Ketua MA: Jangan Gadaikan Jabatan Hanya demi Dolar dan Rupiah
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
–
Ketua Mahkamah Agung
(MA)
Sunarto
mengingatkan para
hakim
untuk tidak
menyalahgunakan jabatan
demi kepentingan pribadi, terutama dalam bentuk suap atau gratifikasi.
Dalam pembinaan kepada 1.451 hakim di Hotel Mercure, Jakarta Pusat, Jumat (13/6/2025), Sunarto menekankan pentingnya menjaga martabat dan amanah jabatan sebagai wakil Tuhan di muka bumi.
“Saya minta tolong renungkan baik-baik ini. Saudara hormati jabatan saudara. Jangan gadaikan jabatan saudara hanya dengan ukuran dollar maupun rupiah,” kata Sunarto, di hadapan ribuan hakim yang hadir, Jumat.
Ia mengingatkan bahwa jabatan hakim bukan sekadar profesi, melainkan amanah besar dari negara dan masyarakat.
“Karena saudara sebagai wakil Tuhan menjadi tumpuan masyarakat banyak,” ujar dia.
Sunarto juga menyampaikan pesan moral agar para hakim mengejar kebahagiaan dunia dan akhirat secara seimbang, dengan cara yang benar.
“Tolong ya, ini benar-benar. Kita cari kebahagiaan di dunia, juga kita cari kebahagiaan nanti di akhirat,” ucap dia.
Ia menegaskan bahwa harta yang diperoleh secara tidak benar tidak akan membawa manfaat, bahkan bisa menjadi sumber petaka.
“Apa yang sudah dikumpulkan secara tidak benar akan keluar dari diri saudara juga secara tidak benar,” imbuh dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Sunarto
-
/data/photo/2025/06/13/684ba70224832.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ketua MA: Jangan Gadaikan Jabatan Hanya demi Dolar dan Rupiah
-

Di Depan Prabowo, Ketua MA Sebut 3 Juta Perkara Setahun Ditangani Hanya 7.000 Hakim
Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto memaparkan ketimpangan antara jumlah hakim di Indonesia yang terpaut jauh dengan jumlah perkara hukum yang ditangani oleh lembaga peradilan setiap tahunnya. Hal itu disampaikan olehnya di hadapan Presiden Prabowo Subianto.
Ketimpangan itu disampaikan oleh Sunarto saat acara Pengukuhan Hakim 2025 di Balairung MA, Jakarta, Kamis (12/6/2025). Dia awalnya memaparkan bahwa terdapat 1.451 orang hakim baru yang dikukuhkan hari ini.
Jumlah itu akan menambah total jumlah hakim yang sudah ada di Indonesia dengan keseluruhan 7.260 orang. Dengan demikian, jumlah hakim di Indonesia kini mencapai 8.711 orang hakim. Meski demikian, 7.260 orang hakim itu sebelumnya sudah harus menangani hingga 3 juta perkara sepanjang tahun lalu.
“Dengan dikukuhkannya 1.451 orang hakim hari ini, maka akan menambah jumlah hakim yang telah ada yaitu 7.260 orang sehingga menjadi 8.711 orang hakim. Jumlah tersebut, tentu masih belum dapat dikatakan ideal jika dibandingkan dengan beban perkara yang diterima sepanjang tahun 2024 yaitu sebanyak 3.081.090 perkara,” ujarnya di hadapan Presiden Prabowo.
Adapun secara terperinci, dari 1.451 hakim baru yang dikukuhkan hari ini terbagi menjadi calon Hakim Peradilan Umum sebanyak 921 orang, Calon Hakim Peradilan Agama sebanyak 362 orang, Calon Hakim Peradilan Tata Usaha Negara sebanyak 143 orang, dan Calon Hakim Peradilan Militer sebanyak 25 orang.
Para hakim tersebut akan ditempatkan di satuan kerja dari empat lingkungan peradilan yaitu: 144 pengadilan negeri kelas II, 173 pengadilan agama kelas II, 22 pengadilan tata usaha negara tipe b dan c, dan 11 pengadilan militer tipe a dan b, yang tersebar di seluruh Tanah Air.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Prabowo pun mengaku bahwa para hakim juga telah menghadapi masalah yang sama selama 18 tahun yakni gaji yang tidak kunjung naik. Untuk itu, dia mengumumkan kenaikan gaji hakim di Indonesia dengan tingkat kenaikan bervariasi. Kenaikan tertinggi mencapai 280%.
“Saya Prabowo Subianto Presiden Republik Indonesia ke-8 hari ini mengumumkan bahwa gaji-gaji hakim akan dinaikkan demi kesejahteraan para hakim dengan tingkat kenaikan bervariasi sesuai golongan, di mana kenaikan tertinnggi mencapai 280%,” ujarnya sambil disambut tepuk tangan meriah peserta.
Meski demikian, Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut persentase kenaikan tertinggi itu untuk golongan hakim junior.
“Dan golongan naik paling tinggi adalah golongan paling junior,” ujar Prabowo sambil disambit tepuk tangan lebih meriah dari peserta acara yang didominasi oleh calon hakim baru.
Kepala Negara lalu memastikan akan terus memonitor penyaluran kenaikan gaji para hakim. Dia meminta agar pegawai lain di lingkungan MA bersabar.
Prabowo menyebut kenaikan gaji itu dia perintahkan usai mengetahui para hakim di Indonesia mengeluhkan gaji mereka yang tidak pernah naik selama 18 tahun. Hal itu sempat menjadi perbincangan isu nasional pada 2024 lalu, dan sempat direspons langsung oleh Prabowo saat masih menjadi Presiden Terpilih.
“Saya menganggap saya tidak keliru, saya sebenarnya masih anggap ini kurang besar tapi sudah lah. 18 tahun [kenaikan] gaji enggak terima, 3% aja enggak terima benar? 5% saja enggak terima?,” tanya Prabowo ke peserta acara.
-

Ketua MA Wanti-wanti Hakim Baru untuk Jaga Citra Peradilan dari Korupsi
Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto menyampaikan sejumlah pesan kepada para calon hakim baru yang resmi dikukuhkan hari ini, Kamis (12/6/2025). Salah satu pesannya adalah terkait dengan kasus korupsi di tubuh lembaga peradilan yang memengaruhi kepercayaan publik.
Sunarto menyampaikan tiga pesan kepada para hakim baru di seluruh lembaga peradilan di Indonesia. Salah satu pesan itu adalah kepercayaan publik yang turun kepada MA akibat sejumlah kasus korupsi yang menjerat hakim.
“Pesan saya untuk para hakim, saat ini lembaga peradilan yang kita cintai sedang berhadapan dengan tantangan kepercayaan publik yang terreduksi akibat perbuatan judicial corruption oleh segelintir orang,” ucapnya di hadapan Presiden Prabowo Subianto di Balairung MA, Jakarta, Kamis (12/6/2025).
Dia turut menuturkan bahwa korupsi bisa terjadi karena bertemunya tiga hal yakni kebutuhan, keserakahan serta kesempatan.
Untuk itu, Sunarto mendorong semangat kebersamaan dan jiwa korps dalam memegang teguh pedoman yang telah digariskan dalam Visi MA, yaitu ‘Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia yang Agung’.
Pimpinan tertinggi lembaga yudikatif itu lalu berpesan agar para halim baru melakukan empat hal, yaitu menjaga kemandirian badan peradilan, memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan, meningkatkan kualitas kepemimpinan serta meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan.
Sebagaimana diketahui, terdapat beberapa kasus yang mencuat di publik dan menyeret beberapa hakim di lembaga peradilan. Misalnya, di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), penegak hukum beberapa tahun lalu melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap dua hakim agung dalam kasus suap perkara.
Kemudian, saat ini, Kejaksaan Agung tengah menangani beberapa kasus yang menyeret hakim seperti kasus Zarof Ricar maupun kasus suap putusan kasus korupsi CPO.
-
/data/photo/2025/05/27/68358ef800172.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Turunan Ekstrem “Tanjakan Bibis” Kulon Progo Kembali Makan Korban, Mobil Tabrak Tebing Yogyakarta 8 Juni 2025
Turunan Ekstrem “Tanjakan Bibis” Kulon Progo Kembali Makan Korban, Mobil Tabrak Tebing
Tim Redaksi
KULON PROGO, KOMPAS.com
– Kecelakaan tunggal terjadi di
Tanjakan Bibis
, sebuah turunan ekstrem di Perbukitan Menoreh, Jalan Nanggulan-Goa Kiskendo, pada Minggu (8/6/2025) sekitar pukul 14.10 WIB.
Mobil
Daihatsu Taft GT
hitam dengan nomor polisi H 1932 EZ menabrak tebing, mengakibatkan dua orang terluka.
Menurut Iptu Sarjoko, Kasi Humas Polres
Kulon Progo
, pengemudi mobil, ES (44), dan penumpangnya, A (51), yang keduanya merupakan warga Kabupaten Sleman, mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.
“Kecelakaan tunggal mobil yang terjadi di jalan Dusun Bulu,” ungkap Sarjoko melalui pesan singkat.
ES mengemudikan mobil dari arah Kalurahan Jatimulyo yang berada di ketinggian, menuju kawasan Nanggulan.
Saat melintas di jalan yang beraspal mulus namun menurun tajam, mobil oleng ke kiri dan menabrak tebing di Tanjakan Bibis.
“Sesampainya di Tanjakan Bibis, mobil oleng ke kiri sehingga menabrak tebing,” jelas Sarjoko.
Akibat tabrakan ini, mobil mengalami kerusakan parah. Mesin mati, rem tangan tidak berfungsi, bodi samping kanan rusak, serta ban depan kanan patah.
Sebagian kabin mobil juga lepas dari rangkanya.
Kedua korban mengalami luka pada kepala dan lecet-lecet di anggota tubuh, dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Sunarto, Dukuh atau kepala dusun Bulu menyatakan, kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden yang terjadi di Tanjakan Bibis.
“Tahun ini sudah dua kejadian,” kata Sunarto saat dihubungi melalui telepon.
Ia menjelaskan, Tanjakan Bibis merupakan turunan ekstrem yang dikenal berbahaya, terutama bagi kendaraan dari luar kota yang tidak familiar dengan medan.
“Kebanyakan kendaraan yang mengalami kecelakaan berasal dari luar kota. Mereka tidak mengenal medan, berbeda dengan warga di perbukitan yang sangat mengenal kondisi jalan,” tambah Sunarto.
Ia juga berharap agar pengendara dari luar kota memastikan kendaraannya dalam kondisi baik sebelum melintasi kawasan Girimulyo, terutama melalui Bulu.
Sunarto mengusulkan agar pemerintah menambah rambu-rambu peringatan di kawasan ekstrem Bibis untuk mengantisipasi potensi kecelakaan yang lebih fatal di masa mendatang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Misteri Sepeda Motor di Jembatan Terjawab: Saman Ditemukan Meninggal di Sungai
Ngawi (beritajatim.com) – Sesosok mayat pria ditemukan mengambang di Sungai Bengawan Madiun, tepatnya di bawah Jembatan Jetak, Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, pada Rabu sore (21/5/2025) sekitar pukul 17.00 WIB.
Penemuan ini memicu respons cepat dari tim SAR gabungan yang melakukan penghadangan menggunakan perahu karet untuk mengevakuasi jasad korban ke tepi sungai.
Saat ditemukan, mayat pria itu masih mengenakan celana panjang berwarna cokelat dan kaos bermotif abu-abu. Berdasarkan informasi awal dari pihak keluarga, korban diduga adalah Saman (56), warga Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi. Sepeda motor miliknya sebelumnya ditemukan terparkir di atas Jembatan Kendung, Kecamatan Kwadungan, pada Selasa dini hari (20/5/2025)
Identifikasi dilakukan oleh keluarga korban yang mengenali pakaian terakhir yang dikenakan Saman saat meninggalkan rumah pada Senin malam, (19/5/2025) sekitar pukul 21.30 WIB, usai cekcok mulut dengan istrinya. Korban yang diketahui sebagai ayah dari tiga anak itu tidak pamit saat pergi meninggalkan rumah.
Pihak keluarga telah melakukan pencarian sejak hilangnya Saman dan hanya menemukan sepeda motor terparkir di atas jembatan. Dugaan awal menyebutkan bahwa korban nekat melompat ke sungai dan bunuh diri. Polisi yang mendapat laporan dari warga segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan.
“Keluar rumah tidak pamit, kita melakukan pencarian ke sana kemari hingga menemukan motor korban di atas jembatan. Soal bunuh diri belum tahu, pergi dari rumah setelah ada masalah dengan keluarga,” ujar Sunarto, anak korban.
“Kita datangi ke lokasi bersama tim SAR. Jenazah kita bawa ke RSUD. Diduga korban dari Kwadungan yang menceburkan diri ke Bengawan Madiun” jelas IPDA Agus Harianto, petugas Polres Ngawi.
Jasad korban telah dibawa ke RSUD dr. Soeroto Ngawi untuk keperluan visum oleh pihak kepolisian guna memperkuat identifikasi dan memastikan penyebab kematian. [kun]
-

Remaja Magetan Hilang Ditemukan Meninggal di Sungai Bengawan Solo Bojonegoro
Bojonegoro (beritajatim.com) – Warga dihebohkan dengan penemuan jasad seorang remaja perempuan di aliran Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Desa Payaman, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro.
Jenazah tersebut diketahui merupakan Ilut Apriliani (15), warga Desa Lembeyan Wetan, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, yang sebelumnya dilaporkan hilang sejak Jumat (10/5/2025).
Penemuan jasad itu terjadi pada Minggu (11/5/2025) pukul 16.48 WIB. Proses identifikasi dilakukan di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, tempat korban dibawa untuk dilakukan visum. Pihak Polres Bojonegoro kemudian berkoordinasi dengan Polres Magetan khususnya Polsek Lembeyan terkait temuan jenazah yang cirinya mirip dengan remaja di Magetan yang dikabarkan hilang.
Kapolsek Lembeyan, AKP Sunarto, mengonfirmasi identitas korban. Dia mengajak pihak keluarga untuk memeriksa ke Bojonegoro guna memastikan identitas jenazah tersebut. “Korban dikenali berdasarkan ciri-ciri fisik, yakni gigi gingsul di bagian depan, rambut pendek, dan berkulit sawo matang. Setelah dilakukan pengecekan secara saksama, keluarga memastikan bahwa jenazah tersebut adalah Ilut Apriliani,” kata Sunarto.
Sebelumnya, Ilut dikabarkan hilang setelah berpamitan keluar rumah untuk menyusul ibunya ke hutan di sekitar kawasan Desa Lembeyan Wetan, Kecamatan Lembeyan, Magetan. Namun, setelah kepergiannya, korban tidak kunjung kembali hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Saat ini, penyebab kematian masih dalam penyelidikan. Pihak kepolisian melakukan pendalaman untuk mengetahui kronologi lengkap serta kemungkinan adanya unsur kekerasan atau faktor lain di balik kejadian tragis tersebut. (ted)
-

Hari Kedua, Remaja Hilang di Hutan Magetan Belum Ditemukan
Magetan (beritajatim.com) – Hari kedua pencarian terhadap Ilut Apriliani (14), remaja perempuan yang dikabarkan hilang dan diduga tersesat di kawasan hutan Desa Lembean Wetan, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, belum menunjukkan hasil. Tim gabungan yang terdiri dari lebih dari 200 personel TNI-Polri, Basarnas, BPBD, dan relawan dikerahkan untuk menyisir area hutan yang lebat pada Minggu, 11 Mei 2025.
Upaya pencarian difokuskan pada penyisiran sungai-sungai kecil yang tersebar di dalam hutan. Namun, rimbunnya vegetasi di sekitar sungai menjadi kendala utama dalam proses pencarian.
Sementara itu, keluarga korban terus menanti kabar dengan harap-harap cemas. Saroso (72), kakek dari Ilut Apriliani, terlihat menangis di halaman rumahnya sambil memanjatkan doa agar cucunya segera ditemukan dalam keadaan selamat. Hal serupa juga diungkapkan oleh Sulasmi (46), ibu dari Ilut.
“Saya yakin seyakin yakinya anak saya masih hidup dan kami berharap anak saya segera ditemukan dalam kondisi selamat,” kata Sulasmi, ibu Ilut Apriliani.
Ilut Apriliani diketahui mengalami keterbelakangan mental. Ia dilaporkan hilang sejak Jumat sore, 9 Mei 2025, setelah menyusul ibu dan neneknya yang pergi ke hutan untuk mencari kunyit. Sejak saat itu, Ilut tidak kembali, dan upaya pencarian dilakukan secara intensif hingga ke wilayah perbatasan Kabupaten Ponorogo.
Kapolsek Lembeyan, AKP Sunarto, menjelaskan bahwa pencarian diperluas ke area lebih dalam di hutan, termasuk menyusuri sungai-sungai tersembunyi. Namun, hingga menjelang sore, upaya tersebut belum menemukan titik terang.
“Kami masuk hutan langsung menyusuri sungai hambatan sungai tertutup rerimbunan. Pencarian kami perluas sampai perbatasn ponorogo namun korban belum ditemukan,” kata AKP Sunarto.
Pencarian akan dilanjutkan kembali keesokan hari. Harapan besar masih menggantung di benak keluarga besar Ilut Apriliani, terutama sang ibu yang meyakini putrinya masih hidup dan akan ditemukan dalam keadaan selamat. [fiq/but]


/data/photo/2025/06/03/683ea530f1050.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)