Tag: Sudarno

  • Geledah Rumah di Jalan Batoro Katong Ponorogo, KPK Bawa 2 Bendel Dokumen

    Geledah Rumah di Jalan Batoro Katong Ponorogo, KPK Bawa 2 Bendel Dokumen

    Ponorogo (beritajatim.com) – Penelusuran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Ponorogo terus melebar. Setelah sejumlah lokasi digeledah, giliran rumah milik Heru Sanoko, yang berada di Jalan Batoro Katong Kelurahan Cokromenggalan, menjadi sasaran penyidik lembaga antirasuah.

    Penggeledahan itu turut disaksikan tokoh masyarakat setempat, Sudarno. Dia diminta KPK hadir sebagai saksi independen.

    Menurut Sudarno, para penyidik tidak memberikan penjelasan mendetail mengenai materi perkara. Namun dia diminta menyaksikan jalannya proses sejak awal hingga selesai.

    “Melakukan penggeledahan kaitannya dengan kasus itu, namun kita tidak terlalu mendetail. Tapi yang saya saksikan tadi dua bendel dibawa Rumah Pak Heru Sanoko,” kata Sudarno, usai penggeledahan.

    Dia menyebut penyidik KPK memeriksa seluruh ruangan yang ada di rumah tersebut. Setiap pintu dibuka, setiap sudut dicek, sementara dirinya diminta memastikan bahwa proses berlangsung sebagaimana prosedur.

    “Yang digeledah setiap ruangan. Saya hanya menyaksikan saja,” katanya.

    Sudarno menegaskan, dari apa yang dia lihat langsung, hanya ada dua bundelan dokumen yang dibawa penyidik.

    “Iya 2 bendel, berkas-berkas. Saya hanya disuruh menyaksikan saja,” ujar dia.

    Sudarno juga menyebut bahwa Heru Sanoko tidak berada di rumah saat penggeledahan berlangsung. Bahkan, menurutnya, rumah itu jarang ditempati sejak momen politik beberapa waktu lalu.

    “Pak Heru sudah lama nggak ke sini, sudah beberapa bulan. Setelah pilkada itu kira-kira jarang ke sini,” tuturnya.

    Walau tak mengetahui substansi perkara, Sudarno mengonfirmasi bahwa penggeledahan paling lama dilakukan di ruangan pribadi Heru.

    “Yang digeledah, ya semua, di ruangan Pak Heru sendiri juga digeledah,” pungkasnya. [end/beq]

  • Gunakan Listrik PLN, Industri Timah di Bangka Belitung Jadi Lebih Efisien

    Gunakan Listrik PLN, Industri Timah di Bangka Belitung Jadi Lebih Efisien

    Bisnis.com, PANGKAL PINANG – Keandalan listrik yang berkelanjutan terus memberikan manfaat nyata bagi dunia usaha. Hal ini tercermin pada salah satu industri timah di Bangka Belitung, yakni PT Mitra Stania Prima (MSP) yang berhasil meningkatkan efisiensi produksi dan makin siap meraih PROPER Emas berkat pemanfaatan listrik PLN yang andal dan ramah lingkungan.

    Direktur Operasional PT MSP, An Sudarno menjelaskan bahwa peralihan dari penggunaan pembangkit listrik sendiri ke listrik PLN membawa perbedaan signifikan bagi perusahaannya. Proses produksi yang sebelumnya boros biaya kini berjalan lebih efisien, sekaligus menghasilkan kualitas yang lebih stabil. Hal ini menjadi pijakan perusahaan untuk terus menambah kapasitas daya listrik.

    “Setelah beralih ke listrik dari PLN, performa proses produksi meningkat signifikan. Saat ini, PT MSP telah menggunakan listrik PLN dengan daya terpasang sebesar 5,7 megawatt (MW) dan berencana menambah kapasitas daya guna meningkatkan efisiensi serta produktivitas,” ujar An Sudarno.

    Selain efisiensi dari sisi produksi, pemanfaatan Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN juga turut memberikan nilai tambah yang strategis bagi PT MSP. REC sendiri merupakan sebuah instrumen hijau dari PLN yang memudahkan pelanggan memperoleh pengakuan internasional atas penggunaan energi baru terbarukan (EBT). Diketahui, Satu unit REC setara dengan 1 megawatt hour (MWh) atau 1.000 kilowatt hour (kWh) listrik.

    “Penggunaan REC menjadi indikator penting yang membantu PT MSP meraih PROPER Hijau dua kali untuk unit Smelter (2023 & 2024), serta satu kali untuk Tambang Mapur (2024). Kami meyakini bahwa langkah ini adalah jalan yang tepat menuju target kami berikutnya, yaitu meraih PROPER Emas dan menjadi perusahaan timah ramah lingkungan pertama di Asia Tenggara. Ini sejalan dengan visi kami untuk membangun industri yang tidak hanya berkelanjutan secara ekonomi, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan,” tambah An Sudarno.

    Senada dengan hal tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa layanan listrik bersih PLN tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi, tetapi juga memperkuat daya saing industri. Keandalan pasokan listrik yang dipadukan dengan instrumen hijau menjadikan pelanggan lebih siap menghadapi tuntutan global.

    “PLN tidak hanya menyediakan listrik yang andal, tetapi juga menghadirkan produk hijau seperti REC untuk membantu pelanggan industri meningkatkan daya saing sekaligus berkontribusi pada agenda transisi energi nasional. Kolaborasi dengan sektor industri menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem energi bersih yang berkelanjutan,” terang Darmawan.

    Ia menegaskan, upaya transisi energi yang tengah dijalankan tidak hanya berdampak pada lingkungan, melainkan juga membuka peluang kerja baru di sektor industri. Peningkatan kapasitas dan investasi pada ekosistem bersih akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional.

    “Transformasi energi ini juga membuka peluang besar bagi penciptaan lapangan kerja baru di sektor industri. Dengan tumbuhnya investasi dan ekspansi kapasitas produksi, ekosistem energi bersih bukan hanya ramah lingkungan, tetapi juga mampu memperkuat perekonomian masyarakat,” tambah Darmawan.

    Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung, Ira Savitri menekankan pentingnya kolaborasi dengan pelanggan industri agar manfaat transisi energi bisa semakin luas. Apa yang dilakukan MSP diharapkan menjadi contoh nyata bagi pelaku industri lainnya.

    “PT MSP patut diapresiasi karena menunjukkan bahwa industri juga dapat berperan aktif dalam transisi energi. Kami berharap semangat ini bisa menjadi inspirasi bagi pelaku industri lainnya untuk turut mewujudkan ekosistem energi yang bersih dan berkelanjutan. PLN siap berkolaborasi dan memenuhi kebutuhan daya tambahan kapan pun dibutuhkan,” kata Ira Savitri.

    Kerja sama dengan pelanggan industri seperti ini menjadi bagian penting dari strategi PLN untuk mempercepat transisi energi nasional. Melalui kolaborasi yang lebih luas, PLN memastikan pertumbuhan ekonomi dapat berjalan seiring dengan keberlanjutan lingkungan dan penguatan daya saing industri di tingkat lokal, nasional maupun internasional.

  • Kepala Bappenas angkat 25 anggota Forum Masyarakat Statistik

    Kepala Bappenas angkat 25 anggota Forum Masyarakat Statistik

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) resmi mengangkat 25 anggota Forum Masyarakat Statistik (FMS) periode 2025–2026.

    Forum ini dibentuk untuk memberikan masukan, saran, dan pertimbangan strategis kepada Badan Pusat Statistik (BPS) terkait isu-isu statistik nasional, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.

    “Forum Masyarakat Statistik harus menjadi mitra strategis BPS dalam menjawab berbagai isu penting, mulai dari penghitungan angka kemiskinan hingga mengenai pertumbuhan ekonomi. Dengan data akurat dan dapat dipercaya, kebijakan pemerintah akan lebih tepat sasaran,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, dari keterangan resmi, Jakarta, Rabu.

    Saat ini, BPS disebut sebagai lembaga statistik resmi Indonesia yang menempati peringkat kedua di Asia Tenggara dan peringkat ke-37 di dunia dalam hal pengelolaan data statistik.

    Pencapaian ini dinilai menjadi modal penting bagi Indonesia untuk selalu meningkatkan kualitas data, sekaligus memperkuat kredibilitas lembaga statistik nasional di mata internasional.

    Melalui FMS, pemerintah berharap adanya sinergi lebih kuat antara pengambil kebijakan, pakar, dan masyarakat dalam mengawal penyediaan data yang akurat, inklusif, serta mudah diakses.

    Dengan begitu, lanjutnya, data statistik dapat menjadi landasan kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy) yang mendorong pembangunan Indonesia lebih berkelanjutan dan berkeadilan.

    Anggota FMS beranggotakan 25 orang, terdiri atas perwakilan pemerintah, akademisi, praktisi, serta unsur masyarakat yang dipilih berdasarkan reputasi, karya penelitian, serta kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu dan praktik statistik.

    Keberagaman latar belakang anggota forum ini diharapkan mampu memperkaya perspektif dalam menyusun rekomendasi strategis bagi BPS.

    “Tantangan kita saat ini adalah literasi statistik masyarakat. FMS diharapkan dapat membantu menjembatani pemahaman publik agar data tidak sekadar menjadi angka, tetapi bisa dimengerti dan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama,” ucap Kepala Bappenas.

    Berikut struktur kepengurusan FMS masa kerja tahun 2025-2026:

    Ketua: Dr. Rusman Heriawan, SE, M.Si

    Wakil Ketua I: Dr. Eka Chandra Buana, SE, MA

    Wakil Ketua II: Turro S. Wongkaren, SE, MA, Ph.D

    Sekretaris: Dr. Pudji Ismartini, M.App.Stat

    Ketua Pokja Statistik Pertanian: Prof. Dr. Jamhari, SP, MP

    Ketua Pokja Statistik Sosial: Sudarno Sumarto, Ph.D

    Ketua Pokja Statistik Ekonomi: Prof. Arief Anshory Yusuf, SE, M.Ec, Ph.D

    Ketua Pokja Metodologi Statistik: Prof. Dr. Anang Kurnia, S.Si, M.Si

    Secara keseluruhan, berikut susunan anggota FMS masa kerja tahun 2025-2026:

    Perwakilan Akademisi:

    Prof. Dr. Jamhari, SP, MP Prof. Udjianna Sekteria Pasaribu, Ph.D Prof. Dr. Anang Kurnia, S.Si, M.Si Prof. Dr.rer.pol. Heri Kuswanto, M.Si Prof. Arief Anshory Yusuf, SE, M.Ec, Ph.D Prof. Sri Astuti Thamrin, S.Si, M.Stat, Ph.D Turro S. Wongkaren, SE, MA, Ph.D Dr. Agustinus Prasetyantoko Drs. Ec. Bambang Eko Afiatno, MSE, Ph.D

    Perwakilan pemerintah/lembaga:

    Dr. Eka Chandra Buana, SE, MA Dr. Ateng Hartono, SE, M.Si Dr. Pudji Ismartini, M.App.Stat Pungkas Bahjuri Ali, S.TP, MS, Ph.D Riza Tyas Utami Hirsam, S.E.Akt., M.Sc. Rama Gutama Notowidigdo, BS, MBA

    Perwakilan pakar:

    Dr. Rusman Heriawan, SE, M.Si Prof. Dr. Ir. Dradjad Irianto, M.Eng Dr. Ir. Pos M. Hutabarat, MA Sudarno Sumarto, Ph.D Josua Pardede, S.Si, M.Sc, MSE Prof. Dr. Sofyan Sjaf Sri Soelistyowati, MA Ary Santoso, S.Stat, M.Si, M.I.Pol Dr. Ir. Anton Hendranata, M.Si Agus Muhammad Maksum, S.Si

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mahasiswa Kembali Gelar Aksi Demonstrasi di DPRD Bengkulu, Aparat TNI-Polri Siaga Penuh

    Mahasiswa Kembali Gelar Aksi Demonstrasi di DPRD Bengkulu, Aparat TNI-Polri Siaga Penuh

    Tindak Tegas Perusak Fasilitas

    Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno memastikan akan melakukan tindakan tegas bagi para peserta aksi maupun masyarakat yang berada di lokasi unjuk rasa jika dinilai melakukan pengrusakan fasilitas negara.

    “Sesuai Undang-undang dan Perkap Kapolri, kami akan tindak tegas jika ada objek milik negara yang dirusak,” tegas Sudarno.

    Dia juga berharap kondisi aksi dilaksankan dengan baik tanpa kekerasan. Beberapa pihak sudah dilakukan negosiasi dan upaya dipertemukan. Termasuk perwakilan peserta aksi, Pimpinan DPRD dan para ketua Fraksi dn komisi di DPRD Provinsi Bengkulu.

    “Kita akan kawal dengan baik, termasuk pimpinan DPRD memastikan akan hadir bertemu mahasiswa,” lanjutnya.

  • Bawa Ekor Ikan Pari, Gerombolan Bermotor Bengkulu Dibekuk Polisi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 September 2025

    Bawa Ekor Ikan Pari, Gerombolan Bermotor Bengkulu Dibekuk Polisi Regional 1 September 2025

    Bawa Ekor Ikan Pari, Gerombolan Bermotor Bengkulu Dibekuk Polisi
    Tim Redaksi
    BENGKULU, KOMPAS.com
    – Tim Opsnal Polsek Gading Cempaka Polresta Bengkulu dibantu Jatanras Polda Bengkulu meringkus tujuh anggota gerombolan liar bermotor yang meresahkan warga, Sabtu (30/8/2025).
    Tujuh anggota gerombolan tersebut diamankan di Mapolsek Gading Cempaka karena menenteng senjata tajam berupa celurit dan ekor ikan pari yang membahayakan.
    Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno melalui Kapolsek Gading Cempaka AKP Saman Saputra membenarkan penangkapan tersebut. Ia menyebut informasi berawal dari laporan masyarakat.
    “Informasi diperoleh pukul 23.10 WIB Team Opsnal Polsek Gading Cempaka dibackup Team Jatanras Polda Bengkulu mendapatkan informasi terkait adanya anak-anak di Simpang Timur Indah Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu,” kata Saman, dikonfirmasi lewat telepon, Senin (1/9/2025).
    Mendapatkan informasi tersebut, polisi melakukan pengintaian dan mengikuti perjalanan gerombolan bermotor itu. Pukul 01.10 Wib, polisi langsung mengamankan gerombolan liar tersebut. Tujuh orang kemudian dibawa ke Mapolsek Gading Cempaka.
    Selain para pelaku, polisi juga mengamankan tiga senjata tajam jenis celurit panjang, satu ekor pari, dan beberapa sepeda motor.
    Hingga saat ini, beberapa pelaku yang terbukti membawa senjata tajam diproses hukum oleh polisi. Sedangkan yang lain dikembalikan untuk dibina oleh orangtua masing-masing.
    “Yang bawa senjata tajam kami proses. Sisanya remaja itu dikembalikan ke orangtua untuk dibina,” ujar Saman.
    Sebelumnya, Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno menyebut hampir semua sekolah di Kota Bengkulu disusupi gerombolan motor liar.
    “Saat ini ada 32 geng motor yang menyusup di seluruh sekolah di Kota Bengkulu mulai tingkat SMP hingga SLTA. Baik sekolah swasta, negeri, unggulan hampir dipastikan ada siswa yang terlibat,” kata Sudarno saat menjadi inspektur upacara di SMK Negeri 1 Kota Bengkulu, Senin (28/7/2025).
    Ia mengatakan, keberadaan gerombolan bermotor yang beranggotakan pelajar sekolah ini meresahkan masyarakat karena kerap terlibat tawuran dan penyerangan terhadap warga.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polresta Bengkulu imbau pengunjung Festival Tabut waspada pencurian

    Polresta Bengkulu imbau pengunjung Festival Tabut waspada pencurian

    Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno. ANTARA/Anggi Mayasari

    Polresta Bengkulu imbau pengunjung Festival Tabut waspada pencurian
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 28 Juni 2025 – 17:45 WIB

    Elshinta.com – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bengkulu mengimbau masyarakat agar waspada dan berhati-hati selama berkunjung ke Festival Tabot di Sport Center Pantai Panjang Kota Bengkulu agar terhindar dari aksi kriminalitas salah satunya yaitu aksi pencurian.

    Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno melalui Kasi Humas Polresta Bengkulu Iptu Endang Sudrajat di Kota Bengkulu, Sabtu, mengatakan pihaknya mengimbau seluruh pengunjung Festival Tabut 2025 yang di gelar di Sport Center Pantai Panjang untuk waspada dan haruslah berhati-hati guna menghindari aksi tindak kejahatan pada malam hari, seperti aksi pencopet.

    Dia mengatakan dengan adanya keramaian pada Festival Tabot dapat menarik perhatian para pelaku kejahatan untuk mengambil kesempatan.

    “Banyak dari pelaku yang memanfaatkan keramaian untuk melakukan pencurian alias copet. Terutama ketika malam hari saat kondisi sangat ramai. Kami pun akan terus menggelar kegiatan pengamanan ini, baik terbuka maupun juga tertutup, untuk mengantisipasi dari gangguan Kamtibmas,” kata

    Untuk itu, masyarakat diminta agar selalu selalu berhati-hati ketika berada di lokasi ramai, terutama saat membawa barang-barang berharga dan anak kecil.

    Meskipun demikian, anggota kepolisian dan juga petugas keamanan lainnya akan terus melakukan patroli di sekitar lokasi secara berkala untuk melakukan pemantauan dan untuk mengantisipasi terjadinya tindakan kejahatan, termasuk aksi pencopetan.

    “Segera lapor ke pos pengamanan ataupun bisa langsung ke Polresta Bengkulu jika mengalami gangguan Kamtibmas nanti,” ujar dia.

    Sementara itu, Polresta Bengkulu mengerahkan sebanyak 470 personel untuk melakukan pengamanan selama perayaan Festival Tabut yang dilaksanakan pada 27 Juni hingga 6 Juli 2025 di kawasan Sport Center Kota Bengkulu.

    Sebanyak 470 personel tersebut tersebut akan fokus melakukan pengamanan selama pelaksanaan Festival Tabut khususnya pada pembukaan dan penutupan kegiatan.

    Personel yang bersiaga nantinya juga akan melakukan pengamanan arus lalu lintas di sepanjang kawasan Sport Center bahkan akan diterapkan pengalihan lalu lintas di waktu-waktu tertentu.

    “Meskipun demikian pada hari kegiatan Festival Tabut tepatnya pada 27 Juni hingga 5 Juli kita sudah kerahkan personel dengan pola pengamanan secara terbuka maupun secara tertutup. Untuk pengalihan arus lalu lintas akan dilakukan jika situasi cukup kronik dan mengganggu maka akan diterapkan satu arah yaitu dari BIM menuju ke Simpang Pantai Berkas Kota Bengkulu,” jelas Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno.

    Sebab, Polresta Bengkulu juga akan melaksanakan rekayasa lalu lintas di sepanjang jalan kawasan Pantai Panjang guna mengurai kemacetan arus lalu lintas kendaraan pengunjung yang memadati Festival Tabut.

    Sumber : Antara

  • Satgas TMMD 124 Gelar Pelatihan Mitigasi Bencana di Sekaran Lamongan

    Satgas TMMD 124 Gelar Pelatihan Mitigasi Bencana di Sekaran Lamongan

    Lamongan (beritajatim.com) – Satgas TMMD ke-124 Kodim 0812/Lamongan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan menggelar pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana di Balai Desa Kebalankulon, Kecamatan Sekaran, Selasa (3/6/2025).

    Kegiatan ini diikuti perwakilan desa-desa di Kecamatan Sekaran, personel Satgas TMMD, BPBD, serta petugas pemadam kebakaran. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana di wilayah mereka.

    Komandan Satgas TMMD 124, Lettu Arh Nanang Wijayanto mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program pembentukan Desa Tangguh Bencana.

    “Kami ingin meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam pencegahan dan mitigasi bencana. Pelatihan ini juga bertujuan untuk membentuk dan membina Desa Tangguh Bencana di Kecamatan Sekaran,” ujar Lettu Arh Nanang Wijayanto.

    Pelatihan mencakup materi teori dan simulasi lapangan mengenai penanganan awal bencana seperti gempa bumi, kebakaran, banjir, dan tanah longsor. Peserta juga diajarkan membaca potensi risiko bencana di lingkungan masing-masing, menyusun rencana evakuasi, serta teknik pertolongan pertama dan pemadaman api ringan.

    Kepala Desa Kebalankulon, Andik Sudarno, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi lintas sektor dalam kegiatan tersebut.

    “Kami sangat berterima kasih kepada Satgas TMMD 124 Kodim 0812/Lamongan dan BPBD Kabupaten Lamongan atas kerjasama dalam menggelar pelatihan ini. Kami berharap bahwa pelatihan ini dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam pencegahan dan mitigasi bencana,” katanya. [fak/beq]

  • Misteri Taburan Kapur Barus dan Serai di Septic Tank Lokasi Pembuangan Mayat Bocah SD di Bengkulu – Halaman all

    Misteri Taburan Kapur Barus dan Serai di Septic Tank Lokasi Pembuangan Mayat Bocah SD di Bengkulu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Warga Bengkulu menyoroti adanya taburan kapur barus hingga segepok daun serai di dalam septic tank, lokasi penemuan jasad bocah SD bernama Arjuna (8).

    Hal ini sontak menimbulkan dugaan adanya keterlibatan ayah pelaku dalam pembunuhan tragis dua bocah di Bengkulu tersebut. 

    Kini PT (17) pelaku pembunuh 2 bocah SD di Bengkulu Abiyu (9) dan Arjuna (8) telah ditetapkan tersangka dan terancam hukuman 15 tahun penjara.

    Sebelumnya dua bocah malang ini diduga dibunuh oleh pelaku PT dengan cara dipiting dan dibenamkan dalam kolam ikan.

    Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 15 April 2025 sekitar pukul 16.00 WIB.

    Kedua korban ketahuan mancing ikan di kolam belakang rumah orang tua pelaku berinisial PT (17).

    Mendapati kedua korban memancing di kolam tersebut membuat pelaku PT marah, kemudian langsung mendatangi kedua korban.

    Pelaku PT kemudian langsung memiting leher korban atas nama Arjuna dengan lengan sebelah kanan dan korban atas nama Abiyu pada lengan sebelah kiri.

    Setelah memiting leher kedua korban, pelaku melompat ke dalam kolam dan membenamkan kedua korban ke dalam kolam.

    Akibat kejadian tersebut kedua korban tidak bergerak lagi dan diduga meniggal dunia.

    Kemudian pelaku langsung naik ke atas kolam dengan membawa kedua korban yang sudah meninggal dunia.

    Mengetahui kedua korban sudah tidak bergerak lagi, pelaku memasukkan jasad korban masing-masing ke dalam karung goni, yang kemudian dimasukkan lagi ke dalam karung biasa yang sudah diisi batu pemberat, lalu diikat menggunakan tali.

    Pelaku kemudian membawa jasad korban atas nama Abiyu yang sudah terbungkus karung dengan menggunkan motor matic, ke jembatan Arau Bintang Kelurahan Padang Serai.

    Setibanya di jembatan Arau Bintang sekitar pukul 18.30 WIB pelaku PT langsung membuang karung berisi jasad Abiyu ke sungai di bawah jembatan.

    Pelaku PT kemudian pulang, dengan niat awal untuk mengangkut jenazah korban Arjuna yang sebelumnya juga telah terbungkus karung.

    Akan tetapi saat PT tiba di rumah, dia melihat orang tua korban dan warga tampak sudah mulai mencari kedua korban yang sudah tidak pulang padahal hari sudah malam.

    Khawatir akan ketahuan PT mengurungkan niatnya tersebut, dan sekitar pukul 19.00 WIB, PT membuang jasad korban Arjuna ke dalam septic tank berbentuk sumur di samping rumahnya.

    “Pelaku juga sempat menaburkan kapur barus di sekitar sumur untuk menutupi bau mayat korban,” ungkap Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno, Selasa (22/4/2025).

     

    Gelagat Ayah Pelaku Janggal, Bolak-Balik Minta Daun Serai

    Teka-teki pelaku pembunuhan 2 bocah di Bengkulu disebut janggal dan tak cuma satu orang. 

    Kini pembunuh 2 bocah SD di Bengkulu Abiyu (9) dan Arjuna (8) tewas dalam karung berinisial PT (17) telah ditetapkan tersangka dan terancam hukuman 15 tahun penjara.

    Pelaku dijerat dengan Pasal 80 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 338 KUHPidana.

    Pasal tersebut adalah terkait dengan kekerasan anak yang menyebabkan kematian dan tindak pidana pembunuhan.

    Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno, saat pelaksanaan pers rilis Selasa (22/4/2025).

    “Pelaku akan kami proses secara hukum kemudian masyarakat juga jangan melakukan upaya yang nanti menimbulkan permasalahan baru,” ungkap Sudarno.

    Meski telah dijerat hukuman 15 tahun penjara, kasus pembunuhan masih menimbulkan kejanggalan. 

    Pasalnya, ada warga yang melihat ayah dari pelaku tersebut bolak-balik meminta daun sereh kepada tetangga sebelum pembunuhan terbongkar.  

    Diketahui, saat penemuan Arjuna (8) di dalam septic tank di atas jasadnya terdapat segepok daun sereh atau serai. 

    Hal ini sontak menimbulkan dugaan adanya keterlibatan ayah pelaku dalam pembunuhan tragis tersebut. 

    Namun hingga kini belum ada keterangan langsung dari pihak kepolisian setempat. 

     

    Keluarga Kecewa hanya Ada Satu Tersangka, Rumah Pelaku PT Dirusak

    Disisi lain, keluarga merasa kecewa karena hanya satu yang ditetapkan sebagai tersangka.

    Tak hanya keluarga, warga yang merasa geram pembunuhan tersebut marah dan beramai-ramai mendatangi rumah tersangka, Rabu (23/4/2025).

    Lalu melakukan pembongkaran dan pengerusakan rumah yang sudah dalam keadaan kosong karena keluarga dari tersangka PT sudah lebih dulu diamankan polisi.

    Pantauan TribunBengkulu.com, terlihat pintu rumah pelaku rusak dan beberapa kaca di rumahnya sudah pecah.

    Personel polisi juga terlihat bersiaga untuk mencegah massa melanjutkan aksinya.

    Perusakan kediaman tersangka lantaran kekecewaan dan amarah yang dirasakan oleh para warga terhadap pengakuan tersangka.

    “Warga kecewa, bermula dari penetapan hanya satu tersangka dalam kasus ini, yakni PU (17), pelaku yang telah mengakui perbuatannya. Namun, warga dan pihak keluarga meyakini bahwa tidak mungkin pelaku bertindak sendirian,” ungkap paman korban Ar, Zainal Abidin.

    Mengenai perusakan rumah tersangka, Zainal mengaku telah melarang warga untuk melakukan hal tersebut, namun warga masih tetap bersikukuh.

    “Mengenai perusakan saya sudah melarang, namun warga masih tetap melakukannya. Saya cuma minta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini dan saya belum percaya pelaku itu cuma satu orang, saya punya banyak bukti,” kata Zainal.

    Ia menuturkan, bahwa di dalam hatinya masih merasa ada yang janggal.

    “Kalau di hati saya masih janggal, saya tidak yakin kalau pelakunya tersebut hanya satu orang. kalau diminta untuk menyiapkan saksi, pihak keluarga siap,” bebernya.

    MAYAT DALAM KARUNG – (kiri) Postingan di media sosial terkait penemuan mayat dalam karung. (kanan) Anggota kepolisian Polresta Bengkulu datangi lokasi penemuan mayat untuk dievakuasi, pada Minggu (20/4/2025). (TribunBengkulu.com/Beta Misutra)

    Selain itu, pengakuan dari pelaku dirinya melakukan pembunuhan pukul 16.00 WIB. 

    Sedangkan kata Zainal warga masih melihat korban berjalan di sekitar pekarangan rumah waktu itu.

    “Itu korban sedang berkomunikasi dengan warga yang melihat.Kebetulan korban itu sedang meminta jambu,” terangnya.

    Selain itu, ayah korban, Juliadi mengatakan, ia meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus yang menewaskan anaknya tersebut. 

    Hingga saat ini ia masih belum terima dengan hasil penetapan satu tersangka yakini PT (17) sebab pihak keluarga, yakin pelaku pembunuhan terhadap anaknya tersebut tidak mungkin dilakukan oleh satu orang.

     

    Kronologi Pembunuhan dan Penemuan Mayat 

    Kronologi remaja 17 tahun berinisial PT di Bengkulu habisi 2 bocah sekaligus, korban dipiting, ditenggelamkan lalu dibuang. 

    Betapa mengejutkannya pembunuh 2 bocah SD di Kota Bengkulu yang hilang sejak sepekan Abiyu (9) dan Arjuna (8) adalah tetangganya sendiri. 

    Pelaku tersebut bahkan masih berusia 17 tahun dan duduk di bangku kelas 2 SMA. 

    Saat Abiyu dan Arjuna dikabarkan hilang, pelaku bahkan turut mencari keberadaan korban. 

    Namun, pelaku terus-terusan mencoba mengalihkan perhatian warga saat proses pencarian.

    “Setiap kali kami hendak mencari ke arah rumahnya, dia selalu mengalihkan agar mencari di tempat lain. Bahkan saat ingin melihat CCTV pun dia berusaha mengalihkan,” ujar Syamsuar (50), kakek korban.

    Hingga akhirnya dalam waktu singkat polisi berhasil menangkap PT. 

    PEMBUNUH 2 BOCAH – Tampang PT terduga pelaku pembunuhan 2 bocah SD di Bengkulu saat berhasil diringkus oleh pihak kepolisian, Selasa (22/4/2025). Setelah penemuan tersebut Polresta Bengkulu langsung membawa jasad ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk pemeriksaan. (TribunBengkulu.com/Beta Misutra)

    Selain PT, polisi juga mengamankan ibu kandungnya dan SC untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

    Selama ini PT rupanya dikenal sebagai sosok yang pendiam dan jarang berbaur. 

    PT (17) dikenal di lingkungan sekitar sebagai pribadi yang cenderung pendiam dan tergolong remaja yang tidak terlalu sering berinteraksi dengan masyarakat.

    Fatwa salah seorang warga Kelurahan Kandang Kota Bengkulu mengatakan, bukan hanya (PT) yang terbilang tertutup, tapi juga dengan kedua orangtuanya.

    “Jarang lihat dia (PT) main, ada sesekali itu waktu saya di kebun belakang, dia lagi mencari umpan sendirian. Orangtuanya juga bisa dibilang tertutup,” ujar Fatwa.

    Lanjut Fatwa, orangtua (PT) ayahnya berprofesi sebagai penjual cabai giling. Sedangkan ibunya berprofesi sebagai penyedia jasa mainan odong-odong di kawasan Taman Simpang Kandis.

    Ketika kejadian bocah hilang, mereka juga ikut dalam pencarian Abiyu dan Arjuna. 

    “Mereka ikut juga membantu itu, jadi tidak ada gelagat yang mencurigakan dari warga sekitar,” katanya.

    Karena itu, setelah mendapat kabar jika yang membunuh dua bocah tersebut adalah tetangganya sendiri, ia sangat terkejut.

    “Kaget lah, tidak menyangka, ternyata sekeji itu sama anak kecil,” jelas Fatma.

     

    Motif Pembunuhan 

    Abiyu dan Arjuna terakhir terlihat pada Selasa, 16 April 2025 siang.

    Saat itu, Abiyu dan Arjuna sedang bermain ponsel bersama di rumah Arjuna.

    Namun satu jam berselang, keduanya sudah tidak berada di rumah. 

    Hingga menjelang Maghrib, keberadaan mereka tidak diketahui, membuat keluarga mulai panik dan melaporkan hilangnya anak-anak tersebut kepada warga sekitar dan pihak kepolisian.

    Pencarian pun dilakukan secara intensif, menyisir area sungai, rumah teman-teman korban, dan tempat bermain mereka yang biasa.

    Pada Rabu, 17 April, keluarga mendapat informasi bahwa kedua korban sempat memancing dan membantu menguras kolam ikan milik warga, tak jauh dari kantor Lurah Kandang.

    Sang pemilik kolam mengonfirmasi bahwa mereka memang datang, diberi upah berupa ikan, lalu disuruh pulang pada sore harinya.

    Pencarian terus dilakukan hingga akhirnya pada Minggu, 20 April 2025, mayat bocah laki-laki ditemukan mengambang di Muara Jenggalu dalam kondisi mengenaskan dibungkus karung. 

    Diduga kuat jasad tersebut adalah Ab (9). Namun, satu kejutan mengerikan terjadi keesokan harinya.

    Pada Senin malam, 21 April 2025, warga Kelurahan Kandang kembali digegerkan oleh penemuan jasad bocah lainnya di dalam septic tank di halaman rumah salah satu warga.

    Korban kedua tersebut diketahui sebagai Ar (8).

    Penemuan oleh tim gabungan dari Resmob Macan Gading Polresta Bengkulu, Jatanras Polda Bengkulu, dan Polsek Kampung Melayu.

    Polisi segera mengepung rumah milik SC, tempat jenazah ditemukan.

    MAYAT DALAM KARUNG – Kolase foto mayat dalam karung (kiri) dan proses evakuasi (kanan). Geger rombongan pemancing di Bengkulu temukan mayat dalam karung di kawasan Muaro Jenggalu, Bengkulu, pada Minggu (20/4/2025) pagi. (TribunBengkulu.com/Beta Misutra)

    Dalam waktu singkat, polisi berhasil menangkap terduga pelaku utama, PT (16 tahun) remaja yang merupakan tetangga sekaligus anak tiri dari pemilik rumah.

    Selain PT, polisi juga mengamankan ibu kandungnya dan SC untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

    Evakuasi jasad Ar dilakukan secara dramatis pada tengah malam hingga dini hari.

    Tangis histeris pecah ketika orang tua Ar melihat jasad anak mereka di RS Bhayangkara, setelah karung dibuka oleh petugas medis.

    Kapolresta Bengkulu melalui Kasat Reskrim AKP Sujud Alif Yulam Lam menyampaikan bahwa dugaan sementara, pelaku membunuh karena sakit hati dan kesal saat melihat kedua korban memancing di kolam belakang rumahnya.

    Meski demikian, polisi masih terus mendalami motif sebenarnya serta kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain.

    Kasus ini menyisakan duka mendalam dan trauma di tengah masyarakat. Warga Kelurahan Kandang berharap agar pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai hukum yang berlaku. (tribun network/thf/TribunBengkulu.com)

  • Penampakan Rumah Pelaku Pembunuhan 2 Bocah SD di Bengkulu, Tembok Dirusak hingga Pagar Dalam Rumah – Halaman all

    Penampakan Rumah Pelaku Pembunuhan 2 Bocah SD di Bengkulu, Tembok Dirusak hingga Pagar Dalam Rumah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dua bocah SD berinisial AR (8) dan AB (9) ditemukan tewas terbungkus karung.

    Jasad korban ditemukan di Kelurahan Kandang, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu, Bengkulu, Selasa (22/4/2025) sore.

    Ternyata, jasad tersebut merupakan korban pembunuhan yang pelakunya berinisial PT dan masih berusia 17 tahun.

    Pelaku membuang jasad korban di septik tank milik warga berinisial SC.

    Warga sekitar yang geram dengan perbuatan PT pun melampiaskan amarahnya dengan menghancurkan rumah pelaku.

    Aksi warga merusak rumah pelaku ini diduga terjadi pada Selasa (22/4/2025) malam.

    Mengutip TribunBengkulu.com, pihak kepolisian pun bersiaga di rumah pelaku agar tak terjadi tindakan perusakan susulan.

    Terlihat rumah pelaku berantakan, bahkan tembok rumah dihancurkan oleh warga.

    Sementara itu, keluarga pelaku juga turut diamankan atas kejadian tersebut.

    Diketahui, kedua korban sebelumnya sempat dinyatakan hilang pada 15 April 2025.

    Saat itu, kedua korban ternyata sedang memancing di kolam belakang rumah orang tua pelaku.

    Karena tak terima kolamnya dipancing, pelaku pun langsung mendatangi korban.

    PT lantas memiting leher kedua korban lalu ia melompat ke kolam dan membenamkan kedua korban ke dalam air.

    Dari aksinya tersebut, korban langsung tak bergerak dan diduga meninggal dunia.

    PEMBUNUHAN DI BENGKULU – Foto rumah pelaku PT yang bunuh dua anak di Bengkulu, di bagian depan (TribunBengkulu.com)

    Kapolresta Bengkulu, Kombes Sudarno mengatakan, setelah kedua korban tak bergerak lagi, pelaku lantas memasukkannya ke dalam karung goni dan karung biasa yang sudah diisi batu pemberat.

    Pelaku kemudian membawa jasad korban berinisial AB yang terbungkus karung ke sebuah jembatan.

    Setibanya di jembatan, pelaku langsung membuang jasad korban ke sungai di bawah jembata.

    Mengutip TribunBengkulu.com, pelaku lantas pulang untuk mengangkut jenazah korban AR.

    Namun, setibanya di rumah, ia telah melihat orang tua korban dan warga tengah mencari korban yang tak pulang padahal sudah malam.

    Khawatir akan ketahuan, pelaku pun membuang jasad AR di dalam septic tank di samping rumahnya.

    “Pelaku juga sempat menaburkan kapur barus di sekitar sumur untuk menutupi bau mayat korban,” ungkap Sudarno.

    Lima hari kemudian, pada 20 April 2025, warga menemukan adanya jasad yang dibungkus karung yang berisi pemberat di dalamnya.

    Lalu sehari kemudian, jasad korban AR ditemukan di dalam septic tank.

    Atas perbuatannya, PT kini telah ditetapkan jadi tersangka.

    Tersangka disangkakan Pasal 80 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 338 KUHPidana dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

    “Pelaku akan kita proses secara hukum kemudian masyarakat juga jangan melakukan upaya yang nanti menimbulkan permasalahan baru,” ungkap Sudarno.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Foto: Penampakan Rumah Pelaku Pembunuhan Dua Anak di Bengkulu Sampai Dinding Hancur

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunBengkulu.com, Aghisty Firan Mareza)

  • Awal Mula Pembunuhan 2 Bocah di Bengkulu Terungkap, Pelaku Buang Jasad ke Sungai dan Septic Tank – Halaman all

    Awal Mula Pembunuhan 2 Bocah di Bengkulu Terungkap, Pelaku Buang Jasad ke Sungai dan Septic Tank – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus hilangnya dua bocah di Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu berinisial AR (8) dan AB (9) terungkap.

    Kedua bocah SD dilaporkan hilang sejak Selasa (15/4/2025) dan ditemukan tewas di lokasi berbeda.

    Jasad AB ditemukan di Muara Jenggalu pada Minggu (21/4/2025), sedangkan jasad AR di septic tank pada Senin (21/4/2025).

    Pelaku pembunuhan berinisial PT (17) merupakan tetangga korban.

    Berdasarkan pengakuan pelaku, jasad AB dimasukkan ke karung yang diisi batu pemberat kemudian dibuang ke sungai.

    Pelaku hendak melakukan hal yang sama ke jasad AR, namun warga sudah berkeliling mencari keberadaan korban yang hilang.

    Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Sudarno, menyatakan pelaku membuang jasad AR ke septic tank rumahnya yang berbentuk sumur.

    “Pelaku juga sempat menaburkan kapur barus di sekitar sumur untuk menutupi bau mayat korban,” bebernya, Selasa (22/4/2025).

    Kasus pembunuhan terungkap setelah jasad AB ditemukan dan terdapat nama salah satu warga pada karung.

    Penyidik kemudian mendatangi rumah tersebut dan menemukan karung yang sama.

    Setelah dilakukan penyisiran, terdapat septic tank yang mengeluarkan aroma tak sedap.

    Petugas kemudian mengamankan pelaku beserta anggota keluarganya.

    Dalam proses penyelidikan terungkap PT melakukan pembunuhan seorang diri dan keluarganya tak mengetahui adanya jasad di dalam septic tank.

    “Orangtuanya ini jarang di rumah karena orangtuanya ini banyak bekerja di luar, pada siang hari itu sering tidak dirumah malam hari kadang pulangnya cukup malam. Saat kejadian itu rumah dalam keadaan kosong,” tandasnya.

    Motif pembunuhan yakni pelaku emosi melihat korban memancing di kolam belakang rumahnya.

    Kombes Pol Sudarno, mengatakan PT ditetapkan tersangka dan terancam hukuman 15 tahun penjara.

    PT dijerat dengan Pasal 80 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 338 KUHPidana.

    “Pelaku akan kita proses secara hukum kemudian mayarakat juga jangan melakukan upaya yang nanti menimbulkan permasalahan baru,” ucapnya, Selasa, dikutip dari TribunBengkulu.com.

    Warga tak menyangka PT membunuh kedua tetangganya dan tak curiga dengan gerak-gerik pelaku.

    Kakek korban, Syamsuar (50), menyatakan PT ditangkap saat keluarga menggelar acara yasinan.

    “Kronologinya tadi malam, kami kan sedang mengadakan yasinan di rumah (Ar), setelah yasinan kurang lebih dua puluh menit, datang rombongan dari kepolisian yang langsung menggerebek rumah pelaku,” bebernya.

    Menurut Syamsuar, pelaku berpura-pura mencari keberadaan korban yang hilang selama seminggu.

    Hal tersebut membuat warga tak mencurigainya sebagai pelaku pembunuhan.

    “Kami tidak mengetahui, mungkin ada kasus lain kami pikir. Ternyata pihak kepolisian menemukan adanya mayat. Sontak kami langsung melihat dan terkejut kalau mayat tersebut kami yakin adalah cucu kami sendiri,” imbuhnya.

    Selama proses pencarian, pelaku meminta warga untuk mengecek lokasi lain sehingga rumahnya tak diperiksa.

    “Setiap kami ingin mencari ke arah rumahnya, dia selalu mengalihkan untuk mencari di tempat lain. Waktu ingin melihat CCTV juga dia alihkan,” tandasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunBengkulu.com dengan judul Akal Licik Remaja Bunuh 2 Anak SD di Bengkulu, Taburkan Kapur Barus di Septic Tank Tutupi Bau Mayat

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunBengkulu.com/Beta Misutra)