Tag: Sudin

  • Jakpus optimistis pengerukan anak Kali Krukut selesai akhir 2025

    Jakpus optimistis pengerukan anak Kali Krukut selesai akhir 2025

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Pusat optimistis pengerukan anak Kali Krukut dapat diselesaikan pada akhir tahun 2025 sebagai upaya mengatasi persoalan banjir di wilayahnya.

    “Kami optimistis secara bertahap pengerukan anak kali Krukut sepanjang satu kilometer diselesaikan hingga akhir tahun 2025,” kata Kepala Seksi Pemeliharaan Drainase Sudin SDA Jakarta Pusat, Citrin Indriati dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, panjang pengerukan kali sekitar satu kilometer itu dimulai dari Jalan Lontar Raya atau samping kantor Kelurahan Kebon Melati hingga Pintu Air Krukut.

    “Pengerukan aliran anak Kali Krukut yang memiliki panjang sekitar satu kilometer dengan kedalaman dua hingga tiga meter,” ujarnya.

    Citrin juga menjelaskan banyaknya bangunan permukiman warga yang berdiri di atas bantaran anak Kali Krukut, Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang membuat beberapa titik pengerukan dilakukan secara manual.

    “Kami juga terjunkan 20 petugas biru dalam melakukan pengerukan kali secara manual,” kata dia.

    Dia menjelaskan kendala besar yang dihadapi saat pengerukan di aliran anak Kali Krukut segmen Jalan Lontar Raya hingga pintu air Krukut, yakni tidak adanya jalan inspeksi dan banyak jembatan penghubung serta jamban, sehingga menyulitkan mobilitas alat berat spider untuk beroperasi mengeruk,” ucapnya.

    Tak hanya itu, Sudin SDA Jakpus juga akan membangun empat pintu air kecil di sepanjang aliran Kali Krukut yang belum dipasang “sheet pile” untuk mengatasi banjir di permukiman warga Karet Tengsin dan Benhil.

    “Kami juga akan meninggikan parapet atau tanggul sepanjang 400 meter di sepanjang aliran Kali Krukut yang belum rampung dipasang sheet pile,” jelas Citrin.

    Dia menambahkan pihaknya tengah berkoordinasi dengan aparatur kelurahan dan kecamatan agar warga di sepanjang bantaran anak Kali Krukut menutup jamban pembuangan air besar di dalam aliran air.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkot Jaktim cabut pentil dan angkut kendaraan parkir liar di trotoar

    Pemkot Jaktim cabut pentil dan angkut kendaraan parkir liar di trotoar

    Personel Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Jakarta Timur melakukan operasi cabut pentil di atas trotoar Jalan Raya Pondok Kopi, Malaka Jaya, Jakarta Timur, Selasa (8/7/2025). ANTARA/Ho-Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur

    Pemkot Jaktim cabut pentil dan angkut kendaraan parkir liar di trotoar
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 09 Juli 2025 – 08:37 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Kota Jakarta Timur melakukan Operasi Cabut Pentil dan mengangkut kendaraan yang parkir liar atau sembarangan di atas trotoar Jalan Raya Pondok Kopi, Malaka Jaya, Jakarta Timur.

    “Sebanyak 28 kendaraan kami tertibkan saat operasi penindakan kendaraan yang parkir di atas trotoar Jalan Raya Pondok Kopi Malaka Jaya, tepatnya di samping RS Pondok Kopi,” kata Kepala Suku Dinas (Kasudin) Perhubungan Jakarta Timur, Renny Dwi Astuti saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Sebanyak 28 kendaraan yang ditertibkan pada Selasa (8/7) terdiri dari delapan kendaraan yang dikenakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP), 10 kendaraan diangkut menggunakan mobil derek jaring dan 10 kendaraan lainnya dicabut pentilnya.

    Kendaraan yang diangkut tersebut kemudian dinaikkan ke atas mobil derek dan dibawa ke kantor Suku Dinas (Sudin) Perhubungan setempat untuk proses lebih lanjut. Operasi Cabut Pentil (OCP) menyasar Jalan Raya Pondok Kopi karena adanya laporan mengenai banyaknya parkir liar di kawasan Pondok Kopi.

    Parkir liar menyebabkan penyempitan badan jalan, kemacetan dan mengganggu kelancaran lalu lintas di sekitar wilayah tersebut.

    “Operasi tentunya merupakan bagian dari upaya penegakan hukum terhadap pelanggaran parkir liar, sekaligus memastikan trotoar tetap dapat difungsikan sebagai ruang pejalan kaki,” ujar Renny.

    Penindakan berlangsung dalam situasi yang kondusif tanpa adanya perlawanan dari pemilik kendaraan. Sudin Perhubungan juga sudah mengatur jadwal untuk melakukan penindakan parkir liar di wilayah Jakarta Timur yang berbeda-beda dan secara rutin dilakukan untuk menjaga keamanan serta kenyamanan bersama.

    Renny berharap penertiban ini bisa memberikan efek jera agar pengendara motor tidak lagi parkir di kawasan jalan tersebut. Dia juga meminta masyarakat memanfaatkan parkir resmi yang ada di area setempat.

    “Marilah kita wujudkan bersama trotoar yang steril agar perjalan kaki dapat berjalan secara selamat, aman dan nyaman. Mari kita hormati sesama pengguna jalan dengan mematuhi peraturan yang ada,” ucap Renny.

    Sumber : Antara

  • Jaktim cabut pentil dan angkut kendaraan yang parkir liar di trotoar

    Jaktim cabut pentil dan angkut kendaraan yang parkir liar di trotoar

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Timur melakukan Operasi Cabut Pentil dan mengangkut kendaraan yang parkir liar atau sembarangan di atas trotoar Jalan Raya Pondok Kopi, Malaka Jaya, Jakarta Timur.

    “Sebanyak 28 kendaraan kami tertibkan saat operasi penindakan kendaraan yang parkir di atas trotoar Jalan Raya Pondok Kopi Malaka Jaya, tepatnya di samping RS Pondok Kopi,” kata Kepala Suku Dinas (Kasudin) Perhubungan Jakarta Timur, Renny Dwi Astuti saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Sebanyak 28 kendaraan yang ditertibkan pada Selasa (8/7) terdiri dari delapan kendaraan yang dikenakan Berita Acara Pemeriksaan (BAP), 10 kendaraan diangkut menggunakan mobil derek jaring dan 10 kendaraan lainnya dicabut pentilnya.

    Kendaraan yang diangkut tersebut kemudian dinaikkan ke atas mobil derek dan dibawa ke kantor Suku Dinas (Sudin) Perhubungan setempat untuk proses lebih lanjut.

    Operasi Cabut Pentil (OCP) menyasar Jalan Raya Pondok Kopi karena adanya laporan mengenai banyaknya parkir liar di kawasan Pondok Kopi.

    Parkir liar menyebabkan penyempitan badan jalan, kemacetan dan mengganggu kelancaran lalu lintas di sekitar wilayah tersebut.

    “Operasi tentunya merupakan bagian dari upaya penegakan hukum terhadap pelanggaran parkir liar, sekaligus memastikan trotoar tetap dapat difungsikan sebagai ruang pejalan kaki,” ujar Renny.

    Penindakan berlangsung dalam situasi yang kondusif tanpa adanya perlawanan dari pemilik kendaraan.

    Sudin Perhubungan juga sudah mengatur jadwal untuk melakukan penindakan parkir liar di wilayah Jakarta Timur yang berbeda-beda dan secara rutin dilakukan untuk menjaga keamanan serta kenyamanan bersama.

    Renny berharap penertiban ini bisa memberikan efek jera agar pengendara motor tidak lagi parkir di kawasan jalan tersebut. Dia juga meminta masyarakat memanfaatkan parkir resmi yang ada di area setempat.

    “Marilah kita wujudkan bersama trotoar yang steril agar perjalan kaki dapat berjalan secara selamat, aman dan nyaman. Mari kita hormati sesama pengguna jalan dengan mematuhi peraturan yang ada,” ucap Renny.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Lubang Galian Kabel di Pondok Gede Makan Korban, Ibu dan Bayi Tercebur Nyaris Tenggelam

    Lubang Galian Kabel di Pondok Gede Makan Korban, Ibu dan Bayi Tercebur Nyaris Tenggelam

    JAKARTA – Seorang ibu sambil menggendong bayi dilaporkan terjatuh ke dalam lubang ‘main hole’ bekas proyek galian penempatan kabel udara di Jalan Raya Pondok Gede, tepatnya di seberang terminal Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.

    Lubang galian itu ditemukan tanpa penutup sehingga warga yang melintas dapat dengan mudah terjautuh atau tercebur ke dalam lubang tersebut. Wanita itu terjatuh saat berjalan kaki, hingga sekujur tubuhnya basah terendam air.

    Kejadian itu pun direkam oleh kamera amatir warga dan viral di media sosial, kejadian juga menuai kecaman dari masyarakat kepada pemerintah.

    Berdasarkan unggahan akun Instagram @info.jakartatimur, kejadian terjadi pada Senin malam, 7 Juli sekitar pukul 20.55 WIB.

    “Gara-gara galian lobang gak kelihatan ada yang nyemplung ke dalam, sampai seleher. Ini galiannya gak ditutup,” kata warga perekam video tersebut dikutip pada Selasa, 8 Juli.

    Lubang tanpa penutup tersebut diduga merupakan program milik Suku Dinas Bina Marga (Sudin BM) Jakarta Timur. Bahkan korban terjeblos ke dalam lubang berisi air sampai seleher orang dewasa.

    “Ada yang nyemplung ibu-ibu bawa anak kecil ke dalam galian kabel. Ini berbahaya gak ditutup, lubangnya gak ditutup ada yang nyemplung ke dalam,” katanya.

    Unggahan ini mendapat kecaman dari para netizen yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta.

    Akun @we.hanggs menulis akan melakukan aksi class action ketika melihat kejadian tersebut. “Gugat class action bisa kali,” tulisnya.

    Sementara akun @ayu_reyzz menulis “Proyek ga jelas..apalagi yg d jln raya Bogor…di diemin Ampe berbulan2 BKIN macett…pada ga becus urus jkt…mundur aja wirrrr”.

    Kritik lainnya juga ditulis akun @ajo.egitanjung19 menulis kritik yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.

    “@pramonoanungw @si.rano gimana pak? Tanggung jawab kah? Tolong bgt proyek galian selesaikan cuman bikin macet, banjir, & infrastruktur jalan jadi rusak saja cuman hanya timbun asal-asalan tidak sempurna lagi jalan nya,” tulisnya.

    “@binamargadki,” tulis akun @dumb.kod.

    Sementara netizen @claaarkkk menulis kritik yang sama dengan para netizen lainnya.

    “Hadeh kalau begini bingung mau pukul siapa kocak lu @pramonoanungw”.

    Terkait kejadian tersebut, Kepala Suku Dinas Bina Marga (Kasudin BM) Jakarta Timur, Benhard Hutajulu belum menjawab saat dikonfirmasi VOI pada Selasa pagi, 8 Juli.

  • 40 personel berupaya padamkan kebakaran rumah di Pasar Rebo Jaktim

    40 personel berupaya padamkan kebakaran rumah di Pasar Rebo Jaktim

    Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur memadamkan kebakaran rumah di Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (8/7/2025). ANTARA/HO-Sudin Gulkarmat Jakarta Timur.

    40 personel berupaya padamkan kebakaran rumah di Pasar Rebo Jaktim
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 08 Juli 2025 – 14:38 WIB

    Elshinta.com – Sebanyak 40 personel Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur dikerahkan untuk memadamkan kebakaran rumah di Pekayon, Pasar Rebo.

    “Sebanyak delapan unit mobil pemadam kebakaran dan 40 personel Gulkarmat Jakarta Timur kami kerahkan untuk memadamkan api,” kata Kepala Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Muchtar Zakaria saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Muchtar menyebutkan, informasi kebakaran disampaikan oleh salah satu warga sekitar melalui call center Dinas Gulkarmat Jakarta pada pukul 10.00 WIB.

    Lalu, pihak Sudin Gulkarmat Jakarta Timur langsung menuju tempat kejadian perkara bersama satu unit pemadam kebakaran untuk pengerahan awal.

    “Kami terima kabar pukul 10.00 WIB, terus tiba di lokasi sekitar pukul 10.08 WIB. Awal pemadaman kami lakukan pukul 10.09 WIB,” ujar Muchtar.

    Muchtar menyebut, pihaknya terus berupaya untuk memadamkan api agar tak semakin merambat ke bangunan lainnya, sekaligus meminimalisir kerugian.

    “Status kebakaran saat ini situasi kuning, api dilokalisir pukul 10.16 WIB, sudah proses pendinginan pukul 10.21 WIB,” ucap Muchtar.

    Belum diketahui penyebab dan kerugian akibat kebakaran yang melanda rumah di Jalan Saorma Kelurahan Pekayon tersebut.

    Sumber : Antara

  • Jakbar operasikan pompa apung tangani banjir di Puri Kembangan

    Jakbar operasikan pompa apung tangani banjir di Puri Kembangan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Barat mengoperasikan pompa apung untuk mengurangi genangan banjir di lampu merah Puri Kembangan, Jakarta Barat, yang diperkirakan mencapai 60 sentimeter (cm), Selasa.

    “Kita sudah tempatkan pompa apung di titik-titik banjir, termasuk di TL (Traffic Light) Puri Kembangan,” ujar Kasudin SDA Jakbar Purwanti Suryandari kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

    Purwanti menuturkan, banjir di area itu imbas luapan Kali Angke akibat hujan deras yang terjadi sejak Senin (7/7/) malam.

    “Itu (banjir) kan karena luapan (Kali) Angke,” ujar Purwanti.

    Pantauan ANTARA di lokasi pada pukul 12.00 WIB, dua unit pompa apung itu masing-masing berkapasitas 5 liter per detik.

    Dua pompa itu ditempatkan pada sisi jalan, menyedot banjir yang menggenang di kolong ring road, lalu mengalirkannya ke pembuangan yang kembali mengarah ke Kali Angke.

    “Ini kapasitas 5 liter per detik. Satu unit dari Satpel Kembangan, satu unit lagi perbantuan dari Satpel Grogol Petamburan. Kita udah operasi sejak jam 07.00 WIB, tadi pagi,” jelas petugas Sudin SDA Jakbar, Ahmad Yani di lokasi.

    Dua unit pompa itu dioperasikan oleh sekitar 10 orang petugas biru.

    Menurut Ahmad, banjir di Puri Kembangan diakibatkan oleh luapan Kali Angke yang ketinggiannya terus naik, dari yang sebelumnya 325 sentimeter (cm) dari dasar kali hingga kini mencapai 382 cm, akibat hujan deras pada Senin (7/7) malam.

    “Hari kan udah berhenti hujannya. Kita lihat lagi sebentar, semoga enggak hujan lagi,” tuturnya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sempat surut, banjir kembali genangi sejumlah titik di Jakarta Barat

    Sempat surut, banjir kembali genangi sejumlah titik di Jakarta Barat

    Jakarta (ANTARA) – Hujan susulan mengakibatkan sejumlah titik di wilayah Jakarta Barat kembali terendam banjir pada Senin malam.

    Sejumlah titik itu seperti Jalan Arjuna Utara (arah Kebon Jeruk), sekitar Stasiun Rawa Buaya, Cengkareng, lalu Patra, Kebon Jeruk (belakang Kampus Esa Unggul), kemudian Jalan Duri Kepa Raya, Kebon Jeruk, lalu Jalan Kamal Raya, Gang Bakti Mulya, Cengkareng dan beberapa titik lainnya.

    Dalam sejumlah video viral yang diunggah oleh akun Instagram @warga.jakbar, banjir di titik-titik tersebut bahkan ada yang melebihi tinggi lutut orang dewasa.

    Banjir di titik-titik tersebut sempat surut pada Senin siang, namun kembali menggenang pada Senin malam imbas hujan deras yang mengguyur sejak Senin sore.

    Sebelumnya, Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Barat mengoptimalkan penggunaan pompa untuk mengatasi banjir.

    Kasudin SDA Jakbar Purwanti Suryandari menyebut bahwa pihaknya mengoperasikan 152 unit pompa stasioner di 48 rumah pompa, 70 unit pompa mobile dan 60 unit pompa apung sejak Minggu (6/7) sore.

    “Kemarin kan itu hujan deras merata ya di seluruh Jakarta. Makanya kita siaga operasi pompa. Kita sebar di titik-titik banjir di wilayah Jakarta Barat,” ujar Purwanti saat dihubungi ANTARA di Jakarta.

    Menurut Purwanti, letak wilayah Jakarta Barat yang lebih dekat dengan Jakarta Utara menyebabkan penanganan banjir lebih lama dilakukan.

    “Letak wilayah kan berpengaruh juga, genangan di Jakbar itu kiriman dari wilayah lain juga. Jakarta Barat itu kan agak utara jadi dari selatan udah surut, larinya kan ke barat semua,” ujar Purwanti.

    Selain itu, permukaan air hulu yang tinggi menyebabkan sejumlah kali di Jakarta Barat berada pada tahap siaga satu selama berjam-jam, sehingga penanganan memakan waktu yang cukup lama.

    “Itu juga kan hulunya tinggi. Angke siaga 1, sampai berapa jam tuh kali angke. Terus juga Cengkareng Draine juga siaga 1. Tambah laut pasang kan,” ucap Purwanti.

    Purwanti menegaskan ratusan pompa sudah siap beroperasi untuk mengantisipasi huka susulan di wilayah Jakarta Barat.

    “Kalau pompa-pompa kita tersebar di seluruh wilayah Jakbar ya dan siap beroperasi,” imbuh Purwanti.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Triono Subagyo
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Petugas tangani luapan air IPAL Pulau Panggang

    Petugas tangani luapan air IPAL Pulau Panggang

    Jakarta (ANTARA) –

    Petugas Suku Dinas Sumber Daya Air Kepulauan Seribu menangani luapan air Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang menggenangi permukiman warga di RT 02/RW 04 Pulau Panggang.

    “Luapan air mulai terjadi sejak pukul 09.30 WIB dan penyebab utamanya adalah saluran pipa yang tersumbat oleh limbah rumah tangga seperti plastik, kemasan makanan, rambut hingga sisa masakan,” kata Kepala Seksi Air Bersih dan Air Limbah Sudin SDA Kepulauan Seribu Rezky Arie Pranata di Jakarta pada Senin.

    Empat personel Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) dikerahkan untuk menangani luapan air IPAL tersebut.

    Menurut dia, penanganan dilakukan secara manual dengan cara menyodok atau mendorong sampah penyumbat dalam pipa. “Metode ini sejauh ini efektif untuk mengatasi sumbatan dalam jaringan pipa,” katanya.

    Dia memastikan bahwa kondisi sistem IPAL saat ini masih berjalan baik dan kapasitasnya sudah mencukupi kebutuhan warga Pulau Panggang.

    Ia menambahkan, kondisi jaringan pipa dalam keadaan baik dan dilakukan pengecekan serta pembersihan “manhole” secara rutin setiap hari. “Pemeliharaan juga mencakup bak kontrol, bak liftpump dan bak sumpit,” kata dia.

    Apabila terjadi sumbatan, petugas Suku Dinas (Sudin) SDA akan langsung melakukan tindak lanjut agar tidak menimbulkan genangan atau banjir yang meluas.

    Namun upaya ini sebagai upaya jangka pendek. Sudin SDA akan terus melakukan pembersihan jaringan pipa secara berkala.

    Sementara untuk rencana jangka panjang, “Detail Engineering Design” (DED) peningkatan kapasitas sistem IPAL Pulau Panggang akan disusun pada tahun 2025 dengan pembangunan direncanakan pada 2026.

    Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu menyiapkan DED pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPLAD) ) yang akan dilakukan di Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.

    Pembangunan SPALD di Pulau Panggang akan dilakukan di dua zona utama yakni di RT 07/03, tepatnya di belakang Kantor Kelurahan Pulau Panggang dan zona kedua di RT 02/01 Dermaga T.

    “Pembangunan pengolahan limbah ini nantinya mempunyai kapasitas 400 meter kubik per hari,” kata Kepala Sudin SDA Kepulauan Seribu, Mustajab.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tembok Mushala di Jati Padang Jebol, Warga Cuci Uang Kotak Amal yang Terendam Banjir
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Juli 2025

    Tembok Mushala di Jati Padang Jebol, Warga Cuci Uang Kotak Amal yang Terendam Banjir Megapolitan 7 Juli 2025

    Tembok Mushala di Jati Padang Jebol, Warga Cuci Uang Kotak Amal yang Terendam Banjir
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Setelah tembok Mushala Sabili di Jatipadang,
    Jakarta
    Selatan, jebol, sejumlah warga terlihat membersihkan uang dari kotak amal yang terendam
    banjir
    pada Senin (7/7/2025) pagi.
    Istri ketua RT 003/RW 006, Fatimah (52), bersama beberapa warga lainnya mencuci lalu menjemur uang kertas itu. Fatimah menjelaskan, uang itu sempat berlumuran lumpur saat ditemukan.
    “Ini uang dari mushala, dari kotak amal, tadi kena lumpur, jadi kami cuci. Jadi ini benar-benar
    cuci uang
    ya, terus dijemur,” kata Fatimah saat ditemui di sekitar lokasi, Senin.
    Mereka menyusun lembaran uang dengan hati-hati. Sesekali, Fatimah memeriksa lembaran uang lainnya yang sudah dijemur sejak tadi.
    Hingga pukul 12.00 WIB, warga sudah mengeringkan uang sebanyak dua kantong plastik putih.
    “Kami sudah dari jam 10.00 kali ya tadi kayak begini. Ini sudah ada dua kresek yang kering,” jelasnya.
    Sambil menunggu kering, mereka juga terus mengawasi uang-uang itu agar tidak terbang terbawa angin. Setelah kering, rencananya uang-uang itu akan disetrika sebelum disimpan lagi.
    “Nanti habis ini disetrika lagi biar rapi juga,” kata Fatimah.
    Uang dari nilai Rp 2.000 hingga Rp 20.000 dipajang di teras rumah salah seorang warga yang berhadapan dengan masjid.
    Meja kayu, kursi, kotak amal, gagang pengki, ember, hingga kotak laci dijadikan tempat untuk menata uang-uang itu.
    Sebelumnya diberitakan, tembok Mushala Sabili jebol karena tak bisa mengalirkan air hujan dengan optimal pada Minggu (6/7/2025) sore.
    Akibatnya, air dari Kali Pulo tumpah ke dalam mushala bersama sampah-sampah. Air itu dengan cepat merendam pemukiman warga hingga ketinggian satu meter.
    Beberapa warga masih sempat mengungsi ke Masjid Al Ridwan di lokasi lebih tinggi atau rumah tetangga yang memiliki dua tingkat.
    Warga lainnya yang tidak sempat mengevakuasi diri karena terkepung banjir pun akhirnya mengungsi ke lantai dua Mushala Sabili.
    Senin siang, petugas Sudin Sumber Daya Air (SDA)
    Jakarta Selatan
    sudah berupaya menahan limpahan air dengan menumpuk kantong pasir di depan tembok.
    Namun, masih tampak air yang merembes dari ujung tembok ke dalam mushala.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pembangunan 8 Saluran Air di Jakpus Ditargetkan Rampung Juli 2025
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Juli 2025

    Pembangunan 8 Saluran Air di Jakpus Ditargetkan Rampung Juli 2025 Megapolitan 7 Juli 2025

    Pembangunan 8 Saluran Air di Jakpus Ditargetkan Rampung Juli 2025
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA)
    Jakarta
    Pusat menargetkan pembangunan delapan
    saluran air
    di empat kecamatan rampung pada akhir Juli 2025.
    Pembangunan saluran ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas drainase dan mengurangi risiko banjir di kawasan padat penduduk.
    “Kami tengah mengerjakan pembangunan saluran dengan total delapan titik. Lokasinya tersebar di Kecamatan Sawah Besar, Menteng, Kemayoran, dan Senen,” ujar Kepala Seksi Pembangunan Saluran Sudin SDA Jakarta Pusat, Martinet dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Senin (7/7/2025).
    Menurut Martinet, dari delapan lokasi tersebut, beberapa di antaranya sudah selesai dibangun.
    Salah satunya berada di Kecamatan Menteng, tepatnya di Jalan Diponegoro, depan Kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
    Sementara itu, di Kecamatan Senen masih ada empat titik yang sedang dikerjakan, yakni di Jalan Kwini I, Jalan Bungur, Jalan Kramat Lontar, dan Jalan Kwitang. Di Kecamatan Sawah Besar, saluran dibangun di Jalan Kartini IV Dalam.
    “Untuk Kecamatan Kemayoran, pembangunan saluran dilakukan di dua titik, yaitu Jalan Serdang dan Jalan Sumur Batu,” kata Martinet.
    Pekerjaan ini ditargetkan selesai seluruhnya sebelum akhir Juli, asalkan tidak ada kendala teknis atau cuaca ekstrem yang memperlambat proses konstruksi.
    Martinet mengatakan, proyek pembangunan saluran air ini merupakan hasil usulan warga yang disampaikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2024.
    Oleh karena itu, pengerjaannya murni sebagai bentuk respons terhadap aspirasi masyarakat.
    Meski begitu, dia mengakui sempat ada kendala sosial di lapangan. Salah satunya adalah penolakan dari pedagang yang terdampak pembangunan di lahan usahanya.
    “Tapi setelah diberikan pemahaman, para pedagang akhirnya mendukung karena tahu saluran ini juga untuk kebaikan lingkungan mereka,” ujar Martinet.
    Pembangunan saluran air juga tetap memperhatikan aspek estetika dan keindahan kota. Salah satu contohnya adalah di kawasan Jalan Diponegoro, di mana pedestrian yang sempat dibongkar akan dikembalikan ke kondisi semula.
    “Kami berkoordinasi dengan Sudin Bina Marga terkait perbaikan pedestrian. Alhamdulillah, kita bisa mengembalikannya seperti semula, termasuk dengan fasilitas ubin penunjuk jalan bagi penyandang disabilitas,” kata Martinet.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.