https://www.beritasatu.com/nasional/2861205/tok-prabowo-naikkan-tunjangan-pegawai-bnpb-letjen-suharyanto-dapat-rp-49-juta
Tag: Suharyanto
-

Menko PMK dan BNPB Siapkan Antisipasi Bencana Akibat Cuaca Ekstrem Akhir Tahun
Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan bahwa dalam menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem, perlu adanya kesiapsiagaan antara pemerintah pusat dan daerah guna meminimalisir potensi dampak yang akan terjadi.
Hal ini dikatakannya kala dia memimpin rapat koordinasi bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah daerah se-Jawa Timur, untuk membahas kesiapsiagaan potensi bencana hidrometeorologi, di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (17/12/2024).
“Untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi pada Desember-Januari yang diperkirakan cukup tinggi, pemerintah sudah siap siaga, BNPB sudah menyiapkan langkah-langkah penanganan yang detail,” katanya.
Pratikno menambahkan, upaya meningkatkan kesiapsiagaan yang dimaksud tak hanya dalam bidang infrastrukturnya saja, tetapi juga petugas dan masyarakatnya.
Dia berkata demikian lantaran mengingat pada Desember ini merupakan periode libur Natal dan Tahun Baru alias Nataru, sehingga akan ada mobilisasi yang tinggi dari perjalanan masyarakat.
“Intinya adalah insfrastruktur yang ada di daerah disiapkan sebaik mungkin, masyarakat dan para petugas disiapkan sebaik mungkin. Apalagi di jalur mudik saat Nataru nanti,” tutur Mensesneg pada era pemerintahan Jokowi tersebut.
Pada kesempatan yang sama pula, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan BNPB memberikan dana operasional dan logistik peralatan bagi daerah yang berstatus siaga dan tanggap darurat bencana di wilayah Jawa Timur.
“BNPB menyalurkan bantuan operasional dan perlengkapan peralatan. Dari 39 kabupaten kota yang ada di Jawa Timur, 27 menyatakan siaga darurat karena diprediksi akan terjadi bencana. Kita harapkan ketika terjadi bencana mereka sudah siap segera membantu masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, lanjut dia, pihaknya juga memberikan dukungan dana siap pakai untuk 11 wilayah yang dinyatakan berstatus tanggap darurat.
“Yang sudah terjadi bencananya ada 11 wilayah. Diberikan bantuan untuk memastikan masyarakat terdampak, semua bisa tertangani dan terlayani dengan baik,” pungkas Suharyanto.
-

Jelang Akhir Tahun, Pemerintah Petakan Wilayah Potensi Bencana – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno memimpin Rapat Koordinasi Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim penghujan menjelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Dalam arahannya, Pratikno menyampaikan bahwa risiko bencana hidrometeorologi diperkirakan cukup tinggi pada Desember, Januari, dan Februari.
Pemerintah telah memetakan wilayah-wilayah rawan yang berpotensi mengalami curah hujan ekstrem, angin kencang, gelombang tinggi, banjir, dan tanah longsor.
“Kita harus memastikan kesiapan seluruh pihak untuk mengantisipasi risiko ini. Infrastruktur, kesiapan masyarakat, dan petugas lapangan harus menjadi perhatian utama,” ujar Pratikno melalui keterangan tertulis, Rabu (18/12/2024).
Pratikno menegaskan empat langkah utama yang harus segera dilaksanakan, yakni menyiapkan sarana prasarana seperti drainase, tanggul, dan perlengkapan penyelamatan.
Lalu sosialisasi risiko bencana serta pengaktifan posko siaga 24 jam.
Serta memastikan kesiapan SDM dan peralatan seperti Tagana, KSB, dan lumbung sosial; serta memberi perhatian khusus pada jalur mudik dan arus balik Natal dan Tahun Baru.
“Langkah-langkah ini harus dijalankan secara sinergis. Infrastruktur di daerah harus dipastikan siap, masyarakat diedukasi, dan petugas di lapangan harus siaga penuh. Kita tidak boleh lengah karena potensi bencana bisa datang kapan saja,” tegasnya.
Pratikno juga meminta seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat koordinasi lintas sektor.
Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan berbagai elemen masyarakat menjadi kunci keberhasilan mitigasi bencana.
“Kita harus bergerak bersama, respons cepat dan kesiapsiagaan penuh adalah hal yang utama,” katanya.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, Kepala BNPB Suharyanto, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Anggota Komisi VIII DPR RI Ina Ammania, serta jajaran Forkopimda, Bupati/Wali Kota, dan Kepala Pelaksana BPBD se-Jawa Timur.
-
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-gray-landscape-new.png,45,600,0)/kly-media-production/medias/5048247/original/055525600_1734022910-IMG-20241212-WA0072.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Taman Sesaji, Upaya Menjawab Ujaran Kebencian terhadap Tradisi
Liputan6.com, Yogyakarta – Sebuah perhelatan karya seni, salah satu tujuan yang terpenting adalah melahirkan peristiwa kebudayaan. Dari sinilah perlunya gagasan dan kecerdasan merespon dinamika sosial lalu diwujudkan dengan ekspresi estetik. kemudian menarasikan dalam bentuk karya seni yang menarik.
Maka muncullah pameran karya seni rupa. dengan tajuk “Hate Speech” di Graha Sastra Keselatan Yogyakarta, berlangsung 7 – 11 Desember 2024.
Inisiator event ruang rupa Taman Sesaji Hangno Hartono menjelaskan ide dasar dan tujuannya. Menurutnya, sesaji bernilai simbolik, pengetahuan rahasia hingga peran penting dalam melindungi ekologi.
“Kami hadirkan pameran seni rupa ini dengan melibatkan 15 perupa Yogyakarta,” katanya.
Mereka yang terlibat adalah Agus Suyanto, Arita Sawitri, Bedjo Ludiro, Bedjo Wage Su, Eko Hand, Fio Retno, Guntur Ajisaka, Hangno Hartono, Iwan Wijono, Laksmi Sitoresmi, Sinducater, Suranto Ipong, Tri Suharyanto, Tukirno B Sutejo, Yan Santana. Pameran dikuratori Dr.Hajar Pamadi.M.hons
Dalam paparan pengantar kuratorialnya menjelaskan makna dan pesan filosofis tentang simbol Sesaji dalam kontek karya seni.
“Sesaji lebih dari sekedar uba rampe upacara yang sering kita temukan. Sesaji sesungguhnya juga karya seni yang sarat makna. Yang dikerjakan para seniman taman Sesaji merupakan langkah awal mewujudkan prinsip hidup Hamemayu Hayuning Bawono. Hal ini merupakan lompatan yang penting dalam makrokosmos Jawa,” kata Hajar Permadi.
Hal senada yang disampaikan Wahyudi Djaya. SS,M.PD. Menurutnya, leluhur kita adalah generasi yang cerdas, mau dan mampu bersenyawa dengan semesta, mereka hafal vegetasi yang ada di lingkunganya.
“Lalu memanfaatkan beragam kepentingan termasuk Sesaji. Sesaji ini mereka maknai sebagai mekanisme budaya untuk menegosiasikan beragam fenomena alam,” kata Wahyudi.
Simak video performance Taman Sesaji di bawah ini:
Cuplikan performance salam gelaran Taman Sesaji
-
/data/photo/2024/12/16/67601731b8651.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Atasi Banjir Ponorogo, Kepala BNPB Sebut Akan Modifikasi Cuaca Surabaya 16 Desember 2024
Atasi Banjir Ponorogo, Kepala BNPB Sebut Akan Modifikasi Cuaca
Tim Redaksi
PONOROGO, KOMPAS.com
– Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
BNPB
), Letjen TNI Surhayanto mengatakan akan melakukan modifikasi cuaca di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Hal ini dilakukan untuk mengatasi banjir di wilayah tersebut.
Hal ini disampaikan Suharyanto saat meninjau pengungsi banjir di Pendopo Pemkab Ponorogo.
“Supaya hujannya tidak deras, kita melakukan
operasi modifikasi cuaca
,” ujarnya di Pendopo Kabupaten Ponorogo, Senin (16/12/2024).
Menurutnya, operasi modifikasi cuaca tidak langsung menghentikan hujan. Namun, kata dia, akan mempengaruhi debit hujan yang turun.
“Hujan itu diharapkan tidak ekstrem yang mengakibatkan banjir,” imbuhnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengimbau korban banjir untuk mengungsi di tempat yang lebih aman.
“Tadi dengan Kang Giri dan wakil Lisdyarita merayu yang rentan dievakuasi. Itu lebih aman, mudah-mudahan masyarakat paham. Insya Allah barang aman tidak apa-apa. Kalau tidak mengungsi, mengancam jiwa,” katanya.
Dia juga meminta agar warga yang bertahan di rumah untuk diungsikan agar tidak ada korban jiwa. Ia memastikan bahwa kebutuhan makan para pengungsi harus terpenuhi.
“Bantuan dari masyarakat, dari pemerintah pusat dan provinsi juga cukup banyak, dapur umum juga dibangun,” ucapnya.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengatakan banjir merendam tujuh kecamatan di Ponorogo. Di antaranya, Kecamatan Sawoo, Kecamatan Sambit, Kecamatan Jetis, Kecamatan Ponorogo Kota, Kecamatan Siman, Kecamatan Balong, dan Kecamatan Mlarak.
“Bencana tidak diduga-duga, beberapa jam sebelum itu sudah merasa. Tanggul jebol di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, kemudian airnya lari ke Desa Maguwan, Kecamatan Sambit, lari ke kali (sungai) Keyang, Desa Josari, Jetis, Mojorejo, dan Turi,” ujarnya.
Sugiri mengatakan saat ini prioritas utama adalah menyelamatkan warga yang tempat tinggalnya yang paling parah terdampak banjir.
“Yang tergenang dan tinggi banget, air setinggi 50 centimeter sampai 150 centimeter. Konsentrasi menyelamatkan warga dulu,” pungkasnya.
Sebelumnya, hujan yang turun dari Hari Minggu (15/12) sore hingga pagi membuat tanggul di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, jebol sehingga tujuh kecamatan terendam banjir.
Dua warga dilaporkan tewas terseret arus banjir. Banjir juga memutus jalur yang menghubungkan ke Kabupaten Pacitan dan ke Kabupaten Trenggalek karena jalur penghubung terendam banjir.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5046107/original/014497400_1733902224-WhatsApp_Image_2024-12-11_at_05.08.24.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

