Tag: Sugiyanto

  • Nelayan RI ‘Pahlawan di Korsel’, Kini Jadi Duta Pekerja Migran

    Nelayan RI ‘Pahlawan di Korsel’, Kini Jadi Duta Pekerja Migran

    PIKIRAN RAKYAT – Aksi heroik seorang nelayan asal Indonesia, Sugiyanto, telah menggemparkan Korea Selatan. Di tengah kobaran api yang melahap hutan dan lahan di Yeongdeok, Sugiyanto tak gentar membantu proses evakuasi warga lanjut usia (lansia).

    Tindakan sigap dan keberaniannya telah menyelamatkan nyawa banyak orang, menjadikannya pahlawan di mata warga setempat.

    Aksi Heroik di Tengah Kobaran Api

    Pada malam yang mencekam tanggal 25 Maret 2025, kebakaran hutan yang bermula dari Uiseong merembet hingga ke desa pesisir tempat Sugiyanto tinggal.

    Tanpa membuang waktu, Sugiyanto bersama kepala desa setempat, Yoo Myung-sin, bahu-membahu mengevakuasi warga yang terjebak dalam kobaran api.

    Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari dari Koreajoongangdaily, Sugiyanto dan Yoo Myung-sin berlari dari rumah ke rumah, membangunkan warga yang tengah tertidur lelap.

    Mereka tak pandang bulu, membantu siapa saja yang membutuhkan pertolongan, terutama para lansia yang kesulitan bergerak.

    Sugiyanto menggendong para lansia di punggungnya, berlari sejauh 300 meter menuju titik evakuasi yang aman.

    Salah seorang warga lansia berusia 90 tahun, yang nyawanya terselamatkan berkat Sugiyanto, mengungkapkan rasa terima kasihnya yang mendalam.

    “Jika bukan karena dia, saya mungkin sudah tidak ada di sini,” ujarnya dengan suara bergetar.

    Diangkat Jadi Duta Pekerja Migran

    Aksi heroik Sugiyanto telah menyentuh hati banyak orang, termasuk pemerintah Indonesia. Menteri Perlindungan Pekerja Migran, Abdul Kadir Karding, melalui panggilan video, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Sugiyanto.

    “Saya sangat bangga dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Mas Sugiyanto. Insya Allah, Pemerintah Indonesia akan memberikan penghargaan sebagai bentuk penghormatan, yang akan disampaikan melalui keluarganya di Indramayu,” tulis Abdul Kadir Karding dalam keterangannya.

    Tak hanya itu, pemerintah Indonesia juga tengah mengupayakan agar Sugiyanto mendapatkan visa F-2, yaitu visa residensi jangka panjang di Korea Selatan.

    Sebagai bentuk penghargaan dan pengakuan atas jasanya, Sugiyanto juga diangkat menjadi Duta Pekerja Migran Indonesia.

    “Kami juga tengah mengupayakan agar Mas Sugiyanto bisa mendapatkan visa F-2, yakni visa residensi jangka panjang di Korea Selatan. Selain itu, kami akan mengangkatnya sebagai Duta Pekerja Migran Indonesia,” lanjutnya.

    Pengangkatan Sugiyanto sebagai duta ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan contoh bagi pekerja migran Indonesia lainnya.

    “Sugiyanto adalah contoh nyata bahwa kebaikan dan keberanian tidak mengenal batas negara. Ia adalah pahlawan bagi kita semua,” ujar Abdul Kadir Karding.

    Sugiyanto: Sosok Sederhana dengan Hati Mulia

    Sugiyanto adalah sosok sederhana yang bekerja sebagai nelayan di Korea Selatan. Ia telah merantau ke negeri ginseng itu selama delapan tahun dengan visa kerja.

    Meskipun jauh dari keluarga di Indramayu, Sugiyanto dikenal sebagai pribadi yang ramah dan mudah bergaul.

    “Saya sangat menyukai Korea. Terutama, penduduk desa seperti keluarga,” kata Sugiyanto.

    Kefasihannya berbahasa Korea dan keakrabannya dengan warga setempat membuatnya menjadi bagian dari komunitas di sana. Sugiyanto tak pernah menyangka bahwa aksinya akan membuatnya menjadi pahlawan.

    “Saya hanya ingin membantu menyelamatkan orang-orang,” ujarnya.

    Aksi heroik Sugiyanto telah membuktikan bahwa kebaikan dan keberanian dapat muncul dari siapa saja, di mana saja. Ia adalah pahlawan sejati yang telah menginspirasi banyak orang.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Nelayan RI ‘Pahlawan di Korsel’, Kini Jadi Duta Pekerja Migran

    WNI yang Menyelamatkan 60 Warga dari Kebakaran Hutan di Korea Selatan

    PIKIRAN RAKYAT – Aksi Heroik Warga Negara Indonesia (WNI) menyelamatkan puluhan warga Korea Selatan saat kebakaran hutan melanda Uiseong-gun, Gyeongbuk, pada 25 Maret 2025 terungkap ke publik.

    Meski terlambat diketahui, WNI bernama Sugiyanto (31) tersebut berperan besar dalam menyelamatkan puluhan penduduk desa di Yeongdeok-gun. Bersama dengan kepala desa nelayan setempat, dia berlari dari rumah ke rumah, memperingatkan warga akan bahaya yang mengancam.

    Tidak hanya itu, pria yang berprofesi sebagai nelayan di Negeri Ginseng itu juga membantu para warga mengungsi ke tempat yang aman.

    Aksi Heroik Sugiyanto

    Menurut laporan News1 pada 31 Maret 2025, kebakaran yang dipicu oleh angin kencang pada 25 Maret menyebar ke desa pesisir Chuksan-myeon, Yeongdeok-gun. Seorang nelayan asal Indonesia, Sugiyanto (31), tanpa ragu bergabung dengan kepala desa Yoo Myeong-shin untuk memastikan semua warga dapat menyelamatkan diri.

    Sekitar pukul 23.00 waktu setempat, keduanya bergegas membangunkan warga yang sedang tertidur dan mendesak mereka untuk segera meninggalkan rumah.

    “Nenek, ada api di gunung! Kita harus segera mengungsi!” ucapnya berteriak memperingatkan warga.

    Beberapa warga yang mengalami kesulitan bergerak langsung digendongnya untuk mencapai tempat aman.

    Bersama kepala desa, Sugiyanto membantu para lansia yang tinggal di desa tersebut untuk mengungsi sejauh 300 meter menuju pemecah gelombang di tepi pantai. Topografi desa yang berbukit membuat evakuasi menjadi tantangan besar, terutama bagi warga lanjut usia.

    ‘Tanpa Sugiyanto, Kami Semua akan Mati’

    Seorang penduduk desa yang berusia 90-an menceritakan pengalamannya. Dia mengungkapkan bagaimana nasib warga jika tidak ada Sugiyanto dengan aksi heroiknya menyelamatkan warga.

    “Jika Sugiyanto tidak ada di sana, kami semua akan mati. Saya tertidur saat menonton TV, lalu terbangun karena teriakan ‘Api!’. Ketika saya membuka pintu, Sugiyanto ada di sana, dan dia menggendong saya keluar dari rumah,” katanya.

    Sugiyanto sendiri mengaku tidak banyak mengingat kejadian malam itu karena panik dan terus berlari tanpa henti.

    “Saya tidak tahu berapa kali saya berlari bersama bos (kepala desa nelayan) malam itu. Saya membangunkan nenek-nenek dan membawa mereka turun bukit. Saya sangat ketakutan ketika melihat api sudah dekat dengan toko di depan kami,” tuturnya.

    Pria asal Indonesia yang telah bekerja sebagai pelaut di Korea Selatan selama delapan tahun ini memiliki seorang istri dan anak berusia lima tahun di tanah air. Dia juga cukup fasih berbahasa Korea, sehingga bisa berkomunikasi dengan baik dengan penduduk desa.

    “Saya sangat mencintai Korea, terutama karena penduduk desa di sini sudah seperti keluarga,” ucap Sugiyanto.

    “Saya harus pulang dalam tiga tahun lagi, tapi istri saya menelepon dan berkata bahwa dia sangat bangga dengan saya. Saya merasa sangat puas karena tidak ada yang terluka dalam kebakaran ini,” ujarnya menambahkan.

    Desa Gyeongjeong-ri 3 dihuni sekitar 60 orang, dan berkat aksi heroik Sugiyanto serta kepala desa, semua warga berhasil menyelamatkan diri tanpa korban jiwa. Para penduduk desa pun mengungkapkan rasa terima kasih mereka.

    “Jika bukan karena Sugiyanto dan kepala desa nelayan, mungkin kami sudah menghadapi bencana besar. Kami berharap dia bisa terus tinggal dan bekerja di sini karena dia adalah pemuda yang luar biasa dan dapat diandalkan,” katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Chosun Ilbo.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Keluarga ‘Juwita’ Bersama Tim Advokasi Datangi Lanal Banjarmasin

    Keluarga ‘Juwita’ Bersama Tim Advokasi Datangi Lanal Banjarmasin

    Sebelumnya, di kesempatan yang sama, Komandan Detasemen Polisi Militer Lanal (Dandenpomal) Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Ganap, mengungkap kepada awak media di markas Pomal Banjarmasin.

    “Terduga pelaku ini kan anggota Lanal Balikpapan, dan sudah kami serahkan ke Pomal Banjarmasin tadi malam,” ujarnya.

    Adapun status perkara yang awalnya tahap penyelidikan sudah ditingkatkan menjadi proses penyidikan yang bakal ditangani oleh penyidik dari Pomal Banjarmasin.

    “Kami sudah serahkan terduga pelaku sekaligus barang bukti yang menguatkan, jadi dari tingkat penyelidikan sudah ditingkatkan ke penyidikan, silakan nanti konfirmasi ke penyidik,” tutupnya.

    Adapun nama-nama dari 20 Tim Advokasi untuk ‘ Juwita’, di antaranya; 1. Dr. Muhamad Pazri , S.H.,M.H. 2. C.Oriza Sativa, S.H., M.H. 3. Kisworo Dwi Cahyono, S. P., S. H. 4. Muhammad Mauliddin Afdie, S.H., M.H. 5. Matrosul, S.H. 6. Dedi Sugiyanto,S.H.,M.H. 7. Nita Rosita, S.H. 8. Kharis Maulana Riatno, S.H. 9. Ahmadi, S.H, M.H. 10. Muhammad Laily Maswandi, S.H., M.H. 11. Ruly Septiandi, S.H.12. Armadiansyah, S.H.13. Elsa Liani, S.H.14. R. Rahmat Dannur, S.H.15. Cindy Maharani, S.H.16. Arif Maulana, S.H., M.H.17. Mustafa, S.H.18. Mbareb Slamat Pambudi,S.H.19. Panji Sugesti,S.H.20. Khairul Fahmi,S.HI.

  • Daftar 102 Lokasi Shalat Idul Fitri Muhammadiyah di Surabaya, Senin 31 Maret 2025 – Halaman all

    Daftar 102 Lokasi Shalat Idul Fitri Muhammadiyah di Surabaya, Senin 31 Maret 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Simak daftar 102 lokasi shalat Idul Fitri di Surabaya yang digelar PP Muhammadiyah pada Senin, 31 Maret 2025.

    Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan, 1 Syawal 1446 H yang merupakan Hari Raya Idul Fitri 2025 jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

    Dengan demikian, warga Muhammadiyah dapat melaksanakan shalat Id pada Senin mendatang.

    Untuk memfasilitasi umat muslim, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya telah menyiapkan 102 lokasi shalat Id di Kota Surabaya.

    Beberapa di antaranya di Jl. Makam Peneleh 37 (Depan Masjid Bahagia) atau Halaman Masjid An Nuur Warugunung.

    Berikut daftar 102 lokasi shalat Idul Fitri di Surabaya yang digelar PP Muhammadiyah pada Senin, 31 Maret 2025, dikutip dari klikmu.co.

    1. Lokasi: Makam Peneleh 37 (Depan Masjid Bahagia)    
    Khatib: Ust. Misbahul Munir, S.Pd.I.

    2. Lokasi: Lapangan Cendana, Jl. Kombes Pol M. Duryat
    Khatib: Ust. Imam Abdillah

    3. Lokasi: Jl. Blauran (Depan Empire)
    Khatib: Ust. Asmuni, S.Th.I., M.Pd.I., M.Si.

    4. Lokasi: Jl. Bulaksari Masjid Surabaya
    Khatib: st. Arip Adam S.Pd.

    5. Lokasi: Jl. Wonosari Wetan Baru Gang XI
    Khatib: Ust. Drs. H. Imam Subari

    6. Lokasi: Jl. Dr. Soetomo (Taman Persahabatan Korea)
    Khatib: Ust. Najih Prasetyo S.H.I., M.H

    7. Lokasi: Jl. Kedungdoro Sisi Timur dan Sisi Barat (Depan RMI)
    Khatib: Ust. Drs. H. Luqmanto

    8. Lokasi: Lap. Futsal, Jl. Ubi 1
    Khatib: Ust. M. Syaikhul Islam, M.H.I.

    9. Lokasi: Jl Raya Ketintang 45
    Khatib: Ust. Nur Rasyid Burhan, SE.

    10. Lokasi: Lapangan waduk kedurus (Kedurus Dukuh Gang I)
    Khatib: Ust. Dr. Mohammad Ikhwanudin, S.H.I., M.H.I.

    11. Lokasi: Tanah lapang Perum GSI blok. Z, AA/EE,RR
    Khatib: Ust. Akhwan Hamid, S.Pd., M.Pd.I.

    12. Lokasi: Halaman Komplek Perguruan Muhammadiyah Karangpilang
    Khatib: Ust. Drs. Khoirul Fatihin, M.Pd.I.

    13. Lokasi: Lapangan sepak bola Kebraon
    Khatib: Ust. Muhammad Zaini Al Abror, S.Pd.I.

    14. Lokasi: Lapangan sepak bola Karangpilang
    Khatib: Ust. Sunarko, S.Ag., M.Si.

    15. Lokasi: Halaman Masjid An Nuur Warugunung
    Khatib: Ust. Dino

    16. Lokasi: Halaman TK At-Taqwa (Jl. Banjar Sugihan I)
    Khatib: Ust. Amang Muazam, M.Pd.I

    17. Lokasi: Hal. Masjid Al Ittihad  (Jl. Manukan Kulon 1)
    Khatib: Ust. Luqman Hariyanto, S.Th.I.

    18. Lokasi: Halaman Masjid Sabilillah (Jl. Manukan Subur I)
    Khatib: Ust. Wafir Hasanudin, S.Pd.I., M.Pd.

    19. Lokasi: Halaman MI Muh 23 (Jl. Buntaran 156)
    Khatib: Ust. Drs. Najib Sulhan, MA.

    20. Lokasi: Depan Masjid Raden Patah (Jl. Raya Balongsari Tama Selatan)
    Khatib: Ust. Moh. Syahrul Mukarrom, S.Ag., MSI.

    21. Lokasi: Parkir Lapangan Hokky
    Khatib: Ust. H. Mariadi, S.Kep.Ns.

    22. Lokasi: Jl. Kalimantan
    Khatib: Ust. Drs. H. Sholeh Az Zuhri, M.Si.

    23. Lokasi: Halaman Lapangan Suryanaga (Atlas)
    Khatib: Ust. Drs. Hasanudin, M.Ag.

    24. Lokasi: Halaman Parkir Samsat Manyar Kertoarjo
    Khatib: Ust. Lukman Nuryadin, S.Pd.

    25. Lokasi: Masjid Asy Syuroo Jl. Gubeng Kertajaya XI    
    Khatib: Ust. H. Imanan

    26. Lokasi: Jl. Raya Pengampon Surabaya
    Khatib: Ust. H. Hari Purnomo, S.KM.

    27. Lokasi: Jl. Kebalen Timur Surabaya
    Khatib: Ust. Muhammad Ain, M.Pd.I.

    28. Lokasi: Jl. Raya Kapasan 73-75
    Khatib: Ust. Drs. Ahmad Barir, M.Si.

    29. Lokasi: Jl. Sidoyoso Gg. 5
    Khatib: Ust. H. Imam Wahyudi, S.Th I.

    30. Lokasi: Halaman SD Muh 26 Surabaya (Jl. KH. Ahmad Dahlan No.2)
    Khatib: Ust. Dhiya’ul Muflikhin, LC

    31. Lokasi: Halaman Sekolah Alam Insan Mulia
    Khatib: Ust. Dr. H. M.Sulthon Amin, M.M.

    32. Lokasi: Halaman Parkir RS Primear
    Khatib: Ust. Dikky Syadqomullah, M.Hes.

    33. Lokasi: Lapangan Basket Sentra Wisata Kuliner (SWK) Semolowaru    
    Khatib: Ust. Drs. Ec. H. Suherman Rosyidi, M.Com

    34. Lokasi: Lap Parkir KONI
    Khatib: Ust. Prof. Agus Purwanto

    35. Lokasi: Lapangan olah raga Dupak Bangunsari
    Khatib: Ust. Dr. Mulyono Redjosari, M.Si.

    36. Lokasi: Lapangan Parkir Depo Bangunan Rajawali
    Khatib: Ust. Rosyidul Arifibillah, S.Pi,. S.Pd.I.

    37. Lokasi: Halaman parkir hotel Antariksa
    Khatib: Ust. Mukhlish Budi Kurniawan, S.Si., MT.

    38. Lokasi: Depan Masjid Al Islam (Jl. Tambak Asri 204)
    Khatib: Ust. Furqon Abidin, S.Hi.

    39. Lokasi: Jl. Rembang selatan 87 – 107
    Khatib: Ust. Fery Yudi Antonis, M.Pd.I

    40. Lokasi: Jln. Pahlawan depan kantor Gubernur
    Khatib: Ust. Dr. Arfan Mu’ammar, M.Pd

    41. Lokasi: Sepanjang Jl. Demak Barat
    Khatib: Ust. Musa Abdullah

    42. Lokasi: Sepanjang Jl. Jatisari
    Khatib: Ust. Hafiz El Hudaefie, MA.

    43. Lokasi: Sepanjang Jalan Raya Dupak
    Khatib: Ust. Halim Mustafa Kamal, SH

    44. Lokasi: Jl. Raya Platuk Donomulyo (Kali Tebu)
    Khatib: Ust. Drs. H. Muhammad Nawawi, M.Si.

    45. Lokasi: Depan PT USFI Di Bawahnya Jembatan Layang Kedung Cuwek
    Khatib: Ust. H. Achmad Punari, S.Sos., M.Si.

    46. Lokasi: Halaman Depan Masjid At-Taqwa Perintis
    Khatib: Ust. MH. Fatkhurrahman, S.Pd.

    47. Lokasi: Halaman Depan Masjid Al-Mukminun (Jl. Bulak Banteng Wetan XIV No. 1-3)
    Khatib: Ust. M. Khoirul Anam, S.Th.I., M.Pd.I

    48. Lokasi: Depan Kelurahan Sidotopo Wetan (Jl. Sidotopo Wetan)
    Khatib: Ust. Fimas Al Jufri, M.Pd.

    49. Lokasi: Depan Toko Sakinah Sebelum Loket Suramadu
    Khatib: Ust. Drs. H. Moch Shohib, M.Pd.

    50. Lokasi: Lapangan Taman Galaxy
    Khatib: Ust. Zainuddin bin Bahrun, M.Ag

    51. Lokasi: Halaman Ruko City Nine
    Khatib: Ust. Akhmad Rijal Tawakal, S.Ag

    52. Lokasi: Jl. Meer Kalijudan
    Khatib: Ust. Alif Jatmiko, M.P.Hi.

    53. Lokasi: Halaman Kampus UM Surabaya
    Khatib: Ust. Muhammad Fahmi Aziz, M.H

    54. Lokasi: Jl. Raya Kenjeran (Samping Masjid Baiturrahman)
    Khatib: Ust. Fajrul Islam Ats-Tsauri, M.Hi., M.Ag

    55. Lokasi: Lapangan RT 7, RW 9 Pondok Benowo Indah    
    Khatib: Ust. Maksum Suyitno, S.Ag., M.Ag.

    56. Lokasi: Lapangan Sepak Bola kelurahan Pakal Jl. Pakal AMD
    Khatib: Ust. H. Muhammad Arifin, M.Ag.

    57. Lokasi: Halaman Sentra Pasar Raci, Jl.Raya Raci
    Khatib: Ust. Drs. KH. Marsono Adnan

    58. Lokasi: Halaman Masjid Al-Islamiyah Ds. Sumberlanggeng
    Khatib: Ust. Zunahar SH.I

    59. Lokasi: Halaman  Masjid Al Mustofa
    Khatib: Ust. Drs. Ishak, M.Pd.I.

    60. Lokasi: Halaman SD Muhammadiyah 9
    Khatib: Ust. Nafi’udin, S.HI., M.Pd.I.

    61. Lokasi: Halaman Kecamatan Bulak
    Khatib: Ust. Hazard Hanafi, M.Pd.

    62. Lokasi: Halaman Masjid Al Kahfi    
    Khatib: Ust. Nardi, S.Th.I., M.Pd

    63. Lokasi: Halaman Masjid Al Furqon
    Khatib: Ust. Adi Pramono S.Th.I.

    64. Lokasi: Halaman Masjid Al-Ghariib (Jl. Tambak Osowilangon)
    Khatib: Ust. Abd. Aziz, S.Ag.

    65. Lokasi: Halaman Weta Toserba
    Khatib: Ust. Dr. H. Suli Daim, M.M.

    66. Lokasi: Lapangan RT 01 RW 01 Gg Arjuna
    Khatib: Ust. M. Muzayyin Mahmud, M. Pd

    67. Lokasi: Halaman Kecamatan Wiyung
    Khatib: Ust. Khairan Yusuf, M.Pd.

    68. Lokasi: Halaman Masjid Al Fajr. Jl. Dukuh Pakis II No. 152-153    
    Khatib: Ust. Suri Marzuki

    69. Lokasi: Halaman Masjid Al Qolam
    Khatib: Ust. M. Al Hakim Danurwindo, MM

    70. Lokasi: Frontage JX
    Khatib: Ust. Nurul Huda, M.Pd.I

    71. Lokasi: Halaman Masjid Al Muttaqin Jl. Jemur Gayungan II No. 14
    Khatib: Ust. H. Imron Thohir, M.Pd.I.

    72. Lokasi: Jl. Dukuh Kupang No.1 (Depan Kantor Kelurahan Putat Jaya)
    Khatib: Ust. Dr. Mulyono bin Najamuddin, M.Pd.I.

    73. Lokasi: Sekitar Masjid Nurul Islam Banyu Urip Kidul VI No. 66    
    Khatib: Ust. Drs. H. Mohammad Lutfi

    74. Lokasi: Sepanjang Jl. Bromo
    Khatib: Ust. Drs. H. Zawawi Hamid, M.Pd.I.

    75. Lokasi: Halaman Masjid Al-Muttaqien Jl.Pakis Gunung I, Blok.C / 83
    Khatib: Ust. Ardiyansah M.Pd,I

    76. Lokasi: Lapangan Balai RW 4, Pakis Gunung
    Khatib: Ust. Ust. Faris Naufal Rasyid

    77. Lokasi: Halaman Masjid Al Iman Jl. Petemon Sidomulyo I / 26    
    Khatib: Ust. Ir. H. Bangun Samodra

    78. Lokasi: Ruas Jalan Pagesangan Gg I
    Khatib: Ust. Drs. H. Abdul Syukur Hasan, SH., M.Hum

    79. Lokasi: Area Masjid Al Anwar (Jl. Medokan Asri MA II No.10 Blok 0)
    Khatib: Ust. Drs. Kusbandi, M.Pd.I.

    80. Lokasi: Jl. Raya Wonorejo Indah Timur (sebelah Masjid Baiturrohman)
    Khatib: Ust. Aksar Wiyono, S.Th.I., S.Pd.I., M.Pd.I.    

    81. Lokasi: Halaman Balai RW 4 Simomulyo Baru
    Khatib: Ust. Dr. H. Ridwan Zaenal

    82. Lokasi: Jl. Simorejo Sari B-8
    Khatib: Ust. Mukhlisin

    83. Lokasi: Jl. Simo Kalangan (sisi utara depan Indomaret)
    Khatib: Ust. Drs. Moh. Syaiful

    84. Lokasi: Jl. Simorejo 3
    Khatib: Ust. Dr. Musta’in El Mandiri, LC., M.Th.I.

    85. Lokasi: Halaman Alfamidi Super Jalan Manukan Tama
    Khatib: Ust. Choiruddin, M.Ag

    86. Lokasi: Jl Raya Sambikerep  Indah (depan Perum PT HAKA)
    Khatib: Ust. Muhammad Zamrony, S.Pd., P.Ma

    87. Lokasi: Lapangan Olahraga Bringin – Depan Kantor Kecamatan Sambikerep
    Khatib: Ust. M. Adenin, M.Pd

    88. Lokasi: Gelora 10 November, Jl. Tambaksari
    Khatib: Ust. Drs. H. Subai Mustalim M.Pd.I

    89. Lokasi: Jl. Raya Kedung Cowek (Depan Masjid Said Al-Hikmah)
    Khatib: Ust. Syahroni Nur Wachid W, A.Ma

    90. Lokasi: Jl. Tambak Segaran 54-56
    Khatib: Ust. Muhammad Idris, M.Pd.I.

    91. Lokasi: Jl. Kanser
    Khatib: Ust. H. Masyhad Bahri

    92. Lokasi: Jl. Karang Asem
    Khatib: Ust. Jauhar Fuadi H. E.

    93. Lokasi: Halaman Parkir Masjid Al Qohhar
    Khatib: Ust. Drs. Qodirun Abdurohim

    94. Lokasi: Depan Masjid Bahrul Ulum Basyalam
    Khatib: Ust. Drs. Bambang Sugiyanto

    95. Lokasi: Halaman Masjid At Taqwa, Jl. Raya Sumurwelut
    Khatib: Ust. Ir. Tofiq Al-Amsyari

    96. Lokasi: Halaman Masjid Al Wahda, Dukuh Bendungan
    Khatib: Ust. Drs. H. M. Zayin Chudlori, M.Ag

    97. Lokasi: Lapangan Flores
    Khatib: Ust. Dr. Zainuddin, MZ

    98. Lokasi: Makam Ngagel    
    Khatib: Ust. Dr. M. Fazlurrahman Hadi, LC., M.Pd.I

    99. Lokasi: Halaman SMPM 5, Jl. Pucang Adi
    Khatib: Ust. H. Alim Nur Shodiq, M.Pd.I

    100. Lokasi: Terminal Bratang
    Khatib: Ust. Yasri, M.Pd.I.

    101. Lokasi: Jl. K. H. Zamhuri Lajur Selatan Pasar Pahing    
    Khatib: Ust. Dzanur Ro’in, M.Pd.I.

    102. Lokasi: Halaman Masjid Iqro’ Jl. Kyai Satari 4/43, Rungkut Menanggal
    Khatib: Ust. Sikin Abu Roja

    (Tribunnews.com/Sri Juliati)

  • Peran masyarakat penting dalam kelola air bersih Jakarta

    Peran masyarakat penting dalam kelola air bersih Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Peran masyarakat dinilai penting dalam pengelolaan air bersih atau air minum karena pengelolaan air bersih secara tidak proporsional dan konsepsional bisa menjadi pemicu konflik.

    “Konflik antarpersonal, konflik antara masyarakat dan pemerintah malah hingga konflik antarnegara,” kata pemerhati Jakarta dari Budgeting Metropolitan Watch Amir Hamzah dalam diskusi bertajuk “Peran dan Kebijakan Regulasi dalam Pengelolaan Air Minum” di Jakarta, Senin.

    Menurut Amir, melihat kondisi strategis pengelolaan air bersih, maka masyarakat baik secara personal maupun institusional harus ikut berperan dalam pengelolaan air bersih.

    “Masyarakat dapat mengambil peran melakukan pemantauan terhadap pengelolaan air bersih, terutama yang menyangkut kualitasnya agar suplai air bersih benar-benar dapat memenuhi hajat hidup manusia,” ujarnya.

    Tidak hanya itu, masyarakat juga harus memperlihatkan kesadaran untuk menggunakan air secara efisien dan efektif.

    Hal itu lantaran air merupakan salah satu faktor yang menjadi sumber kehidupan manusia. Air menjadi kebutuhan primer untuk keberlangsungan makhluk hidup, termasuk manusia.

    “Tanpa air kehidupan manusia bisa menjadi fatal. Sehingga, tanpa air, khususnya air bersih, kehidupan manusia bisa mengalami berbagai kendala,” kata Amir.

    Tidak kalah penting, masyarakat harus ikut berpartisipasi dalam pengelolaan limbah seperti memisahkan limbah organik dan anorganik serta mengelola limbah menjadi produk yang berguna.

    “Masyarakat perlu diberi pendidikan dan penguatan kesadaran serta pengetahuan tentang pentingnya pengelolaan air bersih secara baik dan berkelanjutan,” kata dia.

    Dalam diskusi yang diinisiasi Komunitas Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (KPMI) itu, pemerhati Jakarta dari Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (Katar) Sugiyanto juga menekankan pentingnya sejumlah kebijakan dan regulasi pengelolaan air bersih di Jakarta.

    Kebijakan pertama, yakni menetapkan standar dan target layanan pemerintah untuk pelayanan air minum.

    Kedua, menentukan model kebijakan pengelolaan yang digunakan, bisa berbasis perusahaan daerah, swasta atau skema kemitraan publik-swasta (public private partnership).

    “Kebijakan ketiga adalah upaya mendukung infrastruktur dan investasi pemerintah. Terakhir, mengenai peningkatan efisiensi dan berkelanjutan,” ujarnya.

    Terkait regulasi, lanjut Sugiyanto, harus dibuat dengan mengacu pada aturan hukum yang mengikat semua pihak dalam pengelolaan air minum.

    Pertama, regulasi harus dapat menjamin hak akses air bagi masyarakat. Kedua, regulasi terkait kebijakan mengontrol atau penyesuaian tarif dan subsidi.

    “Untuk poin ketiga adalah regulasi mengenai penegakan standar kualitas air. Keempat, regulasi yang mengawasi kinerja BUMD PAM Jaya, dan terakhir regulasi yang mencegah eksploitasi sumber daya air,” paparnya.

    Sementara itu, Direktur Eksekutif KPMI Andi Wijaya, yang akrab disapa Adjie Rimbawan, menuturkan pengelolaan air bersih/minum di Jakarta memiliki tantangan dan peluang yang tidak kecil.

    “Mulai dari ketersediaan air baku, akses air bersih bagi semua warga Jakarta secara berkeadilan, hingga tarif yang masih paling.murah dibandingkan daerah lain,” tambahnya.

    Oleh karena itu, Adjie sangat mendukung Perumda PAM Jaya untuk merealisasikan cakupan air bersih 100 persen di tahun 2030.

    “Saya kira Direktur Utama PAM Jaya, Pak Arief Nasrudin sudah membuat milestone yang sangat baik. PAM Jaya juga berhasil menunjukkan kinerja positif,” ujar Adjie.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

  • Disdik DKI apresiasi PAM Jaya sediakan “water purifier” di sekolah

    Disdik DKI apresiasi PAM Jaya sediakan “water purifier” di sekolah

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengapresiasi Perumda PAM Jaya yang telah menyediakan “water purifier” atau alat penyaring air minum di sejumlah sekolah.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sarjoko mengatakan, “water purifier” tersebut sangat memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan air minum para peserta didik dan guru.

    “Mereka tidak perlu lagi membeli air minum dalam kemasan. Bisa menghemat uang jajan untuk ditabung,” kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Hal itu disampaikan saat membuka Sarasehan Lingkungan Dalam Rangka Hari Air Sedunia bertajuk “Konservasi Alam dan Mitigasi Krisis Air Bersih/Minum” di Jakarta.

    Dia menuturkan bahwa dengan adanya “water purifier” tersebut juga dapat mengurangi sampah dari mengonsumsi air minum kemasan sehingga kebersihan lingkungan sekolah juga bisa lebih terjaga.

    “Mereka cukup mambawa ‘tumbler’ (botol minum) dari rumah dan bisa diisi air melalui ‘water purifier’ untuk kebutuhan konsumsi air minum di sekolah,” katanya.

    Arsip Foto – Petugas PAM Jaya berjalan di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Buaran, Kalimalang, Jakarta, Kamis (2/2/2023). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/aww/am.

    Karena itu, dia mengajak para pelajar dan mahasiswa di Jakarta, khususnya yang tergabung dalam organisasi pecinta alam untuk berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan sebagai upaya mitigasi menjaga ketersediaan air bersih/minum.

    “Saya minta para pelajar bisa ikut menanam pohon, tidak membuang sampah sembarangan, terutama di saluran maupun sungai untuk menjaga konservasi air,” tuturnya.

    Pelaksanaan sarasehan ini menjadi upaya untuk memberikan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya air bersih bagi kehidupan manusia.

    “Perlu peran dari semua pihak untuk menjaga, mempertahankan agar tidak ada krisis air bersih. Sebab, air bersih menjadi kebutuhan yang sangat mendasar. Kita tidak bisa hidup tanpa air,” kata Sarjoko.

    Arsip foto – PAM Jaya saat sosialisasi terkait tarif air bersih di apartemen. ANTARA/HO-Humas PAM Jaya/aa.

    Direktur Utama Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin menuturkan, salah satu dari 8 misi Astacita Presiden Prabowo Subianto, yakni “Memantapkan Sistem Pertahanan dan Mendorong Kemandirian Bangsa Melalui Swasembada Pangan, Energi, Air, Ekonomi Kreatif, Ekonomi Hijau dan Ekonomi Biru”.

    “Pada masa pemerintahan Pak Prabowo, air juga menjadi salah satu dari 17 program prioritas, yakni swasembada pangan, energi, dan air,” katanya.

    Arief menegaskan, diperlukan peran semua pihak untuk menjaga ketersediaan suplai air baku, termasuk melalui konservasi lingkungan.

    “Kami mendapatkan mandat untuk merealisasikan cakupan layanan air bersih 100 persen di Jakarta pada tahun 2030. Untuk itu, kelestarian sumber-sumber air perlu dijaga,” katanya.

    Direktur Eksekutif Koalisi Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (KPMI), Andi Wijaya yang akrab disapa Adjie Rimbawan menyampaikan, fenomena krisis lingkungan dan kelangkaan air bersih/minum membawa dampak signifikan terhadap realitas kehidupan sehari-hari.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sarjoko saat membuka Sarasehan Lingkungan Dalam Rangka Hari Air Sedunia bertajuk “Konservasi Alam dan Mitigasi Krisis Air Bersih/Minum” di Jakarta, Sabtu (22/3/2025). (ANTARA/HO-Dokumen pribadi)

    Saat ini ada ketidakpastian musim, cuaca ekstrem hingga peningkatan suhu terjadi lebih sering dari biasanya. “Di tengah situasi ini, konservasi air tidak hanya menjadi tindakan teknis, tetapi juga perlu peranan dan partisipasi berbagai elemen menjadi urgen dalam mengatasi krisis yang kian drastis,” katanya.

    Adjie mengungkapkan, kesadaran akan konservasi dan mitigasi krisis menjadi niscaya sebagai langkah penting untuk memahami bahwa air tidak hanya sebagai kebutuhan primer, melainkan juga bagian dari ekosistem yang tidak terpisahkan dalam menopang kehidupan manusia.

    Sarasehan lingkungan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan wawasan kepada para penggiat alam bebas tentang pentingnya menjaga kelestarian air bersih dan konservasi alam sebagai bagian menjaga keberlanjutan lingkungan demi menjaga ekosistem alam.

    Sarasehan ini menghadirkan narasumber berkompeten, yakni Direktur PAM Jaya Arief Nasrudin, pengamat perkotaan Nirwono Joga, pemerhati Jakarta Sugiyanto, Direktur Institut Hijau Indonesia Slamet Daroini dan penggiat lingkungan Reiza Patters.

    Sarasehan lingkungan ini diikuti oleh 110 peserta ekskul Sispala SMA, SMK dan Madrasah Aliyah Negeri serta komunitas tujuh Mapala di Jakarta dan 20 senior penggiat Alam Bebas sekaligus para alumni Sispala se-Jakarta.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ini Saran Aktivis dan Pengamat Soal Tantangan Pengelolaan Air Minum di Jakarta

    Ini Saran Aktivis dan Pengamat Soal Tantangan Pengelolaan Air Minum di Jakarta

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CEMPAKA PUTIH – Pengelolaan air minum di Jakarta menjadi pembahasan dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Komunitas Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (KPMI).

    FGD bertajuk “Tantangan Pengelolaan Air Minum Jakarta: Masalah dan Solusinya” itu turut dihadiri Direktur Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin; Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Tulus Abadi; Ketua Indonesia Water Institute (IWI), Firdaus Ali; serta pemerhati Jakarta, Sugiyanto (SGY) dan Amir Hamzah.

    Selain itu, diskusi juga turut dihadiri sejumlah pimpinan dan perwakilan non government organization (NGO) di Jakarta.

    Mulai dari Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta, Rico Sinaga; Direktur Jakarta Public Service, Mohammad Syaiful Jihad; dan Ketua LP2AD, Victor Irianto Napitupulu.

    Direktur Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin mengapresiasi terselenggaranya FGD untuk membahas tantangan pengelolaan air minum di Jakarta yang melibatkan semua pihak.

    “Saya kira forum ini juga menjadi penting bagi kami untuk menyampaikan progres target cakupan layanan 100 persen di tahun 2030 serta menerima masukan konstruktif,” kata Arief, di lokasi acara kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2025).

    Arief menngatakan, Perumda PAM Jaya tentunya terbuka terhadap kritik dan saran membangun agar bisa lebih baik lagi dalam memberikan layanan kepada warga Jakarta.

    “Kita sudah on the track, namun demikian juga masih memerlukan energi tambahan. Termasuk, dengan adanya masukan positif dari kawan-kawan aktivis,” terangnya.

    Ia berharap peran dari NGO untuk menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terkait pentingnya menggunakan air bersih atau air minum melalui jaringan perpipaan.

    “Penggunaan air tanah saat ini memicu land subsidance hingga dapat memicu masalah kesehatan karena sumber air yang dibuat dekat dengan tangki septik,” kata dia.

    Sementara itu, Direktur Eksekutif KPMI, Andi Wijaya mengatakan, FGD ini salah satunya diadakan rangka memperingati Hari Air Sedunia.

    “Ketersediaan air bersih dan sanitasi sangat berkaitan dengan pola hidup masyarakat. 

    Kesehatan, kualitas hidup, dan produktivitas kerja dipengaruhi oleh faktor ini,” ucap pria yang karib disapa Adjie Rimbawan ini.

    Menurutnya, Kurangnya infrastruktur air bersih atau air minum yang baik, terutama di daerah pinggiran kota dan pedesaan dapat berdampak pada kesehatan dan lingkungan. 

    Selain itu, kata dia, juga bisa memengaruhi ekonomi masyarakat.  

    “Melalui FGD ini kita ingin mengevaluasi masalah-masalah ini dan mencari solusi yang tepat sebagai masukan dan kritik membangun untuk PaM Jaya,” tegasnya.

    Sementara itu, Ketua Umum Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia, Agung Nugroho mendukung Perumda PAM Jaya untuk segera merealisasikan cakupan air minum atau air bersih 100 persen di tahun 2030.

    “Penggunaan air tanah di Jakarta dengan lingkungan permukiman padat penduduk sangat rentan pada pencemaran yang bisa berdampak pada kesehatan,” tuturnya 

    Ia mengajak masyarakat yang sudah ada jaringan perpipaan Perumda PAM Jaya untuk memanfaatkan layanan tersebut.

    “Sudah menjadi realita permukiman padat di Jakarta kalau sumber air itu biasanya berdekatan dengan tangki septik karena keterbatasan lahan. 

    Ini sangat rentan adanya pencemaran bakteri e.Coli yang bisa membahayakan kesehatan, termasuk memicu stunting,” paparnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Sidang Kasus Pengeroyokan Ketua LMDH Jatirejo Kediri : Penasihat Hukum Ungkap Ketidakadilan dalam Pengelolaan Lahan

    Sidang Kasus Pengeroyokan Ketua LMDH Jatirejo Kediri : Penasihat Hukum Ungkap Ketidakadilan dalam Pengelolaan Lahan

    Kediri (beritajatim.com) – Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri menggelar sidang kelima kasus dugaan pengeroyokan terhadap Sugiyanto, Ketua LMDH Rimba Jatirejo. Sidang yang berlangsung di Ruang Sidang Candra ini menghadirkan saksi korban Sugiyanto untuk memberikan keterangan terkait kejadian yang terjadi, pada 28 Maret 2022 lalu di Situs Watu Gajah, Dusun Sumber Bahagia, Desa Gadungan, Kecamatan Puncu.

    Menurut penasihat hukum terdakwa, Imam Muhklas, sidang ini tidak hanya soal dugaan kekerasan, tetapi juga terkait ketidakadilan dalam pengelolaan lahan oleh LMDH Jatirejo. Dia menegaskan bahwa kliennya, Jumadi, bersama enam terdakwa lainnya hanya menuntut kejelasan terkait Nota Kesepahaman (NKK) antara Perum Perhutani dengan LMDH Rimba Jatirejo yang diketuai oleh Sugiyanto.

    “Menurut klien kami, terdakwa salah satu dari tujuh orang terdakwa, ada ketidakadilan yang diperoleh dalam pengelolaan oleh LMDH Jatirejo, sehingga menjadi pemicu pada saat kejadian 2022 itu. Mereka meminta kejelasan terkait dengan NKK, ada gak, sah gak, kenapa? Karena warga di situ tidak merasakan dampak secara positif terhadap NKK,” ujar Imam Muhklas, pada Selasa (18/3/2025).

    Bahkan, menurutnya, luas lahan 620 hektar yang seharusnya bisa menyejahterakan petani justru diduga dialihfungsikan atau disewakan kepada pihak ketiga.

    Dugaan Monopoli dalam Pengelolaan Lahan

    Imam Muhklas juga menyoroti adanya dugaan potensi monopoli yang dilakukan oleh Sugiyanto dalam pengelolaan lahan di bawah naungan LMDH Jatirejo.

    “Tadi dari majelis hakim berharap agar tidak ada monopoli yang dilakukan oleh saudara Sugiyanto, dengan di bawah naungan LMDH Jatirejo, khususnya dalam pengelolaan lahan di Desa Gadungan. Kenapa demikian? Karena kalau demikian adanya itu berpotensi akan dicabut negara,” kata Imam Muhklas.

    Sementara itu, Hadi Suyanto, salah satu petani di Dusun Sumber Bahagia yang hadir dalam sidang, mengungkapkan keresahan warga yang selama ini mempertanyakan dasar hukum pengelolaan lahan.

    “Akar permasalahannya, dari pihak masyarakat ingin tahu dasar hukum pengelolaan lahan. Perhutani dengan LMDH itu ada namanya NKK. Di NKK itu istilahnya mencakup hak, kewajiban, dan semuanya. Apakah pelaksanaan di lapangan sudah sesuai dengan isi di dalamnya? Kami menanyakan ke pihak lembaga tidak dikasih tahu, akhirnya pihak masyarakat menanyakan ke Sugiyanto, ke balai desa diselesaikan,” ujar Hadi Suyanto.

    Dukungan Warga dan Mahasiswa

    Sidang yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Dwiyantoro, S.H., dengan anggota Ika Yustikasari dan Sri Haryantoro ini turut dihadiri oleh sejumlah masyarakat dan mahasiswa yang memberikan dukungan kepada para terdakwa. Imam Muhklas menilai kehadiran mereka adalah bentuk kontrol terhadap kebijakan.

    “Terkait dukungan sebagai bentuk apresiasi, fungsi kontrol dengan masyarakat. Dengan adanya mahasiswa, dan kemudian warga turun, ini menjadi teguran keras kepada pemangku kebijakan untuk mau turun ke bawah, supaya melihat petani. Mohon Pak Prabowo (Presiden RI Prabowo Subianto), ini warga sampean, supaya turun, hadir di tengah-tengah warga,” tegasnya.

    Kronologi Kasus

    Kasus ini bermula dari kejadian, pada 28 Maret 2022 lalu di Situs Watu Gajah, Dusun Sumber Bahagia, Desa Gadungan. Sugiyanto melaporkan kasus pengeroyokan ke polisi setelah insiden terjadi padanya.

    Para terdakwa baru dipanggil oleh Polres Kediri Kota pada 2024, lalu kembali dipanggil pada Februari 2025 dan langsung ditahan di Kejaksaan Negeri dalam pelimpahan perkara dari kepolisian.

    Dalam persidangan, Imam Muhklas menegaskan bahwa unsur kekerasan dalam kasus ini masih diperdebatkan.

    “Sebetulnya menurut hemat kami, tidak terjadi (kekerasan, red). Memang membawa yang bersangkutan ke desa untuk dimintai pertanggungjawaban, tidak datang dipukuli ramai-ramai. Setelah itu, saudara Sujarwo mengantar korban ke desa, aman, tidak ada satupun rambutnya putus. Niatan dari warga, mungkin karena faktor sudah geram, apalagi dengan sikap korban demikian,” jelasnya. Sidang akan berlanjut dengan agenda pembuktian lebih lanjut atas kasus ini. [nm/kun]

  • JATIM TERPOPULER: Tabungan Lebaran Emak-emak Mojokerto Lenyap – Maling Motor Beraksi Sahur di Gresik

    JATIM TERPOPULER: Tabungan Lebaran Emak-emak Mojokerto Lenyap – Maling Motor Beraksi Sahur di Gresik

    TRIBUNJATIM.COM – Kumpulan berita peristiwa yang terjadi di Jawa Timur (Jatim) tersangkum dalam berita terpopuler Jatim, Selasa, 11 Maret 2025.

    Berita pertama, emak-emak melakukan demonstrasi di Balai Desa Gading, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (10/3/2025), buntut uang tabungan Lebaran lenyap. 

    Selanjutnya berita warga Desa Balunglor Kecamatan Balung Jember, Jawa Timur menemukan jenazah Nenek Tima di aliran Sungai Bedadung, Senin (10/3/2025). 

    Ada juga berita mengenai pelaku pencurian motor asal Madura di Gresik diringkus polisi. Beraksi saat sahur.

    Berikut selengkapnya berita terpopuler Jatim hari ini, Selasa (11/3/2025) di TribunJatim.com.

    1. Emak-emak Mojokerto Geruduk Balai Desa, Buntut Tabungan Lebaran Lenyap Diduga Dibawa Kabur Pengurus

    TABUNGAN – Puluhan emak-emak nasabah koperasi simpan pinjam melakukan demo, di Balai Desa Gading, Jatirejo, Mojokerto, Senin (10/3/2025). Mereka menuntut uang tabungan yang diduga dibawa kabur oknum pengurus koperasi agar dikembalikan. (Istimewa/TribunJatim.com)

    Puluhan emak-emak melakukan demonstrasi di Balai Desa Gading, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (10/3/2025).

    Mereka menuntut kejelasan uang tabungan Lebaran di TPSP (Tempat Pelayanan Simpan Pinjam), yang diduga dibawa kabur oleh oknum pengurus koperasi di desa setempat.

    Massa protes dengan membawa buku tabungan dan poster bertuliskan, ‘Kembalikan uang kami’, ‘Semua boleh pergi asal jangan tabungan kami,’ Ubur-ubur ikan lele, uangku kau bawa kabur le.’

    Salah seorang nasabah, Siti Maratus Sholikhah (27), mengatakan, tabungan miliknya sebesar Rp 122 juta.

    Uang itu bukan hanya milik dia, melainkan juga tabungan keluarga, ibu dan anaknya, serta tetangganya.

    Ia bahkan menjual sepeda motornya hingga utang ke kerabat, untuk dana talangan mengembalikan uang tabungan dari nasabah yang dirinya koordinir.

    “Sudah menabung tujuh tahun, setor Rp 2-3 juta setiap Rabu. Tapi awal November 2024, uang tabungan tidak bisa diambil. Saya jual motor, pinjam ke saudara untuk mengembalikannya,” ungkap Siti kepada wartawan, Senin.

    Dirinya bersama nasabah lain, beberapa kali mendatangi rumah I, pengurus koperasi.

    Namun yang bersangkutan beralasan ada permasalahan di bank sehingga tidak bisa mencairkan uang tabungan.

    Hingga akhirnya para nasabah melakukan unjuk rasa di Balai Desa Gading, supaya pihak koperasi mengembalikan tabungannya.

    “Saya tidak bisa mengambil uang sejak November 2024. I beralasan ada masalah di bank, dan selalu menunda-nunda,” kata Siti.

    Furi (30) salah seorang nasabah, mengaku, dirinya sudah tujuh tahun menabung di koperasi itu. 

    Baca selengkapnya

    2. Update Nenek di Jember Hanyut di Sungai Saat Buang Air Besar, Polisi Temukan Sudah Tak Bernyawa

    EVAKUASI KORBAN HANYUT – Polisi dan warga evakuasi jenazah nenek Tima di aliran Sungai Bedadung Desa Balunglor Kecamatan Balung Jember, Jawa Timur, Senin (10/3/2025) Korban hanyut di Sungai Bedadung kawasan Desa Kaliwining Kecamatan Rambipuji Jember sejak, Sabtu (8/3/2025)  (ISTIMEWA/Dokumen Polsek Balung Jember)

    Warga Desa Balunglor Kecamatan Balung Jember, Jawa Timur menemukan jenazah Nenek Tima di aliran Sungai Bedadung, Senin (10/3/2025). 

    Nenek umur 75 tahun inu dilaporkan hilang dan hanyut di sungai Bedadung kawasan Desa Kaliwining Kecamatan Rambipuji Jember sejak Sabtu (8/3/2025). 

    Kapolsek Balung Iptu Dwi Sugiyanto mengatakan, jasad perempuan lanjut usia ini ditemukan pada pukul 06.30 WIB, dalam kondisi sudah tidak bernyawa di aliran sungai. 

    “Personel Polsek Balung mendatangi TKP perempuan ini telah meninggal dunia di aliran sungai. Selanjutnya kami bersama warga evakuasi jenazah korban,” ujarnya. 

    Menurutnya, jenazah nenek ini langsung dibawa ke Puskamas Balunglor, untuk dilakukan pemeriksaan medis. Kata dia, pihak keluaraga juga menolak dilakukan aotopsi 

    “Sehingga korban langsung dibawa pulang ke rumah duka yaitu rumah yang terletak di Dusun Bedadung wetan Desa Kaliwining Kecamatan Rambipuji,” urai Dwi. 

    Dwi mengungkapkan, dokter Puskesmas Balunglor juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan terhadap jasad korban. 

    “Tidak diketemukan tanda – tanda kekerasan kemudian korban dimakamkan,” urainya 

    Berdasarkan keterangan awal, Kata Dwi, kronologi kejadian ini awalnya korban bersama keluarganya pamit ke Sungai Bedadung, Sabtu (8/3/2025) pukul 06.00 WIB untuk buang air besar. 

    Baca selengkapnya

    3. Maling Motor Asal Madura Beraksi di Gresik saat Sahur, Dibekuk Polisi saat Kabur Menuju Surabaya

    PELAKU RANMOR DITANGKAP – Pelaku curanmor asal Madura ditangkap Tim Kalamunyeng usai membawa kabur sepeda motor, Senin (10/3/2025). Dua pelaku curanmor ditetapkan tersangka, satu orang DPO. (Istimewa/Polres Gresik)

    Pelaku pencurian sepeda motor asal Madura nekat beraksi di Gresik.

    Kedua pelaku ditangkap saat kabur ke Surabaya.

    Tim Raimas Kalamunyeng Sat Samapta Polres Gresik mengejar pelaku ranmor tersebut.

    Saat menggelar patroli rutin yang digelar pada Minggu dini hari, tim berhasil mengungkap kasus pencurian kendaraan bermotor di Jalan Panglima Sudirman, Gresik.

    Awalnya, patroli digelar untuk menindaklanjuti laporan masyarakat terkait gangguan suara sound horeg di wilayah Kecamatan Driyorejo.

    Namun, setelah dilakukan pengecekan, laporan tersebut tidak terbukti. Tim kemudian melanjutkan patroli ke arah Gresik Kota, standby di Alun-Alun Gresik, hingga bergerak menuju Jalan Panglima Sudirman.

    Sekitar pukul 03.00 WIB, Tim Raimas Kalamunyeng mencurigai keberadaan empat orang yang nongkrong di depan rumah warga, tepatnya di samping Bank BRI Cabang.

    Saat tim berusaha mendekati, keempatnya justru melarikan diri dengan sepeda motor.

    Tidak tinggal diam, petugas langsung melakukan pengejaran dan berhasil mengamankan satu pengendara motor Honda Vario merah di Jalan Panglima Sudirman.

    Baca selengkapnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Dampak Besar PIK 2: Investasi Masuk, Pajak Meningkat Pesat, Lapangan Kerja Bertambah

    Dampak Besar PIK 2: Investasi Masuk, Pajak Meningkat Pesat, Lapangan Kerja Bertambah

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Proyek Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 di Kabupaten Tangerang diharapkan membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi daerah tersebut.

    Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Tangerang, Slamet Budhi Mulyanto, mengungkapkan bahwa proyek ini telah memberikan kontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) di berbagai kecamatan.

    “Dengan adanya PIK 2, penerimaan pajak dan retribusi meningkat pesat. Pembangunan perumahan, pusat bisnis, dan sektor kuliner turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Slamet.

    PIK 2 dikembangkan sebagai kawasan modern dengan konsep Green Area dan Eco-City, yang diharapkan dapat menarik investasi serta menciptakan lapangan kerja baru. Bahkan, proyek ini dijuluki sebagai “The New Jakarta City” karena potensinya dalam mengubah peta ekonomi wilayah sekitarnya.

    Menurut pengamat kebijakan publik Sugiyanto (SGY) Emik, PIK 2 dapat menjadi penggerak utama sektor properti, pariwisata, dan perdagangan.

    “Reklamasi di kawasan ini berpotensi menarik investasi besar, baik dari dalam maupun luar negeri, yang pada akhirnya membuka banyak peluang kerja dan meningkatkan ekonomi lokal,” jelasnya.

    Namun, SGY juga mengingatkan bahwa proyek ini sedang dalam proses kajian ulang oleh pemerintah. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah tengah mengevaluasi kembali Proyek Strategis Nasional (PSN) agar lebih selaras dengan prioritas pembangunan nasional.

    “Saat ini, PSN difokuskan pada empat sektor utama: swasembada pangan, energi, hilirisasi industri, dan infrastruktur strategis seperti giant sea wall untuk mengatasi banjir di Jakarta,” pungkasnya. (*)