Tag: Sudin

  • Sebanyak 1.687 kendaraan bermotor di Jaksel sudah lakukan uji emisi

    Sebanyak 1.687 kendaraan bermotor di Jaksel sudah lakukan uji emisi

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas (Sudin) Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Selatan (Jaksel) menyatakan telah melakukan uji emisi terhadap sebanyak 1.687 kendaraan bermotor hingga Oktober 2025 sebagai upaya menekan polusi udara.

    “Hingga akhir Oktober 2025, kami sudah melakukan uji emisi sebanyak 1.687 kendaraan,” kata Kepala Seksi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Sudin LH Jakarta Selatan Tuty Ernawati Sapardin saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Dia merinci dari total 1.687 unit kendaraan, sebanyak 1.517 unit di antaranya dinyatakan lulus, sedangkan 170 unit lainnya dinyatakan tidak lulus uji emisi.

    Uji emisi yang dilakukan dengan sistem jemput bola itu, kata dia, bertujuan mengecek ambang batas emisi yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat.

    Layanan jemput bola uji emisi itu pun dipastikan sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 66 Tahun 2020 tentang Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor, dengan menyasar Kendaraan Dinas Operasional (KDO) serta kendaraan pribadi milik pegawai dan warga.

    Beberapa lokasi yang digunakan untuk pelaksanaan uji emisi itu, antara lain Kantor Sudin LH Jakarta Selatan, Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, serta 10 kantor kecamatan di Jakarta Selatan.

    “Target kami, setiap dua bulan sekali, minimal 300 kendaraan yang mengikuti uji emisi,” ujar Tuty.

    Seperti diketahui, Sudin LH Jaksel menargetkan sebanyak 1.500 kendaraan dilakukan uji emisi gratis sepanjang 2025, dengan sasaran kendaraan pribadi roda dua atau roda empat yang berbahan bakar bensin ataupun solar.

    Uji coba itu tidak hanya dilakukan oleh Sudin LH Jaksel, tetapi juga melibatkan 108 bengkel resmi, dan hasil pengujian emisi tersebut langsung tercatat di dalam aplikasi e-Uji Emisi.

    Pelaksanaan uji emisi itu merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas udara di Jakarta.

    Maka dari itu, Sudin LH Jakarta Selatan mengimbau kepada pemilik kendaraan yang tidak lolos uji emisi agar melakukan servis rutin berkala.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 3 Penyebab Tanggul Baswedan di Jati Padang Jaksel Jebol

    3 Penyebab Tanggul Baswedan di Jati Padang Jaksel Jebol

    Jakarta

    Tanggul Baswedan di kawasan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel) jebol diterjang banjir. Pemerintah Kota Administrasi (Pemkot) Jaksel akan membangun turap permanen yang lebih tinggi sebagai upaya penanganan banjir.

    “Jadi, untuk jangka panjangnya memang akan dilakukan penurapan yang permanen,” kata Kepala Sudin SDA Jakarta Selatan, Santo, dilansir Antara, Selasa (4/11/2025).

    Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Jati Padang, Yandi Trisandi, mengatakan pihaknya mendengar aspirasi warga yang meminta tinggi turap permanen yang lebih tinggi dari Tanggul Baswedan yakni minimal 3,5 meter.

    Hal ini mengingat tinggi tanggul Baswedan yang diperkirakan sekitar tiga meter yang belum cukup menghadang debit air dari kali.

    “Kemarin warga banyak ini mengusulkan di atas tiga meter, minimal 3,5 meter itu,” ucap Yandi.

    “Karena aliran air kali yang deras, maka itu tanggul bisa jebol meskipun sudah dipasang tambalan berupa karung pasir,” katanya.

    “Melihat dari geografisnya kita aksesnya susah, kalau mengambil beko, banyak jembatan atau bangunan-bangunan yang di pinggir bantaran kali,” ucapnya.

    Yandi mengatakan saat ini untuk akses pihaknya hanya bisa mengandalkan gerobak jika mengangkat banyak barang atau bawaannya yang berat.

    Penanganan Sementara

    Sebelumnya, Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan (Sudin SDA Jaksel) memasang kayu dolken dan karung pasir untuk tanggul sementara di Jati Padang demi mengantisipasi jebolnya volume air akibat curah hujan tinggi.

    Genangan yang terjadi di sejumlah Jati Padang disebabkan curah hujan tinggi dan meluapnya Kali Mampang pada Kamis (30/10) sore sekitar pukul 15.06 WIB.

    Selain luapan kali, tembok jebol di Jalan Jati Padang III juga memicu terjadinya genangan berkisar 40 sentimeter (cm). Ada 190 jiwa yang menjadi penyintas banjir di Kelurahan Jati Padang.

    (jbr/imk)

  • 3 Rumah di Jaktim Kebakaran, Diduga Akibat Warga Lupa Matikan Kompor

    3 Rumah di Jaktim Kebakaran, Diduga Akibat Warga Lupa Matikan Kompor

    Jakarta

    Tiga unit rumah tinggal di Jl Iritasi, Cakung Timur, Jakarta Timur, terbakar pada Selasa pagi. Kebakaran itu diduga akibat salah satu warga lupa mematikan kompor.

    “Objek terbakar rumah, luas kurang lebih 100 meter persegi, 3 unit rumah tinggal,” kata Kasie Operasi Sudin Gulkarmat Jaktim Abdul Wahid, dalam keterangannya, Selasa (4/11/2025).

    Laporan terkait kebakaran itu awalnya diterima pada pukul 05.16 WIB. Saat ini situasi di lokasi api sudah padam, sebelumnya Damkar mengerahkan 12 unit mobil Damkar untuk menangani kebakaran tersebut.

    Akibat kebakaran ini, kerugian ditaksir senilai Rp 200 juta. Adapun penyebab kebakaran itu diduga karena kelalaian manusia.

    “Diduga kompor (kelalaian manusia), kronologi korban sedang memasak nasi untuk keperluan dagang, tetapi lupa untuk mematikan kompor. sehingga terjadi penyalaan dan perambatan,” katanya.

    (yld/zap)

  • Gulkarmat Jaktim evakuasi mobil pick up yang tercebur di Kali Sunter

    Gulkarmat Jaktim evakuasi mobil pick up yang tercebur di Kali Sunter

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur mengevakuasi mobil pick up yang tercebur di Kali Sunter, Jalan Cinta, RT 08/RW 03, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Senin siang.

    “Mobil pick up berhasil kami evakuasi. Evakuasi selesai pukul 12.14 WIB,” kata Kasie Operasional Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Abdul Wahid di Jakarta, Senin.

    Insiden itu pertama kali dilaporkan oleh anggota Satgas Gulkarmat Pulogadung Hery Widy sekitar pukul 11.30 WIB. Laporan menyebutkan adanya mobil pick up yang tercebur ke kali dan membutuhkan penanganan segera.

    “Mendapat laporan tersebut, kami langsung mengerahkan dua unit kendaraan penyelamatan jenis light rescue (LR) dan medium rescue (MR) dengan total 10 personel ke lokasi kejadian,” jelasnya.

    Tim Sudin Gulkarmat Jakarta Timur tiba di lokasi sekitar pukul 11.40 WIB. Petugas kemudian segera melakukan penilaian situasi dan mempersiapkan proses penarikan kendaraan dari dasar kali.

    Dari hasil pemeriksaan awal di lapangan, kata Wahid, peristiwa itu terjadi karena pengemudi mobil pick up milik Daih, hendak memundurkan kendaraannya di tepi kali.

    Namun karena di belakang terdapat kendaraan lain, pengemudi sempat panik dan salah menginjak pedal.

    “Pengemudi ingin memundurkan kendaraannya, namun karena ada kendaraan lain, pengemudi kagok dan pengemudi mobil pick up tersebut salah menginjak pedal kendaraan,” kata Wahid.

    Pengemudi berhasil keluar dengan selamat sesaat setelah kendaraan tercebur. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut.

    “Seluruh proses berjalan aman dan lancar,” ucapnya.

    Dia pun mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati saat memarkir atau memundurkan kendaraan di dekat badan air, terutama di jalur inspeksi kali yang ruang geraknya terbatas.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jaksel buat turap sepanjang 40 meter untuk tangani tanggul yang jebol

    Jaksel buat turap sepanjang 40 meter untuk tangani tanggul yang jebol

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan membuat turap sepanjang 40 meter untuk menangani tanggul Baswedan, Jati Padang, Pasar Minggu, yang jebol akibat curah hujan tinggi.

    “Nanti dibuat turap batu kali dan diberikan perkuatan dengan kolom dan sloop beton,” kata Kepala Sudin SDA Jakarta Selatan Santo saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.

    Usai hujan reda, pihaknya langsung mengerjakan turap demi menekan banjir di kawasan itu. Menurut dia, butuh banyak sumber daya manusia (SDM) lantaran aksesnya yang terbilang sempit.

    “Langsung kita kerjakan kira-kira selama 1,5 bulan karena akses material menggunakan tenaga orang untuk langsir ke lokasi,” ucapnya.

    Sebelumnya, sebanyak 35 petugas gabungan menambal sementara tembok tanggul Baswedan yang jebol dengan menggunakan karung berisi pasir.

    Genangan yang terjadi di sejumlah Jati Padang disebabkan curah hujan tinggi dan meluapnya Kali Mampang pada Kamis (30/10) sore sekitar pukul 15.06 WIB.

    Selain luapan kali, tembok jebol di Jalan Jati Padang III juga memicu terjadinya genangan berkisar 40 sentimeter (cm). Ada 190 jiwa yang menjadi penyintas genangan di Kelurahan Jati Padang.

    Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan hingga Jumat petang masih ada satu rukun tetangga (RT) di Jakarta Selatan yang terendam banjir, meski ketinggian tinggal 30 sentimeter (cm).

    Ketua RW 06, Jati Padang, Pasar Minggu, Abdul Kohar berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk bertindak cepat mengatasi jebolnya tanggul Baswedan agar tidak terulang kembali.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pasar Tumbuh di Jaktim perkuat ketahanan pangan keluarga

    Pasar Tumbuh di Jaktim perkuat ketahanan pangan keluarga

    Jakarta (ANTARA) – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Jakarta Timur menilai Pasar Tumbuh menjadi wadah untuk memperkuat ketahanan pangan keluarga.

    “Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap bulan ini menjadi wadah bagi para penggiat urban farming di wilayah Jakarta Timur untuk memasarkan hasil panen mereka sekaligus memperkuat ketahanan pangan keluarga,” kata Ketua TP PKK Jakarta Timur Essie Feransie di Jakarta Timur, Jumat.

    Menurut dia, Pasar Tumbuh merupakan kegiatan positif yang mendorong semangat masyarakat, khususnya kader PKK dan penggiat urban farming untuk terus menanam dan memanfaatkan lahan pekarangan.

    “Hari ini kami dari TP PKK Jakarta Timur bersama Sudin KPKP, Pak Asisten Ekbang, dan para pengurus PKK mengunjungi kegiatan Pasar Tumbuh. Ini sangat positif sebagai wadah bagi seluruh penggiat urban farming di Jakarta Timur,” ujar Essie.

    Dia menilai kegiatan ini mendapat sambutan baik dari masyarakat. Antusiasme warga terlihat dari tingginya transaksi dan penjualan berbagai produk hasil pertanian, olahan pangan, hingga tanaman hias yang ditawarkan.

    “Alhamdulillah, transaksi atau penjualan hari ini cukup baik, dan warga juga antusias membeli produk-produk hasil urban farming,” katanya.

    Pasar Tumbuh edisi Oktober ini diikuti oleh 65 peserta yang terdiri dari para penggiat urban farming binaan PKK, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), serta berbagai pemangku kepentingan di wilayah Jakarta Timur.

    Melalui kolaborasi ini, kegiatan pasar tumbuh tidak hanya menjadi ajang pemasaran hasil panen, tetapi juga sarana edukasi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ketahanan pangan keluarga.

    “Mudah-mudahan para penggiat urban farming terus semangat melakukan penyemaian dan panen. Kegiatan seperti ini menjadi ruang positif untuk menumbuhkan ekonomi keluarga sekaligus memperkuat ketahanan pangan di Jakarta Timur,” ucap Essie.

    Dia berharap, kegiatan berkelanjutan seperti pasar tumbuh dapat menjadikan banyak keluarga mampu memanfaatkan lahan rumah tangga untuk menanam sayur, buah, atau tanaman obat keluarga.

    Selain meningkatkan ekonomi rumah tangga, upaya ini juga diharapkan menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan berdaya pangan secara mandiri.

    Adapun pasar tumbuh digelar pada Jumat (31/10) di halaman Kantor Wali Kota Jakarta Timur, mulai pukul 07.00 WIB hingga 12.00 WIB.

    Dalam pasar tumbuh 2025 ini, para peserta merupakan penggiat urban farming dari 10 kecamatan di Jakarta Timur menampilkan berbagai produk hasil olahan pertanian, perikanan, dan peternakan.

    Mereka merupakan individu dan kelompok yang telah berhasil memanfaatkan berbagai lahan kosong dan fasilitas umum menjadi area produktif, seperti kantor pemerintahan, RPTRA, puskesmas, RSUD, pekarangan warga, gang hijau, hingga lahan tidur.

    Beragam produk lokal akan dipamerkan dalam kegiatan ini, mulai dari sayuran hidroponik dan konvensional, buah segar, telur, tempe, tomat, terong, cabai, susu, kopi, jamu, jus, bibit tanaman, hingga aneka olahan pangan dan minuman hasil urban farming.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pasar Tumbuh jadi wadah edukasi penggiat urban farming di Jaktim

    Pasar Tumbuh jadi wadah edukasi penggiat urban farming di Jaktim

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur menjadikan Pasar Tumbuh sebagai wadah untuk mengedukasi penggiat pertanian perkotaan (urban farming) di wilayah itu.

    “Pasar Tumbuh juga sebagai sarana pembinaan dan edukasi bagi para penggiat urban farming di Jakarta Timur,” kata Asisten Perekonomian Pembangunan, dan Lingkungan Hidup Kota Administrasi Jakarta Timur Fauzi di Jakarta Timur, Jumat.

    Fauzi menyebut, kegiatan Pasar Tumbuh kali ini merupakan penyelenggaraan ketiga sepanjang tahun 2025. Dalam kegiatan tersebut bukan sekadar bazar, melainkan juga ruang belajar bagi warga untuk meningkatkan keterampilan dalam mengelola pertanian perkotaan.

    “Hari ini saya bersama Sudin KPKP Jakarta Timur menghadiri Pasar Tumbuh yang pesertanya para penggiat urban farming. Selain penjualan hasil pertanian dan perikanan warga, juga ada kegiatan workshop dan edukasi mengenai pengendalian hama tanaman,” jelas Fauzi.

    Selain itu, Pasar Tumbuh yang digelar di halaman Kantor Wali Kota Jakarta Timur ini juga menjadi sarana penjualan produk hasil pertanian, peternakan, dan perikanan warga.

    Dalam kegiatan ini, narasumber dari Kebun Bibit Jakarta Timur memberikan materi seputar jenis-jenis hama tanaman serta cara penanganannya.

    Fauzi berharap, pembinaan tersebut dapat menambah wawasan para penggiat urban farming agar mampu mengatasi hama dan penyakit tanaman secara mandiri.

    “Mudah-mudahan ini bisa menambah wawasan para penggiat urban farming bagaimana mengatasi hama dan penyakit tanaman di lingkungan mereka,” ucapnya.

    Kegiatan itu juga menjadi wujud nyata komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Jakarta Timur melalui Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) dalam mendukung pengembangan pertanian perkotaan.

    Menurut Fauzi, Jakarta Timur memiliki potensi lahan yang luas dan dapat dioptimalkan untuk kegiatan pertanian produktif.

    “Potensi lahan di Jakarta Timur luar biasa. Tinggal bagaimana kita mengoptimalkannya agar memberi manfaat ekonomi dan lingkungan bagi warga,” ujarnya.

    Selain sebagai ruang edukasi, Pasar Tumbuh juga berfungsi mendekatkan produk hasil pertanian kepada masyarakat.

    “Tadi saya lihat banyak ASN dan warga yang pulang olahraga sambil membawa belanjaan. Harganya pun sangat terjangkau, misalnya beli sayuran seperti kangkung hanya Rp5.000 sudah dapat banyak,” jelasnya.

    Ke depan, Pasar Tumbuh berpotensi diperluas ke wilayah lain di Jakarta Timur agar semakin banyak masyarakat dan penggiat urban farming yang dapat berpartisipasi langsung.

    “Ke depan mungkin bisa kita perluas ke kawasan lain yang memungkinkan, agar semakin banyak masyarakat dan penggiat urban farming yang bisa terlibat langsung,” ujar Fauzi.

    Adapun pasar tumbuh digelar pada Jumat (31/10) di halaman Kantor Wali Kota Jakarta Timur, mulai pukul 07.00 WIB hingga 12.00 WIB.

    Para peserta merupakan penggiat urban farming dari 10 kecamatan di Jakarta Timur yang menampilkan berbagai produk hasil olahan pertanian, perikanan, dan peternakan.

    Mereka merupakan individu dan kelompok yang telah berhasil memanfaatkan berbagai lahan kosong dan fasilitas umum menjadi area produktif, seperti kantor pemerintahan, RPTRA, puskesmas, RSUD, pekarangan warga, gang hijau, hingga lahan tidur.

    Beragam produk lokal akan dipamerkan dalam kegiatan ini, mulai dari sayuran hidroponik dan konvensional, buah segar, telur, tempe, tomat, terong, cabai, susu, kopi, jamu, jus, bibit tanaman, hingga aneka olahan pangan dan minuman hasil urban farming.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jaktim tuntaskan evakuasi belasan pohon tumbang akibat angin kencang

    Jaktim tuntaskan evakuasi belasan pohon tumbang akibat angin kencang

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur menuntaskan evakuasi belasan pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Jakarta pada Kamis (30/10).

    “Seluruh pohon tumbang sudah berhasil kita evakuasi tadi malam. Hujan deras disertai angin kencang pada Kamis (30/10) sore hingga malam menyebabkan 17 pohon tumbang di sejumlah titik di Jakarta Timur,” kata Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Timur Dwi Ponangsera di Jakarta Timur, Jumat.

    Evakuasi pohon tumbang dan sempal tersebut merupakan bukti respons cepat dari petugas Sudin Tamhut Jakarta Timur.

    “Berkat respons cepat petugas, seluruh pohon berhasil dievakuasi pada malam hari itu juga, tanpa menimbulkan korban jiwa maupun luka,” ujar Dwi.

    Sebanyak 78 personel pasukan hijau dikerahkan untuk menangani kejadian pohon tumbang tersebut.

    Sementara itu, Kepala Seksi Jalur Hijau dan Pemakaman Sudin Tamhut Jakarta Timur Made Widhi Adnyana Surya Pratita menjelaskan, dari 17 pohon yang tumbang dan sempal, tiga di antaranya menimpa rumah, garasi mobil, dan warung.

    Widhi merinci, di Jalan Mutumanikam, Kelurahan Bidaracina terdapat tiga pohon tumbang, masing-masing berjenis Angsana, Tanjung, dan Pinus.

    Lalu, satu pohon Kersen di Jalan Makmur, Kelurahan Susukan dan satu pohon Angsana di Jalan Supriyadi, Kelurahan Susukan.

    Pohon tumbang berjenis Trembesi juga terjadi di Jalan Sentra Timur, Kelurahan Pulogebang hingga menimpa warung.

    Selanjutnya, satu pohon Kedondong di Komplek Rawa Makmur, Kelurahan Cakung Timur. Kemudian, lima pohon Angsana di SMPN 281, Kelurahan Kramat Jati.

    “Satu pohon Ketapang di Jalan Surilang, Kelurahan Gedong juga tumbang kemarin,” ucapnya.

    Selain itu, sebanyak tiga pohon Angsana tumbang di Jalan Raya Condet, Kelurahan Batu Ampar. “Untuk dua pohon sempal terjadi di Jalan Raya Bogor KM 22, Kelurahan Ciracas berjenis pohon Angsana dan di Jalan Trikora Kelurahan Gedong berjenis Trembesi,” katanya.

    Dia mengimbau, kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada saat terjadi hujan deras disertai angin kencang.

    “Jangan berteduh atau memarkirkan kendaraan di bawah pohon. Kami akan semaksimal mungkin melakukan upaya pencegahan pohon tumbang dan sempal,” kata Widhi.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Dua pohon tumbang dan sempal di Jakarta Utara

    Dua pohon tumbang dan sempal di Jakarta Utara

    Jakarta (ANTARA) – Petugas dari Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Utara mengevakuasi dua pohon tumbang dan sempal yang terjadi di dua lokasi di Kecamatan Cilincing.

    “Dua pohon tumbang saat terjadi hujan deras disertai angin kencang,” kata Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Utara (Tamhut) Jakarta Utara, Christian Tambora di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan satu pohon tumbang jenis Bintaro berdiameter 20 centimeter (cm) di area Taman Kapuas, Semper Barat, Kecamatan Cilincing.

    Christian mengatakan, akibat pohon tumbang di Semper Barat tersebut, tidak ada korban jiwa maupun luka. “Sudah ditangani dan tidak ada korban,” ujarnya.

    Sementara pohon jenis Bintaro lainnya hanya sempal di bagian dahan. Pohon tersebut berdiameter 15 cm yang berada di Jalan Sungai Progo, Kecamatan Cilincing.

    Persoalan ini sudah ditangani oleh petugas dan tidak ada korban. Untuk mengantisipasi kejadian terulang, Suku Dinas (Sudin) Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Utara terus melakukan upaya penopingan atau pemangkasan pohon di sejumlah wilayah.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kebakaran rumah di Ciracas Jaktim diduga akibat anak bermain lilin

    Kebakaran rumah di Ciracas Jaktim diduga akibat anak bermain lilin

    Jakarta (ANTARA) – Kebakaran rumah di Jalan Manunggal 2 RT 03/02, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, diduga akibat anak bermain lilin di dalam kamar hingga menyambar kasur.

    Ketua RT 03/02 Andi mengatakan, peristiwa kebakaran terjadi pada Kamis malam sekitar pukul 19.00 WIB. Api dengan cepat membesar dan menghanguskan sebagian bangunan sebelum berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran.

    “Kejadiannya cepat banget, sekitar jam tujuh lewat. Informasinya ada anak kecil main lilin di kamar, mungkin kena kasur. Dalam waktu 10-15 menit api langsung besar,” katanya.

    Andi menyebutkan, saat kejadian orang tua anak tersebut tidak berada di kamar. Anak-anak sedang bermain, sementara lilin yang digunakan diduga untuk penerangan.

    “Main lilinnya di kamar, di samping kasur. Jadi langsung terbakar. Anak-anak saja di rumah, orang tuanya tidak ada di situ. Jadi mereka panik,” katanya.

    Rumah yang terbakar diketahui milik Ridwan yang merupakan Sekretaris RT 03/02. Di rumah itu terdapat dua keluarga.

    Tidak ada korban jiwa akibat kebakaran tersebut. Saat ini korban mengungsi ke rumah Ketua RT setempat.

    “Korban sudah kami ungsikan ke rumah saya dan rumah keluarga lain karena masih ‘shock’,” kata Andi.

    Dari hasil pengecekan sementara, kebakaran hanya melalap dua kamar di bagian tengah rumah dan tidak merambat ke bangunan lain.

    “Yang terbakar cuma dua kamar. Atapnya sampai gosong, tapi ruang tamu dan dapur masih aman,” ujar Andi.

    Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan petugas. Namun dugaan kuat api berasal dari lilin yang dinyalakan di dalam kamar.

    Sebanyak 35 personel Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur dikerahkan untuk memadamkan kebakaran rumah di Jalan Manunggal 2 RT 03/02, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur (Jaktim).

    “Sebanyak tujuh unit mobil pemadam kebakaran dan 35 personel Gulkarmat Jakarta Timur kami kerahkan untuk memadamkan api di rumah tersebut,” kata Kepala Seksi Operasi Sudin Gulkarmat Jaktim, Abdul Wahid saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

    Abdul menyebutkan, informasi kebakaran disampaikan oleh salah satu warga sekitar melalui pusat panggilan (call center) Dinas Gulkarmat Jakarta pada pukul 19.33 WIB.

    “Api berhasil dilokalisir pukul 19.45 WIB. Waktu pendinginan sekitar pukul 19.47 WIB. Status saat ini sudah kuning,” katanya.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.