Tag: Sumantri Suwarno

  • KPK Telusuri Aliran Uang Mantan Bupati Tanah Bumbu, Begini Respons PBNU

    KPK Telusuri Aliran Uang Mantan Bupati Tanah Bumbu, Begini Respons PBNU

    PBNU membantah tuduhan adanya Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang menyeret nama organisasi dan berujung pada ancaman pembubaran PBNU mencuat.

    Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Najib Azca mengatakan analisis hukum dan fakta menunjukkan bahwa berdasarkan laporan yang ada seluruh tuduhan itu prematur, tidak berdasar dan menyimpang dari ketentuan hukum yang berlaku.

    “Dalam dokumen bantahan yang disusun PBNU, ditegaskan bahwa audit yang menjadi dasar berbagai dugaan itu belum rampung dan tidak boleh dijadikan alat untuk mengambil keputusan strategis,” ujar Najib Azca.

    Dia menilai langkah menetapkan kesimpulan berdasarkan dokumen belum final adalah tindakan keliru.

    “Audit belum selesai, bagaimana mungkin keputusan strategis diambil sebelum fakta lengkap tersedia?” ucap Najib.

    Bendahara PBNU Sumantri Suwarno juga mempertegas posisi organisasi. Dia menyebut bahwa dokumen audit masih bersifat sementara, sehingga tidak dapat dipakai untuk menyimpulkan adanya pelanggaran hukum maupun pelanggaran aturan organisasi.

    “Audit yang belum final tidak bisa dijadikan landasan,” beber Sumantri.

    Dalam konteks tuduhan TPPU, PBNU menjelaskan bahwa aliran dana yang dipersoalkan merupakan tindakan individual Mardani H Maming ketika masih menjabat sebagai bendahara umum.

    PBNU, menurut Sumantri, bersifat pasif dan tidak mengendalikan transaksi tersebut. Karena itu, organisasinya tidak dapat dikaitkan dengan dugaan pencucian uang yang belum pernah dibuktikan.

    “PBNU itu pasif. Seluruh transaksi dikendalikan oleh Maming,” kata dia.

    Secara hukum, lanjut Sumantri, dugaan TPPU juga kehilangan landasannya karena hingga kini tidak ada proses hukum yang menetapkan Maming sebagai pelaku TPPU. Meski Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa TPPU dapat diproses tanpa menunggu vonis inkracht dari pidana asal, unsur tindak pidana asal tetap harus ada.

    Dalam kasus Maming, vonis yang dijatuhkan gratifikasi, tanpa unsur lanjutan berupa TPPU. Dokumen bantahan menegaskan, menuduh PBNU menerima dana TPPU sama sekali tidak relevan secara hukum karena predicate crime-nya tidak terbukti.

  • Memanas! Giliran Gus Yahya Pecat Sekjen dan Bendahara Umum PBNU

    Memanas! Giliran Gus Yahya Pecat Sekjen dan Bendahara Umum PBNU

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kisruh di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tampaknya semakin memanas. Saling pecat kini mulai terjadi.

    Setelah beredar surat edaran 4785/PB.02/A.II.10.01/99/11/2025 yang menegaskan KH Yahya Cholil Staquf bukan lagi sebagai Ketua Umum PBNU, kini giliran Gus Yahya yang melakukan pemecatan terhadap jabatan tertentu di PBNU.

    Bedanya, pemecatan dari jabatan yang dilakukan Gus Yahya disertai dengan pemberian jabatan baru. Perombakan struktur setelah terbit surat pernyataan dengan nomor 4792/PB.23/A.II.07.08/99/11/2025.

    Gus Yahya dalam surat terbaru mencopot Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dari posisi sebagai Sekjen PBNU. Pria yang saat ini menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos) itu kemudian dikasih tugas sebagai Ketua PBNU bidang Pendidikan, Hukum, dan Media.

    Posisi strategis Sekjen PBNU kini diserahkan kepada Amin Said Husni yang sebelumnya menjabat sebagai waketum organisasi tersebut.

    Gus Yahya dalam surat pernyataan nomor 4792/PB.23/A.II.07.08/99/11/2025 juga mencopot Gudfan Arif sebagai Bendahara Umum PBNU. Gudfan kemudian digeser menjadi Ketua PBNU bidang Kesejahteraan dan posisi bendum ditempati Sumantri Suwarno.

    Adapun, keputusan mencopot Gus Ipul setelah dilaksanakan Rapat Harian Tanfidziyah yang dipimpin Gus Yahya. Tiga agenda diketahui dibahas dalam rapat, yakni rancangan kerja NU 2025-2050, evaluasi kinerja dan program, dan lain-lain.

    “Salah satu keputusan penting dari Rapat Harian Tanfidziyah ini adalah mengenai rotasi jabatan,” demikian petikan surat pernyataan nomor 4792/PB.23/A.II.07.08/99/11/2025.

  • Gus Yahya Ganti Gus Ipul dari Posisi Sekjen PBNU!

    Gus Yahya Ganti Gus Ipul dari Posisi Sekjen PBNU!

    Jakarta

    Di tengah polemik yang menyeruak di lingkungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengganti Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dari posisi Sekretaris Jenderal. Jabatan yang ditinggalkan Gus Ipul kini dijabat oleh Amin Said Husni.

    Dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (28/11/2025), keputusan mengenai rotasi sejumlah jabatan penting di lingkungan PBNU itu ditetapkan dalam Rapat Harian Tanfidziyah PBNU yang digelar Jumat siang ini. Gus Ipul kini dipindahkan ke posisi Ketua PBNU bidang Pendidikan, Hukum, dan Media.

    Amin Said Husni, yang kini menjabat sebagai Sekjen, sebelumnya bertugas sebagai Wakil Ketua Umum PBNU bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK). Posisi Waketum bidang OKK kini digantikan oleh Masyhuri Malik.

    Rotasi juga terjadi di jabatan bendahara umum. Posisi yang sebelumnya diemban oleh Gudfan Arif Ghofur tersebut kini diisi oleh Sumantri Suwarno. Sedangkan Gudfan selanjutnya menjadi Ketua PBNU bidang Kesejahteraan.

    “Langkah rotasi tersebut, sebagaimana dijelaskan dalam risalah rapat, dilakukan untuk meningkatkan efektivitas, kinerja organisasi, dan mengurai penyumbatan birokrasi internal, termasuk persoalan mandeknya banyak SK di meja Sekjen yang dinilai menghambat jalannya organisasi,” demikian keterangan tertulis dari PBNU.

    Selain itu, rapat tersebut juga menyimpulkan perlunya penyempurnaan draf Roadmap NU 2025-2050, penataan ulang penggunaan ruangan di gedung PBNU, serta pembahasan lebih lanjut atas sejumlah masukan dari Rais dan Ketua PWNU se-Indonesia terkait persiapan Harlah NU. Seluruh hasil rapat akan dibawa ke Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah untuk pembahasan lanjutan.

    Syuriyah Sebut Pemberhentian Gus Yahya Sah

    Sebelumnya, Syuriyah PBNU memberhentikan Gus Yahya dari jabatan Ketum. Namun Gus Yahya menyebut surat pemecatan itu tidak sah karena dokumen tak memenuhi syarat administrasi.

    “Yang pertama yang perlu kami jelaskan adalah bahwa surat edaran PBNU Nomor 4785/PB.02/A.II.10.01/99/11/2025 yang ditandatangani oleh Wakil Rais Aam PBNU KH Afifuddin Muhajir dan Katib KH Ahmad Tajul Mafakhir adalah benar dan sah,” kata Katib Syuriyah KH Sarmidi Husna dalam konferensi pers di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (27/11/2025).

    Sarmidi menyebut surat keputusan yang belum distempel gara-gara ada kendala teknis. Sehingga yang tersebar di khalayak merupakan surat yang masih ada tulisan ‘draft’.

    “Cuma memang ada kendala teknis nanti Mas Nur Hidayat yang akan jelaskan, hingga surat belum bisa distempel digital secara digdaya. Makanya yang nyebar itu adalah surat yang masih ada tulisan draf-nya. Itu sebenarnya surat itu adalah benar dan sah,” tegasnya.

    (knv/imk)

  • Rukun Raharja Kembali Gelar Bimbel Intensif Masuk PTN di 8 Kota

    Rukun Raharja Kembali Gelar Bimbel Intensif Masuk PTN di 8 Kota

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) kembali menggelar bimbingan belajar intensif masuk perguruan tinggi negeri atau PTN melalui program PINTAR RAHARJA.

    Program bimbingan ini diselenggarakan di delapan kota, yaitu Jakarta, Bogor, Bandung, Serang, Surabaya, Semarang, Jambi, dan Pekanbaru selama satu bulan, dengan masing-masing 50 peserta di setiap kota.

    “Alhamdulillah, program ini sudah berhasil mewujudkan mimpi banyak adik-adik yang sebelumnya bercita-cita masuk PTN tetapi minim dukungan dan informasi,” kata Direktur Rukun Raharja Sumantri Suwarno yang didampingi corporate secretary perusahaan saat menyambut peserta yang melakukan kunjungan ke kampus Universitas Indonesia, Kamis (17/4/2025).

    Direktur Rukun Raharja Sumantri Suwarno memberikan sambutan saat kunjungan peserta program PINTAR RAHARJA di Universitas Indonesia, Kamis (17/4/2025). /Bisnis

    Sumantri yang mewakili Direktur Utama Rukun Raharja menyambut peserta bimbingan intensif masuk perguruan tinggi negeri yang melakukan kunjungan ke kampus Universitas Indonesia. Dia menjelaskan, program PINTAR RAHARJA ini berupa pemberian bimbingan belajar gratis untuk 50 pelajar setiap kota selama sebulan penuh, termasuk untuk konsumsi.

    Program ini bekerja sama dengan Bimbel Tea Universitas Indonesia dan diharapkan bisa membantu sebagian anak bangsa untuk bisa meraih masa depan yang lebih cerah melalui akses pendidikan di PTN.

    “Saya berulang-ulang menyampaikan ke mereka bahwa tidak ada ‘tiket’ sebaik pendidikan yang bisa mengantar manusia ke titik terjauh dan impian terbesar yang mereka miliki,” ungkap alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang aktif di PMII ini.

    Dalam acara pembukaan program ini, Yuni Pattinasarani selaku Corporate Secretary Rukun Raharja juga menyampaikan bahwa tahun ini merupakan tahun keempat pelaksanaan PINTAR RAHARJA, dan hingga saat ini program tersebut telah berhasil membantu lebih dari 1.000 siswa untuk lolos dan diterima di perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia.

    Program PINTAR RAHARJA merupakan bagian dari komitmen tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di bidang pendidikan. Melalui program ini, Rukun Raharja ingin membuka akses seluas-luasnya bagi generasi muda dari berbagai daerah, khususnya mereka yang berasal dari keluarga prasejahtera, untuk mendapatkan kesempatan pendidikan tinggi yang layak.

    Hal itu sejalan dengan visi perusahaan untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat melalui pemberdayaan di bidang pendidikan, sebagai fondasi utama pembangunan bangsa.

    Ke depan, Rukun Raharja berharap program PINTAR RAHARJA dapat menjangkau lebih banyak kota di Indonesia, sehingga semakin banyak pelajar dari berbagai daerah dapat merasakan manfaat dan dukungan nyata dari program ini.

  • Asyik! KEK Sanur Bakal Punya Layanan Kesehatan Canggih Pertama di ASEAN

    Asyik! KEK Sanur Bakal Punya Layanan Kesehatan Canggih Pertama di ASEAN

    Bali: Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur akan memiliki layanan kesehatan canggih pertama di ASEAN dengan membangun Fontaine Vitaleatau, yakni layanan kesehatan menggunakan Center of Excellence Stem Cell dan Cellular Therapy.
     
    Layanan kesehatan tersebut dibangun oleh PT Hotel Indonesia Natour (InJourney Hospitality) yang merupakan anak perusahaan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata, bersama dengan mitra strategis PT Astana Bangun Sejahtera (PT Astana), yang merupakan perusahaan patungan antara Genting Berhad (GENT) dan dua perusahaan terkemuka di Indonesia.
     
    Direktur SDM dan Digital InJourney Herdy Harman mengadakan kehadiran KEK Kesehatan Sanur dikembangkan sebagai World Class Medical and Wellness Destination dengan fasilitas kesehatan dan pariwisata yang terintegrasi berstandar internasional.
     
    “Kawasan ini menjadi landmark yang diharapkan menjadi akselerator peningkatan perekonomian Indonesia, khususnya Bali, salah satunya melalui fasilitas International Medical Facility sekaligus sebagai upaya dan langkah transformatif yang strategis untuk menjawab tantangan ribuan masyarakat Indonesia yang memilih berobat keluar negeri,” ujar Herdy dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 23 November 2024.
     
    Fontaine Vitale akan menjadi layanan kesehatan pertama di Asia Tenggara yang menawarkan terapi stem cell alogenik yang berasal dari plasenta dengan fokus pada kesehatan, estetika, dan pengobatan regeneratif. Stem cell akan diproduksi di fasilitas cGMP (current Good Manufacturing Process) yang disetujui FDA (Food and Drug Administration) atau Badan Pengawas Makanan dan Obat-Obatan Amerika Serikat, guna memastikan standar kualitas dan keamanan tertinggi.
     
    Fontaine Vitale akan memanfaatkan kemitraan strategis GENT dengan Celularity Inc (Celularity), sebuah perusahaan medis regeneratif yang mengembangkan terapi sel alogenik yang berasal dari plasenta dan produk biomaterial canggih, untuk membawa pengalaman dan teknologi eksklusif Celularity dalam pengobatan seluler dan regeneratif, serta produk-produk cellularity ke fasilitas tersebut.
     
    “Kehadiran layanan kesehatan Fontaine Vitale menjadi tonggak penting dalam memelopori solusi perawatan kesehatan yang inovatif, sekaligus menjadikan KEK Sanur sebagai pusat utama wisata medis, menarik pasien dari seluruh dunia yang mencari terapi regeneratif mutakhir,” tutur Herdy.
     

     

    Jadikan KEK Sanur destinasi medis kelas dunia
     
    Chairman dan Kepala Eksekutif GENT Tan Sri Lim Kok Thay mengaku bergembira menjadi bagian untuk mewujudkan KEK Sanur sebagai destinasi medis dan kebugaran kelas dunia.
     
    “Pusat kebugaran dan kesehatan mutakhir kami yang terletak di sebelah Rumah Sakit Internasional Bali menjadi tanda masuknya Genting Group ke sektor perawatan kesehatan serta mempertegas komitmen untuk menghadirkan peluang investasi ilmu hayati kami di Asia Tenggara,” sebut dia.
     
    Komisaris Utama PT Astana Sumantri Suwarno menyampaikan pihaknya dengan dukungan Genting Group dan Celularity Inc ingin menangkap kesempatan terbaik dari kehadiran KEK Sanur ini untuk menghadirkan layanan teknologi stem cell terbaik dunia.
     
    “Hal ini akan melengkapi Bali bukan sebagai tujuan wisata semata tetapi juga menghadirkan layanan kesehatan berstandar global bagi pasar Indonesia dan kawasan Asia pada umumnya,” jelas dia.
     
    Direktur Utama InJourney Hospitality Christine Hutabarat menyampaikan kehadiran Fontaine Vitale dengan Centre of Excellence Stem Cell & Cellular Therapy yang bekerja sama dengan brand internasional terkemuka, menghadirkan Best Technology & Medicines serta Expertise, tidak hanya memperkuat ekosistem KEK Sanur sebagai destinasi pariwisata medis kelas dunia, tetapi juga menghadirkan manfaat yang optimal bagi peningkatan kualitas kesehatan Indonesia serta harapannya akan membawa manfaat bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia.
     
    “Kami optimis kolaborasi ini dapat menjadi katalis menciptakan ekosistem pariwisata kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan serta dan memperkuat daya tarik wisata medis Indonesia yang berkontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia, khususnya Bali,” tutup Christine.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)