Jakarta, Beritasatu.com – Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut perusahaan asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) menjadi salah satu perusahaan asing yang tertarik bekerja sama dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Abu Dhabi ingin berinvestasi di sektor energi terbarukan dengan kapasitas 10 gigawatt.
“Saya kira sangat banyak (perusahaan yang mau joint venture). Ya paling tidak yang saya tahu dengan Abu Dhabi,” ujar Luhut usai menghadiri Indonesia Economic Summit (IES) 2025 di Jakarta, Selasa (18/2/2025).
“Tadi saya sudah bilang (joint venture) mengenai renewable energy. Mereka bilang ke saya kemarin mau pasok 10 gigawatt,” jelasnya soal investasi bidang energi terbarukan.
Luhut menyebut sudah membahas Danantara dengan Menteri Energi dan Industri UEA, Suhail Mohammed Al Mazrouei. Menurutnya, UEA memberi perhatian khusus terhadap pengembangan Danantara.
“Menteri Suhail ingin segera bergabung dengan usaha patungan bersama Danantara untuk pengembangan energi terbarukan 10 gigawatt,” katanya.
Selain Abu Dhabi, UEA juga tertarik bekerja sama dengan perusahaan di bawah Danantara. Luhut menjelaskan, Danantara nantinya memiliki kewenangan untuk mendirikan atau menjalankan usaha patungan dengan berbagai perusahaan. Dengan begitu, kerja sama BUMN bisa diperluas.
“Misalnya bandara, Angkasa Pura, pelabuhan seperti Tanjung Priok, Makassar, dan lain-lain, bisa dikelola oleh orang-orang yang profesional,” tegasnya saat menjelaskan ketertarikan pengusaha Abu Dhabi terkait investasi energi terbarukan.

