Tag: Suprawoto

  • Segini Besaran Tunjangan Perumahan DPRD Magetan Sesuai Perbup 41/2021

    Segini Besaran Tunjangan Perumahan DPRD Magetan Sesuai Perbup 41/2021

    Magetan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Magetan resmi menetapkan besaran tunjangan perumahan bagi pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) melalui Peraturan Bupati (Perbup) Magetan Nomor 41 Tahun 2021.

    Aturan tersebut ditetapkan Bupati Suprawoto pada 19 Agustus 2021 dan diundangkan dalam Berita Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2021 Nomor 41.

    Dalam regulasi ini, besaran tunjangan perumahan ditetapkan berbeda sesuai posisi pimpinan dewan. Ketua DPRD menerima tunjangan sebesar Rp23,1 juta per bulan, wakil ketua Rp16,9 juta per bulan, dan anggota DPRD Rp11,1 juta per bulan.

    Kebijakan tersebut diterbitkan karena pemerintah daerah hingga kini belum dapat menyediakan rumah dinas bagi pimpinan maupun anggota DPRD.

    Sebagai gantinya, sesuai amanat Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 6 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota DPRD, diberikan fasilitas berupa tunjangan perumahan.

    Selain itu, aturan ini sekaligus mencabut Perbup Magetan Nomor 75 Tahun 2019 tentang besaran tunjangan perumahan DPRD.

    Dengan demikian, sejak Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD-P) Tahun Anggaran 2021 diundangkan, Perbup Nomor 41 Tahun 2021 menjadi dasar hukum pemberian tunjangan.

    Tunjangan yang diterima para pimpinan dan anggota dewan tetap dikenakan pajak sesuai peraturan perundang-undangan. Perbup ini diharapkan mampu memberikan kepastian hukum serta mendukung kelancaran tugas DPRD Kabupaten Magetan dalam melaksanakan fungsi legislatif, pengawasan, dan penganggaran.

    Perbup ini ditandatangani Bupati Magetan Suprawoto pada 19 Agustus 2021 lalu. [fiq/ted]

  • Jajal Lintasan Sirkuit Parang, Khofifah Janji Bakal Tuntaskan Pembangunan Infrastruktur Pelengkap

    Jajal Lintasan Sirkuit Parang, Khofifah Janji Bakal Tuntaskan Pembangunan Infrastruktur Pelengkap

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

    TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN– Gubernur Jawa Timur Terpilih Khofifah Indar Parawansa, berkomitmen menuntaskan pembangunan Sirkuit Parang, Kabupaten Magetan.

    Ungkapan tersebut disampaikan di sela sela agenda Tes Ride, bersama dua Pebalap Internasional, Mario Aji dan M Adenanta Putra, didampingi para pembalap lokal, Mantan Bupati Magetan Suprawoto serta Forkopimda, Minggu sore (12/1/2025).

    Mantan Menteri Sosial ini, nampak menikmati lintasan sirkuit dengan mengendarai motor matic, sembari menyapa puluhan ribu warga sekitar.

    “Kami baru melihat lintasannya baru selesai. Namun ada beberapa perlengkapan yang dibutuhkan untuk bisa pemenuhan infrastruktur terkait,” ujar Khofifah.

    Menurutnya, sarana prasarana sirkuit sangat diperlukan, sebagai penunjang latihan maupun kejuaraan balapan. Maka dari itu, pembangunan selanjutnya dilakukan secara berkolaborasi, antara Pemkab Magetan dengan Pemprov Jawa Timur.

    “Kejuaraan balap yang akan digelar di sirkuit ini harus didiskusikan dengan IMI, apakah balapan regional atau internasional,” ucapnya.

    Sementara itu, pembalap Internasional sekaligus pembalap Moto2 Mario Aji, mewakili seluruh pembalap lokal mengucapkan terima kasih atas apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah, yang telah mewujudkan lintasan sirkuit ini.

    “Kami semua tidak bingung lagi, apalagi saat libur kejuaraan karena bisa latihan disini. Kami yakin potensi pembalap akan terwadahi, khususnya mengasah skil balap,” tuturnya 

    Pria yang juga sebagai pembalap Moto2 tersebut menilai, keberadaan sirkuit ini dinilai bisa dikenal masyarakat luar dan menjadi Sport Tourism terbaik di jawa timur. 

    “Semoga ke depan bisa menciptakan pembalap internasional yang luar biasa,dari Bumi Magetan,” pungkas Mario Aji.

  • Menanti Kiprah Bupati Perempuan Pertama Magetan, Nanik Endang Rusminiarti

    Menanti Kiprah Bupati Perempuan Pertama Magetan, Nanik Endang Rusminiarti

    Magetan (beritajatim.com) – Kabupaten Magetan yang terletak di kaki Gunung Lawu kini memasuki babak baru dalam sejarah kepemimpinan daerah. Kehadiran Nanik Endang Rusminiarti, atau yang akrab disapa Bunda Nanik Sumantri, sebagai bupati perempuan pertama di Magetan menorehkan sejarah penting bagi kabupaten ini.

    Dengan kehadirannya di pucuk kepemimpinan, masyarakat menyimpan harapan besar akan lahirnya perubahan signifikan yang mampu membawa Magetan menuju era baru yang lebih progresif dan inklusif.

    Sejarah Kepemimpinan Magetan
    Kabupaten Magetan memiliki sejarah panjang dalam pemerintahan, yang dimulai sejak abad ke-17. Raden Tumenggung Yosonegoro menjadi bupati pertama, menjabat dari tahun 1675 hingga 1703. Sejak itu, Magetan dipimpin oleh berbagai tokoh yang memainkan peran penting dalam membentuk karakter dan arah pembangunan daerah.

    Nama-nama seperti Raden Soebandi Sastrosoetomo, Saleh Mulyono, Soemantri, hingga Suprawoto tercatat sebagai bagian dari perjalanan panjang kepemimpinan Magetan. Masing-masing memberikan kontribusi besar dalam menciptakan sistem pemerintahan yang terus berkembang.

    Harapan Baru Bersama Bunda Nanik
    Memasuki tahun 2024, Magetan menyambut perubahan signifikan dengan dilantiknya Bunda Nanik sebagai pemimpin daerah. Sebagai perempuan pertama yang menduduki jabatan ini, kehadirannya dinilai membawa semangat dan perspektif baru.

    Menurut Mohammad Darry, pengamat politik dari Politica Institute, kepemimpinan perempuan seperti Bunda Nanik memiliki potensi besar dalam menghadirkan kebijakan yang lebih humanis dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

    “Kepemimpinan perempuan sering kali lebih inklusif dan sensitif terhadap kebutuhan sosial masyarakat. Hal ini menjadi modal besar untuk memajukan daerah,” ungkap Darry dalam wawancara Kamis (19/12/2024).

    Ia juga menambahkan bahwa pendekatan kepemimpinan perempuan cenderung mengutamakan komunikasi yang efektif serta mendengarkan aspirasi masyarakat secara mendalam.

    Apresiasi dari Masyarakat
    Berbagai kalangan masyarakat menyampaikan apresiasi atas kehadiran Bunda Nanik sebagai bupati perempuan pertama di Magetan. Mereka optimis bahwa kehadirannya akan membawa perubahan positif bagi daerah.

    “Kami sangat mendukung dan mengapresiasi Bunda Nanik. Semoga di bawah kepemimpinannya, Magetan menjadi kabupaten yang lebih maju, adil, dan sejahtera,” ujar Rudi, seorang pengusaha muda asal Magetan.

    Melalui visi dan misinya, Bunda Nanik diharapkan mampu mewujudkan pembangunan yang merata dan berkelanjutan di seluruh wilayah Magetan. Babak baru ini menjadi momentum bagi Magetan untuk bergerak maju, sekaligus menjadi inspirasi bagi perempuan di seluruh Indonesia. [fiq/kun]