Tag: Suhadi

  • Musim Layang-layang Sampang, Waspada Melintas di Jalan Raya

    Musim Layang-layang Sampang, Waspada Melintas di Jalan Raya

    Sampang (beritajatim.com) – Memasuki musim kemarau, banyak anak-anak di wilayah Kabupaten Sampang, mulai bermain layang-layang. Hal ini membuat pengendara roda dua maupun roda empat harus ekstra hati-hati saat melintas di jalan raya.

    Benang layang-layang dan terkadang membentang di tengah jalan raya. Salain itu, ketika ada layang-layang putus membuat anak-anak sepontan mengejar layang-layang tersebut tanpa melihat kondisi jalan raya.

    Kapolsek Pangarengan, Iptu Iwan Suhadi mengatakan, benang yang digunakan bermain layangan ini sangat berbahaya karena terbuat dari nilon dan tajam. Jika mengenai kulit bisa luka. Oleh sebab itu dia mengimbau kepada warga yang melihat anak-anak bermain layangan diarahkan ke tempat yang jauh dari jalan raya.

    “Dalam mengendalikan anak-anak yang bermain layangan ini memang butuh kerjasama semua pihak,” terangnya, Minggu (12/5/2024).

    Iwan menambahkan, memang melarang anak-anak untuk tidak bermain layang-layang ini sulit. Namun, bisa diarahkan agar bermain di tempat jauh dari jalan raya.

    “Terlebih jika melihat layangan putus. otomatis langsung berlari. Belum lagi, jika layangan tersebut menyangkut di kabel listrik, ini sangat berbahaya,” imbuhnya.

    Seperti yang diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswi inisial NH asal Kelurahan Polagan, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura, menjadi korban jeratan benang layang-layang saat pulang dari kampus dan melintasi Jalan Lintas Selatan (JLS) Sampang, Sabtu (10/6/2023).

    Korban mengalami luka robek pada dagu hingga delapan jahitan. Tidak hanya itu kaki mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di wilayah Kotem, Sampang itu, juga robek akibat terkena gesekan benang layang-layang yang putus. [sar/but]

  • Balapan Liar di Sampang Berhadiah Rp50 Ribu, Bocah Luka

    Balapan Liar di Sampang Berhadiah Rp50 Ribu, Bocah Luka

    Sampang (beritajatim.com) – Balapan liar yang meresahkan kembali terjadi di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Kali ini, aksi berbahaya tersebut memakan korban luka-luka, termasuk seorang bocah di bawah umur.

    Peristiwa ini terjadi pada Minggu (17/3/2024) sekitar pukul 22.00 WIB di Jalan Raya Ragung, Kecamatan Pengarengan. Bermula dari adu kecepatan dua sepeda motor untuk memperebutkan uang taruhan senilai Rp 50 ribu.

    “Korban berinisial S, seorang remaja yang masih di bawah umur, terluka parah setelah terjatuh dari motornya saat melakukan balap liar,” ungkap Kapolsek Pengarengan Iptu Iwan Suhadi, Senin (18/3/2024).

    Iwan menjelaskan, S melaju dari arah timur ke barat tanpa mengenakan helm di Jalan KH. Ahmad Dahlan, Desa/Kecamatan Pengarengan. Dari arah berlawanan, muncul sepeda motor dengan nomor polisi M 3964 PR yang dikendarai P dengan membonceng dua orang penumpang, A dan F.

    “Karena jarak yang terlalu dekat dan tidak ada ruang untuk menghindar, terjadilah tabrakan antara kedua sepeda motor tersebut,” terang Iwan.

    Akibat kecelakaan ini, keempat korban mengalami luka-luka. Mereka kemudian dilarikan ke Puskesmas terdekat, dan satu di antaranya dirujuk ke RSUD Sampang. Korban F yang diduga mengalami patah tulang dirujuk ke sangkal putung.

    “Kasus ini sudah dilimpahkan ke Unit Lakalantas Polres Sampang untuk penanganan lebih lanjut,” pungkas Iwan. [sar/beq]

  • Truk Bermuatan Galvalum Terguling di Mojokerto

    Truk Bermuatan Galvalum Terguling di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah truk bermuatan atap galvalum nopol S 8207 UR terguling di Jalan Raya Desa Puloniti, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Minggu (17/3/2024) malam. Truk terguling tepat di depan SPN Polda Jatim tersebut diduga karena sopir mengalami kram pada kaki.

    Kecelakaan tunggal tersebut tersebut terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Truk yang dikemudikan Suhadi (71) warga Desa Kebonagung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto tersebut berjalan dari arah barat ke timur atau dari Puri ke Mojosari hendak kirim atap galvalum ke Situbondo.

    Sampai di lokasi kejadian, tiba-tiba truk terguling menutup separuh badan jalan dari arah barat. Atap galvalum muatan langsung berjatuhan di tengah gerimis.

    Diduga sebelum terguling, sopir truk mengalami kram pada kaki sehingga tidak bisa menginjak pedal kopling dan mengakibatkan truk terguling.

    Beruntung saat kejadian kondisi jalan sepi kendaraan sehingga truk terguling tidak menyebabkan korban jiwa hanya material. Akibat kecelakaan tersebut, arus lalu-lintas sempat mengalami kemacetan sebelum truk berhasil dievakuasi oleh petugas dari Satlantas Polres Mojokerto.

    Sopir truk, Suhadi (71) mengaku, mengalami kram pada kaki sehingga tidak bisa menginjak pedal kopling. “Saat di jalan, kaki sebelah kiri tiba-tiba mengalami kram sehingga saya tidak dapat menginjak pedal kopling. Saya sempat injak pedal kopling dengan kaki kanan,” ungkapnya, Senin (18/3/2024).

    Ia sempat berusaha menginjak kopling dengan kaki sebelah kanan, namun truk lebih dahulu oleng ke kanan dan menabrak median jalan yang ada di tengah jalan.

    Proses evakuasi pun berjalan cukup lama lantaran beratnya muatan truk yang membuat petugas cukup kesulitan mengevakuasi.

    “Saya bawa muatan galvalum seberat kurang lebih 4 ton. Saya dibantu petugas untuk keluar dari kabin, alhamdulillah tidak ada luka-luka. Truk sempat ditarik menggunakan mobil petugas, namun ternyata tidak cukup kuat. Akhirnya, truk tronton yang sedang lewat membantu dalam proses penarikan,” tuturnya. [tin/aje]

  • Hendak Imami Sholat Magrib, Warga Kediri Diduga Dikeroyok

    Hendak Imami Sholat Magrib, Warga Kediri Diduga Dikeroyok

    Kediri (beritajatim.com) – Luqman Hakim (55) warga Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri diduga menjadi korban pengeroyokan. Peristiwa itu dialaminya saat hendak menjadi imam sholat magrib.

    Menurut Luqman, peristiwa itu terjadi di Masjid Al-Muttaqun Kelurahan Manisrenggo, pada Selasa (12/12/2023) sekitar pukul 17.15 WIB.

    Awalnya Luqman hendak menunaikan sholat magrib. Saat maju ke posisi imam, tiba-tiba datang sejumlah orang menghampirinya.

    Luqman mengaku didorong keluar hingga terjatuh. Tidak hanya itu saja, dia juga ditendang dan dipukul di bagian dada dan punggungnya.

    Baca Juga : Perampok di Kediri Gasak Motor, Sempat Cabuli Korban

    “Sampai diluar saya jatuh terus di tendangin. Intinya gitu ditendangi. Ada yang mengatakan tonyo (pukul) aja sikat aja,” ucap Luqman, pada Rabu (13/12/2023).

    Luqman merasa tidak terima. Bersama penasihat hukumnya, dia bermaksud melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian.

    Sementara itu, Suhadi, selaku penasihat hukum Luqman akan mengawal kasus tersebut. “Kami sebagai penasehat hukum dari korban akan mengawal peristiwa ini hingga selesai,” tegasnya.

    Suhadi menambahkan, berdasarkan pengakuan korban, sedikitnya ada empat orang yang diduga melakukan pengeroyokan itu. [nm/ted]