Tag: Supardi

  • Bikin Konten Pura-pura Kencing di Tlogo Kuning, Pendaki Gunung Lawu Minta Maaf

    Bikin Konten Pura-pura Kencing di Tlogo Kuning, Pendaki Gunung Lawu Minta Maaf

    Jakarta

    Pendaki Gunung Lawu bernama Abu Khoir bikin geram relawan karena bikin konten pura-pura kencing di Tlogo Kuning. Kini, Abu Khoir mendatangi basecamp untuk minta maaf.

    Dilansir detikJateng, relawan Cetho bernama Eko Supardi menyebut Abu Khoir datang ke basecamp pukul 15.00 WIB tadi. Pendaki tersebut datang untuk melakukan klarifikasi dan meminta maaf atas konten tersebut.

    “Iya tadi sore datang ke Posko Cetho, tapi juga didatangi dari basecamp Cemoro Kandang dan Cemoro Sewu untuk berkumpul. Tadi datang jam 3 sore selesai 17.30 WIB,” kata Eko saat dihubungi detikJateng, Minggu (2/2/2025).

    Eko menjelaskan proses klarifikasi terbilang cukup lama karena harus memanggil pihak kepolisian dan Koramil setempat. Ia mengatakan ada tiga poin dalam pertemuan tersebut.

    “Yang jelas, yang pertama disuruh take down videonya. Jadi untuk menghapus video yang sudah diupload di media sosial,” ujarnya.

    Dua poin lainnya terkait dengan surat pernyataan tertulis. Abu Khair juga masuk dalam daftar hitam (black list) pendaki gunung se-Jawa. Eko menjelaskan masa berlaku black list itu berlaku sampai jangka waktu yang tidak ditentukan.

    Simak selengkapnya di sini.

    (fas/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Sutrisno Kalahkan Agus, Ini Daftar Nama Paling Banyak Digunakan di Indonesia

    Sutrisno Kalahkan Agus, Ini Daftar Nama Paling Banyak Digunakan di Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketika mendengar nama-nama seperti Agus, Asep, atau Bambang, mungkin yang terlintas di benak kita adalah nama-nama ini yang paling pasaran atau banyak digunakan di Indonesia. Apalagi dengan adanya komunitas unik, seperti Paguyuban Asep Dunia, Agus-Agus Bersaudara Indonesia, dan Persaudaraan Bambang Sedunia, yang semakin mengokohkan popularitas nama-nama tersebut di Indonesia.

    Namun, data terbaru dari sistem e-KTP yang dicatat Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Dukcapil Kemendagri) mengungkapkan fakta menarik. Nama-nama yang paling banyak digunakan ternyata bukan berasal dari kelompok populer ini.

    “Bukan Agus, ini daftar nama-nama yang banyak digunakan berdasarkan data perekaman e-KTP @dukcapilkemendagri,” tulis Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya dalam postingan di akun Instagram pribadinya, dikutip Sabtu (18/1/2025).

    Berikut daftar nama yang paling banyak digunakan di Indonesia sepanjang 2024 berdasarkan data e-KTP.

    Nama laki-laki yang paling banyak digunakan di Indonesia:

    1. Sutrisno (144.497)
    2. Slamet (115.354)
    3. Mulyadi (111.685)
    4. Herman (101.990)
    5. Supardi (93.202)
    6. Ismail (89.732)
    7. Supriyanto (87.929)
    8. Wahyudi (85.502)
    9. Junaidi (85.375)
    10. Suparman (84.749)

    Nama perempuan yang paling banyak digunakan di Indonesia:

    1. Nurhayati (254.922)
    2. Sulastri (192.979)
    3. Sumiati (172.759)
    4. Sri Wahyuni (163.189)
    5. Sumarni (158.882)
    6. Sunarti (135.891)
    7. Siti Aminah (121.588)
    8. Ernawati (118.045)
    9. Aminah (117.490)
    10. Kartini (114.879)

    Nama bayi laki-laki yang paling banyak digunakan di Indonesia:

    1. Muhammad Al Fatih (1.326)
    2. Muhammad Arsya Alfarizqi (1.039)
    3. Muhammad Razka Raffasya (693)
    4. Muhammad Rayyan Alfarizoi (625)
    5. Muhammad Rayyan (593)
    6. Kenzie Alvaro Devanka (569)
    7. M Raffasya Elvano (497)
    8. Muhammad Alfatih (434)
    9. Muhammad Arkanza (403)
    10. Muhammad Abizar (388)

    Nama bayi perempuan yang paling banyak digunakan di Indonesia:

    1. Allea Shanum Almahyra (1.293)
    2. Alifazea Amanda (990)
    3. Adiva Arsyila Savina (912)
    4. Aleeya Dzakira (842)
    5. Khalisa Yumna Alzena (753)
    6. Arumi Nasha Razeta (726 anak)
    7. Fatimah Azzahra (655)
    8. Inara Rizqiana Alesha (527)
    9. Fatimah Az Zahra (523)
    10. Maisya Salsabila (501)

    Demikian daftar nama yang paling banyak digunakan di Indonesia sepanjang 2024 berdasarkan data e-KTP.

  • Top 10 Nama Paling Banyak Dipakai di Indonesia Berdasarkan e-KTP

    Top 10 Nama Paling Banyak Dipakai di Indonesia Berdasarkan e-KTP

    Jakarta: Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengungkap fakta menarik terkait nama yang paling banyak digunakan di Indonesia. Disebutkan bahwa nama yang paling banyak bukan Agus, lalu siapa? Yuk, simak selengkapnya di sini.

    Melalui unggahan di akun Instagram milikinya Bima Arya Sugiarto menyebutkan bahwa nama yang paling banyak dipakai di Indonesia untuk perempuan adalah Nurhayati sebanyak 254.922 orang. Lalu untuk laki-laki nama Sutrisno 144.497 orang. 

    Nama seperti Agus yang  banyak diasosiasikan sebagai nama umum di Indonesia ini justru tidak masuk dalam daftar 10 besar. Untuk mengetahui lebih lengkap berikut nama yang paling banyak digunakan di Indonesia berdasarkan data perekaman e-KTP:
    Nama perempuan yang paling banyak digunakan menurut data e-KTP: 

    Nurhayati (254.922 orang)
    Sulastri (192.979 orang)
    Sumiati (172.759 orang)
    Sri Wahyuni (163.189 orang)
    Sumarni (158.882 orang)
    Sunarti (135.891 orang)
    Siti Aminah (121.588 orang)
    Ernawati (118.045 orang)
    Aminah (117.490 orang)
    Kartini (114.879 orang)

     

     

    Nama laki-laki yang paling banyak digunakan menurut data e-KTP:

    Sutrisno (144.497 orang)
    Slamet (115.354 orang)
    Mulyadi (111.685 orang)
    Herman (101.990)
    Supardi (93.202 orang)
    Ismail (89.732 orang)
    Supriyanto (87.929 orang)
    Wahyudi (85.502 orang)
    Junaidi (85.375 orang)
    Suparman (84.749 orang)

    Jakarta: Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengungkap fakta menarik terkait nama yang paling banyak digunakan di Indonesia. Disebutkan bahwa nama yang paling banyak bukan Agus, lalu siapa? Yuk, simak selengkapnya di sini.
     
    Melalui unggahan di akun Instagram milikinya Bima Arya Sugiarto menyebutkan bahwa nama yang paling banyak dipakai di Indonesia untuk perempuan adalah Nurhayati sebanyak 254.922 orang. Lalu untuk laki-laki nama Sutrisno 144.497 orang. 
     
    Nama seperti Agus yang  banyak diasosiasikan sebagai nama umum di Indonesia ini justru tidak masuk dalam daftar 10 besar. Untuk mengetahui lebih lengkap berikut nama yang paling banyak digunakan di Indonesia berdasarkan data perekaman e-KTP:
    Nama perempuan yang paling banyak digunakan menurut data e-KTP: 

    Nurhayati (254.922 orang)
    Sulastri (192.979 orang)
    Sumiati (172.759 orang)
    Sri Wahyuni (163.189 orang)
    Sumarni (158.882 orang)
    Sunarti (135.891 orang)
    Siti Aminah (121.588 orang)
    Ernawati (118.045 orang)
    Aminah (117.490 orang)
    Kartini (114.879 orang)

     

     

    Nama laki-laki yang paling banyak digunakan menurut data e-KTP:

    Sutrisno (144.497 orang)
    Slamet (115.354 orang)
    Mulyadi (111.685 orang)
    Herman (101.990)
    Supardi (93.202 orang)
    Ismail (89.732 orang)
    Supriyanto (87.929 orang)
    Wahyudi (85.502 orang)
    Junaidi (85.375 orang)
    Suparman (84.749 orang)

    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Melihat Dermaga Marunda Lokasi Jasad Purn Brigjen TNI HO, Kok Bisa Masuk Kawasan PSN Dini Hari? – Halaman all

    Melihat Dermaga Marunda Lokasi Jasad Purn Brigjen TNI HO, Kok Bisa Masuk Kawasan PSN Dini Hari? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Motif di balik tewasnya pensiunan TNI dan mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN), Brigadir Jenderal (Brigjen) Hendrawan Ostevan alias HO (76) yang jasadnya ditemukan mengapung di perairan bibir Dermaga PT KCN Marunda, Jakarta Utara, masih misterius.

    Kondisi mayat mengapung tersebut diduga korban telah tewas dua atau tiga hari sebelumnya.

    Pihak kepolisian menyebut, sebagaimana rekaman CCTV, Hendrawan Ostevan dengan mobilnya memasuki kawasan PT KCN Marunda pada pukul 00.35 WIB. 

    Mobil yang dikendarainya meluncur di jalan tepi dermaga hingga ujung dan akhirnya tercebur.

    Namun, meski jasad korban ditemukan, tidak demikian dengan mobilnya yang tak kunjung ditemukan.  

    Lalu, bagaimana bisa seorang Hendrawan Ostevan yang telah berusia senja mengendarai mobil sendiri itu bisa masuk kawasan Pelabuhan Marunda PT KCN Marunda tengah malam?

    Informasi yang diterima, jasad Hendrawan itu ditemukan oleh seorang nelayan di dekat bibir dermaga tepatnya di salah satu tempat yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) Pelabuhan Marunda.

    Selanjutnya jasad korban dievakuasi oleh petugas patroli Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) ke bibir dermaga Marunda PT KCN.

    Tribunnews mendatangi dan menelusuri lokasi evakuasi penemuan jasad korban Hendrawan Ostevan di PT KCN Marunda pada Rabu (15/1/20205).

    Siang itu, panas matahari terasa sangat menyengat hingga kulit seperti terbakar di kawasan Pelabuhan Marunda.

    Debu yang sangat pekat berterbangan akibat kendaraan truk tronton yang lalu lalang di jalan yang penuh lumpur dan rusak tersebut.

    Tribunnews mencoba memasuki kawasan yang dijaga cukup ketat oleh sejumlah petugas keamanan atau security dari pintu masuknya. Terhitung ada sekitar 5 orang satpam yang berjaga di pintu masuk dan keluar tempat tersebut

    Untuk sepeda motor, aksesnya ada di jalan paling kiri, sedangkan mobil hingga truk berada di sebelahnya dengan dibatasi oleh cone berwarna oranye. Begitu pun arah keluarnya.

    Beberapa kendaraan terlihat diperiksa oleh petugas keamanan tersebut, bahkan awak media lain yang datang tidak diperbolehkan masuk ke dalam dengan alasan lokasi itu masih dalam penyelidikan polisi.

    Di dalam, kawasan PSN itu sangat luas. Di ujung jalan, terdapat sejumlah dermaga untuk kapal-kapal bersandar.

    Terlihat pula sejumlah kendaraan berat seperti eskavator yang tengah beraktivitas mengangkut pasir dan batu bara yang dimasukkan ke dalam kapal tongkang yang bersandar di tepi dermaga.

    Namun, di dalam memang tak terlihat adanya petugas keamanan yang berpatroli saat siang hari itu.

    Sejumlah orang di lokasi yang Tribunnews temui pun mengaku tidak mengetahui soal penemuan jasad Hendrawan itu. Hanya saja seorang satpam menyebut jika lokasi tersebut bukan tempat ditemukannya jasad yang pernah berdinas di Badan Intelijen Negara (BIN) itu.

    “Kalau yang penemuan mayat itu bukan masuk di sini, itu ada di depan, keluar dari gapura di pintu masuk tadi,” ucap seorang satpam kepada Tribunnnews.

    Jenazah Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan saat dievakusi usai ditemukan mengambang di perairan Marunda Jakarta Utara (Tribunnews/Reynas Abdila)

    Padahal, dari kejauhan terlihat sebuah tali seperti garis polisi terpasang di sisi dermaga di dekat sejumlah kontainer berwarna putih. Namun, belum dipastikan apakah lokasi itu merupakan lokasi penemuan jasad Hendrawan.

    Tribunnews saat itu langsung diarahkan keluar dari lokasi PSN tersebut sambil satpam itu melapor melalui handy talkie (HT) di tangannya. Tak jelas apa yang dilaporkan oleh satpam tersebut.

    Tribunnews pun digiring menuju pintu keluar untuk ditunjukkan tempat penemuan jasad yang dimaksud yang hanya kurang lebih berjarak 500 meter.

    Korban Diduga Tewas 2-3 Hari Sebelum Ditemukan

    Brigjen (Purn) TNI Hendrawan Ostevan ditemukan tewas terapung di laut wilayah Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, pada Jumat (10/1/2025) lalu. Almarhum telah dimakamkan di Taman Pemakaman Bukan Umum (TPBU) Giri Tama Bogor, Jawa Barat pada Senin (13/1/2025) kemarin dengan upacara secara kemiliteran. (Tangkap layar dari YouTube iNews)

    Seorang Anak Buah Kapal (ABK) bernama Rohmat (60) di lokasi evakuasi jasad korban bercerita saat kali pertama jasad Hendrawan ditemukan. 

    Dia mengatakan, jasad itu memang di temukan di tengah laut atau tepatnya dekat dengan PSN tersebut.

    Namun, pengangkatan jenazah Hendrawan memang dilakukan di lokasi yang ditunjukkan oleh satpam PSN itu.

    “Ya (jasad ditemukan) di tengah (laut dekat PSN). Jadi, pas ada (kapal) patroli, di tengah-tengah ada mayat, ceritanya gitu. Nah kalau di sini saya taunya udah ada kerumunan di sini banyak sama polisi gitu,” ucap Rohmat.

    Rohmat tak mengetahui secara pasti bagaimana jasad Hendrawan bisa ditemukan dari air laut yang cukup keruh itu. 

    Dia hanya mengetahui saat jasad korban diangkat ke daratan dalam kondisi sudah dimasukkan ke dalam kantung jenazah.

    Ketika itu, Rohmat mengaku sempat melihat kondisi jenazah Hendrawan. 

    Dugaannya, jasad korban sudah beberapa hari berada di laut. Terlebih, sepengelihatannya, jasad Hendrawan sudah dalam keadaan kaku.

    “Kalau mayat terapung kan berarti sudah 2-3 hari, mungkin bau karena yang buka pakai masker,” tuturnya.

    Dia pun mengaku tak ada hal-hal aneh atau mencurigakan sebelum jasad Hendrawan ditemukan. 

    Saat itu, aktivitas di sekitar lokasi disebut Rohmat berjalan seperti biasa.

    Termasuk soal suara benda yang terjatuh ke laut yang disebut-sebut mobil korban pun Rohmat mengaku tidak melihat atau mendengarnya. 

    “Saya pertama belum tahu kalau ada mayat. Karena kalau di sini ada polisi patroli kan sudah biasa. Saya turun dari kapal ternyata ada mayat,” ucapnya.

    “Saya enggak terkejut karena kan sudah biasa kalau kerja di kapal nolong mayat atau apa. Karena orang kapal kan kalau ada kejadian atau apa dia suka menolong,” sambungnya.

    Pengakuan yang sama pun datang dari seorang pekerja bernama Supardi. Dia mengatakan tak mendengar ada suara mobil yang terjatuh ke dalam laut.

    Dia hanya mengetahui jika ada mayat yang ditemukan di sekitar lokasi saat sejumlah orang sudah berkerumun di lokasi kejadian. “Enggak denger apa-apa, cuma tahu (ada mayat) pas udah ramai-ramai saja,” ungkap Supardi.

    Datang Dini Hari, Mobil Belum Ditemukan

    Ilustrasi perangkat CCTV (Gizmochina)

    Polda Metro Jaya saat ini masih melakukan penyelidikan terkait penemuan jasad Hendrawan tersebut.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan tim gabungan sudah melakukan penelusuran kamera CCTV di sekitaran lokasi yang diduga menjadi tempat penemuan jasad.

    Adapun dari sejumlah rekaman CCTV, satu di antaranya berisikan rekaman sebuah mobil yang diduga berisi Hendrawan kala itu.

    “Telah ditemukan rekaman cctv yang berisi diduga korban melaju menggunakan 1 (satu) unit mobil Toyota Vios nopol B-1606-LB masuk ke Dermaga KCN Marunda pada 00.35 WIB,” ucap Ade Ary.

    Bahkan, terlihat mobil tersebut melaju hingga jatuh ke laut. Namun, hingga kini mobil tersebut masih dalam pencarian pihak kepolisian.

    “Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang kendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut,” tuturnya.

    Sementara itu, Dirpolairud Polda Metro Jaya, Kombes Joko Sadono, mengungkap hasil visum jenazah purnawirawan TNI Brigjen Purnawirawan Hendrawan Ostevan.

    Menurutnya, berdasarkan hasil visum, tidak ditemukan tanda luka pada tubuh korban.

    “Dari hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda luka,” ujarnya, dilansir Tribun Bekasi, Rabu (15/1/2025).

    Akan tetapi, Joko belum menjelaskan penyebab kematian korban.

    Ia hanya menekankan bahwa laporan hasil visum menunjukkan korban meninggal tanpa adanya bekas luka kekerasan.

    “Dari hasil visum begitu,” terangnya.

     

  • Mau Tahu Nama Anak Paling Populer di Indonesia ? Ini Daftarnya – Page 3

    Mau Tahu Nama Anak Paling Populer di Indonesia ? Ini Daftarnya – Page 3

    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya, mengungkapkan daftar nama paling populer di Indonesia berdasarkan data perekaman e-KTP dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri.

    Melalui akun Instagram pribadinya, Bima Arya membagikan informasi menarik tentang nama-nama yang banyak digunakan oleh penduduk Indonesia, baik perempuan maupun laki-laki.

    Daftar Nama Perempuan Paling Populer

    Daftar Nama Perempuan Paling Populer

    Menurut data yang diungkapkan Bima Arya, nama “Nurhayati” menduduki posisi teratas sebagai nama perempuan yang paling banyak digunakan di Indonesia dengan jumlah 254.922 orang.

    Berikut adalah daftar lengkapnya:

    Nurhayati (254.922)
    Sulastri (192.979)
    Sumiati (172.759)
    Sri Wahyuni (163.189)
    Sumarni (158.882)
    Sunarti (135.891)
    Siti Aminah (121.588)
    Ernawati (118.045)
    Aminah (117.490)
    Kartini (114.879)

    Daftar Nama Laki-laki Paling Populer

    Untuk nama laki-laki, “Sutrisno” berada di posisi teratas dengan 144.497 pengguna. Berikut daftar lengkap nama laki-laki paling populer di Indonesia:

    Sutrisno (144.497)
    Slamet (115.354)
    Mulyadi (111.685)
    Herman (101.990)
    Supardi (93.202)
    Ismail (89.732)
    Supriyanto (87.929)
    Wahyudi (85.502)
    Junaidi (85.375)
    Suparman (84.749)

  • Bus dan Truk Adu Banteng di Ngawi Jawa Timur: 1 Tewas, Sopir Kabur

    Bus dan Truk Adu Banteng di Ngawi Jawa Timur: 1 Tewas, Sopir Kabur

    Surabaya, CNN Indonesia

    Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Ngawi-Mantingan KM 12-13, Dusun Sidowayah, Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Minggu (5/1). Sebuah bus ‘adu banteng’ atau bertabrakan dengan truk pick up. Akibatnya satu orang tewas di lokasi.

    Tabrakan itu melibatkan truk pick up bernomor polisi D 8331 XW yang dikemudikan oleh Supii (52), warga Karanganyar, Jawa Tengah, dengan Bus Madjoe Muda bernomor polisi AE 7469 UB, dikendarai oleh orang belum diketahui identitasnya.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Ngawi, Iptu Parsidi mengatakan, kecelakaan bermula saat Bus Madjoe Muda melaju dari arah barat menuju timur. Sopir bus mencoba mendahului sebuah truk roda enam di depannya.

    “Karena kurang hati-hati dan jarak yang terlalu dekat, bus bertabrakan dengan truk pick up yang datang dari arah berlawanan,” kata Iptu Parsidi.

    Benturan keras membuat bus oleng ke kiri dan masuk ke area persawahan milik warga setempat. Akibatnya, kedua kendaraan mengalami kerusakan berat.

    “Bus Madjoe Muda menabrak truk pick up kemudian oleng ke kiri masuk ke sawah milik Kedeni, warga setempat. Dengan kejadian tersebut mengakibatkan kerusakan pada kedua kendaraan,” tuturnya.

    Supii, sopir truk pick up, meninggal dunia di lokasi kejadian akibat benturan keras. Sementara dua penumpang truk, Supardi dan Ahmad, mengalami luka-luka. Keduanya dilarikan ke RSI At Tin Husada dan RSUD dr Soeroto Ngawi untuk mendapatkan perawatan.

    Sementara sopir bus yang hingga kini belum diketahui identitasnya, dia melarikan diri setelah kejadian. Polisi masih melakukan pencarian dan pengejaran.

    “Kami telah mengamankan barang bukti berupa kendaraan untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya.

    (frd/DAL)

    [Gambas:Video CNN]

  • Hari Braille Sedunia, Ini Fakta Braille di Indonesia

    Hari Braille Sedunia, Ini Fakta Braille di Indonesia

    Liputan6.com, Yogyakarta – Hari Braille Sedunia diperingati setiap 4 Januari. Peringatan global ini hadir sebagai pengingat pentingnya braille sebagai sarana komunikasi dalam mewujudkan hak-hak asasi manusia bagi penyandang disabilitas sensorik netra (PDSN).

    Mengutip dari berbagai sumber, sistem baca-tulis braille dikembangkan oleh Louis Braille pada 1820-an. Saat itu, ia masih menjadi murid di Royal Institute for Blind Youth di Paris.

    Braille sebenarnya bukan bahasa, melainkan kode taktil atau timbul dengan berbagai kombinasi titik yang mewakili abjad, kata, tanda baca, dan angka. Braille memungkinkan tunanetra ataupun orang dengan gangguan penglihatan untuk membaca dan menulis melalui sentuhan.

    Saat ini, pencatat braille elektronik (braille note taker) dan papan braille (braille display) telah tersedia, sehingga penyandang tunanetra yang menguasai huruf braille dapat menjelajahi internet, membaca halaman web, membaca email, serta menyimpan dan mengedit karya tulis mereka tanpa pembaca layar.

    Bukan itu saja, beberapa game klasik juga telah mengadaptasi versi braille, seperti Monopoly, Scrabble, dan Uno. Ada juga kartu remi braille versi khusus LEGO Braille Bricks.

    Adapun di Indonesia, tulisan braille juga telah lama digunakan. Berikut fakta menarik braille di Indonesia:

    1. Perkembangan braille di Indonesia

    Braille di Indonesia mulai masuk dan digunakan sejak 1901 oleh Dr Westhoff. Ia merupakan pendiri Blinden Institut Bandung.

    Pada 1952, SGPLB Negeri Bandung didirikan dan membuat braille semakin berkembang. Adapun sistem penulisan braille yang mulai dikenal di berbagai daerah di Indonesia adalah sistem tulisan singkat (tulsing) braille yang mulai dikembangkan pada 1960-an.

    Pada 1974, tim dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Pembinaan SLB di Jakarta, menyusun Buku Pedoman Menulis Braille Menurut Ejaan Baru Yang Disempurnakan. Sejak 2018, Badan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Balai Penerbitan Braille Indonesia (BPBI) Abiyoso dari Kementerian Sosial (Kemensos) mencetuskan dan mencetak KBBI Braille.

    2. Al-Qur’an braille masuk ke Indonesia pada 1954

    Al-Qur’an braille pertama masuk ke Indonesia pada 1954. Al-Qur’an tersebut disumbangkan dari Yordania kepada Departemen Sosial.

    Setelah 10 tahun, Al-Qur’an tersebut baru bisa dibaca, yakni pada 1964. Orang yang membacanya adalah seorang juru ketik braille Depsos Yogyakarta, Supardi Abdi Somad. 
Satu jilid Al-Qur’an braille biasanya hanya terdiri dari satu juz saja. Sehingga, untuk 30 Juz Al-Qur’an braille terdiri dari 30 jilid buku berbeda.

     

  • Toni RM Ungkap Fakta Baru Kasus Vina Cirebon, Ada 2 Ponsel di Jok Motor Eky Tapi Tak Dijadikan Bukti – Halaman all

    Toni RM Ungkap Fakta Baru Kasus Vina Cirebon, Ada 2 Ponsel di Jok Motor Eky Tapi Tak Dijadikan Bukti – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU – Kuasa Hukum Pegi Setiawan, Toni RM mengungkap fakta baru terkait kasus Vina Cirebon setelah Mahkamah Agung (MA) menolak permohonan peninjauan kembali atau PK tujuh terpidana ditolak.

    Toni RM mengungkap ada dua ponsel yang ditemukan dalam jok sepeda motor Eky, kekasih Vina Cirebon.

    Hal tersebut terungkap dari pengakuan Yuni, mantan istri Suroto.

    Yuni mengaku pada malam kejadian sempat melihat dua buah ponsel yang berada di dalam jok motor Eky.

    “Jadi setelah PK 7 terpidana Vina ditolak, muncul saksi atas nama Yuni. Dia itu mantan istrinya pak Suroto,” kata Toni RM saat ditemui di kantor miliknya di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (27/12/2024).

    Suroto sendiri sebelumnya mengaku menjadi orang pertama yang menemukan Vina dan Eky di Jembatan Talun Cirebon 2016 silam.

    Pada saat kejadian 2016 lalu, Yuni dan mantan suaminya Suroto tengah berada di Polsek Talun.

    Kemudian mereka mendapat informasi ada kejadian kecelakaan lalu lintas, keduanya pun penasaran dan mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) di Flyover Talun.

    Tidak lama, disusul dua orang anggota Polsek Talun bernama Supardi dan Suja.

    “Setelah dievakuasi, Pak Suroto ini menemukan ponsel warna putih di saku sebelah kanan celananya Eky, kemudian ponsel itu diserahkan ke pak Suja,” kata Toni RM.

    Toni RM menjelaskan, keterangan Suroto tersebut juga tertuang dalam putusan pengadilan. 

    Begitu pula keterangan Suja yang juga tertuang dalam putusan pengadilan dan berbunyi telah menerima ponsel dari Suroto.

    Setelah itu, ada pula keterangan dari Wasnadi Otong yang merupakan ayah Vina bahwa dirinya mengambil ponsel milik almarhumah berwarna putih.

    “Jadi ponsel yang ditemukan oleh Pak Suroto kemudian diserahkan kepada Pak Suja ini adalah ponselnya Vina. Karena berdasarkan keterangan Pak Suja, ponsel dari Pak Suroto itu warnanya putih, itu ponsel yang ditemukan di saku sebelah kanan celana Eky,” ujar dia.

    Toni RM menyampaikan, hanya saja, ponsel itu tidak dibuka.

    Ia sendiri penasaran dan tidak mengetahui kenapa riwayat percakapan dalam ponsel itu tidak dibuka.

    Toni RM sendiri juga tidak mengetahui alasannya.

    Selain itu, ada dua ponsel berwarna hitam yang ditemukan di dalam jok sepeda motor Eki, pacar dari Vina Cirebon.

    Keberadaan ponsel tersebut diungkap Yuni, mantan istri Suroto.

    Yuni pada saat kejadian mengaku melihat motor milik Eky ketika dibawa ke Polsek Talun, kemudian saat dibuka joknya, ia melihat ada 2 unit ponsel warna hitam di dalam jok motor.

    “Tapi dua ponsel itu tidak disita dan tidak jadi barang bukti di persidangan, dari mana saya mengatakan itu? Ini terkonfirmasi dari kesaksian Rudiana,” kata Toni RM.

    Toni RM mengatakan, Rudiana menerangkan ia tak mengenali salah satu pun dari 6 ponsel yang dijadikan barang bukti di persidangan. 

    Meski menurut pengakuan Yuni, ia melihat ada 2 ponsel di jok motor milik Eky.

    Toni RM mengatakan, Rudiana dalam hal ini hanya mengenali barang bukti milik anaknya Eky hanya berupa helm, sweeter biru dongker, motor, kaos hitam, celana pendek coklat, celana jeans biru, sepasang sepatu biru, dan sepasang kaos kaki hitam.

    “Jadi tidak ada keterangan Rudiana mengenali dua ponsel yang ditemukan di dalam jok motor Eky, itu tidak ada. Sehingga saya menyimpulkan 2 ponsel yang ditemukan dan disaksikan oleh Ibu Yuni ini diduga disembunyikan,” ujar dia.

    Toni RM mencurigai ada beberapa kemungkinan kenapa ponsel itu tidak dimunculkan sebagai barang bukti.

    Kecurigaan pertama, mungkin saja karena riwayat percakapan di dalamnya tidak mengungkapkan apapun yang penting.

    Kedua, andai saja dibuka, lanjut Toni RM, keterangan di dalamnya bisa saja memperterang kasus Vina Cirebon yang saat ini jadi sorotan apabila hal tersebut memang pembunuhan. 

    Misalnya, ada ancaman baik berupa pesan, telepon, atau sebagainya.

    Kata Toni RM, ini akan memperterang sebuah peristiwa.

    Ketiga, lanjut Toni RM, ponsel itu tidak dimunculkan karena ada komunikasi lain yang akan membongkar sebuah peristiwa besar.

    Hal tersebut menurutnya bisa saja terjadi.

    “Inilah kecurigaan saya ponsel itu tidak dimunculkan. Oleh karena itu, Mabes Polri lewat tim khususnya harus mengusut keberadaan dua ponsel yang ditemukan di jok sepeda motor milik Eky yang disaksikan oleh Ibu Yuni,” ujar dia.

    “Jadi saya melihatnya, saksi yang baru muncul ini adalah saksi yang sangat penting karena dia melihat ada 2 ponsel yang ditemukan di jok sepeda motor Eky namun tidak dijadikan barang bukti. Mabes Polri kalau masih serius menangani dan mengungkap kasus ini supaya terang benderang maka usut dimana keberadaan dua ponsel itu dan usut siapa polisi yang menemukan ponsel di jok motor itu,” lanjut Toni RM.

    Penulis: Handhika Rahman

  • Pimpin Sertijab Gubernur AAL dan Danpuskopaska, KSAL: Semua Jajaran Punya Peran Mendukung Pembangunan AL yang Modern

    Pimpin Sertijab Gubernur AAL dan Danpuskopaska, KSAL: Semua Jajaran Punya Peran Mendukung Pembangunan AL yang Modern

    Pimpin Sertijab Gubernur AAL dan Danpuskopaska, KSAL: Semua Jajaran Punya Peran Mendukung Pembangunan AL yang Modern
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Staf Angkatan Laut (
    KSAL
    ) Laksamana
    TNI
    Muhammad Ali mengingatkan bahwa seluruh jajaran TNI Angkatan Laut (AL) memiliki porsi yang sama untuk mendukung rencana pembangunan kekuatan Angkatan Laut yang modern, berdaya gentar kawasan, dan berproyeksi global.
    Hal ini disampaikan Ali saat memimpin upacara serah terima jabatan (Sertijab) Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) dan Komandan Pusat Komando Pasukan Katak (Danpuskopaska) bertempat di Lapangan Apel Denma Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (19/12/2024).
    “Setiap jajaran
    TNI AL
    memiliki peran penting dalam mendukung rencana pembangunan yang modern, berdaya gentar kawasan, dan berproyeksi global,” kata KSAL dalam keterangan yang dibagikan Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), Kamis.
    Adapun jabatan Gubernur AAL diserahterimakan dari Laksda TNI Supardi kepada Laksda TNI Dato Rusman. Sementara itu, Danpuskopaska TNI AL diserahterimakan dari Laksma TNI Baroyo Eko Basuki kepada Laksma TNI Monang Hatorangan.
    Lebih lanjut, KSAL menjelaskan bahwa TNI AL dituntut untuk mampu beradaptasi dengan baik dalam menghadapi perkembangan lingkungan strategis yang sangat dinamis.
    “Berbagai bentuk tantangan dalam aspek penegakan kedaulatan, penegakan hukum, diplomasi, pengembangan kekuatan, serta pemberdayaan matra laut, menjadi core bussiness yang rutin dihadapi prajurit TNI Angkatan Laut,” ujar KSAL.
    Selain itu, TNI AL dituntut untuk terus meningkatkan kompetensinya dalam melaksanakan tugas pokok sebagai komponen pertahanan negara di laut. Hal ini, jelas KSAL, dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
    Ia pun berharap, kepada para pejabat baru dapat bekerja dan berkontribusi lebih baik sebagai wujud kesinambungan atas prestasi yang telah dicapai oleh pejabat sebelumnya.
    “Saya sangat yakin, dengan kapasitas yang Anda miliki, Laksamana mampu mengemban amanah ini dengan baik,” pungkas KSAL.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Nasib Sopir yang Dikeroyok Petugas SPBU Imbas Tisu, Kapolsek Beber Penyebab Perkara: Sudah Damai

    Nasib Sopir yang Dikeroyok Petugas SPBU Imbas Tisu, Kapolsek Beber Penyebab Perkara: Sudah Damai

    TRIBUNJATIM.COM – Tengah viral di sosmed rekaman pengeroyokan yang terjadi di sebuah SPBU di Lubuklinggau.

    Dalam rekaman itu terlihat petugas SPBU di Lubuklinggau mengeroyok salah satu warga yang hendak membeli BBM.

    Keributan dipicu karena buang sampah sembarangan.

    Hasil penelusuran kejadian ini terjadi di SPBU Dodo City di Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Lubuklinggau, Sumsel pada Rabu (11/12) lalu sekitar pukul 09.30 Wib, seperti dikutip TribunJatim.com dari Sripoku.com, Jumat (13/12/2024).

    Kapolsek Lubuklinggau Timur Iptu Rodiman mengatakan keributan antara pelanggan dan petugas SPBU tersebut dipicu salah paham.

    “Sekarang sudah selesai permasalahannya dan sudah berdamai,” kata Rodiman pada wartawan, Jumat (13/12/2024).

    Ceritanya keributan tersebut terjadi karena pelanggan bernama Supardi tersebut membuang tisu di lantai SPBU kemudian ditegur pegawai SPBU. 

    “Sopir (Supardi) itu ngantri ada belalang diatas mobilnya, jadi dia keluar dari mobil untuk membuang belalang pakai tisu. Selesai ditangkap, tisu tadi dibuangnya di lantai SPBU,” ujarnya.

    Karena SPBU saat itu  mau audit dari Pertamina jadi mereka ini sedang bersih-bersih. Karena melihat Supardi buang sampah jadi ditegur oleh petugas.

    “Karena ditegur tadi jadi tersinggung bapak itu dan akhirnya terjadilah keributan itu,” ungkapnya.

    Usai kejadian tersebut viral di media sosial, personel Polsek Lubuklinggau Timur pun datang ke TKP dan memanggil kedua belah pihak untuk menyelesaikan permasalahan itu. 

    “Jadi setelah itu anggota Polsek Lubuklinggau Timur datang untuk menengahi permasalahan tersebut dan dipanggillah petugas SPBU Supardi,” bebernya.

    Setelah permasalahan tersebut ditengahi dan sudah klarifikasi juga, akhirnya mereka saling memaafkan.

    Sementara itu, Menejer SPBU Dodo City, Nuraini mengatakan permasalahan tersebut telah diselesaikan dengan dibantu oleh anggota Polsek Lubuklinggau Timur. 

    Cuplikan video seorang sopir pembeli dikeroyok oleh petugas SPBU. (Sripoku.com)

     “Sudah selesai, udah dari Polsek Selatan yang menengahi masalah itu,” ungkapnya. 

    Belakangan ini juga ada konflik yang viral terjadi di SPBU melibatkan oknum anggota TNI.

    Aksi oknum TNI tampar manajer SPBU viral di media sosial.

    Ia kesal karena ditolak isi pertalite untuk mobilnya.

    Namun pihak SPBU sudah menyarankan mendaftar aplikasi MyPertamina.

    Akan tetapi oknum TNI tetap tidak mau.

    Adapun kejadian ini terjadi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tavanjuka, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat (6/12/2024) sekitar 09.50 Wita.

    Insiden ini terjadi setelah oknum aparat itu ditolak mengisi pertalite untuk kendaraan pribadinya karena tidak memiliki barcode MyPertamina.

    Insiden ini pun terekam CCTV dan viral di media sosial.

    “Dia berupaya menampar saya pertama kali, tapi saya menghindar dan menampar lagi di bagian telinga bagian kanan,” ujar manajer SPBU, Asriadi, yang menjadi korban kejadian itu saat jumpa pers pada Jumat, seperti dikutip Tribun Palu.

    Asriadi mengatakan, awalnya oknum TNI berpakaian seragam lengkap itu meminta diisikan lima liter pertalite untuk kendaraan pribadinya. 

    Petugas SPBU menolak karena oknum itu tidak memiliki barcode Pertamina.

    Asriadi lantas menjelaskan kepada oknum aparat itu bahwa sejak 1 Desember 2024, pengisian pertalite untuk kendaraan roda empat harus menggunakan barcode.

    Asriadi lantas menawarkan untuk membantu membuat barcode untuk pelaku.

    Ilustrasi SPBU. (TribunJateng.com)

    “Saya sudah menawarkan diri untuk bantu mendaftarkan. Jika jaringan lancar, paling lama lima menit pendaftaran dan bisa digunakan,” kata Asriadi.

    Namun, oknum aparat itu tidak mau dan tetap meminta kendaraannya untuk diisi pertalite.

    “Saya sudah meminta maaf, kalau kebijakan itu tidak bisa dibantu karena sudah ada di sistem,” ujarnya.

    Saat itu insiden pemukulan itu terjadi. Pelaku lantas pergi dan menantang korban untuk melaporkannya.

    Asriadi mengaku telah bertemu dengan pelaku di Kodim 1306/Donggala Kota Palu saat proses mediasi. Namun, dia tetap ingin kasus itu dibawa ke ranah hukum.

    “Saya sudah ke Denpom XIII-2 Palu untuk melapor. Namun diarahkan untuk membuat surat keterangan berobat, sebagai dasar untuk visum dan membuat laporan,” tuturnya.

    Kapenrem 132/Tadulako Mayor Inf Iko Power mengatakan, kasus itu sedang ditangani Kodim 1306/Kota Palu untuk diproses hukum secara internal. Oknum aparat itu telah diperiksa.

    “Sementara di tangani Anggota Kodim 1306/Kota Palu,” ucapnya.

    Iko Power mengatakan bahwa perbuatan anggotanya itu selah menyalahi aturan.

    Akhirnya terungkap nasib oknum TNI yang menampar petugas SPBU karena menolak scan barcode aplikasi MyPertamina.

    Setelah viral diduga menampar petugas SPBU karena menolak permintaan petugas SPBU, oknum TNI inipun berakhir menyedihkan.

    Komandan Rayon Militer (Danramil) 1306-02/Biromaru, Lettu Inf Agus Yudo, menjadi sorotan setelah aksinya menampar seorang petugas SPBU viral di media sosial.

    Insiden tersebut terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, dan memicu perbincangan publik terkait perilaku pejabat militer.

    Kejadian bermula saat Lettu Agus Yudo meminta petugas SPBU, Asriadi Hamzah, untuk mengisi bahan bakar subsidi jenis pertalite sebanyak 5 liter untuk kendaraan pribadinya.

    Namun, permintaan tersebut ditolak karena Agus Yudo tidak memiliki barcode aplikasi MyPertamina, yang menjadi syarat utama pembelian BBM bersubsidi.

    Penolakan ini membuat Lettu Agus Yudo kesal hingga melayangkan tamparan kepada Asriadi.

    Video penamparan yang dilakukan Danramil Biromaru itupun viral di media sosial.

    “Dia berupaya menampar saya pertama kali, tapi saya menghindar dan menampar lagi di bagian telinga bagian kanan,” ujar manajer SPBU Asriadi dikutip Tribun-medan.com dari Tribun Palu, Senin (9/12/2024).

    Asriadi mengatakan, awalnya oknum TNI berpakaian seragam lengkap itu meminta diisikan lima liter pertalite untuk kendaraan pribadinya. 

    Petugas SPBU menolak karena oknum itu tidak memiliki barcode Pertamina.

    Asriadi lantas menjelaskan kepada oknum aparat itu bahwa sejak 1 Desember 2024, pengisian pertalite untuk kendaraan roda empat harus menggunakan barcode

    Asriadi lantas menawarkan untuk membantu membuat barcode untuk pelaku.

    “Saya sudah menawarkan diri untuk bantu mendaftarkan. Jika jaringan lancar, paling lama lima menit pendaftaran dan bisa digunakan,” kata Asriadi.

    Oknum TNI tampar petugas SPBU (Tribun TImur)

     Namun, oknum aparat itu tidak mau dan tetap meminta kendaraannya untuk diisi pertalite.

    “Saya sudah meminta maaf, kalau kebijakan itu tidak bisa dibantu karena sudah ada di sistem,” ujarnya.

    Saat itu insiden pemukulan itu terjadi. Pelaku lantas pergi dan menantang korban untuk melaporkannya.

    Asriadi mengaku telah bertemu dengan pelaku di Kodim 1306/Donggala Kota Palu saat proses mediasi. Namun, dia tetap ingin kasus itu dibawa ke ranah hukum.

    “Saya sudah ke Denpom XIII-2 Palu untuk melapor. Namun diarahkan untuk membuat surat keterangan berobat, sebagai dasar untuk visum dan membuat laporan,” tuturnya.

    Kapenrem 132/Tadulako Mayor Inf Iko Power mengatakan, kasus itu sedang ditangani Kodim 1306/Kota Palu untuk diproses hukum secara internal. Oknum aparat itu telah diperiksa.

    “Sementara di tangani Anggota Kodim 1306/Kota Palu,” ucapnya.

    Setelah video penamparan itu viral di media sosial, kini muncul berita perdamaian keduanya.

    Tampak ciut, oknum TNI tersebut akhirnya minta maaf dan mau menyelesaikan kasus dengan jalan damai.

    Lettu Agus Yado secara resmi meminta maaf kepada Manjer SPBU Asriandi Hamzah atas tindakan kekerasannya.

    Dalam perdamaian ini, Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Deni Sunawan menjadi saksi dan menegaskan pentingnya penegakan disiplin dalam lingkungan militer.

    Deni Sunawan juga menekankan pentingnya setiap pelanggaran akan ditindak sesuai aturan tanpa memandang pangkat atau jabatan.

    Kasus berakhir damai (Tribun Timur)

    Berita viral lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com