Tag: Sudin

  • Kebakaran Hari Ini di Jatinegara, 40 Rumah Terbakar Akibat Ledakan Tabung Gas

    Kebakaran Hari Ini di Jatinegara, 40 Rumah Terbakar Akibat Ledakan Tabung Gas

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA – Permukiman warga di RT 05/RW 01, Kelurahan Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur terbakar pada Minggu (24/11/2024) sekira pukul 10.00 WIB.

    Ketua RW 01 Kelurahan Rawa Bunga, Dwi Lestari mengatakan kebakaran diduga akibat ledakan tabung gas ukuran 3 kilogram dari satu unit rumah warga di tepi aliran Kali Cipinang.

    “Informasi dari warga ada gas bocor, mau dilempar ke kali itu susah jadi dimasukkan ke dalam ember, tapi habis itu langsung meledak,” kata Dwi di Jakarta Timur, Minggu (24/11/2024).

    Padatnya permukiman warga membuat membuat api dari ledakan tabung gas tersebut dalam waktu singkat cepat merambat dari satu unit rumah ke puluhan bangunan lainnya.

    Beruntung sebelum kobaran api membesar, pemilik rumah yang terdampak ledakan gas dapat segera dievakuasi warga sekitar ke fasilitas kesehatan untuk mendapat penanganan medis.

    “Karena ini padat penduduk jadi cepat menyambarnya. Untuk sekarang saya belum memberi informasi terkait jumlah jiwa yang terdampak. Tapi banyak (rumah) yang terbakar,” ujar Dwi.

    Warga sekitar sempat berupaya melakukan pemadaman mandiri menggunakan sumber air terdekat dari lokasi, nahas upaya tidak sepenuhnya berhasil karena api kian membesar.

    Sebanyak 16 unit mobil pompa berikut 40 personel Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur dikerahkan guna memadamkan kebakaran.

    “Objek terbakar 40 rumah semi permanen. Kita mulai pemadaman pukul 10.10 WIB, selesai pukul 12.40 WIB,” kata Kasi Operasional Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Abdul Wahid.

    Tidak ada korban dalam kejadian, namun kerugian materil akibat terbakar 40 unit rumah warga RT 05/RW 01 pada area seluas 800 meter persegi itu diperkirakan mencapai Rp1.4 miliar.

    Personel Damkar Jakarta Timur saat proses pemadaman api pada permukiman warga di RT 05/RW 01, Rawa Bunga, Jatinegara, Minggu (24/11/2024). (1)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Jakpus minta warga waspadai penyakit kulit dan DBD di musim hujan

    Jakpus minta warga waspadai penyakit kulit dan DBD di musim hujan

    kelembapan dapat memicu perkembangan jamur dan bakteri

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Pusat meminta warga untuk mewaspadai penyakit kulit dan demam berdarah dengue (DBD) di musim hujan.

    “Penyakit kulit dan DBD ini yang banyak terjadi pada musim hujan dan banjir karena kondisi lingkungan lembap, ini perlu diwaspadai oleh kita dan masyarakat,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Rismasari saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Penyakit kulit yang kerap terjadi di musim hujan akibat banjir dapat berupa infeksi, alergi atau bentuk lain seperti gatal, ruam pada permukaan kulit, dan bintik-bintik kecil pada kulit saat musim hujan bisa terjadi karena kebersihan tidak terjaga baik.

    “Maka dari itu masyarakat harus menjaga kesehatan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan selalu menjaga kebersihan, baik kebersihan badan, makanan, minuman, dan lingkungan,” ujar Risma.

    Seperti menjaga kebersihan makanan dan minuman, tidak jajan sembarangan, mencuci tangan sebelum menyentuh makanan atau minuman. Lalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan saluran air supaya terhindar dari banjir, dan istirahat yang cukup serta makan makanan dengan gizi seimbang.

    Selain itu, Sudin Kesehatan Jakarta Pusat juga memiliki peran strategis dalam memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat, khususnya dalam menghadapi risiko penularan penyakit di masa pancaroba.

    Peningkatan kampanye dan edukasi kesehatan dilakukan dengan penyuluhan langsung seperti mengadakan kegiatan penyuluhan di tingkat kelurahan dan RT/RW yang melibatkan kader kesehatan, tokoh masyarakat, dan perangkat RT/RW.

    Kemudian program sekolah dengan mengintegrasikan edukasi kesehatan dalam kegiatan di sekolah melalui guru Unit Kesehatan Sekolah (UKS) atau program kesehatan lainnya seperti aksi bergizi.

    Pemkot Jakarta Pusat juga rutin kerja bakti setiap minggu untuk mencegah jentik nyamuk yang dapat meningkatkan kasus DBD saat memasuki musim hujan sekaligus mengecek saluran-saluran air agar tidak ada saluran yang tersumbat dan menyebabkan genangan hingga banjir.

    Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat mencatat sejak Januari hingga 5 September 2024, kasus DBD di Jakarta Pusat sebanyak 1.125 dan kasus meninggal lima orang di Kemayoran, Johar Baru dan Tanah Abang.

    Kasus terbanyak di Kecamatan Kemayoran 301 kasus, Johar Baru (192), Cempaka Putih (164), Tanah Abang (117), Sawah Besar (115), Menteng (115), Senen (96) dan Gambir sebanyak 25 kasus.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Tok! Pemerintah Pilih Salurkan Pupuk Subsidi Langsung Bukan BLT

    Tok! Pemerintah Pilih Salurkan Pupuk Subsidi Langsung Bukan BLT

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan subsidi pupuk kepada petani tidak akan diberikan dalam bentuk bantuan langsung atau uang. Hal ini diputuskan dalam rapat koordinasi terkait peraturan di bidang pangan di Ballroom Graha Mandiri, Jakarta, Kamis (21/11/2024).

    “Satu lagi kita sudah putuskan pupuk berupa volume, bukan uang. Kita sudah putuskan volume 9,55 juta ton, kalau uangnya kurang menyesuaikan. Kalau enggak ada nanti Menteri Keuangan nyari,” kata Zulhas usai rapat kepada wartawan.

    Zulhas menerangkan keputusan ini karena fluktuasi nilai tukar uang.

    “Karena kalau uang bisa naik bisa turun, tapi pupuk itu jumlah. Volume. Volumenya 9,55 juta ton” kata Zulhas.

    Sebelumnya ada wacana perubahan skema pemberian pupuk subsidi menjadi BLT. Hal ini dilontarkan Mantan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi saat Pemerintahan Joko Widodo, Luhut Binsar Pandjaitan.

    Foto: Ilustrasi petani memupuk. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)
    Ilustrasi petani memupuk. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)

    “Pupuk kan Rp 30 triliun tuh seperti ini. Sekarang kita direct aja, target. Jadi memang petani yang dapat, harus dapat apa namanya itu subsidi pupuk. Ya kita kirim duitnya. Nah nanti beli ke e-catalog pupuknya,” jelasnya dalam Program Economic Update CNBC Indonesia, Selasa (30/07/2024).

    Dia mengatakan, nantinya pemerintah akan menyiapkan berbagai jenis pupuk untuk petani yang memesan di e-catalog.

    Selain itu Kementerian PPN/Bappenas akan menggodok skema pupuk bersubsidi menjadi bantuan Bantuan Langsung Pupuk (BLP). Perubahan skema itu rencananya akan dimulai pada 2026 mendatang.

    Namun rencana ini ditolak oleh Komisi IV DPR RI, yang diungkapkan pada Rapat Kerja bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada, Senin (26/8/2024). Kepala Komisi IV yang menjabat saat itu, Sudin, khawatir perubahan sskema akan merugikan petani, seperti halnya program Kartu Tani.

    Petani juga menolak rencana implementasi skema pemberian subsidi ini.

    (emy/wur)

  • Cetak KTP DKI Jakarta hanya butuh 10-15 menit saja

    Cetak KTP DKI Jakarta hanya butuh 10-15 menit saja

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan bahwa pencetakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) baru, penggantian KTP rusak atau pembaharuan informasi data diri kini hanya membutuhkan waktu 10-15 menit.

    “Kami jamin pencetakan KTP bisa dilayani dengan waktu 10 sampai 15 menit sesuai standar operasional prosedur (SOP),” kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta Budi Awaluddin dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Dia mengatakan, pihaknya telah mendapat hibah sebanyak lima juta blangko dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Dengan jumlah itu tak akan ada lagi kelangkaan blangko KTP seperti bulan lalu.

    “Sudah tak ada lagi kelangkaan sejak sebulan yang lalu, karena kami sudah mendapatkan hibah blangko,” katanya.

    Adapun terkait SOP pencetakan KTP maksimal 15 menit yang diterapkan Disdukcapil ini mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Alia Noorayu Laksono.

    Hal ini, kata dia, mengingat selama ini banyak warga yang belum mendapat KTP karena keterbatasan blangko. Akibatnya harus menunggu beberapa pekan, bahkan berbulan-bulan.

    “Kemarin, warga disuruh nunggu dua minggu. Seharusnya mulai per minggu ini sudah tidak ada kendala lagi. Warga bisa langsung mendapat KTP,” ujar Alia.

    Dia kemudian mengimbau seluruh Suku Dinas (Sudin) Dukcapil di seluruh wilayah Jakarta untuk menginfokan kepada warga terkait pencetakan KTP.

    “Kita minta juga dari Sudin Dukcapil menginformasikan ke kecamatan, kelurahan, RT, RW, untuk menginformasikan biar semua warga yang masih pakai surat keterangan (suket) bisa segera mendapatkan KTP,” katanya.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • PPSU Akhirnya Datangi Rumah Oma Metia di Jakarta Selatan, Sang Lansia Diungsikan ke Rumah Tetangga 

    PPSU Akhirnya Datangi Rumah Oma Metia di Jakarta Selatan, Sang Lansia Diungsikan ke Rumah Tetangga 

    TRIBUNJAKARTA.COM – Sebanyak 10 petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Cipete Utara, Jakarta Selatan akhirnya mendatangi rumah Bernadette Meity Harleni Soeleman, atau yang akrab disapa Oma Metia.

    Oma Metia yang kini berusia 83 tahun itu terpaksa diungsikan ke rumah tetangga.

    Pasalnya, rumah Oma Metia yang berada di sudut Jalan Nangka 3, RT 11/02 Nomor 3, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu mulai dibersihkan sejak kemarin hingga hari ini.

    Lansia kelahiran Padang, Sumatera Barat itu pun bakal dibujuk agar mau menjalani medical check up (MCU).

    Diketahui, sebanyak 10 PPSU Cipete Utara dikerahkan untuk  membersihkan halaman rumah Oma Metia yang sudah lama tidak terurus.

    Rumput liar dipotong dengan menggunakan mesin pemotong rumput maupun celurit.

    Petugas PPSU terlihat membersihkan sampah-sampah, lalu dimasukkan ke karung putih.

    “Petugas PPSU bersihkan halaman rumah Oma sejak kemarin dan hari ini dilanjutkan,” ujar Dewi Mardianti, seorang Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan Kebayoran Baru di rumah Oma Metia pada Rabu (20/11/2024).

    Ia mengatakan, Oma Metia sementara diungsikan ke rumah tetangga dekat rumah sang oma.

    “Iya, tadi kami bujuk agar mau dicek kesehatannya, tapi belum mau,” katanya.

    Sementara itu, tetangga bernama Yanto mengatakan dalam waktu dekat rumah Oma Metia akan dibenahi.

    “Pemerintah Kota Jakarta Selatan, dalam hal ini Kepala Sudin Sosial, Lurah, dan Baznas sudah datang ke rumah oma,” ucap Yanto.

    “Nanti tiga hari sebelum rumah diperbaiki, saya akan diberitahu. Mudah-mudahan segera terealisasi,” lanjut dia. 

    Sosok Oma Metia

    Latar belakang Oma Metia pun sebenarnya berasal dari kalangan berada dan berpendidikan.

    Ayahnya, kata Yanto, ialah seorang Jenderal Polri era kepemimpinan Hoegeng Iman Santoso.  

    Oma Metia sendiri merupakan alumni SMAN 6 Jakarta Selatan dan lulusan Universitas Indonesia di Fakultas Ekonomi tahun 1959.

    Oma Metia ialah anak kedua dari tiga bersaudara. 

    “Kakaknya menikah tapi sudah meninggal, tante Meti dan adiknya yang bernama Om Ade tidak menikah. Tapi, sekarang Om Ade juga sudah meninggal,” ujar Yanto seperti dikutip dari Youtube @Wandawijaya TV yang tayang pada Selasa (12/11/2024) silam. 

    Oma Metia hidup di rumah yang tak lagi terawat. 

    Jika dilihat dari luar pintu gerbang rumahnya yang tua dan berkarat, rumahnya terlihat besar tetapi terbengkalai. 

    Bisa terbayang pada zamannya, rumah tua Oma Metia salah satu yang terbilang bagus di komplek perumahan itu. 

    Meski pekarangan rumahnya cukup luas, tetapi semak belukar banyak tumbuh di depan rumahnya.

    Dedaunan kering berserakan di atap dan halaman. Rumah itu sudah tak layak ditinggali. 

    Selain rumahnya yang sudah tua dan tak pernah direnovasi, bagian dalamnya pun sudah acak mawut alias berantakan bak kapal pecah.  (TribunJakarta/Wartakota)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Forkopimko Jaktim luncurkan Gugus Tugas Polri Dukung Ketahanan Pangan

    Forkopimko Jaktim luncurkan Gugus Tugas Polri Dukung Ketahanan Pangan

    Jakarta (ANTARA) – Forum Komunikasi Pimpinan Tingkat Kota Administrasi Jakarta Timur meluncurkan Gugus Tugas Polri Dukung Ketahanan Pangan Nasional di Pekarangan Pangan Bergizi di Jalan Bambu Hitam RT 010/01 Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung pada Rabu.

    Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Polisi
    Nicolas Ary Lilypaly bersama Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Timur Kusmanto dan Dandim 0505/JT Kolonel Arm Suyikno melakukan penanaman tanaman produktif di lahan pertanian perkotaan (urban farming) milik Pemprov DKI Jakarta.

    “Kami dari perwakilan Forkopimko Jaktim melakukan penanaman pohon produktif dalam mewujudkan program pemerintahan Prabowo-Gibran dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” kata Nicolas.

    Di atas lahan itu, pihaknya berencana melakukan penanaman beberapa palawija dan juga tanaman-tanaman produktif, seperti bayam, jagung, kangkung, bawang merah dan lainnya. Upaya ini untuk membantu ketahanan pangan masyarakat serta membantu pemerintah untuk menyediakan dan menyelenggarakan program makan bergizi.

    Baca juga: Polres Kepulauan Seribu kembangkan pertanian untuk ketahanan pangan

    Selain itu, pihaknya akan melakukan program perikanan dengan menyiapkan bibit ikan lele, ikan mujair dan ikan nila.

    “Kami bekerjasama dengan Pemkot Jaktim, dalam hal ini Sudin Ketahanan Pangan Perikanan dan Pertanian (KPKP) Jaktim. Jadi, semua bibit-bibit yang ada yang akan disediakan,” katanya.

    Karena itu, pihaknya berharap dengan kegiatan ini akan menambah sinergi dan membantu pemerintah dalam rangka mewujudkan swasembada pangan.

    Hal ini juga merupakan wahana edukasi buat masyarakat di sekitarnya bahwa memang tidak ada lahan yang tidak bermanfaat, tapi semua lahan bermanfaat. “Termasuk, lokasi ini menjadi lahan percontohan daripada masyarakat sebagai edukasi bagi masyarakat dan juga anak-anak generasi muda,” ujarnya.

    Dandim 0505/JT Kolonel Arm Suyikno mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini dalam mendukung ketahanan pangan yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

    “Maka, Forkopimko berkolaborasi dan bersinergi untuk melakukan penanaman tanaman produktif guna membantu masyarakat sekitar,” kata dia.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Jakpus ingatkan pendistribusian bansos tanpa pungutan liar

    Jakpus ingatkan pendistribusian bansos tanpa pungutan liar

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Pusat mengingatkan
    pihak terkait termasuk Suku Dinas Sosial setempat bahwa pendistribusian bantuan sosial (bansos) tanpa ada pungutan liar.

    “Sosialisasi yang diselenggarakan hari ini merupakan upaya untuk membentuk kesadaran bersama akan pentingnya penyaluran bantuan sosial yang bebas pungutan liar,” kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Inspektorat Pembantu Kota (Kasubag Itbanko) Jakarta Pusat Bernard saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Terkait hal itu maka dilakukan sosialisasi Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) bertema “Pendistribusian Bantuan Sosial Yang Bebas Pungutan Liar” untuk Jajaran Suku Dinas (Sudin) Sosial Jakarta Pusat.

    Kegiatan diikuti oleh 112 peserta yang terdiri dari Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) Kecamatan Sudin Sosial Jakarta Pusat dan pendamping sosial selaku penyalur bantuan sosial kepada masyarakat dengan narasumber dari Polres Jakarta Pusat.

    Bernard berharap sosialisasi ini dapat menjadi implementasi penyaluran bansos yang bebas pungutan liar dan terus diterapkan di semua pihak terkait (stakeholders).

    Hal ini mengingat budaya anti korupsi tidak hanya menjadi tanggung jawab satu pihak, tetapi merupakan tanggung jawab seluruh pihak. Kegiatan ini juga untuk membangun komitmen bersama untuk berlangsungnya
    penyaluran bansos yang bebas dari pungutan liar.

    Seluruh pihak diharapkan menjadi agen pembangun integritas di lingkungan kerja, terutama dalam pemberantasan pungutan liar.

    “Untuk mewujudkan Kota Administrasi Jakarta Pusat yang bebas dari pungli, mampu berkinerja secara optimal dan bertanggung jawab untuk memberikan hasil sesuai dengan harapan,” kata Bernard.

    Narasumber kegiatan ini, Kepala Subbagian Pembinaan Operasi (KBO) Satuan Pembinaan Masyarakat (Satbinmas) Polres Metro Jakarta Pusat Iptu Wardi Jien menekankan pentingnya mengawal pendistribusian dana bansos agar tidak ada permasalahan dan tepat sasaran sehingga orang yang memang membutuhkan dapat sejahtera sesuai UUD 1945.

    Wardi berharap, pihaknya dapat membantu memecahkan permasalahan yang terjadi di lapangan.

    Sudin Sosial Jakarta Pusat memiliki program bansos di antaranya bansos untuk Pemenuhan Kebutuhan Dasar (PKD) bagi anak usia dini, Bantuan Sosial PKD bagi lanjut usia (lansia) dan Bansos PKD bagi penyandang disabilitas.

    Kriteria penerima Bansos PKD di antaranya memiliki KTP atau Kartu Keluarga (KK) DKI Jakarta, terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), memenuhi syarat usia 0-6 tahun bagi penerima bansos PKD usia dini.

    Lalu memenuhi syarat usia 60 tahun keatyas bagi penerima bansos PKD lansia dan mengalami keterbatasan fisik/intelektual/mental/sensorik bagi penerima bansos penyandang disabilitas.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Polres Kepulauan Seribu kembangkan pertanian untuk ketahanan pangan

    Polres Kepulauan Seribu kembangkan pertanian untuk ketahanan pangan

    Jakarta (ANTARA) –

    Kepolisian Resor Kepulauan Seribu menanami lahan seluas 200 meter persegi (m2) di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, dengan sejumlah tanaman pangan sebagai upaya mendukung Gugus Tugas Polri Mendukung Ketahanan Pangan.

    “Kami telah melakukan penanaman dalam rangka ketahanan pangan di Pulau Untung Jawa, dengan memanfaatkan lahan yang ada sebelumnya, termasuk lahan di Pulau Karya,” kata Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Ajie Lukman Hidayat di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan lahan di Pulau Karya seluas sekitar 200 m2 yang dimanfaatkan untuk penanaman cabai, jagung dan singkong.

    Ajie menjelaskan, peluncuran Gugus Tugas Polri Mendukung Ketahanan Pangan dilakukan sebagai komitmen Polri dalam mendukung pemenuhan pangan di masyarakat.

    “Kami melakukan kegiatan peluncuran Gugus Tugas Polri Mendukung Ketahanan Pangan di Pulau Untung Jawa, yang merupakan arahan dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo,” kata dia.

    Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan (Asminekbang) Kabupaten Kepulauan Seribu, Iwan Samosir menyatakan, pihaknya mendukung secara maksimal Gugus Tugas Polri Mendukung Ketahanan Pangan sehingga bisa menyejahterakan masyarakat di Kepulauan Seribu.

    “Kami menyambut baik kehadiran Gugus Tugas Polri Mendukung Ketahanan Pangan sehingga semakin membantu masyarakat Kepulauan Seribu dari segi pemenuhan pangan,” kata dia

    Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu mengikuti kegiatan Launching Gugus Tugas Polri Mendukung Ketahanan Pangan secara daring dan luring dari Docking Kapal Suku Dinas (Sudin) KPKP Kepulauan Seribu di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu Selatan, Rabu.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Pemprov Kebut Pembangunan Sodetan untuk Atasi Banjir Rob di Muara Angke
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 November 2024

    Pemprov Kebut Pembangunan Sodetan untuk Atasi Banjir Rob di Muara Angke Megapolitan 20 November 2024

    Pemprov Kebut Pembangunan Sodetan untuk Atasi Banjir Rob di Muara Angke
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA)
    Jakarta Utara
    berjanji akan merampungkan pembangunan sodetan untuk mengatasi
    banjir rob
    di Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, dalam waktu cepat.
    “Kita usahakan selesai secepatnya karena ini kondisinya tidak ideal,” ucap Kepala Seksi Draninase Sudin SDA Jakarta Utara,
    Yudo Widiatmoko
    , saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Selasa.
    Namun, Yudo tidak menjelaskan secara spesifik kapan sodetan tersebut akan rampung.
    Bagi Yudo, penyelesaian pembangunan sodetan yang dilakukan di RW 11 Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, ini memang harus segera diselesaikan.
    Pasalnya, di wilayah ini air rob lama surutnya akibat inlet yang bermasalah.
    “Maka dari itu kita perbaiki dari sini, nanti ke depannya untuk lokasi-lokasi lain pasti akan kita tambah (sodetan),” ujar Yudo.
    Nantinya, sodetan di wilayah RW 11 ini akan terkoneksi ke Waduk Muara Angke.
    Air yang sudah terkumpul di Waduk Muara Angke akan dipompa ke laut.
    Yudo juga sudah menyediakan pompa dengan kapasitas 2.000 liter untuk memompa air di Waduk Pluit ke laut.
    “Dipompa di Waduk Muara Angke, dipompa dengan kapasitas 2.000 liter, itu dari waduknya ke laut,” ucap Yudo.
    Untuk diketahui, sejak Jumat (15/11/2024) hingga Selasa (19/11/2024), kawasan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, terendam banjir rob.
    Air banjir rob biasanya datang di siang hari dan akan surut dengan sendirinya saat malam tiba.
    Namun, adanya banjir rob ini cukup mengganggu aktivitas warga.
    Warga yang hendak bepergian keluar rumah harus berbasah-basahan karena menerobos banjir rob.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ketinggian air dua RT di Cilandak Timur capai 140 cm

    Ketinggian air dua RT di Cilandak Timur capai 140 cm

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mengungkapkan ketinggian air dua rukun tetangga (RT) di kawasan Cilandak Timur, Jakarta Selatan, mencapai 140 sentimeter (cm) hingga Selasa pukul 18.00 WIB.

    “Banjir dengan ketinggian air 140 cm melanda dua RT Cilandak Timur dengan penyebabnya curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut,” kata Kepala Pusat Data Informasi Kebencanaan BPBD Provinsi DKI Jakarta, Mohammad Yohan di Jakarta, Selasa.

    Yohan mengatakan, tiga jalanan di Jakarta Selatan yang masih tergenang, yakni Jalan Arteri Pondok Indah (depan Gandaria City Mall), Kebayoran Lama Utara dengan ketinggian air 30 cm.

    Kemudian, Jalan Bungur V, Kebayoran Lama Utara dengan ketinggian air 30 cm dan Jalan Jagakarsa Raya, Jagakarsa dengan ketinggian air 40 cm.

    Berdasarkan data BPBD DKI, terdapat pohon tumbang di Jalan M Kahfi 2, RT 07/01, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

    Komandan Pleton (Danton) BPBD Wilayah Jakarta Selatan, Diki Meawadi mengatakan, tidak ada pengungsi akibat banjir yang melanda wilayahnya. “Belum ada pengungsi akibat hujan lokal, warga masih di rumah,” ujar Diki.

    Unsur terkait yang menangani banjir yakni unit Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (P2B) BPBD Jakarta, Babinsa Cilandak Timur, Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Cilandak Timur serta Satpol PP.

    Selain itu Suku Dinas (Sudin) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), dan Bhabinkamtibmas.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024