BNPB Akan Modifikasi Cuaca untuk Kurangi Curah Hujan di Sukabumi
Tim Redaksi
SUKABUMI, KOMPAS.com
– Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
BNPB
) akan melakukan
modifikasi cuaca
untuk mengurangi intensitas
hujan
yang terjadi di Kabupaten
Sukabumi
, Jawa Barat.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, skema modifikasi cuaca akan dilakukan mulai 12 Desember 2024.
“Jadi mulai tanggal 12, khusus untuk Sukabumi, supaya tidak terjadi lagi banjir susulan yang lebih besar, BNPB akan menggelar operasi modifikasi cuaca,” kata Suharyanto usai Rapat Koordinasi Penanganan Bencana di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (6/12/2024).
Menurut dia, skema ini dilakukan bukan untuk menghentikan hujan di wilayah tersebut, melainkan mengalihkan hujan dengan maksud mengurangi intensitasnya.
“Tidak dialihkan ke kabupaten lain, dialihkan di laut. Kalau dialihkan ke kabupaten lain, nanti kabupaten lain yang banjir,” ujarnya.
Menurut Suharyanto, modifikasi cuaca ini dilakukan atas usul Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.
Sebab, BMKG mempredikasi intensitas hujan akan mulai kembali tinggi di Sukabumi pada 13-24 Desember 2024.
“Nah itu modifikasi cuaca dari si Ibu Kepala BMKG, ini (hujan) akan berhenti sampai tanggal 9. Kemudian mulai lagi sampai tanggal 13, mulai tanggal 13 sampai tanggal 24,” katanya.
Berdasarkan data BNPB per Jumat sore, ada lima korban meninggal dan tujuh orang dinyatakan hilang akibat bencana banjir bandang serta pergerakan tanah di Kabupaten Sukabumi.
BNPB memastikan prioritas saat ini adalah mencari orang yang masih hilang.
“Berarti pencarian pertolongan itu harus diutamakan. Tadi sepakat Satgas yang mencari sampai ketemu,” ujarnya.
Masa emas dalam proses pencarian ini adalah tujuh hari setelah kejadian bencana. Apabila hingga tujuh hari belum ditemukan, akan dilakukan negosiasi bersama pihak keluarga dan ahli waris.
“Apabila kerabatnya sudah mengikhlaskan karena sudah 7 hari tidak ketemu baru pencarian pertolongan itu dihentikan. Tetapi kalau keluarganya masih minta dicari kita cari sampai ketemu,” ucap Suharyanto.
Prioritas lainnya yakni memastikan para pengungsi masyarakat terdampak betul-betul terpenuhi kebutuhannya.
Dia memperkirakan ada ratusan pengungsi dan jumlahnya ini masih bisa bertambah lantaran ada akses jalan yang masih terputus.
BNPB bersama pemerintah pusat dan daerah juga akan berkoordinasi untuk memperbaiki jalan dan rumah warga yang rusak.
“Yang ketiga kami berusaha 1-2 hari, 3 hari ini supaya normal kembali. Jalan-jalan yang putus, yang longsor ini diperbaiki,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Suharyanto
-
/data/photo/2024/12/06/67530df6a3a66.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
BNPB Akan Modifikasi Cuaca untuk Kurangi Curah Hujan di Sukabumi
-

Lagi Jam Tangan Wapres Gibran Curi Perhatian, Kali ini Jam Vintage Ngetren di Era 90an – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jam tangan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka selalu menarik diulas.
Bahkan jam tangan yang dikenakan Gibran lebih mahal daripada jam yang dipakai Presiden Prabowo.
Momen ini terjadi ketika pelantikan Prabowo dan Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada Minggu (20/10/2024) silam.
Prabowo Subianto memakai jam tangan terbilang sederhana saat dilantik sebagai Presiden ke 8.
Sebaliknya, harga jam Gibran Rakabumin Raka saat pelantikan sebagai Wakil Presiden justru mahal.
Kali ini jam tangan yang dikenakan Wapres Gibran saat mengunjungi posko pengungsian warga terdampak bencana banjir bandang, longsor dan tanah bergerak di Kabupaten Sukabumi, Jumat (6/12/2024) kembali mencuri perhatian.
Gibran menggunakan jam tangan vintage Casio JG-200 Super Cyber Cross Game yang sangat terkenal untuk anak-anak pada tahun 90-an.
Cek Banjir di Sukabumi, Jam Tangan yang Dipakai Wapres Gibran Curi Perhatian
Jam tangan yang digunakan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat mengunjungi posko pengungsian warga terdampak bencana banjir bandang, longsor dan tanah bergerak di Kabupaten Sukabumi, Jumat (6/12/2024) mencuri perhatian.
Wapres Gibran dikenal sebagai sosok yang selalu menggunakan jam tangan.
Tak cuma yang mewah, Gibran juga suka mengoleksi jam tangan yang unik.
Salah satunya yang dipakai saat kunjungan Gibran Rakabuming Raka ke Sukabumi.
Gibran menggunakan jam tangan vintage Casio JG-200 Super Cyber Cross Game yang sangat terkenal untuk anak-anak pada tahun 90-an.
Dilansir dari berbagai sumber, tak ada harga baku jam tangan ini yang sudah tidak diproduksi lagi ini.
Ketika rilis dijual hanya Rp1,4 juta, namun sekarang harganya menyentuh angka Rp3 jutaan untuk barang bekasnya.
Bahkan di sebuah toko Ecommerce, ada yang menjual Rp 6,2 juta.
Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka saat mengunjungi posko pengungsian warga terdampak bencana banjir bandang, longsor dan tanah bergerak di Kabupaten Sukabumi, Jumat (6/12/2024). Jam tangan yang dipakai mencuri perhatian. (Kolase Tribunnews.com)
Jam tangan buatan Jepang ini tidak hanya berfungsi sebagai penunjuk waktu, tetapi memiliki fitur permainan.
Fitur permainan pada jam tangan Casio JG-200 ini menghadirkan game yang memungkinkan pengguna untuk memainkan game kompetitif menggunakan komunikasi inframerah.
Pengguna bisa melakukan permainan duel pertarungan antara teman sesama jam tangan melalui fitur inframerahnya.
Apabila fitur itu belum cukup, Casio JG-200, juga dapat berfungsi sebagai remote control untuk TV.
Jam tangan vintage Casio JG-200 Super Cyber Cross Game (Tangkap layar Tokopedia)
Dibonceng TNI, Gibran Tetap Pakai Helm
Kunjungan Gibran Rakabuming Raka ke Sukabumi untuk melihat posko pengungsian korban banjir bandang di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Dalam kunjungan ini, Wapres membawa bantuan logistik untuk para pengungsi.
Terlepas dari itu, kunjungan Gibran Rakabuming Raka ke Sukabumi itu berbeda dengan biasanya.
Tak menggunakan mobil, Gibran Rakabuming Raka justru naik sepeda motor.
Kondisi jalan yang rusak membuat mobil sulit untuk melintas di daerah terdampak bencana tersebut.
Dalam video yang dilihat dari akun media sosial TikTok Jimboengbakoelsoto, nampak Wapres dibonceng naik sepeda motor milik prajurit TNI.
Nampak Wapres Gibran Rakabuming Raka mengenakan kemeja putih dan celana hitam.
Menariknya, Gibran Rakabuming Raka memberi contoh yang baik.
Meski melintas di jalan desa, Gibran Rakabuming Raka tetap menggunakan helm di kepalanya.
Helm berwarna abu-abu itu sama sekali tak dilepas Gibran Rakabuming Raka selama diperjalanan.
“Naik motor mas Gibran meninjau langsung korban banjir di Sukabumi Jawa Barat. Wapres panutan tertib pakai helm,” tulis akun tersebut.
Disambut Warga
Sementara itu, kehadiran Wapres disambut antusias oleh masyarakat yang memadati lokasi pengungsian.
Di dalam tenda, Wapres Gibran menyerap berbagai keluhan dari pengungsi dan mendengarkan langsung kebutuhan mereka.
Bantuan berupa pakaian, selimut, dan makanan diserahkan untuk meringankan beban para korban bencana.
Selain itu, Gibran juga meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta instansi terkait lainnya untuk mempercepat pemetaan daerah rawan bencana dan mengevakuasi warga yang masih berada di zona bahaya.
Gibran juga menginstruksikan agar infrastruktur yang terdampak banjir, seperti akses jalan dan fasilitas umum lainnya segera diperbaiki untuk memudahkan mobilitas warga dan bantuan.
“Kepada masyarakat, Wapres mengimbau agar terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan, mengingat curah hujan diperkirakan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan,” demikian bunyi keterangan BPMI Setwapres tersebut.
Hingga Kamis (5/12/2024) pukul 19.00 WIB, jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah Sukabumi, Jawa Barat bertambah menjadi total dua orang. Sebanyak 10 jembatan terputus. (BNPB)
Pada kesempatan yang sama, Kepala BNPB Suharyanto membeberkan perintah Gibran mengenai penanganan bencana banjir di Sukabumi.
Gibran, kata dia memerintahkan langsung agar dampak bencana diatasi sampai tuntas.
“Karena itu BNPB dengan pemerintah provinsi Jawa Barat, kabupaten/kota, TNI/Polri, dan semua relawan bertekad untuk menangani masyarakat terdampak sampai tuntas,” kata Suharyanto.
Jam Tangan Wapres Gibran Lebih Mahal daripada Presiden Prabowo
Mengulik lagi penampilan Wapres Gibran Rakabuming Raka saat pelantikan Minggu (20/10/2024) lalu.
Gibran, jam tangannya mentereng disebut lebih mahal daripada jam yang dipakai Presiden Prabowo. Benarkah? Cek Faktanya!
Harga jam tangan yang dipakai Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka berbanding jauh.
Prabowo Subianto memakai jam tangan terbilang sederhana saat dilantik sebagai Presiden ke 8.
Sebaliknya, harga jam Gibran Rakabumin Raka saat pelantikan sebagai Wakil Presiden justru mahal.
Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik pada Minggu (20/10/2024).
Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran dilantik di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta.
Saat dilantik, Prabowo dan Gibran sama-sama mengenakan jas demang atau jas tutup berwarna gelap.
Penampilan keduanya juga dihiasi dengan rantai di saku kiri jas demang.
Menurut pemilik Sanggar Nusantara Dot Com Bachtiar Jamaluddin menerangkan Presiden Prabowo Subianto mengenakan jas demang dan kain songket.
Sementara Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mamakai jas demang ujung serong.
Selain itu Prabowo dan Gibran sama-sama memakai kopiah hitam
“Pak Prabowo memakai lebih kepada jas demang, peci dan kain songket dari Sumatera Selatan,” jelas Bachtiar TribunnewsBogor.com mengutip dari Kompas.com.
“Gibran memakai jas demang ujung serong,” tambahnya.
Untuk melengkapi penampilannya, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka juga menghias diri mengenakan jam tangan.
Tampak Presiden Prabowo Subianto memakai jam tangan merek Timex Expedition Scout TW4B04700.
Dilihat dari lama Timex.com, harga jam tangan Prabowo Subianto 65 dollar atau berkisar Rp 954.330.
Padahal berdasar Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kekayaan Prabowo Subianto mencapai Rp 2.042.682.732.691.
Jam tangan tersebut memang sering kali dipakai Prabowo Subianto di lengan kirinya.
Terlihat jam tangan Prabowo menggunakan strap warna hijau.
Jam tangan Timex Expedition Scout TW4B04700 yang dipakai Presiden Indonesia, Prabowo Subainto saat bertemu Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atau China pada Senin, 11 November 2024, disorot warganet. (Kolase Tribunnews/net)
Beda Jam Tangan Prabowo Subianto dan Gibran saat pelantikan, penampilan istri Gibran Selvi Aananda juga disorot, kinclong dan elegan. (jamtangan.com/ist/Instagram)
Sedangkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memakai jam tangan Cartier Santos-Dumont.
Tampak jam tangan tersebut dengan strap hitam.
Dilihat dari lama jamtangan.com, harga jam tangan Gibran Rp 89.950.000.
Sedangkan harta kekayaan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berdasar LHKPN Rp 25.576.015.455. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunnewsBogor.com)
-

Tujuh Orang Dilaporkan Hilang Imbas Banjir Sukabumi, BNPB: Kemungkinan Bertambah
ERA.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sebanyak tujuh orang yang masih dilaporkan hilang karena bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
“Ya, ada tujuh yang masih hilang dalam proses pencarian,” kata Kepala BNPB Suharyanto, di Sukabumi, Jawa Barat, dikutip Antara, Jumat (6/12/2024).
Suharyanto menyebutkan bahwa untuk jumlah korban hilang diperkirakan masih dapat bertambah mengingat proses pendataan masih berlangsung saat ini oleh tim di lapangan.
Begitupun halnya dengan jumlah korban jiwa yang berdasarkan data BNPB bertambah menjadi delapan orang meninggal dunia. Adapun dua korban meninggal dunia itu, di antaranya diketahui bernama Aden Dafa dan Ade Wahyu, warga Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.
“Ini datanya masih terus bergerak ya, terus dilakukan pendataan. Biasanya kalau berkurang tidak ada, tapi bertambah pasti iya,” jelasnya.
Lalu, kata Suharyanto,seluruh tim petugas gabungan BNPB, Tagana Kementerian Sosial, Basarnas, TNI, Polri, dinas teknis pemerintah daerah bertekad untuk menangani dampak bencana hidrometeorologi di Jawa Barat ini sampai tuntas.
Hal ini sesuai dengan arahan dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang mengecek langsung penanganan korban bencana di posko pengungsian Balai Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Jawa Barat, Jumat siang tadi.
Dalam pelaksanaannya BNPB akan melakukan secara bertahap seperti yang saat ini sedang dilangsungkan adalah dalam fase penanganan darurat (pendataan jumlah korban, dampak kerusakan, evakuasi, pengungsian) hingga pemulihan dampak bencana (rehabilitasi dan rekonstruksi rumah atau pemukiman penduduk).
“Kementerian Sosial juga sudah turun mendirikan dapur umum dan kami pastikan kebutuhan logistik selama tanggap darurat terpenuhi secara maksimal untuk 300 lebih pengungsi yang terdampak di Kabupaten Sukabumi,” pungkasnya.
-

Antisipasi Banjir Susulan di Sukabumi, BNPB Modifikasi Cuaca per 12 Desember
Jakarta –
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan modifikasi cuaca disiapkan untuk kawasan Sukabumi. Modifikasi cuaca akan dilakukan sejak tanggal 12 Desember nanti.
Suharyonto lebih dulu menjelaskan prediksi cuaca buruk di kawasan Sukabumi akan berakhir tanggal 9 Desember. Kemudian cuaca buruk akan mulai lagi tanggal 13 hingga 24 Desember.
“Jadi mulai tanggal 12 (Desember), khusus untuk Sukabumi, supaya tidak terjadi lagi banjir susulan yang lebih besar, BNPB akan menggelar operasi modifikasi cuaca. Bukan menghentikan hujan, susah. Tapi mengurangi atau mengalihkan,” kata Suharyonto usai Rapat Koordinasi Penanganan Bencana di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (6/12/2024).
Dirinya menyebut ada sekitar 300 pengungsi yang tersebar di 2 titik. Dirinya mengatakan pencarian terhadap orang yang hilang juga terus dilakukan.
“Sampai detik ini ada sekitar 300 pengungsi di dua titik terpusat,” kata dia.
“Yang pertama adalah masih ada yang hilang. Berarti pencarian pertolongan itu harus diutamakan. Tadi sepakat Satgas yang mencari sampai ketemu. Golden timenya adalah 7×24 jam,” tambahnya.
“Dan ini semua daerah Jawa Barat itu dalam 10 tahun terakhir memang menduduki ranking 1 atau 2 yang bencananya tertinggi,” sebutnya.
Rapat turut dihadiri Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, serta perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
(ial/jbr)
-
/data/photo/2024/12/06/67530df6a3a66.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
BNPB Minta Sukabumi Siapkan Lahan Relokasi Warga Korban Tanah Bergerak Bandung 6 Desember 2024
BNPB Minta Sukabumi Siapkan Lahan Relokasi Warga Korban Tanah Bergerak
Tim Redaksi
SUKABUMI, KOMPAS.com
– Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
BNPB
) meminta pemerintah Kabupaten
Sukabumi
untuk menyiapkan lahan sebagai langkah antisipasi jika
relokasi
warga yang terdampak
pergerakan tanah
diperlukan.
Permintaan ini disampaikan oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto setelah melakukan peninjauan langsung ke lokasi pergerakan tanah di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
“Meskipun kita masih menggunakan mata telanjang, tetapi kelihatannya rumah-rumah yang rusak berat akibat pergeseran tanah ini mirip dengan yang terjadi di Cianjur Selatan kemarin. Tidak mungkin lagi masyarakat tinggal di situ, masyarakat harus direlokasi,” ujar Suharyanto dalam wawancaranya dengan awak media di Desa Sukamaju, Jumat (6/12/2024).
Suharyanto juga menekankan pentingnya Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk segera menyiapkan lahan bagi relokasi warga yang terdampak.
Ia menyebutkan bahwa keputusan mengenai relokasi akan diambil dalam waktu dekat.
“Pemerintah Kabupaten, Desa, dan Camat harus menyiapkan lahan, nanti Pemerintah pusat yang akan membangun,” tambah Suharyanto.
Selain itu, Suharyanto meminta masyarakat untuk bersabar menghadapi situasi ini.
Ia menyampaikan optimisme bahwa kondisi akan membaik seiring berjalannya waktu.
“Saya katakan kondisi hari ini pasti belum sempurna, masih banyak kekurangan-kekurangan. Namun, lambat laun saya pastikan semua itu bisa terlaksana,” tegas Suharyanto.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Gibran Instruksikan Kementerian/Lembaga Beri Bantuan Warga Sukabumi dan Cianjur
Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menginstruksikan semua kementerian/lembaga agar menyalurkan bantuan untuk masyarakat Sukabumi dan Cianjur yang jadi korban bencana alam.
Gibran memerintahkan bahwa pelaksanaan tanggap darurat harus bisa berjalan cepat, terkoordinasi, dan tepat sasaran. Selain itu, dia menekankan pentingnya penanganan prioritas terhadap pengungsi, termasuk penyediaan kebutuhan dasar seperti di antaranya adalah makanan, air bersih, hingga obat-obatan, dan tempat tinggal sementara.
Dalam keterangan resminya, Wapres juga meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk mempercepat pemetaan daerah rawan bencana dan mengevakuasi warga yang masih berada di zona bahaya.
Tidak hanya itu, Gibran menginstruksikan agar infrastruktur yang terdampak, seperti akses jalan dan fasilitas umum lainnya, segera diperbaiki untuk memudahkan mobilitas warga dan bantuan.
Kepada masyarakat, Gibran mengimbau agar terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan, mengingat curah hujan diperkirakan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.
Sementara itu, Kepala BNPB Suharyanto dalam keterangan persnya menyampaikan bahwa Gibran memerintahkan langsung pada dirinya untuk mengatasi bencana ini sampai tuntas.
“Karena itu BNPB dengan pemerintah provinsi Jawa Barat, kabupaten/kota, TNI/Polri, dan semua relawan bertekad untuk menangani masyarakat terdampak sampai tuntas,” ujarnya.
-

Bey Machmudin: Tingkat Resiko Bencana Hidrometeorologi di Jabar Tinggi
JABAR EKSPRES – Wilayah Provinsi Jawa Barat (Jabar), saat ini dilaporkan memiliki tingkat resiko tinggi terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
Bahkan berdasarkan informasi yang di dapat, Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin menyebut, sepanjang tahun 2024 ini telah tercatat sebanyak 1.389 bencana hidrometeorologi yang terjadi di beberapa wilayah.
Agar potensi ini tidak terus meningkat, Bey mengaku bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar akan terus melakukan beberapa upaya salah satunya meningkatkan kesiapsiagaan daerah.
“Karena dengan meningkatnya intensitas curah hujan hingga awal tahun 2025, kita perlu bersiap untuk momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Karena bisanya diiringi pergerakan masyarakat ke kampung halaman maupun destinasi wisata,” ujarnya, Sabtu (30/11).
BACA JUGA: Puluhan Petugas Pilkada di Bandung Barat Tumbang, Satu Orang Meninggal Dunia
Berdasarkan catatannya, Bey menyebut saat ini sudah ada beberapa daerah yang memiliki tingkat resiko tinggi terhadap ancaman bencana hidrometeorologi.
Seperti halnya potensi bencana banjir, Bey menyebut kini mulai terkonsentrasi di sejumlah daerah, seperti Kabupaten Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, Cirebon, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, hingga Kota Banjar
Sedangkan untuk potensi bencana banjir bandang termasuk pada kelas tinggi, menurut Bey berada di Kabupaten Garut yang kini dialiri oleh Sungai Cimanuk, Sungai Cikaengan, Sungai Cilaki, Sungai Cirompang, dan Sungai Cikandang.
“Sementara untuk bencana tanah longsor, Jabar ini memiliki tingkat bahaya sedang-tinggi yang meliputi wilayah bagian tengah dan bagian selatan,” katanya.
BACA JUGA: KJP Plus November 2024 Diprediksi Segera Cair Sebentar Lagi, Cek Status dan Jadwal Penerima!
Sehingga secara keseluruhan, Bey menuturkan bahwa tingkat resiko bencana hidrometeorologi di Jabar kini masuk kedalam kategori tinggi.
“Terutama di Kabupaten Indramayu. Jadi mari bersama-sama kita wujudkan kesiapsiagaan yang lebih baik agar Jabar tetap aman, nyaman dan kondusif dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa saat ini wilayah Jabar masuk kedalam wilayah paling rawan terkena bencana hidrometeorologi basah saat puncak musim hujan berlangsung.
Bahkan berdasarkan laporannya, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyebut wilayah Jabar telah masik kedalam peringkat ke dua untuk kategori daerah paling rawan terkena bencana saat puncak musim hujan berlangsung.
-

BNPB Salurkan Bantuan Rp5,5 M untuk Jawa Barat
JABAR EKSPRES – Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB), saat ini terus melakukan upaya peningkatan kesiapan daerah untuk mengantisipasi terjadinya ancaman bencana hidrometeorologi.
Seperti halnya di Provinsi Jawa Barat (Jabar), Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyebut bahwa pihaknya saat ini telah memberikan sejumlah bantuan. Salah satunya anggaran sebesar Rp5,5 Miliar untuk peningkatan kesiapan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi di daerah
“Kita tahu beberapa titik di Jawa Barat ini sudah terjadi banjir dan longsor. Sehingga hari ini di samping rapat koordinasi, kita juga memberikan bantuan baik bersifat anggaran maupun perlengkapan untuk meningkatkan kesiapan daerah,” ucapnya usai menggelar rakor siga darurat bencana hidrometeorologi di Gedung Pakuan, Kota Bandung,” Jum’at (29/11).
Dalam anggaran sebesar Rp5,5 Miliar tersebut, Suharyanto menjelaskan nantinya akan digunakan untuk kebutuhan masyarakat dan siaga darurat bencana.
BACA JUGA:Tuntaskan Tugas dan Ambil Komisi Saldo DANA Gratis hingga Rp215.000
Sehingga dari total bantuan yang diberikan ini, masing-masing kabupaten/kota di Jabar khususnya akan mendapatkan alokasi dana sebesar Rp200 juta.
“Provinsi diberi anggaran sebesar Rp250 juta dengan perlengkapan ada 21 jenis seperti perahu karet, sembako, matras, selimut, dan lain-lain. Sementara untuk Kabupaten/kota, itu Rp200 juta dan perlengkapan. Jadi kalau dihitung nilai uang semuanya Rp5,5 miliar untuk provinsi Jawa Barat,” ucapnya.
Maka dengan adanya bantuan ini, Suharyanto berharap dampak dari bencana hidrometeorologi khususnya di Jabar dapat diminimalisir oleh BPBD.
“Jadi kalau nanti terjadi bencana banjir, tanah longsor di seluruh Provinsi Jawa Barat, BPBD sudah bisa mengambil langkah duluan, karena sudah punya anggaran, dan juga sudah punya perlengkapan. Sehingga dampak kepada masyarakatnya bisa diminimalkan,” imbuhnya.
BACA JUGA:Rumah Zakat Raih 5 Penghargaan dalam Indonesian SDG’s Award 2024, Satu diantaranya Meraih Predikat Platinum
Di lokasi yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin menambahkan dengan adanya bantuan yang diberikan tersebut, pihaknya akan terus berupaya meminimalisir dampak dari bencana hidrometeorologi.
“Tentunya kita berharap ke depan penangan bencana di setiap kabupaten/kota akan lebih baik lagi karena sudah ada bantuan Rp250 juta untuk provinsi dan Rp200 juta untuk Kabupaten/kota,” katanya.
-

Kemendagri pastikan pengungsi di Flores Timur dapat gunakan hak pilih
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Kemendagri pastikan pengungsi di Flores Timur dapat gunakan hak pilih
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Kamis, 21 November 2024 – 20:48 WIBElshinta.com – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memastikan para pengungsi bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dapat menyalurkan hak pilihannya pada Pilkada 2024 yang akan berlangsung 27 November mendatang.
“Dukcapil (dinas kependudukan dan pencatatan sipil) sudah kami instruksikan untuk memudahkan para pengungsi. Jadi cukup selembar kartu keterangan saja atau kependudukan sudah bisa digunakan untuk mencoblos,” kata Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto di Jakarta, Kamis (21/11).
Bima Arya mengatakan bahwa di lokasi bencana erupsi terdapat kurang lebih 13 ribu warga yang memiliki hak pilih dan tersebar di 29 tempat pemungutan suara (TPS).
Jumlah tersebut kata Bima Arya, tentu perlu diperhatikan agar dapat menyalurkan hak pilihnya, untuk itu Kemendagri terus berupaya dan berkoordinasi dengan pihak terkait agar para pengungsi bisa mencoblos.
“Saya sendiri akan ke daerah tersebut pada hari Minggu (24/11) untuk memastikan hak pengungsi tetap bisa disalurkan,” tuturnya.
Ia melanjutkan bahwa semua warga yang mengungsi baik secara mandiri maupun yang disediakan oleh pemerintah dapat mencoblos pada pelaksanaan Pilkada 2024.
Selain itu lanjut Wamendagri, pihaknya juga akan mengecek persiapan pencoblosan mulai dari TPS, logistik, kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di lokasi pengungsian agar semua benar-benar siap.
“Kami akan cek kesiapan nya, kemudian yang paling penting adalah penyelenggaranya. Karena KPPS-nya kan juga harus disiapkan,” ujarnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan saat ini korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur sudah mulai berangsur meninggalkan posko pengungsian terpadu.
“Pengungsi yang terpusat kami kurangi sehingga mereka mengungsi ke tempat yang lebih baik seperti rumah saudara atau kerabat,” kata Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (20/11).
Berdasarkan data BNPB sampai dengan Selasa (19/11) diketahui jumlah pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki berjumlah sebanyak 12.673 jiwa dari sebelumnya 12.761 jiwa dari tujuh posko pengungsian terpusat yang disediakan BNPB dengan Kementerian Sosial.
Dia menjelaskan, hal tersebut dapat dilakukan oleh para korban seiring aktivitas vulkanis Gunung Lewotobi Laki-Laki yang mulai berangsur menurun.
Sumber : Antara
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5001118/original/085640500_1731370553-WhatsApp_Image_2024-11-11_at_21.04.34.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pemerintah Bangun 2.700 Rumah bagi Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki – Page 3
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan jajaran pemerintah bergerak menangani dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menindaklanjuti arahan tersebut, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meninjau langsung ke lokasi penampungan warga di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Kamis, 14 November 2024.
Setibanya di Larantuka, Gibran Rakabuming Raka langsung mengunjungi pusat-pusat pengungsian. Lokasi pertama yang didatangi adalah Posko Lapangan Konga di SDK Konga, di mana ia berdialog langsung dengan warga pengungsi untuk mendengar kondisi dan kebutuhan mereka. Setelah itu, Wapres melanjutkan kunjungan ke Posko Lapangan Kobasoma di SDK Pukaunu.
Dikutip dari keterangan tertulis, Gibran didampingi Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala BNPB Suharyanto, Pj. Gubernur NTT Andriko Noto Susanto, serta Pj. Bupati Flores Timur Sulastri H.I. Rasyid.
Wapres menyempatkan diri mengunjungi area trauma healing untuk anak-anak, memberikan mainan, dan menyapa mereka dengan hangat.
Salah satu anak pengungsi, Gratia dari Desa Nawokote, menyampaikan kegembiraannya menerima hadiah dari Wapres.
“Dapat lego dari Pak Wapres. Nanti legonya akan dibangun bentuk rumah,” ujar Gratia.