Tag: Sudarno

  • Kronologi Remaja Bunuh 2 Bocah SD Hingga Buang Jasad ke Septic Tank di Bengkulu, Pemicunya Sepele – Halaman all

    Kronologi Remaja Bunuh 2 Bocah SD Hingga Buang Jasad ke Septic Tank di Bengkulu, Pemicunya Sepele – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU – Dua bocah SD inisial AR (8) dan AB (9) tewas dibunuh seorang remaja di Bengkulu.

    Kronologis kejadian bermula saat kedua korban, warga Kelurahan Kandang, Kota Bengkulu, menghilang secara misterius pada Selasa (16/4/2025).

    Saat itu, AR dan AB diketahui sedang bermain ponsel bersama di rumah AR. 

    Namun, satu jam kemudian, keduanya sudah tidak berada di rumah.

    Hingga menjelang Magrib, keberadaan mereka tidak diketahui.

    Kepanikan pun melanda keluarga, hingga akhirnya dilaporkan kepada warga sekitar dan pihak kepolisian.

    Keluarga bersama warga pun melakukan pencarian dengan menyisir area sungai, rumah teman-teman korban, serta tempat bermain yang biasa mereka datangi.

    Pada Rabu (17/4/2025), keluarga mendapat informasi bahwa kedua bocah sempat terlihat memancing dan membantu menguras kolam ikan milik warga yang lokasinya tidak jauh dari kantor Lurah Kandang.

    Pemilik kolam membenarkan bahwa AR dan AB memang datang ke tempatnya.

    Mereka sempat diberi upah berupa ikan dan disuruh pulang pada sore harinya.

    Namun, kedua bocah tersebut tak kunjung pulang ke rumahnya.

    Setelah dilakukan pencarian, warga dikejutkan dengan penemuan mayat dalam karung pada Minggu (20/4/2025).

    Mayat tersebut ditemukan sekelompok pemancing yang sedang mencari umpan udang di kawasan Muaro Jenggalu, Kota Bengkulu.

    Diketahui jasad tersebut adalah AB.

    AB ditemukan dalam kondisi mulai hancur dan sulit dikenali.

    Jasadnya sengaja dibungkus dengan dua lapis karung, yakni karung goni dan karung plastik. 

    Selain jasad AB di dalamnya ditemukan batu yang diduga agar tubuh korban tenggelam dan tidak mengambang.

    Saat ditemukan, jasad korban berada dalam kondisi tanpa busana dan tubuhnya telah hancur tinggal bagian kepala.

    Jasad Korban AR Ditemukan Dalam Septic Tank

    Setelah penemuan jasad AB, tim gabungan dari Resmob Macan Gading Polresta Bengkulu, Jatanras Polda Bengkulu, dan Polsek Kampung Melayu mengepung sebuah rumah di Kelurahan Kandang, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu, Senin (21/4/2025) pukul 21.00 WIB

    Rumah tersebut diketahui milik SC.

    Dari rumah tersebut polisi berhasil meringkus terduga pelaku PT, remaja yang merupakan tetangga korban dan anak tiri SC.

    Selain PT, ibu kandungnya dan SC juga ikut diamankan untuk pemeriksaan.

    Setelah itu, polisi pun menemukan jenazah AR dalam sebuah septic tank di kediaman pelaku PT pada Selasa (22/4/2025) sore.

    Saat ditemukan, jasad AR kondisinya terbungkus karung.

    Menurut Ketua RW 05 Kelurahan Kandang, Kuswanto, peristiwa mengejutkan ini terjadi saat warga sedang melaksanakan pengajian di lingkungan setempat.

    Di tengah kegiatan tersebut, pihak kepolisian tiba-tiba datang dan langsung melakukan pengepungan terhadap rumah milik warga berinisial SC (45), yang berada tak jauh dari lokasi pengajian atau rumah korban AR.

    “Jaraknya hanya sekitar 100 meter dari tempat kami mengaji,” kata Kuswanto.

    Setelah itu polisi meminta Kuswanto untuk menyaksikan proses evakuasi mayat yang ditemukan di rumah tersebut.

    Dengan bantuan warga, polisi membuka penutup septic tank berbentuk sumur dan menemukan jasad seorang anak yang sudah tidak bernyawa, masih terbungkus dalam karung.

    Jenazah kemudian dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bengkulu untuk proses identifikasi lebih lanjut.

    Sosok PT, Pembunuh Dua Bocah SD

    Tersangka PT merupakan remaja pria berusia 17 tahun.

    PT diketahui merupakan seorang pelajar SMK Swasta kelas 11 di Kota Bengkulu.

    PT merupakan anak tiri dari SC pemilik rumah tempat ditemukannya jasad AR.

    PT dikenal di lingkungan sekitar sebagai pribadi yang cenderung pendiam bahkan tergolong remaja yang tidak terlalu sering berinteraksi dengan masyarakat.

    Fatwa seorang warga Kelurahan Kandang, menyampaikan, bukan hanya PT yang terbilang tertutup, kedua orang tuanya cenderung pendiam.

    “Jarang liat dia main, ada sesekali itu waktu saya di kebun belakang, dia lagi mencari umpan sendirian. Orang tuanya juga bisa dibilang tertutup,” ujar Fatwa.

    Menurut Fatwa, ayah PT berprofesi sebagai penjual cabe giling, sedangkan ibunya berprofesi sebagai penyewa mainan odong-odong di kawasan taman Simpang Kandis.

    Namun, ketika kejadian kata Fatwa, PT dan keluarganya sempat ikut dalam pencarian AR dan AB.

    “Mereka ikut juga membantu itu, jadi tidak ada gelagat yang mencurigakan dari warga sekitar,” katanya.

    Karena itu, setelah mendapat kabar jika yang membunuh dua bocah tersebut adalah tetangganya sendiri, ia sangat terkejut.

    “Kaget lah, tidak menyangka, ternyata sekeluarga sekeji itu sama anak kecil,” ucapnya.

    Pembunuhan Dipicu Persoalan Sepele

    Menurut pengakuan PT kepada polisi, ia membunuh AR dan AB dengan cara dipiting hingga ditenggelamkan ke dalam kolam.

    Pelaku menghabisi korban lantaran tersulut emosi karena kedua bocah SD itu kedapatan memancing di kolam belakang rumahnya.

    “Pelaku emosi dengan kedua korban saat mendapati memancing di kolam belakang rumahnya. Pelaku memiting kedua kepala korban dan menenggelamkannya ke kolam,” kata Kapolresta Bengkulu Kombes Sudarno, saat konferensi pers, Selasa (22/4/2025).

    Kapolresta menjelaskan, usai menghabisi kedua korban, PT membuang jasad AB ke Muara Jenggalu.

    Karena kehabisan waktu, pelaku PT membuang jasad AR ke dalam septic tank dekat rumah pelaku.

    (Tribunbengkulu.com/ Beta Misutra)

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Pengakuan PT Pelaku Pembunuhan 2 Anak SD di Bengkulu, Habisi Korban Dipiting-Ditenggelamkan ke Kolam

  • Siapa Memimpin Masyarakat Adat Bonokeling yang Tak Mengenal Ketua Adat?

    Siapa Memimpin Masyarakat Adat Bonokeling yang Tak Mengenal Ketua Adat?

    Liputan6.com, Semarang – Tradisi Perlon Unggahan yang berlangsung di Bonokeling, desa Pekuncen kecamatan Jatilawang kabupaten Banyumas, Jumat (21-2/2025) adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat adat Bonokeling yang dilaksanakan secara turun-temurun. 

    Ritual ini diawali dengan perjalanan panjang yang melibatkan warga dari berbagai desa, yang berjalan kaki tanpa alas kaki di tengah terik matahari dan aspal yang menyengat dari tempat asal masing-masing untuk mengikuti prosesi perlon unggahan di desa Pekuncen kecamatan Jatilawang kabupaten Banyumas.

    Sudarno, salah satu anak keturunan Bonokeling menjelaskan bahwa warga Bonokeling memulai ritual dengan jalan kaki dari berbagai desa di sekitar Bonokeling, seperti Adiraja, Daun Lumbung, Kalikudi, Kepungla, Jipara, Gubugan, Banjarwaru, hingga Kroya di satu sisi.

    Di sisi lainnya, ada Sawangan, Semampir Karangpucung, dan berbagai desa lainnya di Banyumas, antara lain Tinggarwangi, Adisara, Pekuncen, Kedungringin, Gunung Wetan, hingga Kali Plang. 

    “Sebenarnya warga masyarakat adat Bonokeling ini tidak hanya terkonsentrasi di Banyumas saja. Tapi juga di Kabupaten lain yang cukup jauh,” kata Sudarno.

    Setiap peserta ritual jalan kaki harus mematuhi syarat tertentu, seperti antri, tidak mengobrol, dan tidak boleh mendahului peserta lainnya. Bagi perempuan, harus dalam keadaan yang sesuai dengan ketentuan adat, misalnya dalam kondisi suci.

    “Selama berjalan kaki ini, kami membawa bekal bahan makanan untuk acara selamatan di Pekuncen,” katanya.

    Bekal ini kemudian diserahkan di perbatasan Desa Pekuncen Bonokeling, tepatnya di perbatasan yang dikenal sebagai tempat penyerahan bekal. Setelah itu, bekal bahan mentah yang dibawa oleh para peserta akan dikumpulkan di setiap bedogol dan dimasak bersama oleh warga, yang nantinya akan dipersembahkan dalam acara utama, yaitu Babaran (doa bersama yang mengakhiri rangkaian acara).

    Pada pagi hari, usai salat subuh dilakukan ritual penyembelihan hewan kurban, kambing, sapi, dan ayam. Hewan-hewan tersebut dimasak secara gotong-royong oleh kaum laki-laki.

    “Setelah penyembelihan dan pembersihan hewan selesai, anggota keluarga laki-laki kemudian membersihkan makam, termasuk pengecatan dan perbaikan area makam, sebagai persiapan untuk acara pisowanan,” tambah Sudarno.

    Sementara itu, kaum perempuan bersiap untuk mengganti pakaian dan bersiap menuju juru kunci serta bedogol, sebagai persiapan untuk melakukan ziarah ke makam Kiai Bonokeling dan keluarga. Kaum laki-laki, sementara itu, masih berada di sekitar makam untuk menyelesaikan pembersihan.

    Acara pisowanan dimulai dengan kaum perempuan, yang dipimpin oleh Nyai Siwen, keturunan langsung Bonokeling. Setelah selesai, kaum laki-laki mengikuti prosesi yang dipimpin oleh juru kunci dan lima bedogol. Ziarah ini harus dilakukan secara bergiliran, satu per satu, dengan setiap individu menyampaikan doa dan permohonan kepada Tuhan dan mendoakan Kiai Bonokeling.

    Proses ini bisa berlangsung hingga menjelang matahari terbenam, bahkan pernah mencapai hingga pukul 22.00 WIB, akibat banyaknya peserta yang hadir. Acara ritual ini ditutup dengan Babaran, sebuah doa keselamatan bersama.

    Dalam Babaran, setiap peserta memohon agar keluarga Bonokeling mendapat berkah dan restu dari leluhur. Pada akhir acara, setiap peserta akan mendapatkan berkat berupa bungkusan yang dapat dibawa pulang sebagai simbol keberkahan dan keselamatan.

     

    Belajar Toleransi Beragama di Desa Kalikudi Cilacap

  • Bank Mega Syariah Salurkan Pembiayaan Rp165 M ke Solder Tin

    Bank Mega Syariah Salurkan Pembiayaan Rp165 M ke Solder Tin

    Jakarta, FORTUNE – PT Bank Mega Syariah (BMS) memberikan fasilitas pembiayaan senilai US$10 juta atau sekitar Rp 165 miliar (kurs Rp 16.390 per USD) kepada anak usaha Arsari Tambang, yakni PT Solder Tin Andalan Indonesia. 

    Direktur Utama Bank Mega Syariah, Yuwono Waluyo menyatakan bahwa sektor pertambangan diperkirakan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025. Pemerintah juga terus mendorong hilirisasi industri tambang guna meningkatkan nilai tambah dan daya saing ekspor. 

    “Prospek ekspor produk pertambangan yang masih cukup baik menjadi peluang strategis bagi Bank Mega Syariah untuk merambah pasar dan mendukung pertumbuhan pembiayaan di sektor korporasi,” ungkap Yuwono Waluyo melaui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (4/2).

    Pembiayaan bakal diarahkan untuk perkuat modal kerja

    Danau Kaolin, bekas tambang timah, Pulau Belitung. (Wikimedia Commons)

    Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan pada (31/1) di Jakarta oleh Direktur Utama Bank Mega Syariah, Yuwono Waluyo, dan Direktur PT Solder Tin Andalan Indonesia, An Sudarno. 

    Acara tersebut turut dihadiri oleh CEO CT Corp Chairul Tanjung, CEO Arsari Group Hashim Sujono Djojohadikusumo, serta para pemangku kepentingan dari CT Corp dan Arsari Group. 

    Pihak Solder Tin Andalan menyatakan, pembiayaan ini akan digunakan untuk memperkuat modal kerja serta mendukung investasi jangka panjang guna meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi operasional perusahaan. 

    Skema pembiayaan yang ditawarkan berbasis syariah, sesuai dengan prinsip keuangan Islam, dengan fleksibilitas pendanaan untuk modal kerja dan investasi. Selain itu, pembiayaan ini juga memberikan dukungan bagi ekspansi bisnis dan hilirisasi industri. 

    Pembiayaan komersial BMS naik 12,10% di 2024

    Ilustrasi pegawai Bank Mega Syariah tengah melayani nasabah/Dok. BMS

    Sementara itu, bila dilihat data, hingga 2024, Bank Mega Syariah telah menyalurkan pembiayaan komersial lebih dari Rp 3,99 triliun, meningkat sekitar 12,10 persen dari Rp 3,56 triliun pada 2023 (year on year (YoY). 

    Pertumbuhan ini turut menopang total pembiayaan yang tumbuh 10,97 persen menjadi lebih dari Rp 7,7 triliun dari Rp 6,99 triliun pada tahun sebelumnya. 

    Bank Mega Syariah juga berhasil menjaga kualitas aset dengan rasio Non-Performing Financing (NPF) tetap di bawah 1 persen, menunjukkan manajemen risiko yang kuat dan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran pembiayaan. 

    “Bank Mega Syariah terus mendorong pertumbuhan bisnis di tahun 2025 melalui sinergi pembiayaan untuk proyek strategis, pengembangan pembiayaan ritel dengan pengelolaan risiko yang baik, serta penguatan layanan kepada nasabah,” pungkas Yuwono Waluyo.

  • Baru Sebulan di 2025, 33 Kejadian Bencana Terjadi di Pacitan

    Baru Sebulan di 2025, 33 Kejadian Bencana Terjadi di Pacitan

    Pacitan (beritajatim.com) – Sepanjang Januari 2025, Kabupaten Pacitan dilanda 33 kejadian bencana alam yang didominasi tanah longsor. Satu korban jiwa dilaporkan meninggal dunia akibat peristiwa bencana alam maupun non alam.Korban adalah Sudarno (68), warga Dusun Craken Kulon, Desa Sumberharjo, Kecamatan/Kabupaten Pacitan.

    “Kejadian korban meninggal itu pada awal tahun lalu,”kata Erwin Andriatmoko, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan saat dikonfirmasi, Minggu (02/02/2025).

    Dari total kejadian, tanah longsor menjadi bencana yang paling banyak terjadi dengan 21 insiden. Dampaknya merusak 14 fasilitas umum, termasuk ruas jalan dan empat talud.

    Puluhan bencana itu, tersebar di 12 kecamatan di Kabupaten Pacitan. Kecamatan Nawangan, mencatat kejadian terbanyak, yakni 8 kali bencana dalam sebulan.

    Erwin mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem. Berdasarkan prakiraan cuaca, Provinsi Jawa Timur masih akan mengalami puncak musim hujan hingga 5 Februari 2025.

    “Saat ini wilayah Jawa Timur sudah memasuki puncak musim hujan. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap dampak cuaca ekstrem seperti hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, hingga puting beliung,” ujar Erwin.

    Selain bencana hidrometeorologi, Kabupaten Pacitan juga diguncang gempa sebanyak 109 kali sepanjang Januari 2025. Gempa tersebut berkisar pada magnitudo 1 hingga 4 Skala Richter, namun hanya dua di antaranya yang dirasakan warga. [end/aje]

  • Gudang DKPP Jepara Terbakar, Korsleting Diduga Jadi Penyebab Utama

    Gudang DKPP Jepara Terbakar, Korsleting Diduga Jadi Penyebab Utama

    TRIBUNJATENG.COM, JEPARA – Gudang penyimpanan obat dan bahan kimia milik Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Jepara di Jalan Ratu Kalinyamat Nomor 7 terbakar pada Kamis (2/1/2025) sekitar pukul 06.18 WIB.

    Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Kabid Damkar) Jepara, Surana, menjelaskan kebakaran diduga disebabkan korsleting listrik yang menyambar bahan kimia mudah terbakar.

    “Akibatnya api dengan cepat menghanguskan seisi ruang,” ujar Surana kepada Tribunjateng, Kamis (2/1/2025).

    Petugas pemadam kebakaran segera tiba di lokasi untuk memadamkan api, sehingga kebakaran tidak merembet ke ruangan lain. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 06.45 WIB.

    Area yang terbakar seluas 5×5 meter, dengan kerusakan total pada bahan obat tanaman dan bahan kimia yang disimpan di dalam gudang.

    “Belum diketahui berapa kerugian yang dialami karena masih dalam proses pendataan,” jelasnya.

    Pemadaman dilakukan menggunakan satu unit mobil pemadam kebakaran dari Mako 113. Petugas yang terlibat dalam operasi ini adalah Sudarno, Rollys, dan Farid.

    “Beruntung api segera dipadamkan sehingga tidak sampai merembet ke bangunan lain,” tutup Surana.

  • Dorr! Dikira Pencuri, Polisi di Bengkulu Tembak Anak Sendiri hingga Tewas

    Dorr! Dikira Pencuri, Polisi di Bengkulu Tembak Anak Sendiri hingga Tewas

    GELORA.CO –  Kisah tragis terjadi di Bengkulu saat seorang polisi, Aiptu BS (43), secara tak sengaja menembak mati anaknya sendiri, BA (14), yang awalnya dikira pencuri.

    Peristiwa ini terjadi di rumah pelaku di Jalan Sumatera 5, Kelurahan Sukamerindu, Kecamatan Teluk Segara, pada Rabu (26/4/2017) sekitar pukul 04.00 WIB.

    Peristiwa itu bermula ketika Aiptu BS mendengar suara pintu terbuka saat ia dan keluarganya sedang tertidur lelap.

    Dalam kondisi gelap, ia mengira ada pencuri yang masuk. Tanpa berpikir panjang, ia mengambil senjata api dan melepaskan tembakan.

    Namun, tembakan tersebut justru mengenai anak bungsunya, BA, yang baru saja keluar dari kamar mandi dan kembali ke kamar. Korban terkena peluru di bagian ketiak kanan.

    Menyadari yang tertembak adalah anaknya sendiri, Aiptu BS segera membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu. Sayangnya, nyawa sang anak tidak tertolong.

    Berawal dari Trauma dan Kekhawatiran Berlebihan

    Kepala Bidang Humas Polda Bengkulu, AKBP Sudarno, mengungkapkan bahwa kejadian ini dipengaruhi oleh trauma dan kekhawatiran berlebihan. Sebelumnya, istri Aiptu BS menjadi korban penjambretan yang membuat pelaku sedang dalam pengejaran oleh BS.

    “Kekhawatiran terhadap keselamatan keluarganya mungkin menjadi pemicu sehingga ia terlalu cepat mengambil tindakan. Sayangnya, korban ternyata anaknya sendiri,” ujar Sudarno.

    Kepala Polres Bengkulu, AKBP Ardian Indra Nurinta, juga menjelaskan bahwa insiden ini terjadi secara tak disengaja. “Rumah dalam keadaan gelap, dan BS mengira yang masuk adalah pelaku tindak kriminal,” katanya.

    Aiptu BS Melarikan Diri

    Setelah kejadian, Aiptu BS menyerahkan senjata apinya kepada atasannya, namun ia kemudian melarikan diri. Hingga berita ini ditulis, Propam Polda Bengkulu telah mengambil alih penyelidikan kasus ini.

    Rekan-rekannya menggambarkan Aiptu BS sebagai sosok disiplin dan teladan di tempat kerjanya, sehingga insiden ini mengejutkan banyak pihak.

    Peringatan untuk Penggunaan Senjata Api

    Kejadian ini menjadi pengingat betapa pentingnya kehati-hatian dalam menggunakan senjata api, terutama dalam situasi darurat yang melibatkan keluarga. Meski tidak disengaja, tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban dan institusi kepolisian.

    Akankah kasus ini membawa perubahan dalam prosedur penggunaan senjata api di lingkungan keluarga? Kita tunggu kelanjutannya.***

  • Cuaca Indonesia Hari Ini Kamis 28 November 2024: Sebagian Wilayah Berawan Tebal pada Pagi Hari – Page 3

    Cuaca Indonesia Hari Ini Kamis 28 November 2024: Sebagian Wilayah Berawan Tebal pada Pagi Hari – Page 3

    Hujan deras memicu terjadinya banjir limpasan di Kedung Waringin, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Selasa (26/11/2024).

    Banjir di wilayah tersebut sampai menyentuh atap rumah milik Khaidir. Rumahnya memang berada di dataran paling rendah, di antara rumah tetangganya.

    Sebelum air menerjang setinggi atap, Khaidir sedang berada di dalam rumah seorang diri. Khaidir pun panik tiba-tiba banjir datang dengan cepat. Ia pun berusaha mencapai tempat tinggi terdekat. Yang terpikir dibenaknya saat itu adalah naik ke atap rumah.

    “Saya langsung naik ke atap dan diam di atas plafon,” kata Khaidir.

    Khaidir terjebak di atap rumah di tengah terjangan banjir selama kurang lebih 1,5 jam. Khaidir akhirnya berhasil dievakuasi oleh Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Bogor, dalam keadaan selamat.

    Untuk mencapai rumah tersebut, Tim Reaksi Cepat harus menyeberangi air dengan menggunakan tali pengaman yang diikatkan ke tubuh mereka.

    Petugas kemudian memanjat genteng dan mengeluarkan korban yang sedang berlindung di atap rumah.

    “Korban berhasil dievakuasi dengan selamat. Saat dievakuasi dia berlindung di atap plafon rumahnya,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Hidayatullah.

    Hidayatullah mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi memicu aliran kali di wilayah Jalan Johar, Kedung Waringin meluap sekitar pukul 15.00 WIB.

    Banjir Hampir Tutupi Atap Rumah

    Air dengan dengan cepat menerjang rumah Khaidir yang lokasinya berada di dataran paling rendah ini. Banjir dengan ketinggian mencapai tiga meter hampir menutupi atap rumahnya.

    “Untuk sementara korban terdampak mengungsi ke rumah tetangga terdekat,” kata dia.

    Sampai dengan pukul 19.00 WIB, banjir lintasan mulai surut. Namun, banjir masih menggenangi rumah Khaidir. Sementara beberapa rumah lainnya dan ruas Jalan Johar juga tergenang, tapi kini sudah surut. (Achmad Sudarno)

  • Pilgub Kaltim, Rudy-Seno Optimis Raih 70 Persen Suara di Kota Samarinda

    Pilgub Kaltim, Rudy-Seno Optimis Raih 70 Persen Suara di Kota Samarinda

    Liputan6.com, Samarinda – Pasangan nomor urut 2 pada Pemilihan Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud – Seno Aji optimis raih hasil maksimal di Kota Samarinda. Pasangan ini bahkan mengklaim mampu meraih suara hingga 70 persen.

    Wakil Ketua Tim Sukses Rudy-Seno, Sudarno, menyebut angka ini termasuk realistis. Sebab partai pengusung pasangan ini meraih suara mayoritas di ibu kota Kaltim tersebut.

    “Samarinda target kita 70 persen. Karena ini juga banyak yang mengeroyoki, partai koalisi kita ada 13, (anggota dewan) kita DPRD Samarinda punya 34 (kursi), DPRD Provinsi punya 44, mestinya tidak ada ruang untuk kita kalah. Mestinya menang banyak,” kata Sudarno usai acara pembekalan saksi untuk Kota Samarinda, Sabtu (9/11/2024).

    Pada pembekalan saksi di Pilgub Kaltim, tim sukses Rudy-Seno menyiapkan 1.400 saksi untuk Kota Samarinda saja. Dengan pemilih terbanyak di antara kabupaten dan kota lainnya di Kaltim, semua kandidat tentu mempersiapkan Kota Samarinda dengan baik.

    “Kegiatan ini untuk pembekalan saksi kita, selain sebagai saksi, mereka juga sebagai perekrut pemilih di TPS masing-masing,” sambungnya.

    Saksi pasangan Rudy-Seno memang disiapkan tak hanya sebagai saksi TPS nantinya. Sudarno menyebut para saksi dibekali dengan upaya mengkoordinir pemilih di tempatnya bertugas.

    “Kita harapkan dua jam targetnya setelah perhitungan, kita sudah deklarasi kemenangan,” kata Sudarno.

    Calon Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud hadir langsung dalam pembekalan saksi ini. Di hadapan ribuan saksi pasangan ini, Rudy berharap tidak ada TPS yang tidak terisi saksi.

    “Di sini saksi diberikan pelatihan dan bimbingan teknis tentang prosesnya nanti di tanggal 27 November. Kurang lebih sekitar 1.400 saksi di seluruh TPS di Kota Samarinda ini,” katanya.

    Rudy juga mengingatkan agar para saksi tidak lengah pada jam-jam krusial di TPS. Para saksi diminta waspada untuk mengantisipasi setiap potensi pelanggaran maupun kecurangan.

    “Pertama di jam-jam rentan, di saat ishoma itu TPS tidak boleh ditinggalkan. Kedua, harus di kontrol semua, terutama di TPS-TPS berkaitan dengan papan pleno dan perolehan-perolehan suara nanti,” ujar Rudy.

  • Puluhan ribu karyawan pabrik terkena PHK

    Puluhan ribu karyawan pabrik terkena PHK

    DPK Apindo Kabupaten Sukabumi bersama mahasiswa dan unsur lainnya saat melaksanakan diskusi publik ketenagakerjaan bertema `Pengangguran di Kabupaten Sukabumi Mau Dibawa ke Mana?` yang diselenggarakan di salah satu hotel di Jalan Raya Cikukulu, Desa Cisande, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Jabar pada Selasa, (29/10/2024). ANTARA/Aditia A Rohman)

    Apindo Sukabumi : Puluhan ribu karyawan pabrik terkena PHK
    Dalam Negeri   
    Calista Aziza   
    Rabu, 30 Oktober 2024 – 06:14 WIB

    Elshinta.com – Dewan Pengurus Kabupaten Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPK Apndo) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menyebutkan selama empat tahun tepatnya sejak pandemi COVID-19 (2020-2024) puluhan ribu karyawan pabrik atau perusahaan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

    “Jumlah karyawan yang terkena PHK sebanyak 25.730 orang yang berasal dari 30 perusahaan yang merupakan anggota organisasi Apindo Kabupaten Sukabumi,” kata Ketua DPK Apindo Kabupaten Sukabumi Sudarno Rais di Sukabumi, Selasa.

    Menurut Sudarno, tidak seluruh perusahaan yang ada di Kabupaten Sukabumi menjadi anggota Apindo, sehingga tidak menutup kemungkinan jumlah karyawan yang terkena PHK, habis kontrak dan tidak diperpanjang kontraknya jumlahnya lebih banyak.

    Selain PHK, ada empat perusahaan yang tutup dua di antaranya yaitu PT Manito World di daerah Kecamatan Cicurug dengan jumlah karyawan sebanyak 1.800 orang dan PT Pajar Kecamatan Parungkuda dengan jumlah karyawan 800 orang.

    Perusahaan itu menutup usahanya di Kabupaten Sukabumi karena beberapa hal sehingga berimbas kepada ribuan karyawan pabrik tersebut. Seperti diketahui kebanyakan perusahaan di Kabupaten Sukabumi menerapkan sistem padat karya dengan menyerap puluhan hingga ratusan ribu seperti pabrik garmen, sepatu, tas, mainan, alat-alat serta elektronik.

    Maka dari itu, kondisi perekonomian global yang belum stabil serta banyak negara tujuan ekspor yang kondisi ekonominya tengah turun mempengaruhi pendapatan perusahaan, sehingga untuk mengantisipasi terjadinya kerugian banyak perusahaan yang terpaksa harus melakukan PHK.

    Tentunya solusi dari pemerintah agar dunia usaha yang ada di Kabupaten Sukabumi tetap eksis dan berjalan sangat penting bagi para investor, sehingga pelaku usaha yang telah menanamkan modalnya memiliki harapan, karena kebijakan dari pemerintah sangat menentukan keberlangsungan usaha.

    Tidak hanya itu kepastian usaha, para investor pun ingin mendapatkan kepastian hukum dalam dunia usaha dan industri, karena dengan tidak adanya jaminan akan mengganggu kondisi perusahaan dan dampaknya terjadi PHK massal.

    Apindo pun mengapresiasi Pemkab Sukabumi yang telah membuka lebar pintunya untuk mempermudah pihaknya dalam melakukan konsultasi dan lainnya terkait dunia bisnis di kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali ini.

    Sumber : Antara

  • Bus Mira Tabrak Sedan di Ngawi, Sopir Nyaris Diamuk Warga

    Bus Mira Tabrak Sedan di Ngawi, Sopir Nyaris Diamuk Warga

    Ngawi (beritajatim.com) – Sebuah bus penumpang PO Mira jurusan Surabaya-Yogyakarta menabrak mobil sedan di Jalan Raya Ngawi, Desa Tambakromo Kecamatan Geneng, Ngawi, Jawa Timur, Minggu (12/5/2024) malam. Akibat kejadian ini, pengemudi mobil sedan terlibat cekcok dengan sopir bus dan nyaris diamuk warga.

    Kronologi kejadian bermula ketika bus PO Mira yang dikemudikan Sunario Eko Iswanto (41) warga Saradan, Kabupaten Madiun terlibat balapan dengan bus lain dari arah Surabaya menuju Yogyakarta.

    Saat sampai di lokasi kejadian, bus nyaris terperosok ke parit setelah menghindari mobil sedan dari arah berlawanan yang dikemudikan Lukmanto (33).

    Bus yang berusaha berjalan mundur kemudian menabrak mobil sedan yang berhenti di belakangnya hingga tersangkut di semak belukar pinggir jalan.

    Penumpang mobil sedan nopol AE 1902 GA, Ika Pujiati, merasa tidak terima karena mobilnya ditabrak. Dia pun terlibat cekcok dengan sopir bus. Warga yang datang ke lokasi kejadian juga ikut marah karena bus PO Mira dikenal ugal-ugalan.

    Sopir bus nyaris diamuk warga dan bahkan kaca bus sempat dilempar dengan batu oleh salah satu warga. “Bus itu balapan terus waktu kejadian di TKP, bus itu menabrak mobil sedan itu sampai tersangkut di semak-semak. Sopir busnya hampir diamuk warga karena ulahnya sopir. Sudah diamankan polisi,” kata Nugroho, warga setempat.

    Sementara Agus Sudarno, sang kondektur bus mengaku dia dan sang sopir dikira hendak kabur oleh warga. Sehingga, warga pun mengamuk.

    “Ya mungkin dikira kami mau kabur gitu. Akhirnya warga marah. Bus kami sempat dilempar batu, tapi kacanya tidak pecah,” kata Agus.

    Petugas kepolisian yang datang ke lokasi kejadian langsung mengamankan sopir bus ke Polsek Geneng. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.

    Kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan, bus dan mobil sedan, diamankan ke Kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi.

    Kecelakaan ini menjadi pengingat bagi para pengendara untuk selalu berhati-hati saat mengemudi, terutama saat di jalan raya yang ramai. Hindari aksi balapan dan patuhi aturan lalu lintas untuk keselamatan bersama. [fiq/suf]