Tag: Sufmi Dasco Ahmad

  • Pertemuan Gibran-Dasco, Manuver Amankan Posisi di Tengah Isu Pemakzulan dan Reshuffle

    Pertemuan Gibran-Dasco, Manuver Amankan Posisi di Tengah Isu Pemakzulan dan Reshuffle

    GELORA.CO – Pengamat politik Subairi Muzakki menyampaikan, pertemuan makan siang antara Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, pada Sabtu, 9 Agustus 2025 bukan sekadar silaturahmi biasa.

    Menurutnya, pertemuan itu bisa dilihat sebagai sebuah manuver politik yang cerdas dan strategis di tengah dinamika nasional yang semakin kompleks.

    “Ini adalah langkah yang bisa dibaca sebagai upaya Gibran untuk mengonsolidasikan dukungan internal koalisi, terutama dari Partai Gerindra, sebagai tulang punggung pemerintahan Prabowo-Gibran, di saat isu pemakzulan terhadap dirinya terus bergulir sejak awal 2025,” kata Direktur Eksekutif Institut Demokrasi Republikan ini, kepada aktual.com, Jakarta, Minggu (10/8).

    Subair juga menjelaskan, usulan pemakzulan dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI, yang diserahkan ke DPR/MPR RI, meskipun secara konstitusional sulit direalisasikan karena memerlukan dukungan mayoritas parlemen dan proses panjang, tetap menjadi ancaman simbolis yang bisa mengganggu stabilitas eksekutif.

    “Dengan bertemu Dasco, yang bukan hanya Wakil Ketua DPR tapi juga tokoh kunci Gerindra, Gibran seolah mengirim sinyal kuat, posisinya aman di bawah payung Prabowo, dan setiap upaya destabilisasi akan dihadapi dengan solidaritas legislatif-eksekutif,” paparnya.

    Pertemuan ini, ujarnya, juga bisa dilihat dalam konteks kedekatan baru antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan pemerintahan Prabowo pasca-pemberian amnesti kepada Hasto Kristiyanto pada 31 Juli 2025.

    “Amnesti ini terhadap Hasto bukan hanya gestur hukum tapi barter politik yang cerdik. Prabowo merangkul oposisi potensial, sementara Megawati mendapatkan ruang untuk mendukung pemerintahan tanpa kehilangan wajah di basisnya,” tutur Subair.

    Karena itu, bila melihat dalam perspektif tersebut, menurutnya, pertemuan Gibran-Dasco bisa menjadi ekstensi dari rekonsiliasi antara Prabowo-Jokowi. Gibran ingin memastikan bahwa kedekatan Mega-Prabowo tidak menggerus posisinya, malah justru memperkuatnya dengan menjaga aliansi Gerindra tetap solid terhadap isu-isu sensitif seperti pemakzulan.

    “Di balik suasana santai dengan menu mie bakso dan dendeng balado dan tumis daun pepaya, ada dimensi lain yang tak kalah penting, yakni pengamanan jaringan Gibran di tengah hembusan isu reshuffle kabinet,” jelas Subair.

    Subair menyampaikan, meskipun Presiden Prabowo menyatakan belum akan melakukan pergantian komposisi Kabinet Merah Putih dalam waktu dekat, rumor perombakan pasca-amnesti Hasto tetap menjadi bayang-bayang.

    “Amnesti terhadap Hasto kan membuka pintu bagi kader PDIP untuk masuk cabinet. Jadi, isu pergantian menteri tetap berhembus meski Presiden Prabowo tegaskan belum ada reshuffle,” ucapnya.

    Menurut Subari, Gibran, sebagai putra Jokowi, juga memiliki jaringan loyalis di berbagai pos kementerian. Pertemuan dengan Dasco ini bisa dibaca sebagai upaya preemptif untuk ‘mengamankan’ orang-orang Jokowi di kabinet.

    “Memastikan bahwa jika reshuffle terjadi, posisi strategis tetap dipegang oleh figur-figur dekat Gibran atau Jokowi, bukan digeser oleh pengaruh baru dari PDIP. Ini adalah politik preventif yang brilian, menggabungkan diplomasi pribadi dengan kalkulasi kekuasaan jangka panjang,” kata Subair.

    Terakhir, ucap Subair, pertemuan makan siang antara Gibra dan Dasco juga untuk menunjukkan kepada publik bahwa hubungan antara Jokowi-Prabowo baik-baik saja di tengah isu ijazah palsu Jokowi, usulan pemakzulan, dan pemberian amnesti-abolisi yang seolah-olah bertentangan dengan sikap Jokowi.

    “Presiden Prabowo kini mulai membentuk karakter dan visi politiknya sendiri, tidak lagi sebatas presiden bayangan dari ambisi Jokowi. Presiden Prabowo ingin menegaskan saat ini Adalah sebagai subjek politik independent,” pungkas Subair.

  • Dasco ke Kepala Daerah Asal Gerindra: Jangan Buat Kebijakan yang Tak Populis
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        10 Agustus 2025

    Dasco ke Kepala Daerah Asal Gerindra: Jangan Buat Kebijakan yang Tak Populis Medan 10 Agustus 2025

    Dasco ke Kepala Daerah Asal Gerindra: Jangan Buat Kebijakan yang Tak Populis
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, meminta kadernya yang menjadi kepala daerah di Sumatera Utara untuk menghindari mengeluarkan kebijakan yang tidak populis.
    Menurutnya, setiap kebijakan harus pro rakyat.
    “Seluruh kepala daerah yang merupakan kader Partai Gerindra agar jangan membuat kebijakan tidak populis untuk masyarakat. Kita harus membuat kebijakan yang bermanfaat untuk masyarakat,” ujar Dasco dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/8/2025).
    Dasco menyampaikan hal ini saat menghadiri Bimbingan Teknis (Bimtek) Partai Gerindra Sumut, di Hotel Emerald Garden Medan, pada Sabtu (9/8/2025).
    Dia selanjutnya mengatakan, dengan kebijakan yang bermanfaat, diharapkan dapat meyakinkan rakyat bahwa kehadiran seorang pemimpin sebagai pembuat kebijakan berguna.
    “Kita tidak boleh euforia, kita tetap bekerja, mendekatkan diri ke masyarakat, baik sebagai kader, anggota DPRD, dan kepala daerah yang tentunya membawa nama Partai Gerindra di daerah masing-masing,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI.
    Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Gubernur Sumatera Utara yang juga kader Partai Gerindra, Bobby Nasution, menyatakan komitmennya untuk menyukseskan program pemerintah pusat.
    “Partai Gerindra telah memberikan kepercayaan kepada saya yang telah dipilih menjadi Gubernur Sumatera Utara. Kepercayaan yang diberikan ini akan dibuktikan melalui kerja yang baik dan menjadi kader yang baik,” kata Bobby Nasution dalam keterangan tertulisnya.
    Dia lalu membeberkan berbagai progres program pemerintah yang selama ini dijalankan Pemprov Sumut.
    Awalnya, dia menyebut soal kebijakan presiden tentang penetapan harga komoditas gabah kering Rp6.500/kg dan jagung Rp5.500/kg.
    “Seluruh petani menyampaikan kebijakan ini luar biasa, dan bisa dinikmati langsung ke petani,” ucapnya.
    Kemudian, Bobby menyebutkan, untuk Sumut ditargetkan akan berdiri 1.700 unit dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi).
    Saat ini, yang sudah beroperasi ada 77 dapur SPPG, dan hingga akhir tahun 2025 ditargetkan terbangun 200 dapur SPPG.
    Lalu, untuk program KMP (Koperasi Merah Putih), Pemprov Sumut telah membentuk 6.110 koperasi di desa/kelurahan merah putih.
    Kata dia, dengan sudah berjalannya program ini, maka kegiatan ekonominya juga sudah berjalan dengan omzet hingga Rp2 miliar.
    Program pemerintah pusat selanjutnya adalah sekolah rakyat (SR).
    Bobby mengatakan program itu sudah berjalan di Sumut, salah satunya berada di Kota Padangsidimpuan, yang memiliki jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gibran Makan Siang Bareng Sufmi Dasco, Menunya Bakso hingga Daun Pepaya

    Gibran Makan Siang Bareng Sufmi Dasco, Menunya Bakso hingga Daun Pepaya

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengunggah foto makan siang berdua bersama Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco. Momen tersebut diabadikan dalam unggahan Instagram resmi @gibran_rakabuming.

    Gibran terlihat mengenakan kemeja lengan pendek berwarna putih, duduk berhadapan dengan Sufmi Dasco yang mengenakan batik berlengan panjang. 

    “Makan siang bersama Wakil Ketua DPR RI Bapak Sufmi Dasco,” tulis Gibran.

    Dalam unggahan tersebut, Gibran minim menuliskan keterangan. Dirinya, juga tidak menyampaikan pembahasan apa yang dibicarakan bersama Ketua Harian DPP Gerindra tersebut.

    RI 2 tersebut hanya membagikan menu makanan yang dirinya santap bersama Dasco, meski dalam unggahan, makanan tersebut sudah tak nampak. 

    “Menunya Mie Bakso, Nasi Dendeng Balado, dan Tumis Daun Pepaya. Selamat berakhir pekan untuk kawan-kawan semua,” ujarnya. 

    Adapun, Gibran kerap membagikan kegiatannya sebagai RI 2 di akun tersebut. Pada hari Kamis (7/8/2025) misalnya, terpantau menghadiri pembukaan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025 di Jakarta Convention Center (JCC). 

    Pada awal pekan pun Gibran terpantau bertemu dengan Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGl) dan Ketua Umum Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) beserta jajaran pengurus di Kantor PGI, Jakarta Pusat.

    Pertemuan tersebut membahas berbagai isu strategis seperti penguatan toleransi, penanggulangan kasus intoleransi, dan peran organisasi keagamaan dan kepemudaan dalam menjaga rajutan kebangsaan di tengah dinamika sosial yang terus berkembang.

  • Gaspol! Hari Ini: Otak Atik Anak Ideologis, Prabowo Mulai Transisi Gerindra
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        9 Agustus 2025

    Gaspol! Hari Ini: Otak Atik Anak Ideologis, Prabowo Mulai Transisi Gerindra Nasional 9 Agustus 2025

    Gaspol! Hari Ini: Otak Atik Anak Ideologis, Prabowo Mulai Transisi Gerindra
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo Subianto dianggap tengah mempersiapkan transisi di internal Partai Gerindra.
    Founder lembaga survei KedaiKopi Hendri Satrio menilai, langkah itu tampak dari pergantian posisi sekretaris jenderal (sekjen) Gerindra dari Ahmad Muzani ke Sugiono.
    “Mungkin ini saatnya dia (Prabowo) mendapatkan sosok-sosok baru yang juga dia persiapkan untuk sustainable Gerindra,” ujar Hensat dalam program Gaspol! di YouTube Kompas.com, Sabtu (9/8/2025).
    Ia menuturkan, Muzani sudah menjabat selama 17 tahun di Gerindra dan sudah waktunya mendapatkan posisi yang lebih tinggi.
    Saat ini, Muzani didapuk menjadi Sekretaris Dewan Pembina dan Ketua Dewan Kehormatan Gerindra.
    Sementara itu, Hensat menganggap, Sugiono yang merupakan anak ideologis Prabowo, memang sudah dipersiapkan sejak lama untuk juga menduduki jabatan strategis Gerindra.

    “Karena memang Gerindra ini ya adalah Prabowo, justru pertanyaannya nanti after Prabowo, Gerindra gimana? Makanya dipersiapkan dari sekarang, sudah Sugiono deh. Apakah Sugiono tiba-tiba (ditunjuk jadi sekjen) atau sudah lama (dipersiapkan), menurut gue memang disiapin saja,” paparnya.
    Terakhir, ia menyatakan bahwa Sugiono juga punya waktu untuk belajar dalam mengelola partai.
    Pasalnya, masih ada Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan juga Muzani yang bisa menjadi mentornya.
    “Sugiono enggak sendiri, dia punya tandem dan tempat nasihat, masukan-masukan selain Pak Prabowo ada ketua harian, Dasco ya. Jadi walaupun ini terjadi pergantian, menurut gue ya enggak terlalu banyak (berpengaruh), dan satu lagi, Muzani enggak ke mana-mana, Muzani nya ada di situ,” imbuh dia.
    Simak obrolan selengkapnya dalam program Gaspol! tayang malam ini pukul 20:00 WIB.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gibran unggah momen makan siang bersama Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco

    Gibran unggah momen makan siang bersama Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco

    Momen Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka (kiri) makan siang bersama Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. ANTARA/INSTAGRAM/@gibran_rakabuming

    Gibran unggah momen makan siang bersama Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 09 Agustus 2025 – 15:46 WIB

    Elshinta.com – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka membagikan momen kebersamaan saat makan siang bersama Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @gibran_rakabuming, Sabtu.

    “Makan siang bersama Wakil Ketua DPR RI Bapak @sufmi_dasco,” tulis Wapres Gibran dalam unggahan tersebut.

    Gibran tidak menjelaskan lebih jauh isi pembicaraan dalam pertemuan tersebut. wapres hanya mengungkapkan menu makan siang yang disantap keduanya.

    “Menunya mie bakso, nasi dendeng balado, dan tumis daun pepaya,” ujarnya.

    Dalam unggahannya itu, Gibran turut mengucapkan selamat berakhir pekan kepada seluruh masyarakat. “Selamat berakhir pekan untuk kawan-kawan semua,” ucapnya.

    Dalam foto yang diunggah, Gibran terlihat duduk di meja makan panjang bersama Dasco.

    Wapres mengenakan kemeja putih lengan pendek dipadukan celana warna krem. Sementara Dasco tampil formal dengan kemeja batik bernuansa gelap.

    Keduanya duduk saling berhadapan di meja yang tertata rapi, lengkap dengan peralatan makan, lilin hias, dan bunga mawar merah sebagai dekorasi. Suasana pertemuan tampak santai namun hangat.

    Unggahan tersebut telah disukai lebih dari 26 ribu warganet dan mendapat sekitar 1.000 komentar.

    Sumber : Antara

  • Gibran Unggah Momen Makan Siang Bareng Sufmi Dasco, Menunya Bakso hingga Tumis Daun Pepaya – Page 3

    Gibran Unggah Momen Makan Siang Bareng Sufmi Dasco, Menunya Bakso hingga Tumis Daun Pepaya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka membagikan momen kebersamaan saat makan siang bersama Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @gibran_rakabuming, Sabtu (9/8).

    “Makan siang bersama Wakil Ketua DPR RI Bapak @sufmi_dasco,” tulis Wapres Gibran dalam unggahan tersebut.

    Gibran tidak menjelaskan lebih jauh isi pembicaraan dalam pertemuan tersebut. Wapres hanya mengungkapkan menu makan siang yang disantap keduanya.

    “Menunya mie bakso, nasi dendeng balado, dan tumis daun pepaya,” ujarnya.

    Dalam unggahannya itu, Gibran turut mengucapkan selamat berakhir pekan kepada seluruh masyarakat. “Selamat berakhir pekan untuk kawan-kawan semua,” ucapnya.

    Dalam foto yang diunggah, Gibran terlihat duduk di meja makan panjang bersama Dasco.

    Wapres mengenakan kemeja putih lengan pendek dipadukan celana warna krem. Sementara Dasco tampil formal dengan kemeja batik bernuansa gelap.

     

     

  • Momen Gibran Makan Siang Bareng Dasco, Menunya Bakso hingga Dendeng Balado

    Momen Gibran Makan Siang Bareng Dasco, Menunya Bakso hingga Dendeng Balado

    GELORA.CO  – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka membagikan momen makan siang bersama Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco. Momen itu dibagikan Gibran dalam Instagram resminya @gibran_rakabumig.

    Terlihat, mereka duduk berhadapan. Gibran menggunakan kemeja putih lengan pendek. Sedangkan, Dasco menggunakan batik gelap bercorak dengan lengan panjang.

    “Makan siang bersama Wakil Ketua DPR RI Bapak @sufmi_dasco,” tulis Gibran dikutip iNews.id, Sabtu (9/8/2025).

    “Menunya Mie Bakso, Nasi Dendeng Balado dan Tumis Daun Pepaya,” lanjutnya.

    Di atas meja makan siang, terlihat ada juga toples kerupuk, serta beberapa gelas dan piring. Gibran pun mengucapkan selamat akhir pekan.

    “Selamat berakhir pekan untuk kawan-kawan semua,” ucapnya

  • Bocor Daftar 210 Nama Korban Politik Jokowi, Bakal Dapat Amnesti Massal Jelang 17 Agustus

    Bocor Daftar 210 Nama Korban Politik Jokowi, Bakal Dapat Amnesti Massal Jelang 17 Agustus

    GELORA.CO – Aktivis Syahganda Nainggolan mengungkapkan fakta mengejutkan yang menguatkan dugaan adanya skenario besar di balik gelombang pengampunan politik.

    Dalam perbincangan di kanal YouTube milik Bambang Widjojanto, Syahganda menyebut bahwa amnesti untuk Hasto Kristiyanto dan abolisi bagi Tom Lembong hanyalah babak pembuka dari “opera politik” yang lebih besar.

    Ia bahkan mengklaim diminta langsung oleh Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, untuk menyusun daftar sakti tahap kedua yang berisi 210 nama tokoh yang dianggap sebagai korban politik era Jokowi.

    Daftar ini, menurutnya, disiapkan untuk menerima pengampunan massal, menyambut momentum simbolik 17 Agustus.

    Syahganda menegaskan, apa yang tengah berlangsung bukan sekadar rekonsiliasi spontan, melainkan bagian dari strategi politik yang terencana, rapi, dan penuh kalkulasi.

    Daftar 210 Nama dan Panen Politik 17 Agustus

    Sebuah strategi domino yang begitu rapi dan berlapis tentu memiliki arsitek.

    Daftar ‘sakti’ berisi 210 nama yang disusun Syahganda dan disetor kepada Dasco bukan sekadar deretan individu, melainkan semacam katalog politik selama satu dekade terakhir.

    Nama-nama besar seperti Jumhur Hidayat yang masih menggugat keadilan di Mahkamah Agung hingga Eggi Sudjana yang terus dibayangi kasus makar menjadi wajah-wajah familiar dalam daftar tersebut.

    Syahganda menyebut, daftar ini adalah kelanjutan dari “amnesti jilid dua” pasca pengampunan Hasto dan Tom Lembong, dengan target momen simbolik: 17 Agustus.

    Daftar itu juga memuat klaster Habib Rizieq Shihab, termasuk peristiwa berdarah KM50 yang menewaskan enam laskar FPI.

    Syahganda bahkan tak segan menyebutnya sebagai paket narasi persatuan nasional, yang dibungkus rapi dalam bingkai rekonsiliasi era baru.

    Pekan lalu, Presiden Prabowo Subianto memberikan amnesti kepada Hasto Kristiyanto dan abolisi untuk Tom Lembong.

    Ini bukanlah pengampunan biasa.

    Dengan membebaskan dua elite dari kubu lawan dalam kasus korupsi, Prabowo sedang membangun narasi politik baru.

    Langkah ini, yang disetujui DPR pada 31 Juli 2025, kini dilihat bukan sebagai tujuan akhir, melainkan sebagai investasi politik.

    Pada akhirnya, apa yang kita saksikan bukanlah sebuah rekonsiliasi yang lahir dari ketulusan.

    Ini adalah sebuah mahakarya transaksi politik, di mana kebebasan tokoh lawan dibarter dengan kebebasan kawan, dan prinsip hukum ditukar dengan perdamaian pragmatis.

    Ini juga menjadi pertaruhan politik dalam sejarah modern Indonesia.

    Menurut Anda, apakah ini manuver politik yang jenius, atau sebuah pengkhianatan terhadap semangat reformasi dan pemberantasan korupsi?

    Suarakan pendapat tajam Anda di kolom komentar!

  • Syahganda Bocorkan Obrolan dengan Dasco, Sejumlah Nama Disebut Masuk Amnesti Jilid 2

    Syahganda Bocorkan Obrolan dengan Dasco, Sejumlah Nama Disebut Masuk Amnesti Jilid 2

    GELORA.CO – Pembebasan Hasto Kristiyanto dan Tom Lembong serta 1.116 orang lainnya melalui amnesti dan abolisi oleh Presiden Prabowo Subianto, bukanlah yang terakhir.

    Hal itu disampaikan aktivis sekaligus intelektual publik, Syahganda Nainggolan, saat berbicara di channel Youtube Bambang Widjojanto, dikutip Kamis (7/8/2025). 

    Syahganda mendapat informasi tersebut dari orang dekat Prabowo yang juga Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad.

    “Kemudian Pak Dasco bilang, ‘Bang, kita akan lanjutkan untuk korban politik yang non koruptor, non-kasus koruptor, seperti saya, Habib Rizieq, apa segala. Insyaallah 17 Agustus, Bang, ya. Amnesti kedua gitu lho,” kata Syahganda.

    Pendiri Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle itu juga mengaku sudah menyetor 210 nama yang dianggap menjadi korban kasus politik karena dikriminalisasi.

    “Pak Dasko minta saya untuk ngumpulkan lagi teman-teman yang korban-korban Jokowi yang sudah saya hitung di sini 210 orang ya, mungkin bisa lebih lagi,” kata Syahganda.

    “Saya kirim ke Pak Dasco tadi ya kan. Nah, mudah-mudahan bisa tambah lagi supaya ini juga dapat amnesti atau abolisi atau apapun namanya,” lanjutnya.

    Syahganda menyebutkan sejumlah nama yang masih tersangkut kasus pidana terkait politik, di antaranya Jumhur Hidayat dan Eggi Sudjana.

    “Misalnya Jumhur, Jumhur sampai sekarang masih di Mahkamah Agung. Masih di Mahkam Agung kasusnya.”

    “Kasusnya Lieus Sungkharisma masih dianggap makar untuk kasus dia membela Presiden Prabowo. Eggi Sudjana masih dianggap makar belum selesai nih, banyak sekali, Kivlan Zen,” paparnya.

    Syahganda juga menyebut kasus Kilometer 50, yang seperti diketahui menewaskan 6 laskar FPI, karena beradu tembak hingga dibunuh di luar prosedur hukum oleh polisi.

    Menurutnya, kasus tersebut harus dituntut balik atas nama persatuan.

    “(Kasus Kilometer 50) itu mungkin satu klaster dengan Habib Rizieq ya. Insyaallah juga itu ditinjau ulang. Kita tuntut aja saya pikir gitu agar Presiden menunjukkan bahwa satu sisi urusannya persatuan ya yang belum tentu ideologis.”

    “Sisi lain dia harus menolong orang-orang korban politik di era Jokowi. Karena ideologis kan,” katanya.

  • Pengusaha Minta Aturan Royalti Putar Musik di Mal Dievaluasi

    Pengusaha Minta Aturan Royalti Putar Musik di Mal Dievaluasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mendorong penyempurnaan aturan terkait royalti pemutaran musik di ruang publik, tak terkecuali pusat belanja.

    Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja mengatakan bahwa royalti bukan lagi merupakan persoalan baru, tetapi salah satu dari pendekatan hak cipta di pusat perbelanjaan.

    “Memang kalau kita lihat peraturan mengenai royalti ini tentunya harus terus disempurnakan. Kenapa? Karena kegiatan usaha bertambah, jenisnya beragam, inovasinya, kreativitasnya, kemudian juga teknologinya juga bertambah,” katanya dalam konferensi pers peluncuran Indonesia Shopping Festival 2025 di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2025).

    Dia menjelaskan, penyempurnaan aturan itu sebaiknya dilakukan di dua sisi. Di sisi pertama, Alphonzus menggarisbawahi bahwa regulasi harus lebih spesifik mengatur bagaimana pusat perbelanjaan memutar lagu ciptaan siapa saja. 

    Dia berpandangan bahwa aspek teknologi menjadi tantangan pelaku usaha dalam mengidentifikasi musik maupun lagu musisi yang diputar secara terperinci.

    Di sisi lain, dia juga menyoroti pembagian royalti kepada musisi terkait. Pihaknya turut mempertanyakan cara pendistribusian royalti kepada para pencipta maupun musisi yang lagunya diputar di pusat perbelanjaan.

    Meskipun demikian, Alphonzus menyebut bahwa APPBI selama ini tetap mematuhi aturan terkait pembayaran royalti ini, di samping tata cara pelaksanaannya yang belum sempurna.

    “Sebab kalau tidak dimulai, bagaimana kita bisa menghargai para musisi, para pencipta lagu tersebut? Jadi, saya kira sikap kami dari APPBI adalah mendukung dan juga sekaligus melakukan upaya-upaya untuk perbaikan penyempurnaan aturan,” terangnya.

    Sebelumnya, wacana penarikan royalti untuk musik yang diputar di ruang publik menuai respons beragam. Terkait ini, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Hukum yang membawahi Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LKMN) untuk membuat aturan pembayaran royalti.

    Politikus Partai Gerindra ini mendorong Kementerian Hukum dan LKMN untuk menciptakan regulasi yang tidak menyulitkan bagi pendengar maupun pencipta lagu terkait.

    “Kami sudah minta Kementerian Hukum yang kemudian juga membawahi LKMN untuk juga kemudian membuat aturan yang tidak menyulitkan, sambil menunggu revisi Undang-Undang Hak Cipta oleh DPR,” katanya kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2025).