Tag: Sudirman

  • 6 Kebakaran Terjadi di Jakarta Seharian: Ratusan Rumah Ludes hingga, Hingga Gedung Bank Besar Hangus

    6 Kebakaran Terjadi di Jakarta Seharian: Ratusan Rumah Ludes hingga, Hingga Gedung Bank Besar Hangus

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kebakaran masih menjadi momok bagi Jakarta. Dalam sehari, Selasa (21/5/2025), si jago merah mengamuk enam kali di wilayah berbeda.

    Api membuat atusan rumah ludes hingga bangunan bank besar hangus.

    Berikut TribunJakarta rangkum 6 kebakaran di Jakarta yang terjadi kemarin:

    1. Ratusan Rrumah di Kemayoran Ludes

    Pukul 01.00 WIB kebakran terjadi di permukiman padat penduduk Jalan Gempol Kemayoran, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.

    Api meludeskan 543 bangunan yang mayoritas di antaranya merupakan rumah penduduk.

    Bangunan di lokasi yang berbahan tripleks atau semi permanen membuat api cepat menjalar.

    29 unit mobil pemadam dikerahkan ke lokasi kebakaran. 

    Proses pemadaman baru dinyatakan usai pada pukul 11.00 WIB.

    Dari kejadian ini, sebanyak 607 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 1.797 jiwa mengungsi.

    Adapun tiga lokasi pengungsiannya yakni di Polres Metro Jakarta Pusat, Musala Al Hasanah, dan di Masjid Baiturrahman.

    2. Gedung Bank Besar Hangus

    Menjelang sore, kebakaran terjadi di Gedung Panin Bank di Jalan Jenderal Sudirman RT 001 RW 003 Kelurahan Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

    Ruang yang terbakar ialah ruang chiller AC di gedung tersebut.

    Peristiwa itu berawal ketika pihak vendor melakukan proses instalasi pipa pergantian mesin chiller AC gedung. 

    Sebanyak 4 unit mobil pemadam dengan 16 personel dikerahkan untuk memastikan tidak ada penyalaan api. 

    Petugas sempat mengalami kendala di lokasi karena lalu lintas yang padat dan adanya busa di ruang pendingin AC. 

    Adapun area yang terbakar diperkirakan 5 meter persegi dan kerugian ditaksir sebanyak Rp 1 miliar. 

    3. Pemukiman Padat Mangga Besar

    Tak berselang lama, kebakaran melanda permukiman padat di Jalan Mangga Besar XIII RT 006 RW 004 Kelurahan Mangga Dua Selatan, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.

    Video kebakaran ini pun viral di media sosial.

    Tampak sejumlah warga turun ke kali lalu mengambil air dengan ember secara estafet untuk memadamkan rumah yang terbakar di bantaran kali. 

    Terdengar suara kepanikan warga ketika kebakaran terjadi.

    Salah satu warga berteriak kepada seorang warga untuk menjauh dari rumah yang terbakar. 

    Untuk memadamkan api, sebanyak 19 unit mobil pemadam dengan 76 personel damkar dikerahkan ke lokasi kebakaran. 

    Petugas mulai melakukan pemadaman sekitar pukul 16.00 WIB. 

    4. Usaha Katering Terbakar

    Menjelang magrib, insiden kebakaran terjadi di sebuah rumah usaha katering di Jalan Kramat Aris No. 43 RT 009 RW 003 Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

    Pihak Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur menerima informasi kebakaran sekitar pukul 17.40 WIB. 

    Sebanyak 13 unit mobil pemadam beserta 65 personel damkar meluncur ke lokasi kebakaran. 

    Sekitar pukul 18.05 WIB, tim pemadam telah berhasil melakukan pendinginan di rumah tersebut agar tidak terjadi lagi penyalaan api.

    5. Kebakaran Bengkel

    Pada malam hari, akun instagram @jakarta.terkini mengabarkan kebakaran terjadi di sebuah bengkel di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

    Menampilkan video kemacetan dengan mobil damkar yang sedang digunakan untuk pemadaman, kebakaran bengkel itu terlihat menyedot perhatian warga setempat.

    “Terjadi kebakaran bengkel di daerah Pasar Minggu, Jakarta Selatan malam ini, Selasa (21/1/2025), belum diketahui penyebab kebakaran,” tulis akun tersebut.

    Sejumlah mobil Pemadam Kebakaran sudah hadir di lokasi dan mengakibatkan lalu lintas tersendat. 

    6. Kabel Terbakar

    Pukul 19.00 WIB, kabel utilitas di bilangan Jalan Kebagusan Raya, Jakarta Selatan terbakar.

    Peristiwa itu diunggah akun instagram @pasarminggu24jam.

    “Kebakaran terjadi pada rangkaian kabel udara yang berada di Jalan kebagusan Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pada Selasa (21/1/25) Pukul 19.00 WIB,” tulis akun tersebut.

    Akun tersebut menuliskan kebakaran tersebut diduga tersulut lantaran semrawutnya posisi kabel yang saling terikat.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Kesaksian Penumpang Bus Ziarah Wali yang Tabrak Truk di Tol Ngawi, Kenek Meninggal Dunia

    Kesaksian Penumpang Bus Ziarah Wali yang Tabrak Truk di Tol Ngawi, Kenek Meninggal Dunia

    Ngawi (beritajatim.com) – Salah satu penumpang bus rombongan ziarah Wali Songo asal Cilacap memberikan kesaksian saat bus merah oranye yang ia tumpangi menabrak truk tronton bermuatan gula di Jalan Tol Ngawi, tepatnya di kilometer 559, Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Selasa (21/01/2025) pukul 15.00 WIB.

    Dalam kecelakaan ini, satu orang meninggal dunia, yaitu kenek bus bernama Imdatul Mufid (25), warga Desa Bumireja, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap.

    Pemuda itu tewas di rumah sakit di Sragen, beberapa jam setelah mendapatkan perawatan medis. Selain itu, sedikitnya 31 penumpang mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke dua rumah sakit berbeda, yakni RS Widodo Ngawi dan RS Sragen.

    Pojah, menceritakan detik-detik kecelakaan tersebut. “Saya pas lihat bawah, tahu-tahu brak, nabrak truk di depannya. Penumpang berserakan, semuanya panik,” ujarnya.

    Puluhan penumpang segera turun ke pinggir jalan setelah bus mengalami kerusakan parah di bagian depan. Beberapa korban terluka terlihat mendapatkan pertolongan pertama sebelum dibawa ke rumah sakit terdekat.

    Kronologi Kecelakaan

    Kecelakaan bermula saat bus yang dikemudikan Sudirman (57), warga Desa Sidanegara, Cilacap, membawa 51 penumpang rombongan ziarah. Diduga, sopir bus mengantuk sehingga tidak mampu mengendalikan kendaraan dan menabrak bagian belakang truk tronton yang dikemudikan Prabowo Adi (67), warga Banyumas.

    Sudirman, sopir bus mengungkapkan bahwa dirinya sedang berada di lajur cepat dan hendak berpindah ke lajur kiri. Namun, tiba-tiba bus yang melaju kencang menabrak bagian belakang truk. “Tahu-tahu bus nabrak truk. Kenek saya sampai terjepit,” jelasnya.

    Sebanyak 17 korban luka dibawa ke RS Sragen, sementara 14 lainnya dirawat di RS Widodo Ngawi. Hingga kini, beberapa korban masih mendapatkan perawatan intensif.

    Polisi telah mengamankan kedua kendaraan dan sopir yang terlibat dalam kecelakaan. Kedua kendaraan kini berada di kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi untuk penyelidikan lebih lanjut.

    Pihak kepolisian juga mengimbau kepada seluruh pengemudi untuk memastikan kondisi fisik tetap prima saat berkendara, terutama dalam perjalanan panjang. Berhenti dan beristirahat di rest area sangat dianjurkan untuk menghindari risiko kecelakaan. [fiq/ian]

  • Ruang Pendingin Gedung Bank Panin Sudirman Jakpus Terbakar, 4 Unit Damkar Dikerahkan

    Ruang Pendingin Gedung Bank Panin Sudirman Jakpus Terbakar, 4 Unit Damkar Dikerahkan

    loading…

    Ruang pendingin yang berada di Gedung Bank Panin, Jalan Sudirman, Tanah Abang, Jakarta Pusat terbakar, Selasa (21/1/2025). FOTO/DOK.Gulkarmat Jakarta

    JAKARTA – Ruang pendingin yang berada di Gedung Bank Panin, Jalan Sudirman, Tanah Abang, Jakarta Pusat kebakaran . Sebanyak 4 unit dan 16 personel dikerahkan untuk memadamkan api.

    “Iya betul ruang AHU/Pendingin gedung (Bank Panin) terbakar,” kata Command Center Gulkarmat Jakarta saat dikonfirmasi, Selasa (21/1/2025).

    Command Center menyebutkan, pihaknya menerima informasi terkait kebakaran pada pukul 11.10 WIB. Kemudian, untuk proses pendinginan pukul 11.25 WIB. Dia menuturkan, untuk memadamkan api, sebanyak 4 unit dan 16 personel pemadam kebakaran pun dikerahkan.

    “Pengerahan 4 unit dan 16 personel pemadam kebakaran,” katanya.

    Dia menambahkan, saat ini proses pemadaman telah selesai dilakukan dari ruang pendingin gedung tersebut. “Kebakaran diduga ketika Vendor melakukan proses instalasi pipa pergantian mesin Chiller AC Gedung, lalu terjadinya percikan api dan terkena Glasswoll di area ruangan terjadi penyalaan,” katanya.

    (abd)

  • 7
                    
                        Mendikti Cari Sosok yang Sebar Rekaman Suara, Bakal Tempuh Jalur Hukum
                        Nasional

    7 Mendikti Cari Sosok yang Sebar Rekaman Suara, Bakal Tempuh Jalur Hukum Nasional

    Mendikti Cari Sosok yang Sebar Rekaman Suara, Bakal Tempuh Jalur Hukum
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (
    Kemendikti Saintek
    )
    Satryo Soemantri
    Brodjonegoro meminta jajarannya mencari tahu dari mana sumber rekaman suara yang viral di media sosial.
    Rekaman suara yang viral di media sosial itu diduga adalah dirinya yang memarahi pegawai di rumah dinas.
    Ia menduga, rekaman itu disebar untuk memojokkan dirinya.
    Ia mengeklaim, suara di balik rekaman itu bukanlah dirinya.
    “Saya minta teman-teman untuk melacak dari mana sumbernya dan siapa yang lakukan dan maksudnya. Pasti maksudnya untuk memojokkan saya,” kata Satryo, saat memberikan klarifikasi mengenai polemik di Kemendikti, dikutip dari tayangan Kompas TV, Selasa (21/1/2025).
    Tak hanya itu, ia juga meminta jajarannya mencari siapa sosok yang menyebarluaskan rekaman dengan sengaja, dan mengeditnya seolah-olah dirinya menjadi subyek utama dalam rekaman suara.
    “Saya minta teman-teman yang ahli dalam bidang tersebut untuk melacak dan melihat, kalau perlu cari pelakunya siapa,” pinta Satryo.
    Ia ingin mengetahui apakah rekaman suara itu dimanipulasi, mengingat Satryo menampik anggapan soal menteri arogan.
    Kalau terbukti dimanipulasi, ia tidak segan-segan membawanya ke jalur hukum.
    “Apakah ini buatan atau manipulasi dan sebagainya. Kalau memang sudah ada manipulasi, kita lihat nanti siapa yang melakukan hal itu. Kita akan coba pastikan jalur hukum bagi mereka yang sengaja membuat konten yang seperti itu,” ujar dia.
    Sebelumnya diberitakan, anggapan “Menteri Arogan” memicu penolakan keras dari pegawai Kemendikti.
    Para pegawai ini merasa diperlakukan tidak adil oleh Satryo karena sikapnya yang disebut-sebut pemarah hingga tidak segan-segan memecat.
    Penolakan itu tecermin dari demo di depan kantornya di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (20/1/2025).
    Dengan pakaian serba hitam, pegawai Kemendikti Saintek berkumpul membawa spanduk protes bahwa mereka bukan pegawai pribadi Satryo dan istri.
    Mereka juga mengirim karangan sebagai bentuk perlawanan terhadap tindakan sewenang-wenang yang diduga dilakukan Satryo.
    Ketua Paguyuban Pegawai Kemendikti Saintek Suwitno mengatakan, masalah yang ada di Kemendikti Saintek tidak baru saja terjadi, tetapi sudah dimulai sejak adanya pergantian pejabat baru setelah Satryo diangkat sebagai Mendikti Saintek oleh Presiden.
    Pergantian jabatan itu, kata Suwitno, dilakukan dengan cara yang tidak elegan ataupun adil.
    “Tapi, dengan cara-cara yang tidak elegan, cara-cara tidak
    fair
    , cara-cara juga tidak sesuai prosedur,” kata Suwitno, di Kantor Kemendikti Saintek, Jakarta, Senin (20/1/2025).
    Lalu, permasalahan semakin runyam setelah salah satu pegawai aparatur sipil negara (ASN), yakni Neni Herlina, juga mengaku dipecat sepihak oleh Satryo.
    Neni, kata Suwitno, bertugas menangani semua urusan rumah tangga Kemendikti Saintek.
    Namun, karena ada kesalahpahaman dalam menjalankan tugas, Neni tiba-tiba dipecat oleh Satryo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mendikti Saintek Satryo Respons Demo ASN: Mungkin Ada yang Tak Nyaman dengan Mutasi Besar-besaran – Halaman all

    Mendikti Saintek Satryo Respons Demo ASN: Mungkin Ada yang Tak Nyaman dengan Mutasi Besar-besaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Mendikti Saintek), Satryo Soemantri, menghadapi unjuk rasa dari pegawainya terkait dugaan tindak kekerasan dan pemecatan sepihak.

    Demo tersebut berlangsung di kantor Kemendikti Saintek di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (20/1/2025).

    Apa respons Satryo? Ia menilai unjuk rasa ini dipicu oleh upaya mutasi besar-besaran yang dilakukan oleh kementerian. 

    Satryo menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari reformasi untuk menghemat anggaran pemerintah, sesuai arahan Presiden.

    “Kami ingin membenahi kementerian ini agar lebih efisien,” ujarnya di Institut Teknologi Bandung (ITB) setelah menghadiri pelantikan rektor, Senin.

    Bantahan Terkait Tuduhan Kekerasan

    Menanggapi tuduhan mengenai sikap arogansi dan penamparan, Satryo membantah keras. “Ini tidak ada penamparan sama sekali. Informasi itu sama sekali tidak benar,” tegasnya.

    Ia menambahkan bahwa pihaknya sedang melakukan “bersih-bersih” untuk mengatasi kegiatan yang dianggap pemborosan.

    Dalam unjuk rasa yang digelar para pegawai Kemendiktisaintek di kantor mereka di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin pagi, salah satu yang dikeluhkan adalah soal istri Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.

    Para pegawai Kemendiktisaintek bahkan membentangkan spanduk bertuliskan “Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan istri!”

    Apa tanggapan Satryo soal nama istrinya diseret-seret itu?

    “Ya pendemo kan biasanya cari sesuatu yang menarik, kan?” kata Satryo di kampus ITB Bandung, Senin (20/1). Ia baru saja menghadiri pelantikan rektor ITB.

    Satryo melanjutkan, “Intinya kita sedang bersih-bersih, bereskan banyak kegiatan yang dianggap oleh kami pemborosan. Mungkin ada yang tidak nyaman.”

    Pernyataan Dirjen Kemendikti Saintek

    Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek) Khairul Munadi mengatakan, demo yang dilakukan pegawai pada Senin (20/1/2025) terjadi hanya karena masalah rotasi dan mutasi.

    Padahal, menurut Khairul, rotasi, promosi, dan mutasi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada masa transisi Kementerian ini merupakan hal yang lumrah.

    “Kemendikti Saintek akan melakukan tindak lanjut atas berbagai aspirasi dari pegawai. Rotasi, promosi, maupun mutasi pada masa transisi Kementerian merupakan dinamika yang bisa saja dialami oleh setiap institusi,” kata Khairul dikutip dari keterangan tertulis, Senin (20/1/2025).

    Kendati demikian, Khairul menegaskan, Kemedikti Saintek akan melakukan tindak lanjut atas berbagai aspirasi dari pegawai yang melakukan demonstrasi.

    Kata dia, rotasi, promosi, maupun mutasi pada masa transisi kementerian merupakan dinamika yang bisa saja dialami oleh setiap institusi.

    “Kemendikti Saintek juga menegaskan bahwa kementerian sangat terbuka akan berbagai masukan dan aspirasi terutama dari publik dan internal,” tegas Khairul.

    Demo Pegawai

    Puluhan pegawai Kemendiktisaintek menggelar aksi demonstrasi mengecam dugaan pemecatan pegawai kementerian di depan Kantor Kemendiktisaintek, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025).

    Dalam aksi tersebut, para pegawai menggunakan pakaian berwarna hitam dan membentangkan spanduk protes Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.

    “Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri,” tulis spanduk aksi tersebut.

    Ketua Paguyuban Pegawai Ditjen Dikti, Suwitno, mengatakan selama ini prosedur mutasi jabatan di Kemendiktisaintek dilakukan secara tidak sesuai prosedur.

    “Perubahan kementerian kalau soal pergantian jabatan pimpinan itu hal yang biasa. Tapi dengan cara-cara yang tidak elegan, cara-cara tidak fair, cara-cara juga tidak sesuai prosedur,” ujar Suwitno.

    Salah satu puncak dari kekecewaan pegawai Kemendiktisaintek, adalah pemecatan salah satu pegawai di bagian rumah tangga Kemendiktisaintek.

    Suwitno mengatakan seharusnya proses pendisiplinan pegawai dilakukan secara prosedural.

    “Kalau pegawai melakukan kesalahan, itu kan bisa ditindaklanjuti dengan penjatuhan hukuman disiplin. Tapi harus jelas prosedurnya, ini tidak dilakukan sama sekali,” kata Suwitno.

    Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, massa mulai bubar sekira pukul 11.00 WIB di kantor Kemendiktisaintek.

     

  • Pegawai Kemendikti Demo Menteri, Komisi X: Segera Cari Solusi, Selesai dengan Bijak!
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        20 Januari 2025

    Pegawai Kemendikti Demo Menteri, Komisi X: Segera Cari Solusi, Selesai dengan Bijak! Nasional 20 Januari 2025

    Pegawai Kemendikti Demo Menteri, Komisi X: Segera Cari Solusi, Selesai dengan Bijak!
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian meminta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (
    Kemendikti Saintek
    ) untuk segera menyelesaikan persoalan yang mengakibatkan para pegawainya menggelar aksi demonstrasi.
    Langkah tersebut diperlukan agar perseteruan antara pegawai dengan Mendikti Saintek
    Satryo Soemantri Brodjonegoro
    tidak mengganggu kinerja Kemendikti Saintek.
    “Saya mengimbau, semua tenang dan kondusif. Silakan dicari solusi yang terbaik. Apa pun masalah yang terjadi di internal Kemendikti Saintek, tolong diselesaikan secara internal,” ujar Lalu saat dihubungi, Senin (20/1/2025).
    Politikus PKB itu mengatakan bahwa Komisi X DPR RI belum mendapatkan informasi soal penyebab para pegawai Kemendikti Saintek berdemo pada Senin (20/1/2025).
    Namun, dia berharap para pejabat di Kemendikti Saintek bisa bersikap bijak dalam mengambil keputusan, sehingga persoalan yang terjadi di internal bisa diselesaikan dan tak berlangsung berlarut-larut.
    “Seluruh pemangku kebijakan di Kemendikti Saintek, mohon dengan arif dan bijak menyelesaikan masalah ini. Agar segera fokus bekerja menjalankan program-program kementerian untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara,” pungkas Lalu.
    Diberitakan sebelumnya, pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) berkumpul di depan kantornya di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (20/1/2025).
    Mereka melakukan aksi unjuk rasa karena merasa diperlakukan tidak adil oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro.
    Dengan pakaian serba hitam, para pegawai Kemendikti Saintek berkumpul membawa spanduk protes bahwa mereka bukan pegawai pribadi Prof. Satryo dan istrinya.
    Mereka juga mengirim karangan sebagai bentuk perlawanan terhadap tindakan sewenang-wenang yang diduga dilakukan Prof. Satryo.
    Ketua Paguyuban Pegawai Kemendikti Saintek Suwitno mengatakan, masalah yang ada di Kemendikti Saintek tidak baru saja terjadi, tetapi sudah dimulai sejak adanya pergantian pejabat baru setelah Prof. Satryo diangkat sebagai Mendikti Saintek oleh Presiden Prabowo Subianto.
    Pergantian jabatan itu, kata Suwitno, dilakukan dengan cara yang tidak elegan ataupun adil.
    “Tapi dengan cara-cara yang tidak elegan, cara-cara tidak fair, cara-cara juga tidak sesuai prosedur,” kata Suwitno di Kantor Kemendikti Saintek, Jakarta, Senin (20/1/2025).
    “Nah, ini juga memang terjadi sebenarnya di pimpinan di Ditjen yang lama dan juga ada salah seorang direktur di lingkungan di Ditjen Dikti itu tidak diperlakukan secara adil,” lanjutnya.
    Permasalahan semakin runyam setelah salah satu pegawai aparatur sipil negara (ASN), yakni Neni Herlina, juga mengaku dipecat sepihak oleh Prof. Satryo.
    Neni, kata Suwitno, bertugas menangani semua urusan rumah tangga Kemendikti Saintek.
    Namun, karena ada kesalahpahaman dalam menjalankan tugas, Neni tiba-tiba dipecat oleh Prof. Satryo.
    “Kalau pegawai melakukan kesalahan, itu kan bisa ditindaklanjuti dengan penjatuhan hukuman disiplin. Tapi harus jelas prosedurnya, ini tidak dilakukan sama sekali. Bahkan diusir dan diberhentikan katanya, bahkan diminta angkat kaki,” ujarnya.
    Oleh karena itu, Paguyuban Pegawai Kemendikti Saintek bergerak melakukan aksi ini sebagai ajang untuk menunjukkan rasa, serta menunjukkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa menteri yang telah dilantik bertindak sewenang-wenang.
    “Terutama adalah kepada pejabat atau kepada Bapak Presiden yang sebenarnya mengangkat dan menunjuk beliau sebagai Menteri. Nah, kalau sudah seperti ini, apakah mau dilanjutkan atau tidak? Seorang pejabat itu yang harusnya memang menjadi contoh, apalagi di pendidikan tinggi,” ungkapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jelang Kongres di Bandung Advokat KAI Diminta Tetap Solid – Halaman all

    Jelang Kongres di Bandung Advokat KAI Diminta Tetap Solid – Halaman all

    Siti Jamaliah Lubis meminta seluruh advokat rapatkan barisan dan solid menjelang pelaksanaan kongres KAI.

    Tayang: Senin, 20 Januari 2025 03:51 WIB

    DPP KAI

    Presiden Kongres Advokat Indonesia (KAI), Siti Jamaliah Lubis 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Kongres Advokat Indonesia (KAI), Siti Jamaliah Lubis meminta seluruh advokat rapatkan barisan dan solid menjelang pelaksanaan kongres pada 10 Februari 2025 mendatang di Bandung, Jawa Barat.

    “Saya berharap para advokat membesarkan organisasi yang telah dirintis oleh pendirinya, Indra Sahnun Lubis tetap solid,” katanya, Minggu(19/1/2025).

    Menurut perempuan yang akrab disapa Mia Lubis ink advokat yang tergabung dalam KAI memiliki prestasi gemilang yang ditorehkan, yaitu hanya KAI pimpinan Presiden Siti Jamaliah Lubis dan Sekjen Apolos Djarabonga yang diakui Kementerian Hukum RI – Ditjen AHU..

    “Ini tentu kabar gembira buat KAI ISL yang telah berhasil mengembalikan KAI menjadi satu. KAI merupakan organisasi Advokat yang dibentuk melalui Kongres Advokat di Balai Sudirman 30 Mei 2008 yang dipimpin oleh Bang H Indra Sahnun Lubis,” kata Mia Lubis.

    “Kita tentu bangga kini KAI sudah memiliki sekitar 40 ribu advokat dan memiliki 34 DPD dan DPC Kabupaten – Kota di seluruh Indonesia,” tambah Mia Lubis.

    Seperti diketahui, KAI akan menyelenggarakan Kongres ke-IV di Trans Luxury Bandung pada 10 Februari mendatang.

    Kongres akan diikuti oleh DPP, DPD, DPC KAI se-Indonesia serta para peninjau.

    Rencananya Kongres juga akan dihadiri oleh Wakil Ketua DPR RI Bapak Prof Dr Sufmi Dasco Ahmad SH MH, jajaran Menteri Kabinet Merah Putih, Gubernur Jawa Barat, Wali Kota Bandung dan lain-lain.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • 3 Fakta Seputar Kebakaran Museum Satria Mandala

    3 Fakta Seputar Kebakaran Museum Satria Mandala

    Jakarta: Insiden kebakaran terjadi di Museum Satria Mandala, Jakarta Selatan, pada Minggu pagi, 19 Januari 2025. Peristiwa ini menimbulkan perhatian karena lokasi tersebut menyimpan sejarah perjuangan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Berikut adalah tiga poin terkini terkait kebakaran tersebut:

    Laporan Kebakaran dan Penanganan Awal

    Kebakaran dilaporkan pada pukul 10.58 WIB. Kasudin Gulkarmat Jakarta Selatan, Syamsul Huda, mengatakan objek yang terbakar adalah Museum Satria Mandala. ?Petugas pemadam kebakaran langsung bergerak ke lokasi dengan pengerahan awal 5 unit mobil pemadam dan 16 personel untuk menangani api.

    “Objek terbakar Museum Satria Mandala,” kata Syamsul Huda dalam keterangannya, Minggu, 19 Januari 2025.

    Baca juga: Lima Orang Dilaporkan Hilang dalam Kebakaran Glodok Plaza

    Proses Pemadaman dan Pendinginan

    Setelah laporan diterima, sebanyak 14 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi untuk mempercepat pemadaman. Berdasarkan informasi terkini, api berhasil dikendalikan dan memasuki tahap pendinginan pada pukul 11.20 WIB.

    Meski demikian, belum ada informasi lebih rinci mengenai tingkat kerusakan pada bangunan museum maupun koleksi berharga yang terdapat di dalamnya.

    Museum Satria Mandala: Ikon Sejarah TNI

    Museum Satria Mandala merupakan museum khusus yang didirikan untuk mengenang sejarah perjuangan TNI. Museum ini diresmikan pada tahun 1972 oleh Presiden Soeharto.

    Museum Satria Mandala memiliki koleksi beragam, mulai dari peralatan perang kuno hingga modern, termasuk tandu yang digunakan Jenderal Sudirman saat Perang Gerilya. Kebakaran ini menjadi pukulan besar mengingat nilai sejarah yang tersimpan di museum tersebut.

    Belum diketahui lebih jelas penyebab kebakaran maupun jumlah kerugian yang ditimbulkan. Hingga saat ini, pihak damkar masih melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut.

    Jakarta: Insiden kebakaran terjadi di Museum Satria Mandala, Jakarta Selatan, pada Minggu pagi, 19 Januari 2025. Peristiwa ini menimbulkan perhatian karena lokasi tersebut menyimpan sejarah perjuangan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Berikut adalah tiga poin terkini terkait kebakaran tersebut:

    Laporan Kebakaran dan Penanganan Awal

    Proses Pemadaman dan Pendinginan

    Setelah laporan diterima, sebanyak 14 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi untuk mempercepat pemadaman. Berdasarkan informasi terkini, api berhasil dikendalikan dan memasuki tahap pendinginan pada pukul 11.20 WIB.

    Meski demikian, belum ada informasi lebih rinci mengenai tingkat kerusakan pada bangunan museum maupun koleksi berharga yang terdapat di dalamnya.

    Museum Satria Mandala: Ikon Sejarah TNI

    Museum Satria Mandala merupakan museum khusus yang didirikan untuk mengenang sejarah perjuangan TNI. Museum ini diresmikan pada tahun 1972 oleh Presiden Soeharto.
     
    Museum Satria Mandala memiliki koleksi beragam, mulai dari peralatan perang kuno hingga modern, termasuk tandu yang digunakan Jenderal Sudirman saat Perang Gerilya. Kebakaran ini menjadi pukulan besar mengingat nilai sejarah yang tersimpan di museum tersebut.

    Belum diketahui lebih jelas penyebab kebakaran maupun jumlah kerugian yang ditimbulkan. Hingga saat ini, pihak damkar masih melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Soal Wacana Pembatasan Usia Bermain Medsos pada Anak, Ini Kata Warga

    Soal Wacana Pembatasan Usia Bermain Medsos pada Anak, Ini Kata Warga

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengungkapkan wacana untuk melakukan pembatasan usia pada anak dalam bermain media sosial (medsos). Pembatasan itu diketahui guna menjaga dan melindungi anak-anak dari bahaya dan risiko negatif pada medsos.

    Sehubungan dengan wacana ini, sejumlah warga mengungkapkan pendapatnya terkat pembatasan usia bermain medsos. 

    Pertama, Leona dari Bekasi. Leona mengatakan dirinya belum mendengar secara jelas terkait wacana tersebut. Namun, dirinya mengaku setuju terkait kebijakan tersebut. 

    “Pernah dengar cuman belum viral banget beritanya belum terdengar banget berita tentang pembatasan itu,” katanya kepada Beritasatu.com di Jalan Sudirman, Jakarta, Minggu (19/1/2025).

    Bukan tanpa alasan, Leona mengaku setuju karena menurutnya screening time pada anak-anak di handphone sudah over atau berlebihan. Terlebih katanya dengan konten di media sosial seperti di Instagram, Tik Tok, Facebook, atau Twitter tidak bisa difilter. 

    “Jadi kita sebagai ibu atau orang tua yang terkadang pekerja juga, enggak bisa yang 24 jam mengawasi aktivitas anak di media sosial,” ujarnya. 

    “Kalau memang benar terealisasi saya setuju banget minimal 15 tahun ke atas,” tutupnya. 

    Senadanya dengan Leona, Rudi dari Jakarta juga mengaku setuju pada wacana tersebut. Menurutnya wacana itu akan menjadi kebijakan yang bagus bagi tumbuh kembang anak-anak.

    “Kalau ada atau tidaknya (wacana tersebut) saya belum tahu. Namun, kalau memang itu ada itu mungkin lebih bagus,” ujarnya tentang pembatasan usia bermain medsos. 

    “Karena selama ini kan kita tahu untuk hiburan juga di bioskop kan juga dibatasi. Nah, mungkin di medsos juga perlu dibatasi juga untuk mencegah hal-hal yang yang tidak baik,” tambahnya. 

    Selain itu, Indana dari Palmerah Jakarta juga mengaku setuju dengan wacana itu. Dia berharap kebijakan itu bisa membantu para orang tua dalam mengontrol anak dalam bermain media sosial.   

    “Iya saya sih sempat dengar cuma masih selentingan. Saya sangat setuju karena buat mengontrol anak juga untuk bermain media sosial,” tandasnya terkait pembatasan usia dalam bermain medsos. 

  • Dua Kali Momen Keakraban Ahok dan Anies

    Dua Kali Momen Keakraban Ahok dan Anies

    Jakarta

    Dua mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Anies Baswedan, kembali pamer keakraban. Dua kali sudah keduanya menunjukkan keakraban ke publik.

    Ahok dan Anies sempat menunjukkan kedekatan pada 31 Desember 2024 lalu. Kala itu, keduanya sama-sama mengikuti acara jelang tahun baru di Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

    Tak sekadar bertemu, keduanya bahkan menjanjikan adanya kejutan di 2025. Mereka berdua juga sempat tertawa dan tersenyum bersama.

    Usai acara, keduanya ditanya soal apa yang dibahas saat bisik-bisik. “Pak Ahok ditanyain bisikin apa? Saya bilang bisikannya…,” kata Anies sambil memegang Ahok di Balai Kota Jakarta.

    Ahok lalu merespons Anies. Ahok mengaku tak mau membocorkan apa yang dibisikkannya kepada saingannya di Pilkada Jakarta 2017 itu.

    “Bulan depan, tunggu aja,” ucap Ahok sambil mendekat ke arah Anies.

    “Tunggu, tunggu tanggal mainnya. Nanti dong, kan sudah dibilang tunggu. Kalau tunggu ya harus tunggu dong kita,” timpal Anies.

    Anies juga menjawab soal hubungannya dengan Ahok. Dia mengatakan hubungannya dengan Ahok baik-baik saja meski pernah berbeda kubu di Pilkada 2017 dan Pemilu 2024.

    “Kan kalian yang bikin nggak mesra,” ujar Anies sambil tersenyum.

    Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat juga sempat menimpali. Dia mengatakan ada kejutan yang akan dibuat.

    “Ada kejutan di tahun depan. Pasti ada kejutan,” ujar Djarot.

    Ahok dan Anies Kembali Bertemu

    Foto: Taufiq Syarifudin/detikcom

    Kedekatan keduanya ternyata tak berhenti sampai di situ. Kemarin, Sabtu (18/1/2025), Ahok dan Anies kembali bertemu. Kali ini mereka bertemu di acara peluncuran buku yang digelar di kawasan fX Sudirman, Jakarta Pusat.

    Pantauan detikcom di lokasi, Anies tiba lebih dulu di lokasi. Dia terlihat mengenakan kemeja lengan pendek berwarna navy atau biru tua.

    Keduanya diketahui memang diagendakan memberi testimoni mengenai buku yang diluncurkan. Buku yang diluncurkan adalah ‘Makanya, Mikir!’, karya Abigail Limuria dan Cania Citta.

    Anies memulai testimoninya lebih dulu sekitar pukul 15.35 WIB. Sedangkan Ahok tiba sesaat setelah Anies memulai testimoninya. Ahok datang mengenakan kemeja lengan panjang berwarna biru muda.

    Dari atas panggung, Anies sempat menyapa Ahok yang baru datang. Dia berkelakar agar Ahok betul-betul mendengar apa yang disampaikannya.

    “Didengerin ya, Pak Ahok,” kata Anies kepada Ahok disambut riuh tepuk tangan penonton

    “Loh nggak, biar nanti nggak sama apa yang disampaikan,” ucap Anies sambil meluruskan.

    Setelah Anies selesai menyampaikan testimoninya, keduanya kembali bersalaman. Mereka terlihat santai mengobrol sambil berbisik. Keduanya juga sempat mengabadikan foto bersama para penulis buku.

    Tak lama, Anies meninggalkan lokasi itu. Dia mengaku hanya bertanya seputar kabar kepada Ahok.

    “Ngobrol apa ya, tanya kabar, gimana awal tahun,” kata Anies saat ditanya perihal obrolannya dengan Ahok.

    Diungkit mengenai kejutan yang pernah disampaikannya saat bersama Ahok, Anies enggan menjawab. Dia meminta hak itu ditanyakan kepada Ahok.

    “Nanti tanya Pak Ahok saja,” ucap Anies.

    Seusai acara, wartawan menanyai Ahok. Kata politikus PDIP tersebut, ini sekaligus menjawab perihal ‘kejutan’ yang dia janjikan saat dia dan Anies bertemu di Balai Kota.

    “Ya kan kejutan ini Januari ketemu berdua di acara pertemuan buku,” kata Ahok. “Ya saya kira, ya kejutannya ya kita sering ketemulah ini.”

    Halaman 2 dari 2

    (maa/imk)