Tag: Suharyanto

  • Prabowo Pastikan Bantuan Terus Disalurkan kepada Pengungsi Banjir di Sumatera
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 November 2025

    Prabowo Pastikan Bantuan Terus Disalurkan kepada Pengungsi Banjir di Sumatera Nasional 30 November 2025

    Prabowo Pastikan Bantuan Terus Disalurkan kepada Pengungsi Banjir di Sumatera
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto memastikan pemerintah terus memenuhi kebutuhan warga yang mengungsi akibat banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
    Prabowo menjelaskan, bantuan bagi para pengungsi dikirim tanpa henti melalui jalur darat maupun udara.
    Pengiriman logistik memanfaatkan helikopter, pesawat Hercules, hingga pesawat angkut terbaru TNI AU, A400M.
    “Kita telah berangkatkan tiga pesawat Hercules C130 dan satu pesawat A400. Untuk kesekian kalinya, kita kirim bantuan. Pemerintah bergerak cepat dari hari-hari pertama sudah bereaksi, sudah mengirim bantuan melalui jalur darat dan udara, dan terus-menerus kebutuhan mereka di lapangan kita dukung,” kata Prabowo dalam cuplikan tayangan yang diunggah akun resmi Presiden RI, @presidenrepublikindonesia, dilansir dari ANTARA, Sabtu (29/11/2025).
    Dalam tayangan tersebut juga terlihat sejumlah dapur MBG di wilayah terdampak dialihfungsikan menjadi dapur umum bagi para pengungsi.
    Di antaranya, dapur MBG yang dikelola SPPG Daulat Lae-Langge dan SPPG Subulussalam di Aceh, serta SPPG Cengkeh Turi Binjai Utara di Sumatera Utara.
    Dalam video yang sama, Prabowo pada peringatan Hari Guru Nasional di Jakarta juga menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga yang terdampak bencana di tiga provinsi tersebut.
    “Mari kita senantiasa bersatu dan bergotong royong, mendoakan serta membantu saudara-saudara kita yang terdampak bencana. Semoga masa yang sulit ini dapat segera kita lewati,” ujar Prabowo.
    Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menginstruksikan kepada jajarannya untuk fokus terhadap percepatan penanganan darurat bencana di Pulau Sumatera.
    Tiga wilayah terdampak yang menjadi atensi pemerintah pusat, yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Provinsi Aceh.
    “Upaya penanganan harus dimaksimalkan seiring dengan cuaca di wilayah terdampak saat ini mulai membaik,” kata Suharyanto secara virtual, Sabtu (19/11/2025).
    BNPB akan memprioritaskan tiga hal, antara lain operasi pencarian dan penyelamatan korban hilang, pemulihan akses komunikasi, dan pendistribusian logistik kepada warga terdampak.
    Suharyanto menegaskan bahwa operasi pencarian dan pertolongan di area Sumatra Utara difokuskan ke wilayah Sibolga, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.
    Sementara di Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan, masih ada beberapa orang yang dilaporkan hilang.
    Sejalan dengan itu, pendistribusian logistik juga akan didorong, khususnya ke wilayah yang masih terisolir seperti di Tapanuli Tengah.
    Helikopter MI-17 dan dua helikopter lainnya disiagakan untuk mendistribusikan bantuan logistik, peralatan, dan permakanan di tempat-tempat terpencil.
    Sementara itu, percepatan pendistribusian bantuan logistik ke Sibolga akan dikoordinasikan untuk dilakukan melalui jalur laut di Pelabuhan Jago-jago dengan pengerahan kapal dari TNI Angkatan Laut.
    “Guna pemulihan akses komunikasi, BNPB juga telah mendistribusikan unit-unit Starlink ke kabupaten/kota terdampak, antara lain Tapanuli Tengah, Sibolga, dan Tapanuli Selatan,” ujar Suharyanto.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kepala BNPB Minta Operasi SAR Banjir Sumatra-Aceh Dilakukan 24 Jam

    Kepala BNPB Minta Operasi SAR Banjir Sumatra-Aceh Dilakukan 24 Jam

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto memerintahkan agar operasi pencarian dan pertolongan (SAR) terhadap korban banjir dan longsor di tiga provinsi yakni Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Aceh dilakukan selama 24 jam.

    Suharyanto mengatakan operasi SAR ini akan dipimpin oleh Basarnas dan dibantu oleh TNI, Polri, dan relawan. Dia juga memerintahkan jajarannya untuk fokus pada percepatan penanganan darurat bencana di Sumut, Sumbar dan Aceh.

    Perintah percepatan penanganan bencana ini disampaikan Suharyanto seiring dengan cuaca di wilayah terdampak saat ini mulai membaik.

    Dia pun menginstruksikan kepada jajaran untuk memprioritaskan tiga hal antara lain, operasi pencarian dan penyelamatan korban hilang, pemulihan akses komunikasi, dan pendistribusian logistik kepada warga terdampak.

    Operasi pencarian dan pertolongan area Sumatra Utara difokuskan ke wilayah Sibolga dan Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan. Di Sibolga, tiga orang masih dalam pencarian, sedangkan di Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan beberapa orang dilaporkan masih hilang.

    “Berjalan pararel bersama operasi SAR, pendistribusian logistik juga akan didorong khususnya ke wilayah yang masih terisolir seperti di wilayah Tapanuli Tengah. Helikopter MI-17 dan dua helikopter lainnya disiagakan untuk mendistribusikan bantuan logistik peralatan dan permakanan di tempat-tempat terpencil,” ujar Haryanto saat memimpin rapat koordinasi di Tapanuli Utara, Sumatra Utara, Sabtu (29/11/2025).

    Dia mengatakan proses distribusi bantuan ke Sibolga saat ini masih mengalami kendala, karena jalan akses menuju daerah tersebut masih tidak bisa dilalui akibat beberapa titik jalanan masih tertimbun material longsor.

    “Percepatan pendistribusian bantuan logistik ke Sibolga akan dikoordinasikan untuk dilakukan melalui jalur laut atau Pelabuhan Jago-jago dengan pengerahan kapal dari TNI Angkatan Laut,” ujarnya.

    Guna pemulihan akses komunikasi, BNPB juga telah mendistribusikan unit-unit starlink ke kabupaten kota terdampak antara lain Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Selatan.

    Suharyanto juga memastikan upaya percepatan penanganan darurat bencana di Aceh. Sejak Kamis (27/11), tim BNPB yang dipimpin oleh Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Jarwansyah telah tiba di Bumi Serambi Mekah untuk mengkoordinasikan upaya penanganan darurat.

    Berdasarkan laporan tim BNPB Aceh, akses darat di lima kabupaten seperti Aceh Tenggara, Gayo Luwes, Aceh Besar, Aceh Barat, dan Pidie Jaya sudah dapat diakses kembali mulai tadi malam. Distribusi logistik langsung dilaksanakan. Bantuan permakanan, sembako, dan kain sarung mulai dibagikan kepada masyarakat terdampak.

    Untuk wilayah yang belum dapat dijangkau melalui akses darat seperti di Aceh Tengah, Aceh Tamiang, Langsa, dan Aceh Timur, BNPB mengerahkan satu pesawat carravan dan enam helikopter yang terdiri dari tiga helikopter TNI (AD, AU, dan AL) serta 3 helikopter BNPB untuk pendistribusian logistik melalui jalur udara. Selain helikopter, BNPB juga menyiagakan kapal cepat untuk pengangkutan logistik khususnya di wilayah Lhokseumawe.

    Pemerintah mengupayakan pemulihan komunikasi yang terganggu akibat banjir dan longsor ini dengan mengalokasikan 28 unit starlink dan 33 genset. Paralel dilakukan pembukaan empat dapur umum di bawah koordinasi Kemensos dan penanganan kelangkaan BBM dengan Pertamina.

    Korban Jiwa

    Sementara itu, BNPB melaporkan bencana banjir yang menerjang Provinsi Sumatra Utara, Aceh dan Sumatra Barat telah menimbulkan ratusan korban jiwa.

    Suharyanto mengatakan bahwa jumlah korban jiwa mencapai 174 orang. Kemudian, 79 orang masih hilang dan 12 orang mengalami luka-luka akibat bencana banjir di ketiga provinsi tersebut.

    Adapun, Provinsi Sumut tercatat sebagai daerah yang mengalami dampak bencana paling parah. Jumlah korban jiwa dari provinsi tersebut mencapai 116 korban.

    Kemudian, Provinsi Sumbar mencatat jumlah korban jiwa mencapai 23 orang, dan Provinsi Aceh mencapai 35 orang yang meninggal dunia.

  • Ini 3 Instruksi Kepala BNPB soal Penanganan Darurat Bencana Sumatra-Aceh

    Ini 3 Instruksi Kepala BNPB soal Penanganan Darurat Bencana Sumatra-Aceh

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto memerintahkan jajarannya untuk fokus pada percepatan penanganan darurat bencana di tiga provinsi di Pulau Sumatra yakni Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh.

    Perintah percepatan penanganan bencana ini disampaikan Suharyanto seiring dengan cuaca di wilayah terdampak saat ini mulai membaik.

    Dia pun menginstruksikan kepada jajaran untuk memprioritaskan tiga hal antara lain, operasi pencarian dan penyelamatan korban hilang, pemulihan akses komunikasi, dan pendistribusian logistik kepada warga terdampak.

    Operasi pencarian dan pertolongan area Sumatra Utara difokuskan ke wilayah Sibolga dan Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan. Di Sibolga, tiga orang masih dalam pencarian, sedangkan di Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan beberapa orang dilaporkan masih hilang.

    Suharyanto menegaskan, operasi pencarian dan pertolongan (SAR) agar diupayakan selama 24 jam. Operasi ini akan dipimpin oleh Basarnas dan dibantu oleh TNI, Polri, dan relawan.

    “Berjalan pararel bersama operasi SAR, pendistribusian logistik juga akan didorong khususnya ke wilayah yang masih terisolir seperti di wilayah Tapanuli Tengah. Helikopter MI-17 dan dua helikopter lainnya disiagakan untuk mendistribusikan bantuan logistik peralatan dan permakanan di tempat-tempat terpencil,” ujar Haryanto saat memimpin rapat koordinasi di Tapanuli Utara, Sumatra Utara, Sabtu (29/11/2025).

    Dia mengatakan proses distribusi bantuan ke Sibolga saat ini masih mengalami kendala, karena jalan akses menuju daerah tersebut masih tidak bisa dilalui akibat beberapa titik jalanan masih tertimbun material longsor.

    “Percepatan pendistribusian bantuan logistik ke Sibolga akan dikoordinasikan untuk dilakukan melalui jalur laut atau Pelabuhan Jago-jago dengan pengerahan kapal dari TNI Angkatan Laut,” ujarnya.

    Guna pemulihan akses komunikasi, BNPB juga telah mendistribusikan unit-unit starlink ke kabupaten kota terdampak antara lain Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Selatan.

    Suharyanto juga memastikan upaya percepatan penanganan darurat bencana di Aceh. Sejak Kamis (27/11), tim BNPB yang dipimpin oleh Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Jarwansyah telah tiba di Bumi Serambi Mekah untuk mengkoordinasikan upaya penanganan darurat.

    Berdasarkan laporan tim BNPB Aceh, akses darat di lima kabupaten seperti Aceh Tenggara, Gayo Luwes, Aceh Besar, Aceh Barat, dan Pidie Jaya sudah dapat diakses kembali mulai tadi malam. Distribusi logistik langsung dilaksanakan. Bantuan permakanan, sembako, dan kain sarung mulai dibagikan kepada masyarakat terdampak.

    Untuk wilayah yang belum dapat dijangkau melalui akses darat seperti di Aceh Tengah, Aceh Tamiang, Langsa, dan Aceh Timur, BNPB mengerahkan satu pesawat carravan dan enam helikopter yang terdiri dari tiga helikopter TNI (AD, AU, dan AL) serta 3 helikopter BNPB untuk pendistribusian logistik melalui jalur udara. Selain helikopter, BNPB juga menyiagakan kapal cepat untuk pengangkutan logistik khususnya di wilayah Lhokseumawe.

    Pemerintah mengupayakan pemulihan komunikasi yang terganggu akibat banjir dan longsor ini dengan mengalokasikan 28 unit starlink dan 33 genset. Paralel dilakukan pembukaan empat dapur umum di bawah koordinasi Kemensos dan penanganan kelangkaan BBM dengan Pertamina.

  • Pemerintah Kirim 11 Helikopter Sebar Logistik Tangani Bencana di Aceh-Sumatra

    Pemerintah Kirim 11 Helikopter Sebar Logistik Tangani Bencana di Aceh-Sumatra

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah kembali memberikan bantuan di wilayah terdampak di Sumatra hingga Aceh dengan mengerahkan total 11 helikopter. 

    Hal itu disampaikan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Dia mengatakan 11 helikopter terdiri dari TNI dan Basarnas yang diterbangkan langsung dari Jakarta ke wilayah yang terdampak. 

    “Sampai dengan hari ini, pemerintah telah mengirimkan total 11 helikopter TNI dan Basarnas dari Jakarta ke lokasi daerah terdampak bencana,” kata Teddy dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/11/2025).

    Dia menuturkan bahwa penerbangan kali ini memfokuskan penyebaran logistik terutama di daerah terdalam yang sulit diakses karena lumpuhnya jalur darat

    “Helikopter-helikopter ini terbang di lokasi sekitar bencana untuk terus-menerus mendistribusikan logistik, terutama di daerah terdalam serta di daerah yang jalur daratnya terputus. Serta terus memperhatikan faktor cuaca sebagai pertimbangan utama dalam upaya penanganan bencana ini,” jelasnya.

    Teddy menyebut, 9 helikopter telah berada di lokasi sejak 26 November 2025. Helikopter tersebut secara simultan menjalankan operasi distribusi bantuan serta pemantauan dampak bencana.

    “Sembilan helikopter sudah berada di lokasi sejak tanggal 26 November 2025 dan dua helikopter tambahan telah terbang ke Aceh dari Jakarta pagi ini,” ujar Teddy.

    Seluruh operasi udara, katanya, dilakukan dengan mengutamakan faktor keselamatan dan kondisi cuaca sebagai pertimbangan utama.

    Sebelumnya pada Jumat (28/11/2025), Teddy menyampaikan bahwa pemerintah telah mengerahkan 4 pesawat untuk mengakomodir kebutuhan di wilayah terdampak.

    Pengiriman dilakukan atas instruksi langsung Presiden Prabowo Subianto, yang sejak hari pertama bencana telah memerintahkan seluruh jajaran untuk bergerak cepat mengirim bantuan ke lapangan.

    “Jadi pagi ini sekitar pukul setengah delapan pagi, telah diberangkatkan, atas instruksi langsung Bapak Presiden tadi malam kepada seluruh jajaran terkait, untuk memberangkatkan pagi ini empat pesawat tiga pesawat Hercules, kemudian satu pesawat A400 yang awal bulan ini tiba di Tanah Air untuk terbang ke tiga provinsi yang terdampak bencana,” ujar Teddy dalam keterangan persnya kepada awak media usai pengiriman bantuan.

    Adapun jumlah korban jiwa bertambah menjadi pada hari Jumat (29/11/2025), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto mengungkapkan ada 174 jiwa meninggal dunia, 79 hilang dan 12 luka-luka akibat banjir dan longsor di Sumatra Utara, Aceh dan Sumatra Barat. 

    Dia menyebut, bencana yang terjadi di Sumatra Utara terdapat 216 korban meninggal dunia dan 42, orang hilang.

    Korban tersebar di beberapa wilayah, di antaranya Tapanuli Utara sebanyak 11 orang, Tapanuli Tengah 51 orang, Tapanuli Selatan 32 orang, Kota Sibolga 17 orang, Humbang Hasundutan 6 orang, Kota Padang Sidempuan 1 orang, serta Pakpak Barat 2 orang. Mandailing Natal tidak melaporkan korban jiwa.

    “Per hari ini kami mendata korban meninggal dunia 116 dan 42 masih dalam pencarian. Tentu saja data ini akan berkembang terus masih ada titik-titik yang belum ditembus. Yang diindikasikan di lokasi longsor itu mungkin juga ada korban jiwa,” ungkap Suharyanto, dikutip Sabtu (29/11/2025).

  • Bencana Sumatra-Aceh, Prabowo Didesak Terapkan Status Bencana Nasional

    Bencana Sumatra-Aceh, Prabowo Didesak Terapkan Status Bencana Nasional

    Bisnis.com, JAKARTA — Koalisi Lembaga Perempuan dan Kelompok Rentan Terdampak Banjir Sumatra mendesak Presiden Prabowo Subianto menerapkan status bencana nasional di Sumatra dan Aceh.

    Koordinator Perempuan Sumatra (Permampu) Medan, Dina Lumbantobing, sebagai bagian dari koalisi tersebut, mengatakan penanganan bencana di Sumtra dan Aceh masih tergolong lambat sedangkan korban terus berjatuhan.

    “Kami mendesak Presiden Republik Indonesia dan Pemerintah Nasional untuk segera menetapkan bencana di tiga provinsi di Pulau Sumatra ini sebagai Bencana Nasional. Tanpa penetapan status tersebut, mobilisasi bantuan lintas daerah, pengerahan sumber daya, dan dukungan anggaran berisiko terus berjalan lambat, parsial, dan tidak sebanding dengan skala kerusakan serta jumlah korban,” jelas Dina dalam keterangan tertulis, Sabtu (29/11/2025).

    Melalui penetapan bencana nasional, penanganan di wilayah yang terdampak dan koordinasi lintas sektor berjalan lebih optimal. Selain itu, pemerintah didesak mengevakuasi wilayah yang terisolasi dengan mengerahkan alat-alat evakuasi yang memadai.

    Dina menyampaikan, kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, ibu hamil menjadi prioritas utama dalam penanganan ini dengan memberikan logistik yang memadai.

    Pemerintah juga diminta segera memenuhi kebutuhan pokok seperti air bersih, popok, pakaian, hingga makanan. Pendistribusian ini, kata Dina, harus disampaikan secara transparan kepada masyarakat.

    “Pemerintah perlu membuka data terkini secara berkala mengenai jumlah korban, sebaran pengungsi, jenis bantuan yang telah didistribusikan, dan penggunaan anggaran bencana. Transparansi ini penting untuk mencegah tumpang tindih bantuan dan memastikan kelompok paling rentan tidak tertinggal,” jelasnya.

    Dina menuturkan bahwa penanganan bencana turut melibatkan organisasi perempuan dan kelompok masyarakat sipil lokal sebagai mitra setara dalam asesmen kebutuhan, perencanaan, distribusi bantuan, pemantauan, hingga tahap pemulihan dan rehabilitasi jangka panjang.

    Diketahui, per Jumat (28/11/2025) Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto mengungkapkan ada 174 jiwa meninggal dunia, 79 hilang dan 12 luka-luka akibat banjir dan longsor di Sumatra Utara, Aceh dan Sumatra Barat. 

    Dia menyebut, bencana yang terjadi di Sumatra Utara terdapat 216 korban meninggal dunia dan 42, orang hilang. Di Aceh 35 korban meninggal, 25 orang hilang, dan 8 luka-luka.

    Kemudian di Sumatra Barat, tercatat 23 korban meninggal, 12 orang hilang, dan 4 luka-luka. Jumlah korban diperkirakan meningkat. Selain itu sejumlah akses darat lumpuh sehingga pemberian logistik terhambat dan diharuskan menggunakan jalur udara.

  • Update Penanganan Banjir dan Longsor di Sumatera: Operasi SAR 24 Jam, Distribusi Logistik Dipercepat
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        29 November 2025

    Update Penanganan Banjir dan Longsor di Sumatera: Operasi SAR 24 Jam, Distribusi Logistik Dipercepat Nasional 29 November 2025

    Update Penanganan Banjir dan Longsor di Sumatera: Operasi SAR 24 Jam, Distribusi Logistik Dipercepat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menginstruksikan kepada jajarannya untuk fokus terhadap percepatan penanganan darurat bencana di Pulau Sumatera, dengan tiga wilayah terdampak yang menjadi atensi Pemerintah Pusat, yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Provinsi Aceh.
    “Upaya penanganan harus dimaksimalkan seiring dengan cuaca di wilayah terdampak saat ini mulai membaik,” kata Suharyanto secara virtual, Sabtu (19/11/2025).
    Dia mengatakan,
    BNPB
    akan memprioritaskan tiga hal, antara lain operasi pencarian dan penyelamatan korban hilang, pemulihan akses komunikasi, dan pendistribusian logistik kepada warga terdampak.
    Suharyanto menegaskan bahwa operasi pencarian dan pertolongan di area
    Sumatra Utara
    difokuskan ke wilayah Sibolga, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.
    Di Sibolga, sebanyak 3 orang dalam pencarian.
    Sementara di Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan, masih ada beberapa orang yang dilaporkan hilang.
    “Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) agar diupayakan selama 24 jam. Operasi ini akan dipimpin oleh Basarnas dan dibantu oleh TNI, Polri, dan relawan,” kata Suharyanto.
    Sejalan dengan itu, pendistribusian logistik juga akan didorong, khususnya ke wilayah yang masih terisolir seperti di Tapanuli Tengah.
    Helikopter MI-17 dan dua helikopter lainnya disiagakan untuk mendistribusikan bantuan logistik, peralatan, dan permakanan di tempat-tempat terpencil.
    “Akses menuju Sibolga dari Tarutung masih tidak bisa dilalui akibat beberapa titik jalanan masih tertimbun material longsor,” ungkap dia.
    Sementara itu, percepatan pendistribusian bantuan logistik ke Sibolga akan dikoordinasikan untuk dilakukan melalui jalur laut di Pelabuhan Jago-jago dengan pengerahan kapal dari TNI Angkatan Laut.
    “Guna pemulihan akses komunikasi, BNPB juga telah mendistribusikan unit-unit Starlink ke kabupaten/kota terdampak, antara lain Tapanuli Tengah, Sibolga, dan Tapanuli Selatan,” tambahnya.
    Di sisi lain, tim BNPB yang dipimpin oleh Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Jarwansyah telah tiba di Bumi Serambi Mekah sejak Kamis (27/11/2025) untuk mengkoordinasikan upaya penanganan darurat.
    Berdasarkan laporan tim BNPB
    Aceh
    , akses darat di lima kabupaten seperti Aceh Tenggara, Gayo Luwes, Aceh Besar, Aceh Barat, dan Pidie Jaya sudah dapat diakses kembali mulai tadi malam.
    “Distribusi logistik langsung dilaksanakan. Bantuan permakanan, sembako, dan kain sarung mulai dibagikan kepada masyarakat terdampak,” jelasnya.
    Untuk wilayah yang belum dapat dijangkau melalui akses darat, seperti di Aceh Tengah, Aceh Tamiang, Langsa, dan Aceh Timur, BNPB mengerahkan satu pesawat Caravan dan enam helikopter yang terdiri dari tiga helikopter TNI (AD, AU, dan AL) serta tiga helikopter BNPB untuk pendistribusian logistik melalui jalur udara.
    “Selain helikopter, BNPB juga menyiagakan kapal cepat untuk pengangkutan logistik, khususnya di wilayah Lhokseumawe,” lanjut dia.
    Di sisi lain, pemerintah juga terus berupaya untuk mengakselerasi upaya pemulihan pascabencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera.
    Salah satu fokus utama adalah menghidupkan kembali jalur komunikasi yang terputus akibat rusaknya jaringan telekomunikasi.
    Untuk itu, pemerintah mengalokasikan 28 unit Starlink serta 33 genset yang ditempatkan di titik-titik prioritas, terutama wilayah yang masih terisolasi.
    Kehadiran fasilitas tersebut diharapkan dapat mendukung koordinasi evakuasi, distribusi bantuan, hingga mempercepat akses informasi bagi warga terdampak.
    “Pemerintah mengupayakan pemulihan komunikasi yang terganggu akibat banjir dan longsor ini dengan mengalokasikan 28 unit Starlink dan 33 genset,” ujarnya.
    Secara paralel, pemerintah juga memperkuat pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat melalui pembukaan empat dapur umum yang beroperasi di bawah koordinasi Kementerian Sosial.
    Dapur-dapur ini menjadi pusat penyediaan makanan siap saji bagi para pengungsi maupun warga yang belum bisa kembali ke rumah.
    Keterlibatan Tagana, relawan sosial, dan pemerintah daerah turut memastikan bahwa layanan ini berjalan setiap hari dan mampu menjangkau titik-titik pengungsian secara merata.
    Di sisi lain, pemerintah menindaklanjuti persoalan kelangkaan BBM yang muncul akibat terputusnya akses jalan dan terhambatnya distribusi.
    Pertamina melakukan langkah darurat untuk mempercepat pasokan, termasuk membuka jalur distribusi alternatif dan menambah stok di depo penyangga.
    “Paralel dilakukan pembukaan empat dapur umum di bawah koordinasi Kemensos dan penanganan kelangkaan BBM dengan Pertamina,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Update Banjir Sumatra-Aceh: 174 Korban Jiwa, 79 Orang Hilang

    Update Banjir Sumatra-Aceh: 174 Korban Jiwa, 79 Orang Hilang

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bencana banjir yang menerjang Provinsi Sumatra Utara, Aceh dan Sumatra Barat telah menimbulkan ratusan korban jiwa.

    Kepala BNPB, Suharyanto mengatakan bahwa 174 jiwa meninggal dunia, 79 hilang dan 12 luka-luka akibat bencana banjir di ketiga provinsi tersebut.

    Provinsi Sumatra Utara tercatat memiliki korban jiwa terbanyak yakni mencapai 116 korban. Kemudian, korban meninggal akibat bencana di Provinsi Sumatra Barat 23 korban, dan Aceh mencapai 35 korban jiwa.

    Selain 116 korban meninggal dunia, Suharyanto mengatakan masih terdapat 42 orang yang hilang akibat banjir di Sumut.

    Korban tersebar di beberapa wilayah, di antaranya Tapanuli Utara sebanyak 11 orang, Tapanuli Tengah 51 orang, Tapanuli Selatan 32 orang, Kota Sibolga 17 orang, Humbang Hasundutan 6 orang, Kota Padang Sidempuan 1 orang, serta Pakpak Barat 2 orang. Mandailing Natal tidak melaporkan korban jiwa.

    “Per hari ini kami mendata korban meninggal dunia [di Sumut] 116 dan 42 masih dalam pencarian. Tentu saja data ini akan berkembang terus masih ada titik-titik yang belum ditembus. Yang diindikasikan di lokasi longsor itu mungkin juga ada korban jiwa,” kata Suharyanto dalam keterangannya dikutip dari laman resmi BNPB, Sabtu (29/11/2025).

    Lebih lanjut, dia menjelaskan sejumlah titik pengungsian masih dalam proses pendataan di sebagian besar wilayah, kecuali Humbang Hasundutan yang tercatat memiliki 1 titik. Di Mandailing Natal terdapat 8 titik pengungsian dengan jumlah terdampak terbesar berada di Kecamatan Siabu, Muara Batang Gadis, dan Batahan.

    Gangguan infrastruktur turut berdampak pada akses transportasi. Di Tapanuli Selatan, jalur nasional Sidempuan–Sibolga terputus di satu titik, sementara jalur Sipirok–Medan terputus di dua titik.

    Di Mandailing Natal, beberapa ruas jalan seperti Singkuang–Tabuyung dan Bulu Soma–Sopotinjak terputus akibat banjir dan longsor. Upaya pembukaan akses dilakukan melalui pengerahan alat berat.

    Penyaluran logistik telah dilakukan terutama di Tapanuli Tengah dan Mandailing Natal, termasuk bantuan beras, makanan siap saji, tenda, terpal, serta family kit. Pemerintah pusat juga mengerahkan personel BNPB, TNI/Polri, serta dukungan lintas kementerian/lembaga. Bantuan Presiden berupa alat komunikasi, genset, LCR, kompresor, tenda, dan kebutuhan konsumsi telah disalurkan.

    Dukungan alutsista meliputi pesawat Caravan, helikopter Airbus EC 155 untuk distribusi logistik-peralatan dan alat berat untuk mempercepat pembukaan akses desa terdampak.

    Bencana ini turut mengganggu sistem jaringan telekomunikasi sehingga memicu keterlambatan pendataan, distribusi hingga perkembangan informasi di lapangan. BNPB mendatangkan solusi berupa penyediaan alat penyedia jaringan internet starlink yang sementara ditempatkan di lokasi pengungsian maupun di posko penanganan darurat.

    “Starlink sudah didistribusikan ke pemerintah daerah, baik di titik pengungsian maupun di posko penanganan darurat,” kata Suharyanto.

    Korban di Aceh

    Berikutnya dari Provinsi Aceh, BNPB mencatat 35 korban meninggal, 25 orang hilang, dan 8 luka-luka. Korban terbanyak berasal dari Bener Meriah, Aceh Tenggara, dan Aceh Tengah. Hingga saat ini, pendataan masih berlangsung di sejumlah wilayah seperti Aceh Timur, Aceh Singkil, dan Aceh Utara.

    “Ini akan berkembang terus datanya dan sementara yang terdata ada 35 jiwa yang meninggal dunia,” kata Suharyanto.

    Pengungsian tersebar luas di 20 kabupaten/kota, termasuk 96 titik di Kota Lhokseumawe. Kondisi ini menjadi perhatian utama pemerintah daerah dan pusat untuk percepatan distribusi logistik dan layanan dasar.

    “Per sore ini yang mengungsi ada 4.846 KK,” ungkap Suharyanto.

    Akses transportasi di beberapa wilayah Aceh mengalami kerusakan signifikan. Jalur nasional perbatasan Sumut–Aceh terputus akibat longsor. Kerusakan jembatan di Meureudu menyebabkan terhentinya konektivitas Banda Aceh–Lhokseumawe–Aceh Timur–Langsa–Aceh Tamiang.

    Selain itu, sejumlah kabupaten seperti Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Bener Meriah saat ini tidak dapat diakses melalui jalur darat karena kerusakan total pada jalan nasional maupun jembatan. Jalur udara menjadi alternatif utama dengan pemanfaatan Bandara Perintis Gayo Lues dan Bandara Rembele Bener Meriah.

    Untuk menjaga kelancaran komunikasi darurat, perangkat Starlink telah dipasang di Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Bener Meriah, serta dalam proses mobilisasi ke beberapa wilayah lainnya. Penyaluran logistik dilakukan antara lain di Kota Lhokseumawe berupa beras, mie instan, minyak goreng, telur, gula, diaper, dan obat-obatan.

    Pemerintah pusat mengerahkan 26 personel BNPB serta mengirimkan bantuan Presiden melalui tiga pesawat Hercules yang membawa logistik berupa beras, gula, minyak, mie instan, perangkat komunikasi, tenda, genset, LCR, dan kompresor.

    Korban Banjir di Sumbar

    Berikutnya dari Sumatra Barat, tercatat 23 korban meninggal, 12 orang hilang, dan 4 luka-luka yang tersebar di beberapa wilayah seperti Padang Panjang, Tanah Datar, Agam, Kota Padang, serta Pasaman Barat.

    Beberapa wilayah melaporkan titik pengungsian, di antaranya 50 titik di Pesisir Selatan, 3 titik di Kota Padang, dan beberapa titik lain di Kabupaten Solok, Pasaman, dan Tanah Datar. Jumlah total sementara pengungsi ada 3.900 KK.

    “Di Sumatra Barat itu 23 meninggal dunia, 12 hilang dan 4 luka-luka,” ungkap Suharyanto.

    “Pengungsi terdata ada 3.900 KK. Yang terparah ada di Padang Pariaman, Tanah Datar, Kabupaten Solok dan Kota Padang,” imbuhnya.

    Kerusakan juga terjadi pada sarana transportasi, termasuk lima jembatan rusak di Padang Pariaman. Longsor terjadi pada jalur nasional Bukittinggi–Padang di wilayah Padang Panjang serta jalur provinsi di Kabupaten Agam. Sekitar 200 kendaraan sempat terjebak akibat terputusnya jalan di Kecamatan Ampek Koto.

    “Jalur nasional dari Bukittinggi menuju Padang ini ada satu titik longsor di Kota Padang Panjang,” jelas Suharyanto.

    BNPB bersama pemerintah daerah telah menyalurkan logistik darurat di Tanah Datar dan Kota Bukittinggi berupa paket sembako, hygiene kit, kasur lipat, makanan siap saji, dan perlengkapan kebersihan. Bantuan Presiden juga telah tiba berupa alat komunikasi, genset, tenda, LCR, dan bahan makanan siap konsumsi untuk mendukung percepatan penanganan darurat.

    BNPB terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, TNI/Polri, kementerian/lembaga terkait, serta relawan untuk percepatan penanganan darurat, pemulihan akses, distribusi logistik, dan pencarian korban. Informasi lanjutan akan disampaikan secara berkala sesuai perkembangan di lapangan.

  • Menko AHY Bakal Kebut Pemulihan Infrastruktur Pascabencana di Sumatera

    Menko AHY Bakal Kebut Pemulihan Infrastruktur Pascabencana di Sumatera

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan mempercepat upaya perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    AHY mengatakan Presiden Prabowo Subianto terus memantau langsung perkembangan bencana di sejumlah wilayah tersebut. Beberapa kabupaten dan kota dilaporkan masih lumpuh akibat titik longsor serta terputusnya jalur komunikasi dan distribusi logistik.

    “Dari sekian kabupaten kota yang terdampak, masih banyak titik longsor, putusnya jalur komunikasi dan logistik, serta kebutuhan mendesak untuk mengevakuasi masyarakat dari wilayah berbahaya,” ujar Menko AHY saat ditemui di acara Conference on Indonesian Foreign Policy 2025 di Jakarta pada Sabtu (29/11/2025).

    Dia menegaskan, prioritas pemerintah saat ini adalah penyelamatan warga, termasuk evakuasi medis. Oleh karena itu, pemerintah menerapkan tahapan penanganan berjenjang. 

    AHY menuturkan, tahap awal difokuskan pada penanganan darurat. Kemudian, pemerintah akan segera mengirimkan bantuan logistik ke lokasi terdampak yang masih terisolasi.

    Selanjutnya, upaya rekonstruksi dan pembangunan kembali jalur transportasi akan dimulai. “Tahapan pertama tetap tanggap darurat untuk penyelamatan warga. Setelah itu kita memetakan kondisi karena tidak selalu mudah langsung memulai pembangunan,” jelasnya.

    Dalam rangka percepatan pembukaan akses dan perbaikan infrastruktur, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum telah mengerahkan alat-alat berat ke lokasi bencana.

    “Kita men-deploy alat-alat berat untuk menangani longsor dan banjir, sekaligus memperbaiki fasilitas-fasilitas yang vital dan esensial,” tegas AHY.

    AHY juga memastikan pengerjaan perbaikan infrastruktur nantinya akan dilakukan secepat mungkin. “Kita sesegera mungkin mengirimkan alat yang diperlukan, material, serta petugas di lapangan agar pekerjaan bisa segera dilakukan,” tutupnya.

    Ratusan Korban Meninggal

    Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto mengungkapkan ada 174 jiwa meninggal dunia, 79 hilang dan 12 luka-luka akibat banjir dan longsor di Sumatra Utara, Aceh dan Sumatra Barat.  

    Dia menyebut, bencana yang terjadi di Sumatra Utara terdapat 216 korban meninggal dunia dan 42, orang hilang. 

    Korban tersebar di beberapa wilayah, di antaranya Tapanuli Utara sebanyak 11 orang, Tapanuli Tengah 51 orang, Tapanuli Selatan 32 orang, Kota Sibolga 17 orang, Humbang Hasundutan 6 orang, Kota Padang Sidempuan 1 orang, serta Pakpak Barat 2 orang. Mandailing Natal tidak melaporkan korban jiwa. 

    Kemudian, di Aceh BNPB mencatat 35 korban meninggal, 25 orang hilang, dan 8 luka-luka. Korban terbanyak berasal dari Bener Meriah, Aceh Tenggara, dan Aceh Tengah. 

    Hingga saat ini, pendataan masih berlangsung di sejumlah wilayah seperti Aceh Timur, Aceh Singkil, dan Aceh Utara. Selanjutnya di Sumatra Barat, tercatat 23 korban meninggal, 12 orang hilang, dan 4 luka-luka yang tersebar di beberapa wilayah seperti Padang Panjang, Tanah Datar, Agam, Kota Padang, serta Pasaman Barat. 

    Suharyanto membeberkan sejumlah wilayah melaporkan titik pengungsian, di antaranya 50 titik di Pesisir Selatan, 3 titik di Kota Padang, dan beberapa titik lain di Kabupaten Solok, Pasaman, dan Tanah Datar. Jumlah total sementara pengungsi ada 3.900 KK. 

    “Di Sumatra Barat itu 23 meninggal dunia, 12 hilang dan 4 luka-luka,” ungkap Suharyanto.

  • Korban Bencana Sumatra 174 Meninggal, Sebagian Jalur Darat Lumpuh

    Korban Bencana Sumatra 174 Meninggal, Sebagian Jalur Darat Lumpuh

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto mengungkapkan ada 174 jiwa meninggal dunia, 79 hilang dan 12 luka-luka akibat banjir dan longsor di Sumatra Utara, Aceh dan Sumatra Barat. 

    Dia menyebut, bencana yang terjadi di Sumatra Utara terdapat 216 korban meninggal dunia dan 42, orang hilang.

    Korban tersebar di beberapa wilayah, di antaranya Tapanuli Utara sebanyak 11 orang, Tapanuli Tengah 51 orang, Tapanuli Selatan 32 orang, Kota Sibolga 17 orang, Humbang Hasundutan 6 orang, Kota Padang Sidempuan 1 orang, serta Pakpak Barat 2 orang. Mandailing Natal tidak melaporkan korban jiwa.

    “Per hari ini kami mendata korban meninggal dunia 116 dan 42 masih dalam pencarian. Tentu saja data ini akan berkembang terus masih ada titik-titik yang belum ditembus. Yang diindikasikan di lokasi longsor itu mungkin juga ada korban jiwa,” ungkap Suharyanto, dikutip Sabtu (29/11/2025).

    Suharyanto mengatakan, bencana ini mengakibatkan gangguan infrastruktur secara massal. Misalnya di Tapanuli Selatan, jalur nasional Sidempuan–Sibolga terputus di satu titik, sementara jalur Sipirok–Medan terputus di dua titik.

    Di Mandailing Natal, beberapa ruas jalan seperti Singkuang–Tabuyung dan Bulu Soma–Sopotinjak terputus akibat banjir dan longsor. Dia menyampaikan alat berat telah dikerahkan untuk pembukaan akses

    Tak hanya itu, sistem jaringan komunikasi turut terdampak yang mengakibatkan keterlambatan pendataan, distribusi hingga perkembangan informasi lainnya. Sebagai solusi, pihaknya menyediakan Starlink yang didistribusikan ke pemerintah daerah, lokasi pengungsian dan posko penanganan darurat.

    Sejumlah titik pengungsian masih dalam proses pendataan di sebagian besar wilayah, kecuali Humbang Hasundutan yang tercatat memiliki 1 titik. Di Mandailing Natal terdapat 8 titik pengungsian dengan jumlah terdampak terbesar berada di Kecamatan Siabu, Muara Batang Gadis, dan Batahan.

    Penyaluran logistik telah dilakukan terutama di Tapanuli Tengah dan Mandailing Natal, termasuk bantuan beras, makanan siap saji, tenda, terpal, serta family kit. Pemerintah pusat juga mengerahkan personel BNPB, TNI/Polri, serta dukungan lintas kementerian/lembaga.

    Lebih lanjut, bantuan Presiden berupa alat komunikasi, genset, LCR, kompresor, tenda, dan kebutuhan konsumsi telah disalurkan. Dukungan alutsista meliputi pesawat Caravan, helikopter Airbus EC 155 untuk distribusi logistik-peralatan dan alat berat untuk mempercepat pembukaan akses desa terdampak.

    *Korban Meninggal Dunia di Aceh 35 Orang*

    Di Aceh BNPB mencatat 35 korban meninggal, 25 orang hilang, dan 8 luka-luka. Korban terbanyak berasal dari Bener Meriah, Aceh Tenggara, dan Aceh Tengah. Hingga saat ini, pendataan masih berlangsung di sejumlah wilayah seperti Aceh Timur, Aceh Singkil, dan Aceh Utara.

    “Ini akan berkembang terus datanya. Dan sementara yang terdata ada 35 jiwa yang meninggal dunia,” kata Suharyanto.

    Suharyanto mengatakan bahwa lokasi pengungsian tersebar di 20 kabupaten/kota termasuk 96 titik di Kota Lhokseumawe. Kondisi ini menjadi perhatian utama pemerintah daerah dan pusat untuk percepatan distribusi logistik dan layanan dasar.

    “Per sore ini yang mengungsi ada 4.846 KK,” ungkap Suharyanto.

    Sama seperti Sumatra, jalur akses transportasi juga terdampak di Jalur nasional perbatasan Sumut–Aceh terputus akibat longsor. 

    Kemudian kerusakan jembatan di Meureud sehingga terhentinya konektivitas Banda Aceh–Lhokseumawe–Aceh Timur–Langsa–Aceh Tamiang. Sejumlah kabupaten seperti Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Bener Meriah hingga saat ini tidak dapat diakses melalui jalur darat karena kerusakan total pada jalan nasional maupun jembatan. 

    Alhasil, transportasi jalur udara menjadi alternatif utama melalui Bandara Perintis Gayo Lues dan Bandara Rembele Bener Meriah.

    Suharyanto menuturkan, BNPB juga memasang Starlink guna mendukung komunikasi antar petugas. Perangkat dipasang 

    Di Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Bener Meriah. Nantinya pemasangan Starlink dilakukan di beberapa titik lainnya.

    Lalu, penyaluran logistik dilakukan antara lain di Kota Lhokseumawe berupa beras, mie instan, minyak goreng, telur, gula, diaper, dan obat-obatan. Pemerintah pusat mengerahkan 26 personel BNPB serta mengirimkan bantuan Presiden melalui tiga pesawat Hercules yang membawa logistik berupa beras, gula, minyak, mie instan, perangkat komunikasi, tenda, genset, LCR, dan kompresor.

    *Sumatra Barat, 23 Meninggal Dunia*

    Selanjutnya di Sumatra Barat, tercatat 23 korban meninggal, 12 orang hilang, dan 4 luka-luka yang tersebar di beberapa wilayah seperti Padang Panjang, Tanah Datar, Agam, Kota Padang, serta Pasaman Barat.

    Suharyanto mebeberkan sejumlah wilayah melaporkan titik pengungsian, di antaranya 50 titik di Pesisir Selatan, 3 titik di Kota Padang, dan beberapa titik lain di Kabupaten Solok, Pasaman, dan Tanah Datar. Jumlah total sementara pengungsi ada 3.900 KK.

    “Di Sumatra Barat itu 23 meninggal dunia, 12 hilang dan 4 luka-luka,” ungkap Suharyanto.

    Terdapat 3.900 KK yang terdata mengungsi, di mana lokasi yang mengalami dampak terbesar di Padang Pariaman, Tanah Datar, Kabupaten Solok dan Kota Padang.

    Di Sumatra Barat, akses jalan yang terdampak diantaranya di lima jembatan rusak di Padang Pariaman. Longsor terjadi pada jalur nasional Bukittinggi–Padang di wilayah Padang Panjang serta jalur provinsi di Kabupaten Agam. 

    Adapun Sekitar 200 kendaraan sempat terjebak akibat terputusnya jalan di Kecamatan Ampek Koto. BNPB terus melakukan koordinasi dengan polisi/TNI dan stakeholder terkait untuk menyelesaikan bencana alam ini.

  • Elon Musk Gratiskan Layanan Starlink untuk Warga Terdampak Banjir di Sumut

    Elon Musk Gratiskan Layanan Starlink untuk Warga Terdampak Banjir di Sumut

    Bisnis.com, JAKARTA – Penyedia layanan yang dikembangkan oleh perusahaan milik Elon Musk, Starlink, menawarkan layanan gratis bagi warga yang terdampak banjir di wilayah Sumatra.

    Melalui laman resminya, manajemen Starlink menyebut layanan gratis diberikan kepada pelanggan baru dan lama hingga akhir Desember 2025. 

    “Bagi mereka yang terdampak banjir parah di Indonesia, Starlink menyediakan layanan gratis bagi pelanggan baru dan lama hingga akhir Desember 2025,” tulis Starlink, dikutip Sabtu (29/11/2025).

    Lebih lanjut, manajemen menuturkan pelanggan aktif tidak perlu melakukan langkah apapun. Pihaknya akan secara proaktif menerapkan kredit layanan gratis ke akun pengguna.

    Kemudian, untuk pelanggan yang saat ini ditangguhkan atau dijeda, Starlink juga menerapkan kredit layanan gratis, yang memungkinkan pengguna untuk mengaktifkan kembali dan memanfaatkan kredit layanan selama periode waktu yang diberikan, yakni hingga akhir Desember 2025.

    Sementara itu bagi pelanggan baru di wilayah terdampak, Starlink juga akan menyediakan layanan gratis. “Setelah Anda membeli dan mengaktifkan layanan, silakan buat tiket dengan menyebutkan ‘Dukungan Banjir Indonesia’,” demikian informasi perusahaan.

    Selain memberikan layanan gratis kepada masyarakat yang terdampak, Starlink turut bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk segera membangun terminal dan memulihkan konektivitas ke wilayah-wilayah yang paling terdampak di Sumatra.

    Adapun, korban meninggal dunia akibat bencana banjir bandang yang melanda Sumatra Utara mencapai 116 orang per Jumat (28/11/2025). Sementara itu, 42 orang masih dalam pencarian.

    Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto. Perinciannya, korban meninggal dunia di Tapanuli Utara sebanyak 11, Tapanuli Tengah 47, Tapanuli Selatan 32, Kota Sibolga 17, Humbang Hasundutan 6, Kota Padang Sidempuan 1, dan Pakpak Bharat sebanyak 2 orang.

    Suharyanto menambahkan bahwa sejauh ini tidak ada laporan korban meninggal dunia dari Mandailing Natal. Meski demikian, dia mengatakan bahwa data akan terus diperbarui karena banyaknya lokasi yang belum bisa diakses, sehingga jumlah korban berisiko bertambah dari wilayah-wilayah ini.

    Terkait pengungsian, sebanyak lebih dari 1.000 keluarga mengungsi. Untuk Tapanuli Utara, kata dia, titik pengungsian sementara terpusat satu titik di jalur yang menghubungkan Tarutung ke Sibolga.

    “Ada bangunan gereja di sana, dipakai untuk mengungsi, dicek sekitar ada 600 Kepala Keluarga [KK],” katanya.

    Kemudian di Tapanuli Tengah sebanyak 1.100 KK mengungsi di fasilitas milik pemerintah daerah.

    “Tetapi kalau siang kami hitung, kami cek sekitar 600, karena pada saat siang sebagian masyarakat yang mengungsi juga mengecek dan membantu membuka jalur-jalur yang masih putus,” kata Suharyanto.