Tag: Suharyanto

  • Deretan Pejabat Gunakan Atribut Negara untuk Acara Keluarga, Terbaru Kepala BNPB – Page 3

    Deretan Pejabat Gunakan Atribut Negara untuk Acara Keluarga, Terbaru Kepala BNPB – Page 3

    Viral di media sosial, surat undangan rapat dengan kop resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membahas pernikahan anak Kepala BNPB, Letjen Suharyanto.

    Surat bernomor 402/SU/PR.0103/08/2025 itu ditandatangani Sekretaris Utama BNPB, Rustian, dan mengundang pejabat untuk rapat di kantor BNPB.

    Setelah undangan itu viral, BNPB buka suara. Sekretaris Utama BNPB, Rustian mengatakan, undangan tersebut ditujukan untuk panitia pernikahan putri Kepala BNPB.

    “Panitia ini ada internalnya BNPB, ada juga di sebagian angkatannya beliau termasuk juga polisinya. Jadi artinya dengan sudah terbentuknya panitia ini maka perlu diadakan rapat pertama kalinya untuk membantu WO (wedding organizer) yang sudah beliau tunjuk,” kata Rustian saat jumpa pers seperti dikutip dari channel youtube resmi milik BNPB, Minggu (24/8/2025).

    Rustian melanjutkan, rapat tersebut menjadi kegiatan perdana yang dilaksanakan. Tujuannya, karena banyaknya personel terlibat dalam acara tersebut maka antar panitia perlu duduk bersama untuk saling mengenal.

    “Supaya yang internal BNPB bisa kenal dengan panitia-panitia lain yang beliau sudah tunjuk untuk membantu persiapan pernikahan anak beliau ini,” jelas Rustian.

    Rustian menegaskan, mereka yang ditunjuk sebagai panitia diminta khusus oleh Kepala BNPB untuk membantu kerja dari WO. Caranya, memberikan masukan dan mengonsolidasikan semua seksi yang sudah dibentuk.

    Rustian beralasan, Kepala BNPB memiliki waktu yang sibuk dan terbatas karena menjalankan tugas meninjau segala bentuk bencana seperti banjir, longsor, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Sehingga melalui surat undangan rapat berkop resmi, para pihak bisa dikumpulkan.

    “Sehingga waktu itulah bisa dikumpulkan dan di waktu itulah bisa dilaksanakan memakai kop BNPB,” kilah Rustian.

  • BNPB Tak Mintaa Maaf atas Hebohnya Surat Rapat Pernikahan Anak Letjen TNI Suharyanto Berkop Resmi

    BNPB Tak Mintaa Maaf atas Hebohnya Surat Rapat Pernikahan Anak Letjen TNI Suharyanto Berkop Resmi

    GELORA.CO –  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) buka suara terkait hebohnya surat undangan rapat pernikahan anak Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, yang menggunakan kop resmi lembaga.

    Sekretaris Utama BNPB, Rustian menyampaikan klarifikasi atas viralnya undangan rapat pernikahan berkop surat resmi, yang juga menggunakan Ruang Rapat Aula Sutopo Purwonugroho Lt 15 di Graha BNPB, Jakarta, pada Rabu, 13 Agustus 2025.

    Rustian membenarkan, surat undangan tersebut bukan hoaks dan benar diterbitkan secara resmi. Menurutnya, surat itu ditujukan kepada panitia yang telah dibentuk oleh Kepala BNPB untuk membantu persiapan acara pernikahan.

    “Yang pertama ingin kami sampaikan undangan tersebut ditujukan kepada panitia yang sudah ditentukan oleh beliau. Panitia ini ada internalnya BNPB, ada juga di sebagian angkatannya beliau termasuk juga polisinya,” kata Rustian dalam kanal Youtube BNPB, Minggu (24/8).

    Ia menjelaskan, rapat yang digelar merupakan pertemuan perdana panitia. Hal itu bertujuan agar para pihak yang dilibatkan bisa saling mengenal dan berkoordinasi lebih baik dengan wedding organizer (WO) yang telah ditunjuk. 

    “Supaya yang internal BNPB bisa kenal dengan panitia-panitia lain yang beliau sudah tunjuk untuk membantu persiapan pernikahan anak beliau ini,” jelasnya.

    Rustian menyebut penggunaan kop resmi BNPB dalam surat undangan tersebut semata-mata untuk mempermudah koordinasi. Hal itu dilakukan lantaran Kepala BNPB memiliki jadwal yang padat terkait tugas kebencanaan, sehingga rapat perlu diformalkan agar semua pihak bisa hadir. 

    “Sehingga waktu itulah bisa dikumpulkan dan di waktu itulah bisa dilaksanakan memakai kop BNPB,” urainya.

    Meski begitu, Rustian tidak menyampaikan permintaan maaf atas penggunaan atribut resmi lembaga negara untuk kepentingan pribadi. Ia hanya berterima kasih atas kritik publik yang muncul, serta berjanji memperbaiki praktik serupa di kemudian hari. 

    “Jika seandainya itu ada permasalahan, kami atas nama panitia menyampaikan terima kasih atas koreksinya sehingga di kemudian hari kami akan memperbaiki hal tersebut,” paparnya.

    Baca Juga: Gempa 4,9 SR Guncang Jakarta dan Sekitarnya, Kepala BNPB Perintahkan Jajaran Cek Lapangan

    Sebagai informasi, selain Rustian, Deputi Bidang Darurat BNPB Mayor Jenderal TNI Budi Irawan juga ditunjuk sebagai wakil ketua panitia acara pernikahan putri Kepala BNPB. Pihak BNPB memastikan dalam kegiatan kepanitiaan ini tidak ada anggaran negara yang digunakan, serta para panitia tidak menerima insentif apa pun. 

    “Mereka hanya diminta kesukarelaan melalui waktu dan tenaganya,” pungkas Rustian.

  • BNPB Buka Suara soal Undangan Rapat Nikah Anak Pimpinan Pakai Kop Surat Institusi – Page 3

    BNPB Buka Suara soal Undangan Rapat Nikah Anak Pimpinan Pakai Kop Surat Institusi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rustian menyampaikan klarifikasi terkait beredarnya surat dengan kop resmi institusinya yang berisi undangan rapat nikah anak dari Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto. Dia membenarkan, surat tersebut bukan hoaks dan terdokumentasi resmi secara institusi kenegaraan yang bertugas untuk penanggulangan bencana.

    “Yang pertama ingin kami sampaikan undangan tersebut ditujukan kepada panitia yang sudah ditentukan oleh beliau. Panitia ini ada internalnya BNPB, ada juga di sebagian angkatannya beliau termasuk juga polisinya. Jadi artinya dengan sudah terbentuknya panitia ini maka perlu diadakan rapat pertama kalinya untuk membantu WO (wedding organizer) yang sudah beliau tunjuk,” kata Rustian saat jumpa pers seperti dikutip dari channel youtube resmi milik BNPB, Minggu (24/8/2025).

    Rustian melanjutkan, rapat tersebut menjadi kegiatan perdana yang dilaksanakan. Tujuannya, karena banyaknya personel terlibat dalam acara tersebut maka antar panitia perlu duduk bersama untuk saling mengenal.

    “Supaya yang internal BNPB bisa kenal dengan panitia-panitia lain yang beliau sudah tunjuk untuk membantu persiapan pernikahan anak beliau ini,” jelas Rustian.

    Rustian menegaskan, mereka yang ditunjuk sebagai panitia diminta khusus oleh Kepala BNPB untuk membantu kerja dari WO. Caranya, memberikan masukan dan mengonsolidasikan semua seksi yang sudah dibentuk.

    Rustian beralasan, Kepala BNPB memiliki waktu yang sibuk dan terbatas karena menjalankan tugas meninjau segala bentuk bencana seperti banjir, longsor, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Sehingga melalui surat undangan rapat berkop resmi, para pihak bisa dikumpulkan.

    “Sehingga waktu itulah bisa dikumpulkan dan di waktu itulah bisa dilaksanakan memakai kop BNPB,” kilah Rustian.

     

  • 41 Rumah dan Sejumlah Fasilitas Umum Rusak

    41 Rumah dan Sejumlah Fasilitas Umum Rusak

    GELORA.CO – – Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 4,9, yang dimutakhirkan menjadi M4,7, di Kabupaten Bekasi pada Rabu (20/8/2025) berdampak hingga Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Hasil laporan kaji cepat yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang mencatat, sebanyak 41 rumah mengalami kerusakan dan 111 jiwa terdampak.

    “Dari rincian data lapangan, kerusakan materi terjadi di enam kecamatan, yakni Kecamatan Telukjambe Barat 6 rumah, Kecamatan Pangkalan 3 rumah, Kecamatan Tegalwaru 26 rumah, Kecamatan Klari 1 rumah, Kecamatan Ciampel 5 rumah,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Jumat (22/8/2025).

    Selain itu, sejumlah fasilitas umum turut terdampak, di antaranya 1 kantor kecamatan, 1 puskesmas, 2 musala dan 2 gedung sekolah dasar negeri.

    Salah satunya adalah SDN di Kecamatan Tegalwaru yang mengalami kerusakan di bagian atap dan dinding ruang kelas. Sementara itu, aula serbaguna di kantor Kecamatan Pangkalan juga mengalami kerusakan di bagian plafon.

    “Meski banyak bangunan terdampak, hingga laporan ini diterima tidak ada korban jiwa maupun warga yang mengungsi. Sebanyak 43 kepala keluarga atau 111 jiwa terdata terdampak, dengan kondisi sebagian besar masih bertahan di rumah masing-masing,” ujarnya.

    Satgas BPBD Kabupaten Karawang telah melakukan asesmen ke lokasi kejadian bersama aparat desa, Muspika, Kasie Trantib Kecamatan, Babinsa serta Bimaspolri. Kebutuhan mendesak saat ini berupa logistik permakanan dan kebutuhan dasar lainnya.

    Sesuai arahan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB Suharyanto, tim dari Kedeputian Penanganan Darurat segera berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk memastikan penanganan darurat dapat berjalan cepat, terkoordinasi dan tepat sasaran.

    “BNPB menegaskan bahwa keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Pendataan detail kerusakan serta kebutuhan warga akan terus diperbarui seiring perkembangan situasi di lapangan,” katanya

  • Bukan karena Gempa Bekasi, Puskesmas Purwasari Karawang Ambruk akibat Angin Kencang
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        20 Agustus 2025

    Bukan karena Gempa Bekasi, Puskesmas Purwasari Karawang Ambruk akibat Angin Kencang Bandung 20 Agustus 2025

    Bukan karena Gempa Bekasi, Puskesmas Purwasari Karawang Ambruk akibat Angin Kencang
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com –
    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meluruskan informasi yang beredar terkait video bangunan Puskesmas Purwasari Karawang, Jawa Barat, ambruk yang dikaitkan dengan gempa bumi bermagnitudo (M) 4,7 yang berpusat di Kabupaten Bekasi pada Rabu (20/8/2025) malam.
    BNPB menegaskan, kerusakan tersebut bukan disebabkan oleh gempa, melainkan akibat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada sore hari.
    “Namun faktanya, kerusakan bagian depan gedung dan teras puskesmas tersebut disebabkan oleh hujan disertai angin kencang yang terjadi pada Rabu sore menjelang petang,” jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari lewat keterangan tertulis, Rabu malam.
    Hal serupa disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Karawang Asep Aang Rahmatullah.
    Asep memastikan ambruknya atap depan Puskesmas Purwasari pada pukul 18.40 WIB bukan karena gempa, tapi akibat hujan disertai angin kencang.
    “Bukan. Itu kejadian sebelum gempa,” kata Asep saat dikonfirmasi via telepon.
    Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini. Namun, satu pasien rawat inap dievakuasi ke fasilitas kesehatan lainnya.
    Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto langsung memerintahkan jajaran untuk melakukan koordinasi awal untuk monitoring lapangan dan kaji cepat dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di Provinsi Jakarta, Kota/Kabupaten Bekasi, Tangerang dan sekitarnya.
    Sampai siaran pers ini diturunkan, belum ada laporan mengenai dampak kerusakan infrastruktur maupun korban jiwa.
    Perkembangan situasi dan kondisi di lapangan akan disampaikan dalam beberapa waktu ke depan secara berkala.
    Masyarakat diharapkan tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan untuk potensi gempa bumi susulan.
    Hingga pukul 20.35 WIB terjadi satu kali gempa susulan dengan magnitudo 2,1.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Usai Gempa Bekasi, Kepala BNPB Perintakan Jajaran Cek Kondisi ke Lapangan
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        20 Agustus 2025

    Usai Gempa Bekasi, Kepala BNPB Perintakan Jajaran Cek Kondisi ke Lapangan Nasional 20 Agustus 2025

    Usai Gempa Bekasi, Kepala BNPB Perintakan Jajaran Cek Kondisi ke Lapangan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto memerintahkan jajarannya untuk mengecek ke lapangan usai adanya gempa bumi berkekuatan 4,9 magnitudo di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (20/8/2025).
    Suharyanto memerintahkan jajaran untuk melakukan koordinasi awal untuk monitoring lapangan dan kaji cepat dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di Provinsi Jakarta, Kota/Kabupaten Bekasi, Tangerang, dan sekitarnya.
    “Segera cek dan laporkan,” pinta Kepala BNPB dalam keterangan pers yang diterima, Rabu malam.
    Hasil analisis data seismik sementara, pusat gempa bumi tersebut berada di darat pada titik koordinat 6.48 LS dan 107.24 BT atau 14 kilometer sebelah tengara Kabupaten Bekasi dengan kedalaman 10 kilometer.
    Hampir sebagian besar masyarakat Jakarta juga ikut merasakan akibat guncangan tersebut. Banyak warga bahkan berhamburan keluar rumah.
    Sementara itu, guncangan gempa bumi juga dirasakan dengan intensitas sedang hingga kuat oleh masyarakat di sejumlah wilayah seperti Kota Depok, Kota dan Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang hingga Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
    “Sampai siaran pers ini diturunkan, belum ada laporan mengenai dampak kerusakan infrastruktur maupun korban jiwa,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
    Muhari memastikan, perkembangan situasi dan kondisi di lapangan akan disampaikan dalam beberapa waktu ke depan secara berkala.
    “Masyarakat diharapkan tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan untuk potensi gempa bumi susulan,” ucapnya.
    Adapun, hingga pukul 20.35 WIB terjadi satu kali gempa susulan dengan magnitudo (M) 2,1.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Infrastruktur Terdampak Gempa M 5,8 Poso Tanggung Jawab Pemerintah Pusat

    Infrastruktur Terdampak Gempa M 5,8 Poso Tanggung Jawab Pemerintah Pusat

    JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengunjungi lokasi gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,8 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

    Tiba di Poso, Selasa 19 Agustus, Suharyanto meninjau SDN 1 Tangkura di Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan yang kondisinya rusak berat akibat terdampak gempa bumi.

    Selanjutnya, rombongan Kepala BNPB meninjau posko darurat di halaman Kantor Desa Tangkura, yang dilanjutkan dengan audiensi bersama masyarakat.

    “Kami menyampaikan kepada masyarakat, rumah masyarakat, infrastruktur lain, rumah ibadah, fasilitas umum, menjadi tanggung jawab pemerintah pusat untuk memperbaikinya,” katanya.

    Lanjut dia, secara bertahap masyarakat yang mengungsi akan kembali ke rumah masing, khususnya mereka yang rumahnya dalam kondisi baik.

    Usai bertemu masyarakat, Kepala BNPB melanjutkan rapat koordinasi penanganan darurat bencana gempa bumi di Kantor Bupati Poso.

    Pemerintah Kabupaten Poso menetapkan status tanggap darurat pasca-gempa magnitudo 5,8 yang mengguncang Kabupaten Poso pada Minggu 17 Agustus. Status tanggap darurat bencana selama 14 hari mulai 18 hingga 31 Agustus 2025.

  • Gempa Poso, 1 Orang Meninggal Dunia, Ratusan Rumah Rusak Berat hingga Ringan

    Gempa Poso, 1 Orang Meninggal Dunia, Ratusan Rumah Rusak Berat hingga Ringan

    Bisnis.com, JAKARTA – Satu orang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Hal ini berdasarkan laporan kaji cepat per Minggu (17/8) pukul 23.42 WIB.

    Dilaporkan warga yang meninggal dunia merupakan pasien yang sebelumnya mengalami kritis usai tertimpa reruntuhan bangunan pascagempa di Gereja Elim Masani, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

    Saat gempa terjadi, para jemaat tengah mengikuti ibadah pagi. Sejumlah jemaat tertimpa material kayu dan batako dari bangunan gereja yang masih dalam tahap konstruksi

    Abdul Muhari, Ph.D. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mengatakan data kerusakan rumah juga mengalami peningkatan. 

    Dilansir dari Antara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan kerusakan infrastruktur bertambah menjadi 204 bangunan akibat guncangan gempa di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Minggu (17/8).

    Menurut data BPBD, ada 204 bangunan rusak terdiri atas 101 rumah rusak ringan, tiga rumah rusak sedang, 70 rusak berat, dan

    Dilansir dari laman BNPB, Sesuai dengan instruksi Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M., sebagai bentuk respon cepat, pemerintah melalui BNPB segera melaksanakan rapat koordinasi penanganan darurat bencana gempabumi melalui ruang komunikasi digital pada Minggu (17/8) malam.

    Rapat ini dipimpin oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan yang dihadiri oleh perwakilan Kemenko PMK, Bupati Poso, Kalaksa BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, Kalaksa BPBD Poso dan jajaran forkopimda Kabupaten Poso.

    Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB segera diberangkatkan pada Senin (18/8) dini hari menuju poso guna melakukan upaya penanganan darurat dan pendampingan pemerintah daerah di lokasi kejadian.

    Dalam tahap awal, direncanakan akan dikirimkan bantuan berupa makanan siap saji, tenda pengungsi, tenda keluarga, Hygiene kit, selimut dan matras.

  • BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat, Upaya Penanganan Darurat Gempa Poso – Page 3

    BNPB Kirim Tim Reaksi Cepat, Upaya Penanganan Darurat Gempa Poso – Page 3

    Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengonfirmasi, satu orang meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Hal ini berdasarkan laporan kaji cepat per Minggu 17 Agustus 2025 pukul 23.42 WIB.

    “Dilaporkan warga yang meninggal dunia merupakan pasien yang sebelumnya mengalami kritis usai tertimpa reruntuhan bangunan pascagempa di Gereja Elim Masani, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah,” ujar Abdul dalam keterangan pers diterima, Senin (18/8/2025).

    Abdul menjelaskan, saat gempa terjadi, para jemaat tengah mengikuti ibadah pagi. Sejumlah jemaat tertimpa material kayu dan batako dari bangunan gereja yang masih dalam tahap konstruksi.

    Sementara itu, Abdul mencatat, data kerusakan rumah juga mengalami peningkatan. Kaji cepat sementara, tercatat sedikitnya 12 unit rumah rusak berat dan 33 unit rumah rusak ringan.

    Sesuai dengan instruksi Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto sebagai bentuk respon cepat, pemerintah melalui BNPB segera melaksanakan rapat koordinasi penanganan darurat bencana gempabumi melalui ruang komunikasi digital pada Minggu malam 17 Agustus 2025.

    Rapat ini dipimpin oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan yang dihadiri oleh perwakilan Kemenko PMK, Bupati Poso, Kalaksa BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, Kalaksa BPBD Poso dan jajaran forkopimda Kabupaten Poso.

    Abdul memastikan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BNPB segera diberangkatkan pada Senin (18/8) dini hari menuju poso guna melakukan upaya penanganan darurat dan pendampingan pemerintah daerah di lokasi kejadian.

    “Dalam tahap awal, rencananya akan dikirimkan bantuan berupa makanan siap saji, tenda pengungsi, tenda keluarga, Hygiene kit, selimut dan matras,” Abdul menandasi.

     

  • Gempa Besar Poso Berpusat di Darat, 29 Orang Terluka Termasuk 2 Kritis

    Gempa Besar Poso Berpusat di Darat, 29 Orang Terluka Termasuk 2 Kritis

    Liputan6.com, Jakarta 29 warga terluka akibat gempa besar magnitudo 6,0 yang mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (17/8) pukul 05.38 WIB. Pusat gempa berada di darat pada koordinat 1,30 LS dan 120,62 BT dengan kedalaman 10 kilometer. Jika dihitung berdasarkan jarak, episenter gempa tercatat berada di 18 km barat laut Poso.

    “Laporan sementara didapati sebanyak 29 orang mengalami luka-luka, dengan rincian 13 orang dirujuk ke RSUD Poso, yang mana 2 orang dalam kondisi kritis dan 6 orang lainnya mendapat perawatan di Puskesmas Tokorondo,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari kepada wartawan.

    Selain menyebabkan korba luka, satu unit fasilitas ibadah yakni Gereja Jemaat Elim di Desa Masani dilaporkan mengalami kerusakan. Pendataan terhadap jumlah pengungsi masih terus dilakukan.

    Sementara itu di Kabupaten Sigi, guncangan dirasakan sedang selama sekitar 7 detik. Masyarakat juga sempat keluar rumah, dan BPBD setempat melakukan langkah monitoring serta koordinasi dengan aparat setempat.

    “Hingga siaran pers ini diturunkan, belum ada laporan korban jiwa maupun kerusakan bangunan di Kabupaten Sigi,” lanjutnya.

    Sebagian besar warga di wilayah Kecamatan Poso Pesisir seperti Desa Masani, Tokorondo, Towu, Pinedapa, Tangkura dan Lape merasakan dampak guncangan. Di Kabupaten Poso, gempa dirasakan kuat selama kurang lebih 15 detik. Sebagian besar masyarakat berhamburan keluar rumah untuk mencari tempat aman.

    Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengintruksikan jajaran untuk segera mengambil langkah cepat. Melalui Kedeputian Bidang Penanganan Darurat, Kepala BNPB memerintahkan untuk mempertebal koordinasi dengan unsur di daerah.

    Kepala BNPB juga memerintahkan tim agar segera menuju ke lokasi kejadian untuk memberikan pendampingan, monitoring dan segala hal yang menjadi prioritas penanganan darurat.

    Sebagai langkah kesiapsiagaan, masyarakat disarankan segera mencari tempat aman dan menghindari bangunan yang retak atau berpotensi roboh, memastikan jalur evakuasi di rumah, sekolah, dan tempat kerja bebas hambatan, serta menyiapkan tas siaga bencana berisi kebutuhan pokok, obat-obatan, dokumen penting termasuk senter.

    Selain itu, warga juga dihimbau untuk mematikan aliran listrik, gas, dan air jika diperlukan untuk mencegah risiko kebakaran atau kebocoran.

    Sebagai penguat sistem peringatan dini, masyarakat juga dapat membuat alarm darurat dari perkakas rumah tangga seperti panci atau kaleng bekas yang disusun atau ditumpuk ke atas. Jika terdapat guncangan dari aktivitas gempa bumi, maka perkakas itu akan terjatuh dan menimbulkan suara sebagai pertanda adanya bahaya.