    Suhartini masih memiliki ikatan keluarga dengan dua bayi tersebut.

    Kedua bayi yang berusia kurang lebih setahun, ditemukan meninggal dunia terapung di kolam ikan depan rumahnya di Desa Babadan, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

    Kasi Humas Polres Nganjuk, AKP Supriyanto, membenarkan insiden ini. Saat kejadian, kata Supriyanto, kedua orangtua korban tengah tidur siang di dalam rumah.

    “Bahwa benar telah terjadi peristiwa dua balita meninggal dunia di kolam ikan di Dusun Putuk, Desa Babadan, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk,” kata Supriyanto kepada Kompas.com, Sabtu (11/1/2025).

    Supriyanto menuturkan, insiden ini terjadi pada Jumat (10/1/2025) sekitar pukul 14.00 WIB.

    Orang yang pertama kali mengetahui kejadian ini ialah Suhartini.

    “Jadi, awalnya saudari Suhartini ke rumah korban, berniat menjenguk. Namun, sampai depan rumah, dia mengetahui kedua korban sudah terapung di kolam ikan depan rumahnya,” kata Supriyanto, melansir dari Kompas.com.

    Saat itu, kata Supriyanto, salah satu korban ditemukan dalam keadaan telentang, sedangkan korban lainnya dalam keadaan tengkurap.

    Menurut Supriyanto, saat ditemukan, kedua korban sudah dalam keadaan tidak bernapas.

    Mengetahui hal itu, Suhartini lantas memberitahukan kepada saksi lainnya, Kasmidi (53).

    Mereka lantas berteriak meminta tolong kepada warga sekitar.

    “Mendengar teriakan itu, kedua orangtua korban yang saat itu tidur siang berlari ke depan rumah, lalu mengangkat (kedua korban) dari kolam ikan dan membawa kedua anaknya ke Klinik Fifa Husada,” katanya.

    Kapolsek Pace, AKP Pujo Santoso, menambahkan, setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh kedua balita tersebut.

    “Dari pihak orangtua atau keluarga sudah menerima kejadian tersebut,” sebut Pujo.

    Diduga kedua balita tersebut terjebur ke kolam ikan saat tengah bermain, apalagi kondisi kolam ikan tidak disertai pagar pembatas.

    “Kolam ikan yang berada di taman depan rumah tersebut lebarnya 163 sentimeter dan panjang 190 sentimeter, dengan ketinggian air 42 sentimeter dan tinggi kolam 55 sentimeter tanpa pagar pembatas,” ungkap Pujo.

    Sebelumnya, Elly Suwandi (46) kaget ketika bersepdda melintas di sepanjang Sungai Sono, Dusun Santren, Desa Sono, Kecamatan/Kabupaten Madiun, Kamis (9/1/2025) pukul 14.00 WIB.

    Pria asal Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun tersebut menemukan sesosok jasad bayi, yang mengapung di pinggir sungai.

    Ia kemudian memanggil seorang warga setempat, Suparni (44), yang kebetulan tengah beraktivitas di sawah tak jauh dari lokasi.

    “Saya lihat kayak kepala sama rambut. Kurang tahu jenis kelaminnya. Tadi posisi saya tengah bersepeda,” ujar Elly.

    Karena penasaran, Elly dan Suparni mengecek selama beberapa menit. Dugaan mereka benar, ternyata benda mengapung ogi adalah sesosok jenazah bayi.

    “Tadi cari rumput di sawah dekat sungai, ada pesepeda lewat sini terus sebelum melanjutkan perjalanannya, tiba-tiba putar balik memanggil saya,” ungkap Suparni.

    Suparni pun sempat mengira jika sosok yang mengapung di sungai dalah batok kelapa.

    Namun karena terombang ambing terkena sungai, maka ia pun bisa melihat ada beberapa helai rambut.

    “Katanya takut lalu disuruh mengecek apakah ini bayi atau bukan. Kami cek bersama sama kelihatan kepala bayi, ternyata benar mayat,” imbuhnya.

     Suparni langsung melaporkan temuan tersebut ke perangkat desa, lalu diteruskan ke Pemerintah Kecamatan Madiun

    Polsek setempat dan Tim Inafis Polres Madiun mendatangi lokasi peristiwa.

    Saat olah TKP, selain mengevakuasi jasad bayi, polisi juga mengangkat beberapa barang temuan di sekitarnya berupa obat-obatan.

    Diduga kuat benda itu dibuang bersamaan dengan janin bayi.

    Kapolsek Madiun AKP Gunawan menerangkan, kondisi jenazah bayi tidak bernyawa, sudah terbungkus ke dalam tas berwarna merah.

    “Posisinya kelihatan tangan dan kepala. Jenis kelamin belum diketahui menunggu identifikasi. Dugaan kami sudah mengapung dua hari, karena belum rusak sepenuhnya,” ucapnya.

    Jenazah bayi sudah dievakuasi oleh petugas, lalu dibawa ke RSUD Caruban guna keperluan autopsi.

    “Penyelidikan lebih lanjut mencari keterangan saksi, mengembangkan hasil olah TKP, agar bisa mengungkap kejadian secepatnya,” pungkas AKP Gunawan.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com